Anda di halaman 1dari 16

HAK, KWAJIBAN, DAN KEADILAN

Ditulis Guna Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan


Pada Mata Kuliah ekonomi syariah
Dosen Pengampu : Dr. Zuhri S. Sos., M. Pd. I

DISUSUN OLEH :

1. Sri Wahyuni : 2021.01.10.017


2. Afhdol sarjeni : 2021.01.10.026

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL AZHAAR
LUBUKLINGGAU SUMATERA SELATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karna atas rahmat-
Nyalah alhamdullillah akhirnya makalah yang kami susun mengenai “hak,
kewajiban dan keadilan” ini dapat selesai pada waktunya.
Dengan ini kami menyadari benar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, sekalipun
telah diupayakan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dan membangun sangat kami harapkan guna perbaikan
makalah selanjutnya di kemudian hari.
Demikian pengantar kata yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini
bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi semua kalangan yang
memebacanya.
Amin, Yaa Rabbal ‘Alamin.

Lubuk linggau, Mei 2022


Penulis

Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Hak .................................................................................................. 3
B. Kewajiban ........................................................................................ 6
C. Keadilan........................................................................................... 10
D. Hubungan Hak, Kewajiban dan keadilan ....................................... 11
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12
Daftar Pustaka............................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak adalah semacam milik, kepunyaan, yang tidak hanyamerupakan
benda saja, melainkan pula tindakan, pikiran dan hasil pikiranitu. Di dalam al-
Qur'an kita jumpai juga kata al-haqq, namun pengertiannya agak berbeda
dengan pengertian hak yang dikemukakan diatas. Jika pengertian hak diatas
mengacu pada semacam hakmemiliki, tetapi al-haqq dalam al- Qur'an bukan
itu artinya. Kata memiliki yang merupakan terjemahan dari kata hak tersebut di
atas dalam bahasa al-Qur'an disebut milik dan orang yang menguasainya
disebut malik.
Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya
diberikan. Sejalan dengan adanya hak dan kewajiban tersebut, maka timbul
pula keadilan, yaitu pengakuan dan perlakuan terhadap hak (yang sah).
Sedangkan dalam literarur islam, keadilan dapat diartikan istilah yang
digunakan untuk menunjukan persamaan atau pencarian tengah-tengah atas dua
perkara. Hubungan hubungan hak, kewajiban dan keadilan demikian erat, maka
dimana ada hak, maka ada kewajiban dan ada kewajiban maka ada keadilan,
yaitu dimana menerapkan dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat, waktu
dan kadarnya yang seimbang. Dengan terlaksananya hak, kewajban dan
keadilan, maka sendirinya akan mendukung terciptanya perbuatan yang
akhlaqi. Disinilah letak hubungan fungsional antara hak, kewajiban dan
keadilan dengan akhlak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak?
2. Apa pengertian kewajiban?
3. Apa pengertian keadilan?
4. Apa hubungan hak, kewajiban dan keadilan?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian hak.
2. Menjelaskan pengertian kewajiban.
3. Menjelaskan pengertian keadilan.
4. Menjelaskan hubungan hak, kewajiban dan keadilan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak
1. Pengertian Hak
Hak dapat diartikan berwenang atau kekuasa an yangsecaraseseorang dapat
mengerjakan, memiliki, meninggalkan,tujuan atau menuntut sesuatu. Hak juga
dapat berarti memanggil kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya,
perlawanan dengan kekuatan atau kekuatan fisik untuk mengakui kewenangan
yang ada pada pihak lain.Selanjutnya jika seseorang misalnya memiliki hak
mengarang, maka ia dapat melakukan semaunya terhadap hasil mencetaknya
dengan cara menjual, menyuruh,menerbitkan dan seterusnya.1
Di dalam al- Qur'an kita jumpai juga kata al-haqq, namunpengertiannya
agak berbeda dengan pengertian hak yangdikemukakan di atas. Jika pengertian
hak di atas lebih mengacuuntuk semacam hak memiliki, tetapi al-haqq dalam al-
Alquran bukan itu artinya. Kata memiliki yang merupakan terjemahan dari kata
hak tersebut diatas dalam bahasa al-Qur'an disebut milik dan orang yang
menguasainya disebut malik.
Pengertian al-haqq dalam al- Al-Qur'an sebagai mana di kemukakan al-
Raghib al-Asfahani adalah al-muthabaqah waal-muwafaqah artinya kecocokan,
sesuai kesepakatan dan kesepakatan,seperti cocoknya kaki pintusebagai
penyanggan ya.Dalam perkembangan selanjutnya kata al-haqq dalam al- Al-
Qur'an digunakan untuk empatipengertian.
a. Untuk menunjuka n terhadap pelaku yang mengadakan sesuatuyang
mengandung hikmah, seperti adanya Allah disebutsebagai al-haqq karena
Dialah yang memiliki sesuatu yang mengandung hikmah dan nilai bagi
kehidupan. Penggunaan Al-haqq dalam arti yang demikian dapat dijumpai pada
contoh ayatyang artinya: “kemudian kembalilah kamu sekalian kepada Allah.
Dialah Tuhan mereka yang kaq. (QS.Al- An'am, 6:62).

