Anda di halaman 1dari 27

VISI

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam Asuhan keperawatan lanjut usia dengan
menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

MK KEPERAWATAN MATERNITAS PROGRAM PROFESI


KUMPULAN LAPORAN RESUME VIDEO

Program Studi : Keperawatan Program Sarjana Terapan dan


Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Kode Mata Kuliah : NERS. 4.04
Beban Studi : 3 sks ( 3 sks K)
Penempatan : Semester T.A. 2020./2021
Periode (Kelas) : 22 Maret – 27 Maret 2021

Dosen Pembimbing :
Dr.Ns. Sri Djuwitaningsih, SKp.M.Kes.Sp.Mat

Kelompok 3 :

Mu’awanatul Khoiriyah : NIM. P3.73.20.3.20.094

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
RESUME VIDEO PERAWATAN POST PARTUM
PEMULIHAN FISIK
https://www.youtube.com/watch?v=LhiwWlc4ae0

A. Judul
Edukasi kebutuhan dasar ibu pascasalin 4
B. Ringkasan isi video
Setelah ibu melahirkan, maka ia akan mengalami fase post partum yang
intense/terus menerus. Selama periode ini, perlu untuk mengelola kondisi fisik yang baik
untuk merawat bayi. Jika ibu melahirkan melalui proses persalinan normal/ via vagina,
maka area vagina dan rektum tersebut akan mengalami rasa nyeri dan kebas khususnya
bila ibu mengalami perobekan jalan lahir melalui episiotomi untuk membuka jalur
persalinan lebih mudah. Untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan, disarankan
untuk menggunakan ice pack selama 24 jam. Selama hari pertama, perawat akan
merekomendasikan ibu untuk membuat bak perendaman dengan posisi duduk, yang diisi
oleh air hangat dan diletakan diatas toilet duduk untuk mengurangi rasa nyeri. Rendam
selama 20 menit dan lakukan selama 2-4 kali sehari selama seminggu.
Banyak ibu paska melahirkan mengalami hemoroid yang merupakan pembuluh
darah yang bengkak. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, hindari konstipasi
dengan minum air mineral yang cukup, makan cukup banyak sayuran dan buah serta serat
lainnya. Bila hal ini dirasa kurang, konsultasikan dengan perawat anda untuk pemberian
obat pelunak feses/pencahar dan obat laxative.
Beberapa petugas kesehatan akan merekomendasikan ibu paska bersalin untuk
melakukan latihan kegel untuk memperkuat otot dasar panggul dan mengurangi
inkontinensia urine dikemudian hari. Latihan kegel dilakukan dengan kontraksikan
dengan kuat otot-otot daerah kandung kemih selama 3 detik seperti cara anda
menghentikan aliran urine dari kandung kemih, kemudian kembangkan/relakskan secara
perlahan selama 6 detik. Latih ini terus menerus dengan cara duduk, berbaring atau
berdiri. Lakukan kegel sebanyak 10 kali dalam satu set serta 3-5 set dalam satu hari.
Bila ibu melahirkan secara sesar, maka biasanya waktu pemulihannya akan lebih
lama dari melahirkan secara normal via vagina. Cara yang dapat dilakukan ialah, hindari
mengangkat beban yang terlalu besar dan berat, hindari segala hal aktifitas yang
menggunakan peningkatan otot perut. 2-3 hari setelah melahirkan, payudara akan
mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh adanya ASI. Pembengkakan tersebut
akan menyebabkan payudara terasa lebih lembut, penuh dan kencang. Untuk mengurasi
rasa nyeri akibat pembengkakan tersebut, susuilah bayi anda.
Sebelum menyusui bayi, stimulasi ASI dan payudara anda dengan kompresan air
hangat pada payudara ibu atau dengan mandi air hangat. Setelah menyusui bayi anda, ice
pack akan membantu mengurangi pembengkakan. Petugas kesehatan anda mungkin akan
merekomendasikan anda dengan obat antiinflamatory pereda nyeri seperti ibuprofen.
Pembengkakan akan terus terjadi jika ibu tidak menyusui dengan baik, bayi salah posisi
sewaktu menyusui, waktu yang sangat terbatas untuk bayi menyusui. Maka sering
seringlah menyusui bayi anda.
Setelah satu hari hingga seminggu paska melahirkan, wajib menghubungi petugas
kesehatan terkait apalabila ditemui dan di rasakan adanya gangguan seperti
a. Perdarahan pervaginan yang tidak berhenti atau jumlahnya meningkat
b. Perdarahan yang terus menerus berwarna merah segar dan menggumpal setelah 4 hari
persalinan. Biasanya sebesar bola golf.
c. Pengeluaran cairan pervaginan yang berbau tajam
d. Demam
e. Gejala seperti flu seperti rasa terbakar, berdarah dan rasa berkemih yang tidak
terkontrol
f. Plebitis pada kaki
g. Terasa kemerahan dan nyeri disertai tanda merah kehitaman pada area payudara

C. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan postnatal


Pemeriksaan fisik pada ibu postpartum baik itu secara normal maupunsecara SC, sangat
penting dilakukan oleh petugas kesehatan. Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan
mengumpulkan data objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pemeriksaan fisik
ibu post partum sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah
normal ataukah terdapat abnormalitas yang disebabkan oleh proses persalinan, untuk
mengetahui apakah adanya nyeri, perdarahan, hemoroid, atau pembengkakan payudara
supaya ibu postpartum bisa maksimal dalam merawat bayinya dan untuk merencanakan
tindakan keperawatan selanjutnya.
D. Pembahasan
Persalinan merupakan proses yang penting bagi seorang ibu. Secara ilmiah dalam
proses persalinan, ibu bersalin akan mengeluarkan banyak energi dan mengalami
perubahan – perubahan baik secara fisiologis dan psikologis sehingga dukungan pada
pada ibu bersalin sangat diperlukan. Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang
memungkinkan terjadinya serangkaian perubahan besar pada calon ibu untuk dapat
melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini diidentifikasikan sebagai pembukaan serviks
yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi
sekurang – kurangnya setiap lima menit dan berlangsung sampai 60 detik (Aprillia, 2010)
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi
yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Keputusan yang diambil untuk menolong,
harus dipertimbangkan dengan hati – hati. Pertolongan yang diberikan tidak hanya
membawa keuntungan potensial, tetapi juga risiko potensial. Kasus penanganan yang
terbaik dapat berupa “observasi yang cermat” (Aprillia, 2010).
Asuhan keperawatan pasca persalinan diperlukan untuk meningkatkan status
kesehatan ibu dan anak . Masa nifas (puerperium) yaitu masa yang dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil.Masa nifas ini berlangsung kira-kira 6 minggu (Saifuddin,2006). Masa nifas
(puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil.Lama masa nifas ini berlangsung selama 6
sampai 8 minggu.
Asuhan Pada ibu nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah
kelahiran sampai enam minggu setelah kelahiran. Pemeriksaan fisik merupakan salah
satu cara mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan
mengumpulkan data objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pemeriksaan fisik
ibu post partum sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah
normal ataukah terdapat abnormalitas yang disebabkan oleh proses persalinan.

E. Simpulan
Pemeriksaan fisik kepada ibu postpartum harus segera setelah kelahiran sampai enam
minggu setelah kelahiran. Setelah satu hari hingga seminggu paska melahirkan, ibu
postpartum wajib menghubungi petugas kesehatan terkait apalabila ditemui dan di
rasakan adanya gangguan seperti perdarahan pervaginan yang tidak berhenti atau
jumlahnya meningkat, perdarahan yang terus menerus berwarna merah segar dan
menggumpal setelah 4 hari persalinan. Biasanya sebesar bola golf, pengeluaran cairan
pervaginan yang berbau tajam, demam, gejala seperti flu seperti rasa terbakar, berdarah
dan rasa berkemih yang tidak terkontrol, plebitis pada kaki, terasa kemerahan dan nyeri
disertai tanda merah kehitaman pada area payudara.

RESUME VIDEO PERAWATAN BAYI BARU LAHIR NORMAL


A. JUDUL
Perawatan bayi baru lahir normal

B. Ringkasan Isi Video


Dalam Perawatan Bayi baru lahir normal secepatnya terdapat 12 langkah-langkah yang harus
di perhatikan:

1. Perhatikan Tali Pusat


-Selama kehamilan tali pusat adalah tali penyelamat unuk bayi, namun setelah lahir
itu tidak diperlukan lagi
-Setelah memotong tal pusat, tunggul tali pusat r=tetap berada di pusar anaknya,
jangan coba-coba memotong tanggul itu, karena pada akhirnya akan jatuh sendiri
2. Menyusu
Ibu mulai dapat menyusui bayi sekitar satu atau dua jam setelah kelahiran. Susu
pertamanya kental, kekuning kuningan dan mengandung nutrisi yang disebut
Kolostrum.

3 . Awal Pernafasan

Setelah kelahiran, paru-paru bayi, yang sebelumnya diisi dengan cairan sekarang diisi
dengan udara. Perubahan yang mendadak ini sulit untuk seorang bayi.

Nafas pertama bayi biasanya keras, dangkal dan tidak teratur. Ini bukan masalah
selama bayinya masih bernafas dan normal, akhirnya.

4. Tes APGAR

Dokter pertama-tama melakukan tes APGAR, yang memeriksa penampilan, denyut,


aktivitas dan pernafasan. Nilai 7 diatas sudah dipertimbangkan. Nilai 4 sampai 6
dianggap relative endah, sedangkan semja yang dibawah 3 dianggap rendah. Dalam
kasus scor rendah, perawatan segera selesai.

5. Menimbang Bayi

Berat anak adalah petunjuk tenang keadaan bayi. Berat kebanyakan bayi baru lahir
antara 2 kg hingga 4 kg, yang mula-mula berkurang dan kemudian meningkat.

6. Kontak kulit

Bayi di tempatkantelanjang terhadap kulittelanjang sang iBu, dan selimut melilit ibu
dan bayi berdua. Sang ibu akan melihat bayi itu santai hampir seketika dan
mebiasakan diri dengan sang Ibu.
7. Vitamin K

Vitamin K diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah perdarahan,

8. Perawatan Mata

Mata bayi yang baru lahir itu sangat sensitive. Dalam waktu 1 jam setelah kelahiran,
dokter akan memberikan beberapa tetes mata untuk mencegah infeksi, menyeka
mata secara rutin dengan kain basah.

9. Vaksinasi hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B adalah sangat penting bagi anak yang baru lahir. Setelah di
vaksin sebaiknya diberi tanda agar tau jika sudah diberikan vacsin

10. Mandi

Selama satu setengah minggu, mandikan bayi dengan air hangat dan di lap dengan
kain yang lembut sampai tali pusarnya bisa kering. Mandi bayi 3 hari dalam seminggu
sudah cukup karena kulitnya sangat sensitive dan rentan terhadap kekeringan.
Pastikan air nya suam-suam kuku dan jangan terlalu dingin atau panas. Gunakan
sabun dan sampo ringan, tidak perlu mencuci rambut bayi setiap hari, cukup dengan
dua atau tiga kali dalam satu minggu.

11. Pemeriksaan Fisik

Setiap APGAR, pemeriksaan fisik setelah kelahiran diperlukan, dokter akan


memeriksa bayi untuk melihat apakah bayi itu sehat atau tidak.

12. Memberikan kehangatan kepada bayi

Swaddling bayi membantu dalam mengatur suhu tubuh. Bersihkan bayi segera
setelah mandi dan pakaikan pakaian yang hangat supaya tidak kedinginan. Berikan
sang bayi cinta an perawatan dan pastikan ibu merawat bayi nya dengan baik dan
penuh kehangatan.

C. APLIKASI DALAM MEMBERIKAN ASKEP POSTNATAL

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir biasanya langsung dilakukan di hari pertama bayi
dilahirkan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan tanda vital (detak jantung,
suhu tubuh, dan pernapasan), panjang dan berat badan, serta organ tubuh bayi.

D. PEMBAHASAN
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir merupakan prosedur medis rutin yang penting
dilakukan oleh setiap dokter atau bidan. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah
bayi baru lahir dalam keadaan sehat atau memiliki kelainan tubuh maupun gangguan
kesehatan. Jika dari pemeriksaan fisik ini ternyata terdeteksi adanya kelainan
atau penyakit tertentu pada bayi, dokter atau bidan akan segera melakukan
pemeriksaan lebih lanjut maupun perawatan untuk mengatasi kondisi tersebut.

E. KESIMPULAN

Tujuan perawatan bayi baru lahir


Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir merupakan salah satu program
kesehatan anak yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup , tumbuh
kembang anak secara optimal dan perlindungan khusus dari kekerasan dan
diskriminasi.

PEMANTAUAN TANDA HOTMAN


https://www.youtube.com/watch?v=KDCp6aMzcas

1.Judul

Periksaan tanda hotman pada post partum

2.Ringkasan Vidio

Pemeriksaan ekstremitas terhadap adanya oedema,nyeri tekan atau panas pada betis adanya tanda
hotman reflek.Tanda hotman didapatkan dengan meletakkan satu tangan pada lutut ibu,lakukan
tekanan ringan untuk menjaga lutut tetap lurus .Dorsifleksi kai tersebut jika terdapat nyeri pada
betis maka tanda hotman sigh positif .Hotman sigh thrombus dikatakan positif apabila tanda
hotman positif.Hotman sigh positif jika saat di dorsifleksikan ada nyeri ,kemerahan, hangat pada
kakikakiyiykaki,sebaiknya di catat.kaki dapat dinaikkan diatas bantal ,sebaikknya di catat
lakuakan pemeriksaan ini pada kedua kaki .ini merupakan tanda adanya DVT pada ibu.penangan
awal pada DVT kakinya yaitu dapat meninggikan kaki .

3.Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan postnatal

Dalam perawatan dan pemeriksn fisik pada ibu postpartum baik itu secara normal maupunsecara
SC, sangat penting dilakukan oleh petugas kesehatan. Tanda hotman merupakan indikasi adanya
DVT atau thrombus pada kaki ibu,dengan memeriksa tanda ini merupakan salah satu cara
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan
data objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien jika ditemukan tanda yang abnormalitas
yang disebabkan oleh proses persalinan atau selam kehamilan , maka supaya ibu postpartum bisa
maksimal dalam merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya.

4.Pembahasan

Pemeriksaan Hotman sight adalah pemeriksaan pada kaki untuk mengetahui adanya thrombus
pada kaki.Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan tangan pada bawah lutut dan
melakukan dorsifleksi pada pergelangan kaki, jika ibu merasakan nyeri saat di dorsefleksikan ini
berarti tanda Hotman positif, jika tanda Hotman positif berarti thrombus positif /DVT.DVT
terjadi pada ibu post partum karena selama proses kehamilan normal factor pembekuan darah
yang terbentuk lebih meningkat.Ibu hamil beriko terjadinya DVT ,dengan diketahui hal ini dan
dilakukan pemerksaan hotman sigt diharapkan dapat dicegah terhadap komlikasi lebih jauh
akibat DVT ini dan ibu post partum dapat mendapatkan penangan segera .

5.Kesimpulan

Pemeriksaan human sight adalah salah satu yang kita periksa untuk mengtahui adanya DVT,
thrombus pada ekstremitas.Dimana saat kehamilan ketentalan darah di produksi lebih untuk
mencegah perdarahan ,jika saat dilakukan tes hotman sigt positif berarti thrombus positif dan ini
berarti kaki ibu post partum harus di tinggikan dengan bantal untuk membantu melancarkan
aliran darah.tes Hotma ini dilakukan dengan cara meletakkan kaki pada bawah lutut dan
mendorsifleksikan pergelangan kaki/telapak kaki ,jika pasien /ibu merasa nyeri ,berrati Hotma
sigt positif.

