Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE
KEPERAWATAN MATERNNITAS
UJIAN KOMPRHEHESIF

Disusun Oleh :
Raju fredy hati wijaya
1801046

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AISYAH
PRINGSEWU-LAMPUNG
2020
A. Definisi dan Perubahan Fisik,Psikologi.
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
✓ Elastisitas vagina bertambah
✓ Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
✓ Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.

f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada

yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami


penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan,
tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah
bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar
sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga
apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk,
2010)
B. Jumlah Kunjungan Antenatal Care
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga
sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika
terjadi penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan
diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan
memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan
kehamilan dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar
minimal yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan
distribusi sebagai berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling
kurang 8 kali (7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat
dilaksanakan dengan optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut
dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
✓ Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan
ginekologi.
✓ Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu
tubuh, bunyi jantung, bunyi pernafasan, reflek patella, edema
dan lain-lain.
✓ Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri,
DJJ (kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran panggul
luar.
✓ Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah
(Haemoglobin, leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus,
sitologi, dan gula darah).
✓ Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB).
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu
hamil.
✓ Pemberian imunisasi TT 1.
b. Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju
pertumbuhan janin, kelainan atau cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan
oleh ibu.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak
perlu dilakukan lagi).
✓ Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia
kehamilan), aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak
plasenta, serta keadaan plasenta.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ KIE tentang perawatan payudara.
✓ Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan
pemeriksaan laboratorium ulang. Kegiatannya adalah
✓ Anamnese keluhan dan gerakan janin.
✓ Pengamatan gerak janin
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi
kehamilan pertama)
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
✓ Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu),
Kunjungan VII (40 minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin
dan pertumbuhan janin secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
✓ Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
✓ Penilaian resiko kehamilan.
✓ USG ulang pada kunjungan 4.
✓ KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan
persalinan.
✓ Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan
komplikasi trimester III.
✓ Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu
sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin
dan fungsi plasenta serta persiapan persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
✓ Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
✓ Pengamatan gerak janin.
✓ Pemeriksaan fisik dan obstetric.
✓ Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan
jantung janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi.
✓ Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan
persalinan dan rencana untuk melahirkan.
✓ Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua
umur kehamilan harus semakin sering memeriksakan
kehamilannya, resiko kehamilan semakin tinggi, semakin
tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya.

C. Manifestasi klinik
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa
sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
➢ Pipi : - Cloasma gravidarum
➢ Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
➢ Perut : - Striae livide
➢ Striae albican
➢ Linea alba makin menghitam
➢ Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi
oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi
diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine
ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010).

D. Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh
fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka
akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua
sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi
sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika
punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke
sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian
tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru
setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin
masuk ke dalam rongga panggul.
E. Perdarahan Antenatal Care
1) Perdarahan pada Kehamilan muda
a. Abortus
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti dengan
nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas
dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Abortus
biasanya disertai dengan perdarahan di dalam desidua basalis dan
perubahan nekrotik di dalam jaringan-jaringan yang berdekatan
dengan tempat perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau
seluruhnya dan mungkin menjadi benda asing di dalam uterus
sehingga merangsang kontraksi uterus dan mengakibatkan
pengeluaran janin.
b. Kehamilan Ektopik
Proses implantasi ovum yang dibuahi terjadi di tuba pada dasarnya sama
halnya di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya
vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan kemudian
direasibsu, setekag tempat nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari
lumen tuba oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan
dinamakan pseudokapsularis. Pembentukan desidua di tuba tidak
sempurna. Perkembangan janin selanjutnya bergantung pada
beberapa factor, seperti tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan
banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas. Mengenai
nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan .
sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan
antara 6 sampai 10 minggu.
1) Hasil konsepsi mati dini dan resorbsi
2) Abortus ke dalam lumen tuba
3) Rupture dinding tuba. Prinsip patofisiologi yakni terdapat
gangguan mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi dalam
prjalanannya menuju kavum utei. Pada suatu saat kebutuhan
embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah
dari vaskularisasi tuba itu. Ada beberfapa kemungkinan akibat
dari hal ini yaitu :
a) Kemungkinan “tubal abortion “, lepas dan keluarnyda darah
dan jaringan ke ujung distal (timbria) dan ke rongga
abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan
ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga
peritoneum baisanya tidak begityu banyak karena dibatasi
oleh tekanan dari dinding tuba.
b) Kemungkinan rupture dinding tuba ke dalam rongga
peritoneum, sebagai akibat dari distensi berlebihan tuba.
c) Faktor abortus ke dalam lumen tuba. Rupture dinding tuba
sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan
biasanya pada kehamilan muda.
Rupture dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus
dan pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi
perdarahan dalam rongga perut, kadang-kadang sedikit
hinggabanyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.
2) Perdarahan pada kehamilan Lanjut
a. Plasenta Previa
Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-
kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah
uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa.
Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan
persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran
anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu
tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
b. Solusio Plasenta
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua
basalis yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang
melekat pada mometrium sehingga terbentuk hematoma desidual
yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran
plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut. Ruptur pembuluh
arteri spiralis desi dua menyebabkan hematoma retro plasenta yang
akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan
plasenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetap
berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi
optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut. Selanjutnya darah
yang mengalir keluar dapat melepaskan Selaput ketuban.
F. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal
yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan,
pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus
sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang
seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III
dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu
Lama Perlindungan %
minial)
TT 1 Pada kujungan antenatal
- -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99

Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut


melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus
neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6) (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin
berlangsung normal.
7) (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang
tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)
G. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengakjian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah,
sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi,
defekasi, perkawinan
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan
ektopik atau kehamilan mola sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat
jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek,
adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat
dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu
hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.
Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama
hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing
bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total
adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak
besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan
BBLR.
e. Tanda-tanda vital
✓ Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg
atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut
menjadi preeklamsi dan eklamsi.
✓ Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
✓ Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
✓ Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila
ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah
atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher
✓ Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
✓ Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
✓ Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
✓ Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran
kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena
jugularis
g. Payudara
✓ Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang,
dan besar
✓ Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
✓ Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
✓ Retraksi akibat adanya lesi
✓ Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h. Abdomen
✓ Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
✓ Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan >
22 minggu
✓ Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
➢ Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
➢ Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
➢ Konsistensi uterus
Leopold II :
➢ Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
➢ Menentukan letak punggung janin
➢ Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
➢ Menentukan bagian terbawah janin
➢ Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
➢ Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
➢ Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa
jauh sudah masuk PAP
i. Tangan dan kaki
✓ Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku
jari
✓ Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
✓ Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan
hipo atau hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
✓ Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang
ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
✓ Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui
adanya pembengkakan masa atau cairan kista

2) Panggul : menggunakan speculum


✓ Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah,
luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
✓ Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah
dan luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
✓ Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui
pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri
tekan atau nyeri goyang)
✓ Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua
jari di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan
posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin :
✓ Djj pada bulan ke 4-5
✓ Bising tali pusat
✓ Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu :
✓ Bising rahim
✓ Bising aorta
✓ Peristaltik usus
5) Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
✓ Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
✓ Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
✓ Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

H. Penyipangan KDM
I. D
i
a
g
n
o
s
a

K
e
p
e
r
a
w
a
tan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi

J. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
➢ Meningkatkan masukan oral
➢ Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
➢ Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
➢ Timbang BB setiap hari
➢ Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
➢ Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
➢ Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi
normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran
mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas
normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis
urin akan berada dalam batas normal
➢ Klien tidak akan muntah lagi
➢ Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
➢ Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
➢ Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain
(misalnya\
Ulkus
➢ Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan
➢ berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
➢ Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan
sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi
karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
➢ Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen
mineral misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat
(flovite), asam askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
➢ Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
➢ Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
➢ Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
➢ Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
➢ Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
➢ Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
➢ Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya

4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder


akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
Kriteria hasil :
➢ Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
➢ Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
➢ Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan
kehamilan
dan masa akhir kehamilan
➢ Perubahan pada pusat gravitasi
➢ Peningkatan berat badan
➢ Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
➢ Ajarkan metode penghematan energy
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
➢ Memperlihatkan integritas rongga mulut
➢ Bebeas dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi :
➢ Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan
gigi
secara periodic
➢ Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
➢ Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan.
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
➢ Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk
mempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
➢ Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
➢ Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
➢ Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
➢ Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk
mempertahankan aktivitas.
➢ Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
7) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan
keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang
normal dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
➢ Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal
berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama.
➢ Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang
meningkatkan
kesehatan.
➢ Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
➢ Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan
pasien.
➢ Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
A. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
B. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan
dengan
C. perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
D. keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
E. Klarifikasi kesalahpahaman.
F. Tentukan derajad motivasi untuk belajar
G. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
H. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
I. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram,
nyeri
J. abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan,
sakit
K. kepala dan tekanan pelvis.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC
dan NOC di terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS FORMAT PENGKAJIAN IBU
HAMIL
(IBU HAMIL USIA 16 MINGGU)

A. BIODATA

1. Identitas IBU

Nama : Ny.S

Umur : 32 Tahun

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Ds.Kebagusan,Kec.gedung tataan,Kab.Pesawaran,Lampung.

