Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
4.1.1. Gambaran dan Lokasi
Kecamatan Donomulyo merupakan kecamatan yang terletak diwilayah
Kabupaten Malang. Kecamatan Donomulyo memiliki luas wilayah 19.259 Ha
atau 19.259 Km2. Berada di ketinggian kurang lebih 480 meter diatas
permukaan laut. Secara administratif, Kecamatan Donomulyo dikelilingi oleh
kecamatan lainnya yang ada diKabupaten Malang. Disebelah utara, berbatasan
langsung dengan Kalipare, disebelah timur berbatasan langsung dengan Pagak,
disebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, disebelah
barat berbatasan dengan Wates, Kabupaten Blitar. Secara umum topografi
kecamatan ini merupakan perbukitan dan dataran tinggi di sisi utara dan pantai
di sebelah selatan.
4.1.2 Lokasi Pengambilan Data Pasien
Pada studi kasus ini akan dilakukan di Desa Tempursari Kecamatan
Donomulyo Kabupaten Malang, pada klien 1 akan dilaksanakan mulai tanggal
09 Februari 2021 dan pada klien 2 dilaksanakan tanggal 10 Februari 2021.
Studi kasus yang dilakukan pada klien 1 dan 2 masing-masing dilakukan
selama 1 minggu dengan 4 kali dan dilakukan dengan kunjungan rumah.

4.1.1 Pengkajian
1) Identitas Klien
Table 4.1 Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2


Nama Ny. T Ny.J
Umur 57 64
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Alamat Tempursari Selatan RT.20 Tempursari Selatan RT.20
RW.04 Kecamatan RW.04 Kecamatan
Donomulyo Donomulyo
Islam Islam
Agama Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga

1
Pekerjaan SMP SD
Pendidikan Menikah Menikah
Status pernikahan
Tgl Pengkajian 09-02-2021 10-02-2021
Sumber informasi Suami Anak
Keluarga yang dihubungi
Alamat Tempursari Selatan RT.20 Tempursari Selatan RT.20
Status RW.04 Kecamatan RW.04 Kecamatan
Pekerjaan Donomulyo Donomulyo

2) Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2


Saat pengkajian Klien mengatakan sering Klien mengatakan rutin
Keluhan Utama lupa minum obat ketika mengambil obat ke klinik
sibuk atau banyak kerjaan, terdekat tetapi klien jarang
klien meminum obat saat meminum obat, jadi klien
ingat dan sakit dikepala meminum obat ketika sakit.
bagian belakang.
Klien mengatakan sakit Klien tidak bisa tidur saat
kepala digagian belakang. malam hari.

Keluhan Penyerta Klien terdiagnosa hipertensi Klien terdiagnosa hipertensi


kurang lebih 3 tahun yang 4 tahun yang lalu
lalu.

Riwayat penyakit sekarang Hipertensi Hipertensi

Klien mengatakan tidak Kurang lebih 10 tahun yang


Riwayat penyakit lalu pernah mengalami sakit lalu klien pernah kecelakaan
yang parah (Jatuh dari pohon)

Keluarga tidak memiliki Keluarga tidak memiliki

2
Riwayat penyakit keluarga penyakit turunan penyakit turunan

3) Genogram
Bagan 4.3 Genogram Klien 1

Genogram Klien 2

3
4) Perubahan Pola Kesehatan
Tabel 4.4 Perubahan Pola Kesehatan

Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2


Pola Makan/Minum Makan 3 kali sehari dengan Makan 3 kali sehari dengan
porsi sedang porsi sedang
Pola eliminasi BAB 1x sehari dengan BAB 1x sehari dengan
konsistensi lunak dan konsistensi lunak dan
berwarna kuning kecoklatan, berwarna kuning kecoklatan,
bau khas. bau khas.

