4.1.1 Pengkajian
1) Identitas Klien
Table 4.1 Identitas Klien
1
Pekerjaan SMP SD
Pendidikan Menikah Menikah
Status pernikahan
Tgl Pengkajian 09-02-2021 10-02-2021
Sumber informasi Suami Anak
Keluarga yang dihubungi
Alamat Tempursari Selatan RT.20 Tempursari Selatan RT.20
Status RW.04 Kecamatan RW.04 Kecamatan
Pekerjaan Donomulyo Donomulyo
2) Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit
2
Riwayat penyakit keluarga penyakit turunan penyakit turunan
3) Genogram
Bagan 4.3 Genogram Klien 1
Genogram Klien 2
3
4) Perubahan Pola Kesehatan
Tabel 4.4 Perubahan Pola Kesehatan
Pola Istirahat tidur Klien tidur kurang lebih 6 Klien sulit tidur karena sakit
jam/hari pada kepala bagian belakang
5) Pemeriksaan Fisik
Table 4.5 Pemeriksaan Fisik
4
Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
Kepala Rambut bersih Rambut bersih warna
warna hitam dan hitam dan beruban,
beruban, tidak ada tidak ada bekas luka
bekas luka dan tidak dan tidak rontok
rontok
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak anemis, sclera tidak
icterus icterus
Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada
serumen tidak ada serumen tidak ada
luka luka
Hidung Tidak ada cupping Tidak ada cupping
hidung, bersih tidak hidung, bersih tidak
ada sumbatan ada sumbatan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir lembab
lembab tidak ada tidak ada caries gigi
caries gigi lidah lidah merah muda
merah muda
Leher dan Kesulitan menelan Kesulitan menelan
Tenggorokan tidak ada, tidak ada tidak ada, tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid
Dada dan Paru Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
retraksi dinding retraksi dinding dada,
dada, suara nafas suara nafas vesikuler,
vesikuler, tidak ada tidak ada otot bantu
otot bantu pernafasan
pernafasan
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada
massa,simetris, massa,simetris,
bising usus normal bising usus normal
Ekstremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,
pergerakan bebas, pergerakan bebas,
tidak ada cidera, tidak ada cidera,
kekutan otot normal kekutan otot normal
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, turgor kulit matang, turgor kulit
baik baik
Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih
CRT < 2 detik CRT < 2 detik
5
4.1.2 Analisa Data
Tabel 4.7 Analisa Data
6
DO : mmHg
TTV : N : 80x/menit
TD :140/90 S : 36,5 C
mmHg RR :
N : 15x/menit
87x/menit Klien tampak
S : 36,3 C menolak
RR : mengikuti
16x/menit anjuran
Perilaku karena takut
klien tampak ketergantung
tidak an
menjalankan mengonsumsi
anjuran obat.
pengobatan
karena
kesibukan
kerja.
Klien 1 Klien 2
Ketidakpatuhan Program Pengobatan bd Ketidakpatuhan Program Pengobatan bd
Lingkungan tidak terapeutik Lingkungan tidak terapeutik
4.1.4 Intervensi
Table 4.9 Intervensi Keperawatan
7
Pengobatan) diharapkan Kepatuhan pasien Observasi :
membaik dengan kriteria hasil 1. Identifikasi
: kepatuhan
Definisi : Perilaku
individu atau Verbalisasi kemauan menjalani program
5. Libatkan keluarga
untuk mendukung
program
pengobatan yang
dijalani
Edukasi :
8
6. Informasikan
program
pengobatan yang
harus dijalani
7. Informasikan
manfaat yang akan
diperoleh jika
teratur menjalani
program
pengobatan
8. Anjurkan keluarga
untuk mendampingi
dan merawat pasien
selama menjalani
program
pengobatan
9. Anjurkan pasien
dan keluarga
melakukan
konsultasi ke
pelayanan
kesehatan terdekat
2. Pelibatan Keluarga
Observasi :
1. Identifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
Terapeutik :
2. Ciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan
keluarga dalam
perawatan
9
3. Diskusikan cara
perawatan dirumah (mis.
Kelompok, perawatan
dirumah, )
Edukasi :
5. Anjurkan keluarga
bersikap asertif dalam
perawatan
6. Anjurkan keluarga
terlibat dalam perawatan
10
yang dijalani RR : 16x/menit
Keluarga tidak terlihat
Edukasi :
mengingatkan klien untuk
6.Menginformasikan program
meminum obat
pengobatan yang harus dijalani
Pelibatan Keluarga
Observasi :
10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan
Terapeutik :
11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan
Edukasi :
11
14.Menganjurkan keluarga bersikap
asertif dalam perawatan
15.Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan
11-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan kadang lupa
minum obat saat berjualan
1.Mengidentifikasi kepatuhan
Klien mengatakan saat tidak enak
menjalani program pengobatan
badan klien terkadang membuat
Terapeutik :
jus mentimun
2.Membuat komitmen menjalani O : TTV :
program pengobatan dengan baik TD : 140/90 mmHg
4.Mendiskusikan hal-hal yang dapat N : 86x/ menit
mendukung atau mengahambat S : 36,5 C
berjalannya program pengobatan RR : 17x/menit
Klien dapat menjawab sebagian
5.Melibatkan keluarga untuk
dari pertanyaan yang diajukan
mendukung program pengobatan
Klien terlihat sudah mulai
yang dijalani
memahami tentang pengobatan
Edukasi :
yang dijalani
7.Menginformasikan manfaat yang A : Masalah teratasi sebagian
akan diperoleh jika teratur menjalani P : Lanjutkan Intervensi
program pengobatan
Pelibatan Keluarga
Terapeutik :
11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
12
dalam perawatan
Edukasi :
Pelibatan Keluarga
13
Terapeutik :
11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan
Edukasi :
14
Tanggal Implementasi Evaluasi
10-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan rutin
mengambil obat ke klinik terdekat
1.Mengidentifikasi kepatuhan
tetapi klien jarang meminum obat,
menjalani program pengobatan
Klien meminum obat hanya waktu
Terapeutik :
kambuh saja
2.Membuat komitmen menjalani O : TTV
program pengobatan dengan baik TD : 150/90mmHg
3.Membuat jadwal pendampingan N : 80x/menit
keluarga untuk bergantian S : 36,5 C
menemani pasien selama menjalani RR : 15x/menit
program pengobatan Keluarga klien sudah
mengingatkan tetapi tidak
4.Mendiskusikan hal-hal yang dapat
dihiraukan
mendukung atau mengahmbat
berjalannya program pengobatan
A : Masalah ketidakpatuhan
5.Melibatkan keluarga untuk
belum teratasi
mendukung program pengobatan
P : Lanjutka Intervensi
yang dijalani
Edukasi :
6.Menginformasikan program
pengobatan yang harus dijalani
15
Pelibatan Keluarga
Observasi :
10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan
Terapeutik :
11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan
Edukasi :
16
5.Melibatkan keluarga untuk masih banyak
Pelibatan Keluarga
Observasi :
10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan
Terapeutik :
Edukasi :
17
1.Mengidentifikasi kepatuhan mengetahui sedikit tentang
Pelibatan Keluarga
Observasi :
10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan
Edukasi :
18
3.Membuat jadwal pendampingan akan rutin minum obat sesuai
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini akan membahas sesuai data dan pengalaman yang nyata
pada studi kasus dengan klien 1 (Ny.T) dan klien 2 (Ny. J) di Desa Tempursari
Kecamatan Donomulyo. Penulis akan membandingkan antara teori dan hasil
yang diambil dari data pengkajian di lapangan yang akan diuraikan sebagai
berikut :
4.2.1 Pengkajian Klien 1 dan Klien 2
Pada tahap pengkajian klien 1 yang bernama Ny.T umur 57 tahun, didapatkan
keluahan klien yaitu klien mengatakan Klien mengatakan sering lupa minum
obat ketika sibuk atau banyak kerjaan, klien meminum obat saat ingat dan sakit
dikepala bagian belakang. Klien mengatakan jika tidak diingatkan keluarganya
lupa tidak minum obat. Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang meningkat
pada setiap tahunnya. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Faktor penyebab timbulnya penyakit hipertensi
19
saat ini dipengaruhi oleh gaya hidup modern, pola makan yang salah, dan berat
badan yang berlebihan. Seseorang yang didiagnosa hipertensi tidak bisa
disembuhkan secara total kecuali dapat dikontrol dengan berbagai terapi, seperti
terapi diet makanan, obat-obatan dan olahraga. Ketidakpatuhan merupakan
penyebab terjadinya kegagalan dalam terapi, hal ini akan berdampak pada
memburuknya keadaan pasien karena akan menyebabkan terjadinya komplikasi
seperti, kerusakan pada organ otak, jantung, gagal ginjal dan pembuluh perifer,
sedangkan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan hanya dilakukan
pada saat tekanan darah meningkat, jika tekanan darah sudah menurun dan
pasien merasa kondisinya membaik, pasien sudah tidak menjalankan
pengobatan yang di anjurkan. Umumnya klien hipertensi dirawat dirumah
dengan rutin control. Maka diperlukan peran perawat dan dukungan keluarga
dalam mengontrol kepatuhan penderita dalam melaksanakan program
pengobatan (Pramana,Dianingati&saputri,2019).