No CN : 19012021

Tanggal Masuk : 19 Januari 2021

Tanggal Pengkajian : 19 Januari 2021

2. Identitas Suami
Nama : Tn.M
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds.Kebagusan,Kec.gedung tataan,Kab.Pesawaran,Lampung.

B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : Klien masuk dengan keluhan hamil trimester II, mengeluh
pusing, mual, badan terasa lemas, nafsu makan berkurang, suhu : 37,5 0C, TD :
110/80 mmHg, konjungtiva sedikit anemis.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit
menular, klien mengatakan matanya berkunang-kunang, klien tampak pucat.
3. Riwayat kesehatan yang lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular. Ibu juga tidak pernah menderita penyakit menahun dengan gejala
seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah
pucat (Anemia).
4. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada
riwayat keturunan kembar, tidak ada yang menderita cacat bawaan.
5. Riwayat perkawinan : Klien mengatakan hanya menikah dengan suami nya
yang sekarang.
6. Riwayat menstruasi : Ibu mengatakan pertama kali haid saat usia 14 tahun,
siklus 28 – 30 hari, teratur, lamanya 7 hari. Warna darah haid merah segar,
hari pertama biasanya agak bergumpal dan selanjutnya encer. Pada hari 1
sampai hari ke 3 ganti pembalut 2 – 3 kali sehari. Selanjutnya hanya ganti 2
kali. Saat haid tidak mengeluh nyeri, tidak pusing, tetapi kadang-kadang nyeri
pinggang. Tidak terjadi keputihan sebelum haid.
7. Riwayat persalinan yang lain : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada
riwayat keturunan kembar, tidak ada yang menderita cacat bawaan.
8. Riwayat genekologi : Ibu mengatakan tidak ada riwayat pemeriksaan genekologi.
9. Pola kebisaaan
10. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan 3 kali sehari, komposisi nasi, sayur (bayam,
kacang panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur,
ikan), buah (papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 8 gelas sehari.
Selama hamil : Ibu makan 3 kali sehari komposisi nasi, sayur (bayam,
kacang panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur,
ikan), buah (papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 6 – 8 gelas sehari.
11. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi
lunak, warna kuning trengguli, tidak ada keluhan. BAK 6-7 kali sehari , tidak
ada keluhan, warna kuning jernih.
Selama hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi
lunak, warna kuning trengguli, tidak ada keluhan. BAK 4x pada siang hari.
Malam hari 2-3x, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan
12. Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil : Ibu tidur sekitar 10 jam sehari. Tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu tidur malam 8 jam sehari. Ibu merasa terganggu
karena sering kencing, dan setelah kencing ibu langsung bisa tidur kembali.
Ibu tidur siang mulai pukul 11.00-13.00 WIB dan tidak ada keluhan.
13. Pola kebersihan diri
Sebelum hamil : Mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2
kali sehari setiap mandi. Keramas 2x seminggu, membersihkan genetalia
setiap selesai BAK dengan air bersih dari depan ke belakang, dan setelah
BAB dengan air bersih dari belakang ke depan. Memotong kuku 1 minggu
sekali.
selama hamil : Mandi 3 kali sehari (pagi, siang, malam), gosok gigi 2
kali sehari seperti sebelum hamil, keramas 3 hari sekali, membersihkan
genetalia setiap selesai BAK dengan air bersih dari depan ke belakang, dan
setelah BAB dengan air bersih dari belakang ke depan. Memotong kuku 1
minggu sekali
14. Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu jarang pergi untuk rekreasi. Hanya pada hari libur saja
ibu perg ke tempat orang tua di desa sebelah. Di rumah ibu biasa nonton TV
atau main ke rumah tetangga.
Selama hamil : Ibu lebih sering pergi ke rumah orang tua selama hamil. Di
rumah biasa nonton TV atau ikut ngobrol ke rumah tetangga
15. Riwayat psikologi

Klien tampak tenang dengan penyakitnya, klien tidak tampak cemas


dengan penyakitnya yang dideritanya, klien tampak bersahaja untuk
mengobati sakitnya.
16. Riwayat sosial
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada kebiasaan periksa dan pijat
perut ke dukun, minum jamu-jamuan, minum ramuan, dan pantang
terhadap makanan tertentu. Tidak ada kebiasaan minum ramuan seperti
rumput fatimah untuk mempercepat proses persalinan, tidak ada kebiasaan
memberi ramuan pada pusar bayi setelah bayi lahir.
17. Riwayat spiritual.
Klien tampak rajin shalat dan berdoa untuk kesembuhannya, klien yakin
bahwa akan sembuh dan melahirkan dengan selamat.

