Anda di halaman 1dari 11

Hak dan Hak Milik

Makalah Ini Disusun untukmemenuhi tugas mata kuliah “Fiqih muamalah”

Dosen Pengampu :

Ibu Unnun Roudlotul Jaannah M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Abdul Aziz Mutaqin (403210012)


2. Lia Agustin (403210008)

JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah Fiqih
Muamalah, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Hak Dan Hak
Milik", saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga saya
senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Ponorogo,01 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Definisi Hak...............................................................................................................................5
1. Dari segi pemiliknya, hak terbagi menjadi 3 macam yaitu:...................................................5
2. Ditinjau dari segi dapat tidaknya digugurkan hak terbagi menjadi 2 yaitu :...........................6
3. Ditinjau dari segi dapat tidaknya diwariskan terbagi menjadi 2 yaitu:...................................6
4. Ditinjau dari segi obyek yang berkaitan dengan benda atau tidak yang terbagi menjadi 2
yaitu:..............................................................................................................................................6
C. Pengertian Milik........................................................................................................................7
D. Pembagian milik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:..........................................................7
E. Sebab-sebab tejadi kepemilikan.................................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata Fiqh secara etimologi berarti paham, mengetahui dan melaksanakan.


Pengertian ini menunjukkan bahwa kita perlu mendalami sebuah permasalahan yang
memerlukan pengerahan potensi akal. Pengertian fiqih secara bahasa dapat kita
pahami dari firman Allah dalam Al-quran surah Al-Hud ayat 91 dan surah Al-An’am
ayat 65 yang memiliki arti

Artinnya:” Mereka berkata:” Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa
yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang
yang lemah diantara kami: kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah
merajam kamu,sedang kamulah bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.” (Al-
Hud ayat 91).

Artinnya:” Katakanlah, Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu ,


dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau dia mencampurkan kamu dalam
golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu
keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda
kebesaran kami silih berganti agar mereka memahami(Nya). (Al-An’am ayat 65).

Secara terminologi pengertian fiqih yang diberikan oleh para ahli dlam
berbagai masa mengalami perubahan dan perbedaan zaman yang beragam
redaksinnya. Menurut ulama ushul fiqih , fiqihadalah pengetahuan hukum islam yang
bersifat amaliyah melalui dalil yang terperinci.
Dalam fiqih muamalah sendiri terdapat pembahasan mengenai hak dan hak
milik. Masalah kepemilikan tersebut diatursecara luas dalam fiqih muamalah.
Khusunya di bidang “ harta benda” ( al-mal) dan “ milik” (al-milk). Tujuan diaturnya
hal tersebut agar tidak ada yang melanggar hak milik seseorang oleh pihak lain, hal
ini dikarenakan manusia memiliki kecenderungan materialistik. Mempertahankan hak
milik seseorang dari upaya orang lain yang akan mengambil tanpa alasan yang
dibenarkan oleh syariat merupakan bagian dari kewajiban agama.

3
Gelar syuhada’ bagi mereka yang mati karena memperjuangkan hak miliknya
menjadi bukti konkrit betapa islam sangat menghormati eksistensi hak milik dan
upayamempertahankannya merupakan bagian drai tugas keagamaan seorang muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hak dan hak milik?
2. Bagaimana pembagian hak dan hak milik?
3. Apa saja Sebab-sebab tejadi kepemilikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang hak dan hak milik secara jelas
2. Untuk mengetahui apa saja pembagian hak dan hak milik
3. Mengetahui penyebab kepemilikan

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Hak
Berasal dari bahasa Arab yaitu al-haqq , secara etimologi mempunyai beberapa
pengertian yang secara umum memiliki makna tsubut yang artinnya tetap,kokoh,dan
wajib. Hak juga dapat diartikan dengan benda,milik,wujud,ketetpan,kewajiban,atau
kepastian. Pengertian ini dapat kita pahami dari beberapa firman Allah yaitu pada
surah Yasiin QS.36:7, surah al-Anfal QS.8:8, dll.

Artinnya : “ sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan( ketentuan Allah) terhadap


kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman”. Surah Yasiin (QS.36:7) .

Artinnya: “ Agar Allah menetapkan yang hak (islam) dan membatalkan yang batil
(syirik) walaupun orang-orang yang berdosa ( musyrik) itu tak menyukainnya”.
Surah Al-Anfal QS.8:8.

Sedangkan secara terminologi fiqih para fuqaha’ mendefinisikan secara umum


memberi pengertian meliputi benda-benda yang dimiliki,manfaat, dan maslahah yang
ditetapkan syara’ (i’tibariyah) seperti syuf’ah, khiyar, hadhanah, dsb.

Mustafa Ahmad Zarqa memberikan definisi hak secara umum yaitu :


Artinnya:“Suatu ketentuan khusus yang karenannya syara’ menetapkan suatu
kekuasaan atau suatu bebanan hukum.”

