Anda di halaman 1dari 17

🧪

Kimia Semester 2

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

💡 Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari pelarut dari zat terlarut.

Jenis Zat Terlarut


Senyawa Ionik

Senyawa ionik dapat terurai menjadi kation dan anion dalam air (pelarut).
Contoh: Larutan garam atau NaCl dapat terurai menjadi kation Na+ dan anion Cl−

Senyawa Kovalen Polar

Senyawa kovalen polar dapat terionisasi menjadi kation dan anion dalam air (pelarut).
Contoh: HCl terurai menjadi kation H+ dan anion Cl−

Senyawa Kovalen Nonpolar

Sebagai zat terlarut, senyawa kovalen nonpolar tidak terurai menjadi kation dan anion dalam air
(pelarut), sehingga masih dalam molekul netralnya.

Contoh: Gula atau Urea

Tabel Senyawa Ionik, Kovalen Polar, dan Kovalen Nonpolar


Senyawa Ionik Senyawa Kovalen Polar Senyawa Kovalen Nonpolar
NaCl HCl C6 H12 06 (glukosa)

LiBr HNO3 NH2 )2 CO (urea)


KF HClO4 C2 H5 OH (etanol)

MgCl2 H2 SO4 CH3 OH (metanol)


CaI2 CH3 COOH C12 H22 O11 (sukrosa)

BaO HF
H2 S

NH3

Derajat Disosiasi/Ionisasi

Kimia Semester 2 1
💡 Derajat Disosiasi/Ionisasi (ɑ) menyatakan banyaknya jumlah kation dan anion yang
terurai dalam larutan.

ɑ = 100%

Senyawa terurai seluruhnya menjadi kation dan anion. Senyawa yang terurai sempurna biasanya
adalah asam kuat, basa kuat, garam yang berasal dari kation basa kuat dan anion asam kuat.
Reaksi penguraian atau ionisasinya ditandai dengan tanda panah searah (→)

NaCl → Na+ + Cl−

0% < ɑ < 100%

Senyawa terurai sebagian menjadi katin dan anion. Berarti, di dalam larutan masih terdapat
senyawa yang berbentuh molekul netral. Senyawa yang terurai sebagain adalah asam lemah dan
basa lemah.


Reaksi penguraian atau ionisasinya ditandai dengan tanda panah bolak balik ( )

CH3 COOH ⇆ CH3 COO− +


+H

ɑ = 0%

Senyawa tidak terurai menjadi kation dan anion. Di dalam larutan, masih berbentuk molekul netral.
Senyawa tidak terurai biasanya adalah senyawa kovalen nonpolar.

Reaksi penguraian atau ionisasinya ditandai dengan tanda panah bergaris.

Larutan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah dan Non Elektrolit

💡 Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik karena zat
terlarutnya terurai menjadi kation dan anion.

💡 Larutan Nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat
terlarutnya tidak terurai menjadi kation dan anion.

Perbedaan
Faktor Pembeda A. Elektrolit Kuat B. Elektrolit Lemah C. Nonelektrolit
Derajat disosiasi 100% 0% < ɑ < 100% 0%

Zat terlarut Terurai sempurna Terurai sebagian Tidak terurai


Contoh Larutan Senyawa Ionik: Senyawa Kovalen Senyawa Kovalen
Larutan Garam Polar: Larutan Asam Nonpolar: Urea,
Senyawa Kovalen Lemah Glukosa, Etanol,
Polar: Larutan Asam Senyawa Kovalen Metanol, Gula
Kuat Polar: Larutan Basa
Senyawa Kovalen Lemah
Polar: Larutan Basa
Kuat

Kimia Semester 2 2
Ciri Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Jenis Larutan Nyala Lampu Gelembung Gas
Elektrolit kuat Terang Banyak

Elektrolit lemah Redup - padam Sedikit


Nonelektrolit Padam Tidak ada

Reaksi Reduksi dan Oksidasi


Konsep redoks berkaitan dengan oksigen dan hidrogen.

Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen

💡 Reduksi artinya pelepasan oksigen. Disini, gas oksigen O2 ) sebagai produk.

Contohnya reaksi HgO → Hg + O2

💡 Oksidasi artinya pengikatan oksigen. Disini, gas oksigen O2 ) sebagai reaktan.

Contohnya reaksi Hg + O2 → HgO

Berdasarkan pengikatan dan pelepasan hidrogen

💡 Reduksi artinya pengikatan hidrogen. Disini, gas hidrogen H2 ) sebagai reaktan.

Contohnya reaksi C2 H4 + H2 → C2 H6

Kimia Semester 2 3
💡 Oksidasi artinya pelepasan hidrogen. Disini, gas hidrogen H2 ) sebagai produk.

Contohnya reaksi 2HF → H2 + F2

Bilangan Oksidasi

💡 Biloks atau Bilangan Oksidasi adalah bilangan yang menyatakan banyaknya elektron
yang dilepaskan atau diterima oleh atom dalam suatu zat.

Biloks positif = Biloks ion Na+ = 1, Biloks ion H3 O+ = 1

Biloks negatif = Biloks ion Cl− = 1, Biloks ions SO2−


4 = 2

Aturan Biloks
Biloks unsur bebas sama dengan nol.

cth. He, Ne, Na, Mg, Cl2 , H2

Jumlah biloks atom-atom dalam senyawa netral (tidak bermuatan) sama dengan nol.
cth. Jumlah biloks Na dan Cl dalam NaCl adalah 0

Jumlah biloks atom unsur dalam ion sama dengan muatannya.

cth. Biloks Cr dalam Cr3+ adalah 3

Jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk ion sama dengan muatannya.


cth. Jumlah biloks S dan biloks 4 O dalam ion SO2−
4 adalah 2

Biloks atom-atom unsur golongan IA dan golongan IIA dalam senyawa berturut-turut adalah
1 dan 2.
cth.

Biloks Golongan IA = nomor golongan = 1 yaitu Li, Na, K, Rb, Cs

Biloks Golongan IIA = nomor golongan = 2 yaitu Be, Mg, Ca, Sr, Ba

Biloks atom unsur F dalam senyawa selalu 1. Sedangkan, biloks atom unsur golongan VIIA
lainnya biasanya 1 dalam senyawa biner.

cth. Biloks F dalam IF, adalah 1. Biloks Cl dalam NaCl (senyawa biner) adalah 1

Biloks atom Hidrogen dalam senyawa selalu 1. Kecuali dalam senyawa hidrida logam, biloks
H adalah 1.

cth. Biloks H dalam H2 O adalah 2. Biloks H dalam NaH (hidrida logam) adalah 1

Biloks atom oksigem dalam senyawa selalu 2, kecuali dalam peroksida H2 O2 ) biloks O
adalah 1 dan pada senyawa OF2+ biloks O adalah 2.

cth. Biloks O dalam H2 O adalah 2

Contoh Perhitungan Biloks Atom Unsur dalam Senyawa


Senyawa netral (tak bermuatan)

Kimia Semester 2 4
Biloks C dalam CO2

Biloks CO2 = Biloks C + 2 (biloks O


0 = Biloks C + 2 2

0 = Biloks C - 4

Biloks C = 4

Ion Positif

Biloks N dalam NH+


4
Biloks NH+
4 = Biloks N + 4 (biloks H
1 = Biloks N + 4 1
1 = Biloks N + 4

Biloks N = 1 - 4

Biloks N = 3

Ion Negatif

BIloks S dalam SO2−


4
Biloks SO2−
4 = Biloks S + 4 (biloks O
2 = Biloks S + 4 2
2 = Biloks S - 8

Biloks S = 2 + 8
Biloks S = 6

Redoks Berdasarkan Perubahan Biloks


Reduksi: Mengalami penurunan biloks
Oksidasi: Mengalami kenaikan biloks

Reduktor dan Oksidator

Kimia Semester 2 5
💡 Reduktor adalah Zat pereduksi yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Ciri dari
reduktor adalah ia mengalami oksidasi (kenaikan biloks). Oksidator adalah Zat
pengoksidasi yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Ciri dari oksidator
adalah ia mengalami reduksi (penurunan biloks).

Perbedaan Reaksi Redoks dan Bukan Redoks


Reaksi Redoks Bukan Reaksi Redoks
Terdapat reduksi dan oksidasi sekaligus dalam Tidak terdapat reduksi dan oksidasi dalam
reaksi. reaksi.

Tatanama Senyawa
Tata Nama Senyawa Ionik

💡 Tatanama Senyawa digunakan untuk memberi nama berbagai macam senyawa yang
didasarkan pada aturan IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry)

Senyawa Ion

💡 Tatanama Senyawa Ion adalah pemberian nama pada senyawa yang terbentuk dalam
ikatan kation dan anion (ion)

Aturan:

 Penulisan Kation didahulukan dari Anion, tanpa menggunakan angka indeks.

 Perbandingan muatan kedua unsur yang membentuk senyawa harus netral.

 Kation logam transisi yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi atau memiliki muatan
diberi angka romawi dalam kurung setelah nama umumnya. Cara lain adalah diberi akhiran o
(muatan lebih rendah) atau i (muatan lebih tinggi) setelah nama Latin-nya.

Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Utama dan Anion Monoatomik.
Aturan: Nama kation + nama anion akhiran - ida

Kation Nama Anion Nama


+ −
Li Litium F Fluorida

Na+ Natrium Cl− Klorida


K+ Kalium Br− Bromida
Rb+ Rubidium I− Iodida

Cs+ Sesium O2− Oksida


+ 2−
Fr Fransium S Sulfida

Kimia Semester 2 6
Be2+ Berilium Se2− Selenida

Mg2+ Magnesium Te2− Telurida


Ca2+ Kalsium N3− Nitrida
Sr2+ Stronsium P3− Fosfida
2+ 4−
Ba Barium C Karbida
Ra2+ Radium Si4− Silisida

Contoh:

Rumus kimia Kation Anion+ida Nama senyawa


MgBr2 Mg2+ (magnesium) Br− (bromida) Magnesium bromida
CaO Ca2+ (kalsium) O2− (oksida) Kalsium oksida

BaCl2 Ba2+ (barium) Cl− (klorida) Barium klorida

Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Utama dan Anion Poliatomik.
Aturan: Nama kation + nama anion poliatom

Anion poliatomik Nama


2−
CO3 Karbonat
2−
C2 O4 Oksalat
HCO− 3 Bikarbonat

OH Hidroksida

NO2 Nitrit
NO−
3 Nitrat

CN Sianida
SCN− Tiosianat
HSO−
3 Bisulfit

CH3 COO− Asetat


3−
PO4 Fosfat
SO2−
3 Sulfit
2−
SO4 Sulfat
2−
S2 O3 Tiosulfat

ClO Hipoklorit

ClO2 Klorit

ClO3 Klorat
ClO−
4 Perklorat
2−
MnO4 Manganat

MnO4 Permanganat

Kimia Semester 2 7
2−
CrO4 Kromat
2−
Cr2 O7 Dikromat

Contoh:

Rumus kimia Kation Anion+ida Nama senyawa


2−
MgSO4 Mg2+ (magnesium) SO4 (sulfat) Magnesium sulfat
Ca(NO3 )2 Ca2+ (kalsium) NO−
3 (nitrat) Kalsium nitrat

Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Transisi dan Anion Monoatomik.
Aturan: Nama kation (biloks) + nama anion -ida

Kation logam golongan transisi Nama


+
Ag Perak(I)

Au+ Emas(I)
Au3+ Emas(III)
Bi3+ Bismut(III)

Cd2+ Kadmium(II)
2+
Co Kobalt(II)
Co3+ Kobalt(III)

Cr3+ Krom(III)
Cu+ Tembaga(I)
Cu2+ Tembaga(II)
2+
Fe Besi(I)
Fe3+ Besi(III)
Hg+ Raksa(I)
Mn2+ Mangan(II)

Mn4+ Mangan(IV)
2+
Ni Nikel(II)
Pb2+ Timbal(II)

Pb4+ Timbal(IV)
Pt4+ Platinum(IV)
Sn2+ Timah(II)
4+
Sn Timah(IV)
Zn2+ Seng(II)

Contoh:

Rumus kimia Kation Biloks Anion + ida Nama senyawa


FeCl2 Fe2+ (besi) 2 Cl− (klorida) Besi(III) klorida

Kimia Semester 2 8
AgCl Ag+ (perak) 1 Cl− (klorida) Perak(I) klorida

Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Transisi dan Anion Poliatomik.
Aturan: Nama kation (biloks) + nama anion
Contoh:

Rumus kimia Kation Biloks Anion + ida Nama senyawa


2−
FeSO4 Fe2+ (besi) 2 SO4 (sulfat) Besi(II) sulfat
AgCn Ag+ (perak) 1 CN− (sianida) Perak(I) sianida

Senyawa Kovalen

💡 Tatanama senyawa kovalen biner adalah tatanama senyawa yang terbentuk dari dua
unsur saja dalam ikatan kovalen.

Senyawa Kovalen Biner


Aturan:

 Penulisan unsur pada senyawa kovalen biner diurutkan berdasarkan urutan tertentu. B - Si - C -
Sb - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F

 Penulisan nama kedua ditambah -ida di belakangnya, dan nama unsur depan dan belakang
diberi angka indeks. Penulisan angka indeks 1 atau mono tidak dipakai di nama depan, dan
tidak wajib di nama belakang.

Jumlah Atom/Angka Indeks Awalan

1 Mono
2 Di
3 Tri

4 Tetra
5 Penta
6 Heksa

7 Hepta
8 Okta
9 Nona
10 Deka

Contoh:

Rumus kimia Nama

CCl4 Karbon tetraklorida


N2 O4 Dinitrogen tetroksida

Kimia Semester 2 9
Senyawa Asam & Basa

💡 Tatanama asam merupakan pemberian nama senyawa yang terbentuk karena senyawa
berkaitan dengan kation H+

Aturan:

 Asam memiliki kation H+ dalam senyawanya, sehingga ditulis di depan.

 Kation H+ tidak ditulis Hidrogen, namun ditulis sbg asam.

Senyawa Asam dari Anion Monoatomik


Aturan: Asam + nama anion akhiran -ida
Contoh:

Rumus kimia Kation H+ ) Anion Nama senyawa


+ −
HCl H (asam) Cl (klorida) Asam klorida
+ −
HI H (asam) I (iodida) Asam iodida

Senyawa Asam dari Anion Monoatomik


Aturan: Asam + nama anion poliatomik
Contoh:

Rumus kimia Kation H+ ) Anion Nama senyawa


+ 2−
H2 SO4 H (asam) SO4 (sulfat) Asam sulfat
+ −
HNO3 H (asam) NO3 (nitrat) Asam nitrat

Senyawa Asam Oksidasi Halogen


Senyawa Asam Oksidasi Halogen adalah senyawa asam yang terdiri dari atom H, atom O, dan
atom unsur halogen Cl, Br, I
Aturan:

Oksi halogen dengan 1 atom O asam + nama unsur halogen diberi awalan hipo- dan akhiran
-it

cth. HClO = asam hipoklorit

Oksi halogen dengan 2 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi akhiran -it
cth. HClO2 = asam klorit

Oksi halogen dengan 3 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi akhiran -at
cth. HClO3 = asam klorat

Oksi halogen dengan 4 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi awalan per- dan
akhiran -at

cth. HClO4 = asam perklorat

Kimia Semester 2 10
Senyawa Basa

💡 Tatanama basa merupakan pemberian nama senyawa yang terbentuk karena senyawa
berkaitan dengan anion OH−

Aturan:

 Basa memiliki kation OH− dalam senyawanya, sehingga ditulis di belakang.

 Anion OH− tidak ditulis Hidrogen, namun ditulis sbg hidroksida.

Contoh:

Rumus kimia Kation Anion OH− ) Nama senyawa


NaOH Na+ (natrium) OH− ) Natrium hidroksida
Ca(OH)2 Ca2+ (kalsium) OH− ) Kalsium hidroksida

Penyetaraan Persamaan Reaksi

💡 Persamaan Reaksi Kimia adalah representasi suatu reaksi kimia dlam bentuk simbol dan
rumus kimia, dimana hasil (produk) reaksi ditulis di sisi kanan, sedangkan pereaksi
(reaktan) ditulis di sisi kiri.

Misal:

"Gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen, menghasilkan uap air."


Persamaan reaksinya:
2H2(g) + O2(g) → 2H2 O(g)

Reaktan Produk

Gas hidrogen dan gas oksigen Uap air

Persamaan reaksi kimia harus dalam keadaan setara.

Komponen Persamaan Reaksi Kimia


Angka Indeks

Menyatakan banyaknya atom yang berikatan kimia dalam suatu spesi kimia. cth. H2 , artinya
tersusun dari 2 atom H yang saling berikatan.

