MIDWIFERY PRACTICE
Tentang
“Perlindungan Hukum dalam Pelayanan Kebidanan”
Oleh Dosen Pengampu : Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, S.H., M.H
DiSusun Oleh :
Hendrika Ika
NIM : 20700003
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..............................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................21
3.2 Saran..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirabbil alamin, yang pertama-tama saya haturkan
segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana karena atas limpahan
berkat rahmat dan hidayah – Nya, saya bisa menyelesaikan makalah yang
i
berjudul “Perlindungan hukum dalam pelayanan kebidanan” pada
Terima kasih saya sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Abdul Ghofur
begitu banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen dan pembaca makalah
ini, yang tentunya akan sangat berharga bagi saya untuk penyempurnaan isi
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
(UUD 1945) mengakui dan melindungi kesehatan sebagai hak asasi setiap
manusia. Pada pasal 28H dan pasal 34 ayat (3) UUD 1945, kesehatan
sosial yang membuat setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
1
kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Disamping itu,
hal yang pokok diatur dalam Undang-Undang Nomor 2009 tahun 2004
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi
Dengan kondisi seperti itu perawat dan dokter akan sangat berisiko
huruf e, dan Pasal 32 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat
Keperawatan.
Ijin Praktek Bidan (SIPB), mempunyai tempat praktik, yang secara sah
2
dengan kewenangan dan kompetensi bidan. Disebutkan dalam Pasal 9
untuk mengatasi kesenjangan di atas. Oleh sebab itu bagi seorang aparatur
negara baik dipusat maupun di daerah dapat dengan cepat atas inisiatifnya
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
terdiri dari dua suku kata yakni Perlindungan dan hukum. Dalam
5
bagian dari hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan. Perlindungan
untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau korban, yang
sebagai manusia.
asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu
hukum, yakni:
6
a) Sarana Perlindungan Hukum Preventif. Pada perlindungan
7
rambu atau batasanbatasan dalam melakukan sutu
kewajiban.
8
B. Hukum perlindungan konsumen
8 Tahun 1999 :
konsumen.
9
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi.
konsumen.
oleh konsumen.
diperdagangkan.
daerah pabean.
konsumen.
10) Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-
10
secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu
konsumen.
13) Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung
11
c. Kewajiban konsumen pasal 5
dan/atau jasa;
pemeliharaan;
12
Bidan sebagai penyandang profesu dan masyarakat sebagai
D. Vertical-Paternalistik
penyakit/kondisinya.
13
Veronica Komalawati (1999:1) menyebut transaksi terapeutik
Pasal 5
(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses
dirinya.
Pasal 6
14
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
tingginya.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
15
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
Pasal 13
kesehatan sosial.
berikut:
dan/atau keluarganya.
16
2. Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien
praktik bidan
sbb:
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tanggung jawab sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
18
Pekerjaan itu termaksud pendidikan antenatal, dan persiapan untuk
3.2 Saran
dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
19
REFERENSI
20