Pola Istirahat tidur Klien tidur kurang lebih 6 Klien sulit tidur karena sakit
jam/hari pada kepala bagian belakang

5) Pemeriksaan Fisik
Table 4.5 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Klien 1 Klien 2


Keadaan Umum Cukup Cukup
Kesadaran Compos mentis Compos mentis
GCS 456 456
Tanda-tanda vital
Tekanan darah 140/90 mmHg 150/90 mmHg
Suhu 36,3 C 36,5 C
Nadi 87x/menit 80x/menit
Frekuensi pernapasan 16x/menit 15x/menit

Table 4.6 Pemeriksaan Fisik Head to toe

4
Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
Kepala Rambut bersih Rambut bersih warna
warna hitam dan hitam dan beruban,
beruban, tidak ada tidak ada bekas luka
bekas luka dan tidak dan tidak rontok
rontok
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak anemis, sclera tidak
icterus icterus
Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada
serumen tidak ada serumen tidak ada
luka luka
Hidung Tidak ada cupping Tidak ada cupping
hidung, bersih tidak hidung, bersih tidak
ada sumbatan ada sumbatan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir lembab
lembab tidak ada tidak ada caries gigi
caries gigi lidah lidah merah muda
merah muda
Leher dan Kesulitan menelan Kesulitan menelan
Tenggorokan tidak ada, tidak ada tidak ada, tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid
Dada dan Paru Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
retraksi dinding retraksi dinding dada,
dada, suara nafas suara nafas vesikuler,
vesikuler, tidak ada tidak ada otot bantu
otot bantu pernafasan
pernafasan
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada
massa,simetris, massa,simetris,
bising usus normal bising usus normal
Ekstremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,
pergerakan bebas, pergerakan bebas,
tidak ada cidera, tidak ada cidera,
kekutan otot normal kekutan otot normal
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, turgor kulit matang, turgor kulit
baik baik
Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih
CRT < 2 detik CRT < 2 detik

5
4.1.2 Analisa Data
Tabel 4.7 Analisa Data

No. Klien 1 Klien 2

Data Etiologi Masalah Data Etiologi Masalah

1 DS : Klien Tekanan Ketidakpa DS : Klien Tekanan Ketidakpat


darah ↑ tuhan darah ↑ uhan
mengatakan mengatakan
Program Program
sering lupa ↓ Pengobata rutin ↓ Pengobata
Hipertensi n Hipertensi n
minum obat mengambil
ketika sibuk ↓ obat ke klinik ↓
Melakukan Melakukan
atau banyak terdekat
pengobatan pengobatan
kerjaan, tetapi klien
↓ ↓
klien jarang
Kurang Kurang
meminum pengetahua meminum pengetahuan/
n/informasi informasi
obat saat obat. jadi
ingat dan ↓ klien ↓
Ketidakpatu Ketidakpatuh
sakit han meminum
an
dikepala obat ketika
bagian sakit.
belakang.
Klien
Klien mengatakan
mengatakan keluarganya
jika tidak sudah
diingatkan mengingatka
keluarganya n tetapi tidak
lupa tidak dihiraukan
minum obat DO :
TTV :
TD :150/90

6
DO : mmHg
TTV : N : 80x/menit
TD :140/90 S : 36,5 C
mmHg RR :
N : 15x/menit
87x/menit Klien tampak
S : 36,3 C menolak
RR : mengikuti
16x/menit anjuran
Perilaku karena takut
klien tampak ketergantung
tidak an
menjalankan mengonsumsi
anjuran obat.
pengobatan
karena
kesibukan
kerja.

4.1.3 Diagnosa Keperawatan


Table 4.8 Diagnosa Keperawatan

Klien 1 Klien 2
Ketidakpatuhan Program Pengobatan bd Ketidakpatuhan Program Pengobatan bd
Lingkungan tidak terapeutik Lingkungan tidak terapeutik

4.1.4 Intervensi
Table 4.9 Intervensi Keperawatan

No Diagnosis (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)


