Anda di halaman 1dari 8

NAMA : WINDA LESTARI

NIM : PO.71.20.2.19.035
TK : II.A
MATKUL : KMB II

Soal!!
Seorang klien laki .laki 58 tahun ditemani istrinya mendatangi rumah perawatan tempat saudara
praktik. Keluhan utamanya ketika bangun untuk sahur dia merasa lengan dan kaki kanannya
lemas, terasa kebas.
Bicaranya pelo.

Apakah yang harus saudara kaji? Ingat SEGERA KE RS atau FAST yah

Apakah saran saudara untuk klien

Apakah yang harus diwaspadai oleh klien bila nanti dia memilih dirawat di rumah?

Bagaimanakah. Perawatan klien di rumah bila terjadi gejala sisa hemiplegi?

Buatlah rencana edukasinya

Apakah obat obat yang diresepkan dokter yang harus diberikan dengan disiplin kepada klien?
Jelaskan alasannya secara farmakologis.

Setelah 2 bulan di rawat ternyata klien lebih suka di kursi roda. Dan telah mengalami luka
tekan/presure ulcer/ luka dikubitus
a. Buatlah tabel gradasi luka tekan/ presure ulcer
b. Bagaimanakah perawatan luka tekan dengan prinsip moist balance? Buatlah dalam bentuk
prosedur kerja dengan tahapan
Pra interaksi orientasi kerja terminasi untuk tindakan 3 m pada perawatan luka tersebut (Mencuci
luka. Menemukan dasar luka dan memilih balutan yang benar)

Jawab :
1.Dari soal tersebut di temukan bahwa pasien mengalami gejala stroke. Untuk pengkajian yang
di lakukan adalah :
a. Identitas diri klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku bangsa, alamat.
b. Keluhan utama : keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian.
c. Riwayat penyakit dahulu :riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah
diderita oleh pasien.
d. Riwayat penyakit keluarga : adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota
keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak)
e. Lakukan pemeriksaan kesadaran pada pasien.
f. Pemeriksaan TTV berupa pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, peernafasan, dan suhu
tubuh. Selanjutnya cek frekuensi dan pola napas pasien
g. Lakukan pemerikasaan FAST : Face dropping (tertariknya wajah kesatu sisi dan sulit
digerakkan), Arm weakness (kelemahan pada lengan ), Speech diffulcities (kesulitan
berbicara), dan Time (waktu untuk memanggil bantuan medis untuk membawa pasien ke
RS).
h. Lakukan pemeriksaan laboratorium
i. Status Gizi : Berperan dalam menentukan keadaan fisik dari pasien apakah termasuk golongan
obesitas, yang merupakan faktor risiko dari stroke

2. saran untuk pasien


Kondisi yang tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan, seperti
epilepsi, perubahan tingkah laku, dan emosional serta gangguan penglihatan yang
bermasalah.sebaiknya tetap lakukan perawatan di rumah agar kondisi kesehatan kamu dapat
segera pulih. Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak dan gunakan otot agar hemiplegia yang
dialami tidak semakin parah. Tidak ada salahnya menggunakan alat bantu gerak ketika kamu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti tongkat atau alat bantu berjalan.pasien juga harus
mengontrol emosi,menghindari resiko jatuh karna dapat menyebabkan kelumpuhan,serta
menjaga pola makan agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah serta,kadar kolestrol
meningkat,dll.

3. Apakah yang harus diwaspadai oleh klien bila nanti dia memilih dirawat di rumah?
-peningkatan tekanan darah ,kolestrol sewaktu waktu
-resiko jatuh pada pasien
-hal hal yang meningkatkan emosi pasien

4.Bagaimanakah. Perawatan klien di rumah bila terjadi gejala sisa hemiplegi?


Lakukan Perawatan pada klien bila terjadi gejala sisa Hemiplegia
Sebaiknya tetap lakukan perawatan di rumah agar kondisi kesehatan kamu dapat segera pulih.
Jangan lupa untuk tetap aktif bergerak dan gunakan otot agar sisahemiplegia yang dialami tidak
semakin parah. Tidak ada salahnya menggunakan alat bantu gerak ketika kamu melakukan
aktivitas sehari-hari seperti tongkat atau alat bantu berjalan,jika sisa hemiplegia semakin parah
atau meningkat segeralah dating ke rumah sakit.

5.Buatlah rencana edukasinya


Edukasi pada pasien dengan stroke dapat dilakukan dengan melakukan promosi kesehatan pada
masyarakat. Selain itu, pemberian edukasi pada pasien dengan post-stroke juga perlu agar tidak
terjadi stroke ulang.
-anjurkan pada keluarga pasien agar membantu pasien untuk berlatih menggerakkan anggota
tubuhnya
-anjurkan pada pasien untuk merubah posisi 2jam sekali pada saat tirah baring,agar tidak terjadi
decubitus
-beritahu pasien makanan dan minuman yang tidak memacu peningkatan tekanan darah,dan
kolestrol

6.Apakah obat obat yang diresepkan dokter yang harus diberikan dengan disiplin kepada klien?
Jelaskan alasannya secara farmakologis.
Obat:
a. Tissue plasminogen activator (tPA)
Tissue plasminogen activator atau tPA adalah obat stroke yang bekerja dengan cara
menghancurkan gumpalan darah penyumbat pembuluh darah. Obat ini digunakan untuk
mengatasi stroke iskemik. tPA adalah obat yang digunakan dalam kondisi darurat karena harus
segera diberikan paling lambat 4,5 jam, setelah serangan stroke terjadi.
Saat seseorang yang baru mengalami stroke mengonsumsi obat ini, maka risiko keparahannya
akan berkurang. Selain itu, obat ini juga akan membantu mempercepat penyembuhan.
b. Obat pengencer darah
Ada dua jenis obat pengencer darah yang dapat digunakan sebagai pengobatan untuk stroke,
yaitu antiplatelet dan antikoagulan.
• Antiplatelet
Antiplatelet dapat digunakan sebagai obat stroke karena obat ini dapat mencegah
terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah. Antiplatetet akan membuat platelet
atau kepingan-kepingan sel darah, sulit menempel satu sama lain.
Contoh antiplatelet yang digunakan untuk mengobati stroke adalah clopidogrel dan
aspirin. Obat ini umumnya diresepkan untuk obat stroke iskemik dan serangan jantung.
Dokter juga dapat menginstruksikan pasien mengonsumsi obat ini secara teratur, untuk
mencegah stroke kembali kambuh.
• Antikoagulan
Antikogulan juga akan mencegah terjadinya gumpalan darah. Obat ini bekerja dengan
menghambat proses terjadinya penggumpalan. Antikogulan umumnya digunakan untuk
mencegah stroke iskemik dan stroke ringan. Salah satu contoh antikoagulan adalah
warfarin dan heparin.
c. Obat penurun tekanan darah
Ada beberapa obat penurun tekanan darah yang juga digunakan sebagai obat stroke. Dari sekian
banyak jenisnya, dokter akan menentukan obat antihipertensi yang paling tepat sesuai kondisi
pasien. Contoh obat antihipertensi yang kerap digunakan di antaranya:
 ACE Inhibitor
 Beta blocker
 Calcium channel blockers
 Diuretik
d. Obat penurun kolesterol
Obat penurun kolesterol atau statin pun juga dapat digunakan sebagai obat stroke. Sebab, stroke
tidak hanya terjadi akibat gumpalan darah, tapi juga dapat disebabkan oleh gumpalan plak serupa
lemak, yang menumpuk di pembuluh darah.
Jenis obat yang biasa digunakan di antaranya:
 Simvastatin
 Atorvastatin
 Lovastatin
 Pravastatin
 Rosuvastatin
7.. Buatlah tabel gradasi luka tekan/ presure ulcer
NO Sistem staging Ulkus TekanNPUAP (National Pressure Ulcer Advisory
1.
Ulkus tekan stage 1
Kulit intak, dengan non-blanching
erythema
terlokalisir, biasanya di atas area
penonjolan
tulang. Blanching sering sulit diamati pada
pasien dengan kulit gelap.Dibandingkan
area
sehat di sekelilingnya, area yang akan
berkembang menjadi ulkus terasa nyeri,
lebih
lunak atau lebih padat, lebih hangat atau
lebih dingin.

2. Ulkus tekanstage 2
Sebagian dermis hilang, sehingga
terbentuk
ulkus terbuka, dangkal, dengan dasar ulkus
kemerahan, belum terbentuk slough; dapat
juga terlihat sebagai bula berisi serum,
intak
atau pecah.

3. Ulkus tekanstage 3
Seluruh dermis hilang, jaringan lemak
subkutan mungkin terlihat, tapi belum
mengenai tulang, tendo atau otot; dapat
terlihat sedikit slough di dasar luka. Bisa
mengalami undermining atau tunneling

4. Ulkus tekanstage 4
Seluruh dermis dan jaringan subkutan
hilang;
tulang, tendo dan otot terlihat. Bisa terjadi
undermining dan tunneling.

8. Bagaimanakah perawatan luka tekan dengan prinsip moist balance? Buatlah dalam bentuk
prosedur kerja dengan tahapan
PROSEDUR
A. Tahap prainteraksi
1. Membaca rekam medis pasien dan catatan untuk rencana perawatan luka
2. Mengeksplorasi perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan profesional pada dirisendiri
3. Menyiapkan alat:
a. Seperangkat set perawatan lukasteril
b. Larutan pembersih yang diresepkan
c. Guntingverban/plester
d. Sarung tangan sekalipakai
e. Plester, pengikat atau balutansesuai kebutuhan
f. Bengkok
g. Perlakpenghalas
h. Kantong untuksampah
i. Troli

B. Tahap Orientasi
1.Memberikan salam, memasukkan dengan menanyakan nama, alamat, dan umurpasien
2. Memanggil nama pasien sesuai dengan persetujuanpasien
3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien/keluargapasien
4. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya sebelum tindakan dimulai
5. Meminta persetujuan
6. Menjaga privacy pasien dengan menutuptirai
7. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.

C. TahapKerja
1. Menyusun semua peralatan yang diperlukan di troli dekat pasien (tidak membuka peralatan
sterildulu)
2. Meletekkan bengkok didekatpasien
3. Memasangkan perlak penghalas
4. Mengatur posisi klien dan mengintruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatansteril
5. Menggunakan sarung tangan sekali pakai dan melepaskan plester, ikatan atau balutan
dengan menggunakan pinset
6. Jika balutan lengket pada luka, melepaskan balutan dengan memberikan larutan steril/NaCl
7. Observasi karakter dan jumlah drainnase pada balutan
8.Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan dan bulang padatempatnya
9. Buka bak instrumen balutan steril. Balutan, gunting dan pinset, harus tetap pada bak
intrumensteril.
10. Kenakan sarung tangan steril
11.Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain, integritas balutan atau penutup kulit, dan
karakterdrainase.
12. Membersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan
13. Menggunakan satu kassa untuk satu kali usapan
14. Membersihkan luka dari area kurang ke area terkontaminasi
15. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atauinsisi
16. Berikan salep antiseptic bila dipesankan.
17. Pasang kassa steril kering pada insisi atau letak luka
18. Menggunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan ataubalutan
19. Melepaskan sarung tangan dan membuang pada tempat sampahmedis
20. Membantu klien pada posisi yangnyaman

D. TahapTerminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien setelah dilakukan tindakan
2. Menyimpulkan hasiltindakan
3. Melakukan kontrak untuk tindakanselanjutnya
4. Mencuci dan membereskan alat setelah digunakan
5. Mencuci tangan setelah melakukantindakan

Anda mungkin juga menyukai