RESUME VIDEO PEMERIKSAAN LOCKHEA

https://www.youtube.com/watch?v=ACHwT1jRUZ8

A. Judul
Pemeriksaan Lockhea
B. Ringkasan isi video
Dahulu kala, bila seorang wanita melahirkan, maka ia akan dirawat selama kurun
waktu beberapa hari. Namun, saat ini bila wanita melahirkan, maka ia akan dirawat
secara singkat dan peran perawat sangatlah dibutuhkan untuk menyiapkan ibu agar benar-
benar siap dalam melakukan perawatan bagi dirinya paska melahirkan dan bagi bayinya
dirumah.
Dalam perawatan ibu paska melahirkan, berfokus pada pemantauan perubahan
fisik yang tidak sama sebelum melahirkan, saat melahirkan dan setelah melahirkan. Hal
ini juga perlu untuk mengedukasi para ibu mengenai proses alamiah tersebut melalui
dukungan emosional selama periode perubahan hormon ini, dan tentunya mengedukasi
kedua pasangan mengenai perawatan pada bayi baru lahir.
Perubahan fisik Terjadi perubahan pada uterus yang disebabkan oleh proses
persalinan yang dinamakan involusi. Selama involusi ini, uterus terus menerus
melakukan periode kontraksi diikuti oleh periode relaksasi yang mengikat erat otot uterus
yang telah kosong sebagai pengontrolan dari pencegahan perdarahan post partum.
Tentunya hal ini membuat ibu merasa kurang nyaman. Akan lebih baik dan terasa
nyaman bila si ibu terus menerus mengosongkan kandung kemihnya dan meminum obat
analgesik. Beberapa faktor yang dapat menghambat invousi yaitu:
a) Persalinan yang lama
b) Anastesi atau analgesik yang berlebihan
c) Persalinan yang sulit
d) Multiparitas ganda
e) Kandung kemih yang penuh
f) Infeksi pelvis
g) Pengeluaran plasenta atau membran yang tidak bersih/tidak komplit
Setelah proses melahirkan, semua ibu melepaskan suatu membran yang bernama lochea
yang terbuat dari jaringan dan gumpalan darah dari uterus. Lochia terbagi menjadi
beberapa menurut wujudnya
a) Lochia rubra
1) Berwarna merah gelap
2) Terjadi 3-4 hari post partum
b) Lochia serosa
1) Berwarna merah muda
2) Terjadi 3 minggu post partum

c) Lochia alba
1) Berwarna kekuningan dan lembut karena berisi banyak leukosit
2) Biasanya bersamaan dengan lochia serosa dalam 10 hari-6 minggu post partum
Lochea berbau khusus dan bila baunya sangat busuk maka dicurigai adanya infeksi
dan segera cari pertolongan ke pusat kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan.
Jumlah lochia akan meningkat seiring dengan waktu pertama melakukan pemberian ASI
pada bayi. Bila gumpalan lochea nampak kecil dan sedikit, hal tersebut wajar namun bila
ditemui lochea yang keluar sangat banyak dan tampak besar maka harus diinformasikan
kepada petugas kesehatan.
Setelah melahirkan, vagina akan mengalami perlukaan dan memar. Akan nampak
sedikit laserasi namun hal ini akan sembuh dengan cepat. Perineum ibu juga akan
mengalami tanda edema dan memar. Rasa nyeri akan mencapai puncaknya pada dua atau
tiga hari post partum dan akan sembuh sempurna dalam kurun waktu 2 minggu. Segala
jahitan juga akan menyatu dan menyerap kedalam kulit secara normal dan jahitan
tersebut tidak perlu dilepaskan.

C. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan postnatal


Pemeriksaan lochea dilakukan pada saat perawat melakukan pemeriksaan fisik,
Lochea berbau khusus dan bila baunya sangat busuk maka dicurigai adanya infeksi. Bila
ibu post partum sudah berada di rumah segera cari pertolongan ke pusat kesehatan
terdekat agar mendapatkan penanganan.
D. Pembahasan
Asuhan Pada ibu nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah
kelahiran sampai enam minggu setelah kelahiran. Pemeriksaan fisik merupakan salah
satu cara mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan
mengumpulkan data objektif dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pemeriksaan fisik
ibu post partum sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah
normal ataukah terdapat abnormalitas yang disebabkan oleh proses persalinan.
Setelah melahirkan, vagina akan mengalami perlukaan dan memar. Akan nampak
sedikit laserasi namun hal ini akan sembuh dengan cepat. Perineum ibu juga akan
mengalami tanda edema dan memar. Rasa nyeri akan mencapai puncaknya pada dua atau
tiga hari post partum dan akan sembuh sempurna dalam kurun waktu 2 minggu. Segala
jahitan juga akan menyatu dan menyerap kedalam kulit secara normal dan jahitan
tersebut tidak perlu dilepaskan.
Setelah proses melahirkan, semua ibu melepaskan suatu membran yang bernama
lochea yang terbuat dari jaringan dan gumpalan darah dari uterus. Lochia terbagi menjadi
beberapa menurut wujudnya
d) Lochia rubra
3) Berwarna merah gelap
4) Terjadi 3-4 hari post partum
e) Lochia serosa
3) Berwarna merah muda
4) Terjadi 3 minggu post partum
f) Lochia alba
3) Berwarna kekuningan dan lembut karena berisi banyak leukosit
4) Biasanya bersamaan dengan lochia serosa dalam 10 hari-6 minggu post partum
Lochea berbau khusus dan bila baunya sangat busuk maka dicurigai adanya infeksi .

E. Simpulan
Pemeriksaan lochea dilakukan pada saat perawat melakukan pemeriksaan fisik, Lochea
berbau khusus dan bila baunya sangat busuk maka dicurigai adanya infeksi. Bila ibu post
partum sudah berada di rumah segera cari pertolongan ke pusat kesehatan terdekat agar
mendapatkan penanganan
RESUME VIDEO PIJAT BAYI

https://www.youtube.com/watch?v=IYX5mp4R_fE

A. Judul
Pijat Bayi

B. Ringkasan isi video

1. Pengertian
Gerakan/ sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, sejak ia
lahir hingga usia 3 tahnuntuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung,
pernapasan dan system kekebalan tubuh.
2. Tujuan
a. Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, sistem pernapasan, sistem
perncernaan, dan sistem pernapasan dan sistem kekebalan tubuh.
b. Mengajarkan bayi untuk lebih teang dalam menghadapi stres
c. Memperbaiki pola tidur (membantu bayi tidur nyenyak)
d. Mendorong pertumbuhan sususnan otot dan kelenturan yang penting bagi
kemampuan fisik
e. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi

3. Peralatan: Pengalas, baby oil, handuk

4. Prosedur

a. Bersihkan dan hangatkan tangan terapis


b. Kuku dan perhiasan jangan sampai menggores kulit bayi
c. Ruangan hangat dan tidak pengap
d. Bayi tidak sedang lapar atau setelah makan
e. Baringkan bayi di atas permukaan rata dan le,mbut dan tanggalkan pakaian
bayi
f. Gosok tangan terapis dengan baby oil atau baby lotion
g. Lakukan pemijatan dengan lembut dan bertahap
1) Wajah
a) Tekan jari jari terapis pada tengah kening bayi,turun kepipi
b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis
c) Dengan tekanan lembut,tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi ke
arah pipi
d) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya,tarik hingga dia
tersenyum
e) Pijat lembut rahang bayi,dari tengah ke samping dan pijat daerah
belakang telinga
2) Dada
a) Letakkan kedua tangan terapis di tengah dada bayi, gerakan ke atas lalu
ke sisi dan kembali ke tengah tanpa mengangkat tangan seperti
membentuk hati.
b) Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan kearah
bahu maju mundur.
3) Tangan
a) Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang
pemukul soft ball. Dengan memerah, pijat tangan bayi dari bahu
kepergelangannya dengan irama perlahan
b) Lakukan gerakan sebaliknya, memerah tangan dari arah pergelangan
tangan ke pangkal lengan bayi dengan irama perlahan
c) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar
d) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak
tangan dan punggung tangan.
e) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti
menggulung.
4) Perut
a) Ingat jangan memijat diatas tulang rusuk atau diatas ulu hati.
b) Lakukan gerakan memijat diatas perut seperti mengayuh sepeda dari atas
kearah bawah perut.
c) Angkat kedua kaki bayi dan letakkan lututnya perlahan-lahan kearah
perut.
d) Buat gerakan melingkar dengan kedua tangan secara bergantian. Searah
jarum jam dimulai dari sebelah kanan terapis.
e) Gerakkan “ I Love You”, pemijatan “i love you” terdiri dari 3 gerakan
 “I” pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tengah kanan ibu membentuk huruf “I”
 “Love” membentuk huruf “L” terbalik pijatlah dari sebelah kanan
kesebelah kiri perut bayi kemudian dari atas ke bawah perut
 “U” gerakkan memijat membentuk huruf “U” terbalik. Pijat dari kanan
bawah keatas kemudian ke kiri, kebawah dan berakhir diperut kiri
bawah.
f) Rasakan gelembung angin dengan jemari anda dorong searah jarum jam
untuk mengakhiri pijatan.
5) Kaki
Ikuti cara yang sama seperti tekhnik memijat tangan
6) Punggung
a) Tengkurapkan bayi diatas bantalan lembut atau paha ibu
b) Pijatdengan gerakkan maju mundur, menggunakan kedua telapak tangan
di sepanjang punggungya
c) Luncurkan salah satu telapak tangan ibu dari leher sampai kepantat bayi
dengan sedikit tekanan.
d) Dengan jari-jari ibu, buatlah gerakkan melingkar terutama pada otot
disebelah tulang punggung
e) Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kaki untuk
mengakhiri pijatan
C. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan post natal
Intervensi Pijat bayi dapat digunakan untuk menstimulasi dalam peningkatan berat
badan bayi premature.

D. Pembahasan
Prematur adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram. Bayi prematur sering mengalami
masalah akibat ketidakseimbangan nutrisi, sehingga perlu diberikan stimulasi yang
dapat membantu dalam peningkatan berat badan bayi prematur, intervensi yang dapat
dilakukan dengan menerapakan terapi pijat bayi.
Hasil penerapan terapi pijat bayi selama 3 hari berturut-turut dilakukan 2 kali sehari
selama 15 menit, didapatkan hasil masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi dengan peningkatan berat badan sebesar 100 gram. Dengan
indikator terjadi peningkatan berat badan, tidak terjadi penurunan berat badan, serta
reflek hisap dan menelan bayi kuat.
E. Simpulan
Penerapan terapi pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi prematur di ruang
perawatan intensif. Diharapkan perawat dapat menerapakan intervensi terapi pijat
bayi dalam mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.

RESUME VIDEO PERAWATAN TALI PUSAT

https://www.youtube.com/watch?v=n26osNhfrrI

A. Judul
Perawatan Tali Pusat

B. Ringkasan isi video


1. Pengertian
Perawatan tali pusat bayi baru lahir adalah memberikan perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir sampai tali pusat mongering dan lepas dengan spontan
2. Tujuan
Untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat
3. Prosedur
a. Persiapan Alat
1. Ruang yang hangat dan menjaga privasi
2. Air hangat
3. Handuk tangan
4. Kapas air hangat
5. Kassa steril
6. Perlak
b. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien dengan sopan dan ramah
2. Menjaga privasi dan kehangatan ruangan
3. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
4. Letakkan bayi di atas perlak
5. Buka pakaian bayi di area pusat
6. Bersihkan tali pusat dengan kapas air hangat
7. Keringkan tali pusat dengan handuk tangan
8. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan
tutupi dengan kassa steril secara longgar. Lipatlah popok dibawah sisa tali
pusat.
9. Kembalikan bayi ke ibu dan lakukan konseling pasca tindakan