1 Ketidakpatuhan Setelah dilakukan tindakan Dukungan kepatuhan
(Program asuhan keperawatan program pengobatan

7
Pengobatan) diharapkan Kepatuhan pasien Observasi :
membaik dengan kriteria hasil 1. Identifikasi
: kepatuhan
Definisi : Perilaku
individu atau  Verbalisasi kemauan menjalani program

pemberi asuhan tidak mematuhi program pengobatan

mengikuti rencana perawatan atau Terapeutik :


perawatan atau pengobatan
2. Buat komitmen
pengobatan yang meningkat
menjalani program
disepakati dengan  Verbalisasi mengikuti pengobatan dengan
tenaga kesehatan, anjuran meningkat baik
sehingga
 Perilaku mengikuti 3. Buat jadwal
menyebabkan hasil
program pendampingan
perawatan atau
perawatan/pengobata keluarga untuk
pengobatan tidak
n membaik bergantian
efektif
 Perilaku menjalankan menemani pasien

anjuran membaik selama menjalani


program
 Tanda dan gejala
pengobatan
penyakit membaik
4. Diskusikan hal-hal
yang dapat
mendukung atau
mengahmbat
berjalannya
program
pengobatan

5. Libatkan keluarga
untuk mendukung
program
pengobatan yang
dijalani

Edukasi :

8
6. Informasikan
program
pengobatan yang
harus dijalani

7. Informasikan
manfaat yang akan
diperoleh jika
teratur menjalani
program
pengobatan

8. Anjurkan keluarga
untuk mendampingi
dan merawat pasien
selama menjalani
program
pengobatan

9. Anjurkan pasien
dan keluarga
melakukan
konsultasi ke
pelayanan
kesehatan terdekat
2. Pelibatan Keluarga

Observasi :

1. Identifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat
dalam perawatan

Terapeutik :

2. Ciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan
keluarga dalam
perawatan

9
3. Diskusikan cara
perawatan dirumah (mis.
Kelompok, perawatan
dirumah, )

Edukasi :

4. Jelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

5. Anjurkan keluarga
bersikap asertif dalam
perawatan

6. Anjurkan keluarga
terlibat dalam perawatan

4.1.5 Implementasi Keperawatan


Tabel 4.10 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pada Klien 1

Tanggal Implementasi Evaluasi


09-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan sering lupa
minum obat ketika sibuk atau saat
1.Mengidentifikasi kepatuhan
berkerja (berjualan), klien
menjalani program pengobatan
meminum obat saat ingat dan
Terapeutik :
sakit dikepala bagian belakang,
2.Membuat komitmen menjalani Klien mengatakan sering makan
program pengobatan dengan baik makanan yang asin dan bersantan,
3.Membuat jadwal pendampingan Klien mengatakan jika tidak
keluarga untuk bergantian diingatkan keluarganya tidak
menemani pasien selama menjalani minum obat
program pengobatan

4.Mendiskusikan hal-hal yang dapat


O : TTV :
mendukung atau mengahmbat
TD :140/90 mmHg
berjalannya program pengobatan
N : 87x/menit
5.Melibatkan keluarga untuk
S : 36,3 C
mendukung program pengobatan

10
yang dijalani RR : 16x/menit
Keluarga tidak terlihat
Edukasi :
mengingatkan klien untuk
6.Menginformasikan program
meminum obat
pengobatan yang harus dijalani

7.Menginformasikan manfaat yang A : Masalah belum teratasi


akan diperoleh jika teratur menjalani P : Lanjutkan Intervensi
program pengobatan

8.Menganjurkan keluarga untuk


mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan
9.Menganjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat

Pelibatan Keluarga

Observasi :

10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan

Terapeutik :

11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan

12.Mendiskusikan cara perawatan


dirumah (mis. Kelompok, perawatan
dirumah, )

Edukasi :