1
Amin, Ahmad. 1995. Etika. Jakarta : PT. Bulan Bintang

3
b. Kata al-haqq yang digunakan untuk menunjukan sesuatuyang diadakan yang
mengandung hikmah. Misalnya Allah SWT.menjadikanmatahari dan bulan
dengan al-haqq, yaknimengandung hikmah bagi kehidupan. Penggunaan kata
Al-haqq seperti inidapat dijumpai misalnya pada ayat yang artinya: “Allah
tidak menciptakan yang demikian itu (matahari dan)bulan) kecuali dengan haq.
(QS. Yunus, 10:5).
c. Kata al-haqq digunakan untuk menunjukan keyakinan (I'tiqad) terhadap
sesuatu yang cocok dengan jiwanya, seperti keyakinanseseorang terhadap
kebangkitan di akhirat, pahala,siksaan, surge dan neraka. Penggunaan kata al-
haqq seperti inidapat ditemukan pada contoh ayat yang artinya: “Maka Allah
petunjuk kepada orang-orang yangpercaya terhadap apa yang mereka
perselihkan haq. (QS.Al-Baqarah, 2:213).
d. Kata al-haqq digunakan untuk menunjukan terhadap perbuatanatau ucapan
yang dilakukan menurut kadar atau porsi yangharus dilakukan sesuai keadaan
waktu dan tempat.Penggunaan kata al-haqq yang sesuai denganayat yang
artinya: “Dan seperti al-haqq itu menuruti hawa nafsunya, makaterjadilah
kerusakan langit dan bumi (QS.al-Mu'minun, 23:71). Selain itu kata al-haqq
dapat mencakup upaya mewujudkan keadilan, argumentasi yang kuat, cinta
syari'at secara sempurna, dan memperhatikan tentang keberadaan hari-hari ini.
Dengandemikian kata semua al-haqq yang terdapat dalam al- Al-Qur'an tidak
ada yang mengandung arti hak milik, sebagaimana arti hak yang umum
digunakan masyarakat.
Pengertian hak dalam arti memiliki sesuatu dan dapatmenggunakan
sekehendak hati, dalam bahasa arab yang dikenaldengan istilah al-susu.
Misalnya pada ayat yang artinya: “kemudian mereka mengam bil tuhan-tuhan
selain dari-Nya,(untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa
pun, bahkan mereka sendiri dibuat dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu
kemudharataan dari dirinya dan tidak (pula untukmengambil) sesuatu
kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasamematikan, menghidupkan dan tidak
(pula) membangkitkan. (QS.al-Furqan, 25:3)Pada ayat tersebut kata al-susu

