ANTENATAL CARE
KEPERAWATAN MATERNNITAS
UJIAN KOMPRHEHESIF
Disusun Oleh :
Raju fredy hati wijaya
1801046
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AISYAH
PRINGSEWU-LAMPUNG
2020
A. Definisi dan Perubahan Fisik,Psikologi.
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
✓ Elastisitas vagina bertambah
✓ Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
✓ Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.
f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
C. Manifestasi klinik
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa
sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
➢ Pipi : - Cloasma gravidarum
➢ Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
➢ Perut : - Striae livide
➢ Striae albican
➢ Linea alba makin menghitam
➢ Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi
oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi
diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine
ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010).
D. Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh
fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka
akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua
sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi
sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika
punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin
masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke
sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian
tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru
setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin
masuk ke dalam rongga panggul.
E. Perdarahan Antenatal Care
1) Perdarahan pada Kehamilan muda
a. Abortus
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti dengan
nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas
dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Abortus
biasanya disertai dengan perdarahan di dalam desidua basalis dan
perubahan nekrotik di dalam jaringan-jaringan yang berdekatan
dengan tempat perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau
seluruhnya dan mungkin menjadi benda asing di dalam uterus
sehingga merangsang kontraksi uterus dan mengakibatkan
pengeluaran janin.
b. Kehamilan Ektopik
Proses implantasi ovum yang dibuahi terjadi di tuba pada dasarnya sama
halnya di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya
vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan kemudian
direasibsu, setekag tempat nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari
lumen tuba oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan
dinamakan pseudokapsularis. Pembentukan desidua di tuba tidak
sempurna. Perkembangan janin selanjutnya bergantung pada
beberapa factor, seperti tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan
banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas. Mengenai
nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan .
sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan
antara 6 sampai 10 minggu.
1) Hasil konsepsi mati dini dan resorbsi
2) Abortus ke dalam lumen tuba
3) Rupture dinding tuba. Prinsip patofisiologi yakni terdapat
gangguan mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi dalam
prjalanannya menuju kavum utei. Pada suatu saat kebutuhan
embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah
dari vaskularisasi tuba itu. Ada beberfapa kemungkinan akibat
dari hal ini yaitu :
a) Kemungkinan “tubal abortion “, lepas dan keluarnyda darah
dan jaringan ke ujung distal (timbria) dan ke rongga
abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan
ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga
peritoneum baisanya tidak begityu banyak karena dibatasi
oleh tekanan dari dinding tuba.
b) Kemungkinan rupture dinding tuba ke dalam rongga
peritoneum, sebagai akibat dari distensi berlebihan tuba.
c) Faktor abortus ke dalam lumen tuba. Rupture dinding tuba
sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan
biasanya pada kehamilan muda.
Rupture dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus
dan pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi
perdarahan dalam rongga perut, kadang-kadang sedikit
hinggabanyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.
2) Perdarahan pada kehamilan Lanjut
a. Plasenta Previa
Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-
kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah
uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa.
Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan
persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran
anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu
tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
b. Solusio Plasenta
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua
basalis yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang
melekat pada mometrium sehingga terbentuk hematoma desidual
yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran
plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut. Ruptur pembuluh
arteri spiralis desi dua menyebabkan hematoma retro plasenta yang
akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan
plasenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetap
berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi
optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut. Selanjutnya darah
yang mengalir keluar dapat melepaskan Selaput ketuban.
F. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal
yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan,
pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus
sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang
seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III
dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah.
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu
Lama Perlindungan %
minial)
TT 1 Pada kujungan antenatal
- -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99
H. Penyipangan KDM
I. D
i
a
g
n
o
s
a
K
e
p
e
r
a
w
a
tan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
J. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
➢ Meningkatkan masukan oral
➢ Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
➢ Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
➢ Timbang BB setiap hari
➢ Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
➢ Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
➢ Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi
normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran
mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas
normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis
urin akan berada dalam batas normal
➢ Klien tidak akan muntah lagi
➢ Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
➢ Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
➢ Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain
(misalnya\
Ulkus
➢ Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD,
input/output dan
➢ berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
➢ Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan
sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi
karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
➢ Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen
mineral misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat
(flovite), asam askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
➢ Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
➢ Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
➢ Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
➢ Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
➢ Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
➢ Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
➢ Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC
dan NOC di terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS FORMAT PENGKAJIAN IBU
HAMIL
(IBU HAMIL USIA 16 MINGGU)
A. BIODATA
1. Identitas IBU
Nama : Ny.S
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA
No CN : 19012021
2. Identitas Suami
Nama : Tn.M
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds.Kebagusan,Kec.gedung tataan,Kab.Pesawaran,Lampung.
C. PEMERIKSAAN UMUM
K/U
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/m
RR : 20 x/m
T : 160
BB : 70
G3P1A1 : G3P3A0
Gerakan Janin : +
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Inspeksi :
Kepala
Rambut : Bersih, kulit tidak berketombe, tidak ada luka, tidak ada kutu,
rambut tidak mudah rontok.
Kulit : Bersih, tidak ada luka
Muka : Tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata : Sklera putih, tidak ada kekeruhan pada retina,
konjungtiva sedikit anemis, kelopak mata tidak oedema.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis
paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot intercosta, tidak ada
wheezing dan ronchi
Genetalia
Vulva bersih, fluor albus sedikit,tidak ada varises, tidak oedem, vulva merah
kebiruan, tidak ada pembengkakan kelenjar, tidak ada bekas jahitan.
Anus
E. LABORATORIUM
Pemeriksaan Hematologi
Darah rutin
WBC : -
HGB : -
Foto Abdomen : -
F. THERAPY/PENGOBATAN
Tablet Fe 1 x 1
Vit C 3 x 50 mg
1. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Mual berhubungan dengan distensi gaster
KRITERIA HASIL
NO DX.KEP NOC NIC
Mual nutritional status • melaporkan • pencatatan intake
berhubungan setelah dilakukan bebas dari output secara
dengan distensi tindakan mual akurat
gaster keperawatan • mengidentifi • monitor status
selama …. Mual kasi halhal nutrisi
pasien teratasi yang • monitor
dengan kriteria mengurangi status hidrasi
hasil: mual (kelembaban
• melaporkan • nutrisi membran
bebas dari adekuat mukosa, vital
mual • status sign adekuat)
• mengidentifi hidrasi: • anjurkan untuk
kasi halhal hidrasi kulit makan
yang membran pelanpelan
mengurangi mukosa baik, • jelaskan untuk
mual tidak ada menggunakan
• nutrisi rasa haus napas dalam
adekuat yang untuk
• status abnormal, menekan
hidrasi: panas, urin output reflek mual
hidrasi kulitnormal, td, hct • batasi minum 1
membran normal jam sebelum, 1
mukosa baik, jam sesudah
tidak ada dan selama
rasa haus
yang makan
abnormal, • instruksika
panas, urin output n untuk
normal, td, hct menghinda
normal ri bau
makanan
yang
menyengat
• berikan terapi
iv kalau perlu
kelola pemberian anti
emetik........
Perubahan Nutritional status: Nutritional status: • Kaji adanya
nutrisi kurang Weight control Weight control alergi
dari kebutuhan setelah dilakukan setelah dilakukan makanan
tubuh tindakan tindakan • Kolaborasi
berhubungan keperawatan keperawatan dengan ahli gizi
dengan selama….nutrisi selama….nutrisi untuk
peningkatan kurang teratasi kurang teratasi menentukan
asam lambung dengan indikator: dengan indikator: jumlah kalori
• Albumin serum • Albumin serum dan nutrisi
• Pre albumin seru • Pre albumin yang
• Hematokrit seru dibutuhkan
• Hemoglobin • Hematokrit pasien
• Total • Hemoglobin • Yakinkan diet
iron • Total yang dimakan
Binding iron mengandung
capacity Binding tinggi serat
Jumlah limfosit capacity untuk
Jumlah limfosit mencegah
konstipasi
• Ajarkan
pasien
bagaimana
membuat
catatan
makanan
harian.
• Monitor
adanya
penurunan bb
dan gula darah
• Monitor
lingkungan
selama
makan
• Jadwalkan
pengobatan
dan tindakan
tidak selama
jam makan
• Monitor turgor
kulit
• Monitor
kekeringan,
rambut kusam,
total protein, hb
dan kadar ht
• Monitor
mual dan
muntah
• Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
• Monitor intake
nuntrisi
• Informasikan
pada klien dan
keluarga
tentang
manfaat nutrisi
• Kolaborasi
dengan
dokter
tentang
kebutuhan
suplemen
makanan
seperti ngt/
tpn sehingga
intake cairan
yang
adekuat
dapat
dipertahanka
n.
• Atur posisi
semi fowler
atau fowler
tinggi selama
makan
• Kelola
pemberan
anti
emetik:.....
• Anjurkan
banyak
minum
• Pertahankan
terapi iv line
Resiko injury risk kontrol immune risk kontrol Environment
berhubungan status safety immune status (manajemen
dengan behavior safety behavior lingkungan)
Disfungsi setelah dilakukan setelah dilakukan • sediakan
sensorik tindakan tindakan lingkungan yang aman
keperawatan keperawatan untuk pasien
selama…. Klien selama…. Klien • identifikasi
tidak mengalami tidak mengalami kebutuhan
injury dengan injury dengan keamanan
kriterian kriterian pasien, sesuai
hasil: hasil: dengan kondisi
fisik dan fungsi
• klien terbebas • klien kognitif pasien
dari cedera terbebas dari dan riwayat
• klien mampu cedera penyakit
menjelaskan • klien mampu terdahulu pasien
cara/metode menjelaskan • menghindarkan
untukmencega cara/metode lingkungan yang
h injury/cedera untukmenceg berbahaya
• klien mampu ah (misalnya
menjelaskan injury/cedera memindahkan
factor risiko • klien mampu perabotan)
dari menjelaskan • memasang side
lingkungan/per factor risiko rail tempat tidur
ilaku persona dari • menyediakan
EVALUASI
NO DX.KEP TANGGAL WAKTU
Mual 20-01-2021 10 : 00 wib S :
berhubungan - Klien masih mengeluh mual
dengan - Klien mengeluh badan terasa
distensi gaster lemas.
O:
- Klien tampak mual
- Klien tampak lemah dan lesu
- Klien tampak pucat
- TD=110/80 mmHg,
- N=80x/m
- P=22x/m
- S=37,5 C
A:
- Masalah mual belum teratasi
P:
- intervensi di lannjutkan
Perubahan 20-01-2021 13 : 30 wib S :
nutrisi kurang
dari - Klien mengeluh sudah
kebutuhan
mulai berselera untuk makan
tubuh
O:
berhubungan
- Nafsu makan klien mulai ada
dengan - Klien tampak menghabiskan ½
peningkatan porsi makan
asam lambung - Konjungtiva sedikit anemis
- Terapi yang diperoleh Tablet
Fe, vit C
- TD=120/80 mmHg,
- N=82x/m
- P=20x/m
- S=37 0C
A:
A:
- Masalah resiko injury teratasi
sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan ke
penkes
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
GIZI PADA IBU HAMIL
c) Menyimpulkan c) Menyimpulkan
hasil
penyuluhan d) Membalas salam
d) Memberi
salam
penutup
MATERI PENYULUHAN
B. PROTEIN
✓ Sebagai zat utama untuk membangun jaringan – jaringan bagian tubuh.
✓ Sumber protein hewan, daging, ikan, unggas, telur.
✓ Sumber protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang-
kacangan dan lain-lain
C. VITAMIN C
✓ Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
✓ Dapat diperoleh dari :Buah – buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk,
wortel, sayur – sayuran
D. VITAMIN A
✓ Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
✓ Sumber vitamin A
Bahan hewani : - Minyak ikan, kuning telur
Bahan nabati : - Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung.
Buah – buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya
E. ZAT BESI
✓ Untuk pembentukan darah.
✓ Dapat diperoleh dari :
a) Bahan makanan hewan seperi telur, hati, daging
b) Bahan makanan nabati kacang – kacangan seperti : kacang tanah, kacang
kedelai,sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung.
F. CAIRAN
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah
air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua
hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air juga
menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air
dalam sehari.
✓ Ibu hamil dianjurkan minum 2 liter per hari.
✓ Prinsip makana ibu hamil → Makan 1 – 2 piring lebih banyak dari biasanya
selama hamil.
▪ Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi ibu
selama hamil;
▪ Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
▪ Menghindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaan dan janin.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan
lain sebagainya.
2. Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan
makanan lainnya yang
mengandung banyak air.
3. Melalui metabolisme dalam tubuh.
G. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan
cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan
lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan
fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15
macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan,
chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb.
✓ Makan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur,
sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging, dan ikan.
sayur-sayuran : Bayam
buah-buahan : mangga, pisang, jeruk Teknik pemberian makanan pada ibu hamil
GIZI
yang mengalami masalah kehamilan yaitu :
IBU HAMIL
a. Makan sedikit dan sering
dan menarik