Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN KISTA OVARIUM


DI RUANG BOUGENVILE 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Tugas Mandiri
Stase Maternitas

Disusun Oleh :
Tubagus Laka Atrinda Wibawa
21/488188/KU/23484

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
IDENTITAS PASIEN PASIEN II

Nama Ny. D
Jenis kelamin Perempuan
Kelamin 55 tahun
Status perkawinan Menikah
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Agama Kristen
Pendidikan terakhir SMP
Alamat Magelang, Jawa tengah
Diagnosa medis Kista Ovarium
Nomor Register 01.01.67.86
MRS/Tgl pengkajian 1 desember 2021
2 desember 2021

Data Subjektif PASIEN II

Keluhan utama Pasien mengeluh mual muntah


setelah kemoterapi
Riwayat penyakit Pasien terdiagnosa Ca Ovarium dari

sekarang sejak tahun 2015. Pasien masuk

rumah sakit pada tangga 30 November

. Pasien mengatakan masuk

rumah sakit karena sudah jadwalnya

untuk melakukan kemoterapi yang

ke 12. Keadaan umum baik,

kesadaran composmentis. Pasien

mengeluh mual muntah setelah

menjalani kemoterapi. Selama sakit

pasien mengatakan mengalami

penurunan berat badan SMRS 64 kg

sekarang menjadi 60 kg. Pasien

dapat beraktifitas secara mandiri.

Riwayat kesehatan Sebelumnya pasien sudah pernah


dahulu dirawat dirumah sakit dengan
diagnosa yang sama dan menjalani
operasi pengangkatan ovarium pada
tahun 2016. Lalu pada tahun 2018
pasien kembali menjalani operasi
kolostomi.
Riwayat kesehatan Pasien mengatakan tidak ada
keluarga anggota keluarga lain yang memiliki
penyakit yang sama dengan pasien.
Pengkajian Fisik

Observasi PASIEN II
Keadaan umum Posisi pasien duduk, pasien tidak terpasang alat invasif apapun

Kesadaran Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6

Pemeriksaan tanda- tanda TD : 150/100 mmHg


vital N : 81x/menit RR : 20x/menit
T : 36,2oC

Kenyamanan/Nyeri Tidak ada keluhan nyeri pada pasien.

Status fungsional/aktivitas dan 1. Mengendalikan rangsangan defekasi (BAB) : skor 2 Mandiri


mobilitas Barthel indeks 2. Mengendalikan rangsang berkemih (BAK) : skor 2 Mandiri
3. Membersihkan diri (cuci muka, sisir rambut, sikat gigi) :
skor 1 mandiri
4. Penggunaan jamban masuk dan keluar (melepaskan, memakai,
celana, membersihkan, menyiram) : Skor 2 mandiri
5. Makan : Skor 2 Mandiri
6. Berubah sikap dari berbaring ke duduk : 3 mandiri
7. Berpindah/berjalan: 3 mandiri
8. Memakai Baju : skor 2 mandiri
9. Naik turun tangga : skor 2 mandiri
10. Mandi : Skor 1 mandiri
TOTAL : 18 Ketergantungan Ringan

Pemeriksaan Fisik PASIEN II

A. Pemeriksaan kepala dan Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada lesi. Penyebaran
leher rambut tidak merata, berwarna hitam dan putih (uban), rambut mudah
1. Kepala dan rambut patah, tidak bercabang, dan tidak ada kelainan
2. Mata Mata lengkap, simetris kanan dan kiri., kornea mata jernih kanan
dan kiri. Konjuntiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik Kelopak
mata/palepebra tidak ada pembengkakan. Adanya reflek cahaya pada
pupil dan bentuk isokor kanan dan kiri, iris kanan kiri berwarna
hitam, tidak ada kelainan
3. Hidung Tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi septum nasal ditengah,
lubang hidung bersih, tidak ada secret, tulang hidung dan septum
nasi tidak ada pembengkakan dan tidak ada polip
4. Mulut & Lidah Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal uvula
letak simetris ditengah .
5. Telinga Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri. Lubang telinga
bersih, tidak ada serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan
baik
6. Leher Kelenjar getah bening tidak teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, posisi
trakhea letak ditengah dan tidak ada kelainan