C. PEMERIKSAAN UMUM

K/U

Kesadaran : Compos Mentis

TTV

TD : 110/80 mmHg

N : 88 x/m

RR : 20 x/m

T : 160

BB : 70

G3P1A1 : G3P3A0

Gerakan Janin : +
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Inspeksi :
Kepala
Rambut : Bersih, kulit tidak berketombe, tidak ada luka, tidak ada kutu,
rambut tidak mudah rontok.
Kulit : Bersih, tidak ada luka
Muka : Tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata : Sklera putih, tidak ada kekeruhan pada retina,
konjungtiva sedikit anemis, kelopak mata tidak oedema.

Hidung : Lubang hidung bersih, secret tidak berlebihan

Mulut : Bibir lembab, sedikit pucat, keadaan mulut bersih, tonsil


tidak membesar, tidak ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak berdarah

Gigi : Tidak ada karies gigi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis

Thorax dan payudara

paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot intercosta, tidak ada
wheezing dan ronchi

Jantung : Irama denyut jantung teratur

Aksila : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

Mammae : Payudara bersih, pembesaran kedua payudara simetris, papilla


mammae menonjol, terdapat hiperpigmentasi papilla dan areola mammae, tidak
terdapat benjolan abnormal, colostrum sudah keluar saat dipencet areola
mammae.

Abdomen : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, pembesaran


membujur, perut tidak mengkilat, ada striae lividae, terdapat linea nigra, tidak
ada luka bekas operasi.

Genetalia

Vulva bersih, fluor albus sedikit,tidak ada varises, tidak oedem, vulva merah
kebiruan, tidak ada pembengkakan kelenjar, tidak ada bekas jahitan.

Anus

Bersih, tidak hemoroid


Ekstremitas

Atas : simetris, tidak ada clubbing finger


2. Palpasi
LI : TFU pertengahan pusat – Px. Pada fundus teraba
bagian yang besar, lunak dan tidak melenting
L II : Pada dinding perut sebelah kanan teraba bagian yang
keras, dan memanjang seperti papan. Pada dinding perut sebelah kiri teraba
bagian kecil janin
L III : Pada perut bagian terbawah teraba bagian yang bundar,
keras dan melenting (kepala belum masuk PAP)
L IV : kepala belum masuk PAP
Lain-lain :
Ibu tidak kesakitan saat di palpasi
Bagian-bagian janin tidak mudah teraba
Tidak ada bagian kecil di smping janin
Tidak ada sudut fibrie

E. LABORATORIUM
Pemeriksaan Hematologi
Darah rutin
WBC : -
HGB : -
Foto Abdomen : -

F. THERAPY/PENGOBATAN
Tablet Fe 1 x 1
Vit C 3 x 50 mg
1. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Mual Distensi gaster
- Klien mengeluh mual
- Klien mengeluh
1 Badan terasa lemas
DO :
- Klien tampak mual
- Klien tampak lemah dan
lesu
- Klien tampak pucat
- TD=110/80 mmHg,
- N=80x/i,
- P=22x/i,
- S=37,5 0C
DS : Perubahan nutrisi Peningkatan
- Klien mengeluh nafsu kurang dari asam lambung
makan berkurang. kebutuhan tubuh
- Klien mengeluh
2 badan terasa lemas.
DO :
- Nafsu makan klien
berkurang
- Konjungtiva sedikit anemis
- Terapi yang diperoleh Tablet
Fe 1x1, vit C 3x50 mg
- TD=110/80 mmHg,
- N=80x/i,
- P=22x/i,
- S=37,5 0C
DS : Resiko Injury Disfungsi sensorik
- Klien mengeluh pusing
- Klien mengeluh matanya
berkunang kunang
DO :
3 - Klien tampak pusing
- Mata klien berkunang-
kunang
- TD=110/80 mmHg,
- N=80x/i,
- P=22x/i,
- S=37,5 0C

