PEMBAHASAN
C. Asuhan Neonatus
1. Kunjungan I (6-48 jam setelah bayi lahir)
Pada kunjungan ke 1(umur 6 jam) Keadaan Umum baik, berat badan
2800 gram, panjang badan 48 cm, N:128x/menit, pernafasam 45x/menit S:
36,4 oC, menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan, tidak ada
perdarahan tali pusat, refleks rooting (+), refleks sucking (+), refleks
morro(+), refleks grasping(+) BAB 1 kali (mekoneum) dan BAK 2 kali,
bayi dapat menghisap dengan kuat, tidak ada infeksi pada tali pusat.
Asuhan bayi baru lahir kunjungan pertama di dapatkan hasil bayi
dalam keadaan normal, bayi sudah dimandikan dan tidak di temukanya
tanda bahaya pada bayi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Meilani (2013 hal 62) bahwa bidan melakukan pengamatan terhadap
pernafasan, warna, tingkat aktivitas, suhu tubuh, dan perawatan untuk
setiap penyulit yang muncul, pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, rujuk
ke dokter apabila tampak bahaya dan penyulit, jika bayi sudah cukup
hangat (minimal 36,5C) bidan dapat memandikan bayi dan melakkan
perawatan tali pusat, menganjurkan ibu cara menyusui dan perawatan bayi.
2. Kunjungan II (3-7 setelah persalinan)
Kunjungan ke-2 (umur 7 hari setelah persalinan) pada bayi Ny. N
dilakukan pemeriksaan fisik: BB 2900 gram, S 36, 7 oC, N 127 x/menit, R
47 x/menit, tali pusat sudah lepas pada hari ke 5, gerak aktif, menyusu
kuat, BAB(+), BAK (+), dilakukan perawatan pada bayi dengan
memandikan dan mengganti popok segera bayi BAB atau BAK dan tidak
terjadi tanda-tanda bahaya pada bayi.
Asuhan bayi baru lahir kunjungan kedua di dapatkan hasil bayi dalam
keadaan normal, bayi menyusu dengan kuat sehingga nutrisi bayi
terpenuhi, ibu dibantu suami dan keluarga untuk membantu menjaga bayi
dan kebersihan rumah sehingga suasana hati ibu merasa lebih senang, ibu
berinteraksi dengan bayinya setiap menyusui. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Meilani (2013 hal 62) bahwa bidan menanyakan
seluruh keadaan bayi, masalah-masalah yag dialami terutama dalam proses
menyusui, dan apakah ada orang lain dirumahnya atau sekitarnya yang
dapat membantu ibu, mengamati keadaan dan kebersihan rumah ibu,
persediaan makanana dan air, mengamati suasana hati ibu dan bagaimana
cara ibu berinteraksi dengan bayinya, melakukan pemeriksaan fisik bayi
3. Kunjungan III (8-28 hari)
Kunjungan ke-3 pada (umur 14 hari setelah persalinan) asuhan yang
diberikan memeriksa pertumbuhan dengan berat berat badan 3000 gram,
panjang badan 50 cm suhu 36,5 oC, Nadi 128 x/ menit, pernafasan 45
x/menit, gerakan aktif, kulit kemerahan, sclera tidak ikterik, refeleks
sucking baik,BAB (+), BAK (+) nutrisi bayi menyusu dengan kuat.
Penulis memberikan penyuluhan kepada Ny. N dan suami saat melakukan
kunjungan antara lain tetang cara menjaga kehangatan bayi dengan cara
membedong tetapi jangan terlalu kuat agar bayi bisa bergerak, pemberian
ASI secara on demand, perawatan bayi sehari-hari seperti cara
memandikan bayi, memasang popok dan memberitahu ibu untuk
mengontrol tumbuh kembang bayinya dengan membawa ke posyandu atau
puskesmas dan pemberian imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
Asuhan bayi baru lahir kunjungan ketiga di dapatkan bahwa ibu tidak
mengalami masalah selama perawatan bayinya. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Meilani (2013 hal 62) bahwa bidan menanyakan kembali
masalah-masalah yang terjadi pada ibu maupun bayi.