B. Pemeriksaan thorak sistem Pasien terlihat sesak, tidak ada batuk dan secret. Bentuk dada
pernafasan simetris, irama nafas teratur, pola nafas normal, tidak ada pernafasan
1. Inspeksi cuping hidung, otot bantu pernafasan, vocal permitus dan ekspansi
2. Palpasi paru anterior dan posterior dada normal, perkusi sonor, auskultasi
3. Perkusi suara nafas vesikuler
4. Auskultasi
C. Pemeriksaan jantung Pada pemeriksaan inspeksi CRT <
1. Inspeksi dan palpasi 2 detik tidak ada sianosis. Pada pemeriksaan palpasi iktus kordis
2. Perkusi batas jantung teraba hangat. Perkusi batas jantung : Basic jantung berada di ICS II
3. Auskultasi dari lateral ke media linea , para sterna sinistra, tidak melebar,
Pinggang jantung berada di ICS III dari linea para sterna kiri, tidak
melebar, Apeks jantung berada di ICS V dari linea midclavikula
sinistra, tidak melebar. Pemeriksaan auskultasi : bunyi
jantung I saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan regular,
bunyi jantung II : saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan
regular, bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan,
dan tidak ada kelainan.
D. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/masa tidak ada
1. Inspeksi pada perut, tidak tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen,
2. Auskultasi tidak ada luka operasi . Auskultasi : peristaltic 25x/menit Palpasi :
3. Palpasi Tegang
4. Perkusi Tidak ada nyeri tekan, mass, Hepar Lien tidak ada kelainan Ginjal
tidak ada nyeri tekan, tidak ada asietas.
E. Pemeriksaan Neurologis Memory Panjang, perhatian dapat mengulang, bahasa baik, kongnisi
baik, orientasi orang, saraf sensori nyeri tusuk. Tingkat kesadaran
compos mentis. Tanda rangsangan otak (meningeal sign) :
1. N I (olfaktorius) : penciuman
baik, bisa membedakan bau- bauan.
2. N II (optikus) : jarak pandang baik
3. NIII (okulomotorius) : adanya reflek rangsangan pada pupil
4. N IV (troklearis) :,bisa menggerakkan bola mata ke atas dan ke
bawah
5. N V (trigeminus) : tidak ada kesulitan mengunyah
6. N VI (abdusen) : bisa menggerakan bola mata ke kanan dan
ke kiri
7. N VII (facialis) : pengecapan terhadap rasa-rasa baik
8. NVIII(vestibulotroklearis) : pendengaran baik
9. NIX (glosofaringeus): tidak ada nyeri telan
10. N X (vagus) : bisa mengucap “ah” dan menelan saliva
11. N XI (assesorius) : bisa mengangkat bahu dan menoleh dengan
adanya tahanan
12. NXII (hipoglosus): bisa menjulurkan, menggerakkan lidah
ke kanan dan ke kiri
Fungsi motorik klien normal, bisa menggerakkan ekstremitas atas
dan bawah, nilai motorik 6 (mengikuti perintah), Fungsi sensorik
normal, tidak ada masalah pada fungsi sensorik, reflek fisiologis :
patella (-), reflek patofisiologis : babinski (-)
F. Pemeriksaan sistem Kebersihan genitalia bersih, tidak ada keluhan kencing, kemampuan
perkemihan berkemih spontan, produksi urin 1600 ml/hari warna kuning bau
amoniak, tidak ada nyeri tekan.
G. Pemeriksaan muskuluskeletal Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan ekstermitas, tidak ada
(ekstremitas) dan Integumen kelainan tulang belakang, tidak fraktur, tidak menggunakan traksi,
tidak komparmentet syndrome, kulit kemerahan, turgor kulit kurang,

Kekuatan otot :
55
55
Tidak ada luka.
H. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.

Riwayat PASIEN II

Menstruasi Ny. D mengalami menarche pada usia 14 tahun, dengan siklus


teratur setiap bulan, lama haid 4-5 hari.
Kontrasepsi Tipe alat kontrasepsi yang pernah dipakai olen Ny. D adalah suntik 3
bulan, pil, dan yang terakhir digunakan adalah spiral. Tujuan Ny.D
menggunakan KB yaitu untuk memberikan jarak kehamilan. Ny.D
berhenti menggunakan KB pada tahun 2016. Alasan Ny.D berhenti
menggunakan KB karena sudah tidak menstruasi.
Tindakan PASIEN II

Pengkajian spiritual sebelum sakit Sering

Pengkajian spiritual selama sakit Kadang-kadang

Pemeriksaan penunjang

ANALISIS MASALAH

No. Data Masalah Etiologi


1. DS: Pasien mengeluhkan mual dan muntah Mual Regimen pengobatan
setelah menjalani kemoterapi
DO:
- Pengobatan kemoterapi ke 12

2. DS: Pasien tidak mengeluh nyeri, pasien Resiko Infeksi Penyakit kronis
dating untuk menalnai kemoterapi yang ke 12
DO:
- Terdapat colonostomy
- TD : 150/100 mmHg
- N : 81x/menit
- RR : 20x/menit
T : 36,2oC

3. DS: Pasien mengatakan kembali ke rs untuk Kesiapan untuk peningkatan Koping manajemen kesehatan
menjalani kemoterapi yang ke 12 manajemen kesehatan
DO:
- Pasien secara rutin menjalani
protokol kemoterapi

RENCANA KEPERAWATAN 3N

No. Diagnosa NOC NIC

Nausea (00134) Kontrol Mual dan Muntah Manajemen mual


1.
Definisi: Fenomena subjektif Definisi: Tindakan personal untuk Definisi: Pencegahan dan
dari perasaan yang tidak mengontrol mual, suara akan muntah, dan penanggulangan mual
menyenangkan di bagian gejala muntah
belakang tenggorokan dan Aktivitas:
perut, yang memungkinkan Setelah dilakukan intervensi keperawatan - Dorong pasien untuk memantau
menyebabkan muntah selama 3x24 jam diharapkan pasien pengalaman diri terhadap mual
mengalami perubahan dengan kriteria hasil: - Dorong pasien untuk belajar strategi
mengatasi mual sendiri
- Pastikan bahwa obat antiemetik
Indikator A T
efektif diberikan untuk mencegah
Mengenali onset muntah 3 5 mual bila memungkinkan
- Kurangi atau hilangkan faktor-faktor
Mengenali pencetus stimulus 4 5 yang bersifat personal yang dapat
(muntah) memicu atau meningkatkan mual
(kecemasan, takut, kelelahan)
Menggunakan langkah- 2 5 - Identifikasi strategi yang berhasil
langkah pencegahan dalam upaya mengurangi rasa mual
- Ajari penggunaan terapi
Melaporkan gejala yang tidak 4 5 nonfarmakologi untuk mengurnagi
terkontrol mual (biofeedback, hipnotis,
relaksasi, imajinasi termbimbing,
Keterangan: terapi music, distraksi)
1: tidak pernah ditunjukan - Tingkatkan istirahat dan tidur yang
2: jarang ditunjukan cukup untuk mengurangi mual
3: kadang-kadang ditunjukan - Monitor asupan makanan terhadap
4: sering ditunjukan kandungan gizi dan kalori
5: secara konsisten ditunjukan