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hak tidak meliputi benda konkrit yang
dimiliki karena tidak adannya keuasaan dan bebanan. Jumhur ulama menyatakan
bahwa hak adalah persamaan dari benda apabila hak tersebut berhubungan dengan
benda. Dengan demikian hak-hak manusia bukanlahhak tabi’i (pribadi) manusia
melainkan anugrah dari Allah sebagai
Rahmat dan karunia-Nya kepada manusia yang harus dipergunakan sesuai dengan tata
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah.

B. Pembagian Hak

Hak dapat dibagi menjadi beberapa bagian jika ditinjau dari beberapa segi yaitu:
1. Dari segi pemiliknya, hak terbagi menjadi 3 macam yaitu:
a) Hak Allah
Yaitu hak yang secara umum bermanfaat dengan menyeluruh dan tidak
khusus. Dihubungkan dengan nama Allah dikarenakan kepentingannya
yang besar dan kemanfaatannya yang mencangkup ke semua manusia. Hak
ini dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan
umum meskipun terdapat kepentingan pribadi.
Hak Allah tidak boleh digugurkan dengan pemaafan, damai, kerelaan dan
tidak boleh dirubah. Oleh karena itu hukuman untuk kasus pencurian tidak

5
akan gugur walaupun pihak yang menjadi korban memaafkannya atau
berdamai dengan nya setelah kasus tersebut sampai kepada hakim.
Hak Allah juga tidak bisa diwariskan sehingga tidak wajib bagi ahli waris
untuk melakukan ibadahyang tidak dilakukan oleh orang yang mereka
warisi kecuali jika ia mewasiatkan untuk melaksanakannya.

b. Hak Manusia
yaitu sesuatu kemaslahatan atau kekuasaan yang dimaksudkan untuk
kepentingan khusus pemiliknya baik hak bersifat umum seperti menjaga
kesehatan, menjaga harta, melawan kejahatan dan kezliman, dll. Demikian
juga hak yang bersifat khusus seperti menghormati seseorang pemilik
terhadap kepemilikannya,dll.

Dengan demikian apa yang berkaitan dengan hak manusia ini dikaitkan
kepada sifatnya yang dapat dipahami bahwa hak manusia berkaitan dengan
hukuman.

c. Hak Bersama
merupakan gabungan atau himpunan dari dua hak sekaligus yaitu hak
bersama antara hak Allah dan Hak Manusia. Akan tertapi terkadang hak
Allah lebih dominan seperti hukuman qadzaf (tuduhan berbuat zina).

2. Ditinjau dari segi dapat tidaknya digugurkan hak terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Hak yang dapat digugurkan
Hak-hak dapat digugurkan kecuali apabila terdapat sebab yang menghalangi
pemilik untuk menggugurkannya. Contohnya seperti hak syuf’ah dan hak
khiyar.
b. Hak yang tidak dapat digugurkan
Hak yang tidak dapat digugurkan dan penyebabnya yaitu sebagai berikut:
 Hak yang belum ada ketika digugurkan seperti pengguguran istri atas
hk nafkah yang belum diterima.
 Hak yang tidak dapat digugurkan karena syara’
 Hak yang tidak dapat digugurkan karena masih bersangkutan dengan
pihak lain.
3. Ditinjau dari segi dapat tidaknya diwariskan terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Hak yang dapat diwariskan
Seperti hak penjual yang menahan barang yang ia jual sebelum dilunasi
hargannya, hak penerima gadai menahan barang yang di gadai,dll.
b. Hak yang tidak dapat diwariskan
Seperti hak syuf’ah , hak hadanah dan hakperwalian.
4. Ditinjau dari segi obyek yang berkaitan dengan benda atau tidak yang terbagi
menjadi 2 yaitu:
a. Hak Maliyah : Hak yang terkait dengan harta benda dan manfaat sebagaimana
yang diungkapkan oleh Mustafa Ahmad Az-Zarqa yaitu sesuatu hak yang
berhubungan dengan benda-benda konkrit ,hutang,piutang,dan manfaat.

6
b. Hak Ghairu Maliyah : Hak yang tidak berhubungan dengan benda seperti hak
wali atas anak ,hak politik,dll.

5. Ditinjau dari segi kewenangan terhadap hak yang terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Hak Diyani(hak keagamaan) : hak-hak yang tidak boleh dicampuri oleh
kekuasaan pengadilan.
b. Hak Qadha’i(hak pengadilan): seluruh hak yang tunduk dibawah kekuasaan
pengadilan dan pemilik hak itu mampu untuk menuntut dan membuktikn
haknya didepan hakim.

C. Pengertian Milik
Kata milik berasal dari bahasa Arab Al-Milk yang berarti penguasaan terhadap
sesuatu. Al-Milk berarti sesuatu yang dimiliki (harta). Milik juga memiliki arti
hubungan seseorang dengan suatu harta benda yang diakui oleh syara’ yang
menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu. Sehingga ia dapat
melkukan tindakan hukum terhadap harta tersebut. Kecuali adannya halangan syara’.

D. Pembagian milik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Milik Tam(sempurna)
Kepemilikam dzat bendannya sekaligus manfaatnya dapat dikuasai oleh orang
yang memiliki benda tersebut.
Ciri-ciri:
 Kepemilikan benda dan manfaat secara sempurna dan tidka dibatasi
waktunnya.
 Pemilik mempunyai kebebasan yang penuh untuk menggunakan benda
miliknya.
2. Milik Naqish
Kepemilikan salah satu dari dzat benda atau manfaatnya.
Ciri-ciri :
 Waktu kepemilikan dibatasi
 Tidak boleh diwariskan
 Apabila terjadi kerusakan barang yang diambil manfaatnya tidak wajib
mengganti.
 Peminjam atau penyewa apabila sudah habis masa pinjamnya aset harus
dikembalikan.
Apabila dilihat dari segi tempatnya, milik dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Milk al-‘ain : Memiliki semua bend baikbenda bergerak maupun benda tidak
bergerak(tetap) seperti kepemilikan rumah,mobil,kebun,dll.
2. Milk al-manfaah : Seseorang yang hanya memilikimanfaat bendannya. Seperti
benda hasil pinjaman,rumah sewa, dll.
3. Milk al-dain : Pemilikan karena adannya hutang, misalnya sejumlah uang
yang dipinjamkan kepada seseorang makautang itu wajib dibayar oleh orang
yang berhutang.

7
E. Sebab-sebab tejadi kepemilikan
Penyebab terjadinnyakepemilikan ada 4 yaitu :
1. Ihrazul Mubahat: Harta benda yang tidak termasuk dalam milik yang dilindungi
(dikuasai oleh orang lain) dan tidak ada halangan hukum untuk pemiliknya.
Contoh air yang masih berada dalam sumbernya, binatang buruan,burung yang
masih ada di udara,ikan yang masih erada di sungai atau laut,dll.
2. Al-Uquud: Jamak dari al-akad yaitu oertalian antara ijab dan qabul dengan cara
yang dibenarkan syara’ yang membawa akibat hukum pada objeknya. Contohnya
akad jual beli ,hibah,wasiat.
3. Al-Khalafiyah: Bertempatannya seseorang atau sesuatu yang baru ditempat yang
lama yang telah hilang dalam berbagai hak.
4. Al-Tawallud Minal Mamluk: segala sesuatu yang terjadi dari harta benda yang
dimiliki menjadi hak bagi orang yang memiliki harta tersebut . Seperti anak hewn
yang lahir menjadi hak milik bagi seseorang yang memiliki hewan tersebut.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi Hak berasal dari bahasa Arab yaitu al-haqq , secara etimologi mempunyai
beberapa pengertian yang secara umum memiliki makna tsubut yang artinnya
tetap,kokoh,dan wajib.
Pembagian Hak yaitu dari segi pemiliknya, hak terbagi menjadi 3 macam yaitu: Hak
Allah, hak manusia, dan hak bersama . Ditinjau dari segi dapat tidaknya digugurkan hak
terbagi menjadi 2 yaitu Hak yang dapat digugurkan dan Hak yang tidak dapat digugurkan.
Ditinjau dari segi dapat tidaknya diwariskan terbagi menjadi 2 yaitu Hak yang dapat
diwariskan dan Hak yang tidak dapat diwariskan. Ditinjau dari segi obyek yang berkaitan
dengan benda atau tidak yang terbagi menjadi 2 yaitu Hak Maliyah dan Hak Ghairu Maliyah.
Ditinjau dari segi kewenangan terhadap hak yang terbagi menjadi 2 yaitu Hak Diyani(hak
keagamaan) dan Hak Qadha’i(hak pengadilan).
Pengertian Milik. Kata milik berasal dari bahasa Arab Al-Milk yang berarti penguasaan
terhadap sesuatu. Al-Milk berarti sesuatu yang dimiliki (harta). Milik juga memiliki arti
hubungan seseorang dengan suatu harta benda yang diakui oleh syara’ yang menjadikannya
mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu. Sehingga ia dapat melkukan tindakan
hukum terhadap harta tersebut. Kecuali adannya halangan syara’.Pembagian milik dapat
diklasifikasikan sebagai berikut Milik Tam(sempurna) ,Milik Naqish. Apabila dilihat dari
segi tempatnya, milik dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: Milk al-‘ain, Milk al-manfaah
dan Milk al-dain. Sebab-sebab tejadi kepemilikan yaitu Ihrazul Mubahat, Al-Uquud , Al-
Khalafiyah dan Al-Tawallud Minal Mamluk.

9
DAFTAR PUSTAKA

HARUN.2017.FIQIH MUAMALAH.SURAKARTA JAWA TENGAH:


MUHAMMADIYAH UNIVERSITY PRESS.
SUDARTI,SRI.2018.FIKIH MUAMALAH KONTEMPORER.MEDAN:FEBI
UIN-SU PRES.

10

Anda mungkin juga menyukai