Anda di halaman 1dari 65

TOPIK 6

Akuntasi Biaya Konstruksi


Construction Cost Accounting
(Laporan Keuangan)

MATA KULIAH :
MANAJEMEN KEUANGAN
PS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PNB
SUB TOPIK
• Pengertian Laporan Keuangan
• Fungsi Laporan Keuangan
• Pemakai Laporan Keuangan
• Jenis laporan Keuangan
• Rangkuman
• Daftar Pustaka
Tujuan
• Mahasiswa dapat memahami tentang
penegrtian laporan keuangan
• Mahasiswa dapat memahami tentang
jenis-jenis laporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN

Neraca • Menyajikan aset , utang, modal

Laporan Laba Rugi • Menyajikan aktivitas pendapatan


dan biaya

Laporan Aliran Kas • Meringkas aliran kas masuk dan


keluar

Laporan Perubahan • Menunjukkan ekuitas/modal selama


Modal tahun berjalan
LAPORAN NERACA
• Laporan yang menggambarkan tentang
keadaan keuangan perusahaan tersebut
pada saat laporan dibuat.
• Neraca, menginformasikan posisi
keuangan pada saat tertentu, yang
tercermin pada jumlah harta yang dimiliki,
jumlah kewajiban, dan modal perusahaan
• Laporan neraca merupakan satu kesatuan
dengan laporan rugi/laba
• Periode Laporan neraca sama dengan
periode laporan rugi/laba
NERACA merupakan laporan posisi keuangan yang
terdiri dari dua sisi yang sifatnya seimbang

Terdiri dari :
a. Aktiva (Harta) = Setiap barang fisik (berwujud)
atau hak (tidak berwujud) yang mempunyai
nilai uang (baik aktiva lancar maupun aktiva
tidak lancar)
terletak pada sebelah kiri
b. Hutang = kewajiban = (Modal pinjaman) baik
utang jangka pendek maupun panjang terletak
pada sebelah kanan
c. Modal Sendiri
Modal disini adalah modal pada akhir periode
terletak pada sebelah kanan
Harta perusahaan terdiri dari :
1. Aktiva Lancar (current assets)
merupakan akun-akun yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi uang kas atau dijual atau
dihabiskan, biasanya dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun atau kurang, melalui operasi normal
perusahaan.
Harta berupa uang tunai dan atau dokumen
keuangan yang mudah atau cepat dapat diuangkan .
Contoh :
 Saldo kas
 Saldo bank
 Deposito
 Piutang usaha
 Persediaan (material)
 Pekerjaan dalam pelaksanaan (prestasi pekerjaan yang belum
masuk dalam berita acara)
Aktiva Tetap (plant assets atau
fixed assets) /Harta Tetap
 adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam perusahaan
yang sifatnya permanen atau relatif tetap..
 Harta berwujud/berupa benda yang umumnya dipergunakan
sebagai sarana/alat melakukan kegiatan usahanya
 Disebut tetap karena tidak mudah /tidak cepat diuangkan
 Harta ini tiap tahun nilainya dikurangi karena penyusutan
kecuali tanah
 Contoh :
 Tanah
 Bangunan
 Kendaraan
 Peralatan proyek
 Mesin-mesin
Modal pinjaman
 Modal yang diperoleh dari luar perusahaan;
 Contoh ;
 Pinjaman bank
 Pinjaman uang muka dari owner

Modal sendiri
 Modal yang diperoleh dari setoran saham dari
pemiliknya dan laba usaha
 Contoh:
 Setoran pemegang saham
 Laba yang tidak dibagikan pada pemegang saham
Bentuk Neraca
1. Bentuk Staffel 2. Bentuk scontro
(bentuk T) (bentuk laporan)

Aktiva
Aktiva Pasiva

Pasiva
Neraca
Harta Lancar Hutang Jangka Pendek

Hutang Jangka Panjang

Harta Tetap Modal Sendiri


Cara penyusunan Neraca
Judul neraca terdiri dari :
• Nama Perusahaan
• Nama Laporan
• Tanggal Neraca
Isi laporan terdiri dari
 Aktiva (asset) : jumlah harta/kekayaan yang
dimiliki perusahaan
 Pasiva (capital) : jumlah kewajiban-kewajiban
perusahaan atau sumber yang digunakan
untuk memperoleh aktiva tersebut.
 Hutang
 Modal
Contoh Bentuk Neraca
Contoh
Perusahaan Jasa Konstruksi Untung
Neraca
31 Desember 2007

Aktiva (Harta) Pasiva (Kewajiban)


Harta Lancar Hutang Usaha
Kas Rp 10.000.000,00 Uang Muka Pekerjaan Rp 15.000.000,00
Piutang Usaha Rp 10.000.000,00 Kredit Bank Rp 50.000.000,00
Pekerjaan dalam Pelaksanaan Rp 25.000.000,00

Sub Total 1 Rp 45.000.000,00 Sub Total 1 Rp 65.000.000,00

Harta Tetap Modal


Tanah Rp 8.000.000,00 Modal Dasar Wayan Rp 58.000.000,00
Bangunan Rp 40.000.000,00
Peralatan Proyek Rp 10.000.000,00
Kendaraan Rp 20.000.000,00

Sub Total 2 Rp 78.000.000,00 Sub Total 2 Rp 58.000.000,00

Jumlah Aktiva Rp 123.000.000,00 Jumlah Pasiva Rp 123.000.000,00


PRINSIP LAPORAN NERACA
• Jumlah Aktiva selalu sama dengan jumlah
Pasiva (Hutang dan Modal)
• PERSAMAAN AKUNTANSI :
HARTA = HUTANG + MODAL

Rp.123.000.000 = 65.000.000 + 58.000.000


(Harta Perusahaan ) = (Kewajiban pada + ( Kewajiban pada
Kreditur) Pemilik)
Contoh soal
Informasi keuangan perusahaan
Konsultan “ A” untuk bulan Juni dan Juli
2019 adalah :
30 Juni 2008 31 Juli 2008
Utang Jasa 13.040.000 16.200.000
Piutang Jasa 19.800.000 26.800.000
Modal, Putu ? ?
Kas 19.000.000 22.800.000
Peralatan 19.500.000 1.500.000

Diminta :
• Susunlah neraca perusahaan pertanggal 30
Juni dan 31 juli 2019
Laporan Laba Rugi
• Menggambarkan hasil-hasil usaha yang
dicapai dalam periode tertentu
• Menggambarkan keberhasilan atau
kegagalan operasi perusahaan dalam
mencapai tujuan
• Diukur dengan membandingkan antara
pendapatan perusahaan dengan biaya
yang dikeluarkan.
• Jika pendapatan lebih besar daripada
biaya maka Laba, jika sebaliknya maka
rugi
Bentuk Laporan
o Penghitungan laba-rugi dapat disusun
dalam dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk laporan (stafel) yang ditulis
berbentuk halaman ke bawah.
b. Bentuk sebelah-menyebelah
(skontro) yang ditulis berbentuk
sebelah kiri dan sebelah kanan.
Cara Penyusunan
• Laporan rugi laba harus diberi judul yang terdiri :
– Nama perusahaan,
– Nama laporan (Laporan Rugi-Laba),
– Periode laporan
• Isi laporan :
– Pendapatan
– Biaya
– Laba atau Rugi
Pendapatan : aliran penerimaan kas atau harta lain
Biaya : jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan
pendapatan
Laba (atau rugi) : selisih antara pendapatan dengan biaya.
Contoh
KONTRAKTOR CV MERTA SARI
LAPORAN RUGI-LABA
Untuk bulan Oktober 2007

Pendapatan
Pendapatan Kontraktor CV. MERTA SARI Rp 70.000.000
Laba Bulan lalu -
Pinjaman Bank Rp 60.000.000

Biaya Operasional
Biaya Bahan Rp 72.721.651
Biaya Upah Kerja Rp 14.659.173
Biaya Bunga Bank

Jumlah Biaya Operasional Rp 87.380.824

Laba Bersih Rp 42.619.176


Hubungan Neraca Dan Laporan Rugi Laba

• Kedua laporan mempunyai hubungan satu sama


lainnya, bukanlah berdiri sendiri-sendiri.
• Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya
modal atau kekayaan perusahaan, ini hanya akan
diketahui dari neraca, tetapi untuk mengetahui kemajuan
atau sebab-sebab perubahan modal diperlukan laporan
rugi laba.
• Bagi calon kreditor untuk mengetahui jaminan (borg)
yang disediakan oleh perusahaan atas hutang-
hutangnya dapat dilihat dalam neraca, tetapi untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga dan cicilan sangat tergantung pada keuntungan
dimasa mendatang (future profit) yang diketahui dari
laporan rugi laba.
Perhitungan rugi /laba proyek
Ada 2 cara untuk menghitung rugi/laba dalam
perusahaan jasa konstruksi :

1. Completion Method (Proyek Selesai)


Proyek baru dihitung rugi/labanya, jika
proyeknya sudah selesai seluruhnya (100 %).
Jika ada proyek pada tanggal 31 Desember
(tutup buku biasanya dilakukan akhir tahun)
belum selesai, maka proyek tersebut tidak
diikutsertakan dalam menghitung rugi/laba
perusahaan.
2. Percentage Completion Method
(Prosentase Proyek Selesai)
 Semua proyek per tanggal 31 Desember
dihitung rugi/labanya, termasuk yang
belum selesai.
 Proyek yang melewati batas, seolah-olah
dipotong untuk rugi / labanya pada
bagian yang sudah selesai, sedang
sisanya akan diperhitungkan pada
laporan periode tahun berikutnya.
Contoh
1. Completion Method (Proyek selesai)
 Rugi /laba perusahaan masing-masing tahun
dihitung ;
◦ R/L tahun 2004, yang dihitung hanya proyek A saja
◦ R/L tahun 2005, yang dihitung hanya proyek B saja
◦ R/L tahun 2006, yang dihitung proyek C, D
2. Percentage Completion Method (Prosentas
proyek selesai)
◦ R/L tahun 2004, yang dihitung jumlah R/L proyek A
(100%), dan B (60%), C (20%), D (25%).
◦ R/L tahun 2005, yang dihitung jumlah R/L proyek B
(40%), dan C (60%), D (35%) dan E (60%).
◦ R/L tahun 2006, yang dihitung jumlah R/L proyek
C(20%), D (40%) dan E (40%).
◦ R/L dihitung hanya bagian kegiatan yang dilakukan
pada tahun yang bersangkutan saja.
Laporan Perubahan Modal
Modal Pemilik akan bertambah :
» Karena adanya tambahan Investasi oleh pemilik
» Karena adanya perusahaan mendapat Laba

Modal Pemilik akan berkurang :


» Karena pemilik melakukan pengambilan harta
perusahaan untuk keperluan pribadi (Pengambilan
Prive).
» Karena perusahaan menderita Rugi.
• Laporan ini merupakan jembatan antara laporan rugi
laba dengan neraca
– Data laba atau rugi yang tercantum dalam Laporan
R/L mempengaruhi modal yang tercantum dalam
neraca, pengaruh laba atau rugi terhadap modal
diperhitungkan dalam Laporan perubahan modal
Laporan Perubahan Modal
Contoh
KONTRAKTOR CV MERTA SARI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desembar 2007

Modal 1 Januari 2006 Rp 25.000.000


Tambah : Laba tahun 2007 42.619.176
Rp 67.619.176

Kurang : Pengambilan prive Rp 5.000.000

Modal, 31 Desember 2007 62.619.176


Laporan Arus Kas
» Menyajikan jumlah kas masuk (penerimaan kas)
dan jumlah kas keluar (pembayaran kas) selama
periode tertentu
» Menunjukkan kenaikan atau penurunan kas
bersih selama periode tertentu dan saldo akhir
kas
» Isi laporan :
» Judul
˃ Nama perusahaan
˃ Nama laporan
˃ Periode laporan
NERACA
PT ANGIN RIBUT
PER 31 Desember 2013

AKTIVA (Rp) PASIVA (Rp)


Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Kas/Bank 4.000.000 Utang Dagang 2.500.000
Piutang Dagang 4.500.000 UtangBiaya 1.000.000
Persediaan Barang 6.500.000 Total Kewajiban Lancar 3.500.000
Total Aktiva Lancar 15.000.000
Aktiva Tetap Kewajiban Jangka Panjang
Tanah 70.000.000 Utang Bank 1.500.000
Bangunan 40.000.000 Total Kewajiban Jangka Panjang 1.500.000
Kendaran 10.000.000 Total Kewajiban 5.000.000
Mesin-mesin 7.000.000
127.000.000 Ekuitas
Akumulasi Penyusutan (3.222.200) Modal 125.000.000
Nilai Buku 123.777.800 Laba/Rugi 8.777.800
Total Ekuitas 133.777.800

TOTAL AKTIVA 138.777.800 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 138.777.800


LATIHAN SOAL 1
Pada tanggal 1 Desember 2019 Tuan Hermada mendirikan perusahaan
dengan nama Biro Konsultasi Hermada, dengan transaksi sbb:

Des 2. Tuan Hermada membuka rekening di bank atas nama perusahaannya dan
menyetorkan uang ke dalam rekening tersebut sebesar Rp 30.000.000,00
sebagai setoran modalnya.
5. Dibayar beban sewa kantor dan peralatan untuk bulan Juli, Rp
21.600.000,00.
8. Dibeli perlengkapan (alat-alat tulis, perangko, pensil, dll.) secara kredit,
Rp 4.500.000,00.
10. Dibeli perlengkapan secara kredit, Rp 3.000.000,00.
22. Diterima pendapatan jasa secara tunai, Rp 95.000.000,00.
25. Tuan Hermada mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi, Rp
12.000.000,00.
27. Dibayar beban kendaraan (termasuk sewa kendaraan) bulan Juli, Rp
5.400.000,00, dan bermacam-macam beban, Rp 33.300.000,00.
30. Dibayar gaji pegawai, Rp 18.900.000,00.
30. Dibayar listrik sebesar Rp 2.550.000,00
• Buat lapaoran keuangannnya
CASH FLOW

• Cash Flow :
Anggaran penerimaan dan pengeluaran
proyek secara tunai (cash), termasuk
mengatasi finansial bila terjadi defisit.
TUJUAN
DARI PERENCANAAN CASH FLOW
 Cash flow adalah alat kendali arus kas atau
pengendalian likuiditas
 Inti pengendalian likuiditas adalah selalu
mengupayakan agar kondisi keuangan tidak
defisit atau diupayakan sekecil mungkin dan
dapat segera diatasi untuk berubah menjadi
surplus
MANFAAT
PERENCANAAN CASH FLOW

• Menjamin lancarnya kemajuan pelaksanaan


proyek dari segi pembayaran
• Menekan sekecil mungkin biaya pinjaman
yang harus ditanggung oleh proyek
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM MENYUSUN
CASH FLOW

• Kontrak Borongan yg mencatumkan syarat pembayaran uang


muka dan Termin Proyek/ MC
– Jadwal Kemajuan Pekerjaan (Progres Schedule)

• Jadwal penerimaan proyek sesuai dengan persyaratan


pembayaran dan kontrak
• Jadwal pengeluaran proyek, sesuai dengan kebijakan
pembelanjaan
1. Jadwal Pengadaan Bahan (Material Schedule)
2. Jadwal Pengadaan Alat (Equipment Schedule)
3. Jadwal Pengadaan Tenaga (Manpower Schedule)
– Perkiraan Pembayaran pada subkontraktor
• Kas awal yang dipunyai atau diberikan kepada proyek
Penyusunan Arus Kas Proyek
1. Tahap penyusunan transaksi “
Operasional “ yang mencakup
penerimaan di proyek dan pengeluaran
di proyek.
2. Tahap penyusunan transaksi “ Finansial
“ yang mencakup penerimaan kredit
dan pelunasan kredit, baik Intern
maupun Ekstern.
Unsur utama dari cash flow :
1. Jadwal penerimaan (penerimaan bersih)
2. Jadwal pengeluaran

Unsur lainnya adalah :


 Kas awal
 Finansial
 Jadwal pengeluaran
Kebijaksanaan pembelanjaan Cash Flow

Bila kondisi keuangan tidak mencukupi untuk menunjang kegiatan


pelaksanaan proyek, dapat ditempuh dua cara, yaitu :

• Pinjam uang ke Bank atau Lembaga Keuangan lain, untuk keperluan


pembiayaan secara tunai, agar dapat menekan biaya, tetapi dilain
pihak harus membayar bunga pinjaman.

• Tidak pinjam uang, tetapi menggunakan kebijakan kredit atau


barang atau jasa yang diperlukan. Dalam hal ini memang terbebas
dari bunga pinjaman, tetapi harga yang diperoleh biasanya lebih
tinggi dibanding bila dilakukan secara tunai.

Dari dua cara tsb harus dievaluasi yang mana yang lebih
memungkinkan.
Jadwal penerimaan (cash in)

• Disebut unsur utama dari cash flow karena dari


penerimaan /rencana penerimaan yang ada maka
terjadilah kegiatan pengeluaran
• Untuk proyek konstruksi, realisasi penerimaan sangat
ditentukan oleh cara pembayaran yang telah ditetapkan
dalam kontrak.
• Jadwal penerimaan harus disusun secara tepat dan akurat
karena :
– Rencana jumlah penerimaan berkaitan dengan besarnya prestasi
pekerjaan
– Pencairan rencana penerimaan melalui suatu proses yang
memerlukan waktu
Cara pembayaran proyek konstruksi :

• Pembayaran dengan UM atau tanpa UM


• Pembayaran Bulanan (Monthly payment)
• Pembayaran termyn (progress payment)
• Pembayaran sekali akhir (turn key payment)
Cara pembayaran yang menguntungkan bagi pemberi jasa
ditinjau dari cash flow :
 Pembayaran dengan UM
 Pembayaran bulanan dimana pencairan pembayaran
dipotong pengembalian UM dan ditahan sebagai jaminan
Hal penting dalam menyusun jadwal penerimaan :

1. Perkiraan prestasi pekerjaan


Mengacu pada TS
2. Perkiraan waktu untuk proses pencairan
Perkiraan sendiri sesuai pengalaman dan
tergantung dari :
•Jenis proyek
•Kebiasaan orang-orang yang terlibat
•Lokasi pekerjaan
•Sistem administrasi yang ada
Jadwal Pengeluaran (Cash Out)