2. Risiko infeksi (00004) Keparahan Infeksi: Perlindungan Infeksi


Definisi: keparahan tanda dan gejala Definisi: pencegahan dan deteksi dini
Definisi: berisiko mengalami infeksi. infeksi pada pasien berisiko.
peningkatan terserang
organisme patogenik. Setelah dilakukan intervensi keperawatan Aktivitas:
selama 3x24 jam diharapkan pasien - Monitor adanya tanda dan gejala
mengalami perubahan dengan kriteria hasil: infeksi lokal dan sistemik
- Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Batasi jumlah pengunjung
Indikator A T
- Pertahankan prinsip aspetis untuk
Kemerahan 5 5 pasien yang beresiko
- Mencuci tangan sebelum bertemu
Ketidakstabilan suhu 5 5 pasien, menggunakan sarung tangan
selama melakukan prosedur terhadap
Nyeri 5 5 pasien, mencuci tangan setelah
bertemu dengan pasien
Malaise 5 5 - Periksa kondisi setiap sayatan bedah
atau luka yang ada
Hilang nafsu makan 4 5 - Tingkatkan asupan nutrisi yang
Keterangan: cukup
1: berat - Anjurkan asupan nutrisi yang adekuat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada

3. Kesiapan Untuk Manajemen Diri : Kanker Manajemen Kemoterapi


Peningkatan Manajemen
Kesehatan (00162) Definisi: Tindakan pribadi untuk Definisi: Membantu pasien dan keluarga
memanajemen kanker, penanganannya, dan untuk memahami aksi dan
Definisi: Pola pengaturan dan pencegahan perjalanan penyakit dan meminimalisisr efek sampng agen
pengintegrasian ke dalam komplikasi neoplastic
kehidupan sehari-hari
regimen terapeutik untuk Indikator A T Aktivitas-aktivitas:
pengobatan penyakit dan Menerima diagnosis 5 5 - Monitor pemeriksaan dan skrening
gejala sisa yang dapat Mendapatkan informasi 4 5 sebelum pemberian kemoterapi
diperkuat tentang kanker - Anjurkan aktivitas untuk
Memonitor tanda dan gejala 4 5 memodifikasi faktor resiko yang
dari penyakit mungkin terjadi
Mengikuti jadwal perawatan 5 5 - Monitor efek sampng dan efek
Monitor dampak kemoterapi 4 5 toksik dari pengobatan
Memelihara sikap positif 5 5 - Instruksikan kepada pasien dan
Menggunakan strategi untuk 4 5 keluarga cara-cara untuk mengurangi
mengatasi gambaran diri resiko infeksi
- Instruksikan kepada pasien dan
Keterangan: keluarga untuk segera melaporkan
1: tidak pernah ditunjukan gejala demam, menggigil,
2: jarang ditunjukan perdarahan
3: kadang-kadang ditunjukan - Berikan obat-obatan untuk
4: sering ditunjukan mengurangi efek samping
5: secara konsisten ditunjukan kemoterapi
- Ajarkan pasien teknik relaksasi dan
imagery yang dapat digunakan
sebelum, selama, dan sesudah terapi
dengan cara yang tepat
- Yakinkan asupan cairan yang cukup
untuk menghindari dehidrasi
- Monitor status nutrisi dan berat
badan
- Berikan makanan yang bergizi dan
menggugah selera pasien
- Monitor tanda-tanda infeksi

RENCANA KEPERAWATAN 3S

No. Diagnosa NOC NIC

Nausea (D.0076) Tingkat Nausea Manajemen mual


1.
Definisi: perasaan tidak Definisi: perasaan tidak nyaman pada Definisi: mengidentifikasi dan
nyaman pada bagian bagian belakang tenggorok atau lambung mengelola perasaan tidak enak pada
belakang tenggorok atau yang dapat menyebabkan muntah bagian belakang tenggorok atau lambung
lambung yang dapat yang dapat menyebabkan muntah
menyebabkan muntah Ekspektasi: Menurun
Observasi:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan - Identifikasi pengalaman mual
selama 3x24 jam diharapkan pasien - Monitor mual
mengalami perubahan dengan kriteria hasil: - Monitor asupan cairan dan makanan

