Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAK
DOSEN PEMBIMBING :
Zuraidah.M.Ag

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK I
MUHAMMAD IQBAL (12020116286)
NURZANA (12020125830)
M.riyan (12020125830)

JURUSAN HUKUM KELUARGA (G)


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU
PEKANBARU 2020
KATA PENGANTAR

Puji syujur kami ucapkan atas kehadiran allah SWT, karena atas
rahmat,karuninya, serta kasih sayangnya kita dpt menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik mungkin insyaalah. Sholawat beserta salam semoga kita tetap
dicurahkan kepada nabi Muhammad SAW. dan tidak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada ibuk Zuraidah.M.Ag.
Selaku dosen mata kuliah fiqih muamalah Dalam penulisan makalh ini, kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, walaupun
demikian inilah usaha maksimal kami selaku penulis. Semoga dalam makalh ini
para pembaca dapat menambah wawasan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.
Daftar Isi :

KATA PENGANTAR........................................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................................................

A. Pengertian Hak
B. Macam-Macam Hak
C. Pendukung Hak
D. Berakhirnya Suatu Hak

BAB III. PENUTUP..........................................................................................................................

KESIMPULAN.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama Islam merupakan sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sistem ini tidak hanya mengatur tentang
hubungan manusia dengan Allah SWT, atau yang sering disebut hubungan vertikal. Namun,
lebih dari itu agama islam sebagai sebuah sistem juga mengatur hubungan antar sesama
manusia dan seluruh ciptaan Allah SWT, misalnya tumbuhan dan hewan.

      Dalam Islam, hubungan antar sesama manusia(hubungan horizontal) di bahas dalam
ilmu fiqh. Contohnya, tentang konsep hak dalam islam. Para ulama fiqh berbeda pendapat
dalam mendefenisikan kata hak . Menurut Ali al-khafif hak adalah  kemaslahatan yang
diperoleh secara syara, sedangkan Mustafa Ahmad az-Zarqa’ menyatakan bahwa hak dalah
suatu kekhususan yang padanya hak kekhususan tersebut )ditetapkan oleh syara’ sebagi
suatu kekuasaan. Adapun perbedaan timbul disebabkan oleh pemahaman mereka dalam
menafsirkan nash–yang berhubungan dengan hak–berlainan.

Sebelum manusia memulai untuk hidup berdampingan dengan sesamanya atau hidup
bermasayarakat dan sebelum tercipitanya hubungan antara seseorang dengan orang yang
lain, mungkin kita tidak akan pernah mendengar apa yang dinamakan dengan hak.
      Setiap manusia yang hidup secara bermasyarakat pasti akan bertolong-menolong  dalam
menghadapi berbagai macam kegiatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi
kepentingan/kepentingan  individu masing-masing, atau bahkan masyarakat. Dalam pada
itu, untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan, seseorang bisa mendapatkannya dari alam
secara langsung atau bahkan dari milik orang lain. Ketika seseorang  sudah bersinggungan
dengan milik orang lain, maka  boleh jadi akan timbul pertentangan-pertentangan kehendak
yang dapat berujung pada pertikainan kedua belah pihak. Maka untuk memelihara
kepentingan masing-masing perlu ada suatu peraturan yang mengatur batas-batas
kepentingan seseorang di dalam hidup bermasayrakat.  Artinya,  peraturan itu ada agar
seseorang mengetahui apa yang menjadi hak-nya dan sebaliknya, sehingga ia tidak akan 
melanggar hak orang lain
B.   RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian hak?


 Apa saja macam-macam hak itu?
 Apa itu pendukung hak?
 Bagaimana berakhirnya suatu hak?

C.   TUJUAN 
Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui pengertian dari pada Hak, Macam-Macam hak, pendukung hak,
dan berakhirnya suatu hak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hak
A. HAK Pengertian :
Menurut bahasa : Kata “hak” berasal dari bahasa Arab “al-haqq” yang memiliki beberapa
arti: “ketetapan yang tidak bisa dipungkiri” atau “kebenaran (lawan kata dari
kebatilan)”.Firman Allah yang berkaitan dengan “hak”

َ‫ق َويُ ْب ِط َل ْالبَا ِط َل َولَوْ َك ِرهَ ْال ُمجْ ِر ُمون‬


َّ ‫ق ْال َح‬
َّ ‫ لِي ُِح‬:‫قال تعالى‬

(Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik). (QS. Al-Anfal:
8)

ِ َّ‫ق َو ْليَت‬
QS. Al-Baqarah: 282:ُ‫ق هَّللا َ َربَّه‬ ُّ ‫فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْملِ ِل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح‬... :‫قال تعالى‬...