4
bersama dengankemampuan untuk menolak kemadharatan dan
mengambilmanfaat.2

2. Macam-macam dan Sumber Hak


Memang ada bermacam-macam hak, tidak sama luas dan kuatnya.
Dalam pada itu selalu ada dua faktor yang menyertainya : sebuah.
a. Hak Hukum dan Hak Moral Hak legal adalah hak yang didasarkan atas
hukumdalam salah satu bentuk. Hak legal ini lebih banyak berbicara tentang
hukum atau sosial. Contoh kasus, mengeluarkanperaturan bahwa veteran
perang memperoleh tunjangan setiapbulan, maka setiap veteran yang telah
memenuhi syarat yangditentukan berhak untuk mendapat tunjangan
tersebut. Hak moral adalah berdasarkan prinsip atau peraturan etis saja.Hak
moral lebih bersifat solidaritas atau individu.
b. Hak positif dan hak negatifHak positif dan hak negatif adalah suatu hak
bersifatnegatif, jika saya bebas untuk melakukan sesuatu atau
memilikisesuatu dalam arti orang lain tidak boleh menghindari sayauntuk
melakukan atau memilki hal itu. Contoh: hak atas kehidupan, hak
mengemukakan pendapa. Hak positif adalahsuatu hak bersifat postif, jika
saya berhak bahwa orang lainberbuat sesuatu untuk saya. Contoh: hak atas
pendidikan,pelayanan, dan kesehatan.
c. Hak Khusus dan Hak UmumHak khusus timbul dalam suatu hubungan
khusus antarabeberapa manusia atau karena fungsi khusus yang
dimilkiorang satu terhadap orang lain. Hak Umum dimiliki manusiabukan
karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkansemata-mata karena ia
manusia. Hak ini dimilki oleh semuamanusia tanpa kecuali. Di dalam
Negara kita Indonesia inipenyakit tapi dengan “hak asasi manusia”.
d. Hak individu dan hak sosialHak individu disini mengenai pertama-tama
adalahhak yang dimiliki individu-individu terhadap Negara. negaratidak
boleh mengganggu atau mengganggu individu dalammewujudkan hak-hak

2
Suraj, Imam. 2006. Etika dalam Perspektif Alqur'an dan Al -Hadis. Jakarta: PT. pustaka
Al-Husna Baru

5
yang ia milki. Contoh: hak beragama, hakmengikuti hati nurani, hak
mengemukakan pendapat, perlu kitaingat hak-hak individu ini semuanya
termasuk yang tadi telahkita bahas hak-hak negatif.Hak Sosial disinibukan
hanya hak kepentingan terhadapNegara saja, tetapi sebagai anggota
masyarakat bersamadengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut
dengan haksosial. Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hakatas
pelayanan kesehatan. Hak-hak ini bersifat positif.
e. Hak mutlakHak yang bersifat absolut adalah suatu hak yang bersifatmutlak
tanpa, berlaku dimana saja denganditentukan oleh situasi dan keadaan.
Namun ternyata haktidak ada yang mutlak. Kebebasan juga merupakan
salahsatu hak yang sangat penting namun hak ini tidak dapat dikatakan hak
absolute karena hak ini juga dapat dikatakanoleh hak lain.

B. Kewajiban
1. Pengertian Kewajiban
Berkaitan dengan akhlak, maka hak adalah yangberhubungan dengan
wewengan untuk memiliki dan bertindak.Setiap orang memiliki hak atas sesuatu
yang dia miliki, makatidak diperbolehkan seseorang merampas hak orang lain.
Oleh karena hak itu berwenang, bukan berwujudkekuatan, maka perlu ada
penegak hukum melindungi yang lemah,yaitu orang yang tidak dapat melakukan
haknya manakalaberhadapan dengan orang lain yang merintangi
pelaksanaanhaknya.3
Selanjutnya karena hak itu merupakan berwenang dan bukankekuatan, maka
ia merupakan kebutuhan, dan terhadap orang lainhak itu kewajiban, kewajiban
menghormatiterlaksananya hak-hak orang lain. Dengan cara demikian
oranglainpun melakukan yang sama pada dirinya, dan demikianakan
terpeliharalah pelaksanaan hak asasi manusia itu.
Di dalam ajaran islam, kewajiban ditempatkan sebagai shalat satu hukum
syara', yaitu suatu perbuatan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala
dan jkaditinggalkan mendapatkan siksa.Dengan kata lain bahwa kewajiban dalam

3
http://arifmanto.blogspot.com/2010/04/hak-kewajiban-keadilan.

