NAMA:
NIM:
PETUNJUK:
I. Tulis “B” jika BENAR dan “S” jika SALAH untuk seluruh opsi
pernyataan pada soal no. 1 - 10!
II. Tulis jawaban menggunakan huruf BESAR untuk menjawab soal no.
11!
ADRIAN
1. Nervus fasialis di tulang temporal:
A. Cabang pertama pada tulang temporal adalah segmen labirin.
B. Keluar dari tulang temporal melalui foramen stylomastoideus.
C. Menyebabkan parese fasialis dengan onset kejadian akut pada OMA.
D. Bisa timbul parese fasialis pada OMK akibat kolesteatoma.
E. Jika fasialis parese disertai bula pada DT, kemungkinan diagnosis
miringitis bulosa.
2. Perforasi Membran Timpani:
A. Pasca trauma akan mengenai pars tensa.
B. Jika disertai otalgia pasca trauma maka otalgia akan persisten.
C. Tepi perforasi pasca trauma tampak tidak rata pada otoskopi.
D. Dapat dikoreksi dengan prosedur timpanoplasti tipe I.
E. Bekuan darah yang terjadi pasca trauma dapat dibersihkan dengan
irigasi telinga.
3. Miringitis Bulosa Hemoragika:
A. Gejala klinis otalgia unilateral disertai infeksi saluran nafas atas.
B. Pada otoskopi tampak bula pada MT.
C. Bula dapat dijumpai pada LT.
D. Dapat di-DD dengan OMA dan HZO.
E. Jika timpanogram tipe B menunjukkan keterlibatan telinga tengah.
4. Aerotitis media (barotrauma):
A. Ketika terbang terjadi pada saat take off.
B. Saat menyelam terjadi ketika turun dari permukaan.
C. Dapat menyebabkan ruptur oval window.
D. Gejala klinis pertama yang muncul adalah rasa penuh pada telinga.
E. Gejala klinis yang timbul bisa makin berat jika terdapat obstruksi
mekanis pada hidung.
5. Presbiakusis:
A. Tipe sensori dikarakteristikkan dengan adanya atropi organ Corti pada
bagian basal koklea.
B. Dijumpai penurunan frekuensi pendengaran pada frekuensi tinggi
pada salah satu telinga.
C. Tipe gangguan pendengaran adalah sensorineural.
D. Fungsi telinga tengah berperan penting dalam timbulnya presbiakusis.
1
E. Alat Bantu Mendengar (ABM) dapat dipasang jika skor diskriminasi
tutur meningkat seiring dengan peningkatan intensitas bunyi.
6. Septum deviasi:
A. Disebabkan karena trauma jalan lahir.
B. Lebih sering disebabkan karena riwayat trauma ketika dewasa.
C. Deviasi berbentuk taji sering menimbulkan keluhan mimisan.
D. Menimbulkan konka hipertropi pada sisi hidung unilateral.
E. Terapi bedah akan mempertahankan septum tetap di garis tengah
hidung.
7. Epistaksis:
A. Tekanan atmosfer dan kelembaban rendah akan meningkatkan
insiden.
B. Etiologi sistemik tersering pada orangtua adalah hipertensi.
C. Pleksus Kiesselbach terletak pada fossa pterigopalatina.
D. Perdarahan dapat dihentikan dengan melakukan kauterisasi pada
sumber perdarahan atau pemasangan tampon anterior hidung.
E. Prinsip pemasangan tampon Bellocque adalah menutup nares anterior
dan posterior serta kavum nasi untuk menghentikan perdarahan yang
massif.
8. Celah brankial kepala leher:
A. Terdiri dari 5 arkus dan akan teresorbsi kecuali celah pertama.
B. Meatus akustikus eksternus terbentuk dari celah pertama.
C. Fistula preaurikular kongenital merupakan bentuk kegagalan
obliterasi ujung ventral celah kedua.
