Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOKINETIKA KLINIK – KISI KISI

1. Kinetika linear merupakan kinetika orde 1 / first order kinetics.


Proses absorpsi, distribusi dan eliminasi pada dosis terapi adalah
kecepatan proses tersebut sebanding dengan jumlah obat yang ada
(yang tinggal). Jumlah obat yang diabsorpsi, distribusi dan
dieliminasi per satuan waktu semakin sedikit, sebanding dengan
jumlah obat yang belum mengalami proses tersebut. Ex = obat
yang tidak mengalami kejenuhan
2. Kinetika orde nol / kinetika zero order merupakan proses yang
berlangsung dengan kecepatan konstan per satuan waktu dan tidak
tergantung dengan jumlah obat yang tinggal. Ex = disolusi obat,
infus obat
3. Kinetika non linear merupakan eliminasi obat dalam dosis toksik,
awalnya mengikuti kinetika orde nol karena mengalami
kejenuhan, kemudian setelah jumlah obat dalam tubuh menurun
kembali mengikuti kinetika obat orde 1 . Ex = diphenylhydantoin
(DPH) dan salisilat
4. Graph fitting principles
o Absis  time (hour)
o Ordinate  plasma level (mcg/mL)
o Central
o Proportional
o Dimension
o Cycles  semi logarithmic
o Graph detail
5. Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari sifat fisiko-kimia
obat, bentuk sediaan, cara pemberian dan kondisi fisiologik pasien
dengan tujuan efek terapi optimal dengan efek samping minimal.
6. Kadar plasma tergantung pada:
o Cara pemberian
o Bentuk sediaan
o Laju liberasi obat dari bentuk sediaan
o Difusi, penetrasi dan permeasi obat
o Distribusi dalam cairan tubuh + jaringan
o Biotransformasi
o Proses recycling
o Eliminasi
o Kondisi fisiologis pasien
7. Cara menghitung obat yang mengalami absorbsi
a. Ambil 3-4 data terakhir waktu vs plasma level, dilihat data
sudah mengalami penurunan konsentrasi
b. Hitung menggunakan kalkulator (regresi linear) 3-4 data
terbawah waktu (x) vs plasma level (ln y)
c. Nilai b = Ke
a = intersep
B = ea (e adalah anti ln)
d. Hitung Cextrapolated
i. x . ŷ = ans (x adalah waktu yang ingin dihitung)
ii. eans = hasil Cextrapolated pada waktu tersebut
e. Hitung Cdifferent = Cextrapolated – plasma level (hitung 3-4
data teratas saja)
Hitung Cdifferent (3-4 data terbawah) = ln data (atas dengan
atas, tengah dengan tengah, bawah dengan bawah, dsb)
f. Hitung menggunakan kalkulator (regresi linear) 3-4 data
teratas waktu (x) vs Cdifferent (ln y)
g. Nilai b = Ka
A = ea
t 1 0,693
h. Hitung =
2 Ke
2,303 Ka
tmax= x log
Ka−Ke Ke
Cmax=B x e− Ke .tmax− A x e−Ka .tmax
i. AUC = L segitiga + L trapesium1 + ... + L trapesiumx
alas x tinggi
AUC0-x = L segitiga =
2
( jumlah sisi sejajar )x tinggi
AUCx-y = L trapesium =
2
Cy
AUCy-~ =
Ke
AUC 0-~ = AUC 0-y + AUC y-~
8. Cara menghitung obat intravaskular
a. Ambil 3-4 data terakhir waktu vs plasma level, dilihat data
sudah mengalami penurunan konsentrasi
b. Hitung menggunakan kalkulator (regresi linear) 3-4 data
terbawah waktu (x) vs plasma level (ln y)
c. Nilai b = Ke
Cp0 = ea (e adalah anti ln)
Dosis
d. Vd=
Cp 0
Cp0
e. AUC=
Ke
9. Distribusi; Volume Distribusi  voleme hipotesis, proposional
dengan berat badan
Vd= ¿
Cpo
Volume distribusi tergantung pada faktor-faktor berikut :
 Laju aliran darah pada jaringan
 Kelarutan obat dalam lipid
 Koefisien partisi obat – jaringan
 pH
 Ikatan pada materi biologis

VOLUME % BERAT JANGKAUAN


DISTRIBUSI ( L ) BADAN DISTRIBUSI
1 5 4,3 Sirkulasi Darah
2 10 – 20 15 – 27 Cairan Ekstraseluler
3 25 – 30 35 – 42 Cairan Intraseluler
4 40 60 Whole Body Fluid

Anda mungkin juga menyukai