13.Menjelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

11
14.Menganjurkan keluarga bersikap
asertif dalam perawatan
15.Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan
11-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan kadang lupa
minum obat saat berjualan
1.Mengidentifikasi kepatuhan
Klien mengatakan saat tidak enak
menjalani program pengobatan
badan klien terkadang membuat
Terapeutik :
jus mentimun
2.Membuat komitmen menjalani O : TTV :
program pengobatan dengan baik TD : 140/90 mmHg
4.Mendiskusikan hal-hal yang dapat N : 86x/ menit
mendukung atau mengahambat S : 36,5 C
berjalannya program pengobatan RR : 17x/menit
Klien dapat menjawab sebagian
5.Melibatkan keluarga untuk
dari pertanyaan yang diajukan
mendukung program pengobatan
Klien terlihat sudah mulai
yang dijalani
memahami tentang pengobatan
Edukasi :
yang dijalani
7.Menginformasikan manfaat yang A : Masalah teratasi sebagian
akan diperoleh jika teratur menjalani P : Lanjutkan Intervensi
program pengobatan

8.Menganjurkan keluarga untuk


mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan
9.Menganjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat

Pelibatan Keluarga

Terapeutik :

11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga

12
dalam perawatan

12.Mendiskusikan cara perawatan


dirumah (mis. Kelompok, perawatan
dirumah, )

Edukasi :

13.Menjelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

14.Menganjurkan keluarga bersikap


asertif dalam perawatan
15.Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan

13-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan bahwa pagi


ini sudah minum obat
1.Mengidentifikasi kepatuhan
Klien mengatakan akan mencoba
menjalani program pengobatan
minum obatnya dengan rutin.
Terapeutik :
O : TTV :
2.Membuat komitmen menjalani TD : 140/90 mmHg
program pengobatan dengan baik N : 88x/menit
5.Melibatkan keluarga untuk S : 36,2 C
mendukung program pengobatan RR : 18x/menit
yang dijalani Klien didampingi keluarga saat
minum obat
Edukasi :
Perilaku klien tampak sudah
7.Menginformasikan manfaat yang
mulai mengikuti anjuran (minum
akan diperoleh jika teratur menjalani
obat)
program pengobatan

8.Menganjurkan keluarga untuk A : Masalah teratasi Sebagian


mendampingi dan merawat pasien P : Lanjurkan Intervensi
selama menjalani program
pengobatan

Pelibatan Keluarga

13
Terapeutik :

11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan

Edukasi :

14.Menganjurkan keluarga bersikap


asertif dalam perawatan
15.Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan

15-02-2021 Terapeutik : S : Klien mengatakan tadi pagi


sudah minum obat
5.Melibatkan keluarga untuk
Klien mengatakan sudah paham
mendukung program pengobatan
apa yang akan terjadi jika tidak
yang dijalani
patuh minum obat
Edukasi :
Klien mengatakan akan menjalani
8.Menganjurkan keluarga untuk program pengobatan dengan baik
mendampingi dan merawat pasien O : TTV :
selama menjalani program TD : 130/90 mmHg
pengobatan N : 86x/menit
Pelibatan Keluarga S : 36,4 C
RR : 17x/menit
Terapeutik :
Perilaku klien sudah mengikuti
11.Menciptakan hubungan
anjuran (minum obat) dengan
terapeutik pasien dengan keluarga
rutin
dalam perawatan
Keluarga mendampingi klien saat
Edukasi : minum obat
15.Menganjurkan keluarga terlibat A : Masalah teratasi
dalam perawatan P : Hentikan Intervensi

Tabel 4.11 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pada Klien 2

14
Tanggal Implementasi Evaluasi
10-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan rutin
mengambil obat ke klinik terdekat
1.Mengidentifikasi kepatuhan
tetapi klien jarang meminum obat,
menjalani program pengobatan
Klien meminum obat hanya waktu
Terapeutik :
kambuh saja
2.Membuat komitmen menjalani O : TTV
program pengobatan dengan baik TD : 150/90mmHg
3.Membuat jadwal pendampingan N : 80x/menit
keluarga untuk bergantian S : 36,5 C
menemani pasien selama menjalani RR : 15x/menit
program pengobatan Keluarga klien sudah
mengingatkan tetapi tidak
4.Mendiskusikan hal-hal yang dapat
dihiraukan
mendukung atau mengahmbat
berjalannya program pengobatan
A : Masalah ketidakpatuhan
5.Melibatkan keluarga untuk
belum teratasi
mendukung program pengobatan
P : Lanjutka Intervensi
yang dijalani