(hendaklah dia menuliskan, dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan dan
hendaklah dia bertaqwa kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 282)
b. Menurut istilah:
Wahbah Az-Zuhaili: suatu hukum yang telah ditetapkan secara syara’.
Mustafa Ahmad Az-Zarqa: suatu kekhususan yang karenanya ditetapkan oleh syara’ suatu
kekuasaan.
Syaikh Ali Al-Khafif: Kemaslahatan yang diperoleh secara syara’.

B. MACAM-MACAM HAK
Macam-macam Hak :
A. Dari segi kepemilikan hak, hak dibedakan menjadi dua yaitu hak Allah dan hak manusia
(mukallaf) :
1) Hak Allah adalah hak yang kemanfaatannya untuk memelihara kemashlahatan umum.
Adapun yang menjadi hak Allah yaitu segala bentuk ibadah dalam Islam seperti shalat,
zakat, puasa, haji, dan segala macam hukuman pidana seperti hadd zina dan qishash
pembunuhan.
2) Hak manusia (mukallaf) adalah hak yang ditujukan untuk kepentingan manusia secara 1

1
14Ibid., hlm. 39. 15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang .
Dari segi objek atau substansinya hak dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Hak syah}si Hak syah}si adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada seseorang
untuk kepentingan orang lain berdasarkan hukum syara‟.
2) Hak ‘aini Hak ‘aini adalah kekuasaan atau kewenangan dan keistimewaan yang muncul
akibat hubungan secara langsung antara manusia dengan benda tertentu. Macam-macam
hak ‘aini antara lain, yaitu:
a) Hak milkiyah adalah kekuasaan atas suatu benda yang memberikan keistimewaan
kepada pemilik hak untuk mentasharufkan benda tersebut secara bebas sepanjang tidak
ada halangan syara‟.
b) Hak intifa’ adalah hak untuk memanfaatkan harta benda orang lain melalui sebab-sebab
yang dibenarkan oleh syara‟.2

C. Pendukung hak
Pendukung hak adalah manusia yang memiliki berbagai macam hak kodrati atas pemberian
Allah SWT. Oleh karenanya manusia memiliki kecakapan (ahliyah) yang dapat mendukung
haknya. Kecakapan (ahliyah) terbagi menjadi dua :
1. Ahliyatul Wujub Ahliyyatul Ahliyyatul wujub, yaitu “kecakapan kecakapan seserang
seserang dalam mendapatkan hak dan memiliki kewajiban.
2. Ahliyatul Ada’ Ahliyyatul ada, yaitu “kecakapan seseorang dalam membuat akad dan
kecakapan untuk melakukan aktifitas yang melahirkan dampak hukum syari”.

D. berakhirnya suatu hak


      Menurut ulama fiqh suatu hak hanya akan berakhir sesuai dengan yang ditentukan oleh
syara’. Misalnya hak-hak dalam suatu perkawinan akan berakhir dengan terjadinya talak dan
hak milik akan berakhir dengan terjadinya jual beli. jika dilakukan sesuai dengan ketentuan
syara’, namun dalam hal ini ketentuannya akan berbeda pada setiap jenis hak yang dimiliki
seseorang. Misalnya:Hak dalam suatu perkawinan (suami-isteri) akan berakhir dengan
terjadinya talak.Hak milik akan berakhir dengan terjadinya transaksi jual-beliHak manfaat
atau kegunaan akan berakhir apabila terjadi pembatan akad, baik karena sudah jatuh tempo
atau karena terdapat alasan hukum seperti terdapat cacat atau uzur dalam akad tersebut.

2
17 16Ghufron Mas‟adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm.
44. 17Ghufron Mas‟adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm.
46-49.
BAB III
PENUTUP
 A.   KESIMPULAN
kata hak secara etimologi mempunyai berbagai macam arti, yaitu: milik, ketetapan
dan kepastian. Sedangkan secara terminologi, menurut Mustafa Ahmad az-Zarqa adalah: 
“Suatu kekhususan yang padanya ditetapkan shara’ suatu kekuasaan”. Atau menurut Ibn
Nujaim—tokoh fiqh Hanafi–:  “Suatu kekhususan yang terlindung”.  Kedua definisi ini
mencakup berbagai macam hak, seperti hak Allah terhadap hamba-Nya (shalat, puasa), hak-
hak yang menyangkut perkawinan, hak-hak umum (hak negara, hak kehartabendaan, dan
hak-hak non-materi seperti hak perwalian). Berdasarkan definisi ini, sumber hak itu adalah
shara (Allah), bukan manusia ataupun alam
Demikinlah makalah yang dapat kami sampaikan , kami sadar kalau dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami mohon maaf . atas
perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Rajawali Pers, Jakarta, 2014.
Hasbie Ash-Shidiqie, Pengantar Fiqh Muamalah, Bulan Bintang, Jakarta, 1984.
Imam Mustofa, Fiqih Mu‟amalah Kontemporer, Rajawali Pers, Jakarta,2016,

Anda mungkin juga menyukai