Anda di halaman 1dari 7

Ini persiapan bank BUMN jalankan spesifikasi sektor sesuai

arahan Kementerian BUMN


Minggu, 20 Desember 2020 / 13:47 WIB

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah telah mempersiapkan diri untuk menjalankan rencana
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat masing-masing bank tersebut memiliki
spesifikasi yang berbeda-beda. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan difokuskan jadi bank Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) diarahkan jadi spesialis
perumahan, PT Bank Mandiri Tbk fokus di korporasi, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) diarahkan
memperluas pasar internasional.

Bank milik pemerintah ini menilai spesifikasi bisnis tersebut bisa mendorong kinerja mereka ke
depannya. Direktur Treasury and International BNI Henry Panjaitan mengatakan, pengembangan
jaringan internasional sudah menjadi rencana bisnis yang dicanangkan perseroan.

Dalam jangka pendek, pengembangan jaringan bank berkode saham BBNI ini akan difokuskan dulu pada
Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang sudah dimiliki saat ini. Kantor cabang itu akan diperkuat dalam
mendukung perusahaan Indonesia yang ingin go global, menghimpun pendanaan internasional, dan
mendukung layanan perbankan bagi investor asing yang masuk ke Indonesia.

Bersamaan dengan itu, BNI mulai mengkaji mengembangkan jaringan kantor cabang luar negeri di
negara-negara pusat keuangan dunia atau di negara- negara Asia Tenggara. "Pengembangan jaringan
juga akan kami lakukan dengan peningkatan kerjasama dengan jaringan bank koresponden, remittance
companies, maupun fintech yang ada di luar negeri," kata Henry pada KONTAN, Juma (18/12).

Selain itu, BNI bersama dengan perusahaan BUMN lainnya akan membentuk kantor bersama di dua
negara yakni Hong Kong dan London. Henry bilang, kantor bersama yang akan diberi nama Indonesia
Incorporated itu ditargetkan bisa terlaksana pada semester II 2021. Kantor bersama itu ditujukan untuk
menciptakan efisiensi dan mendorong perusahaan BUMN bisa semakin mendunia.

Dengan pengembangan yang akan dilakukan itu, BNI menargetkan pendapatan berbasis komisi atau fee
based income dari bisnis internasional bisa tumbuh 15% secara year on year (Yoy) tahun depan. Hingga
kuartal III 2020, KCLN bank ini sangat gemilang. Laba sebelum pajaknya tumbuh 85,5% YoY ke Rp 1,58
triliun. Kreditnya tumbuh 20% dan pendanaannya naik 5,5% ke Rp 64,7 triliun.

BRI juga menyakini dengan fokus di bisnis UMKM akan memberi dampak kinerja yang positif ke
perseroan.Selain karakter usaha UMKM yang lebih resilien dibandingkan segmen lainnya, Haru
Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, dampak positif itu juga didukung oleh potensi pasar
segmen UMKM masih sangat besar. "Dari sisi resiko juga relatif rendah sehingga kualitas kredit tentunya
akan lebih manageable," ujarnya

Porsi UMKM di BRI saat ini sebenarnya udah besar, mencapai 80% pada kuartal III. Namun, BRI akan
terus memperbesar porsi tersebut dengan mengoptimalkan proses kredit secara digital lewat BRISPOT
agar produktifitas tenaga pemasar dan agen Brilink semakin meningkat. Selain itu, BRI akan terus
melakukan inovasi produk dan layanan untuk menangkap potensi pasar UMKM khususnya Mikro/Ultra
Mikro.

Sebagai bentuk komitmen fokus di UMKM, bisnis korporasi BRI sudah tidak dibawahi oleh direktur
langsung tetapi hanya ditangani Senior Excecutive Vice President (SEVP) yang berada di bawah supervisi
direktur utama.

April 2021, BRI akan operasikan kantor cabang di Taipei


Minggu, 13 Desember 2020 / 19:24 WIB

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan segera memiliki kantor cabang
luar negeri baru. Rencana pembukaan unit kerja BRI di Taipei sudah mendapatkan izin kerja khusus atau
special pemit dari otoritas jasa keuangan atau Financial Supervisory Commission (FSC) Taiwan pada
Agustus 2020 lalu.

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, saat ini rencana pembukaan unit
kerja BRI Taipei itu tengah dalam tahap penyiapan infrastruktur dan diproyeksikan akan diluncurkan
pada April 2021.

"BRI Taipei diproyeksikan akan live di bulan April 2021 dan akan beroperasi dengan full banking license,"
katanya pada Kontan.co.id baru-baru ini.

Dengan lisensi tersebut, kata Listiarini, BRI Taipei akan dapat memberikan layanan perbankan yang
komprehensif baik di segment retail maupun korporasi.

BRI berharap, dengan beroperasinya kantor cabang luar negeri BRI Taipei itu bisa memajukan hubungan
bisnis Indonesia dan Taiwan serta memberikan layanan perbankan bagi diaspora Indonesia yang berada
di Taiwan dan sekitarnya.

Sebelumnya, BRI menyebut, langkah ekspansi kantor cabang ke Taiwan dilakukan karena melihat
potensi bisnis yang besar dari negara itu terutama remitansi. Selain di Taiwan, bank pelat merah ini juga
berencana meningkatkan status kantor unit layanan BRI di Hong Kong jadi kantor cabang.

Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) BRI masih mampu menunjukkan pertumbuhan kinerja positif meski ada
pandemi Covid-19. Kontribusi aset dan laba UKLN BRI per September 2020 tercatat meningkat masing-
masing 18.60% dan 23.20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti bilang, kinerja positif itu tidak lepas dari strategi
UKLN BRI untuk fokus pada pembiayaan-pembiayaan jangka pendek terutama trade based financing dan
juga penghematan biaya dana atau borrowing cost.
“Dengan strategi itu, kinerja fee based income UKLN juga tumbuh secara signifikan yakni 111,6% YoY,”
Kata Listiarini.

UKLN BRI New York masih menjadi kontributor utama aset maupun laba karena telah beroperasi cukup
lama sejak tahun 1988.

Namun dari sisi pertumbuhan, BRI Singapore dan BRI Timor Leste tercatat tumbuh lebih tinggi didorong
oleh pertumbuhan pembiayaan trade finance kepada perusahaan yang berkaitan dengan Indonesia.

BRI memproyeksikan kinerja UKLN perseroan sepanjang 2020 masih akan tumbuh positif meskipun
dengan tingkat pertumbuhan yang tidak setinggi tahun lalu.

Listiarini bilang, ke depan, pengembangan bisnis UKLN BRI masih akan difokuskan pada ekspansi bisnis
pada aset-aset yang sesuai dengan profil risiko UKLN di masing-masing negara serta menjaga kualitas
aset tetap terjaga baik.

Merger makin terang, harga saham BRI Syariah (BRIS) catat


rekor tertinggi sejak IPO
Jumat, 11 Desember 2020 / 19:59 WIB

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) melejit 19,8% ke level Rp 1.785
per saham. Ini merupakan harga tertinggi BRIS sejak melantai di bursa.

Harga saham BRIS setelah rencana merger bank syariah BUMN makin terang. Kementerian BUMN juga
sudah menetapkan nama baru untuk bank hasil merger bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah
Indonesia Tbk.

Bank ini akan menjadi nama baru bank hasil merger PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah
Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). Merger ini ditargetlan efektif Februari 2021.

Nama baru ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) selaku bank yang
menerima penggabungan. Bank hasil penggabungan akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS.

Komposisi pemegang saham pada bank hasil penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.

Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank
peserta penggabungan.
Dengan lonjakan saham BRIS tersebut, kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (04 Desember 2020), harga
saham BRIS sudah naik 21,84 % dibanding harga saat itu (Rp 1.465).

Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (11 November 2020), harga saham BRIS sudah
melambung 40%, dari semula (Rp 1.275).

Adapun sejak setahun lalu (11 Desember 2019) harga saham BRIS sudah melambung 457,81% dari harga
saat itu (Rp 320).

Jumat (11/12), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BRIS mencapai Rp
1.605,15 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 946.957.600 lot.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 26, maka price to earning ratio (PER)
saham BRIS sebesar 68,65 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 3,34 kali.

Anda mungkin juga menyukai