• Pedoman dasar yang berpengaruh langsung


adalah rencana kegiatan kerja
• Untuk perhitungan cash flow yang termasuk
dalam pengeluaran adalah :
– Biaya langsung proyek yaitu :
• Biaya upah
• Biaya material
• Biaya alat
• Biaya Sub Kontraktor
• Sistem Pengeluaran untuk pembiayaan proyek tergantung dari
kebijakan operasional proyek yang diterapkan seperti :
– Pembayaran secara tunai (cash)
– Pembayaran dengan jangka waktu tertentu (kredit)
• Pertimbangan dalam menetapkan kebijakan operasional :
– Harga barang/jasa akan lebih murah jika dibayar tunai
– Harga barang/jasa akan lebih mahal jika dibayar kredit
– Semakin lama jangka waktunya harganya semakin mahal
karena beban bunga.
Pembayaran Upah
• Pembayaran upah umumnya dilakukan tunai (cash) biasanya
sekali seminggu atau 2 mingguan
• Jika pembayaran untuk tenaga (upah borong) disesuaikan
dengan rencana kerja sesuai program kerja yang ada, secara
kasar jumlah pembayaran upah borong tiap bulan sesuai
dengan prestasi pekerjaan perbulan
• Upah kerja harian disesuaikan dengan jumlah tenaga pada
bulan yang bersangkutan berdasarkan hari orang (HO)
Pembayaran untuk Material
• Pembayaran dilakukan dengan cara :
– Tunai
– Kredit
• Harga material yang bergejolak naik dan sulit
diprediksi digunakan cara tunai
• Harga yang stabil atau bergerak naik tetapi
tetap dapat diprediksi (mis tiap tahun naik 10
%) pakai cara kredit
Jadwal pengeluaran uang (cash out) untuk
material dipengaruhi :
• Program kerja (kegiatan proyek)
• Kebijakan stock
• Kebijakan pembiayaan (cash/kredit)

• Kebijakan stock dipengaruhi oleh ;


– Problem pengadaan material
– Lokasi pengumpulan material
– Urutan pekerjaan
Pembayaran Subkontraktor

• Pembayaran dengan atau tanpa uang muka


• Pembayaran berdasarkan termin atau bulanan
Pembayaran untuk Persiapan dan Penyelesaian
• Pembayaran upah, material/alat dan borongan
• Umumnya dilakukan tunai
Pembayaran overhead lapangan dll
• Jadwalnya dilakukan rutin (tiap minggu/bulan) dari awal-
akhir proyek dan relatif tetap misalnya:
Gaji karyawan, rapat-rapat, ATK dll.
Kas Awal
• Adalah sejumlah uang yang harus disediakan
pada awal kegiatan proyek, yang nantinya
uang ini harus dikembalikan dari penerimaan
proyek diakhir pekerjaan
• Dana talangan sebelum UM dibayarkan
• Dalam cash flow, kas awal harus tersedia pada
setiap awal bulan
Finansial
• Adalah keputusan tentang keuangan untuk
mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas sesudah
kas awal
• Semakin besar defisit semakin besar kebutuhan dana
finansial
Kas Akhir
 Adalah kondisi kas pada akhir bulan dimana
merupakan penjumlahan dari kas sesudah kas awal
dan total finansial
Unsur-unsur Cash Flow

1. Penerimaan bersih, yaitu uang dari proyek yang masuk ke dalam kas (plus)
2. Pengeluaran, yaitu uang yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan proyek
(minus)
3. Selisih penerimaan dan pengeluaran
Bila positif tanpa diberi tanda dan bila negatif diberi tanda kurung sebagai
pengganti tanda minus
4. Kas awal, yaitu uang yang disediakan sebelum kegiatan proyek dimulai
5. Kas sebelum finansial, yaitu kondisi kas sebelum ada kebijakan finansial (atau
penjumlahan butir 3 dan 4)
6. Finansial, terdiri dari pinjaman, pengembalian pinjaman dan bunga pinjaman
serta total finansial
7. Kas akhir, yaitu penggabungan kas sebelum finansial dan total finansial
8. Jumlah pinjaman secara komulatif, merupakan total pinjaman yang terjadi pada
tiap akhir bulan
9 Jumlah komulatif pinjaman yang paling tinggi dipergunakan untuk menetapkan
plafond pinjaman
CONTOH

BULAN
NO URAIAN I II III IV V VI

1 Prestasi Pek Komulatif %


2 Penerimaan Bersih
3 Pengeluaran
4 Selisih Penerimaan -
Pengeluaran
5 Kas Awal
6 Kas sebelum Finansial
6.1 Pinjaman
6.2 Pengembalian
6.3 Bunga Pinjaman
Total Financial
7 Kas Akhir
8 Komulatif Pinjaman
Perhatikan

• Jadwal penerimaan dan pengeluaran bersih


biasanya dibuat tersendiri, kemudian rekapnya
dimasukkan dalam cash flow tersebut.
• Jadwal penerimaan diperoleh dari rencana prestasi
pekerjaan yang biasa ditunjukkan dalam curva S
dalam TS, serta berdasarkan cara pembayarannya
yang disebut dalam kontrak.
• Jadwal pengeluaran diperoleh dari rencana program
kerja dan berdasarkan kebijakan pembiayaan yang
ditetapkan
Detail
Penerimaan dan Pengeluaran

BULAN
NO URAIAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penerimaan
1.1. Uang Muka Pekerjaan
1.2. Prestasi Pekerjaan
1.3. Lain-lain
Total Penerimaan

BULAN
NO URAIAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Pengeluaran
2.1. Material
2.2. Upah
2.3. Alat
2.4. Sub Kontraktor
2.5. Persiapan &
Penyelesaian
2.6. Overhead
2.7. Lain-lain
Total Pengeluaran
FORMULIR CASH FLOW
BULAN
NO URAIAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penerimaan Bersih - - 200 - 300 300 - 200
2 Pengeluaran (50) (150) (150) (150) (100) (150) (100) (50)
3 Selisih Penerimaan -
Pengeluaran (50) (150) 50 (150) 200 150 (100) 150
4 Kas Awal 50 200 46 92 38 32 80 80
5 Kas Sebelum Finansial
- 50 96 (58) 238 182 (20) 230
6 Financial 6.1.
Pinjaman 200 - - 100 - - 100 -
6.2. Pengembalian - - - - (200) (100) - (100)
6.3. Bunga Pinjaman
(2%) - (4) (4) (4) (6) (2) - (2)
Total Financial 200 (4) (4) 96 (206) (102) 100 (102)
7 Kas Akhir 200 46 92 38 32 80 80 128
8 Komulatif Pinjaman 200 200 200 300 100 - 100 -
Latihan soal
• Buat Cash Flownya
Rincian Penerimaan dan Pengeluaran
BULAN
NO URAIAN I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII KET

1 Prestasi Pek Komulatif % 5 15 26 38 53 73 82 90 95 100


2 Penerimaan (jt Rp)
Uang Muka (20 %) 200
Termin Pekerjaan 160 0 200 0 200 0 0 190 0
Pencairan Retensi 5% 50

Total Penerimaan 0 200 0 160 0 200 0 200 0 0 190 50


3 Pengeluaran
Upah 10 20 25 25 30 30 25 20 20 5
Material 100 100 100 100
Alat 5 5 5 8 4 3 4 3 3 3
Sub Kontraktor 40 60
Overhead dll 12 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5

Total Pengeluaran 27 135 80 143 104 43 139 33 133 18 5 0


PENGENDALIAN CASH FLOW

• Oleh karena itu ada dua hal pokok


dalam pengendalian pada Cash Flow
• Kegiatan Pengendalian yaitu :
pada Csah Flow adalah – PENGENDALIAN PENERIMAAN
penting sekali, karena bila Hal ini sangat dipengaruhi oleh pihak
rencana penerimaan dan luar yang terlibat dlm proses
atau pengeluaran berbeda pembayaran.
realisasinya, maka cash Oleh karena itu fokus pengendalian
flow harus direvisi total. adalah keluar (eksternal)
– PENGENDALIAN PENGELUARAN
Hal ini merupakan kegiatan yang dapat
dikendalikan dalam proses pelaksanaan
kebijakan pengeluaran.
Oleh karena itu fokus pengendaliannya
adalah kedalam (internal), dengan
memikirkan semua konsekuensinya
PENGENDALIAN CASH FLOW

• Bila saldo antara • Oleh karena itu


penerimaan dan pengendalian Cash
pengeluaran tidak Flow proyek
imbang, biasanya merupakan hal yang
kebijakan pengeluaran sangat penting yang
yang disesuaikan dengan dalam kenyataan
segala konsekuensinya sering diabaikan para
engineer

Anda mungkin juga menyukai