Koefisien

Bilangan di sebelah kiri rumus kimia yang menyatakan perbandingkan jumlah zat yang bereaksi.
cth, 2H, berarti 2 adalah koefisiennya.

Fasa

Wujud zat yang dinyatakan dalam simbol.

Kimia Semester 2 11
(s) = solid/padatan

(l) = liquid/cair

(g) = gas

(aq) = aqueous/larutan

Menyetarakan Persamaan Reaksi

💡 Jumlah unsur di kiri = Jumlah unsur di kanan

Misal:

H2(g) + O2(g) → H2 O(g)

Jumlah unsur O di kiri = 2, di kanan = 1. Maka, H2 O diberi koefisien 2 atau dikali 2 seperti:

H2(g) + O2(g) → 2H2 O(g)

Kemudian, jumlah unsur H di kanan = 4, di kiri = 2. Maka H2 diberi koefisien 2 atai dikasi 2 seperti:
2H2(g) + O2(g) → 2H2 O(g)

Sekarang, jumlah unsur O dan unsur H di kedua sisi sudah sama.

Langkah-langkah Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia


Misal:
Al2 O3(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2 O(l)

Pertama, Memberi koefisien reaksi dengan variabel sembarang (a, b , c , x dst..) pada setiap zat
dalam persamaan reaksi.
aAl2 O3(s) + bHCl(aq) → cAlCl3(aq) + dH2 O(l)

Kedua, menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah unsur kiri dan kanan.

Unsur Jumlah di kiri Jumlah di kanan

Al 2a c
O 3a d
H b 2d
Cl b 3c

Karena jumlah unsur harus sama, maka persamaan matematisnya dapat ditulis:

Unsur Al: 2a = c

Unsur O: 3a = d

Unsur H: b = 2d

Unsur Cl: b = 3c

Ketiga, menyelesaikan persamaan matematis, dengan membuat asumsi salah satu variabel
sembarang bernilai 1. Biasanya dipilih dari zat paling kompleks, yang disini yaitu a. Berarti, kita
misalkan bahwa a = 1. Sehingga:

Kimia Semester 2 12
2a = c → 21 = c → c = 2
3a = d → 31 = d → d = 3
b = 2d → b = 23 → b = 6
Terakhir, ganti variabel sembarang dengan angka koefisian yang sudah ditemukan.
aAl2 O3(s) + bHCl(aq) → cAlCl3(aq) + dH2 O(l)

Koefisien yang tadi ditemukan: a = 1, b = 6, c = 2, d = 3.


Al2 O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2 O(l)

koefisien 1 tidak perlu ditulis angka 1.

Hukum Dasar Kimia


Hukum-hukum dasar kimia ada 5.

 Hukum Kekekalan Massa Hukum Lavoisier)

 Hukum Perbandingan Tetap Hukum Proust)

 Hukum Perbandingan Kelipatan Hukum Dalton)

 Hukum Perbandingan Volume Hukum Gay-Lussac)

 Hipotesis Avogadro

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

"Materi atau zat yang mengalami reaksi kimia dalam sistem tertutup,
massanya tidak akan berubah, berkurang atau bertambah."

💡 Massa Zat sebelum reaksi = Massa Zat setelah reaksi

Contoh:
Reaksi pembentukan gas karbon diokksida dalam sistem tertutup.
Reaksi: C(s) + O2(g) → CO2(g)

Massa: 12g + 32 g → 44g


Prinsip: Massa reaktan = Massa produk
Massa C + Massa O2 → Massa CO2
12g + 32 g → 44g
44g → 44g

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Kimia Semester 2 13
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa selalu tetap."

Contoh:
Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam senyawa karbon dioksida selalu 3 : 8

Percobaan Massa C (gr) Massa O (gr) Massa CO2 Massa C : Massa O


1 6 16 (gr) 3:8
2 12 32 22 3:8
44

Hukum Perbandingan Kelipatan (Hukum Dalton)

"Jika massa salah satu unsur dalam senyawa dibuat tetap, maka
perbandingan masa unsur yang lainnya dalam senyawa tersebut adalah
bilangan bulat dan sederhana."

Contoh:
Atom unsur nitrogen dan atom unsur oksigen bisa membentuk beberapa senyawa, yaitu NO dan
NO2 .

Senyawa Massa N (gr) Massa O (gr) Perbandingan Perbandingan


NO 14 16 Massa N Massa O
1:1 1:2
NO2 14 32

Pada tabel di atas, massa nitrogen dibuat tetap, maka perbandingan unsur lain dalam senyawa NO
dan NO2 yaitu oksigen, merupakan bilangan bulat dan sederhana.

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)


"Jika gas-gas bereaksi pada tekanan dan suhu yang sama, maka
perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi merupakan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana."

Kekurangannya, hukum ini tidak bisa menjelaskan mengapa volume gas reaktan tidak selalu sama
dengan volume gas produk.
Contoh:
100 mL gas hidrogen direaksikan dengan 50 mL gas oksigen menghasilkan 100 mL uap air.

Reaksi: H2(g) + O2(g) → H2 O(g)

Volume: 100 mL + 50 mL → 100 mL


Perbandingan: 2 : 1 : 2

Dari perbandingan ini, bisa diartikan bahwa untuk menghasilkan 2 volume uap air harus
menggunakan 2 volume gas hidrogen dan 1 volume gas oksigen.

Kimia Semester 2 14
Hipotesis Avogadro

"Pada tekanan dan suhu yang sama, gas-gas yang volumenya sama memiliki
jumlah molekul yang sama."

Kelebihannya, Hipotesis ini dapat menjawab kenapa volume gas reaktan dan produk tidak selalu
sama.

Hal ini disebabkan karena jumlah atom-atom yang terlibat dalam reaksi berbeda, antara reaktan
dan produk, yang menyebabkan jumlah molekul gas berbeda. sehingga volume gas dalam reaksi
juga beda.

Hubungan Hukum Gay-Lussac dan Avogadro


Volume gas 1 : Volume gas 2 = Jumlah molekul gas 1 : Jumlah molekul gas 2 = Koefisien gas 1 :
Koefisien gas 2

Stoikiometri

💡 Stoikiometri berasal dari kata "Stoicheion" yang artinya mengukur. Dalam kimia,
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-
zat tersebut meliputi massa, jumlah molekul, volume dan jumlah partikel.

Massa Atom Relatif (Ar)

💡 Massa atom relatif atau Ar adalah massa suatu atom yang didapat dari rasio
perbandingan standarnya. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, sejak tahun 1961
IUPAC atau International Union of Pure and Apllied Chemistry menyatakan karbon-12
sebagai standar pengukuran massa atom relatif.

💡 Ar unsur X = Massa rata-rata 1 atom unsur X : 1/12 massa 1 atom C12

Karena 1/12 massa 1 atom dari C12 adalam 1 sma, maka

💡 Ar unsur X = Massa rata-rata 1 atom unsur X : 1 sma

Massa Molekul Relatif (Mr)

💡 Dilansir dari Encyclopaedia Britannica massa molekul relatif atau Mr adalah massa
molekul suatu senyawa berdasarkan berat karbon-12 sebagai acuan. Massa molekul
juga dapat dihitung berdasarkan jumlah massa atom relatif semua atom penyusunnya.

Kimia Semester 2 15
💡 Mr unsur X = Massa rata-rata 1 molekul unsur X : 1/12 massa 1 atom C12

Karena molekul unsur merupakan kumpulan atom yang berperilaku sebagai suatu kesatuan dengan
komposisi umumnya di atom, maka

💡 Mr Ax By = X Ar A + X Ar B

Konsep Mol
Mol adalah satuan baku untuk menyatakan jumlah zat. hubungan mol dengan jumlah partikel
secara matematis:

Hubungan mol dengan jumlah partikel secara matematis

dengan n = jumlah mol (mol)

Hubungan mol dengan massa secara matematis

Keterangan:
n = jumlah mol (mol)
Ar= massa atom relatif (g/mol)
Mr = massa molekul relatif (g/mol)

Hubungan mol dengan volume gas secara matematis

Keterangan
n = jumlah mol (mol)

Kimia Semester 2 16
Vstp = 22,4 L/mol)
Vrtp = 22,4 L/mol)

Jembatan Mol!

Kimia Semester 2 17

Anda mungkin juga menyukai