Anda di halaman 1dari 19

Nama : Hendrika Ika

NIM : 20700003

BM 81

1. Menurut Harold Koontz (1989) pengertian LEADESHIP adalah:

Pengaruh ,Seni, ataupun proses dalam mempengaruhi orang-orang,

supaya orang-orang tersebut bersedia untuk berusaha mencapai tujuan

kelompok dengan kemauan dan antusiasme. Buatlah analisa dari

pengertian tersebut.

JAWABAN:

Salah satu fungsi manajemen yang mempengaruhi dan memberikan

motivasi kepada orang-orang dalam menyelasaikan tugas-tugas yang

telah direncanakan dalam suatu kelompok kerja atau organisasi. Jika

dalam berkerja ditanamkan dengan rasa semangat yang tinggi dan

perasaan antusias maka ketrampilan leadership akan sangat

mempengaruhi kinerja organisasi dengan baik dan bisa mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Sehingga seorang pemimpin dalam sebuah

organisasi harus memiliki sikap yang berani, semangat dan dapat

mempengaruhi anggota-anggotanya dengan baik dalam segi positif.

Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh

kepemimpinan yang memimpin organisasi, bahkan maju mundurnya suatu

organisasi sering diidentik dengan perilaku kepemimpinan dari

pimpinannya.
2. Buatlah contoh dari data yang anda miliki kemudian data dikelola menjadi

sebuah informasi (data silahkan anda rekayasa sendiri).

JAWABAN

Checklist kebidanan merupakan bentuk catatan perkembangan

actual yang dirancang untuk memperoleh informasi dari pasien secara

spesifik menurut parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Ceklis

kebidanan memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau

pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis

secara narative, termasuk data klinik klien.

Ceklis kebidanan merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk

mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah

mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang terdapat

pada ceklis kebidanan. checklist biasanya lebih sering digunakan di unit

gawat darurat.

Format pencatatan dalam lembar alur kebanyakan berupa grafik atau

cheklist. Data yang bisa didokumentasikan yaitu pola pemenuhan

kebutuhan sehari-hari, kebutuhan asuhan kebidanan, tanda-tanda vital,

monitor keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, nutrisi, pengkajian kulit

dan sistem tubuh serta kadar glukose urine dan darah. Lembar alur juga

bisa digunakan untuk mendokumentasikan hasil observasi dan tindakan

kebidanan, kaitannya dengan data dasar, catatan pengobatan, KIE dan

catatan perkembangan.

Keuntungan:
1. Meningkatkan kualitas pencatatan observasi

2. Memperkuat aspek legal.

3. Memperkuat atau menghargai standar asuhan.

4. Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat.

5. Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan.

6. Membatasi narasi yang terlalu luas

7. Mudah dibaca

8. Perbandingan data dari beberapa kkt dapat ditingkatkan.

Kekurangan:

1. Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan

penyimpanan

2. Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format

3. Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa

terjadi dan bertahan untuk menggunakan lembar alur

4. Medical record menjadi lebih luas.

5. Desain dan Syarat Standar dari Teknik Cheklis

Desain dan bagian umum dalam pendokumentasian bentuk checklist dan

flow sheet antara lain terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau

tindakan.

2. Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan, dan lain-lain.

3. Hasil observasi atau intervensi khusus.


4. Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun), nama bidan dan

tanda tangan.

5. Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih

lanjut diuraikan secara narasi. Misalnya: mengobati luka bakar.

Ganti balutan lihat pada catatan perkembangan.

6. Syarat lembar alur checklist

7. Agar lembar alur checklist sesuai dengan standar, maka harus

memenuhi syarat sebagai berikut:

Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus

1. Lengkapi format dengan kata kunci

2. Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi

bahwa parameter telah diobservasi/ diintervensi

3. Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong.

Tulis 0 untuk mengidentifikasi bahwa parameter tidak

diobservasi

4. Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan

5. Pertahankan agar letak lembar alur tepat dilokasi yang tersedia

(rekam medis)

6. Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan

7. Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk

8.

Contoh ceklist kebidanan

 ADL (Activity Daily Living)


 Kebutuhan terhadap bantuan bidan

 Tanda-tanda vital

 Keseimbangan cairan (Intake dan Out put)

 Nutrisi

 Pengkajian kulit

 Review system tubuh

 Hasil laboratorium (kadar gula darah&urin)

3. Pelayanan kebidanan adalah bagian dari pelayanan kesehatan, untuk

menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu tentunya diawali

dari mutu pendidikannya. Saat ini pelayanan publik di Indonesia masih

rendah kualitasnya jika dibandingkan negara-negara lain seperti

Malaysia, Singapura. Pelayanan lain yang tak kalah minimnya adalah

pelayanan kesehatan. Buruknya pelayanan publik disebabkan oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya kontrol terhadap

kebijakan yang diberlakukan Berdasarkan permasalahan diatas carilah

(google search) artikel terkait “Rendahnya Kualitas Pelayanan Publik

Bidang Kesehatan” lalu berdasarkan artikel tersebut silahkan anda

analisis terkait permasalahan, penyebab adanya masalah dan

solusinya. Kerjakan sesuai persepsi Anda masing-masing.

JAWABAN

Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya berkaitan

dengan Rendahnya kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan


yaitu kepuasan masyarakat dapat dilihat antara lain dari banyaknya

pengaduan, keluhan masyarakat baik yang disampaikan secara langsung

kepada pimpinan unit pelayanan maupun melalui surat pembaca pada

berbagai media massa. Dilain pihak masyarakat sebagai unsur utama

yang dilayani belum memberikan kontrol yang efektif untuk menjadi unsur

pendorong dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sedangkan pelayanan berkualitas itu sendiri sangat tergantung

pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggara (tata laksana),

dukungan sumber daya manusia dan kelembagaan. Inovasi pelayanan

publik merupakan percepatan membuat lompatan terobosan untuk

menjadi solusi peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih

mendekatkan dengan harapan masyarakat.

Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai strategi untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam bidang kesehatan itu

sehingga tujuan dari pelaksanaan pelayanan publik itu akan tercapai dan

memberikan tingkat kepuasan kepada masyarakat yang menerimanya.

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan kesehatan,

bahkan dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan tidak dapat

dipisahkan oleh manusia. Maka dari itu perlu adanya pelayanan publik

yang berkualitas dalam bidang kesehatan ini supaya masyarakat dapat

merasakan kepuasan pelayanannya.

Pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah kepada publik

haruslah sesuai dengan kebutuhan kesehatan yang dibutuhkan publiknya,

karena pelayanan kesehatan merupakan penyediaan kepuasan untuk


masyarakat atau publik atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

Pemberian jasa pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu tugas

dari aparat pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Aparatur

pemerintah sebagai pelayan masyarakat atau publik memiliki kewajiban

untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.

Namun, pada saat ini masyarakat masih beranggapan bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah cenderung kurang

memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari segi banyaknya keluhan

masyarakat kepada aparatur pemerintah yang memberikan pelayanan.

Maka dari itu pemerintah harus meningkatkan pelayanan publik

yang berkualitas, supaya masyarakat dapat merasakan kepuasan.

Kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah kegiatan yang

dilaksanakan oleh puskesmas dalam memberikan kualitas pelayanan

kesehatan kepada masyarakat secara lebih merata dan bermutu dengan

mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi

kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hal

penting dalam membina dan meningkatkan suatu keadaan yang lebih

baik.

Cara memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik. Aparat sebagai pelayanan hendaknya

memahami variabel-variabel pelayanan sebagai berikut:

1. Pemerintah yang bertugas melayani.

2. Masyarakat yang dilayani pemerintah.

3. Kebijaksanaan yang dijadikan landasan pelayanan publik.


4. Peralatan atau sasaran pelayanan yang canggih.

5. Kualitas pelayanan yang memuaskan masyarakat sesuai dengan

standardan asas-asas pelayanan masyarakat.

6. Resources yang tersedia untuk diracik dalam bentuk kegiatan pelayanan.

Dalam menilai kualitas pelayanan:

1. Tangibles (nyata/berwujud), meliputi penampilan petugas dan sarana fisik

lainnya, seperti perlengkapan yang menunjang pelayanan.

2. Realiabity (keandalan), kemampuan pegawai dalam memberikan

pelayanan secara tepat dan benar, yang telah dijanjikan kepada

pelanggan.

3. Responsiveness (pertanggungjawaban), bentuk sikap pegawai yang

secara sadar dan ingin membantu konsumen dengan memberikan

pelayanan dengan benar.

4. Assurance (jaminan), sikap dan pengetahuan dari pegawai yang

diwujudkan dengan memiliki wawasan yang luas, sopan santun, percaya

diri, sikapmenghormati kepada konsumen sebagai penunjang dalam

kualitas pelayanan.

5. Emphatty, sikap dari pemberi layanan untuk memberikan perlindungan

dan melakukan pendekatan, serta berusaha memenuhi kebutuhan dan

mengetahui keinginan konsumen.

6. Accsess (kemudahan)

7. Courtesy (keramahan)

8. Competence (kompetensi)
9. Communication (komunikasi)

10. Credibility (kepercayaan)

11. Security (keamanan)

12. Understanding The Customer (pemahaman pelanggan)

Upaya Untuk Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

yaitu pengembangannya dapat dilaksanakan melalui perluasan jangkauan

wilayah sesuaidengan tingkat kemajuan transportasi, peningkatan rujukan,

peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan staff, peningkatan

manajemen organisasi dan peningkatan peran serta masyarakat.

Adapun upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan

masyarakat, antaralain :

1. Melakukan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa

dengan membangun puskesmas yang baru, jadi harusnya

membuat puskesmas yang dekat dengan rumah warga,

puskesmas pembantu, pos kesehatan,kesehatan posyandu, dan

penempatan bidan di desa yang mengelolasebuah polindes

(Poliknik Persalinan Desa).

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, baik dengan

meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf dengan

memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat maupun


dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan

obat-obatan.

3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan diseseuaikan dengan

kebutuhan masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya

didasarkan padaanalisis epidemiologi penyakit yang berkembang

diwilayah kerjanya.

4. System rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih

diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

sampai ke tingkat desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat

terlaksana apabila pengembangan sector lain ditingkat kecematan

juga mendukung yaitu tersedianya fasilitas transportasi yang lebih

memadai dan peningkatan pendapatan keluarga.

5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan pembangunan

kesehatan masyarakat (PKMD), kegiatan ini perlu dilakukan

secara gotong royong dan swadya sehingga masyarakat mampu

mencapai mutu hidup yangsehat dan sejahtera.

6. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.

7. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit, dan

tidakmembedakan pasien yang membayar langsung dengan

memakai Bpjs.

8. Penggerakan peran serta masyarakat.

9. Perlu adanya upaya penambahan Tenaga Kesehatan, seperti

Dokter, agar mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan


menjalankan wewenang dan tanggung jawab pengobatan kepada

pasien.

10. Kemampuan dan keterampilan pegawai, kemampuan yang berarti

dapat melakukan tugas sehingga menghasilkan jasa sesuai

dengan yang diharapkan oleh pemberi pelayanan dan penerima

pelayanan yang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh para

tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang makasimal

kepada pasien, sesuai dengankeahlian masing-masing.

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu:

a. Upaya meningkatkan kualitas produk obat upaya untuk

mempersingkat waktu pelayanan agar pasien tidak menunggu

terlalu lama.

b. Upaya dalam meringankan biaya pelayanan tanpa adanya

perubahandalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

c. Upaya dalam menyerdehanakan prosedur pelayanan agar

tidak berbelit- belit (pembatasan prosedur) namun tetap tanpa

mengurangi kualitas.

4. Pencapaian pembelajaran melalui jenjang KKNI lulusan S2 (magister)

pada Level 8. Untuk itu lulusan S2 Mampu mengembangkan

pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya

atau praktek profesionalnya memalalui riset hingga menghasilkan


karya inovasi dan teruji. Jelaskan dari kalimat tersebut diatas dan

berikan contohnya.

JAWABAN

A. Penguasaan Pengetahuan

1. Menguasai teori dan teori aplikasi bidang kebidanan,

perancangan, metode dan teknik terkini yang diperlukan untuk

analisis sistem asuhan kebidanan dan penatalaksanaan

pelayanan kebidanan dengan prinsip evidence based untuk

pengembangan asuhan kebidanan yang sesuai kebutuhan.

Metodologi Penelitian Terapan dan Topik Khusus,

Epidemiologi, Evidence Based, Filsafat Ilmu dan Sains

Kebidanan, Sistem dan SOP Dalam Kebidanan serta

Imunologi.

2. Menguasai terori dan teori aplikasi pengembangan Asuhan

kebidanan Komunitas terintregasi dengan pengembangan

Asuhan Holistik (Woman Care Centre), Asuhan Komplementer,

Farmakologi dan Herbal Medik dalam Kebidanan, Residensi

Manajerial Klinik Kebidanan, Proyek Profesional Kebidanan

dalam pemecahan masalah kebidanan.

3. Menguasai teori aplikasi mengenai Endokrinologi dan

Infertilitas Dalam Kebidanan, KB, Nutrisi dan Gizi dan Isu

terkini serta penerapannya dalam praktik kebidanan.


4. Menguasai teori dan teori aplikasi manajemen Kebidanan dan

Dokumentasi Manajemen Kesehatan Masyarakat.

5. Menguasai teori aplikasi Kegawatdaruratan Maternal dan

Neonatal dalam praktik kebidanan.

6. Menguasai teori dan teori aplikasi pengembangan Komunikasi

dan Konseling dalam kebidanan.

7. Menguasai teori dan teori aplikasi memanfaatkan teknologi

pendidikan dalam pengembangan standar nasional pendidikan

tinggi Kebidanan

8. Menguasai teori dan teori aplikasi Kebijakan dan Manajemen

Pendidikan Kesehatan dalam rangka penjaminan mutu

pendidikan kebidanan.

B. Keterampilan Khusus

1. Mengembangkan proyek kebidanan melalui riset, inovasi dan

teruji, menyelesaikan masalah dengan pendekatan inter/multi

disiplin, untuk melakukan pemberian pelayanan kebidanan

lanut yang inovatif sesuai kewenangan dan etika profesi.

2. Mampu mengembangkan pelaksanaan Asuhan Kebidanan

Holistik Profesional tingkat lanjut dalam meningkatkan kualitas

pelayanan kebidanan sesuai prinsip asuhan sayang ibu.

3. Mampu mengembangkan pelaksanaan Manajemen Kebidanan

dan Dokumentasi sesuai prinsip manaemen dan

pendokumentasian kebidanan untuk pengelolaan peyalayan

kebidanan dan rekan medik pelayanan.


4. Mampu melakukan deteksi dini dan penatalaksanaa awal

Kegawat daruratan Maternal, Neonatal dalam praktik

kebidanan, sesuai kewenangan bidan dengan

5. Mampu mengembangkan Komunikasi dan Konseling dalam

kebidanan

6. Mampu mengembangkan Asuhan Kebidanan (INC, ANC, PNC,

BBL, Komunitas, Komplementer)

7. Mampu melakukan analisis ilmu kebidanan yang

dikembangkan dari kasus-kasus khusus sebagai bagian dari

konsentrasi program

8. Mampu menganalisis dan memanfaatkan Farmakologi dalam

asuhan Kebidanan sesuai dengan kewenangan bidan.

9. Mampu melakukan tata kelola Klinik Kebidanan menuju pada

tata kelola good governance

10. Mampu menjalankan kebijakan pendayagunaan karier bidan

yang terpola selaras dengan wewenangnya

11. Mampu merancang dan memanfaatkan teknologi pendidikan

dalam pengembangan standar nasional pendidikan tinggi

Kebidanan

12. Mampu mendidik bidan menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat

13. Mampu membuat Kebijakan dan melakukan Manajemen

Pendidikan Kesehatan dalam rangka penjaminan mutu

pendidikan tinggi kebidanan.


14. Mampu melakukan kolaborasi dengan Masyarakat terinstitusi

(stakeholder) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi bidan guna memecahkan masalah kese\hatan ibu

dan anak di Indonesia.

C. Contoh Inovasi

Intervensi Media Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan

Dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja (Systematic

Literature Review). Media yang digunakan adalah Aplikasi

Healthy V.

Remaja putri biasanya rentan mengalami keputihan

dikarenakan mereka yang belum terlalu paham akan pentingnya

personal hygiene. Kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian

pemerintah dan menjadi masalah serius sepanjang hidup.

Sasaran program kesehatan reproduksi di Indonesia adalah

remaja dan keluarganya agar memliki perilaku yang bertanggung

jawab. Sebanyak 85% remaja di dunia hidup dinegara

berkembang cenderung mengalami keputihan. Kekurangan

informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi

pada usia remaja menimbulkan rasa cemas dan malu. Sikap dan

pengetahuan yang kurang dalam melakukan perawatan

kebersihan genetalia serta perilaku yang kurang baik menjadi

pencetus keputihan. Untuk membantu mengurangi sikap dan


pengetahuan remaja terhadap keputihan dapat dibantu dengan

aplikasi healthy V.

Healthy V merupakan sebuah inovasi aplikasi berbasis

Android yang berfokus pada pengetahuan personal hygiene

yang diharapkan dapat membantu remaja untuk paham akan

pentingnya personal hygiene atau kebersihan diri. Inovasi ini

dibuat karena dilihat dari data penelitian tentang kesehatan

reproduksi remaja menunjukkan 75% wanita di dunia pasti

menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45%

diantaranya mengalami keputihan sebanyak 2 kali atau lebih dan

sekitar 15% terkena infeksi karena candida (Pribakti, 2012).

Angka ini berbeda tajam dengan eropa yang hanya 25% saja. Hal

ini disebabkan kondisi cuaca Indonesia yang beriklim tropis,

sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan

banyaknya kasus keputihan. Berdasarkan data statistik (BKKBN,

2011), sebanyak 45% remaja putri berusia 15-24 tahun di

Yogyakarta pernah mengalami keputihan.

Banyaknya remaja putri yang tidak tahu tentang keputihan

sehingga mereka menggangap sebagai hal sepele, disamping itu

rasa malu ketika mengalami keputihan kerap membuat para

remaja enggan berkonsultasi ke tenaga kesehatan. Masalah

keputihan tidak bisa diremehkan, karena dapat berakibat sangat

fatal bila terlambat ditangani, misalnya dapat menimbulkan

kemandulan, radang panggul serta kanker leher rahim. 95%


keputihan merupakan gejala awal dari kanker leher rahim yang

bisa berujung pada kematian bila tidak segera mendapatkan

penanganan (Shadine, 2012).

Healthy V tidak hanya berfokus pada kebersihan Miss V

tetapi juga pada kebersihan diri remaja putri. Di dalam aplikasi

Healthy V dilampirkan edukasi dan konseling mengenai personal

hygieme remaja putri tentang pemakaian sabun pada Miss V,

video tatacara cebok yang baik dan benar, informasi pemilihan

celana dalam, dan akibat-akibat pemakaian celana jeans.

Healthy V diharapkan dapat meningkatkan pengetahaun

remaja putri tentang personal hygiene agar nantinya dapat

merubah sikap dan perilaku mereka terhadap kebersihan diri

sehingga angka kejadian keputihan pada remaja putri akan

menurun.

Manfaat dari Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan

inovasi berupa pengembangan sistem informasi elektronik dari

yang tadinya menggunakan sistem manual (kertas) ke sistem

informasi berbasis Android yang dapat diakses oleh remaja putri

untuk media pembelajaran yang diberikan kepada remaja. Hasil

inovasi juga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian

keputihan yang menjadi masalah terbesar yang dialami remaja

putri.
5. Buatlah Fish Bone Diagram terhadap permasalahan pribadi saudara

dalam meningkatkan/melanjutkan pendidikan kejenjang S2, beserta

jelaskan dalam langkah-langkah Fish Bone Diagram !

JAWABAN

PENGETAHUAN BIDAN PELAKSANA

 Kurangnya pengetahuan masih kurang

 Kurangnya BPM dikampung

 Membantu masyarakat dengan cepat


ALASAN
 Dapat dijangkau dengan cepat LANJUT KE
JENJANG S2
(MAGISTER
KEBIDANAN)

Anda mungkin juga menyukai