Edukasi :

6.Menginformasikan program
pengobatan yang harus dijalani

7.Menginformasikan manfaat yang


akan diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan

8.Menganjurkan keluarga untuk


mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan

9.Menganjurkan pasien dan


keluarga melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat

15
Pelibatan Keluarga

Observasi :

10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan

Terapeutik :

11.Menciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan keluarga
dalam perawatan

12.Mendiskusikan cara perawatan


dirumah (mis. Kelompok, perawatan
dirumah, )

Edukasi :

13.Menjelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

14.Menganjurkan keluarga bersikap


asertif dalam perawatan
15.Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan
12-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan jika tidak
minum obat tidak langsung
1.Mengidentifikasi kepatuhan
kambuh, Klien mengatakan ketika
menjalani program pengobatan
merasa berat dibagian kepala
Terapeutik :
sebelah belakang klien membuat
2.Membuat komitmen menjalani jus seledri.
program pengobatan dengan baik O : TTV :
3.Membuat jadwal pendampingan TD : 150/90 mmHg
keluarga untuk bergantian N : 85x/menit
menemani pasien selama menjalani S : 36,3 C
program pengobatan RR : 18x/menit
Klien memeperlihatkan obatnya

16
5.Melibatkan keluarga untuk masih banyak

mendukung program pengobatan Klien bisa menjawab sebagian

yang dijalani pertanayaan yang diajukan


Klien sedikit memahami terkait
Edukasi :
program pengobatan yang
6.Menginformasikan program
dianjurkan
pengobatan yang harus dijalani

7.Menginformasikan manfaat yang


akan diperoleh jika teratur menjalani A : Masalah ketidakpatuhan
program pengobatan belum teratasi
8.Menganjurkan keluarga untuk P : Lanjutkan Intervensi
mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan

Pelibatan Keluarga

Observasi :

10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan

Terapeutik :

12.Mendiskusikan cara perawatan


dirumah (mis. Kelompok, perawatan
dirumah, )

Edukasi :

13.Menjelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

14.Menganjurkan keluarga bersikap


asertif dalam perawatan

15.Menganjurkan keluarga terlibat


dalam perawatan
14-02-2021 Observasi : S : Klien mengatakan tadi pagi
sudah minum obat, klien

17
1.Mengidentifikasi kepatuhan mengetahui sedikit tentang

menjalani program pengobatan program pengobatan yang


dijalani, klien mengatakan
Terapeutik :
dampak jika tidak patuh dapat
2.Membuat komitmen menjalani
menyebabkan komplikasi
program pengobatan dengan baik
O : TTV :
3.Membuat jadwal pendampingan TD : 150/90 mmHg
keluarga untuk bergantian N : 88x/menit
menemani pasien selama menjalani S : 36,5 C
program RR : 18x/menit
5.Melibatkan keluarga untuk Klien sudah mulai terlihat
mendukung program pengobatan menjalani program pengobatan
yang dijalani yang dianjurkan (minum obat)
Klien didampingi keluarga saat
Edukasi :
minum obat
8.Menganjurkan keluarga untuk
A : Masalah teratasi Sebagian
mendampingi dan merawat pasien
P : Lanjutkan Intervensi
selama menjalani program
pengobatan

Pelibatan Keluarga

Observasi :

10.Mengidentifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat dalam
perawatan

Edukasi :

13.Menjelaskan kondisi pasien


kepada keluarga

14.Menganjurkan keluarga bersikap


asertif dalam perawatan

15.Menganjurkan keluarga terlibat


dalam perawatan
15-02-2021 Terapeutik : S : Klien mengatakan sudah
minum obat, Klien mengatakan

18
3.Membuat jadwal pendampingan akan rutin minum obat sesuai

keluarga untuk bergantian anjuran

menemani pasien selama menjalani Klien mengatakan anaknya selalu

program mengingkatkan untuk minum obat


setiap pagi
5.Melibatkan keluarga untuk
O : TTV :
mendukung program pengobatan
TD :140/90mmHg
yang dijalani
N : 86x/menit
Edukasi :
S : 36,2 C
8.Menganjurkan keluarga untuk RR : 17x/menit
mendampingi dan merawat pasien Perilaku klien sudah patuh
selama menjalani program melakukan anjuran program
pengobatan pengobatan
Pelibatan Keluarga A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Edukasi :