6
agama berkaitan denganpelaksanaan hak yang diwajibkan oleh Allah.
melaksanakan shalatlima waktu membayar zakat bagi orang yang memiliki harta
tertentudan sampai batas nisab, dan istirahat di bulan Ramadhanmisalnya
merupakan kewajiban.
Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yangbersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatuyang sepatutnya diberikan. Salah satu
sifat khas utama manusiaadalah manusia mampu mengemban kewajiban untuk
mengikutiajaran agama. Manusia saja yang dapat hidup dalam kerangka hukum.
Makhluk lain hanya dapat mengikuti hukum alam yangseperti paksaan. Kondisi
manusia dibebankan kewajiban apabila:4
a. Akil baligh
b. sehat rohani
c. tahu dan sad
d. Memiliki kebebasan memilih, berkehendak dan berbuat.
Tatanan dunia matrealistis dapat berakibat negatif, adakehilangan antara
sesama bagi pengabaiannya. Rasa kepada harta dapat untuk memperoleh nilai-
nilai sosial. Pribadi mereka acuh tak acuh dan mereka menganggap segalanya
dapat dibeli dengan uangnya. Dari kondisi demikian yang terjadisosial dalam
bidang ekonomi. Akibat lebih jauh bahwa sebenarnyakehidupan ini tidak lepas
dari kewajiban sebagai indvidu, sosial danpencipta alam semesta ini.
agama Islam berisi aturan-aturan hidup manusia didunia. Untuk itu dalam
ajaran islam juga diatur adanya hak dan kewajibanini sebagai bukti bahwa islam
sangat menjunjung tinggi hak-hak yang dimiliki setiap orang. Sabda rosulullah
SAW menyebutkanbahwa hak setiap muslim terhadap muslim lain merupakan
dasar yang fundamental bagi seorang muslim yang memiliki kewaji banterhadap
sesama muslim. Bila betul-betul dan sungguh-sungguh manusia hidup di dunia ini
memenuhi petujunjuk ajaran seperti hadist di atas, akan dapat kebahagiaan hidup
baik individu, masyarkat dan negara. Hal itu juga akan dapatmengkondisikan

4
htmlhttp://pusko4u.blogspot.com/2011/06/akhlak-hubungannya-dengan-hak
kewajiban.html

7
manusia berperiklaku sopan, baik, tumbuh kepedulia sosal, bertindak arif dan
bijaksana sebagai manusia.
Manusia sebagai makhluik cipataan Allah juga memiliki kewajiban
terhadapnya kewajiban manusia hanyalah ibadah kepada Allah. Prinsip dasar
inilah menjadi kewajiban bagi manusia sebagai makhluk Allah, penyembahan
yang dilakukanoleh manusia, buka semata-mata untuk kepentingan Allah, namun
justru untuk keselamatan dirinya sendiri. Bagi Allah tidak ada masalah apabila
manusia tidak mau melaksanakan kewajibanterhadapnya konsekuensinya terletak
pada manusiasebagai makhluk Allah, sebagaimanapun halnya interaksi, tetap
apabilamanusia ingin mencari keselamatan, harus mau melaksanakankewajiban
tersebut.

2. Macam macam kewajiban


Kewajiban dapat dibagi tiga macam yaitu:sebuah.
a. Kewajiban Individu (pribadi) Maksudnya adalah bahwa individu memiliki
kewajiban terhadap dirinya sendiri. Contoh, manusia sebagai individu perlu
kesehatan untuk memperoleh kesehatan manusia harusdapat memenuhinya
dengan cara individu harus berkewajiban menjaga kesehatan badan, bahkan
kalau badan kurang sehat,sebgai pencarian individu mengupayakan
menyembuhkannya, dengan demikian, dalam rangka memenuhi
kewajibannya sebagai idividu perlu berusaha dan tindakan nyata menunjukan
apakah seseorang memenuhi kewajibannya atau tidak.
b. Kewajiban Sosial (masyarakat) Maksudnya adalah bahwa seseorang
disamping sebagai makhluk individu tetapi juga sekaligus sebagai makhluk
sosial maka keterikatan tersebut menjadikan individu harus sebagai anggota
masyarakat. Kewajiban ada sebab manusia tidak bisa hidup menyendiri dan
masing-masing individu memiliki kewajiban terhadap individu lain di alam
masyarakat, sebagai contoh adalah tolong menolong antar sesamamanusia.
Makhluk sosial bisa memungkiri tentang kewajiban inidi masyarakat masalah
kewajiban bagi individu terhadap sesamanya tetap ada dan masih di
perhatikan. perasaan orang sehat jika ditolong oleh orang lain yang punya niat

8
baik tentu senang dan berterimah kasih. Suasana demikian tidak bisa ditutup
karena tolong menolong adalah yang diharapkan semua makhluk.5
c. Kewajiban Makhluk Terhadap Allah maksudnya adalah individu ternyata
tidak hanya hidup bersama sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial tetapi
makhluk individu ternyata tidak hanya hidup bersama sebagai pribadi dan
makhluk sosial saja teatpi individu tidak dapat lepasdari penciptanya yaitu
Allah karena Dia yang menciptakan dan memlihara alam (termasuk manusia
ini) sehingga kewajiban sebagai hamba (ciptaan) hanya ibadah. Contoh,
individu yang ibadah arti sempit sebagi orang islam adalah kewajiban sholat
namun dalam arti luas ibadah adalah luas artinya apabila semua aktifitas kita
niat semua ikhlas baik dan benar dan semata-mata karena mencari ridho-Nya.
d. Kewajiban Terbatas Ialah dapat diperuntukan kepada orang-orang yang sama,
dan tidak berbeda-beda, dapat dijadikan undang-undang negeri, seperti jangan
membunuh dan jangan mencuri,dimana orang disampingnya dapat diadakan
hukuman-hukuman, bagi orang-orang yang merusaknya. Didalam pembagian
ini undang-undang dan akhlak sama-sama keinginannya.
e. Kewajiban tak Terbatas Kewajiban ini tidak dapat dibuat undng-undang,
karena bila ditentukan, merugikan dengan kerugian yang besar, dan bila tidak
dapat ditentukan ukuran mana yang diinginkan oleh kewajiban ini, seperti
kebajikan, kadar yang inimasa berbeda, tempat dan keadaan yang
mengelilingi manusia. Kewajiban manusia bermacam-macam berdasarkan
keadaan hidup, menentukan kewajiban tertentu, manusia didunia seperti kelas
kapal dan tentara. Tiap-tiap orang yang memiliki dan tiap-tiap perbuatan
mengandung kewajiban.
1) Tetapi kewajiban mereka berbeda-beda, karena manusia itu berbeda-beda
dilihat dari berbagai sudut : sebuah. Menurut kekayaan, maka
diantara mereka ada yang kaya, ada yang miskin dan ada yang sedang.
2) Menurut tingkat dan derajat seperti raja, bangsawan dan rakyat jelata.

5
htmlhttp://pusko4u.blogspo t.com/2011/06/akhlak-hubun gannya-dengan-hak-
kewajiban.html

9
3) Menurut pekerjaan, diantara pekerjaan mereka ada yang dengan pikiran
sebagai hakim dan guru, ada pula yang pekerjaanya dengan tangan ahli
tukang kayu dan tukang besi, dan lain-lain.Inilah yang menimbulkan
perbedaan kewajiban, apa yang wajib bagi seorang hakim, lain lagi
dengan kewajiban bagi rakyat, kewajiban orang kaya lain dengan
kewajiban orang miskin.
Tiap-tiap manusia bagaimanapun juga, harus menunaikan
kewjibannya. Dan jangan salah seorang dari kita memperkecil apa yang
diwajibkan kepadanya, karena banyak kewajiban-yang besar tergantung pada
kewajiban yang kecil-kecil. Seorang penyapu jalan misalnya, tidak dapat
dikatakan suatu pekerjaan yang rendah dan hina, karena hidup dan kesehatan
orang banyak tergantung pada perbuatannya. Hal itusuatu soal mudah karena
lepasnya sepotong kayu kecil dari kapalmencari-cari, mencari-cari, dan paku
kecil pada sebuah kemacetan yang membuat berhenti danrusaknya.

C. Keadilan
Sejalan dengan adanya hak dan kewajiban diatas, maka timbul pula
keadilan. Poedjawijatna mengatakan bahwa keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan terhadap hak (yang sah). Sedangkan dalam literarur islam, keadilan
dapat diartikan istilah yang digunakan untuk menunjukan persamaan atau tengah-
tengah atas dua perkara. Keadilan ini terjadi berdasarkan keputusan akal yang
dikonsultasikan dengan agama. Masalah keadilan secara panjang lebar telah
dibahas di atas, dan ditempatkan dalam teori adalah sebagai teori yang menjadi
penyebab timbulnya akhlak yang mulia.6
Hubungan hak, kewajiban dan keadilan demikian erat, maka ada hak, maka
ada kewajiban dan dimana ada kewajiban maka ada keadilan, yaitu menerapkan
dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat, waktu dan kadarnya yang seimbang.
Demikian pentingnya masalah keadilan dalam rangka pelaksanaan hak dan
kewajiban ini, Allah berfirman yang artinya :

6
http://arifmanto.blogspot.com/2010/04/hak-kewajiban-keadilan.

10
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebaikan,
anggota kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari keji , kemungkaran dan
permusuhan. ( QS. Al-Nah, 16:90). Ayat tersebut menempatkan keadilan sejajar
dengan melakukan kebaikan, memberimakan kepada kaum kerabat, melarang
darimelakukan yang keji dan munkar serta menciptakan permusuhan. Ini
menunjukan bahwa masalah keadilan termasuk masalah yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak sebagai suatu kewajiban moral.

D. Hubungan hak, kewajiban dan keadilan


Sebagaimana telah dikemukakan di atas yang disebut akhlaq adalah
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, mendarah daging, sebenarnya dan tulus
karena Allah. hubungan dengan hak dapat dilihat pada arti dari hak yaitu sebagai
milik yang dapat digunakan oleh seseorang tanpa ada yang dapat menahannya.
Hak yang demikian itu merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak harus
dilakukan oleh seseorang sebagai haknya. Akhlaq yang mendarah daging itu
kemudian menjadi bagian dari kepribadian seseorang yang timbul dengannya
kewajiban untuk melaksanakan tanpa merasa berat. Sedangkan keadilan
sebagaimana adanya dijelaskan dalam teori pertengahan ternyata merupakan
induk akhlak. Dengan terlaksananya hak, kewajban dan keadilan, maka sendirinya
akan mendukung terciptanya perbuatan yang akhlaqi. Disinilah letak hubungan
fungsional antara hak, kewajiban dankeadilan dengan akhlak.7

7
Nata, Abidin. 2006. Akhlak Tasawuf . Jakarta : PT. Raja Grafindopersada

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan hak, kewajiban dan keadilan demikian erat, maka ada hak,
maka ada kewajiban dan dimana ada kewajiban maka ada keadilan, yaitu
menerapkan dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat, waktu dan kadarnya
yang seimbang. Akhlaq yang mendarah daging itu kemudian menjadi bagian
dari kepribadian seseorang yang timbul kewajiban untuk melaksanakan tanpa
merasa berat. Dengan terlaksananya hak, kewajban dan keadilan, maka
sendirinya akan terciptanya perbuatan yang akhlaqi. Disinilah letak hubungan
fungsional antara hak, kewajiban, dan keadilan dengan akhlak.

B. Saran
karena akhlaq merupakan perbuatan yang dilakukan dan mendarah
daging, maka untuk menumbuhkan akhlaq tersebut menjadi akhlaq yang baik,
maka kita harus melaksanakan hak, kewajiban, dan keadilan sesuai dengan
peruntukannya, dengandemikian, maka akhlaq yang baikpun akan tumbuh
dalam diri kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad. 1995. Etika. Jakarta : PT. Bulan Bintang

Charis Zubair, Ahmad. 1995. Kuliah Etika . Jakarta : PT. Raja Grafindopersada

Bertens, K.2007. Etika . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Nata, Abidin. 2006. Akhlak Tasawuf . Jakarta : PT. Raja Grafindopersada

Suraj, Imam. 2006. Etika dalam Perspektif Alqur'an dan Al -Hadis. Jakarta: PT.
pustaka Al-Husna Baru

http://arifmanto.blogspot.com/2010/04/hak-kewajiban-keadilan.

htmlhttp://pusko4u.blogspo t.com/2011/06/akhlak-hubun gannya-dengan-hak-


kewajiban.html

13

Anda mungkin juga menyukai