Pada tahap pengkajian klien 2 yang bernama Ny. J umur 64 tahun, didapatkan
keluhan klien yaitu : Klien mengatakan rutin mengambil obat ke klinik terdekat
tetapi klien jarang meminum obat. jadi klien meminum obat ketika sakit. Klien
mengatakan keluarganya sudah mengingatkan tetapi tidak dihiraukan.
Ketidakpatuhan merupakan suatu sikap dimana pasien tidak disiplin atau tidak
maksimal dalam melaksanakan pengobatan, hal ini berdampak pada
memburuknya keadaan pasien karena akan terjadinya komplikasi dan kerusakan
pada organ tubuh (Pujasari & dkk, 2015).
4.2.2 Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian yang didapatkan data subyektif klien 1 Ny.T adalah Klien
mengatakan sering lupa minum obat ketika sibuk atau banyak kerjaan, klien
meminum obat saat ingat dan sakit dikepala bagian belakang, Klien mengatakan
jika tidak diingatkan keluarganya lupa tidak minum obat .Pada pemeriksaan
tekanan darah didapatkan hasil TTV : TD: :140/90 mmHg N : 87x/menit S
: 36,3 C RR : 16x/menit.
Sedangkan pada klien 2, klien mengatakan Klien mengatakan rutin mengambil
obat ke klinik terdekat tetapi klien jarang meminum obat. jadi klien meminum
obat ketika sakit, Klien mengatakan keluarganya sudah mengingatkan tetapi
tidak dihiraukan. Pada pemeriksaan darah didapatkan hasil TTV : TD :150/90
mmHg N : 80x/menit S : 36,5 C RR : 15x/menit. Klien mengatakan jika tidak
20
minum obat tidak langsung kambuh, Klien mengatakan ketika merasa berat
dibagian kepala sebelah belakang klien meminum jus seledri.
Dari data subjektif dan objektif yang didapat dari kedua klien, penulis
mengangkat diagnose keperawatan ketidakpatuhan yang berhubungan dengan
lingkungan tidak terapuetik dengan tanda dan gejala yang sudah ditemukan
pada klien 1 dan 2 yang memperkuat penegakan diagnose keperawatan ini.
Perumusan diagnose keperawatan gerontic dapat diarahkan pada sasaran
individua tau keluarga.
4.2.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi yang disusun pada klien 1 dan 2 telah disesuaikan menurut buku
SDKI, SLKI, SIKI, intervensi yang sesuai dengan masalah keperawatan pada
pasin penderita hipertensi dengan masalah keperawatan ketidakpatuhan program
pengobatan adalah memberikan edukasi, tujuan yang diharapkan yaitu setelah
dilakukan Tindakan keperawatan diharapkan tingkat kepatuhan meningkat
dengan kriteria hasil :
21
individu mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan memberikan
gambaran pada masyarakat untuk menggali dan mengembangkan sikap dan
tindakan yang semestinya (Suryana & Prasetyo R, 2016).