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Mual berhubungan dengan distensi gaster

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


peningkatan asam lambung
c. Resiko injury berhubungan dengan Disfungsi sensorik
G. RENCANA KEPERAWATAN

KRITERIA HASIL
NO DX.KEP NOC NIC
Mual nutritional status • melaporkan • pencatatan intake
berhubungan setelah dilakukan bebas dari output secara
dengan distensi tindakan mual akurat
gaster keperawatan • mengidentifi • monitor status
selama …. Mual kasi halhal nutrisi
pasien teratasi yang • monitor
dengan kriteria mengurangi status hidrasi
hasil: mual (kelembaban
• melaporkan • nutrisi membran
bebas dari adekuat mukosa, vital
mual • status sign adekuat)
• mengidentifi hidrasi: • anjurkan untuk
kasi halhal hidrasi kulit makan
yang membran pelanpelan
mengurangi mukosa baik, • jelaskan untuk
mual tidak ada menggunakan
• nutrisi rasa haus napas dalam
adekuat yang untuk
• status abnormal, menekan
hidrasi: panas, urin output reflek mual
hidrasi kulitnormal, td, hct • batasi minum 1
membran normal jam sebelum, 1
mukosa baik, jam sesudah
tidak ada dan selama
rasa haus
yang makan
abnormal, • instruksika
panas, urin output n untuk
normal, td, hct menghinda
normal ri bau
makanan
yang
menyengat
• berikan terapi
iv kalau perlu
kelola pemberian anti
emetik........
Perubahan Nutritional status: Nutritional status: • Kaji adanya
nutrisi kurang Weight control Weight control alergi
dari kebutuhan setelah dilakukan setelah dilakukan makanan
tubuh tindakan tindakan • Kolaborasi
berhubungan keperawatan keperawatan dengan ahli gizi
dengan selama….nutrisi selama….nutrisi untuk
peningkatan kurang teratasi kurang teratasi menentukan
asam lambung dengan indikator: dengan indikator: jumlah kalori
• Albumin serum • Albumin serum dan nutrisi
• Pre albumin seru • Pre albumin yang
• Hematokrit seru dibutuhkan
• Hemoglobin • Hematokrit pasien
• Total • Hemoglobin • Yakinkan diet
iron • Total yang dimakan
Binding iron mengandung
capacity Binding tinggi serat
Jumlah limfosit capacity untuk
Jumlah limfosit mencegah
konstipasi
• Ajarkan
pasien
bagaimana
membuat
catatan
makanan
harian.
• Monitor
adanya
penurunan bb
dan gula darah
• Monitor
lingkungan
selama
makan
• Jadwalkan
pengobatan
dan tindakan
tidak selama
jam makan
• Monitor turgor
kulit
• Monitor
kekeringan,
rambut kusam,
total protein, hb
dan kadar ht
• Monitor
mual dan
muntah
• Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
• Monitor intake
nuntrisi
• Informasikan
pada klien dan
keluarga
tentang
manfaat nutrisi
• Kolaborasi
dengan
dokter
tentang
kebutuhan
suplemen
makanan
seperti ngt/
tpn sehingga
intake cairan
yang
adekuat
dapat
dipertahanka
n.
• Atur posisi
semi fowler
atau fowler
tinggi selama
makan
• Kelola
pemberan
anti
emetik:.....
• Anjurkan
banyak
minum
• Pertahankan
terapi iv line
Resiko injury risk kontrol immune risk kontrol Environment
berhubungan status safety immune status (manajemen
dengan behavior safety behavior lingkungan)
Disfungsi setelah dilakukan setelah dilakukan • sediakan
sensorik tindakan tindakan lingkungan yang aman
keperawatan keperawatan untuk pasien
selama…. Klien selama…. Klien • identifikasi
tidak mengalami tidak mengalami kebutuhan
injury dengan injury dengan keamanan
kriterian kriterian pasien, sesuai
hasil: hasil: dengan kondisi
fisik dan fungsi
• klien terbebas • klien kognitif pasien
dari cedera terbebas dari dan riwayat
• klien mampu cedera penyakit
menjelaskan • klien mampu terdahulu pasien
cara/metode menjelaskan • menghindarkan
untukmencega cara/metode lingkungan yang
h injury/cedera untukmenceg berbahaya
• klien mampu ah (misalnya
menjelaskan injury/cedera memindahkan
factor risiko • klien mampu perabotan)
dari menjelaskan • memasang side
lingkungan/per factor risiko rail tempat tidur
ilaku persona dari • menyediakan

• mampu lingkungan/p tempat tidur

memodifikasi erilaku yang nyaman

gaya hidup persona dan bersih

untukmencega • mampumem • menempatkan

h injury odifikasi saklar lampu

• menggunakan gaya hidup ditempat yang

fasilitas untukmenceg mudah

kesehatan ah injury dijangkau

yang ada • menggunaka pasien.

• mampu n fasilitas • Membatasi

mengenali kesehatan pengunjung


perubahan yang ada • memberikan
status • mampu penerangan
kesehatan mengenali yang cukup
perubahan • menganjurkan
status keluarga untuk
kesehatan menemani
pasien.
• mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
• memindahkan
barangbarang
yang dapat
membahayaka
n
• berikan
penjelasan
pada pasien
dan
H. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny.S
Ruang : Mawar

EVALUASI
NO DX.KEP TANGGAL WAKTU
Mual 20-01-2021 10 : 00 wib S :
berhubungan - Klien masih mengeluh mual
dengan - Klien mengeluh badan terasa
distensi gaster lemas.

O:
- Klien tampak mual
- Klien tampak lemah dan lesu
- Klien tampak pucat
- TD=110/80 mmHg,
- N=80x/m
- P=22x/m
- S=37,5 C

A:
- Masalah mual belum teratasi

P:
- intervensi di lannjutkan
Perubahan 20-01-2021 13 : 30 wib S :
nutrisi kurang
dari - Klien mengeluh sudah
kebutuhan
mulai berselera untuk makan
tubuh
O:
berhubungan
- Nafsu makan klien mulai ada
dengan - Klien tampak menghabiskan ½
peningkatan porsi makan
asam lambung - Konjungtiva sedikit anemis
- Terapi yang diperoleh Tablet
Fe, vit C
- TD=120/80 mmHg,
- N=82x/m
- P=20x/m
- S=37 0C

A:

- Masalah perubahan nutrisi


teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
Resiko injury 20-01-2021 14 : 00 wib S :
berhubungan
dengan - Klien mengeluh pusing sudah
Disfungsi berkurang
sensorik - Klien mengeluh matanya masih
sedikit berkunang-kunang
O:
- Klien tampak edikit pusing
- TD=120/80 mmHg,
- N=82x/i,
- P=20x/i,
- S=37 0C

A:
- Masalah resiko injury teratasi
sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan ke
penkes
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
GIZI PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil


Hari/tanggal : Jum’at, 22 Januari 2021
Jam/waktu : 11.00 WIB
Sasaran : Ibu Hamil
Penyuluh : Raju Fredy Hati Wijaya
Tempat : Rumah Ny.S
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil selama 10
menit, diharapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang berbagai
kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil, diharapkan
klien mampu:
1. klien dapat mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
2. klien mengerti dan paham tentang Kebutuhan zat gizi untuk ibu
hamil
3. klien mengerti Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. klien dpat mengerti Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
3. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

4. Media dan Alat Peraga


- Leaflet
5. Proses Kegiatan Penyuluhan

jam Kegiatan Respon Waktu


09.00 Pendahuluan 5 Menit
sd a) Menyampaikan Membalas salam
09.05 salam
b) Menjelaskan Mendengarkan
tujuan
c) Kontrak waktu Memberi respon
d) Tes awal Menjawab soal

09.05 Inti Mendengarkan dengan 10 Menit


Sd a) Pengertian gizi penuh perhatian
09.15 seimbang ibu hamil
b) Kebutuhan zat
gizi untuk ibu hamil
c) Manfaat gizi
seimbang untuk ibu
hamil
d) Dampak
kekurangan gizi pada
ibu hamil
09.15 Penutup 5 Menit
sd
09.20 a) Tanya jawab a) Menanyakan yang
belum jelas

b) Tes akhir b) Aktif bersama

c) Menyimpulkan c) Menyimpulkan
hasil
penyuluhan d) Membalas salam
d) Memberi
salam
penutup

MATERI PENYULUHAN

Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

I. Mengapa gizi seimbang penting bagi ibu hamil?


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan ibu selama kehamilan dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil untuk
keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin,
serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu meningkat.
Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan pembentukan
ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan untuk kesehatan ibu. Pada tiga bulan
kehamilan, kebutuhan makan naik perlahan-lahan tetapi pada bulan-bulan
selanjutnya pertumbuhan janin yang dikandung tumbuh dengan pesat sehingga
makanan yang dibutuhkan juga meningkat.

