“SOP INC”
Dosen Pengajar
Ervi Husni, S.Kep.Ns.,M.Kes
Novita Eka Kusuma W, SST.,M.Keb
Siti Mar’atus S,SST.,S.PD.,M.Kes
Disusun Oleh
1. Elok Dwi A (P27824418012)
2. Nailis Arifin (P27824418013)
3. Marselina Indi (P27824418014)
4. Nurul Aini (P27824418016)
5. Rafika Nur Intan Puteri (P27824418017)
6. Meishafa Nanda M. (P27824418019)
7. Sisca Noviyanti R. (P27824418020)
8. Aisyah Fairuz Z (P27824418021)
9. Dwi Nurhastutik (P27824418022)
10. Nabilatul Mukaromah (P27824418025)
11. Safita Andriani (P27824418026)
No Dokumen : SOP/VII/01/2021
No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :12 April 2021
Halaman : 1-3
UPTD. Tanda tangan : drg. Rias Ari Mukti
PUSKESMAS NIP.
TANAH KALI 195710251984032002
KEDINDING
Pengertian Pemeriksaan genetalia bagian dalam mulai dari vagina sampai serviks
menggunakan 2 jari, yang salah satu tekniknya adalah menggunakan
skala ukuran jari (lebar 1 jari berarti 1 cm) untuk menentukan diameter
dilatasi serviks (pembukaan serviks atau portio)
Tujuan 1. Untuk menentukan faktor janin dan panggul
2. Menentukan perkiraan persalinan
3. Untuk menilai vagina
4. Untuk menilai keadaan serta pembukaan serviks
5. Untuk menilai ada atau tidaknya tumor pada jalan lahir
6. Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh
7. Menilai penurunan bagian terendah dari janin
8. Memantau jalannya persalinan, apakah masih fisiologis atau
sudah termasuk Patologi
Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Referensi JNPK-KR dkk, 2008, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta.
Buku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
Depkes RI, 2013,
Prosedur Persiapan Pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Persiapan alat
1. Sarung tangan steril / DTT
2. Kapas steril / DTT
3. Air DTT dalam Waskom
4. Alas bokong
5. Bengkok
Pelaksanaan
1. Memberi tahu pasien
2. Atur posisi pasien (dorsal recumbent) untuk memudahkan tindakan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
4. Mencuci tangan, pasang handscoon.
5. Melakukan inspeksi daerah vulva, vagina dan perineum.
6. Melakukan vulva hygiene dengan menggunakan kapas lembab
DTT, buang kapas bekas pakai ke dalam bengkok.
7. Membuka labia mayora dengan tangan kiri.
8. Memasukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan secara
obstetri ke dalam vagina.
9. Tangan kiri berpindah di atas perut/simpisis pubis.
10. Menilai hasil pemeriksaan.
a) Meraba portio,serviks
Apakah terdapat tumor / oedem pada vagina
b) Menentukan :
Apakah portio kaku atau lunak.
Apakah porrtio tebal atau tipis
c) Memastikan pembukaan
d) Memastikan keadaan ketuban
Utuh atau pecah
Apakah ketuban menonjol?
e) Bila ketuban pecah (negatif) :
Menentukan apa yang menjadi bagian terdepan dari janin.
Menetukan arah sutura sagitalis, letak UUK dan UUB.
Menentukan apakah teraba caput succedaneum/chepal
haematom.
Menentukan apakah teraba bagian lain disamping kepala
(tali pusat atau tangan)
Menentukan penurunan bagian terdepan janin dalam
panggul (pada bidang hodge).
f) Memeriksa keadaan panggul :
Apakah teraba promontorium.
Apakah teraba linia inominata (teraba sebagian atau
seluruhnya)
Apakah sacrum concaaf.
Apakah teraba spina ischiadica.
Apakah sudut arcus pubis tumpul.
g) Memberitahu pasien hasil pemeriksaan.
11. Rapikan Pasien
12. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya
13. Celup sarung tangan dalam klorin 0,5%, lepas, rendam dalam posisi
terbalik selama 10 menit
14. Melakukan cuci tangan dengan sabun pada air mengalir
15. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan
Bagan Alir
Unit Terkait Poli KIA, Ruang Bersalin
Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Buku KIA
3. Partograf
4. Lembar observasi
Refrensi 1. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir,
JNPK-KR Depkes RI 2016
2. Buku AjarPraktik Klinik Kebidanan II, JNPK-KR Depkes RI
2017
Prosedur Alat yang disiapkan :
1. Jam Tangan
2. Alat tulis
3. Lembar observasi
Langkah Kerja :
1. Komunikasi dengan baik kepada pasien dan keluarga
2. Menanyakan identitas pasien
3. Mencuci tangan memakai sabun di bawah air mengalir
4. Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
5. Menganjurkan Pasien berbaring di tempat tidur pada posisi
terlentang
6. Meletakkan kedua tangan di atas uterus sambil melihat jam dan
menghitung frekuensi his selama 10 menit
7. Perhitungan his dapat di deteksi pada pusat, his sempurna
mempunyai kejang otot paling tinggi di fundus uteri yang
lapisan ototnya paling tebal dan puncak kontraksi terjadi
simultan di seluruh bagian uterus, sesudah tiap his otot-otot
korpus uteri jadi lebih pendek dari pada
8. Menghitung lamanya his yaitu berapa lama, his dapat di
kelompokkan dalam tiga bagian:
a. His lemah adalah lamanya <20 detik
b. His sedang adalah His sedang adalah lamanya 20 – lamanya
20 – 40 detik
c. His kuat adalah lamanya > 40 detik
9. Melaporkan hasil pemeriksaan dan mendokumentasikan di
lembar observasi
10. Mencuci tangan memakai sabun dalam air mengalir
Diagram Alir
Komunikasi dengan baik
kepada pasien dan keluarga,
MENDENGARKAN
DETAK JANTUNG JANIN
SELAMA 1 MENIT
Menjelaskan hasil
pemeriksaan pada pasien
Pengertian Bayi baru lahir adalah bayi yang baru dilahirkan pada usia kehamilan 37-40
minggu, dengan berat lahir 2500gram – 4000gram, lahir langsung menangis
dengan tonus otot yang baik
Tujuan 1. Menilai kondisi bayi baru lahir
2. Memberikan penanganan yang tepat pada bayi baru lahir sehingga
dapat mengurangi resiko dan komplikasi yang di timbulkan
3. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ……..