10. Bereskan alat-alat

C. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan post natal


Intervensi perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan luka terbuka
D. Pembahasan
                      
Hal yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat adalah memastikan tali
pusat dan area disekelilingnya selalu bersih dan kering, selalu mencuci tangan
dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Pada
dasarnya merawat tali pusat adalah tindakan sederhana. Walaupun sederhana, harus
memperhatikan prinsip-prinsip seperti selalu mencuci tangan dengan air bersih dan
menggunakan sabun, menjaga agar daerah sekitar tali pusat tetap kering serta tali
pusat tidak lembab, dan tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat.
Karena bila hal-hal tersebut tidak diperhatikan dapat mengakibatkan infeksi, dan bila
terjadi infeksi masalahnya tidak menjadi sederhana lagi
E. Simpulan
Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat mencegah terjadinya infeksi

RESUME PERAWATAN PERINEUM

(https://www.youtube.com/watch?v=8JdtbrVqg4g

1. Judul
Pemeriksaan perineum
2. Ringkasan isi video
A. Perawatan Perineal pada wanita
1. Penting bagi perawat untuk melakukan hand hygiene dengan 5 moments
2. Perkenalkan diri kepada pasien, nama dan tindakan apa yang akan dilakukan.
Menginformasikan kepada klien bahwa perawat akan memulai dengan
menyiapkan peralatan dan mencuci tangan.
3. Menyiapkan peralatan:
a. 2 handuk (1 untuk alas)
b. 6 sarung tangan untuk mencuci/mandi
c. Bantalan tahan air
d. Sarung tangan medis
e. Bak kecil berisi air hangat secukupnya. Setelah bak terisi air hangat, masukan
jari kita kedalam bak untuk mengetahui secara pasti apakah rasa panasnya
cukup atau tidak
4. Pastikan tempat tidur pasien tampak aman. Memastikannya dengan menguncinya.
5. Pastikan posisi tempat tidur terasa nyaman bagi perawat untuk melakukan
tindakan. Bila tempat tidur dirasa terlalu rendah, boleh ditinggikan terlebih dahulu
sesuai dengan kenyamanan perawat.
6. Tutup tirai pengaman dan memastikan privasi bagi klien.
7. Pakai sarung tangan
8. Informasikan kembali tindakan apa yang akan dilakukan.
9. Minta pasien bila ia sadar untuk posisikan badannya miring dan letakkan bantalan
tahan air dibawahnya
10. Setelah selesai, siapkan waslap sarung tangan dilipat menjadi 3 bagian yang telah
dibasahi sedikit dan diolesi oleh sabun
11. Buka bagian labia dari pasien dengan kedua jari tangan kita dan melalui ketiga
lipatan sarung tangan yang telah dibasahi tersebut. usap dari bagian ujung atas ke
bagian ujung bawah satu gerakan.
12. Bersihkan area waslap yang sudah dipakai dengan air di baskom
13. Kemudian, keringkan bagian vagina yang basah tersebut dengan kain kering
14. Setelah kering, miringkan pasien kesamping dan pakai waslap yang telah dibagi
menjadi 3 bagian untuk membersihkan mulai dari arah vagian bawah menuju
keatas ke bagian bokong sampai pinggang secara terarah. Janganlah lupa untuk
mengganti waslap dan mencucinya secara berkala
15. Keringkan bagian yang telah basah tersebut dengan menggunakan waslap kering
dengan posisi dan pergerakan yang sama sewaktu membersihkan dengan
menggunakan waslap bersabun sebelumnya.
16. Lepas sarung tangan dan pastikan tangan kita tidak terkontaminasi dengan bagian
yang sudah bersentuhan dengan pasien
17. Masih dalam posisi pasien yang miring, rapihkan pakaian pasien dan lipat
bantalan tahan air dan segara singkirkan dari pasien
18. Posisikan kembali pasien dalam kondisi dan keadaan yang nyaman
19. Tidak lupa untuk menurunkan posisi tempat tidur pasien agar tidak terlalu tinggi
20. Singkirkan berbagai alat dan bahan yang termasuk bak yang berisi air hangat tadi.
Buang air hangatnya dan bersihkan dengan tissue kering
21. Letakkan kembali barang-barang yang telah digunakan ke posisi dan tempatnya
semula.
22. Berikan ucapan terimakasih atas kerjasama klien dan buka jendela tirai pasien
23. Cuci tangan 6 langkah
24. Dokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan

3. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan postnatal


Perawat memberikan edukasi manfaat dan cara perawatan perineum kepada
pasien dan keluarga pasien. Ruang lingkup perawatan perineum untuk pencegahan
infeksi alat reproduksi yang disebakan karena mikroorganisme yang masuk melalui luka
yang terbuka akibat perkembangan bakteri pada penampung lochea.
4. Pembahasan
Perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi
yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka
atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea. Adapun
waktu yang tepat untuk melakukan perawatan adalah pada saat mandi, setelah BAK,
setelah BAB. Factor-faktor yang mempengaruhi perawatan perineum diantaranya dari
gizi, obat-obatan, keturunan / factor genetic, sarana prasarana dan budaya/ keyakinan
yang tidak mendukung proses penyembuhan luka. Sedangkan dampak dari perawatan
perineum yang tidak dilakukan dengan baik adalah menyebabkan infeksi, komplikasi
seperti ISK, infeksi pada jalan lahir dan sampai bisa menyebabkan kamatian ibu post
partum.
Oleh karena itu penting sekali edukasi perawatan perineum kepada ibu post
partum oleh tenaga kesehatan. Dan kesadaran diri oleh ibu post partum beserta keluarga
untuk selalu menerapkan dan mempraktekanya secara mandiri atau dibantu oleh
keluarga.
5. Simpulan
Perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau
akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea. Adapun waktu
yang tepat untuk melakukan perawatan adalah pada saat mandi, setelah BAK, setelah
BAB. Factor-faktor yang mempengaruhi perawatan perineum diantaranya dari gizi, obat-
obatan, keturunan / factor genetic, sarana prasarana dan budaya/ keyakinan yang tidak
mendukung proses penyembuhan luka.

RESUME VIDEO TEKHNIK MENYUSUI YANG BENAR

A. Judul
Tekhnik Menyusui Yang Benar/ Perlekatan

B. Ringkasan isi video

Posisi

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah
dengan duduk, berdiri atau berbaring

a. Posisi dekapan / klasik / Cradle Hold


Ibu duduk tegak, kepala bayi disangga oleh tangan yang satu sisi dengan payudara yang
disusukan. Posisi ini paling umum digunakan, tapi bukan berarti semua orang nyaman
dengan posisi ini.
b. Posisi Cross – Cradle hold

Kepala bayi disangga oleh tangan yang berlawanan arah terhadap payudara yang
disusukan. Posisi ini bisa digunakan untuk bayi kecil atau sakit.
c. Posisi Football Hold / Posisi Bawah Lengan
Posisi bayi ada dibawah lengan ibu yang satu sisi dengan payudara. Jika bayi agak sulit
melekat, posisi ini juga bisa dicoba. Juga cocok digunakan saat menyusui bayi kembar atau
jika saluran ASI tersumbat.
d. Posisi Side-Lying / Tidur Menyamping

Posisi ini bisa digunakan saat ibu ingin menyusui sambil istirahat, atau setelah operasi
Caesar
e. Posisi Double Football / Double Cradle (bisa keduanya)

Untuk ibu yang memiliki anak kembar, bisa menyusui dua anak sekaligus dengan posisi
double football atau double cradle, atau kombinasi keduanya, saat menyusui bayi kembar,
pada awalnya mungkin bunda perlu bantuan anggota keluarga lain, dan perlu menyiapkan
bantal-bantal untuk memudahkan.

Langkah-langkah menyusui yang benar

Adapun langkah menyusui dengan benar menurut Hendri yaitu:


1. Cuci tangan dan bersihkan payudara sebelum menyusui
2. Pilih posisi menyusui yang nyaman (duduk / berbaring). Pastikan kaki ibu tidak
menggantung dan punggung ibu bersandar pada kursi dalam posisi duduk.
3. Keluarkan ASI sedikit dan dioleskan pada putting dan sekitar areola (sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu).
4. Posisikan bayi pada satu lengan, kepala bayi pada lengkung siku ibu dan punggung serta
pantat bayi berada pada lengan bawah ibu
5. Tempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan salah satu lengan bayi
dibelakang badan ibu dan lengan lainnya di depan dengan kepala bayi menghadap
payudara ibu.
6. Posisikan telinga dan lengan bayi pada satu garis lurus
7. Memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari lainnya menopang dibawah
8. Merangsang mulut bayi untuk membuka dengan menyentuh sudut mulut bayi
9. Setelah membuka mulutnya dekatkan kepala bayi ke payudara dan masukkan putting
susu serta sebagian areola ke mulut bayi
10. Bila selesai, lepas isapan bayi dengan cara masukkan jari kelingking ibu ke mulut
bayi atau tekan dagu bayi ke bawah
11. Oleskan sedikit ASI pada putting dan sedikit areola biarkan mongering dengan
sendirinya
12. Menyendawakan bayi: bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu lalu
punggung ditepuk perlahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa, tunggu
sampai ± 15 menit atau bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu

C. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan post natal


Penerapan teknik menyusui bayi oleh ibu post natal

D. Pembahasan
Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan alamiah terbaik, mempererat interaksi dan ikatan
kasih sayang antara ibu dan bayi melalui kontak langsung. Kegagalan proses menyusui
terbanyak pada posisi menyusui dan langkah-langkah menyusui. Penelitian Muliawati
tahun 2011 menunjukkan menyusui dengan teknik yang benar mayoritas kategori kurang
sebesar 54%. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan edukasi tidak
hanya fokus kepada pengetahuan saja tetapi penerapan langsung teknik menyusui yang
benar. Sehingga ibu post natal dapat mengetahui penerapan tekhnik menyusui bayi yang
benar.

E. Simpulan
Memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
dapat mencegah terjadinya puting susu lecet dan bayi terjadi gumoh. Hal itu juga
menyebabkan perlekatan menyusu pada bayi kuat, dan bayi menjadi tenang.

RESUME VIDEO MEMANDIKAN BAYI

https://www.youtube.com/watch?v=0GfOv7XvKYM

A. Judul

Memandikan Bayi

1. Ringkasan isi video

a. Pengertian
Memandikan bayi Adalah dengan menggunakan air bersih dan sabun hingga bersih
dari kotoran yang melekat pada tubuh bayi

b. Tujuan
1) Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi
2) Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi
3) Agar tidak ada keluhan kecemasan dari orang tua dan keluarga bayi Agar tindakan
dapar dilakukan dengan baik dan benar

c. Persiapan Alat
1) 1 buah bak mandi berisi air bersih dan hangat
2) 1 buah waslap
3) Kom berisi kassa steril dan alkohol
4) Sabun mandi bayi
5) Tempat sampah terkontaminasi

d. Persiapan Pasien
1) Orang tua dan keluarga bayi diberitahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan.
2) Orang tua dan keluarga bayi diberi penjelasan tentang langkah-langkah tindakan
yang akan dilakukan