Terapeutik:
Indikator A T
- Kurangi atau hilangkan faktor-faktor
Keluhan mual 3 5 yang bersifat personal yang dapat
memicu atau meningkatkan mual
Perasaan ingin muntah 4 5 (kecemasan, takut, kelelahan)
- Berikan makanan dalam jumlah kecil
Perasaan asam di mulut 2 5 dan menarik

Frekuensi menelan 4 5 Edukasi:


- Anjurkan istirahat dan tidur yang
Jumlah saliva cukup
- Anjurkan penggunaan terapi
nonfarmakologi untuk mengurnagi
mual (biofeedback, hipnotis, relaksasi,
Keterangan: imajinasi termbimbing, terapi music,
1: meningkat distraksi)
2: cukup meningkat - Anjurkan membersihkan mulut bila
3: sedang tidak merangsang mual
4: cukup menurun
5: menurun Kolaborasi:
- Pemberian obat antiemetic jika perlu

2. Risiko infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi: Pencegahan Infeksi

Definisi: berisiko mengalami Definisi: derajat infeksi berdasarkan Definisi: mengidentifikasi dan
peningkatan terserang observasi atau sumber informasi menurunkanresiko terserang organisme
organisme patogenik. patogenik
Ekspektasi: Menurun
Observasi:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan - Observasi tanda dan gejala infesi
selama 3x24 jam diharapkan pasien local dan sistemik
mengalami perubahan dengan kriteria hasil:
Terapeutik:
- Batasi jumlah pengunjung
- Pertahankan prinsip aspetis untuk
pasien yang beresiko
Indikator A T
- Mencuci tangan sebelum bertemu
Kemerahan 5 5 pasien, menggunakan sarung tangan
selama melakukan prosedur terhadap
Demam 5 5 pasien, mencuci tangan setelah
bertemu dengan pasien
Nyeri 5 5
Edukasi:
Periode malaise 5 5 - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang
Gangguan kognitif 5 5 baik dan benar
- Anjurkan peningkatan asupan nutrisi
Keterangan: - Anjurkan peningkatan asupan cairan
1: meningkat
2: cukup meningkat Kolaborasi:
3: sedang - Kolaborasi pemberian imunisasi jika
4: cukup menurun diperlukan
5: menurun

3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Edukasi Kemoterapi


Manajemen Kesehatan
(D.0112) Definisi: Kemampuan mengatur dan Definisi: Mengajarkan pasien dan
mengintegrasikan penanganan masalah keluarga untuk memahami cara kerja
Definisi: Pola pengaturan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dan mengurangi efek sampng agen
pengintegrasian program untuk mencapai status kesehatan yang antineoplasma
kesehatan ke dalam optimal
kehidupan sehari-hari yang Observasi:
cukup untuk memenuhi Ekspektasi: Meningkat - Identifikasi kesiapan dan
tujuan kesehatan yang dapat kemampuan menerima informasi
ditingkatkan Indikator A T
Melakukan tindakan untuk 4 5 Terapeutik:
mengurangi faktor resiko - Sediakan materi dan media
Menerapkan program 5 5 pendidikan kesehatan
perawatan - Jadwalkan pendidikan kesehatan
Aktivitas hidup sehari-hari 3 5 sesuai dengan kesepakatan
efektif memenuhi tujuan - Berikan kesempatan untuk bertanya
kesehatan
Edukasi:
Keterangan: - Jelaskan efek-efek obat
1: menurun antineoplasma
2: cukup menurun - Ajarkan pasien untuk mengenali
3: sedang efek terapi pada sumsum tulang
4: cukup meningkat belakang, folikel rambut, seksualitas,
5: meningkat dan toksisitas organ
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
mencegah infeksi
- Anjurkan melaporkan gejala demam,
menggigil, perdarahan, lebam-lebam
- Anjurkan untuk menghindari
penggunaan produk aspirin

Anda mungkin juga menyukai