D. Nervus fasialis merupakan nervus pada arkus II.
E. Kista servikal terbentuk dari sinus servikal yang tidak teresorbsi.
9. Laringitis kronik:
A. Bakteri tahan asam dapat menjadi penyebab non spesifik.
B. Rinosinusitis dapat menjadi penyebab non spesifik.
C. Gejala klinis termasuk nyeri pada saat berbicara.
D. Pada laringoskopi indirek laringitis TB akan tampak ulserasi pada 1/3
posterior glotis.
E. Terapi termasuk vocal arrest.
10. Polip hidung:
A. Termasuk tumor jinak rongga hidung.
B. Memberikan gejala klinis hidung buntu.
C. Juga merupakan proses akhir rinosinusitis.
D. Polip yang terbatas pada meatus nasi media termasuk grade I menurut
kriteria Lund Mckay.
E. Topikal steroid merupakan terapi medikamentosa pilihan.
11. Jelaskan secara detil cara membersihkan sekret liang telinga kanan pada
perempuan 20tahun dengan KU otore!
2
IMELDA
3
C. Hidung buntu, rinore dan gangguan penghidu dikategorikan sebagai
gejala mayor.
D. Terapi utama adalah pembedahan.
E. Sinus frontalis merupakan sinus yang paling sering terkena.
8. Faringitis kronik:
A. Bentuk yang spesifik disebabkan bakteri tertentu.
B. Refluks asam lambung dapat menjadi penyebab pada non spesifik.
C. Jika merupakan infeksi sekunder dari sifilis akan tampak ulkus mukosa
pada faring dan palatum disertai tanda-tanda akut.
D. Terapi efektif termasuk pemakaian obat kumur.
E. Dapat di-DD dengan proses keganasan.
9. Laringitis akut:
A. Merupakan komplikasi rinitis akut.
B. Keluhan utama suara serak.
C. Demam dapat dijumpai.
D. Pada anak bisa disertai stridor.
E. Dapat di-DD dengan aspirasi benda asing.
10. Angiofibroma nasofaring juvenile:
A. Berasal dari foramen sfenopalatina dan dapat meluas hingga fossa
infratemporal.
B. Terdiri dari pembuluh darah yang reguler dan berproliferasi dalam
stroma fibrosa.
C. Pada pemeriksaan orofaring palatum mole bisa tampak lebih rendah.
D. CT scan nasofaring dengan kontras dapat membantu menegakkan
diagnosis.
E. Dapat disertai rinosinusitis.
11. Jelaskan secara detil cara mengeluarkan benda asing berupa manik-manik
dari hidung anak berusia 4 tahun!
4
MUDITA
5
D. Topikal vasokonstriktor dapat diberikan untuk menghilangkan gejala
hidung buntu.
E. Steroid topikal berperan dalam mengurangi reaksi hipersensitifitas.
8. Abses peritonsil:
A. Terkumpulnya nanah antara kapsul fibrosa tonsil dan m. konstriktor
faring superior.
B. Gejala klinis termasuk hipersalivasi.
C. Trismus terjadi karena iritasi m. konstriktor faring superior.
D. Tanda klinis tampak tonsil membesar dan hiperemis.
E. Jika terjadi bilateral di DD dengan infeksi mononukleosis.
9. Faringitis akut:
A. Dapat terjadi karena sekret hidung yang mengiritasi mukosa faring.
B. Etiologi diduga rinovirus jika disertai konjungtivitis.
C. Faring tampak eritema dengan lateral band yang terlihat nyata.
D. Curiga difteri jika tampak membran tipis berwarna kuning kotor.
E. Nyeri menelan disertai tanda gagal nafas merupakan indikasi rawat
inap.
10. Karsinoma nasofaring:
A. Batas bawah nasofaring adalah arkus palatofaring.
B. Gejala dini telinga berdenging.
C. Imunoserologi IgG anti EA dan IgG anti VCA untuk EBV.
D. Nasofaringoskopi dilakukan untuk melihat massa.
E. Diagnosis pasti berdasarkan histopatologi.