e. Langkah- Langkah

 Bak mandi sudah disiapkan


 Petugas mencuci tangan
 Bayi diletakkan dimeja atau bed untuk dimandikan
 Muka dan mata bayi dibersihkan
 5. Basuh muka, kepala dan seluruh badan bayi dengan menggunakan waslap
dan sabun.
 Terakhir seka kemaluan bayi dan bagian bokong bayi
 Bayi diangkat dan diletakkan didalam bak air bersih dan hangat.
 Pertama-tama basuh muka bayi terlebih dahulu kemudian bagian tubuh lainnya.
 9. Setelah selesai bilas bayi dengan menggunakan air bersih bak ke-2. 10.
Kemaluan bayi dibersihkan dari busah sabun
 11. Setelah bersih bayi diangkan diletakkan handuk kering dan bersih diatas meja
untuk memandikan.
 12. Letakkan bayi diatas handuk dan keringkan terutama lipatan-lipatan pada bayi
dan tali  pusat.
 13. Beri penghangat pada tubuh bayi sambil dilakukan pemijatan ringan pada
tubuh bayi.
 14. Bayi dikenakan baju dan popok dan kasa yg di basahi alkohol untuk membalut
pusat bayi, letakkan tali pusat bayi diatas popok bayi.
 15. Petugas mencuci tangan diair mengalir dengan sabun.
 16. Alat-alat dirapihkan kembali.

B. Aplikasi dalam memberikan asuhan keperawatan post natal

Intervensi memandikan bayi baru lahir menggunakan air hangat dan dengan tekhnik
yang tepat dan cepat

C. Pembahasan
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar bayi bersih,
terasa segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Prinsip dalam memandikan
bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta
kemasukan air ke hidung, mulut, atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi
(Hidayat, 2009). Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi
ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak
hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Lee, 2009). Bayi akan
mudah kehilangan panas dan bisa terjadi hipotermi apabila terlalu lama melakukan
kontak dengan udara secara langsung tanpa menggunakan alat pelindung. Memandikan
bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka
(jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami
hipotermi (Deswani, 2010).

D. Simpulan

Memandikan bayi sesuai SOP dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi,
dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi, dan agar tidak ada keluhan
kecemasan dari orang tua dan keluarga bayi agar tindakan dapar dilakukan dengan baik
dan benar
RESUME VIDIO PENGUKURAN ANTOPOMETRI

1.judul
Pengukran Antropometri bayi
2.Ringkasan video

Pengukuran Antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-


ukuran fisik seorang bayi. dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan
pita pengukur (meteran)
Biasanya bungkus bayi di buka dulu dan letakkan bayi diatas meja datar agar tidak
mempengaruhi hasil pengukuran.mulai dari:

 Lingkar kepala

Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah
sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini,
pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun
pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun
lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm

Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :

a. Siapkan pita pengukur (meteran)

b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior
menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya

c. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala

 Tinggi Badan ( Panjang badan)

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi
baru lahir, panjang badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm.

Cara pengukuran panjang bayi adalah


Ukur panjang badan debgan mengukurkan pita /meteran di permukaan yang datar.Tempatkan
alat pengukur diatas kepala.pengukuran diambil dari bagian atai kepala ke bawah tumit bias
dengan di beri tanda baru di ukur.

 Berat Badan

Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg

Cara mengukur Berat badan bayi

Bersihkan timbangan sebelum digunakan .mengatur skala nol.Tempatkan BBLR tanpa pakaian
di timbangan ,pastikan diapers atau pempes kering .

2. Berat badan usia 3 – 12 bulan, menggunakan rumus :

Umur (bulan) + 9 = n + 9

3.Aplikasi asuhan dalam pemberian

Pemeriksaan Antropometri pada BBL dilakukan pada post natal untuk mengetahui kondisi bayi
saat baru lahir meliputi BB,Panjang Bayi, lingkar kepala

4 Pembahasan

Pemeriksaan BBL dengan antropometri pada post natal sangat penting untuk mengetahui kondisi
bayi ,status bayi serta dapat memprediksi komplikasi kesehatan jangka panjang .ini biasanya
rutin dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi, biasanya hasil
pengukuran di catat dalam KMS untuk mengetahui apakah anak tumbuh sehat atau kuang
.dengan megetahui status ini ibu bias mengetahui tindakan apa atau penyebab kenapa bayinya
mengalami masalah tumbuh kembang sehingga dapat mengambil tindakan lebih cepat sehingga
kondisi yang di akibatkan tidak berlarut-larut karena ketidaktahuan orang tua akan tumbuh
kembang atau kondisi anak .pada ummumnya hasil ukuran anak akan berubah dan berada pada
garis aman atau garis hijau pada anak yang tumbuh normal dan akan menempati garis kuning
yang kurang baik bahkan ada yang menempati garis merah jika pertumbuhan anak buruk dan
pemantauan ini minimal dilakukan dari bayi hingga 5 th agar anak dapat di pantau tumbuh
kembang nya secara maksimal .
5 kesimpulan

Pemeriksaan antropometri pada anak sangat penting dalam hal ini adalah bayi baru lahir yang
menggambarkan status kesehatan bayi ,dan hal ini harus dilakukan rutin untuk bayi hingga anak
5 tahun dengan memanfaatkan posyandu di masyarakat.antropometri meliputi Lingkar
kepal,Berat badan,lingkar lengan ,lingkar dada biasanya akan berubah sesuai usia anak dan ini di
catat dan dipantau dalam kartu KMS,untuk mengetahui apakah anak mengalami tumbuh
kembang yang normal atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai