Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Sebuah Desa yang berada di Kecamatan Dau Kab. Malang yang ada di
perbatasan antara Kota Malang dan Kota Batu. Yang terdiri dari 10 desa
dengan populasi 58,717 jiwa, dengan batas wilayah utara Kota Batu dan
kecamatan Karangplosi, barat Gunung kawi dan Kota Batu, selatan kecamatan
Wagir, timur kecamatan Lowok waru Kota Malang
4.1.2 lokasi pengambilan data pasien
Pada studi kasus ini akan dilakukan didesa Mulyoagung Dau Kabupaten
Malang, pada klien 1 akan dilaksanakan mulai tanggal 08 febuari 2021, dan
pada klien 2 dan 2 masing-masing dilaksanakan selama 4 hari saat sore hari
ketika klien pulang kerja.

4.1.3 Data Asuhan Keperawatan


1. Data Asuhan Klien 1 dan 2 pada kasus hipertensi
Table 4.1 identitas klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi
Data Umum Klien 1 Klien 2
Nama Klien Tn. J Tn. S
Jenis kelamin Laki - laki Perempuan
Pendidikan terakhir SD SD
Usia 49 50
Alamat Jl asparaga RT. 01/RW Jl asparaga RT. 01/RW 04
04 kecamatan dau kecamatan dau
Status Menikah Menikah
Pekerjaan Swasta Swasta

2. riwayat penyakit
Tabel 4.2 riwayat penyakit Klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi
Riwayat penyakit Klien 1 Klien 2
Saat pengkajian Pasien mengatakan Pasien mengatakan
keluhan utama pasien ingin hidup pasien ingin hidup
lebih sehat lagi, Pasien lebih sehat lagi, Pasien
ingin segera sembuh ingin segera sembuh
dari penyakitnya, dari penyakitnya,
paien tidak pernah paien tidak pernah
beolahraga, pasien beolahraga, pasien
makan makanan yang suka makan makanan
ada dirumah tanpa ada yang digoreng
pantangan, pasien juga bersantan dna sin,
mengonsumsi alcohol pasien juga
dan rokok waktu usia mengonsumsi alcohol
mudanya pasien tidak dan rokok waktu usia
mengetahui tentang mudanya pasien tidak
hipertensi dan belum mengetahui tentang
mampu untuk kesiapan hipertensi dan belum
meningkatkan mampu untuk kesiapan
manajemen Kesehatan meningkatkan
hipertensi dan manajemen Kesehatan
mengidentifaksi hipertensi dan
masalah kesehatan mengidentifaksi
yang terjadi pada masalah kesehatan
dirinya. yang terjadi pada
dirinya.

keluhan penyerta Klien mengatakan sulit Klien mengatakan


tidur dan sering nyeri klien nyeri pada
pada bagian kepala bagian tengkuk dan
belakan/ tengkuk kesemutan pada bagian
tangan kanan

Riwayat penyakit Klien terdiagnosa Klien terdiagnosa


sekarang hipertensi kurang lebih hipertensi kurang lebih
9 bulan yang lalu 1 tahun yang lalu

Riwayat penyakityang Pasien mengatakan Pasien mengatakan


lalu tidak pernah tidak pernah
mengalami sakit parah mengalami sakit parah
DM, Hepatitis, AIDS DM ,Hepatitis, AIDS

Riwayat penyakit Keluarha tidak Keluarha tidak


keluarga memiliki penyakit memiliki penyakit
turunan turunan

3) genogram
Table 4.3 genogram

4) perubahan pola kesehatan


Table 4.4 prubahan pola kesehatan Klien 1 dan Klien 2 Dengan Kasus Hipertensi
Pola kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola makan/ minum Makan 3xsehari Makan 3xsehari
dengan porsi sedang dengan porsi sedang

Pola eiminasi BAB 1X sehari dengan BAB 1X sehari dengan


konsistensi lunak dan konsistensi lunak dan
berwarnacoklt, bau berwarnacoklt, bau
khas khas

Pola istirahat tidur Klien sulit tidur karna klien tidur kurang
nyeri pada kepala, lebih 7 jam/hari
kurang lebih 4-5
jam/har

5) Hasil Pemeriksaan Fisik


Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Fisik head to toeKlien 1 dan Klien 2 Dengan Kasus
Hipertensi
Pemeriksaan Klien 1 (Tn. J) Klien 2 (Tn. S)
Tanda – tanda vital 140/80 mmHg 150/90 mmHg
BB 70kg 61kg
TB 175cm 158cm
Keadaan Umum cukup Cukup
Kesadaran Compos mentis Compos mentis
Kepala Rambut bersih, Rambut bersih,
lurus, warna keriting, warna
hitam dan hitam dan
beruban, tidak beruban, tidak ada
ada bekas luka bekas luka dan
dan tidak rontok tidak rontok
Mata Konjungtiva Konjungtiva tidak
tidak anemis, anemis, sclera
sclera tidak tidak icterus
icterus
Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada
serumen tidak serumen tidak ada
ada luka luka
Hidung Tidak ada Tidak ada
cupping hidung, cupping hidung,
bersih tidak ada bersih tidak ada
sumbatan sumbatan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab tidak ada lembab tidak ada
caries gigi lidah caries gigi lidah
merah muda merah muda
Leher dan Kesulitan Kesulitan
Tenggorokan menelan tidak menelan tidak
ada, tidak ada ada, tidak ada
pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada dan Paru Simetris, tidak Simetris, tidak
ada retraksi ada retraksi
dinding dada, dinding dada,
suara nafas suara nafas
vesikuler, tidak vesikuler, tidak
ada otot bantu ada otot bantu
pernafasan pernafasan
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada
massa,simetris, massa,simetris,
bising usus bising usus
normal normal
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan,
pergerakan pergerakan bebas,
bebas, tidak ada tidak ada cidera,
cidera, kekutan kekutan otot
otot normal normal
Kulit Warna kulit Warna kulit sawo
sawo matang, matang, turgor
turgor kulit baik kulit baik
Kuku CRT < 2 detik CRT < 2 detik
turgor kulit < 2 turgor kulit < 2
detik detik

6).Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.6 Analisis Data Klien 1 dan Klien 2 Dengan Kasus Hipertensi
N Klien 1 Klien 2
o
.

Data Etiologi Masala Data Etiologi Masala


h h

1 DS : Pasien Pengetahua Kesiap DS : Pasien Kesiap


mengatakan n tentang an mengatakan Pengetahuan an
pasien ingin hipertensi pening pasien ingin tentang pening
hidup lebih masih katan hidup lebih hipertensi katan
sehat lagi, sangat manaje sehat lagi, masih sangat manaje
Pasien ingin rendah men Pasien ingin rendah men
segera sembuh kesehat segera kesehat
dari an sembuh dari an
penyakitnya, penyakitnya,
paien tidak Kurangnya paien tidak Kurangnya
pernah komitmen pernah komitmen
beolahraga, dari pasien beolahraga, dari pasien
pasien makan dan petugas pasien suka dan petugas
makanan yang kesehatan makan kesehatan
ada dirumah untuk makanan untuk
tanpa ada membuat yang membuat
pantangan, rencana digoreng rencana
pasien juga terapi bersantan terapi
mengonsumsi lanjutan dna sin, lanjutan
alcohol dan pasien juga
rokok waktu mengonsums
usia mudanya i alcohol dan
pasien tidak Pola hidup rokok waktu Pola hidup
mengetahui yang buruk usia yang buruk
tentang mudanya
hipertensi dan pasien tidak
belum mampu mengetahui
untuk kesiapan Tingkat tentang Tingkat
meningkatkan kepatuhan hipertensi kepatuhan
manajemen pengobatan dan belum pengobatan
Kesehatan rendah mampu rendah
hipertensi dan untuk
mengidentifak kesiapan
Kesiapan Kesiapan
si masalah meningkatka
peningkatan peningkatan
kesehatan n manajemen
manajemen manajemen
yang terjadi Kesehatan
kesehatan kesehatan
pada dirinya. hipertensi
dan
mengidentifa
DO : klien ksi masalah
tampak kesehatan
kebingungan yang terjadi
terkait apa pada dirinya.
yangdilakukan
terhadap DO : klien
penyakitnya tampak ingin
TD : 140/80 mengetahui
mmHg lebih banyak
N : 88x/i tentang
S : 36,6°C hipertensi
RR : 20x/i dan
bagaimana
mengatasiny
a
TD : 150/90
mmHg
N : 85x/i
S : 36,6°C
RR : 20x/i

7) diaknosa keperawatan
N Diagnose
o
1. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

8). Intervensi Keperawatan


Tabel 4.7 Intervensi Keperawatan Klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi

No Diagnose SLKI SIKI


.

Kesiapan Setelah dilakukan Penentuan tujuan Bersama


1. peningkatan 1. Identifikasi tujuan-tujuan
asuhan
manajemen
yang akan dicapai.
kesehatan keperawatan
2. Nyatakan tujuan dengan
selama 4x
kalimat positif dan jelas.
pertemuan dalam
3. Tetapkan skala pencapaian
seminggu
diharapkan pasien tujuan.
dapat 4. Prioritaskan aktivitas yang
meningkatkan dapat membantu pencapaian
manajemen tujuan.
kesehatan dengan 5. Fasilitasi dalam
kriteria: mengidentifikasi hasil yang
1. Melakukan diharapkan untuk setiap
tindakan untuk tujuan.
mengurangi 6. Tetapkan waktu yang
factor resiko realistis.
meningkat 7. Anjurkan mengidentifikasi
2. Menerapkan nilai dan system kepercayaan
program saat menetapkan tujuan.
keperawatan
meningkat Edukasi Latihan fisik
3. Menunjukan 1. Jelaskan manfaat Kesehatan

pemahaman dan efek fisiologis olahraga.

perilaku sehat 2. Jelaskan jenis Latihan yang

meningkat sesuai dengan kondisi

4. Kemampuan Kesehatan

menjalankan 3. Jenis frekuensi durasi, dan

prilaku sehat intensitas program Latihan

meningkat yang diinginkan.


4. Ajarkan Latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat.
5. Ajarkan Teknik menghindari
cedera saat berolahraga.
6. Anjurkan pemanasan yang
tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama
Latihan fisik.
Edukasi program pengobatan
1. Identifikasi pengetahuan
tentang pengobatan yang
direkomendasikan.
2. Berikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar.
3. Jelaskan manfaat dan efek
samping pengobatan.
4. Jelaskan pengelolahan efek
samping obat.
5. Anjurkan memonitor
perkembangan keefektifan
pengobatan.
6. Anjirkan mengonsumsi
pengobatan sesui indikasi.
7. Ajarkan kemampuan
melakukan pengobatan
mandiri.

Manajemen nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoteransi makanan
3. Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrisi
4. Fasilitasi menentukan
pedoman diet
5. Ajarkan diet yang
diprogramkan
4. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.6 Implementasi Keperawatan Klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi
Klien 1
N tgl Implementasi Evaluasi
o

1 Penentuan tujuan Bersama S : Pasien mengatakan pasien


08/02/2 1. Mengidentifikasi tujuan- ingin hidup lebih sehat lagi,
1 Pasien ingin segera sembuh
tujuan yang akan dicapai.
dari penyakitnya, paien tidak
2. Menyatakan tujuan dengan pernah beolahraga, pasien
makan makanan yang ada
kalimat positif dan jelas.
dirumah tanpa ada pantangan,
3. Menetapkan skala pasien juga mengonsumsi
alcohol dan rokok waktu usia
pencapaian tujuan.
mudanya pasien tidak
4. Memperioritaskan aktivitas mengetahui tentang hipertensi
dan belum mampu untuk
yang dapat membantu
kesiapan meningkatkan
pencapaian tujuan. manajemen Kesehatan
hipertensi dan mengidentifaksi
5. Memfasilitasi dalam
masalah kesehatan yang terjadi
mengidentifikasi hasil yang pada dirinya.
diharapkan untuk setiap
O : klien tampak antusias ingin
tujuan. mengetahui bagaimana cara
meningkatkan
6. Menetetapkan waktu yang
sesiapanpeningkatan
realistis. manajemen kesehatan
TD : 140/80 mmHg
7. Menganjurkan
N : 80x/i
mengidentifikasi nilai dan S : 36,°C
RR : 22x/i
system kepercayaan saat
menetapkan tujuan. A : Masalah belum teratasi

Edukasi Latihan fisik P : Lanjut Intervensi


8. Menjelaskan manfaat 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,1
4,15,16,17,18,19,20,21,22,23,2
Kesehatan dan efek 4,25
fisiologis olahraga.
9. Menjelaskan jenis Latihan
yang sesuai dengan kondisi
Kesehatan
10. Jenis frekuensi durasi, dan
intensitas program Latihan
yang diinginkan.
11. Mengajarkan Latihan
pemanasan dan pendinginan
yang tepat.
12. Mengajarkan Teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.
13. Menganjurkan pemanasan
yang tepat untuk
memaksimalkan penyerapan
oksigen selama Latihan fisik.

Edukasi program pengobatan


14. Mengidentifikasi
pengetahuan tentang
pengobatan yang
direkomendasikan.
15. Memberikan dukungan
untuk menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar.
16. Menjelaskan manfaat dan
efek samping pengobatan.
17. Menjelaskan pengelolahan
efek samping obat.
18. Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan
pengobatan.
19. Menganjarkan mengonsumsi
pengobatan sesui indikasi.
20. Mengajarkan kemampuan
melakukan pengobatan
mandiri.

Manajemen nutrisi
21. Mengidentifikasi status
nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi dan
intoteransi makanan
23. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrisi
24. Memfasilitasi menentukan
pedoman diet
25. Mengajarkan diet yang
diprogramkan

2 10/03/2 Penentuan tujuan Bersama


. 1 4.Memperioritaskan aktivitas S : Pasien mengatakan pasien
ingin hidup lebih sehat lagi,
yang dapat membantu
Pasien ingin segera sembuh
pencapaian tujuan. dari penyakitnya, paien tidak
pernah beolahraga, pasien
5.Memfasilitasi dalam
makan makanan yang ada
mengidentifikasi hasil yang dirumah tanpa ada pantangan,
pasien juga mengonsumsi
diharapkan untuk setiap
alcohol dan rokok waktu usia
tujuan. mudanya pasien tidak
mengetahui tentang hipertensi
6.Menetetapkan waktu yang
dan belum mampu untuk
realistis. kesiapan meningkatkan
manajemen Kesehatan
Edukasi Latihan fisik hipertensi dan mengidentifaksi
9.Menjelaskan jenis masalah kesehatan yang terjadi
pada dirinya.
Latihan yang sesuai
dengan kondisi Kesehatan O : klien tampak sudah
mengerti terkait kesiapan
11.Mengajarkan Latihan peningkatan manajemen
pemanasan dan kesehatan
TD : 140/80 mmHg
pendinginan yang tepat.
N : 80x/menit
12.Mengajarkan Teknik S : 36,3°C
RR: 20x/menit
menghindari cedera saat
berolahraga. A : Masalah Teratasi Sebagian
13.Menganjurkan
P : Lanjut Intervensi
pemanasan yang tepat
untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen
selama Latihan fisik.

Edukasi program pengobatan


15.Memberikan dukungan
untuk menjalani program
pengobatan dengan baik
dan benar.
17.Menjelaskan
pengelolahan efek
samping obat.
18.Menganjurkan
memonitor perkembangan
keefektifan pengobatan.
19.Menganjarkan
mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi.
20.Mengajarkan
kemampuan melakukan
pengobatan mandiri.

Manajemen nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi
dan intoteransi
makanan
23.Mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan jenis
nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan

3 14/ Penentuan tujuan Bersama S : klien mengatakan sudah


03/ 4.Memperioritaskan aktivitas sangat mengetahui terkait
21 kesiapan peningkatan
yang dapat membantu
manajemen kesehatan
pencapaian tujuan.
O : klien tampak lebih
5.Memfasilitasi dalam
mengerti terkait kesiapan
mengidentifikasi hasil yang peningkatanmanajemen
kesehatan
diharapkan untuk setiap
TD : 140/80 mmHg
tujuan. N : 86x/menit
S : 36,6°C
Edukasi Latihan fisik RR : 20x/menit
11.Mengajarkan Latihan
A: Masalah Teratasi sebagian
pemanasan dan
pendinginan yang tepat. P : lanjutkan Intervensi
12.Mengajarkan Teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.

Edukasi program pengobatan


19.Menganjarkan
mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi.

Manajemen nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan

4 15/ Penentuan tujuan Bersama S : klien mengatakan sudah


02/ 4.Memperioritaskan aktivitas mengetahui terkait apasaja
20 yang dilakukan dalam
yang dapat membantu
21 kesiapan peningkatan
pencapaian tujuan. memanajemen kesehatan
5.Memfasilitasi dalam
O : klien tampak sudah
mengidentifikasi hasil yang mengerti terkait kesiapan
peningkatanmanajemen
diharapkan untuk setiap
kesehatan
tujuan. TD : 140/80 mmHg
N : 80x/menit
Edukasi Latihan fisik S : 36,6°C
11.Mengajarkan Latihan RR : 20x/menit
pemanasan dan A: Masalah Teratasi
pendinginan yang tepat.
P : Hentikan Intervensi
12.Mengajarkan Teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.

Edukasi program pengobatan


19.Menganjarkan
mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi.

Manajemen nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Klien 2
N Tgl Implementasi Evaluasi
o
1 Penentuan tujuan Bersama S : Pasien mengatakan
08/02/21 1. Mengidentifikasi tujuan-tujuan pasien ingin hidup lebih
sehat lagi, Pasien ingin
yang akan dicapai.
segera sembuh dari
2. Menyatakan tujuan dengan penyakitnya, paien tidak
pernah beolahraga, pasien
kalimat positif dan jelas.
suka makan makanan yang
3. Menetapkan skala pencapaian digoreng bersantan dna
sin, pasien juga
tujuan.
mengonsumsi alcohol dan
4. Memperioritaskan aktivitas yang rokok waktu usia mudanya
pasien tidak mengetahui
dapat membantu pencapaian
tentang hipertensi dan
tujuan. belum mampu untuk
kesiapan meningkatkan
5. Memfasilitasi dalam
manajemen Kesehatan
mengidentifikasi hasil yang hipertensi dan
mengidentifaksi masalah
diharapkan untuk setiap tujuan.
kesehatan yang terjadi
6. Menetetapkan waktu yang pada dirinya.
realistis.
O : klien tampak antusias
7. Menganjurkan mengidentifikasi ingin mengetahui
bagaimana cara
nilai dan system kepercayaan saat
meningkatkan
menetapkan tujuan. sesiapanpeningkatan
manajemen kesehatan
Edukasi Latihan fisik TD : 150/90 mmHg
8. Menjelaskan manfaat Kesehatan N : 88x/menit
S : 36,6°C
dan efek fisiologis olahraga. RR : 20x/menit
9. Menjelaskan jenis Latihan yang
A : Masalah belum teratasi
sesuai dengan kondisi Kesehatan
10. Jenis frekuensi durasi, dan P : Lanjut Intervensi
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
intensitas program Latihan yang
diinginkan.
11. Mengajarkan Latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat.
12. Mengajarkan Teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.
13. Menganjurkan pemanasan yang
tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama
Latihan fisik.

Edukasi program pengobatan


14. Mengidentifikasi pengetahuan
tentang pengobatan yang
direkomendasikan.
15. Memberikan dukungan untuk
menjalani program pengobatan
dengan baik dan benar.
16. Menjelaskan manfaat dan efek
samping pengobatan.
17. Menjelaskan pengelolahan efek
samping obat.
18. Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan
pengobatan.
19. Menganjarkan mengonsumsi
pengobatan sesui indikasi.
20. Mengajarkan kemampuan
melakukan pengobatan mandiri.

Manajemen nutrisi
21. Mengidentifikasi status nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi dan
intoteransi makanan
23. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrisi
24. Memfasilitasi menentukan
pedoman diet
25. Mengajarkan diet yang
diprogramkan

09/02/21 Penentuan tujuan Bersama


2 4.Memperioritaskan aktivitas S : Pasien mengatakan
. pasien ingin hidup lebih
yang dapat membantu
sehat lagi, Pasien ingin
pencapaian tujuan. segera sembuh dari
penyakitnya, paien tidak
6.Menetetapkan waktu yang
pernah beolahraga, pasien
realistis. suka makan makanan yang
digoreng bersantan dna
Edukasi Latihan fisik sin, pasien juga
9.Menjelaskan jenis Latihan yang mengonsumsi alcohol dan
rokok waktu usia mudanya
sesuai dengan kondisi Kesehatan pasien tidak mengetahui
10.Jenis frekuensi durasi, dan tentang hipertensi dan
belum mampu untuk
intensitas program Latihan yang kesiapan meningkatkan
diinginkan. manajemen Kesehatan
hipertensi dan
11.Mengajarkan Latihan mengidentifaksi masalah
pemanasan dan pendinginan yang kesehatan yang terjadi
pada dirinya.
tepat.
O : klien tampak sudah
Edukasi program pengobatan mengerti terkait kesiapan
18.Menganjurkan memonitor peningkatan manajemen
kesehatan
perkembangan keefektifan
TD : 150/90 mmHg
pengobatan. N : 85x/menit
S : 36,4°C
19.Menganjarkan mengonsumsi
RR: 20x/mnit
pengobatan sesui indikasi.
A : Masalah Teratasi
20.Mengajarkan kemampuan
Sebagian
melakukan pengobatan mandiri.
P : Lanjut Intervensi
Manajemen nutrisi
23.Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrisi
24.Memfasilitasi menentukan
pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan

3 14/0 Penentuan tujuan Bersama S : klien mengatakan


2/21 4.Memperioritaskan aktivitas sudah sangat mengetahui
terkait kesiapan
yang dapat membantu
peningkatan manajemen
pencapaian tujuan. kesehatan
6.Menetetapkan waktu yang
O : klien tampak sudah
realistis. mengerti terkait kesiapan
manajemen kesehatan
Edukasi Latihan fisik TD : 150/90 mmHg
10.Jenis frekuensi durasi, dan N : 88x/menit
S : 36,°C
intensitas program Latihan yang RR : 22x/menit
diinginkan.
A: Masalah Teratasi
11.Mengajarkan Latihan sebagian
pemanasan dan pendinginan yang
P : lanjutkan intervensi
tepat.

Edukasi program pengobatan


19.Menganjarkan mengonsumsi
pengobatan sesui indikasi.
20.Mengajarkan kemampuan
melakukan pengobatan mandiri.

Manajemen nutrisi
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan

4 15/0 Penentuan tujuan Bersama S : klien mengatakan


2/20 4.Memperioritaskan aktivitas sudah mengetahui terkais
21 apasaja yang dilakukan
yang dapat membantu
dalam memanajemen
pencapaian tujuan. kesehatan
6.Menetetapkan waktu yang
O : klien tampak sudah
realistis. mengerti terkait kesiapan
Edukasi Latihan fisik peningkatanmanajemen
10.Jenis frekuensi durasi, dan kesehatan
TD : 150/80 mmHg
intensitas program Latihan yang
N : 80x/menit
diinginkan. S : 36,6°C
RR : 20x/menit
11.Mengajarkan Latihan
pemanasan dan pendinginan yang A: Masalah Teratasi
tepat.
P : Hentikan Intervensi
Edukasi program pengobatan
19.Menganjarkan mengonsumsi
pengobatan sesui indikasi.
20.Mengajarkan kemampuan
melakukan pengobatan mandiri.

Manajemen nutrisi

25.Mengajarkan diet yang


diprogramkan

4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan membahas sesuai data dan pengalaman yang nyata
pada studi kasus dengan klien 1 (Tn.J) dank lien 2 (Tn. S) di desa Mulyoagung Kab.
Malang. Penulis akan membandingkan antara teori dan hasil yang diambil dari data
pengkajian di lapangan yang akan diuraikan sebagai berikut :

4.2.1 Diagnosa Keperawatan Klien 1 dan klien 2 Defisit Pengetahuan


Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 08 sampai 15 februari 2021
didapatkan data subjetif dari klien 1 Tn.J adalah pasien ingin hidup lebih sehat lagi,
Pasien ingin segera sembuh dari penyakitnya, paien tidak pernah beolahraga, pasien
makan makanan yang ada dirumah tanpa ada pantangan, pasien juga mengonsumsi
alcohol dan rokok waktu usia mudanya pasien tidak mengetahui tentang hipertensi
dan belum mampu untuk kesiapan meningkatkan manajemen Kesehatan hipertensi
dan mengidentifaksi masalah kesehatan yang terjadi pada dirinya dan data objektif
yang ditemukan oleh penulis antara lain klien tampak antusias ingin mengetahui
bagaimana cara meningkatkan sesiapanpeningkatan manajemen kesehatan TD :
140/80 mmHg N : 80x/menit, S : 36,°C, RR : 22x/menit keadaan umum cukup GCS
456. Sedangkan pada klien 2 Tn.S data subjektif seperti pasien ingin hidup lebih sehat
lagi, Pasien ingin segera sembuh dari penyakitnya, paien tidak pernah beolahraga,
pasien suka makan makanan yang digoreng bersantan dna sin, pasien juga
mengonsumsi alcohol dan rokok waktu usia mudanya pasien tidak mengetahui tentang
hipertensi dan belum mampu untuk kesiapan meningkatkan manajemen Kesehatan
hipertensi dan mengidentifaksi masalah kesehatan yang terjadi pada dirinya. data
objektif yang ditemukan oleh penulis antara lain klien tampak antusias ingin
mengetahui bagaimana cara meningkatkan sesiapanpeningkatan manajemen kesehatan
TD : 150/90 mmHg, N : 88x/menit, S : 36,6°C, RR : 20x/menit keadaan umum cukup
GCS 456.
Dari data subjektif dan objektif yang didapat dari kedua klien, penulis
mengangkat diagnose keperawatan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
dibuktikan dengan mengekspresikan keinginan untuk mengelolah masalah kesehatan
dan pencegahan dengan tanda dan gejala ditemukan padaklien 1 dan 2 yang
memperkuat penegakan diagnose keperawatan ini. Menurut teori Tim pokjs SDKI
DPP PPNI, 2016 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Diagnose kerawatan
kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dapa ditegakkan jika memenuhi kriteria
batasan karakteristik antara lain : Pengetahuan tentang hipertensi masih sangat rendah,
Kurangnya komitmen dari pasien dan petugas kesehatan untuk membuat rencana
terapi lanjutan, Pola hidup yang buruk, Tingkat kepatuhan pengobatan rendah.
Dengan data yang demikian dimana terdapat kecocokan antara factor dan teori.

4.2.2 Intervensi Keperawatan Klien 1 dan klien 2 Defisit Pengetahuan


Intervensi keperawatan yang disusun pada klien 1 dan klien 2 telah disesuaikan
menurut SDKI-SLKI-SIKI, intervensi yang sesuai dengan masalah keperawatan pada
klien penderita hipertensi dengan gangguan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
adalah dengan Identifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai, Nyatakan tujuan dengan
kalimat positif dan jelas, Tetapkan skala pencapaian tujuan, Prioritaskan aktivitas yang
dapat membantu pencapaian tujuan, Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang
diharapkan untuk setiap tujuan, Tetapkan waktu yang realistis, Anjurkan
mengidentifikasi nilai dan system kepercayaan saat menetapkan tujuan, Jelaskan manfaat
Kesehatan dan efek fisiologis olahraga, Jelaskan jenis Latihan yang sesuai dengan
kondisi Kesehata, Jenis frekuensi durasi, dan intensitas program Latihan yang diinginkan,
Ajarkan Latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat,Ajarkan Teknik menghindari
cedera saat berolahraga, Anjurkan pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama Latihan fisik, Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan
yang direkomendasikan, Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan
baik dan benar, Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan, Jelaskan pengelolahan
efek samping obat, Anjurkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan,
Anjirkan mengonsumsi pengobatan sesui indikasi, Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri, Identifikasi status nutrisi, Identifikasi alergi dan intoteransi
makanan, Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi, Fasilitasi menentukan pedoman
diet, Ajarkan diet yang diprogramkan. Tujuan yang diharapkan seteah dlakukan tindakan
keperawatan selama 4x pertemuan dalam seminggu diharapkan kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan berhasil dengan keriteria hasil berdasarkan (SLKI), ya itu
Melakukan tindakan untuk mengurangi factor resiko meningkat, Menerapkan program
keperawatan meningkat, Menunjukan pemahaman perilaku sehat meningkat,
Kemampuan menjalankan prilaku sehat meningkat.

4.2. 3 Implementasi Keperawatan Klien 1 dan klien 2 Defisit Pengetahuan

Impelementasi yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 pada hari pertama yaitu
melakukan Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai, Menyatakan tujuan
dengan kalimat positif dan jelas, Menetapkan skala pencapaian tujuan,
Memperioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi
dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Menetetapkan
waktu yang realistis, Menganjurkan mengidentifikasi nilai dan system kepercayaan
saat menetapkan tujuan, Menjelaskan manfaat Kesehatan dan efek fisiologis
olahraga, Menjelaskan jenis Latihan yang sesuai dengan kondisi Kesehatan, Jenis
frekuensi durasi, dan intensitas program Latihan yang diinginkan, Mengajarkan
Latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari
cedera saat berolahraga, Menganjurkan pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama Latihan fisik, Mengidentifikasi pengetahuan tentang
pengobatan yang direkomendasikan, Memberikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan benar, Menjelaskan manfaat dan efek samping
pengobatan, Menjelaskan pengelolahan efek samping obat, Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan pengobatan, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi, Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri,
Mengidentifikasi status nutrisi, Mengidentifikasi alergi dan intoteransi makanan,
Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi, Memfasilitasi menentukan
pedoman diet, Mengajarkan diet yang diprogramkan. Hari kedua dilakukan
Memperioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi
dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Menetetapkan
waktu yang realistis, Menjelaskan jenis Latihan yang sesuai dengan kondisi
Kesehatan, Mengajarkan Latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat,
Mengajarkan Teknik menghindari cedera saat berolahraga, Menganjurkan pemanasan
yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama Latihan fisik,
Memberikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar,
Menjelaskan pengelolahan efek samping obat, Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan pengobatan, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi, Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri,
Mengidentifikasi alergi dan intoteransi makanan, Mengidentifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrisi, Memfasilitasi menentukan pedoman diet, Mengajarkan diet yang
diprogramkan. Hari ke tiga penelitian Memperioritaskan aktivitas yang dapat
membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang
diharapkan untuk setiap tujuan, Mengajarkan Latihan pemanasan dan pendinginan
yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari cedera saat berolahraga, Menganjarkan
mengonsumsi pengobatan sesui indikasi, Memfasilitasi menentukan pedoman diet,
Mengajarkan diet yang diprogramkan. Pemeriksaan hari ke empat Memperioritaskan
aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi dalam
mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Mengajarkan Latihan
pemanasan dan pendinginan yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari cedera
saat berolahraga, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan sesui indikasi,
Memfasilitasi menentukan pedoman diet, Mengajarkan diet yang diprogramkan.

4.2.3 Evaluasi Keperawatan Klien 1 dan klien 2 Defisit Pengetahuan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari dalam semingu, dari
data subjektif yang diambil pada klien 1 yaitu klien mengatakan sudah mengetahui
terkait apasaja yang dilakukan dalam kesiapan peningkatan memanajemen kesehatan
data objektif yang diperoleh antara lain keadaan umum cukup, composmantis, TD :
140/80 mmHg N : 80x/menit, S : 36,°C, RR : 22x/menit GCS 456. Sedangkan pada
klien 2 didapatkan evaluasi dari data subjektif yaitu pasien mengatkan klien tampak
sudah mengerti terkait kesiapan peningkatanmanajemen kesehatan data objektif yang
diperolrh antara lain keadaan umum cukup, composmantis , TD : 150/90 mmHg, N :
88x/menit, S : 36,6°C, RR : 20x/menit GCS 456.
Keberhasilan tindakan pencegahan dan kekambuhan dipengaruhi oleh
perencanaan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dalam mencapai
pengontrolan tekanan darah secara optimal. Dalam hal ini diperlukan dukungan
keluarga dan petugas kesehatan. Perawat sebagai petugas kesehatan perlu
memperhatikan aspek promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative. Aspek
promotive dalam keperawatan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan
tentang hipertensi. Aspek preventif dengan cara deteksi secara dini adanya tanda
peningkatan tekanan darah, memonitor tanda-tanda vital secara rutin dan
menganjurkan untuk menjaga dan mengatur pola makan sesuai diet, berolahraga,
mengurangi garam yang berlebih dalam makanan, alcohol, serta mencegah obesitas
yang dianjurkan bagi pendereita hipertensi. Aspek kuratif yaitu dengan berkolaborasi
dalam pemberian obat-obatan. Aspek rehabilitative taitu dengan cara melakukan
Teknik relaksasi progresif pada saat mengalami peningkatan tekanan darah dan
perawat memiliki peran sebagai educator atau pendidik. Sebagai seorang pendidik,
perawat membantu klien dalam mengenali masalah kesehatan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan yang diperlukan untuk membantu memulihkan atau memelihara
kesehatan (Lisiswanti & Dananda, 2016).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Masalah
Keperawatan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan yang dibuat berdasarkan studi kasus adalah sebagai
berikut:
5.1.1Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian dari kedua klien yang mengalami Hipertensi
dengan masalah kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
5.1.2Diagnosis
Setelah dilakukan analisa data didapatkan satu diagnose keperawatan
sesuai dengan pengkajian yang dilakukan.
5.1.3Perencanaan
Dari diagnosa penelitian mengenai kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan, peneliti melakukan intervensi kepada kedua klien, yaitu
menjelaskan terkait kesiapan peningkatan manajemen kesehatan. Intervensi
yang dilakukan pada kedua klien sesuai dengan buku SDKI.
5.1.4Tindakan
Peneliti dapat melakaukan implementasi keperawatan sesuai dengan
intervensi yang dibuat sebelumnya.
5.1.5Evaluasi
Dari hasil implementasi keperawatan tersebut yang telah dilakukan dari
kedua pasien dapat disimpulkan bahwa pada pasien 1 dan 2 yaitu Tn. J dan Tn.
S tindakan yang diberikan mulai hari pertama dan hari ke empat pasien dapat
menjalankan manajemen kesehatan dengan baik.

5.2 SARAN
Dari studi kasus Asuhan Keperawatan gerontik Pada Pasien Yang
Mengalami Hipertensi dengan Masalah kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan di Desa mulyoagung dau Kab. Malang, saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut:
5.2.1Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan
pembelajaran dalam bidang ilmu keperawatan keluarga dan meningkatkan
mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan
perawat yang professional, terampil dan bermutu dalam memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif berdasarkan ilmu dank ode etik
keperawatan.
5.2.2Bagi Perawat
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar lebih baik lagi terhadap pasien-
pasien Hipertensi dengan masalah Keperawatan kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan.
5.2.3Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan untuk klien, setelah mendapatkan tindakan keperawatan
dapat melanjutkan upaya kesehatan yang lebih diketahui dan disarankan demi
peningkatan derajat kesehatan dan diharapkan untuk keluarga rutin
memeriksakan diri ke puskesmas dan mengontrol tekanan darahnya, serta
dapat meningkatkan motivasi keluarga untuk melakukan pola hidup sehat, dan
bisa merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi ataupun mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah agar melanjutkan perawatan terhadap
anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai