2. riwayat penyakit
Tabel 4.2 riwayat penyakit Klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi
Riwayat penyakit Klien 1 Klien 2
Saat pengkajian Pasien mengatakan Pasien mengatakan
keluhan utama pasien ingin hidup pasien ingin hidup
lebih sehat lagi, Pasien lebih sehat lagi, Pasien
ingin segera sembuh ingin segera sembuh
dari penyakitnya, dari penyakitnya,
paien tidak pernah paien tidak pernah
beolahraga, pasien beolahraga, pasien
makan makanan yang suka makan makanan
ada dirumah tanpa ada yang digoreng
pantangan, pasien juga bersantan dna sin,
mengonsumsi alcohol pasien juga
dan rokok waktu usia mengonsumsi alcohol
mudanya pasien tidak dan rokok waktu usia
mengetahui tentang mudanya pasien tidak
hipertensi dan belum mengetahui tentang
mampu untuk kesiapan hipertensi dan belum
meningkatkan mampu untuk kesiapan
manajemen Kesehatan meningkatkan
hipertensi dan manajemen Kesehatan
mengidentifaksi hipertensi dan
masalah kesehatan mengidentifaksi
yang terjadi pada masalah kesehatan
dirinya. yang terjadi pada
dirinya.
3) genogram
Table 4.3 genogram
Pola istirahat tidur Klien sulit tidur karna klien tidur kurang
nyeri pada kepala, lebih 7 jam/hari
kurang lebih 4-5
jam/har
6).Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.6 Analisis Data Klien 1 dan Klien 2 Dengan Kasus Hipertensi
N Klien 1 Klien 2
o
.
7) diaknosa keperawatan
N Diagnose
o
1. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
4. Kemampuan Kesehatan
Manajemen nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoteransi makanan
3. Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrisi
4. Fasilitasi menentukan
pedoman diet
5. Ajarkan diet yang
diprogramkan
4. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.6 Implementasi Keperawatan Klien 1 dan Klien 2 dengan Kasus Hipertensi
Klien 1
N tgl Implementasi Evaluasi
o
Manajemen nutrisi
21. Mengidentifikasi status
nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi dan
intoteransi makanan
23. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrisi
24. Memfasilitasi menentukan
pedoman diet
25. Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Manajemen nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi
dan intoteransi
makanan
23.Mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan jenis
nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Manajemen nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Manajemen nutrisi
24.Memfasilitasi
menentukan pedoman diet
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Klien 2
N Tgl Implementasi Evaluasi
o
1 Penentuan tujuan Bersama S : Pasien mengatakan
08/02/21 1. Mengidentifikasi tujuan-tujuan pasien ingin hidup lebih
sehat lagi, Pasien ingin
yang akan dicapai.
segera sembuh dari
2. Menyatakan tujuan dengan penyakitnya, paien tidak
pernah beolahraga, pasien
kalimat positif dan jelas.
suka makan makanan yang
3. Menetapkan skala pencapaian digoreng bersantan dna
sin, pasien juga
tujuan.
mengonsumsi alcohol dan
4. Memperioritaskan aktivitas yang rokok waktu usia mudanya
pasien tidak mengetahui
dapat membantu pencapaian
tentang hipertensi dan
tujuan. belum mampu untuk
kesiapan meningkatkan
5. Memfasilitasi dalam
manajemen Kesehatan
mengidentifikasi hasil yang hipertensi dan
mengidentifaksi masalah
diharapkan untuk setiap tujuan.
kesehatan yang terjadi
6. Menetetapkan waktu yang pada dirinya.
realistis.
O : klien tampak antusias
7. Menganjurkan mengidentifikasi ingin mengetahui
bagaimana cara
nilai dan system kepercayaan saat
meningkatkan
menetapkan tujuan. sesiapanpeningkatan
manajemen kesehatan
Edukasi Latihan fisik TD : 150/90 mmHg
8. Menjelaskan manfaat Kesehatan N : 88x/menit
S : 36,6°C
dan efek fisiologis olahraga. RR : 20x/menit
9. Menjelaskan jenis Latihan yang
A : Masalah belum teratasi
sesuai dengan kondisi Kesehatan
10. Jenis frekuensi durasi, dan P : Lanjut Intervensi
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
intensitas program Latihan yang
diinginkan.
11. Mengajarkan Latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat.
12. Mengajarkan Teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.
13. Menganjurkan pemanasan yang
tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama
Latihan fisik.
Manajemen nutrisi
21. Mengidentifikasi status nutrisi
22. Mengidentifikasi alergi dan
intoteransi makanan
23. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrisi
24. Memfasilitasi menentukan
pedoman diet
25. Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Manajemen nutrisi
25.Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Manajemen nutrisi
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan membahas sesuai data dan pengalaman yang nyata
pada studi kasus dengan klien 1 (Tn.J) dank lien 2 (Tn. S) di desa Mulyoagung Kab.
Malang. Penulis akan membandingkan antara teori dan hasil yang diambil dari data
pengkajian di lapangan yang akan diuraikan sebagai berikut :
Impelementasi yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 pada hari pertama yaitu
melakukan Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai, Menyatakan tujuan
dengan kalimat positif dan jelas, Menetapkan skala pencapaian tujuan,
Memperioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi
dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Menetetapkan
waktu yang realistis, Menganjurkan mengidentifikasi nilai dan system kepercayaan
saat menetapkan tujuan, Menjelaskan manfaat Kesehatan dan efek fisiologis
olahraga, Menjelaskan jenis Latihan yang sesuai dengan kondisi Kesehatan, Jenis
frekuensi durasi, dan intensitas program Latihan yang diinginkan, Mengajarkan
Latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari
cedera saat berolahraga, Menganjurkan pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan
penyerapan oksigen selama Latihan fisik, Mengidentifikasi pengetahuan tentang
pengobatan yang direkomendasikan, Memberikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan benar, Menjelaskan manfaat dan efek samping
pengobatan, Menjelaskan pengelolahan efek samping obat, Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan pengobatan, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi, Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri,
Mengidentifikasi status nutrisi, Mengidentifikasi alergi dan intoteransi makanan,
Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi, Memfasilitasi menentukan
pedoman diet, Mengajarkan diet yang diprogramkan. Hari kedua dilakukan
Memperioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi
dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Menetetapkan
waktu yang realistis, Menjelaskan jenis Latihan yang sesuai dengan kondisi
Kesehatan, Mengajarkan Latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat,
Mengajarkan Teknik menghindari cedera saat berolahraga, Menganjurkan pemanasan
yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama Latihan fisik,
Memberikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar,
Menjelaskan pengelolahan efek samping obat, Menganjurkan memonitor
perkembangan keefektifan pengobatan, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan
sesui indikasi, Mengajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri,
Mengidentifikasi alergi dan intoteransi makanan, Mengidentifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrisi, Memfasilitasi menentukan pedoman diet, Mengajarkan diet yang
diprogramkan. Hari ke tiga penelitian Memperioritaskan aktivitas yang dapat
membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang
diharapkan untuk setiap tujuan, Mengajarkan Latihan pemanasan dan pendinginan
yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari cedera saat berolahraga, Menganjarkan
mengonsumsi pengobatan sesui indikasi, Memfasilitasi menentukan pedoman diet,
Mengajarkan diet yang diprogramkan. Pemeriksaan hari ke empat Memperioritaskan
aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan, Memfasilitasi dalam
mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan, Mengajarkan Latihan
pemanasan dan pendinginan yang tepat, Mengajarkan Teknik menghindari cedera
saat berolahraga, Menganjarkan mengonsumsi pengobatan sesui indikasi,
Memfasilitasi menentukan pedoman diet, Mengajarkan diet yang diprogramkan.
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Masalah
Keperawatan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan yang dibuat berdasarkan studi kasus adalah sebagai
berikut:
5.1.1Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian dari kedua klien yang mengalami Hipertensi
dengan masalah kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
5.1.2Diagnosis
Setelah dilakukan analisa data didapatkan satu diagnose keperawatan
sesuai dengan pengkajian yang dilakukan.
5.1.3Perencanaan
Dari diagnosa penelitian mengenai kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan, peneliti melakukan intervensi kepada kedua klien, yaitu
menjelaskan terkait kesiapan peningkatan manajemen kesehatan. Intervensi
yang dilakukan pada kedua klien sesuai dengan buku SDKI.
5.1.4Tindakan
Peneliti dapat melakaukan implementasi keperawatan sesuai dengan
intervensi yang dibuat sebelumnya.
5.1.5Evaluasi
Dari hasil implementasi keperawatan tersebut yang telah dilakukan dari
kedua pasien dapat disimpulkan bahwa pada pasien 1 dan 2 yaitu Tn. J dan Tn.
S tindakan yang diberikan mulai hari pertama dan hari ke empat pasien dapat
menjalankan manajemen kesehatan dengan baik.
5.2 SARAN
Dari studi kasus Asuhan Keperawatan gerontik Pada Pasien Yang
Mengalami Hipertensi dengan Masalah kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan di Desa mulyoagung dau Kab. Malang, saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut:
5.2.1Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan
pembelajaran dalam bidang ilmu keperawatan keluarga dan meningkatkan
mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan
perawat yang professional, terampil dan bermutu dalam memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif berdasarkan ilmu dank ode etik
keperawatan.
5.2.2Bagi Perawat
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar lebih baik lagi terhadap pasien-
pasien Hipertensi dengan masalah Keperawatan kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan.
5.2.3Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan untuk klien, setelah mendapatkan tindakan keperawatan
dapat melanjutkan upaya kesehatan yang lebih diketahui dan disarankan demi
peningkatan derajat kesehatan dan diharapkan untuk keluarga rutin
memeriksakan diri ke puskesmas dan mengontrol tekanan darahnya, serta
dapat meningkatkan motivasi keluarga untuk melakukan pola hidup sehat, dan
bisa merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi ataupun mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah agar melanjutkan perawatan terhadap
anggota keluarga.