Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lola Azzahra

NIM: K011201068

Biomedik II

SPECIAL SENCE

Oleh : kelompok 3

Definisi

Special sense merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut indera khusus atau
biasa dikenal dengan istilah panca indera yaitu organ khusus yang memiliki fungsi khusus.

Bagian dari organ yang termasuk special sence

 Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi
impuls elektrokimia pada sel saraf.
 Hidung, Tubuh bisa mendapatkan oksigen melalui organ hidung yang menangkap udara.
Selain berfungsi sebagai organ pernapasan untuk menangkap udara, hidung juga
berfungsi sebagai indra penciuman yang bisa menangkap aroma, dan membersihkan
udara luar yang masuk.
 Telinga adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz.
 Lidah merupakan indera pengecap yang sangat vital bagi tubuh manusia, dengan lidah
manusia bisa merasakan rasa baik itu asin, manis, pahit, asam dan masih banyak lagi
lainnya. Dengan lidah, manusia juga bisa mengecap vokal dengan baik. Tanpa lidah,
manusia tidak bisa mengucapkan vokal dengan baik. Ciri lidah adalah memiliki otot dan
ditutupi oleh selaput lendir yang tipis. Letak lidah ini berada di antara rongga mulut dan
juga orofaring.
 Pada dasarnya, struktur kulit manusia terdiri dari tiga lapisan utama yang saling
melengkapi, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis (subkutan).

Mekanisme Organ-Organ Yang Termasuk Special Sense Dalam Menjalankan Fungsinya

a. Mata , Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim
balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian
mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas
memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.
Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan
jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.
b. Hidung, Rangsang (bau) masuk ke dalam lubang hidung melalui udara, Reseptor bau
terlokalisasi pada neuron sensorik penciuman, yang menempati area kecil di bagian atas
epitel hidung. Udara awalnya disaring oleh bulu-bulu hidung terlebih dahulu. Kemudian,
Udara yang mengandung kotoran akan dibersihkan sementara kotoran menempel di
hidung dan mengendap menjadi kotoran hidung. Udara yang mengandung rangsangan
bau ini masuk ke dalam zat epitelium Rangsangan bau menggetarkan Mukosa olfactori
yang berbentuk seperti cairan atau mukus, dan kemudian menggetarkan Saraf olfaktori.
Rangsangan yang menggetar tadi disampaikan ke Talamus lalu menuju Hipotalamus
yang ada di otak. Otak daerah olfactori Hipotalamus Talamus (korteks serebrum) akan
menangkap bau lalu menerjemahkannya berdasarkan memori atau menghadirkan memori
baru dalam otak untuk digunakan ketika suatu saat nanti mencium bau yang sama.
c. Telinga , Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit
yang disebut saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga (membrane timpani).
Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini
ke ketiga tulang kecil di telinga tengah. Tulang di telinga tengah memperkuat atau
meningkatkan getaran suara dan mengirimnya ke koklea. Setelah getaran menyebabkan
cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan di sepanjang membran basilar.
Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas membran basilar, mengendalikan
gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar koklea kemudian mendeteksi suara
bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara bernada rendah.
Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan
stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di
atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam
sel dan menciptakan sinyal listrik. Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke
sistem saraf pusat (otak) dan mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.
d. Lidah, Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan
demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan
merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan
menjalar ke nervus facial dan nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain
lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula
oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa
sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah
insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian
dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke
dalam mulut kita.
e. Kulit, Dengan adanya reseptor (penerima rangsan) pada kulit, maka kulit memiliki peran
yang sangat penting dalam sistem koordinasi. di mana sebagai sistem sensorik. Setiap
ujung reseptor memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda, di mana kulit berfungsi untuk
melindungi dan dan menerima rangsangan sensorik dari eksternal.
Gangguan pada organ special sence

a.Mata

 Rabun Jauh (Miopi)


 Rabun Dekat (Hipermetropi)
 Rabun Senja
 Buta Warna
 Katarak
 Astigmatisme

b.Hidung

 Anosmia
 Influenza
 Polip hidung
 Mimisan
 Patah hidung
 Rhinitis

c.Telinga

 Tuli
 Infeksi telinga bagian luar (otitis eksternal)
 Otosklerosis
 Presbikusis
 Kerusakan gendang telinga

d.lidah

 Lidah berubah tekstur


 Lidah nyeri
 Lidah bengkak

e.kulit

 Jerawat
 Panu
 Eksim
 Herpes
 Kudis

Anda mungkin juga menyukai