15.Menganjurkan keluarga terlibat


dalam perawatan

4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini akan membahas sesuai data dan pengalaman yang nyata
pada studi kasus dengan klien 1 (Ny.T) dan klien 2 (Ny. J) di Desa Tempursari
Kecamatan Donomulyo. Penulis akan membandingkan antara teori dan hasil
yang diambil dari data pengkajian di lapangan yang akan diuraikan sebagai
berikut :
4.2.1 Pengkajian Klien 1 dan Klien 2
Pada tahap pengkajian klien 1 yang bernama Ny.T umur 57 tahun, didapatkan
keluahan klien yaitu klien mengatakan Klien mengatakan sering lupa minum
obat ketika sibuk atau banyak kerjaan, klien meminum obat saat ingat dan sakit
dikepala bagian belakang. Klien mengatakan jika tidak diingatkan keluarganya
lupa tidak minum obat. Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang meningkat
pada setiap tahunnya. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Faktor penyebab timbulnya penyakit hipertensi

19
saat ini dipengaruhi oleh gaya hidup modern, pola makan yang salah, dan berat
badan yang berlebihan. Seseorang yang didiagnosa hipertensi tidak bisa
disembuhkan secara total kecuali dapat dikontrol dengan berbagai terapi, seperti
terapi diet makanan, obat-obatan dan olahraga. Ketidakpatuhan merupakan
penyebab terjadinya kegagalan dalam terapi, hal ini akan berdampak pada
memburuknya keadaan pasien karena akan menyebabkan terjadinya komplikasi
seperti, kerusakan pada organ otak, jantung, gagal ginjal dan pembuluh perifer,
sedangkan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan hanya dilakukan
pada saat tekanan darah meningkat, jika tekanan darah sudah menurun dan
pasien merasa kondisinya membaik, pasien sudah tidak menjalankan
pengobatan yang di anjurkan. Umumnya klien hipertensi dirawat dirumah
dengan rutin control. Maka diperlukan peran perawat dan dukungan keluarga
dalam mengontrol kepatuhan penderita dalam melaksanakan program
pengobatan (Pramana,Dianingati&saputri,2019).
Pada tahap pengkajian klien 2 yang bernama Ny. J umur 64 tahun, didapatkan
keluhan klien yaitu : Klien mengatakan rutin mengambil obat ke klinik terdekat
tetapi klien jarang meminum obat. jadi klien meminum obat ketika sakit. Klien
mengatakan keluarganya sudah mengingatkan tetapi tidak dihiraukan.
Ketidakpatuhan merupakan suatu sikap dimana pasien tidak disiplin atau tidak
maksimal dalam melaksanakan pengobatan, hal ini berdampak pada
memburuknya keadaan pasien karena akan terjadinya komplikasi dan kerusakan
pada organ tubuh (Pujasari & dkk, 2015).
4.2.2 Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian yang didapatkan data subyektif klien 1 Ny.T adalah Klien
mengatakan sering lupa minum obat ketika sibuk atau banyak kerjaan, klien
meminum obat saat ingat dan sakit dikepala bagian belakang, Klien mengatakan
jika tidak diingatkan keluarganya lupa tidak minum obat .Pada pemeriksaan
tekanan darah didapatkan hasil TTV : TD: :140/90 mmHg N : 87x/menit S
: 36,3 C RR : 16x/menit.
Sedangkan pada klien 2, klien mengatakan Klien mengatakan rutin mengambil
obat ke klinik terdekat tetapi klien jarang meminum obat. jadi klien meminum
obat ketika sakit, Klien mengatakan keluarganya sudah mengingatkan tetapi
tidak dihiraukan. Pada pemeriksaan darah didapatkan hasil TTV : TD :150/90
mmHg N : 80x/menit S : 36,5 C RR : 15x/menit. Klien mengatakan jika tidak

