Anda di halaman 1dari 18

Apa itu Pemeriksaan Leopold?

 Leopold maneuvers/
pemeriksaan Leopold adalah
pemeriksaan fisik medis yang
dilakukan dengan cara
meraba/palpasi perut dan
panggul ibu hamil.

 Metode pemeriksaan ini


pertama kali dikenalkan oleh
Christian Gerhard Leopold,
yaitu seorang dokter spesialis
kandungan dan ginekolog dari
Jerman.
Kapan pemeriksaan Leopold dilakukan?

 Pada dasarnya, metode pemeriksaan ini dapat


dilakukan saat usia kehamilan telah memasuki
trimester ketiga.
 Tujuan utama dari pemeriksaan Leopold adalah :
1. untuk mengetahui posisi janin dalam rahim ibu.
2. membantu dokter dalam menentukan metode
persalinan (apakah secara normal atau operasi
caesar) yang tepat dan sesuai dengan kondisi
janin di dalam rahim.
 Secara umum, Leopold maneuvers adalah
tingkat akurasi sekitar 63–88% dlm metode
pemeriksaan.
 tingkat akurasi tersebut dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
keterampilan dan pengalaman dokter/bidan
yang memeriksa.
 Oleh karena itu, metode pemeriksaan ini
perlu dibarengi dengan pemeriksaan USG
abdomen agar bisa memberikan hasil yang
lebih akurat.
Langkah-langkah persiapan leopold:
1. Menjelaskan tujuan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
kepada ibu hamil.
2. Meminta persetujuan atau informed consent dari ibu hamil
untuk dilakukan pemeriksaan.
3. Memastikan ibu hamil sudah dalam keadaan rileks.
4. Mengarahkan ibu hamil untuk buang air kecil terlebih dahulu
agar dapat memudahkan dalam memeriksa posisi janin.
(kenyamanan ibu)
5. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti pita pengukur/
metlin dan stetoskop.
6. Meminta ibu untuk tidur telentang dengan memosisikan kepala
sedikit lebih tinggi dari tubuh.
7. Setelah mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air
mengalir, akan mulai memeriksa dan melakukan palpasi pada
perut ibu.
Pemeriksaan Leopold

1) Leopold I
 digunakan untuk
menentukan
tinggi fundus uteri,
 bagian janin dalam
fundus,
 dan konsistensi
fundus.
Langkah-langkah pemeriksaan Leopold I:

 Pemeriksa menghadap muka ibu dan berada


disisi kanan ibu, menentukan tinggi fundus,
meraba bagian janin yang terletak difundus
dengan kedua telapak tangan dan apakah
teraba bulat, besar lunak (bokong)/ bulat, besar,
keras (kepala)/teraba tahanan memanjang
(punggung)/ teraba bagian kecil-kecil
(ekstremitas).
 Pada kehamilan aterm dengan presentasi
kepala, pada pemeriksaan leopold I akan teraba
bulat, besar, lunak (bokong)
 Jika bokong bayi berada di area fundus,
artinya bayi berada pada posisi normal
(vertikal). Namun, tidak menemukan bokong,
melainkan kepala bayi pada area fundus,
kemungkinan besar bayi berada pada posisi
sungsang (breech position). Jika tidak
merasakan keberadaan apa pun pada area
fundus (kosong), kemungkinan bayi berada
pada posisi melintang.
 Leopold 2
 Menentukan batas
samping rahim
kanan/kiri dan
menentukan letak
punggung.
 Terdapat PUKA/PUKI.
 Letak membujur dapat
ditetapkan punggung
janin, yang teraba rata
dengan tulang iga
seperti papan cuci.
 Langkah-langkah pemeriksaan leopold II:
Pemeriksa menghadap muka ibu dan berada
disisi kanan ibu, meraba bagian janin yang
terletak disebelah kanan maupun kiri uterus
dengan menggunakan kedua telapak tangan.
 Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong)/
bulat, besar, keras (kepala)/ teraba tahanan
memanjang (punggung)/teraba bagian kecil-
kecil (ekstremitas).
 Pada pemeriksaan leopold 2 akan teraba
tahanan memanjang (punggung) di satu sisi dan
teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) disisi lain.
 Leopold 3
 Menentukan bagian
terbawah janin di atas
simfisis ibu dan bagian
terbawah janin sudah
masuk pintu atas
panggul (PAP) atau
masih bisa
digoyangkan
 Ketika janin sudah
masuk ke dalam
panggul, artinya ia
sudah benar-benar siap
untuk dilahirkan. Pada
umumnya, janin masuk
panggul ketika usia
kehamilan mencapai
33-36 mg atau
menjelang trimester
akhir kehamilan.
 Langkah-langkah pemeriksaan leopold 3:

 Pemeriksaan menghadap muka ibu dan


berada di sisi kanan ibu, meraba bagian janin
yang terletak diatas simphisis pubis
sementara tangan yang lain menahan fundus
untuk fiksasi.

 Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong)/


bulat, besar, keras (kepala)/ teraba tahanan
memanjang (punggung)/ teraba bagian kecil-
kecil (ekstremitas).
Next...
 Pada kehamilan aterm dengan presentasi
kepala, pada pemeriksaan leopold 3 akan
teraba bulat, besar, keras (kepala).

 Jika bagian terbawah janin sudah memasuki


pintu atas panggul (PAP), bagian tersebut
tidak lagi bisa digoyang (terasa seperti ada
yang menahan).

 Apabila pada leopold 3 janin belum memasuki


PAP maka tidak di lanjutkan leopold 4
 Leopold IV
 Menentukan bagian terbawah janin dan seberapa
jauh janin sudah masuk (pintu atas panggul) PAP.
 Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui
lingkaran terbesarnya, maka tangan yang
melakukan pemeriksaan divergen (apabila kedua
ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan
tangan kiri tidak bisa dipertemukan), sedangkan
 bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP, maka
tangan pemeriksanya konvergen (pertemuan
kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan
dan kiri bisa bertemu satu sama lain).
 Langkah-langkah pemeriksaan
Leopold 4 :
 Pemeriksaan menghadap kaki ibu dan
menentukan apakah bagian terbawah janin
menggunakan jari-jari tangan yang dirapatkan.
apabila presentasinya:
 a) Konvergen : bagian terbawah janin belum
masuk ke PAP.
 b) Sejajar : bagian terbawah janin sebagian
telah masuk ke PAP.
 c) Divergen : bagian terbawah janin telah
masuk ke PAP
 Setelah selesai melakukan Leopold
maneuvers, dapat dilakukan pemeriksaan
tekanan darah ibu dan detak jantung janin.

 Atur kembali posisi klien.


 Cuci tangan.
 Jelaskan hasil ke klien.
 TUGAS :
BUATLAH VIDEO YANG MENARIK TTG
LEOPOLD 1-4.
SENIN, 6/12/23 KUMPULKAN.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai