Focus Group 4:
Keperawatan Anak II
Kelas A
Tujuan Presentasi
Manifestasi
Definisi Etiologi
klinis
Asuhan
Patofisiologi
Keperawatan
DEFINISI, ETIOLOGI, MANIFESTASI SYOK
DEFINISI SYOK
Syok didefinisikan sebagai
sebuah kegagalan sistem
sirkulasi untuk menyediakan
oksigen dan nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme sel.
JENIS-JENIS SYOK
Syok Hipovolemik
Syok Kardiogenik
Syok Distributif
Syok Hipovolemik
Suatu keadaan di mana terjadi penurunan volume
sirkulasi darah, penurunan preload, penurunan volume
Definisi stroke dan penurunan curah jantung yang disebabkan
oleh perdarahan, kehilangan plasma, dll.
Jenis Syok
Syok Neurogenik Syok Septik
Distributif Syok Anafilaktik
Syok Neurogenik
Sistem Organ Fase Kompensasi Fase Unkompensasi Fase Ireversibel
Sodium urin
FENa< 1
Gastrointestinal Ileus Pancreatitis Perdarahan GI
Intoleransi saat makan Acalculouscholecystitis Peluruhan
Stress gastritis Perdarahan GI
Translokasi Gut
(Wheeler and Basu, The Open Pediatric Medicine Journal, 2013, Volume 7)
PATOFISIOLOGI
Syok Distributif
Patofisiologi Syok Hipovolemik
Hipovolemia relatif Hipovolemia Absolut
Peningkatan
Penurunan curah
tekanan paru
jantung
Edema Paru
Penurunan
Oksigenasi
Gangguan
Penurunan suplai oksigen Gangguan perfusi Metabolisme selular
sel jaringan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Kultur Darah
BUN & Cr
Lactic Acid
PENGKAJIAN
Elektrolit
CBC
AGD
Pemeriksaan Radiologi
Computed Tomography
Diagnosa 1 : Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan tubuh
berlebih
Tujuan : Keseimbangan cairan menunjukkan perbaikan, ditandai dengan rasa haus klien hilang,
tanda vital stabil, tidak gelisah, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, pengisian kapiler cepat,
haluaran urin adekuat dengan BJ normal.
Kriteria evaluasi: Input cairan cukup, jumlah output urin normal, dan tidak ada gejala dehidrasi.
Intervensi Rasional
1. Kaji input cairan pada anak setiap hari 1. Mengontrol dan mengurangi tingkat
2. Amati output urin selama 24 jam dehidrasi.
3. Timbang berat badan 2. Mengontrol dan mengurangi tingkat
4. Amati level elektrolit dalam darah, blood dehidrasi.
urea nitrogen, osmolalitas urin dan 3. Penurunan berat badan mengindikasikan
serum, kreatinin, hematokrit, dan dehidrasi ringan atau dehidrasi sedang.
hemoglobin. 4. Mengontrol terjadinya dehidrasi
5. Kolaborasi: Resusitasi intravena dengan 5. Mengganti cairan tubuh yang hilang.
pemberian normal saline.
Diagnosa 2 : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya
aliran darah, penurunan volume darah, dan berkurangnya tonus vaskuler.
Intervensi Rasional
1. Posisikan anak dengan kaki diangkat 1. Untuk mempercepat aliran balik menuju
untuk mengikuti aliran balik vena jantung
2. Amati warna kulit, suhu, turgor dan 2. Penurunan perfusi jaringan ditandai
kelembaban denggan kulit pucat, dingin dan lembab
3. Kaji fungsi kardiopulmonar (tekanan 3. Tanda-tanda vital dibutuhkan untuk
darah, tingkat kedalaman respirasi, suara mengontrol kondisi anak
paru, oxymetri, nadi perifer, distensi 4. Peningkatan suhu tubuh dapat
vena jugular, CVP) maningkatkan kebutuhan metabolic,
4. Monitor suhu tubuh mengurangi energy dan meningkatkan
5. Pemantauan secara berkala output urin kebutuhan oksigen yang dapat
yang kelyar memperburuk perfusi
5. Penurunan output uri mengindikasikan
penurunan perfusi ke ginjal
Diagnosa 3 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya
kebutuhan oksigen akibat gangguan perfusi jaringan.
Intervensi Rasional
1. Posisikan untuk menjaga jalan napas agar 1. Anak sakit kritis mungkin tidak mampu
terbuka ( leher dalam posisi netral atau niffing) mempertahankan jalan nafas yang adekuat
2. Kaji dyspnea, takipnea, bunyi napas 2. Dyspnea dan takipnea dapat mengindikasikan
peningkatan upaya bernapas ekspansi thoraks risiko gangguan petukaran gas
dan kelemahan
3. Akumulasi secret dan berkurangnya jaringan
3. Dyspnea dan takipnea dapat mengindikasikan paru yang sehat dapat mengganggu oksigenasi
resiko gangguan pertukaran gas organ vital dan jaringan tubuh
4. Tingkatkan tirah baring, batasi aktivitas dan 4. Menurunkan konsumsi oksigen selama periode
bantu kebutuhan perawatan sehari-hari penurunan pernapasan dan dapat menurunkan
beratnya gejala
5. Kolaborasi pemeriksaan AGD
5. Penurunan kadar oksigen atau saturasi dan
6. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan tambahan
peningkatan PCO2 menunjukan kebutuhan
untuk intervensi atau perubahan program terapi
6. Terapi oksigen dapat mengoreksi hipoksemia
yang terjadi akibat penurunan ventilasi atau
menurunnya permukaan alveolar paru.
Diagnosa 4 :Penurunan cardiac output berhubungan dengan
penurunan relatif pada beban awal (preload), peningkatan
tahanan vaskular sistemik, peningkatan tekanan atrium dan
kongesti vena.
Tujuan : Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan
kriteria tanda-tanda vital dalam batas normal dan curah
jantung dalam batas normal.
Kriteria evaluasi : Klien berperan dalam aktivitas yang dapat
mengurangi beban kerja jantung.
Intervensi Rasional
1. Auskultasi nadi apical: kaji frekuensi, irama 1. Biasanya terjadi takikardi (meskipun pa
jantung. da saat istirahat).
Resusitasi Rumatan
Air +
Kristaloid Koloid Elektrolit +
Glukosa