Kimia Semester 2
💡 Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari pelarut dari zat terlarut.
Senyawa ionik dapat terurai menjadi kation dan anion dalam air (pelarut).
Contoh: Larutan garam atau NaCl dapat terurai menjadi kation Na+ dan anion Cl−
Senyawa kovalen polar dapat terionisasi menjadi kation dan anion dalam air (pelarut).
Contoh: HCl terurai menjadi kation H+ dan anion Cl−
Sebagai zat terlarut, senyawa kovalen nonpolar tidak terurai menjadi kation dan anion dalam air
(pelarut), sehingga masih dalam molekul netralnya.
BaO HF
H2 S
NH3
Derajat Disosiasi/Ionisasi
Kimia Semester 2 1
💡 Derajat Disosiasi/Ionisasi (ɑ) menyatakan banyaknya jumlah kation dan anion yang
terurai dalam larutan.
ɑ = 100%
Senyawa terurai seluruhnya menjadi kation dan anion. Senyawa yang terurai sempurna biasanya
adalah asam kuat, basa kuat, garam yang berasal dari kation basa kuat dan anion asam kuat.
Reaksi penguraian atau ionisasinya ditandai dengan tanda panah searah (→)
Senyawa terurai sebagian menjadi katin dan anion. Berarti, di dalam larutan masih terdapat
senyawa yang berbentuh molekul netral. Senyawa yang terurai sebagain adalah asam lemah dan
basa lemah.
⇆
Reaksi penguraian atau ionisasinya ditandai dengan tanda panah bolak balik ( )
ɑ = 0%
Senyawa tidak terurai menjadi kation dan anion. Di dalam larutan, masih berbentuk molekul netral.
Senyawa tidak terurai biasanya adalah senyawa kovalen nonpolar.
💡 Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik karena zat
terlarutnya terurai menjadi kation dan anion.
💡 Larutan Nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat
terlarutnya tidak terurai menjadi kation dan anion.
Perbedaan
Faktor Pembeda A. Elektrolit Kuat B. Elektrolit Lemah C. Nonelektrolit
Derajat disosiasi 100% 0% < ɑ < 100% 0%
Kimia Semester 2 2
Ciri Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Jenis Larutan Nyala Lampu Gelembung Gas
Elektrolit kuat Terang Banyak
💡 Reduksi artinya pelepasan oksigen. Disini, gas oksigen O2 ) sebagai produk.
💡 Oksidasi artinya pengikatan oksigen. Disini, gas oksigen O2 ) sebagai reaktan.
💡 Reduksi artinya pengikatan hidrogen. Disini, gas hidrogen H2 ) sebagai reaktan.
Contohnya reaksi C2 H4 + H2 → C2 H6
Kimia Semester 2 3
💡 Oksidasi artinya pelepasan hidrogen. Disini, gas hidrogen H2 ) sebagai produk.
Bilangan Oksidasi
💡 Biloks atau Bilangan Oksidasi adalah bilangan yang menyatakan banyaknya elektron
yang dilepaskan atau diterima oleh atom dalam suatu zat.
Aturan Biloks
Biloks unsur bebas sama dengan nol.
Jumlah biloks atom-atom dalam senyawa netral (tidak bermuatan) sama dengan nol.
cth. Jumlah biloks Na dan Cl dalam NaCl adalah 0
Biloks atom-atom unsur golongan IA dan golongan IIA dalam senyawa berturut-turut adalah
1 dan 2.
cth.
Biloks Golongan IIA = nomor golongan = 2 yaitu Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Biloks atom unsur F dalam senyawa selalu 1. Sedangkan, biloks atom unsur golongan VIIA
lainnya biasanya 1 dalam senyawa biner.
cth. Biloks F dalam IF, adalah 1. Biloks Cl dalam NaCl (senyawa biner) adalah 1
Biloks atom Hidrogen dalam senyawa selalu 1. Kecuali dalam senyawa hidrida logam, biloks
H adalah 1.
cth. Biloks H dalam H2 O adalah 2. Biloks H dalam NaH (hidrida logam) adalah 1
Biloks atom oksigem dalam senyawa selalu 2, kecuali dalam peroksida H2 O2 ) biloks O
adalah 1 dan pada senyawa OF2+ biloks O adalah 2.
Kimia Semester 2 4
Biloks C dalam CO2
0 = Biloks C - 4
Biloks C = 4
Ion Positif
Biloks N = 1 - 4
Biloks N = 3
Ion Negatif
Biloks S = 2 + 8
Biloks S = 6
Kimia Semester 2 5
💡 Reduktor adalah Zat pereduksi yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Ciri dari
reduktor adalah ia mengalami oksidasi (kenaikan biloks). Oksidator adalah Zat
pengoksidasi yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Ciri dari oksidator
adalah ia mengalami reduksi (penurunan biloks).
Tatanama Senyawa
Tata Nama Senyawa Ionik
💡 Tatanama Senyawa digunakan untuk memberi nama berbagai macam senyawa yang
didasarkan pada aturan IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry)
Senyawa Ion
💡 Tatanama Senyawa Ion adalah pemberian nama pada senyawa yang terbentuk dalam
ikatan kation dan anion (ion)
Aturan:
Kation logam transisi yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi atau memiliki muatan
diberi angka romawi dalam kurung setelah nama umumnya. Cara lain adalah diberi akhiran o
(muatan lebih rendah) atau i (muatan lebih tinggi) setelah nama Latin-nya.
Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Utama dan Anion Monoatomik.
Aturan: Nama kation + nama anion akhiran - ida
Kimia Semester 2 6
Be2+ Berilium Se2− Selenida
Contoh:
Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Utama dan Anion Poliatomik.
Aturan: Nama kation + nama anion poliatom
Kimia Semester 2 7
2−
CrO4 Kromat
2−
Cr2 O7 Dikromat
Contoh:
Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Transisi dan Anion Monoatomik.
Aturan: Nama kation (biloks) + nama anion -ida
Au+ Emas(I)
Au3+ Emas(III)
Bi3+ Bismut(III)
Cd2+ Kadmium(II)
2+
Co Kobalt(II)
Co3+ Kobalt(III)
Cr3+ Krom(III)
Cu+ Tembaga(I)
Cu2+ Tembaga(II)
2+
Fe Besi(I)
Fe3+ Besi(III)
Hg+ Raksa(I)
Mn2+ Mangan(II)
Mn4+ Mangan(IV)
2+
Ni Nikel(II)
Pb2+ Timbal(II)
Pb4+ Timbal(IV)
Pt4+ Platinum(IV)
Sn2+ Timah(II)
4+
Sn Timah(IV)
Zn2+ Seng(II)
Contoh:
Kimia Semester 2 8
AgCl Ag+ (perak) 1 Cl− (klorida) Perak(I) klorida
Senyawa Ionik dari Kation Logam Golongan Transisi dan Anion Poliatomik.
Aturan: Nama kation (biloks) + nama anion
Contoh:
Senyawa Kovalen
💡 Tatanama senyawa kovalen biner adalah tatanama senyawa yang terbentuk dari dua
unsur saja dalam ikatan kovalen.
Penulisan unsur pada senyawa kovalen biner diurutkan berdasarkan urutan tertentu. B - Si - C -
Sb - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F
Penulisan nama kedua ditambah -ida di belakangnya, dan nama unsur depan dan belakang
diberi angka indeks. Penulisan angka indeks 1 atau mono tidak dipakai di nama depan, dan
tidak wajib di nama belakang.
1 Mono
2 Di
3 Tri
4 Tetra
5 Penta
6 Heksa
7 Hepta
8 Okta
9 Nona
10 Deka
Contoh:
Kimia Semester 2 9
Senyawa Asam & Basa
💡 Tatanama asam merupakan pemberian nama senyawa yang terbentuk karena senyawa
berkaitan dengan kation H+
Aturan:
Oksi halogen dengan 1 atom O asam + nama unsur halogen diberi awalan hipo- dan akhiran
-it
Oksi halogen dengan 2 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi akhiran -it
cth. HClO2 = asam klorit
Oksi halogen dengan 3 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi akhiran -at
cth. HClO3 = asam klorat
Oksi halogen dengan 4 atom O asam + nama unsur halogen yang diberi awalan per- dan
akhiran -at
Kimia Semester 2 10
Senyawa Basa
💡 Tatanama basa merupakan pemberian nama senyawa yang terbentuk karena senyawa
berkaitan dengan anion OH−
Aturan:
Contoh:
💡 Persamaan Reaksi Kimia adalah representasi suatu reaksi kimia dlam bentuk simbol dan
rumus kimia, dimana hasil (produk) reaksi ditulis di sisi kanan, sedangkan pereaksi
(reaktan) ditulis di sisi kiri.
Misal:
Reaktan Produk
Menyatakan banyaknya atom yang berikatan kimia dalam suatu spesi kimia. cth. H2 , artinya
tersusun dari 2 atom H yang saling berikatan.
Koefisien
Bilangan di sebelah kiri rumus kimia yang menyatakan perbandingkan jumlah zat yang bereaksi.
cth, 2H, berarti 2 adalah koefisiennya.
Fasa
Kimia Semester 2 11
(s) = solid/padatan
(l) = liquid/cair
(g) = gas
(aq) = aqueous/larutan
Misal:
Jumlah unsur O di kiri = 2, di kanan = 1. Maka, H2 O diberi koefisien 2 atau dikali 2 seperti:
Kemudian, jumlah unsur H di kanan = 4, di kiri = 2. Maka H2 diberi koefisien 2 atai dikasi 2 seperti:
2H2(g) + O2(g) → 2H2 O(g)
Pertama, Memberi koefisien reaksi dengan variabel sembarang (a, b , c , x dst..) pada setiap zat
dalam persamaan reaksi.
aAl2 O3(s) + bHCl(aq) → cAlCl3(aq) + dH2 O(l)
Kedua, menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah unsur kiri dan kanan.
Al 2a c
O 3a d
H b 2d
Cl b 3c
Karena jumlah unsur harus sama, maka persamaan matematisnya dapat ditulis:
Unsur Al: 2a = c
Unsur O: 3a = d
Unsur H: b = 2d
Unsur Cl: b = 3c
Ketiga, menyelesaikan persamaan matematis, dengan membuat asumsi salah satu variabel
sembarang bernilai 1. Biasanya dipilih dari zat paling kompleks, yang disini yaitu a. Berarti, kita
misalkan bahwa a = 1. Sehingga:
Kimia Semester 2 12
2a = c → 21 = c → c = 2
3a = d → 31 = d → d = 3
b = 2d → b = 23 → b = 6
Terakhir, ganti variabel sembarang dengan angka koefisian yang sudah ditemukan.
aAl2 O3(s) + bHCl(aq) → cAlCl3(aq) + dH2 O(l)
Hipotesis Avogadro
"Materi atau zat yang mengalami reaksi kimia dalam sistem tertutup,
massanya tidak akan berubah, berkurang atau bertambah."
Contoh:
Reaksi pembentukan gas karbon diokksida dalam sistem tertutup.
Reaksi: C(s) + O2(g) → CO2(g)
Kimia Semester 2 13
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa selalu tetap."
Contoh:
Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam senyawa karbon dioksida selalu 3 : 8
"Jika massa salah satu unsur dalam senyawa dibuat tetap, maka
perbandingan masa unsur yang lainnya dalam senyawa tersebut adalah
bilangan bulat dan sederhana."
Contoh:
Atom unsur nitrogen dan atom unsur oksigen bisa membentuk beberapa senyawa, yaitu NO dan
NO2 .
Pada tabel di atas, massa nitrogen dibuat tetap, maka perbandingan unsur lain dalam senyawa NO
dan NO2 yaitu oksigen, merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Kekurangannya, hukum ini tidak bisa menjelaskan mengapa volume gas reaktan tidak selalu sama
dengan volume gas produk.
Contoh:
100 mL gas hidrogen direaksikan dengan 50 mL gas oksigen menghasilkan 100 mL uap air.
Dari perbandingan ini, bisa diartikan bahwa untuk menghasilkan 2 volume uap air harus
menggunakan 2 volume gas hidrogen dan 1 volume gas oksigen.
Kimia Semester 2 14
Hipotesis Avogadro
"Pada tekanan dan suhu yang sama, gas-gas yang volumenya sama memiliki
jumlah molekul yang sama."
Kelebihannya, Hipotesis ini dapat menjawab kenapa volume gas reaktan dan produk tidak selalu
sama.
Hal ini disebabkan karena jumlah atom-atom yang terlibat dalam reaksi berbeda, antara reaktan
dan produk, yang menyebabkan jumlah molekul gas berbeda. sehingga volume gas dalam reaksi
juga beda.
Stoikiometri
💡 Stoikiometri berasal dari kata "Stoicheion" yang artinya mengukur. Dalam kimia,
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-
zat tersebut meliputi massa, jumlah molekul, volume dan jumlah partikel.
💡 Massa atom relatif atau Ar adalah massa suatu atom yang didapat dari rasio
perbandingan standarnya. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, sejak tahun 1961
IUPAC atau International Union of Pure and Apllied Chemistry menyatakan karbon-12
sebagai standar pengukuran massa atom relatif.
💡 Dilansir dari Encyclopaedia Britannica massa molekul relatif atau Mr adalah massa
molekul suatu senyawa berdasarkan berat karbon-12 sebagai acuan. Massa molekul
juga dapat dihitung berdasarkan jumlah massa atom relatif semua atom penyusunnya.
Kimia Semester 2 15
💡 Mr unsur X = Massa rata-rata 1 molekul unsur X : 1/12 massa 1 atom C12
Karena molekul unsur merupakan kumpulan atom yang berperilaku sebagai suatu kesatuan dengan
komposisi umumnya di atom, maka
💡 Mr Ax By = X Ar A + X Ar B
Konsep Mol
Mol adalah satuan baku untuk menyatakan jumlah zat. hubungan mol dengan jumlah partikel
secara matematis:
Keterangan:
n = jumlah mol (mol)
Ar= massa atom relatif (g/mol)
Mr = massa molekul relatif (g/mol)
Keterangan
n = jumlah mol (mol)
Kimia Semester 2 16
Vstp = 22,4 L/mol)
Vrtp = 22,4 L/mol)
Jembatan Mol!
Kimia Semester 2 17