Anda di halaman 1dari 37

SYOK PADA KLIEN ANAK

Focus Group 4:

A.A. Ayu Rani P.


Ahmad Hifni Bik
Nurma Harlianti
Selvyyanny Tedjomuljo
Wulan Nurhidayah

Keperawatan Anak II
Kelas A
Tujuan Presentasi

 Mengetahui definisi dan etiologi syok pada anak


 Mengetahui patofisiologi dan manifestasi klinis syok pada
anak
 Mengetahui hal-hal yang perlu dikaji pada anak dengan syok
 Mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan
yang tepat untuk anak dengan syok
 Mengetahui penatalaksanaan medis untuk anak dengan syok
Outline

Manifestasi
Definisi Etiologi
klinis

Asuhan
Patofisiologi
Keperawatan
DEFINISI, ETIOLOGI, MANIFESTASI SYOK
 DEFINISI SYOK
Syok didefinisikan sebagai
sebuah kegagalan sistem
sirkulasi untuk menyediakan
oksigen dan nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme sel.
 JENIS-JENIS SYOK

Syok Hipovolemik

Syok Kardiogenik

Syok Distributif
Syok Hipovolemik
Suatu keadaan di mana terjadi penurunan volume
sirkulasi darah, penurunan preload, penurunan volume
Definisi stroke dan penurunan curah jantung yang disebabkan
oleh perdarahan, kehilangan plasma, dll.

Perdarahan, ginjal dan atau kehilangan cairan pada


Etiologi gastrointestinal, sindrom kebocoran kapiler, diare dan
muntah.

Napas cepat dan atau takikardi, tekanan darah normal


Manifestasi rendah, denyut perifer lemah, kulit pucat dingin,
peningkatan output urine dan perubahan status mental.
Syok Kardiogenik

Definisi Kegagalan pompa jantung, penurunan kardiak output,


dan fungsi sistolik.

Penyakit jantung kongenital, aritmia, penyakit jantung iskemik,


miokarditis, cedera miokard, toksisitas obat akut dan kronis, syok
Etiologi septik fase akhir, penyakit infiltratif, mucopolysaccharidoses,
penyakit yang terjadi pada penyimpanan glikogen, dan tirotoksikosis
pheochromocytoma.

Tanda-tanda ini termasuk hepatomegali (pembesaran hati),


peningkatan upaya untuk bernapas, sianosis (kebiruan dari
Manifestasi kulit dan selaput lendir karena kekurangan oksigen), murmur
jantung, gallop, dan prekordial heave.
Syok Distributif

Terjadi ketika volume darah tidak


Definisi didistribusikan secara memadai ke organ
dan jaringan yang diperlukan.

Jenis Syok
Syok Neurogenik Syok Septik
Distributif Syok Anafilaktik
Syok Neurogenik

Diketahui sebagai syok spinal akibat dari


Definisi kehilangan tonus vasomotor yang mengakibatkan
dilatasi vena dan arteriol umum

Cedera kepala pada medula batang otak, cedera


Etiologi karena edema serebral, depresi batang otak
medula

Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III


sering terdengar; perifer pucat, ekstremitas
Manifestasi dingin, sianosis, diaforesis (mandi keringat);
Nadi cepat dan halus; Pernapasan cepat dan
dangkal;
Syok Septik
Kondisi kolaps vaskular hebat dan berat akibat
Definisi infeksi sistemik

Bakteri Gram Negatif: Pseudomonas, Escheria


Coli, dan Klebsiella
Etiologi Bakteri Gram Positif: Staphylococcus,
Streptococcus
Hiperdinamik: cardiac output meningkat yg
ditandai dengan takikardi, peningkatan stroke
Manifestasi volume, tek darah sistole normal-meningkat,
RR Cepat dan Dalam, kulit menjadi
kemerahan dan hangat.
Hipodinamik: cardiac output, tekanan darah,
dan denyut nadi menurun secara drastis, kulit
menjadi dingin, lembab, sianosis, menuju
komplikasi akut  ARDS
Syok Anafilaktik
Bentuk syok yang terjadi drastis, akut yang
Definisi disebabkan respon imun yang berlebihan
(hipersentivitas),

Antigen yang dianggap pencetus anafilaksis


(mis antibiotik, anestetik, dan media kontras
Etiologi terutama yodium), dan protein asing, seperti
yang ditemukan dalam produk darah dan
bisa ular dan insekta.

Urtikaria, bercak bercak makulopapular atau


angioedema; Mungkin didapatkan bunyi
Manifestasi mengi, batuk sianosis; Takipnue, takikardi
hipotensi; Infeksi konjungtiva, mual,
muntah, nyeri abdomen, diare
Tahapan Syok

Kompensasi Dekompensasi Irreversible

Perfusi organ vital


Aliran darah normal Perfusi yang inadekuat,
atau meningkat karena mikrovaskuler kerusakan yang tidak
maldistribusi, fungsi dapat diperbaiki, dan
terganggu,
organ vital masih kematian yang tidak
dipertahankan. Suplai
penurunan dapat dicegah. Cedera
oksigen ke otak, signifikan dalam organ ireversibel,
jantung, dan ginjal volume peredaran terutama organ-organ
dipertahankan. darah yang efektif vital (otak, jantung,
  dan ginjal).

 
Sistem Organ Fase Kompensasi Fase Unkompensasi Fase Ireversibel

Sistem saraf pusat Agitasi Perubahan status Hipoksia-iskemik dan


Ansietas mental nekrosis sel
Ensefalopati
Letargi Hipoksia-iskemik
Somnolen

Jantung Takikardia Takikardia Iskemik miokard


Nekrosis sel
Bradikardia

Paru-paru Takipnea Gagal napas akut Gagal napas akut


Peningkatan usaha
napas

Ginjal Oliguria Nekrosis tubular akut Nekrosis tubular


Osmolaritas urin Gagal ginjal akut

Sodium urin
FENa< 1
Gastrointestinal Ileus Pancreatitis Perdarahan GI
Intoleransi saat makan Acalculouscholecystitis Peluruhan
Stress gastritis Perdarahan GI
Translokasi Gut

Hati Cedera centrilobular Cedera centrilobular Gagal pada hati


Peningkatan Shock Liver
transaminase

Hematologis Aktivasi endotel DIC DIC


Aktivasi trombosit
(Pro-koagulan,
Hypofibrinolytic)

Metabolik Glikogenolisis Deplesi glikogen Hipoglikemia


Gluconeogensis Hipoglikemia
Lipolisis
Proteolisis

Sistem imun Imunoparalisis Impunoparalisis Imunoparalisis

(Wheeler and Basu, The Open Pediatric Medicine Journal, 2013, Volume 7)
PATOFISIOLOGI
Syok Distributif
Patofisiologi Syok Hipovolemik
Hipovolemia relatif Hipovolemia Absolut

Penurunan volume sirkulasi

Penurunan venous return

Penurunan Stroke volume

Penurunan curah jantung

Penurunan suplai oksigen sel

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan Metabolisme selular


Patofisiologi Syok Kardiogenik
Iskemia ventrikel Masalah Struktur Disritmia

Aliran darah tidak efektif

Penurunan isi Pengosongan ventrikel


sekuncup tidak efektif

Peningkatan
Penurunan curah
tekanan paru
jantung

Edema Paru

Penurunan
Oksigenasi

Gangguan
Penurunan suplai oksigen Gangguan perfusi Metabolisme selular
sel jaringan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Anamnesa

Riwayat Kesehatan Anak


dan Keluarga

Pemeriksaan Fisik

Tanda dan Gejala Tanda – Tanda


Umum Vital
Pengkajian CUPS Syok Pada Anak
Pengkajian Syok Fase Awal dan Lanjut
Pemeriksaan Penunjang

Kultur Darah

BUN & Cr
Lactic Acid

PENGKAJIAN

Elektrolit
CBC

AGD
Pemeriksaan Radiologi

Plain Film Elektrokardiogram

Computed Tomography
Diagnosa 1 : Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan tubuh
berlebih

Tujuan : Keseimbangan cairan menunjukkan perbaikan, ditandai dengan rasa haus klien hilang,
tanda vital stabil, tidak gelisah, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, pengisian kapiler cepat,
haluaran urin adekuat dengan BJ normal.
Kriteria evaluasi: Input cairan cukup, jumlah output urin normal, dan tidak ada gejala dehidrasi.

Intervensi Rasional

1. Kaji input cairan pada anak setiap hari 1. Mengontrol dan mengurangi tingkat
2. Amati output urin selama 24 jam dehidrasi.
3. Timbang berat badan 2. Mengontrol dan mengurangi tingkat
4. Amati level elektrolit dalam darah, blood dehidrasi.
urea nitrogen, osmolalitas urin dan 3. Penurunan berat badan mengindikasikan
serum, kreatinin, hematokrit, dan dehidrasi ringan atau dehidrasi sedang.
hemoglobin. 4. Mengontrol terjadinya dehidrasi
5. Kolaborasi: Resusitasi intravena dengan 5. Mengganti cairan tubuh yang hilang.
pemberian normal saline.
Diagnosa 2 : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya
aliran darah, penurunan volume darah, dan berkurangnya tonus vaskuler.

Tujuan : Anak akan menunjukkan tanda-tanda peningkatan curah jantung dan


sirkulasi.
Kriteria evaluasi: Aliran darah dan oksigenasi sel adekuat untuk memelihara
integritas jaringan atau organ serta kebutuhan metabolik jaringan dan organ
berkurang atau tercukupi.

Intervensi Rasional
1. Posisikan anak dengan kaki diangkat 1. Untuk mempercepat aliran balik menuju
untuk mengikuti aliran balik vena jantung
2. Amati warna kulit, suhu, turgor dan 2. Penurunan perfusi jaringan ditandai
kelembaban denggan kulit pucat, dingin dan lembab
3. Kaji fungsi kardiopulmonar (tekanan 3. Tanda-tanda vital dibutuhkan untuk
darah, tingkat kedalaman respirasi, suara mengontrol kondisi anak
paru, oxymetri, nadi perifer, distensi 4. Peningkatan suhu tubuh dapat
vena jugular, CVP) maningkatkan kebutuhan metabolic,
4. Monitor suhu tubuh mengurangi energy dan meningkatkan
5. Pemantauan secara berkala output urin kebutuhan oksigen yang dapat
yang kelyar memperburuk perfusi
5. Penurunan output uri mengindikasikan
penurunan perfusi ke ginjal
Diagnosa 3 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya
kebutuhan oksigen akibat gangguan perfusi jaringan.

Tujuan : Anak akan menunjukkan tanda-tanda oksigenasi yang adekuat


Kriteria evaluasi : PaO2, PaCO2, pH arteri, dan saturasi oksigen normal, ventilasi dan
perfusi seimbang, dan fungsi paru dalam batas normal

Intervensi Rasional
1. Posisikan untuk menjaga jalan napas agar 1. Anak sakit kritis mungkin tidak mampu
terbuka ( leher dalam posisi netral atau niffing) mempertahankan jalan nafas yang adekuat
2. Kaji dyspnea, takipnea, bunyi napas 2. Dyspnea dan takipnea dapat mengindikasikan
peningkatan upaya bernapas ekspansi thoraks risiko gangguan petukaran gas
dan kelemahan
3. Akumulasi secret dan berkurangnya jaringan
3. Dyspnea dan takipnea dapat mengindikasikan paru yang sehat dapat mengganggu oksigenasi
resiko gangguan pertukaran gas organ vital dan jaringan tubuh
4. Tingkatkan tirah baring, batasi aktivitas dan 4. Menurunkan konsumsi oksigen selama periode
bantu kebutuhan perawatan sehari-hari penurunan pernapasan dan dapat menurunkan
beratnya gejala
5. Kolaborasi pemeriksaan AGD
5. Penurunan kadar oksigen atau saturasi dan
6. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan tambahan
peningkatan PCO2 menunjukan kebutuhan
untuk intervensi atau perubahan program terapi
6. Terapi oksigen dapat mengoreksi hipoksemia
yang terjadi akibat penurunan ventilasi atau
menurunnya permukaan alveolar paru.
Diagnosa 4 :Penurunan cardiac output berhubungan dengan
penurunan relatif pada beban awal (preload), peningkatan
tahanan vaskular sistemik, peningkatan tekanan atrium dan
kongesti vena.
Tujuan : Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan
kriteria tanda-tanda vital dalam batas normal dan curah
jantung dalam batas normal.
Kriteria evaluasi : Klien berperan dalam aktivitas yang dapat
mengurangi beban kerja jantung.
Intervensi Rasional
1. Auskultasi nadi apical: kaji frekuensi, irama 1. Biasanya terjadi takikardi (meskipun pa
jantung. da saat istirahat).

2. Palpasi nadi perifer. 2. Penurunan curah jantung dapat menunjukan


menurunnya nadi radial, popliteal, dorsalis
pedis dan postibial. Nadi mungkin cepat hilang
atau tidak teratur untuk dipalpasi, dan pulsus
alternan (denyut kuat lain dengan denyut
lemah) mungkin ada.
Intervensi rasional
3. Pantau tekanan darah 3. Pada anak dengan syok, umumnya
terdapat penurunan tekanan darah.

4. Ubah posisi anak pada posisi datar atau 4. Mengatasi hipotensi.


Trendelenburg

5. Pantau pengeluaran urine : catat 5. Ginjal berespon untuk menurunkan


penurunan pengeluaran urine dan curah jantung dengan menahan cairan dan
kepekatan/ konsentrasi urine. natrium. Haluaran urine biasanya menurun
selama sehari karena perpindahan cairan
ke jaringan tetapi dapat meningkat pada
malam hari sehingga cairan berpindah
kembali ke sirkulasi bila pasien tidur.

6. Kolaborasi = pemberian cairan IV 6. Syok dapat memicu terjadinya


,pembatasan jumlah total sesuai indikasi. kekurangan cairan.
SYOK HEMORAGIK/ HYPOVOLEMIK
Klas I Klas II Klas III Klas IV

Kehilangan < 15% 15-30% 30-40% >40%


dlm %
Kehilangan < 750 cc 750-1500 cc 1500-2000 cc >2000 cc
dlm cc
Frek.nadi < 100 x/m 100x/m 120 x/m >140 x/m
(tdk teraba)
Sistolik >110 mHg >100 < 90 < 90
Cap refill normal delayed delayed delayed
Frek.nafas 16 x/m 16-20 x/m 21-26 x/m >26 x/m
Kesadaran Sadar Gelisah Kesadaran Lemah tdk
(mental (anxious) (agitated) menurun bergerak
state) (confused) (lethargic)
Terapi
Cairan

Resusitasi Rumatan

Air +
Kristaloid Koloid Elektrolit +
Glukosa

Mengganti kehilangan akut Memasok


(dehidrasi, syok hipovolemik) kebutuhan harian
Terapi Syok Hipovolemik
 Pemberian kristaloid atau koloid 20mL/kgBB dalam 10-
15 menit melalui intravena
 Pemberian cairan bisa diulang 2-3 kali, kalau masih belum
berhasil bisa diberi plasma atau darah
 Diberikan obat-obat simpatomimetik (dopamin)

Dosis yang diberikan : 5-10mcg/kgBB/menit diberikan


bersama larutan garam fisiologik/larutan glukosa 5%
Kesimpulan
Syok adalah suatu sindrom akibat penurunan curah
jantung yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan
gangguan perfusi jaringan ke seluruh tubuh. Syok pada
anak dapat menyebabkan kematian secara cepat karena
sebagian besar tubuh anak adalah cairan. Syok yang
disebabkan oleh pengurangan cairan di dalam tubuh
disebut syok hipovolemik yang dapat ditangani dengan
resusitasi cairan secara cepat. Syok yang disebabkan oleh
gagalnya jantung memompa darah disebut syok
kardiogenik
Daftar Pustaka
Black, Joyce M & Hawks Jane H. (2005). Medical-Surgical Nursing
: Clinical Management for Positive Outcome 7th Edition.
Missouri : Elsevier Inc.
Doengoes, Marylinn E., Moorhouse, Mary F., Murr, Alice C. (2006).
Nursing Care Plans. 8th Edition. Philadelphia: Davis Company.
Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Staf pengajar ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 3. Jakarta: Percetakan Infomedika
Tambayong, Jan. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
EGC.
http://old.pediatrik.com/pkb/20060220-rf7ui3-pkb.pdf

Anda mungkin juga menyukai