Anda di halaman 1dari 3

NAMA : INDA LESTARI

NIM : PO. 71.20.2.19.05


TINGKAT : 1. A

KASUS
Sdr. Putri , umur 22 tahun , mahasisa semester V Perguruan Tinggi Negeri Sriijaya
Palembang. Karena kecelakaan dia menderita kelumpuhan total ( quadriplegia ) dan harus
bed rest dalam aktu lama . Akibat dari bed rest , ia menderita pneuomia dan ulkus decubitus
yang luas. Dokter menetapkan untuk pemasangan infus dan pemberian antibiotik dosis tinggi.
Pada saat akan dilakukan tindakan pemasangan infus dan pemberian antibiotik oleh peraat,
klien meminta untuk tidak memberikan obat atau melakukan tindakan apapun kepadanya,
klien mengatakan ingin meninggal dengan damai dan bermartabat.

NASKA ROLEPLAY
Peraat : Selamat pagi ibu.. Apakah Benar dengan ibu Putri ?
Pasien : Pagi sus , iya benar sus
Peraat : Baiklah bu, perkenalkan nama saya peraat inda yang akan meraat ibu hari ini,
apakah ibu bersedia?
Pasien : Iya sus bersedia
Peraat : Baiklah bu, saya akan mengecek tekanan darah ibu apakah ibu bersedia?
Pasien : iya sus
Peraat : Baik bu saya akan mengambil alat terlebih dahulu 5 menit lagi saya akan
kembali .
Pasien : Iya sus
Peraat : Baiklah bu saya akan melakukan tindakan seperti yang saya bilang tadi
( melakukan tindakan ) baiklah ibu sudah selesai tekanan darah ibu 100/ 60
itu rendah sekali ya bu, ibu harus banyak – banyak istirahat supaya tekanan
darah ibu normal kembali. , Baiklah bu saya akan memberitahukan tentang
penyakit ibu kepada dokter terlebih dahulu jam 11.00 nanti saya akan
kembali kesini.
Pasien : iya sus
( Peraat pergi keruang dokter )
Peraat : Selamat siang ibu
Pasien : siang sus , sus apakah kaki saya bisa sembuh ?
Peraat : maaf ya bu saya sudah berkolaborasi dengan dokter , menurut catatn
recording dan menurut dokter kaki ibu tidak bisa sembuh lagi.Tetapi jika ibu
mau dilakukan infus dan injeksi antibiotikkaki ibu bisa perlahan membaik.
Pasien : Tidak usah dilakukan tindakan saja sus, jangan dilakukan tindakan apa- apa
Peraat : Tapi bu jika tidak dilakukan tindakan kaki ibu semakin parah dan bisa
menyebabkan kematian bu .
Pasien : Tidak apa – apa sus saya berhak menolak untuk dilakukan tindakan tersebut.
Peraat : Baik ibu jika itu keputusan ibu saya akan berbicara kepada dokter terlebih
dahulu, 5 menit lagi saya kembali kesini, permisi bu.
( Peraat keluar dan membicarakan keputusan pasien kepada dokter)
Peraat : Baik ibu kami menghargai keputusan ibu untuk menolak tindakan tersebut ,
baik ibu sebelumnya kita menandatangani inform consent terlebih dahulu ,
saya bantu ya bu.
Pasien : Iya sus terima kasih
Peraat : iya bu sama-sama, saya akan kembali keruan peraat jika ada yang dibutukan
silahkan membunyikan lonceng diselah sini (menunjuk lonceng ), permisi
bu.

Anda mungkin juga menyukai