20
minum obat tidak langsung kambuh, Klien mengatakan ketika merasa berat
dibagian kepala sebelah belakang klien meminum jus seledri.
Dari data subjektif dan objektif yang didapat dari kedua klien, penulis
mengangkat diagnose keperawatan ketidakpatuhan yang berhubungan dengan
lingkungan tidak terapuetik dengan tanda dan gejala yang sudah ditemukan
pada klien 1 dan 2 yang memperkuat penegakan diagnose keperawatan ini.
Perumusan diagnose keperawatan gerontic dapat diarahkan pada sasaran
individua tau keluarga.
4.2.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi yang disusun pada klien 1 dan 2 telah disesuaikan menurut buku
SDKI, SLKI, SIKI, intervensi yang sesuai dengan masalah keperawatan pada
pasin penderita hipertensi dengan masalah keperawatan ketidakpatuhan program
pengobatan adalah memberikan edukasi, tujuan yang diharapkan yaitu setelah
dilakukan Tindakan keperawatan diharapkan tingkat kepatuhan meningkat
dengan kriteria hasil :

 Verbalisasi kemauan mematuhi program perawatan atau pengobatan meningkat

 Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat

 Perilaku mengikuti program perawatan/pengobatan membaik

 Perilaku menjalankan anjuran membaik

 Tanda dan gejala penyakit membaik

Keberhasilan tindakan pencegahan dan kekambuhan di pengaruhi oleh kepatuhan


penderita hipertensi dalam mengontrol terapi pengobatan dan tekanan darah
sehingga dapat mencapai pengontrolan tekanan darah secara optimal. Oleh karena
itu perlu penanganan yang berkelanjutan baik dari individu yang bersangkutan,
keluarga maupun petugas kesehatan. Keluarga memberikan dukungan dan membuat
keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit. Dukungan ini
dapat berupa pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan yang meliputi
lima tugas kesehatan keluarga. Selain itu peran perawat dalam melakukan
pendekatan edukasi dengan promosi kesehatan merupakan salah satu cara terbaik
untuk memberikan motivasi yang dapat dipercaya pada masyarakat dan membantu

21
individu mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan memberikan
gambaran pada masyarakat untuk menggali dan mengembangkan sikap dan
tindakan yang semestinya (Suryana & Prasetyo R, 2016).
4.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada klien 1 dan 2 pada hari pertama, kedua,
ketiga, dan ke empat yaitu melalui edukasi dengan media leflet. Berdasarkan
penelitian Tri Sulistyarini (2015) dengan menggunakan aspek promotif yaitu
penyampaian informasi dan asuhan keperawatan yang baik dari perawat tentang
tekanan darah dan hipertensi, tentang manfaat dan efek samping pengobatan akan
sangat membantu kontrol jangka panjang hipertensi sehingga penderita
termotivasi untuk patuh dalam program pengobatan dan hasil dari penelitian
tersebut ditemukan beberapa faktor yang berpengaruh dalam ketidakpatuhan
seperti, faktor situasi, fasilitas, fisik, intrisik, hereditas, program, dan faktor
media.
4.2.5 Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan keperawatan selama 4 hari, dari data subjektif yang
diambil pada klien 1 yaitu klien mengatakan Klien mengatakan tadi pagi
sudah minum obat, klien mengatakan sudah paham apa yang akan terjadi
jika tidak patuh minum obat, klien mengatakan akan menjalani program
pengobatan dengan baik, Data objektif pada klien 1 yang diperoleh yaitu
Perilaku klien sudah mengikuti anjuran (minum obat) dengan rutin,
Keluarga mendampingi klien saat minum obat. TD : 130/90 mmHg N :
86x/menit S : 36,4 C RR : 17x/menit.
Sedangkan pada klien 2 dari data subjektif yang diambil yaitu Klien
mengatakan sudah minum obat, Klien mengatakan akan rutin minum obat
sesuai anjuran, klien mengatakan anaknya selalu mengingkatkan untuk
minum obat setiap pagi. Data objektif yang diperoleh yaitu Perilaku klien
sudah patuh melakukan anjuran program pengobatan, Tekanan darah
menurun TD:140/90mmHg N : 86x/menit S : 36,2 C RR : 17x/menit.
Keberhasilan tindakan pencegahan dan kekambuhan di pengaruhi oleh
kepatuhan penderita hipertensi dalam mengontrol terapi pengobatan dan
tekanan darah sehingga dapat mencapai pengontrolan tekanan darah secara
optimal. Oleh karena itu perlu penanganan yang berkelanjutan baik dari
individu yang bersangkutan, keluarga maupun petugas kesehatan. Keluarga
22
memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari
anggota keluarga yang sakit. Dukungan ini dapat berupa pelaksanaan fungsi
keluarga dalam perawatan kesehatan yang meliputi lima tugas kesehatan
keluarga. Selain itu peran perawat dalam melakukan pendekatan edukasi
dengan promosi kesehatan merupakan salah satu cara terbaik untuk
memberikan motivasi yang dapat dipercaya pada masyarakat dan membantu
individu mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan
memberikan gambaran pada masyarakat untuk menggali dan
mengembangkan sikap dan tindakan yang semestinya (Suryana & Prasetyo
R, 2016).

