Jurnal Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Manusia Di Ruang Inap Rs
Jurnal Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Manusia Di Ruang Inap Rs
49 – 54 ISSN : 2337-8204
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang analisis tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia di
beberapa ruang sebuah rumah sakit. Analisis dilakukan dengan penentuan tingkat polusi bising (LNP)
dan pembuatan kontur tingkat kebisingan. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa ruang A LNP
sebesar 85,69 dB, ruang B 82,70 dB, ruang C 78,71 dB dan ruang D 78,82 dB. Nilai LNP tertinggi di ruang
A, maka diambil 4 titik di ruang A untuk pembuatan kontur dan nilai LSM dari keempat titik diplot
menggunakan program Surfer. Nilai rata-rata LNP titik satu sebesar 77,95 dB, titik kedua sebesar 82,63
dB, titik ketiga sebesar 79,45 dB dan titik keempat sebesar 77,41 dB, berdasarkan standar baku mutu
menunjukkan bahwa semua titik yang di amati berkategori normal tidak dapat diterima.
49
PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal. 49 – 54 ISSN : 2337-8204
3.2 Metode
Metode penelitian ini berupa penentuan
Lsm = + [ . 0,1Ls + . 0,1Lm] (1) titik-titik lokasi yang akan diukur intensitas
Dengan : tingkat kebisingan dalam ruang inap tersebut.
Lsm = Leq selama 24 jam Penentuan intensitas tingkat kebisingan dengan
Ls = nilai Leq pada siang hari (15 jam) menggunakan Sound Level Meter. Pengambilan
Lm = nilai Leq pada malam hari (9 jam) data dilakukan selama 3 hari yaitu hari Sabtu,
Minggu dan Senin yang diambil pada pukul
2.3 Tingkat Polusi Bising 09.00, 11.00, 14.00, 17.00, 20.00, 23.00, 02.00
Kriteria kebisingan yang digunakan untuk dan 05.00. Waktu pembacaan setiap 180 detik
menilai tanggapan terhadap suatu kebisingan selama 10 menit sehingga sampel sebanyak 20
adalah tingkat polusi bising. Persamaan untuk perjam.
menentukan nilai tingkat polusi bising (LNP),
yang dikembangkan oleh Robinson adalah 3.3 Pengolahan Data
persamaan (2): a. Tingkat bising
Nilai tengah tingkat kebisingan pada
LNP = LSM + 2,56 δ (2) interval waktu pengukuran (Li) didapat
Dimana δ adalah standar deviasi : dari nilai rata-rata kebisingan tiap waktu
Ʃ( ) pengambilan data.
= (3) b. Tingkat bising sinambung setara, dapat
Dengan : dilihat pada persamaan (1).
xi = data pengamatan perjam c. Tingkat polusi bising, dapat dilihat pada
x = rata-rata dari data xi persamaan (2).
n = banyaknya data d. Pemetaan tingkat polusi bising
Pemetaan ruang A dilakukan dengan
3. Metodologi mengeplot data-data intensitas bunyi tiap
3.1 Alat dan Bahan ruangan ke dalam bentuk peta kontur
Alat dan bahan yang akan digunakan untuk yang menggunakan program surfer,
pengambilan data primer tersebut sebagai
sehingga akan mudah dilihat tempat yang
berikut :
1. Stop Watch memiliki tingkat kebisingan yang tinggi.
2. GPS (Global Positioning System)
3. Meteran 4. Hasil dan Diskusi
4. Sound Level Meter Digital (Lutron, LX 105) 4.1 Analisis Tingkat Polusi Bising
Pada Gambar 1 waktu yang paling tinggi mencapai 69,41 dB. Selama pengamatan data 24
intensitas kebisingannya terjadi pukul 09.00 jam di lokasi ruang A menunjukkan nilai
terdapat nilai rata-rata tingkat kebisingan kebisingan paling tinggi, sehingga titik nilai LNP
50
PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal. 49 – 54 ISSN : 2337-8204
85,69 dB. Faktor yang mempengaruhi tingkat cuaca hujan yang mempengaruhi intensitas
intensitas bunyi di sekitar ruangan adalah bunyi mencapai nilai batas ambang 74-77 dB.
terjadinya sumber suara bunyi alarm mobil di Faktor lain terjadi intensitas bunyi di ruang
luar ruangan terjadi pada pukul 09.45 sampai antrian loket berupa pemberitahuan
10.40. Kemudian, terdapat faktor lain yaitu menggunakan pengeras suara.
Gambar 2 pada pukul 17.00 terdapat nilai ruang ini adalah terjadinya sumber suara yang
intensitas rata-rata kebisingannya sebesar 57,50 putus-putus seperti suara aktivitas pengunjung
dB. Nilai tingkat kebisingan selama 24 jam di di sekitar ruangan sehingga intensitasnya
lokasi ruang B diketahui nilai LNP 82,70 dB. Hal masuk dalam kategori tertinggi setelah ruang A.
yang mempengaruhi tingkat intensitas bunyi di
51
PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal. 49 – 54 ISSN : 2337-8204
52
PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal. 49 – 54 ISSN : 2337-8204
53
PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal. 49 – 54 ISSN : 2337-8204
Pustaka
Gabriel, J.F., 1996, Físika Kedokteran, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Giancoli, 1998, Fisika Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Kementrian Negara Lingkungan Hidup, MEN-LH,
1996, Baku Tingkat Bising, Surat
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No.48/MENLH/1995/25, Jakarta.
Luxson, M.; Darlina, S.; dan Malaka, T., 2010,
Kebisingan Tempat Kerja, Jurnal
Kesehatan Bina Husada, Vol.6, No.2,
Agustus 2010.
Mediastika, Christina, E., 2005, Akustika
Bangunan, Erlangga, Jakarta.
Tripler, 1998, Fisika Untuk Sains dan Teknik,
Edisi ke-3, Jilid I, Erlangga, Jakarta.
54