Anda di halaman 1dari 55

SISTEM SARAF Insert picture here

ANFISMAN MATRIKULASI 2020


Aulia Nurfazri I., M.Si.
Apt. Hendra Mahakam putra, M.S.Farm.
aulia.nurfazri@bku.ac.id
Sistem Saraf
Sistem Saraf :
- Pusat kontrol tubuh
- Mengatur dan mempertahankan homeostasis (lingkungan internal
tubuh kita) dengan mengontrol kelenjar endokrin utama (hipofisis)
melalui hipotalamus otak.

- Jaringan komunikasi
- Membuat kita berhubungan dengan lingkungan
Fungsi Sistem Saraf
Menggunakan jutaan
reseptor untuk
mengumpulkan
informasi

Menafsirkan
dan
memproses
input
sensorik
Mengaktifkan organ
efektor untuk
menghasilkan respon
Klasifikasi Anatomik
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer
(SS Pusat/CNS) (SS Perifer/CNS)
 Terdiri dari: otak dan sumsum  Semua jaringan saraf di luar CNS.
tulang belakang.  Fungsi: membawa data sensoris ke
 Fungsi: CNS dan menghantarkan perintah
 Menyatukan, memproses, dan motorik ke jaringan periferal.
koordinasi data sensoris dan
perintah motorik.
 Berperan dalam mengatur
intelegensia, memori,
kemampuan belajar, dan emosi.
Klasifikasi Fungsional
Bagian Afferent Bagian Efferent
(to bring to) (to bring out)
 Membawa informasi sensorik ke  Membawa perintah motorik dari
CNS. CNS ke otot, kelenjar, dan
 Reseptor → struktur sensoris yang jaringan adiposa.
mendeteksi perubahan di  Efektor → organ target yang
lingkungan (internal & eksternal) merespon dengan memberikan
atau merespon terhadap stimulus reaksi:
spesifik.  Sistem saraf somatik (SSS) → kontrol
otot skelet.
 Sistem saraf otonom (SSO) → kontrol
otot polos, otot jantung, sekresi
kelenjar, & jaringan adiposa.
SISTEM SARAF

SS PUSAT SS PERIFER
Otak
12 Pasang saraf kranial
Sumsum tulang
31 Pasang saraf spinal
belakang

Bag. Afferent Bag. Efferent

SS SOMATIK SS OTONOM

SENSORIK MOTORIK SENSORIK MOTORIK


Informasi sensorik dari Impuls motoric Informasi sensorik dari Impuls motoric dari
kulit, otot rangka, sendi dari SSP organ viseral ke SSP SSP ke otot polos, otot
ke SSP ke otot rangka kelenjar jantung dan kelenjar

PARA-
SIMPATIK
“fight or flight”
SIMPATIK
“Rest and Digest”
Komponen Sistem Saraf
Neuron
• Unit fungsional terkecil dari system saraf
• Menjalankan fungsi komunikasi, memproses informasi, dan fungsi kontrol

Neuroglia
• Suporting cell
• Memisahkan dan melindungi neuron
• Memberikan rangka untuk jaringan neural
• Bertindak sebagai fagosit
• Membantu regulasi komposisi cairan interstisial
• Jumlah neuroglia jauh lebih banyak dibanding neuron
Neuron
Setiap neuron terdiri dari :
 Badan sel
 Dendrit
 Akson
 Sinaps
Badan Sel
 Mengandung Nukleus (Inti sel)
 Perikaryon --- Sitoplasma yang mengelilingi nucleus
 Cytoskeleton : Kerangka sel
 Cytoskeleton dari perikaryon mengandung neurofilamen &
neurotubul --- Fungsi struktural
 Perikaryon mengandung organel (mitokondria, ribosom, reticulum
endoplasma kasar) yang berfungsi dalam sintesis energy (ATP) dan
materi organik, terutama neurotransmitter yang berperan dalam
komunikasi antar sel saraf
 Mayoritas neuron tidak memiliki centriol → organel yang berperan
dalam pembelahan, kecuali di hidung dan hipokampus.
Dendrit
 Adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang
 Merupakan cabang dari badan sel
 Berperan dalam komunikasi interselular (menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel
Akson
 Aadalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel
 Berfungsi untuk menyalurkan impuls elektrik
 Akson bagian akhir bercabang – cabang → telodendria.
 Ujung telondendria disebut juga terminal sinaptik yang
berperan untuk komunikasi dengan sel lain.
Sinaps
• Adalah bagian dimana
neuron berkomunikasi
dengan sel lain
Sinaps
◊ Melibatkan 2 sel :
• Sel presinaptik → Yang mengirimkan sinyal. Berupa Neuron.
• Sel postsinaptik → Yang menerima sinyal. Berupa neuron, sel otot, sel
sekretori, sel adiposit
❖ Kedua bagian ini dipisahkan oleh ruang antara yang disebut synaptic cleft.

◊ Komunikasi sel terjadi melalui pelepasan senyawa neurotransmitter.


Klasifikasi Struktural Neuron
Klasifikasi Fungsional Neuron
 Neuron Afferent
 Neuron Efferent
 Interneuron
Neuron Afferent (Sensori)
◊ Mengantarkan informasi dari neuron sensoris ke CNS.
◊ Tubuh mengandung ±10 juta neuron sensorik.
◊ Tersusun dari neuron unipolar.
◊ Berfungsi untuk mengumpulkan informasi mengenai
lingkungan eksternal dan internal tubuh.
◊Neuron sensori somatik → monitor lingkungan luar.
◊Neuron sensori visceral → monitor kondisi internal dan kondisi sistem
organ.
Neuron Afferent (Sensori)
Dapat dikategorikan menjadi:
◊ Interoseptor → monitor sistem pencernaan, respirasi,
kardiovaskular, urinari, dan reproduksi; menerima sensasi
tekanan kuat dan sakit.
◊ Eksteroseptor → menerima informasi dari lingkungan luar
dalam bentuk sentuhan, suhu, dan tekanan; juga rasa,
penglihatan, keseimbangan, dan pendengaran.
◊ Proprioseptor → monitor posisi dan pergerakan otot skelet
dan sendi.
Neuron Efferent (Motorik)
 Membawa perintah dari CNS ke efektor di jaringan periferal,
organ, atau sistem organ.
 Tubuh mengandung ±½ juta neuron motorik.
 Terdiri dari :
Somatik nervous system (SNS) → kontrol otot skelet.
 Autonomic nervous system (ANS) → kontrol otot polos, otot jantung,
sekresi kelenjar, & jaringan adiposa
Interneuron
 Tubuh tersusun dari ±20 juta interneuron.
 Sebagian besar terletak di otak dan sumsum tulang belakang.
 Fungsi: mendistribusikan informasi sensorik dan koordinasi
aktivitas motorik; dan berperan dalam memori, kemampuan
perencanaan, dan kemampuan belajar.
 Satu atau lebih interneuron ada diantara neuron sensorik dan
neuron motorik.
 Semakin kompleks respon yang harus diberikan terhadap
stimulus, semakin banyak interneuron yang terlibat.
Neuroglia
Komunikasi Antar Sel
 Potensial transmembran → perbedaan potensial listrik antara
di dalam sel dengan di lingkungan.
Komunikasi Antar Sel
◊ Resting potential → potensial transmembran ketika neuron dalam
keadaan istirahat.
◊ Grade potential → stimulus tertentu dapat menyebabkan perubahan lokal
di resting potensial. Semakin jauh jaraknya dari stimulus, semakin kecil
efeknya.
◊ Potensial aksi → impuls elektrik yang mengalir sepanjang akson. Graded
potential yang cukup besar akan memicu potensial aksi di membran
akson.
◊ Aktivitas sinaptik → sel presinapsis akan melepaskan neurotransmitter.
Senyawa kimia ini akan berikatan dengan reseptor di membran plasma
postsinapsis, menyebabkan graded potential.
◊ Processing informasi → oleh sel postsinapsis.
Neurotransmitter
 Neurotransmitter pengeksitasi → sel postsinaps membangkitkan
potensial aksi
 Neurotransmitter penginhibisi  sel postsinaps membangkitkan
potensial aksi

Contoh neurotransmitter :
 Norepinefrin/ noradrenalin/ NE → efek excitatory
 Dopamine → efek excitatory atau inhibitory. Berperan dalam
pengaturan gerakan.
 Serotonin → berperan dalam emosi.
 Gamma-aminobutiric acid (GABA) → efek inhibitory. Peranannya
masih belum diketahui secara lengkap, tapi di CNS berperan untuk
menurunkan kecemasan.
Komunikasi Antar Sel di Sinaps
⸛ Electrical Synapse
Membran presinaptik dan post sinaptik menyatu di bagian yg
disebut gap junction dan dihubungkan oleh protein yang disebut
connexon.

⸛ Chemical Synapse
Memerlukan bantuan senyawa kimia → neurotransmitter (NT).
 Excitatory NT → depolarisasi & stimulasi potensial aksi.
 Inhibitory NT → hiperpolarisasi & inhibisi terbentuknya potensial
aksi.
Sinaps Kolinergik → melibatkan NT
asetilkolin (ACh)
 Potensial aksi mendepolarisasi terminal sinapsis
 Ion Ca memasuki sitoplasma di terminal sinaps
dan menyebabkan pelepasan asetilkolin (ACh)
secara eksositosis.
 ACh berdifusi ke synaptic cleft dan menempel di
reseptornya menyebabkan kanal Na di postsinaptik
terbuka. Aliran ion Na menyebabkan graded
depolarisasi di neuron postsinapsis.
 Depolarisasi berakhir ketika ACh diuraikan oleh
enzim asetilkolin esterase (AChE) menjadi asetat
dan kolin. Kolin akan direabsorpsi oleh terminal
sinaptik untuk membentuk ACh baru.
Reseptor Sensori: Penghubung Tubuh
Dengan Lingkungan
 Reseptor sensori → sel terspesialisasi yang memberikan
informasi kepada Sistem Saraf Pusat (SSP) mengenai kondisi di
luar ataupun di dalam tubuh.
 Sensor terhadap suhu, rasa sakit, sentuhan, tekanan, getaran, dan
proprioseptor (sensasi pergerakan otot) → general senses
 Sensor terhadap bau, penglihatan, rasa, keseimbangan, dan suara
→ special senses
 Tersebar di seluruh tubuh dan memiliki struktur yang
sederhana.
Reseptor Sensori

Mekanoreseptor Kemoseptor (Stimulus


Nosiseptor (Nyeri) Termoseptor (Suhu)
(Stimulus fisik) kimia)

• Banyak terdapat di • Terdapat di dermis, otot • Sensitif terhadap stimulus • Dapat mendeteksi
permukaan kulit skelet, hati, dan yang menyebabkan perubahan konsentrasi
• Sensitif terhadap: suhu hipotalamus. distorsi/ perubahan bentuk senyawa kimia tertentu.
ekstrim, kerusakan • Reseptor dingin tiga atau di membran plasmanya • Senyawa yang dapat
mekanik, dan zat kimia empat kali lebih banyak • Terdiri dari: dideteksi adalah senyawa
terlarut. dibandingkan reseptor • Reseptor taktil → sensitif larut lemak dan larut air
• Endorfin dan enkefalin panas, walaupun tidak ada terhadap sentuhan, yang terlarut di cairan
dapat menghambat perbedaan struktur. tekanan, dan getaran. tubuh serebrospinal).
aktivitas neurotransmiter • Slow-adapting receptor/ • Baroreseptor → sensitif • Stimulus diteruskan ke
nyeri di SSP. phasic receptor. terhadap perubahan bagian sistem saraf
• Slow-adapting receptor/ tekanan di dinding otonom yang mengatur
tonic receptor dengan pembuluh darah dan di sistem respirasi dan sistem
receptive field yang besar. jalur pencernaan, kardiovaskular.
reproduksi, dan urinari.
• Proprioseptor →
monitoring posisi sendi
dan otot skelet.
Sistem Saraf Otonom
Sifat: tidak sadar.
Fungsi: pengaturan homeostasis tubuh di sistem
fisiologis.
Koordinasi sistem kardiovaskular, respirasi,
pencernaan, urinari, & reproduksi.
Mengatur komposisi air, elektrolit, nutrien, dan gas
terlarut di cairan tubuh.
Terdiri dari:
Saraf simpatis
Saraf parasimpatis
Sistem Saraf Otonom
Simpatis Parasimpatis
• Sistem adrenergik • Sistem asetilkolin
• Fight, Flight or Fright • Rest, digest or repose
• Saat tubuh aktif • Saat tubuh tidak aktif
• Mis. Berkeringat, nafas dalam , • Mis. Digesti, ekskresi, urinasi
peningkatan denyut jantung • Menyimpan energy
• Menggunakan energi • Serabut preganglionik
• Serabut praganglionik pendek/ panjang/postganglionik pendek
postganglionik panjang
Target Organ Efek SS Parasimpatik Efek SS Simpatik
Mata (Iris) Stimulasi otot konstriktor Stimulasi otot dilator menyebabkan
menyebabkan pupil konstriksi pupil berdilatasi
Mata (Otot siliari) Stimulasi lensa berakomodasi, Tidak ada pengaruh
berperan dalam penglihatan jarak
dekat
Kelenjar saliva Sekresi air Sekresi mukus
Kelenjar keringat Tidak ada pengaruh Stimulasi sekresi keringat dalam
jumlah banyak (Cholinergic)
Kantung empedu Stimulasi kontraksi otot polos Inhibisi kontraksi otot polos
sehingga memicu pengeluaran
cairan empedu
Otot jantung Menurunkan heart rate (HR) Meningkatkan HR dan memicu
kontraksi
Pembuluh darah koroner Konstriksi Dilatasi
Kandung kemih & uretra Kontraksi otot kandung kemih dan Relaksasi otot kandung kemih dan
relaksasi katup uretra kontraksi katup uretra
Paru-Paru Konstriksi bronkiolus Dilatasi Bronkiolus
Target Organ Efek SS Parasimpatik Efek SS Simpatik
Organ pencernaan Meningkatkan peristaltic dan sekresi Menurunkan aktivitas kelenjar dan
mucus & enzim otot pencernaan
Liver Tidak ada pengaruh Tidak ada pengaruh
Ginjal Tidak ada pengaruh Meningkatkan pelepasan enzim
renin yang akan meningkatkan
tekanan daerah
Penis Vasodilatasi arteri penis, Kontraksi otot polos, menyebabkan
menyebabkan ereksi ejakulasi
Vagina; Clitoris Vasodilatasi. Ereksi Vaginal reverse peristalsis
Koagulasi darah Tidak ada pengaruh Meningkatkan kecepatan koagulasi
Metabolisme selular Tidak ada pengaruh Meningkatkan metabolisme
Jaringan adiposa Tidak ada pengaruh Stimulasi pemecahan lemak
Aktivitas mental Tidak ada pengaruh Meningkatkan kewaspadaan
Pembuluh darah Sedikit berpengaruh Konstriksi hampir semua pembuluh
darah dan meningkatkan TD
Uterus Tergantung dari tahapan siklus Tergantung dari tahapan siklus
uterus uterus
Kelenjar endokrin pankreas Stimulasi sekresi insulin Inhibisi sekresi insulin
OTAK Insert picture here

Aulia Nurfazri I., M.Si.


aulia.nurfazri@bku.ac.id
OTAK
 Mengandung 97% jaringan saraf tubuh
 Berat 1,4 kg
 Volume 1200 mL
 Otak pria 10% lebih besar dibandingkan wanita.

Lapisan Pelindung Otak :


 Cranial meninges
 Cairan cerebrospinal
Blood-Brain Barrier (BBB) / Sawar darah otak
Cranial Meninges
 Meninges : 3 membran jaringan ikat yang
terletak eksternal dari organ SSP

Fungsi: proteksi mekanik untuk otak,


menjaga posisi otak

 Bagian :
Dura mater
Arachnoid mater
Pia mater
Cairan Cerebrospinal
⁍ Diproduksi di choroid
plexus oleh sel ependymal
(500 ml/ hari).
Fungsi:
⁍ Melindungi struktur saraf
yang rentan.
⁍ Penyokong otak.
⁍ Transfer nutrisi,
messengers kimia, & sisa
metabolisme.
Blood Brain Barrier
◘ Merupakan penghalang selektif
yang mengisolasi jaringan saraf
di otak dari sirkulasi umum.
◘ Barrier ini dibentuk oleh sel
endotelial kapiler.
◘ Hanya senyawa yang larut
lemak yang dapat menembus
BBB.
Pembagian
Area Otak
❖ Otak besar/ cerebrum
❖ Otak kecil/ cerebellum
❖ Diensefalon
❖ Thalamus
❖ Hipothalamus
❖ Batang otak
❖ Otak tengah
❖ Pons
❖ Medulla oblongata
Cerebrum
‣ Merupakan bagian
terbesar dari otak.
‣ Pusat pengendali
mental, pemikiran
sadar, memory,
kecerdasan, dan
regulasi sadar dan
tidak sadar otot
skelet.
‣ Terdiri dari 4 bagian
Cerebrum
FRONTAL LOBE : Berada dibagian depan otak besar.
Berfungsi sebagai pengatur aktivitas motorik (gerakan) secara
sadar, kemampuan berbicara, kemampuan berpikir (memecahkan
masalah) dan emosi.
PARIETAL LOBE : Berada dibelakan lobus frontal dibagian atas otak besar.
Berfungsi sebagai pusat sensorik atau penerimaan rangsangan
seperti sentuhan, tekanan, suhu, rasa sakit dan lain sebagainya.
OCIPITAL LOBE : Berada dibagian belakang otak besar.
Berfungsi sebagai pusat visual (penglihatan).
TEMPORAL LOBE : Berada dibawah lobus pariental tepatnya di bagian sisi otak besar.
Berfungsi sebagai pusat mendengar dan fungsi bahasa.
Cerebellum
ↁ Terletak di bagian
belakang otak besar,
tepatnya di bawah otak
besar
ↁ Berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan
tubuh dan
mengkoordinasi kerja
otot
Diensefalon
‣ Thalamus → pusat terjadinya proses dan
penyaluran informasi sensorik.
‣ Hipothalamus → pusat emosi, fungsi
otonom, & produksi hormon.
Batang Otak
Batang otak merupakan struktur pada
bagian posterior (belakang) otak. Terdiri
dari :
• Otak tengah/ midbrain → mengontrol
refleks terhadap stimulasi auditori dan
visual, menjaga kesadaran.
• Pons → menyalurkan informasi
sensorik ke cerebellum & thalamus,
pusat motorik somatik & viseral tidak
sadar.
• Medulla oblongata → menyalurkan
informasi sensorik ke thalamus &
bagian lain otak, regulasi otonom
fungsi viseral (SKV, respirasi,
pencernaan).
SISTEM LIMBIK
• Fungsi : mengatur perilaku,
emosi, memori, motivasi,
homeostasis.
• Tersusun dari : hipotalamus,
epithalamus, area
paraolfaktoria, septum, nuklei
anterior thalamus, ganglia
basalis, hipokampus, amigdala.
Sistem Saraf Perifer di Otak
(Saraf Kranial)
⁍ I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar
impuls pada sensasi penciuman
⁍ II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
⁍ III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
⁍ III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris
intrinsik & otot sfingter iris
⁍ V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
⁍ VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot
wajah, kelenjar ludah & lakrimal
Sistem Saraf Perifer di Otak
(Saraf Kranial)

⁍ VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga


dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan
⁍ IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & faring
⁍ X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai
farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen
⁍ XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut
vagus
⁍ XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan
ekstrinsik lidah
SUMSUM TULANG Insert picture here

BELAKANG
Aulia Nurfazri I., M.Si.
aulia.nurfazri@bku.ac.id
Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari batang
otak yang dimulai pada foramen magnum dan terus turun melalui
kanal vertebral ke lumbai pertama vertebral.
Sumsum tulang belakang berada di dalam tulang belakang dan
dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang
keras.
Lapisan Pelindung Tulang Belakang
1. Dura mater (lap. luar):
terdiri atas jaringan
penghubung, pembuluh
darah, dan saraf
2. Arachnoid mater (lap.
tengah): elastis
3. Pia mater (lap.dalam):
mengandung saraf &
pembuluh darah
Gray Matter dan White Matter
Gray Matter
⸛Fungsi: integrasi informasi & inisiasi perintah.
Terdiri dari :
⸛Posterior gray horns → nuclei sensory somatik & viseral.
⸛Lateral gray horns (hanya terdapat di segmen thoraks &
lumbar) → nuclei motorik viseral.
⸛Anterior gray horns → nuclei motorik somatik.
White Matter
⸛Fungsi: membawa informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Terdiri dari:
⸛Posterior white collumn
⸛Lateral white collumn
⸛Anterior white collumn
Anatomi Spinal Nerves
Lapisan pelindung spinal nerves:
• Epineurium → lapisan paling luar,
tersusun dari jaringan kolagen.
• Perineurium → lapisan tengah,
memisahkan saraf menjadi beberapa
bundle akson.
• Endoneurium → lapisan paling dalam,
menyelubungi satu akson.
Spinal Nerves System
• Terdiri dari 31 pasang saraf spinal.
• Tiap pasang saraf terletak pada segmen
tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)
• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
• 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
• 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
• 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
• 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
• 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
• Area di permukaan kulit yang dimonitor oleh
sepasang spinal nerves → dermatome.

Anda mungkin juga menyukai