23
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan
masalah keperawatan ketidakptuhan program pengobatan, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan yang dibuat berdasarkan studi kasus sebagai
berikut :
5.1.1 Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian dari kedua klien yang mengalami
Hipertensi kedua klien mengalami masalah ketidakpatuhan
program pengobatan
5.1.2 Diagnosis
Setelah dilakukan Analisa data didapatkan satu diagnose
keperawatan sesuai dengan pengkajian yang dilakukan.
5.1.3 Perencanaan
Dari diagnose penelitian mengenai ketidakpatuhan program
pengobatan, peneliti melakukan intervensi kepada kedua klien,
yaitu menjelaskan edukasi tentang hipertensi dengan
ketidakpatuhan program pengobatan. Intervensi yang dilakukan
pada kedua klien sesuai dengan buku SDKI
5.1.4 Tindakan
Peneliti dalam melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan intervensi yang dibuat sebelumnya.
5.1.5 Evaluasi
Dari hasil implementasi keperawatan tersebut yang telah
dilakukan dari kedua pasien dapat disimpulkan bahwa pada
pasien 1 dan 2 yaitu Ny.T dan Ny.J Tindakan yang diberikan
mulai hari pertama dan hari ke empat tingkat kepatuhan pasien
meningkat, tekanan darah menurun.
5.2 Saran
Dari studi kasus Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada Lansia Dengan
Ketidakpatuhan Prgram Pengobatan di Desa Tempursari Kecamatan
Donomulyo saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

24
5.2.1 Bagi tempat penelitian

Bagi tempat pelayanan Kesehatan, diharapkan dapat


meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan dalam
menangani pasien hipertensi dengan masalah ketidakpatuhan
program pengobatan

5.2.2 Bagi innstitusi Pendidikan


Diharapkan bagi institusi Pendidikan untuk mengembangkan
pembelajaran dalam bidang ilmu keperawatan medical bedah
dan meningkatkan mutu pelayanan Pendidikan yang lebih
berkualitas sehingga dapat menghasilkan perawat yang
professional, trampil, dan bermutu dalam memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif berdasarkan ilmu dan kode
etik keperawatan.
5.2.3 Bagi Perawat
Diharapkan tenaga Kesehatan lebih baik lagi terhadap pasien-
pasien yang memiliki masalah pada ketidakpatuhan program
pengobatan
5.2.4 Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan untuk klien, setelah mendapatkan Tindakan
keperawatan dapat melanjutkan upaya Kesehatan yang telah
diketahui dan disarankan demi peningkatan derajat Kesehatan
dan diharapkan untuk keluarga ikut serta dalam pengobatan
pasien untuk memeprepat pemulihan kondisi pasien.

25

Anda mungkin juga menyukai