4.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada klien 1 dan 2 pada hari pertama, kedua,
ketiga, dan ke empat yaitu melalui edukasi dengan media leflet. Berdasarkan
penelitian Tri Sulistyarini (2015) dengan menggunakan aspek promotif yaitu
penyampaian informasi dan asuhan keperawatan yang baik dari perawat tentang
tekanan darah dan hipertensi, tentang manfaat dan efek samping pengobatan akan
sangat membantu kontrol jangka panjang hipertensi sehingga penderita
termotivasi untuk patuh dalam program pengobatan dan hasil dari penelitian
tersebut ditemukan beberapa faktor yang berpengaruh dalam ketidakpatuhan
seperti, faktor situasi, fasilitas, fisik, intrisik, hereditas, program, dan faktor
media.
4.2.5 Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan keperawatan selama 4 hari, dari data subjektif yang
diambil pada klien 1 yaitu klien mengatakan Klien mengatakan tadi pagi
sudah minum obat, klien mengatakan sudah paham apa yang akan terjadi
jika tidak patuh minum obat, klien mengatakan akan menjalani program
pengobatan dengan baik, Data objektif pada klien 1 yang diperoleh yaitu
Perilaku klien sudah mengikuti anjuran (minum obat) dengan rutin,
Keluarga mendampingi klien saat minum obat. TD : 130/90 mmHg N :
86x/menit S : 36,4 C RR : 17x/menit.
Sedangkan pada klien 2 dari data subjektif yang diambil yaitu Klien
mengatakan sudah minum obat, Klien mengatakan akan rutin minum obat
sesuai anjuran, klien mengatakan anaknya selalu mengingkatkan untuk
minum obat setiap pagi. Data objektif yang diperoleh yaitu Perilaku klien
sudah patuh melakukan anjuran program pengobatan, Tekanan darah
menurun TD:140/90mmHg N : 86x/menit S : 36,2 C RR : 17x/menit.
Keberhasilan tindakan pencegahan dan kekambuhan di pengaruhi oleh
kepatuhan penderita hipertensi dalam mengontrol terapi pengobatan dan
tekanan darah sehingga dapat mencapai pengontrolan tekanan darah secara
optimal. Oleh karena itu perlu penanganan yang berkelanjutan baik dari
individu yang bersangkutan, keluarga maupun petugas kesehatan. Keluarga
22
memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari
anggota keluarga yang sakit. Dukungan ini dapat berupa pelaksanaan fungsi
keluarga dalam perawatan kesehatan yang meliputi lima tugas kesehatan
keluarga. Selain itu peran perawat dalam melakukan pendekatan edukasi
dengan promosi kesehatan merupakan salah satu cara terbaik untuk
memberikan motivasi yang dapat dipercaya pada masyarakat dan membantu
individu mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan
memberikan gambaran pada masyarakat untuk menggali dan
mengembangkan sikap dan tindakan yang semestinya (Suryana & Prasetyo
R, 2016).
23
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan
masalah keperawatan ketidakptuhan program pengobatan, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan yang dibuat berdasarkan studi kasus sebagai
berikut :
5.1.1 Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian dari kedua klien yang mengalami
Hipertensi kedua klien mengalami masalah ketidakpatuhan
program pengobatan
5.1.2 Diagnosis
Setelah dilakukan Analisa data didapatkan satu diagnose
keperawatan sesuai dengan pengkajian yang dilakukan.
5.1.3 Perencanaan
Dari diagnose penelitian mengenai ketidakpatuhan program
pengobatan, peneliti melakukan intervensi kepada kedua klien,
yaitu menjelaskan edukasi tentang hipertensi dengan
ketidakpatuhan program pengobatan. Intervensi yang dilakukan
pada kedua klien sesuai dengan buku SDKI
5.1.4 Tindakan
Peneliti dalam melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan intervensi yang dibuat sebelumnya.
5.1.5 Evaluasi
Dari hasil implementasi keperawatan tersebut yang telah
dilakukan dari kedua pasien dapat disimpulkan bahwa pada
pasien 1 dan 2 yaitu Ny.T dan Ny.J Tindakan yang diberikan
mulai hari pertama dan hari ke empat tingkat kepatuhan pasien
meningkat, tekanan darah menurun.
5.2 Saran
Dari studi kasus Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada Lansia Dengan
Ketidakpatuhan Prgram Pengobatan di Desa Tempursari Kecamatan
Donomulyo saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
24
5.2.1 Bagi tempat penelitian
25