DISUSUN OLEH :
NPM : 5019112
STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan serta rahmat dan karunia-nya kepada sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
Halaman
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................ 8
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran diartikan sebagai suatu konsep yang bisa berkembang seirama
dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu.
Permendiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran yang
kepada siswa (Daryanto, 2014:3). Keterpaduan pembelajaran ini dapat dilihat dari
aspek proses, aspek kurikulum, dan aspek pelaksanaan pembelajaran. Salah satu
pada kelas bawah yang menjadikan landasan dalam pembentukan kemampuan dasar
peserta didik.
Permasalahan ini telah diatur oleh Pemerintah, yang tertuang pada Peraturan
Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dengan menetapkan
didik Sekolah Dasar terutama pada kelas rendah(1,2,3), sedangkan kelas atas (4,5,6)
1
dilakukan dengan pendekatan mata pelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran
langsung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai program
pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topic tertentu dan kemudian dielaborasi dari
berbagai aspek atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan
di sekolah (Abdul Khadir, 2015:1) Menurut sri Istuti Malik menyatakan bahwa
keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan
memungkin siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistic, bermakna dan otentik
(Abdul Majid, 2014: 80). Pembelajaran terpadu berorientasi pada Pembelajaran Tematik
siswa.
dalam hal belajar. Menurut pandangan konstruktivisme belajar merupakan proses aktif
dari subjek belajar untuk merekontruksi makna dengan cara mengasimilasi dan
3
menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang
telah dimilikinya. Sebagai contoh tema diriku dapat dipetakan kedalam kompetensi
dasari dari mata pelajaran Bahasa Indonesia seperti merinci kosa kata dan
lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosa kata bahasa daerah. Lebih luas lagi
tema tersebut dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti PKn, IPS,IPA, dan lain-lain.
c. hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
dihadapi
laing.menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi
4
Selain memiliki kelebihan yang telah dipaparkan di atas juga terdapat kekurangan-
kekurangan, seperti:
a. menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, daya
fenomena dari segala sisi, sehingga membuat siswa lebih arif dan bijaksana dalam
5
pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional guna
2. Landasan psikologis
Psikologi perkembangan untuk menentukan isi atau materi
pembelajaran tematik yang diberikan kepada anak didik agar tingkat keluasan
dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan anak didik.Psikologi
belajar untuk menentukan bagaimana isi dan materi pembelajaran disampaikan
kepada anak didik dan bagaimana harus mempelajarinya.
6
suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa
menemukan masalah dan
23memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari
dikaitkan dengan topik yangdibahas.
b) Bentuk belajar harus dirancang agar siswa menemukan tema. Agarsiswa bekerja
secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus
mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk
mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa,
lingkungan atau pengalaman yangdialamisiswa.
c) Efisiensi Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu,
beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat
mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.
d)
F. Perencanaan Pembelajaran Tematik Intergratif Kelas Rendah
Dalam perencanaan pembelajaran tematik integratif kelas Tinggi atau kelas 4, 5 dan
6 pada kurikulum 2013. Dikelas tinggi terdapat 9 tema, disemester 1 ada 5 tema dan
semeter 2 ada 4 tema. Dalam 1 tema terdapat subtema , disemester 1 3 subtema dan
semester 2 4 subtema dan pembelajarannya baik kelas rendah dan tinggi tetap 6
pembelajaran. Untuk alokasi waktu untuk kelas tinggi masing-masing sejumlah 36 jam
perminggu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang mengggunakan tema untuk
kepada siswa. Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai program pembelajaran
yang berangkat dari satu tema/topic tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai
aspek atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di
sekolah (Abdul Khadir, 2015:1) Menurut sri Istuti Malik menyatakan bahwa
keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan
menggunakan tema.
c. hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
dihadapi
B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua, dan
apabila ada kesalahan dalam makalah ini saya mohon maaf, Kritik dan saran selalu saya
8
DAFTAR PUSTAKA