Pertambahn berat badan yang diharapkan pada ibu hamil

A. TRIMESTER I (minggu 1 – 12) : 1 – 2,5 kilogram


Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan dan
pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi janin. Pada saat
yang sama, kemungkinan nafsu makan ibu berkurang karena mual-mual dan
muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu pada trimester pertama tidak banyak.
Bahkan kadang berat badan malah turun sekilo, dua kilo.
Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan selalu
memprioritaskan kebutuhan janin, meski harus ‘mencuri’ cadangan gizi dari tubuh
anda. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering seperti susu, telur, buah-
buahan, asinan, sup dan lain-lain. Dan makanan ringan lainya seperti biscuit,
cracers, dan sebagainya sesuai dengan selera ibu masing-masing.

B. TRIMESTER II (minggu 12 – 28) : 5 kilogram


Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga berat
badan meningkat rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Pertumbuhan janin pun
ngebut. Sebagian besar berat badan anda ‘terserap’ untuk pertambahan berat janin.
Kebutuhan akan zat gizi tenaga seperti nasi, roti, singkong, gula, minyak, santan,
dan lain-lain lebih banyak diperlukan dibandingkan kebutuhan saat tidak hamil,
demikian juga kebutuhan zat pembangun dan pengatur seperti lauk pauk, sayuran,
dan buah-buahan berwarna, Tambahan kalori dan protein adalah 3,85 kalori dan
protein 12 gram terdiri dari:
• Nasi: ½ piring
• Ikan: ½ potong
• Tempe: 1 potong
• Sayuran: 1 ½ mangkok
• Minyak: ½ sendok makan

C. TRIMESTER III (28- lahir) : 4 – 5 kilogram


Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil mencapai
puncaknya, namun secara keseluruhan pertambahan berat badan pada trimester ini
kembali melambat. Syukurlah, karena itu pun sudah membuat ibu hamil
kepayahan membawa perut pesarnya.
Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sering lapar jangan makan yang
berlebihan sehingga BB tidak naik terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak
mengandung lemak dan hidrat arang seperti makanan yang manis-manis dan
gorengan dikurangi.
Bahan makanan sumber zat pengatur dan pembangun perlu diberikan lebih
banyak dibanding pada kehamilan TM 2 karena selain untuk pertumbuhan janin
sangat diperlukan ibu untuk proses persalinan. Pada masa ini lambung menjadi
sedikit terdesak, dan ibu merasa kepenuhan karena itu berikan makanan dalam
porsi kecil asal sering agar gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.
Kemana larinya berat badan ibu hamil?
1. Berat janin 2,5 -3,5 kg
2. Plasenta +/- 0,5 kg
3. Cairan ketuban 0,5 – 1 kg
4. Darah +/- 2 kg
5. Cairan tubuh +/- 1,5 kg
6. Rahim 0,5 – 1 kg
7. Payudara +/- 0,5 kg
8. Cadangan lemak +/- 3,5 kg
Berapa harus naik?
Jika sebelum hamil berat badan anda kurang, atau sebaliknya kegemukan,
sebaiknya sesuaikan dulu dengan berat badan normal sesuai klasifikasi berat
badan. Ini karena, berat badan sebelum hamil ternyata mempengaruhi seberapa
seberapa banyak kenaikan berat badan yang dianjurkan selama hamil.
1) Bila berat badan anda sebelum hamil normal, maka pertambahan sebaiknya
antara 9 – 12 kg
2) Bila berat badan anda sebelum hamil berlebih, maka pertambahan sebaiknya
antara 6 – 9 kg
3) Bila anda mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kemungkinan berat
badan anda akan bertambah lebih banyak dari jika mengandung satu bayi.

II. Kebutuhan zat gizi selama kehamilan :


A. KARBOHIDRAT
✓ Sebagai sumber tenaga
✓ Dapat diperoleh dari jenis padi – padian, umbi – umbian seperti kentang.

B. PROTEIN
✓ Sebagai zat utama untuk membangun jaringan – jaringan bagian tubuh.
✓ Sumber protein hewan, daging, ikan, unggas, telur.
✓ Sumber protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang-
kacangan dan lain-lain
C. VITAMIN C
✓ Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
✓ Dapat diperoleh dari :Buah – buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk,
wortel, sayur – sayuran

D. VITAMIN A
✓ Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
✓ Sumber vitamin A
Bahan hewani : - Minyak ikan, kuning telur
Bahan nabati : - Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung.
Buah – buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya

E. ZAT BESI
✓ Untuk pembentukan darah.
✓ Dapat diperoleh dari :
a) Bahan makanan hewan seperi telur, hati, daging
b) Bahan makanan nabati kacang – kacangan seperti : kacang tanah, kacang
kedelai,sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung.

F. CAIRAN
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah
air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua
hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air juga
menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air
dalam sehari.
 ✓ Ibu hamil dianjurkan minum 2 liter per hari.
 ✓ Prinsip makana ibu hamil → Makan 1 – 2 piring lebih banyak dari biasanya
selama hamil.
 ▪ Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi ibu
selama hamil;
 ▪ Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
 ▪ Menghindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaan dan janin.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan
lain sebagainya.
2. Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan
makanan lainnya yang
mengandung banyak air.
3. Melalui metabolisme dalam tubuh.

G. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan
cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan
lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan
fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15
macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan,
chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb.
✓ Makan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur,
sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging, dan ikan.

III. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil


a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
Contoh menu makanan ibu hamil
Makan pagi
✓ Nasi 150 gram = 1 gelas
✓ Telur 60 gram = 1 butir
✓ Tempe 50 gram = 2 potong
✓ Sayuran 50 gram = ½ gelas
✓ Minyak 5 gram = ½ sendok makan
✓ Susu 200 cc = 1 gelas

Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas


Makan siang / sore
✓ Nasi 200 gram = 1 ½ gelas
✓ Ikan 50 gram = 1 potong
✓ Tempe 50 gram = 2 potong
✓ Sayuran 100 gram = 1 gelas
✓ Papaya 100 gram = 1 potong
✓ Minyak 10 gram = 1 sendok makan
III. Dampak bila ibu kekurangan gizi
❖ Pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
❖ Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
❖ Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah
DAFTAR PUSTAKA

Probolinggo: Akademi Kebidanan Hafshawaty


Sulistyoningsih,Hariyani.2011.Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Diit seimbang ibu hamil
GIZI IBU HAMIL 1. Makanan yang mengandung karbohidrat 3. Makanan yang mengandung protein dan
Pengertian gizi dan fungsinya makan yang mengandung fungsinya makanan yang mengandung
Adalah suatu suatu zat yang terdapat di karbohidrat antara lain : nasi, jagung, protein antara lain : susu, telur, ikan
dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh ketela Fungsinya : Sebagai sumber
ntuk pertumbuhan Fungsinya : sumber energi pembangunan.

Manfaat gizi ibu hamil

1. Memenuhi kebutuhan ibu dan janin

2. Menunjang tumbuh kembang janin

2. Makanan yang mengandung lemak dan


3. Mencegah terjadinya anemia, malnutrisi,
fungsinya makan yang mengandung lemak
pada kehamilan
antara lain : daging 4. Sayur-sayuran dan buah-buahan dan

Fungsinya : sebagai sumber tenaga fungsinya

sayur-sayuran : Bayam
buah-buahan : mangga, pisang, jeruk Teknik pemberian makanan pada ibu hamil
GIZI
yang mengalami masalah kehamilan yaitu :
IBU HAMIL
a. Makan sedikit dan sering

b. Sajikan makanan dalam keadaan hangat

dan menarik

Contoh menu makanan


Vitamin dan suplemen (zat besi dan asam
- Pagi - Siang
folat)
Nasi Nasi
Fungsi : zat besi : untuk penambah
Sayur bayam Sayur kangkung
darah
Tempe Ikan bandeng
Fungsi : asam folat : untuk kecerdasan
Buah pepaya Buah jeruk
anak
Susu Teh hangat DISUSUN OLEH :

- Cemilan RAJU FREDY HATI WIJAYA


Bubur kacang hijau
1801046
- Malam

Nasi FAKULTAS KESEHATAN

Sayur lodeh S1 KEPERAWATAN


Ayam goreng
UNIVERSITAS AISYAH
Buah apel
2021

Anda mungkin juga menyukai