Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L) TENTANG


K3 KONTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DI PT. ABX

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 294

Kelompok II

Amien Arif
Dimas Triyatna
Dina Pramata
Feri Gunawan
Givan Alva Ridho
Imam Hidayat
Rahman Rafsanjani
Sarah Azzahra Hamidi

PENYELENGGARA
PT. Duta Selaras Solusindo
Jakarta, 09 April 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................2
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................................3
1.2.1 Maksud..................................................................................................................3
1.2.2 Tujuan...................................................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup.............................................................................................................3
1.4 Dasar Hukum................................................................................................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................................5
2.1 Gambaran Umum PT. ABX.........................................................................................5
2.1.1 Profil PT. ABX.....................................................................................................5
2.1.2 Visi dan Misi PT. ABX.........................................................................................5
2.1.3 Alur Proses produksi PT. ABX.............................................................................5
2.1.4 Luas Area Pabrik...................................................................................................6
2.1.5 Jumlah Tenaga Kerja............................................................................................6
2.1.6 Produksi Bahan Baku............................................................................................6
2.2 Temuan.........................................................................................................................7
2.2.1 Analisa Temuan Positif.........................................................................................7
2.2.2 Analisa Temuan Negatif.......................................................................................8
BAB III ANALISA..................................................................................................................10
3.1 Analisa Temuan Positif..............................................................................................10
3.2 Analisa Temuan Negatif.............................................................................................29
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................36
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................36
4.1.1 Analisa Temuan Positif.......................................................................................36
4.1.2 Analisa Temuan Negatif.....................................................................................37
4.2 Saran...........................................................................................................................37
4.2.1 Analisa Temuan Positif.......................................................................................37
4.2.2 Analisa Temuan Negatif.....................................................................................38

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam
pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan tenaga
kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan, disisi lain kegiatan
industri dalam proses produksinya disertai dengan faktor – faktor yang mengandung
risiko kecelakaan akibat kerja maupun penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting, tidak hanya di
perusahaan saja namun dimanapun berada. Dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak
hanya merugikan pekerja, tetapi juga menyebabkan kerugian pada perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di
dunia perindustrian mengakibatkan para pengusaha berupaya untuk mengurangi
persentase kecelakaan.

Perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak bagi tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktivitas. Dengan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tersebut diharapkan akan lebih menjamin kondisi lingkungan kerja yang aman sehingga
pada akhirnya dapat mencapai suatu tingkat produktivitas kerja yang tinggi.

Calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber


bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya pada konstruksi bangunan, instalasi
listrik dan penanggulangan kebakaran. Selain melakukan identifikasi, diharapkan juga
mampu menemukan pengendalian dari sumber bahaya. Guna mendapat calon AK3
Umum yang berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan untuk akan
menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja.

Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Duta Selaras
Solusindo yang bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Praktek Kerja
Lapangan dilakukan dengan mengambil topik terkait K3. Praktek kerja ini bertujuan
2
untuk melihat temuan-temuan baik positif dan negatif dilapangan serta dapat dilakukan
tindakan pencegahan agar sumber-sumber bahaya tersebut dapat dikendalikan sehingga
tidak menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Untuk mengetahui dan mengidentifikasi terkait penerapan Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3) di bidang Kontruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran di
PT. ABX.
1.2.2 Tujuan

1. Syarat dalam pelatihan Calon Ahli K3 sehingga dapat memberikan pengetahuan dan
ilmu dalam penerapannya untuk bekal sebagai Calon Ahli K3
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di lapangan khususnya di bidang Kontruksi Bangunan,
Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.
3. Praktik kerja lapangan mengenai temuan positif dan negatif terkait K3 Kontruksi
Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran beserta analisa dan peraturan
perundang-undangannya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran
sebagai calon Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja Umum (AK3U) dengan
berdasarkan aplikasi praktek demontrasi video, diskusi serta tanya jawab melalui media
Zoom Meeting dalam melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Dalam laporan ini membatasi pemasalahan yang diambil yaitu mengenai penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bidang Kontruksi Bangunan,
Penanggulangan Kebakaran dan Listrik di PT. ABX Tahun 2021.

1.4 Dasar Hukum

a. K3 Kontruksi Bangunan

1) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2) UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3
4) PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
5) PP No. 29 Tahun 2000 (Penyelenggaraan Jasa Konstruksi)
6) PP No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
7) PERMENAKERTRANS No. 1 Tahun 1980 tentang K3 Pada Konstruksi
Bangunan
8) PERMENAKERTRANS No. 8 Tahun 2010 (APD) Kep Dirjen Binwasnaker No.
20 Tahun 2004 tentang Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan
9) Kep Dirjen Binwasnaker No. 74 Tahun 2013 tentang Lisensi K3 Bidang
Supervisi Perancah
10) Keputusan Bersama Menaker dan Men-PU ke 174 Tahun 1986 dan No.
104/KPTS/1986 tentang K3 pada Tempat Kegiatan Kontruksi Beserta Pedoman
Pelaksanaan K3 pada Tempat Kegiatan Kontruksi
11) Instruksi Menaker No. 1 Tahun 1992 tentang Pemeriksaan Keberadaan Unit
Organisasi K3
12) SE Dirjen Binawas No. 147 Tahun 1997 tentang Wajib Lapor Pekerjaan
Proyek /Kontruksi Bangunan

b. K3 Listrik

1) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2) PERMENAKER R.I No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir
3) PERMENAKER No. 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk Lift Pengangkutan Orang dan Barang
4) PERMENAKER No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja

c. K3 Penanggulangan Kebakaran

1) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2) PERMENAKERTRANS No.4 Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan
dan Pemiliharaan APAR
3) PERMENAKER R.I No.37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bejana Tekanan dan Tengki Timbun
4) KEPMENAKER No. 186 Tahun 1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
5) Instruksi Menaker No. 11 Tahun 1997 tentang Pegawasan Khusus K3

4
Penanggulangan Kebakaran
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum PT. ABX

2.1.1 Profil PT. ABX

PT. ABX merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sparepart
otomotif dengan Investment status yaitu Domestic Investment. Perusahaan ini berdiri
sejak September 1991 dengan luas area sekitar 3,5 Ha tanah dan 1,6 Ha banguan.

Saat ini jumlah karyawan sebanyak 1.200 orang terdiri dari karyawan tetap dan kontrak.
Waktu kerja di PT ABX selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift. PT ABX
memproduksi berbagai jenis plastic parts (seperti Chamber Suction, Tall Light Cover,
Pad Horn, Knob Shift Lever), mirror (inner dan outer), Electronic parts dan lain-lain.

2.1.2 Visi dan Misi PT. ABX

PT. ABX memiliki sebuah Visi dan Misi sebagai pedoman dalam berproduksi dan
untuk berkompetensi dengan industri manufaktur lain yaitu :
• Visi : Menjadi salah satu perusahaan manufaktur komponen otomotif terbaik di
Indonesia.
• Misi : Kualitas produk dan layanan yang unggul, operational excellence dengan
pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan yang baik serta
menjalankan tanggungjawab sosial bagi masyarakat.

2.1.3 Alur Proses produksi PT. ABX

Berikut adalah alur poses produksi, dimulai dari bahan baku yang dikirim oleh Supplier
hingga menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen.

5
Gambaran Umum Proses
2.1.4 Luas Area Pabrik

Luas Area : 3.5 Ha (Tanah) 1.6 Ha (Bangunan)

2.1.5 Jumlah Tenaga Kerja

Total pekerja adalah 1.200 Orang

2.1.6 Produksi Bahan Baku

Plastic Injection Machine : 114 units


- 30 Tons : 4 units - 280 Tons : 2 units
- 50 Tons : 7 units - 300 Tons : 3 units
- 55 Tons : 1 units - 350 Tons : 13 units
- 80 Tons : 2 units - 450 Tons : 15 units
- 90 Tons : 1 units - 550 Tons : 4 units
- 150 Tons : 8 units - 600 Tons : 7 units
- 160 Tons : 17 units - 650 Tons : 8 units
- 210 Tons : 4 units - 800 Tons : 5 units
- 220 Tons : 2 units - 850 Tons : 5 units
- 250 Tons : 1 units - 1060 Tons : 6 units

2.1.7 Hasil Produksi


Adapun hasil proses produksi dari PT ABX sebagai
berikut:

1. Plastic Parts
• Chamber Suction
6
• Tail Light Cover
• Pad Horn
• Knob Shift Lever
• Inner Mirror
• Outer Miror
• Sun Roof

2. Product For Electronic dan Others


• Electronic Parts
• Stam Deck
• Body 518
• Key Plate
• LCD Nut
• Retainer
• R Box
• All 8 Gear
• L 8 PG
• F1 Gear
• Plastic Bosch
• Gear Box Assy Speedometer
• Pinion Gear
• Gear Speedometer

2.2 Temuan

2.2.1 Analisa Temuan Positif

1. K3 Bangunan
- Adanya pemeriksaan bangunan yang dilakukan 6 bulan sekali
- Adanya denah bangunan di pabrik
- Terdapat Safety Map Area, Assemble Point, dan Rute Pejalan kaki
- Sudah terdapat izin mendirikan bangunan
- Gudang B3 sudah terpisah dari tempat produksi
- Bangunan menggunakan tembok tahan api pada area bertekanan tinggi
- Terdapat Toilet, Mushola, Smoking Area, Kantin Pekerja, Klinik
- Bangunan menggunakan system 1 pintu
7
- Terdapat IPAL (Instalasi pengolahan air limbah)
- Terdapat saluran irigasi
- Bagian atas bangunan terdapat Fiberglass sebagai penerangan alami
- Terdapat ruangan penyimpanan tabung oxygen

2. K3 Listrik
- Adanya teknisi K3 listrik yang berlisensi dari Kemenaker RI
- Pemeriksaan listrik dilakukan setahun sekali
- Terdapat rambu peringatan tentang bahaya di perusahaan (keselamatan listrik)
- Riksa uji listrik dilakukan 2 tahun sekali
- Penggunaan genset sebagai tenaga tambahan untuk daya listrik ada 4
- Terdapat APD
- Penyusunan instalasi listrik tertata rapi

3. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Adanya peta evakuasi
- Terdapat Safe Assembly Point
- Terdapat rambu penanggulangan kebakaran di area kerja
- Terdapat Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran
- Terdapat unit Regu Penanggulangan Kebakaran yang sudah tersertifikasi dan
simulasi kebakaran secara berkala
- Maintenance APAR dilakukan seminggu sekali
- Terdapat APAR, Hydrant serta alarm kebakaran di dalam ruangan
- Terdapat Hydrant pilar pada luar ruangan
- APAR serta Hydrant berwarna merah
- Dilakukan pengecekan Hydrant dan APAR
- Terdapat SOP penggunaan Hydrant
- Terdapat Firepump Room
- Perletakan APAR sudah sesuai dengan titik lokasi rawan kebakaran
- Tempat penyimpanan tabung gas yang diberikan pembatas atau pelindung dari
pagar besi dan lantai yang terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan percikan
api

2.2.2 Analisa Temuan Negatif

1. K3 Bangunan
8
Tidak ada penangkal petir

2. K3 Listrik
Tidak ada

3. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Tidak terdapat rambu dilarang merokok pada tempat penyimpanan tabung gas
- APAR pada posisi diluar ruangan tidak dilengkapi dengan pelindung dan tutup
pengaman.
- Rambu APAR diletakkan terlalu tinggi
- Adanya barang yang dapat menghalangi posisi hydrant
- Tidak ada rambu tata letak APAR pada area penyimpanan tabung gas
- Tidak ada SOP penggunaan APAR
- Tidak terdapat sprinkler
- Tidak terdapat APAR disekitar bejana tekan dan pesawat uap
- Peletakkan APAR di lokasi penyimpanan tabung oxygen tidak standar

9
BAB III
ANALISA
3.1 Analisa Temuan Positif

1. K3 Bangunan

No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
1 Adanya pemeriksaan bangunan yang Dapat memperpanjang usia Tetap dilakukan UU RI No 28 Tahun 2002
dilakukan 6 bulan sekali bangunan serta memberikan pemeriksaan bangunan Tentang Bangunan Gedung
kenyamanan pekerja dalam agar dapat segera Pasal 16 ayat 1:
bekerja mendapat perbaikkan Persyaratan keandalan
apabila terdapat kerusakan bangunan gedung
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (3), meliputi
persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan.
2 Adanya denah bangunan di pabrik Mempermudah pekerja Memastikan kebersihan Peraturan Menteri Kesehatan
melakukan aktivitas serta kejelasan gambar dan Republik Indonesia Nomor
tulisan yang sudah 48 Tahun 2016 Tentang
terpasang Standar Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Perkantoran
Pasal 13 ayat 2:
Persyaratan Keselamatan
Kerja Perkantoran dimaksud
dalam Pasal 12 huruf a terdiri
atas:

10
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
a. Pelaksanaan pemeliharaan
dan perawatan ruang
perkantoran;
b. Desain alat dan tempat
kerja;
c. Penempatan dan
penggunaan alat perkantoran;
dan/atau
d. Pengelolaan listrik dan
sumber api.

3 Terdapat Safety Map Area, Assembly Mempermudah proses Memastikan bahwa papan Peraturan Menteri Pekerjaan
Point, dan Rute Pejalan kaki evakuasi, apabila terdapat dan rambu terlihat jelas Umum Dan Perumahan
keadaan gawat darurat agar pekerja dapat Rakyat Republik Indonesia
antisipasi pada saat terjadi Nomor 14/prt/m/2017
keadaan yang tidak Tentang Persyaratan
diinginkan Kemudahan Bangunan
Gedung
Pasal 10 ayat 2 Sarana
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. pintu;
b. selasar;
c. koridor;
d. jalur pedestrian;
e. jalur pemandu; dan/atau
f. jembatan penghubung antar
ruang/antar bangunan.

11
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
Sarana pendukung evakuasi
lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat
(1) huruf d terdiri atas:
a. rencana evakuasi;
b. sistem peringatan bahaya
bagi pengguna;
c. pencahayaan eksit dan
tanda arah;
d. area tempat berlindung
(refuge area);
e. titik berkumpul; dan
f. lift kebakaran.

4 Sudah terdapat izin mendirikan bangunan Terlindungi secara badan Memelihara kawasan UU RI No 28 Tahun 2002
hukum bangunan Tentang Bangunan Gedung
Pasal 7 ayat 1 dan 2:
(1) Setiap bangunan gedung
harus memenuhi persyaratan
administratif dan persyaratan
teknis sesuai dengan fungsi
bangunan gedung.
(2) Persyaratan administratif
bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi
persyaratan status hak atas
tanah, status kepemilikan

12
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
bangunan gedung, dan izin
mendirikan bangunan.
Dan pasal 8 ayat 1:
Setiap bangunan gedung
harus memenuhi persyaratan
administratif yang meliputi:
a. status hak atas tanah,
dan/atau izin pemanfaatan
dari pemegang hak atas tanah,
b. status kepemilikan
bangunan gedung, dan
c. izin mendirikan bangunan
gedung, sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

5 Gudang B3 sudah terpisah dari tempat Tidak terkontaminasi proses Tetap harus dipisahkan UU RI No 28 Tahun 2002
produksi produksi agar nantinya proses Tentang Bangunan Gedung.
produksi tidak Pasal 9 ayat 2:
terkontaminasi oleh B3 Persyaratan tata bangunan
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) ditetapkan lebih
lanjut dalam rencana tata
bangunan dan lingkungan
oleh Pemerintah Daerah

6 Bangunan menggunakan tembok tahan api Mengurangi risiko kebakaran

13
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
pada area bertekanan tinggi
7 Terdapat Toilet, Mushola, Smoking Area, Menunjung fasilitas dan Peraturan Pemerintah
Kantin Pekerja, Klinik memberikan kenyaman bagi Republik Indonesia Nomor
pekerja 36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung Bagian
Kedua Penetapan Fungsi
Bangunan Gedung.
Pasal 4 poin 2:
Fungsi keagamaan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) mempunyai
fungsi utama sebagai Tempat
melakukan ibadah yang
meliputi bangunan Masjid
termasuk mushola, bangunan
gereja Termasuk kapel,
bangunan pura, bangunan
vihara, dan bangunan
kelenteng.

9 Terdapat IPAL (Instalasi pengolahan air Mengurangi pencemaran Agar tetap selalu Peraturan Pemerintah
limbah) limbah B3 di lingkungan melakukan pengolahan Republik Indonesia Nomor
agar nantinya tidak 142 Tahun 2015 Tentang
mencemari lingkungan Kawasan Industri
Pasal 11 ayat 2 poin B:

14
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
Perusahaan Kawasan Industri
wajib menyediakan
infrastruktur dasar di dalam
Kawasan Industri, paling
sedikit meliputi:
a. instalasi pengolahan air
baku
b. instalasi pengolahan air
limbah;
c. saluran drainase;
d. instalasi penerangan jalan;
dan
e. jaringan jalan.

11 Terdapat saluran irigasi Meningkatkan area kering di - Saluran drainase Peraturan Pemerintah
perusahaan sebaiknnya dilakukan Republik Indonesia Nomor
pembersihan secara rutin 142 Tahun 2015 Tentang
- Buanglah sampah pada Kawasan Industri
tempatnya Pasal 11 ayat 2 poin B:
Perusahaan Kawasan Industri
wajib menyediakan
infrastruktur dasar di dalam
Kawasan Industri, paling
sedikit meliputi:
a. instalasi pengolahan air
baku
b. instalasi pengolahan air
limbah;

15
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
c. saluran drainase;
d. instalasi penerangan jalan;
dan jaringan jalan.

12 Bagian atas bangunan terdapat Fiberglass Memberikan penerangan alami


sebagai penerangan alami di area dalam gedung sehingga
mengurangi penggunaan listrik
dan hemat energi

13 Terdapat ruangan penyimpanan tabung - Terhindar dari kontaminasi


oxygen area produksi
- Memudahkan pekerja dalam
penggunaan karna ruangan
tabung dibuat secara terpisah
antara yang siap pakai
dengan yang sudah pakai
(kosong)

16
2. K3 Listrik

No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
1 Adanya 2 orang teknisi listrik yang Sebagai seseorang yang ahli Meningkatkan kemampuan Kep. Dirjen 48/PPK &
bersetifikasi dalam melakukan pemasangan dan keterampilan dalam K3/VII/2015
dan pemeliharaan terhadap pelaksaan norma K3 listrik
masalah kelistrikkan di tempat kerja
2 Pemeriksaan listrik dilakukan setahun Agar supply listrik aman dan Pemeriksaan dan Permenaker No.12 Tahun
sekali efisien ketika digunakan dan pengujian tetap dilakukan 2015 tentang Keselamatan
untuk meminimalkan secara berkala Dan Kesehatan Kerja Listrik
terjadinya bahaya Di Tempat Kerja

Pasal 11 ayat 1:
Pemeriksaan secara berkala
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (2) huruf c
dilakukan paling sedikit 1
(satu) tahun sekali.
3 Terdapat rambu peringatan tentang bahaya Memberikan petunjuk dan Memastikan kebersihan UU No. 1 Tahun 1970
di perusahaan (keselamatan listrik) peringatan kepada pekerja serta kejelasan gambar dan tentang Keselamatan Kerja.
tentang bahaya di tempat kerja tulisan pada rambu yang Pasal 14 huruf (b):
sehingga terhindar dari sudah terpasang Pengurus diwajibkan
kecelakaan kerja memasang dalam tempat
kerja yang dipimpinnya,
semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk

17
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja
4 Riksa uji listrik dilakukan 2 tahun sekali Agar terhindar dari korsleting Tetap melakukan Permenaker no. 12 Tahun
listrik pemeriksaan dan 2015 tentang Keselamatan
pengujian secara berkala dan Kesehatan Kerja Listrik
di Tempat Kerja.
Pasal 11 ayat 1 dan 2:
(1) Pemeriksaan secara
berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
10 ayat (2) huruf c
dilakukan paling sedikit
1 tahun sekali
(2) Pengujian secara
berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
10 ayat (2) dilakukan
paling sedikit 5 tahun
sekali

5 Penggunaan genset sebagai tenaga Sebagai daya cadangan apabila Memperhatikan kerapian Permenaker no. 12 Tahun
tambahan untuk daya listrik terjadi pemadaman listrik kabel pada genset agar 2015 tentang Keselamatan
tidak mempengaruhi kerja dan Kesehatan Kerja Listrik
alat di Tempat Kerja.
Pasal 3 Pelaksanaan K3
listrik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan:

18
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
a. melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja
dan orang lain yang berada
di dalam lingkungan tempat
kerja dari potensi bahaya
listrik;
b. menciptakan instalasi
listrik yang aman, handal
dan memberikan
keselamatan bangunan
beserta isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja
yang selamat dan sehat
untuk mendorong
produktivitas.

6 Terdapat Alat Pelindung Diri Sebagai perlindungan bagi Diperhatikan dan Permenakertrans No.8
pekerja dipastikan APD tersedia Tahun 2010 Tentang Alat
selalu. Pelindung Diri
Pasal 2 ayat 1:
Pengusaha wajib
menyediakan APD bagi
pekerja/buruh di tempat
kerja

7 Penyusunan instalasi listrik tertata rapi Agar para pekerja di area Tetap memberikan arahan Permenaker No.12 Tahun
tersebut terhindar dari kepada pekerja untuk 2015 tentang Keselamatan
korsleting listrik mengembalikan kembali dan Kesehatan Kerja Listrik

19
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
alat serta perlengkapan di Tempat Kerja.
yang telah digunakan Pasal 3 ayat 1:
sehingga kabel dari - Melindungi keselamatan
peralatan yang telah tenaga kerja dan orang lain
digunakan dapat tersimpan yang berada di dalam
dengan rapi. lingkungan tempat kerja
dari potensi bahaya listrik
- Menciptakan instalasi
listrik yang aman handal
dan memberikan
keselamatan bangunan
beserta isinya
- Menciptakan tempat kerja
yang selamat dan sehat
untuk mendorong produksi

3. K3 Penanggulangan Kebakaran

No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
1 Adanya peta evakuasi Memberikan arahan kepada - Memastikan bahwa Kepmenaker No.186 Tahun
pekerja mengenai proses rambu serta tanda yang 1999 tentang Unit
evakuasi jika terjadinya terdapat pada jalur Penanggulangan Kebakaran
keadaan darurat di area kerja evakuasi terlihat jelas di Tempat Kerja.
- Memastikan bahwa jalur Pasal 2 ayat 2:
evakuasi tidak terhalang Kewajiban mencegah,
oleh benda lainnya mengurangi dan

20
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
memadamkan kebakaran di
tempat kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat 1
meliputi: point (b):
penyediaan sarana deteksi,
alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi.

2 Terdapat Safe Assembly Point Menjadi tempat yang - Memastikan bahwa Kepmenaker No.186 Tahun
digunakan bagi para pekerja papan Safe Assembly 1999 tentang Unit
untuk berkumpul setelah proses Point terlihat jelas Penanggulangan Kebakaran
evakuasi - Memastikan jalur di Tempat Kerja.
menuju Safe Assembly Pasal 2 ayat 2:
Point tidak terhalang Kewajiban mencegah,
kendaraan dan tumpukan mengurangi memadamkan
benda lainnya kebakaran di tempat kerja
sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 meliputi: point (b):
penyediaan sarana deteksi,
alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi

3 Terdapat rambu penanggulangan Memberikan pemahaman Memastikan kebersihan UU No. 1 Tahun 1970
kebakaran di area kerja kepada para pekerja serta kejelasan gambar dan tentang Keselamatan Kerja.
mengenai tata cara tulisan pada rambu yang Pasal 14 point (b):
penanggulangan kebakaran sudah terpasang Memasang dalam tempat

21
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
yang dapat terjadi di area kerja kerja yang dipimpinnya,
semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja

4 Terdapat Ahli K3 Spesialis Potensi kebakaran dapat Memastikan pelaksaan K3 Kepmenaker No.186 Tahun
Penanggulangan Kebakaran dihindari dengan melakukan di bidang kebakaran di 1999 tentang Unit
pengendalian, pengadaan tempat kerja Penanggulangan Kebakaran
sarana proteksiserta di Tempat Kerja.
penanggulangan kebakaran Pasal 10 ayat 3:
Dalam melaksanakan
tugasnya ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran
mempunyai wewenang:
a.Memerintahkan
menghentikan dan menolak
pelaksanaan pekerjaan yang
dapat menimbulkan
kebakaran atau peledakan;
b.Meminta keterangan atau
informasi mengenai
pelaksanaan syarat-syarat K3
dibidang kebakaran di tempat

22
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
kerja.

5 Terdapat unit Regu Penanggulangan Dapat dengan sigap dalam Secara konsisten tetap Kepmenaker No.186 Tahun
Kebakaran yang sudah tersertifikasi menangani keadaan darurat melakukan latihan untuk 1999 tentang Unit
untuk memadamkan api penanggulangan kebakaran Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja.
Pasal 2 point (d):
Unit penanggulangan
kebakaran ialah unit kerja
yang dibentuk dan ditugasi
untuk menangani masalah
penanggulangan kebakaran
di tempat kerja yang
meliputi kegiatan
administrasi, identifikasi
sumber-sumber bahaya,
pemeriksaan, pemeliharaan
dan perbaikan sistem
proteksi kebakaran.

6 Terdapat APAR, Hydrant serta alarm Membantu para pekerja - Melakukan pemeriksaan Kepmenaker No.186 Tahun
kebakaran di dalam ruangan untuk melakukan proses terhadap fungsi APAR, 1999 tentang Unit
penanggulangan kebakaran Hydrant serta alarm Penanggulangan Kebakaran
yang terjadi di dalam area kerja kebakaran secara berkala di Tempat Kerja.
- Memastikan APAR terisi Pasal 2 ayat 2:
- Memastikan jalur air Kewajiban mencegah,
untuk Hydrant mengurangi dan
tersambung dengan baik memadamkan kebakaran di

23
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
tempat kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat 1
meliputi: point (b):
penyediaan sarana deteksi,
alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi.

7 Terdapat Hydrant pilar pada luar Mempermudah petugas Melakukan pemeriksaan Kepmenaker No.186 Tahun
ruangan melakukan proteksi kebakaran berkala pada Hydrant pillar 1999 tentang Unit
secara cepat ketika untuk memastikan suplai Penanggulangan Kebakaran
terjadi kebakaran di luar air dengan baik di Tempat Kerja.
ruangan Pasal 2 ayat 2:
Kewajiban mencegah,
mengurangi dan
memadamkan kebakaran di
tempat kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat 1
meliputi: point (b):
penyediaan sarana deteksi,
alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi.

SNI 03-1745-2000 Tata cara


perencanaan dan

24
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
pemasangan sistem pipa
tegak dan slang untuk
pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan
rumah dan gedung.

8 APAR serta Hydrant berwarna merah Mempermudah evakuasi dan Memastikan agar tidak Permenakertrans No. 04
penanggulangan pada saat terjadi perubahan warna Tahun 1980 tentang Syarat-
terjadinya kebakaran ringan di APAR dan Hydrant akibat Syarat Pemasangan dan
tempat kerja luntur atau kotor Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan.
Pasal 4 ayat 6: Semua
tabung alat pemadam api
ringan sebaiknya berwarna
merah

9 Dilakukan pengecekan Hydrant dan Sebagai upaya terhadap Terus dipertahankan agar Permenakertrans No. 4
APAR pengendalian bahaya Hydrant APAR selalu Tahun 1980 tentang Syarat-
kebakaran. dalam kondisi yang siap Syarat Pemasangan Dan
digunakan. Pemeliharaan Alat-Alat

25
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
Pemadam Api Ringan.
Pasal 11 ayat 1 :
Setiap alat pemadam api
ringan harus diperiksa 2 kali
dalam setahun, yaitu :
a. Pemeriksaan dalam
jangka 6 bulan
b. Pemeriksaan dalam
jangka 12 bulan

10 Terdapat SOP penggunaan Hydrant Memberikan pemahaman Melakukan pemeriksaan Lampiran Instruksi Menteri
kepada para pekerja mengenai secara berkala agar SOP Tenaga Kerja No. 11 Tahun
cara penggunaan Hydrant yang tetap sesuai dan dapat 1997 mengenai Petunjuk
benar. dijalankan dengan Teknis Pengawasan Sistem
baik. Proteksi Kebakaran.
Bab IV point 8 huruf (a):
Periksalah apakah memiliki
pengesahan, ada dokumen
teknis seperti gambar
pemasangan, katalog, dan
petunjuk pemeliharaan

11 Terdapat Firepump Room Sebagai sarana untuk Melakukan pemeriksaan Kepmenaker No.186 Tahun
mengontrol pendistribusian air secara berkala untuk 1999 tentang Unit
menuju Hydrant yang ada di memastikan bahwa Penanggulangan Kebakaran
dalam maupun luar pabrik. firepump dapat berfungsi di Tempat Kerja.
dengan baik Pasal 2 ayat 2:

26
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
Kewajiban mencegah,
mengurangi dan
memadamkan kebakaran di
tempat kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat 1
meliputi: point (b):
penyediaan sarana deteksi,
alarm, memadamkan
kebakaran dan sarana
evakuasi.

SNI 03-1745-2000 Tata cara


perencanaan dan
pemasangan sistem pipa
tegak dan slang untuk
pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan
rumah dan gedung.

12 Perletakan APAR sudah sesuai dengan Memudahkan dalam Melakukan pemeriksaan Permenakertrans No. 04
titik lokasi rawan kebakaran mengambil APAR apabila agar APAR selalu dalam Tahun 1980 tentang Syarat-
terjadi kebakaran ringan di kondisi yang siap Syarat Pemasangan dan
tempat kerja digunakan. Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan.
Pasal 4 Ayat 5:
Penempatan tersebut ayat (1)
antara alat pemadam api yang
satu dengan yang lainnya atau

27
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa manfaat Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
kelompok satu dengan
lainnya tidak boleh melebihi
15 meter, kecuali ditetapkan
lain oleh pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja.

13 Tempat penyimpanan tabung gas yang Tabung gas yang disimpan - Melakukan pemeriksaan Permenaker No. 37 Tahun
diberikan pembatas atau pelindung dari pada tempat penyimpanan secara berkala pada pagar 2016 tentang Keselamatan
pagar besi dan lantai yang terbuat dari dapat terlindungi dari sumber- besi serta tabung gas dan Kesehatan Kerja Bejana
bahan yang tidak menimbulkan sumber potensi bahaya yang yang ada Tekanan dan Tengki
percikan api dapat memicu terjadinya - Memastikan bahwa area Timbun.
ledakan tersebut tidak terdapat Pasal 42 ayat 1: Bangunan
benda yang memicu tempat penyimpanan bejana
terjadinya ledakan penyimpanan gas dan
bejanan transport dengan
jumlah yang besar harus
terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar dan lantai
harus terbuat dari bahan
yang tidak menimbulkan
percikan api

3.2 Analisa Temuan Negatif

1. K3 Bangunan

28
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
1 Bangunan menggunakan sistem 1 pintu Menyulitkan mobilisasi Seharusnya pintu masuk Peraturan Menteri Kesehatan
dan keluar dibuat terpisah Republik Indonesia Nomor
agar memudahkan pekerja 48 Tahun 2016 Tentang
melakukan mobilisasi Standar Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Perkantoran
Pasal 14 ayat 4:
Sarana penyelamatan
gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (3)
huruf a meliputi:
a. tangga darurat;
dan/atau
b. pintu darurat.

2. K3 Listrik

No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
1 Posisi penyalur petir tidak sesuai standar Sambaran petir yang Penangkal petir yang Permenaker/MEN/02/1989
membahayakan sehingga dapat terletak di dekat pohon Tentang Pengawasan Instalasi
menyebabkan kebakaran dan ataupun bangunan Penyalur Petir
juga kerusakan pada alat seharusnya dipasang Pasal 17 ayat 1 dan 2:
produksi penghantar penurunan. (1) Untuk mengamankan
bangunan terhadap
loncatan petir dari pohon
yang letaknya dekat

29
No Peraturan Perundang-
Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
. (termasuk pasal dan ayat)
bangunan dan yang
diperkirakan dapat
tersambar petir, bagian
bangunan yang terdekat
dengan pohon tersebut
harus dipasang
penghantar penurunan.
(2) Penghantar penurunan
harus selalu dipasang
pada bagian-bagian yang
menonjol yang
diperkirakan dapat
tersambar petir

2 Tidak terdapat penangkal petir pada Bahaya sambaran petir dan - Penangkal petir Permenaker/MEN/02/1989
ruangan berpotensi bahaya tinggi seperti ledakan seharusnya dibuat sesuai Tentang Pengawasan
ledakan dengan peraturan Instalasi Penyalur Petir
perundangan
- Membuat dan
menambahkan
penangkal petir di area
berpotensi bahaya tinggi

3. K3 Penanggulangan Kebakaran

30
Peraturan Perundang-
No. Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
(termasuk pasal dan ayat)
1 Tidak terdapat rambu dilarang Dapat menyebabkan Memberikan tanda atau UU No. 1 Tahun 1970
merokok pada tempat penyimpanan terjadinya ledakan tabung gas simbol dilarang merokok tentang Keselamatan Kerja.
tabung gas akibat membuang puntung sebagai peringatan bahwa Pasal 14 point (b):
rokok yang masih menyala di area tersebut terdapat Memasang dalam tempat
disekitar area penyimpanan bahan- bahan mudah kerja yang dipimpinya,
tabung gas. terbakar dan symbol semua gambar keselamatan
diletakkan di tempat yang kerja yang diwajibkan dan
mudah terlihat semua bahan pembinaan
lainya, pada tempat- tempat
yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja

2 APAR pada posisi diluar ruangan tidak Menyebabkan tabung APAR Memberikan perlindung Permenakertrans No. 04
dilengkapi dengan pelindung dan tutup korosi dan malfungsi serta dan tutup pengaman Tahun 1980 tentang Syarat-
pengaman. menyebabkan kualitas tabung terhadap APAR supaya Syarat Pemasangan dan
menurun. bisa berfungsi dengan baik Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
Pasal 4 ayat 1: Setiap satu
atau kelompok alat
pemadam api ringan harus
ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat dengan
jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi
dengan pemberian tanda

31
Peraturan Perundang-
No. Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
(termasuk pasal dan ayat)
pemajangan
Pasal 10: Alat pemadam api
ringan yg ditempatkan
diluar ruangan harus
dilindungi dengan tutup
pengaman

3 Rambu APAR diletakkan terlalu tinggi Proses identifikasi sulit Meletakkan rambu pada Permenakertrans No. 04
dilakukan di lokasi APAR oleh ketinggian yang sudah Tahun 1980 tentang Syarat-
pekerja atau petugas ditetapkan Syarat Pemasangan dan
penanggulangan kebakaran Pemeliharaan Alat Pemadam
saat terjadi kebakaran Api Ringan.
Pasal 4 ayat 3: Tinggi
pemberian tanda
pemasangan tersebut ayat
1 adalah 125 cm dari
dasar lantai tepat di atas
satu atau kelompok alat
pemadam api ringan
bersangkutan
4 Adanya barang yang dapat menghalangi Menyulitkan petugas dalam Memindahkan barang- Lampiran Instruksi Menteri
posisi hydrant mengakses Hydrant barang yang dapat Tenaga Kerja No. 11 Tahun
dikarenakan barang yang mengganggu proses 1997 mengenai Petunjuk
menutupi penggunaan Hydrant Teknis Pengawasan Sistem
Proteksi Kebakaran.
BAB IV point 8.(h) :
Pengujian operasional
hydran.

32
Peraturan Perundang-
No. Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
(termasuk pasal dan ayat)

5 Tidak terdapat rambu tata letak APAR Menyulitkan pekerja atau Memberikan tanda atau Permenakertrans No. 04
pada area penyimpanan tabung gas. petugas untuk menemukan simbol di dekat posisi Tahun 1980 tentang Syarat-
APAR jika terjadi kebakaran. APAR supaya mudah Syarat Pemasangan dan
untuk mengetahui letak Pemeliharaan Alat
posisi APAR yang akan Pemadam Api Ringan.
digunakan Pasal 4 ayat 1: Setiap satu
atau kelompok alat
pemadam api ringan harus
ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat dengan
jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi
dengan pemberian tanda
pemajangan
6 Tidak ada sprinkler di area produksi Kebakaran Sebaiknya diberi sprinkler Peraturan Menteri
agar dapat memadamkan Kesehatan Republik
api secara merata di Indonesia Nomor 48 Tahun
seluruh area yang 2016 Tentang Standar
berdampak Keselamatan Dan Kesehatan

33
Peraturan Perundang-
No. Objek K3/Temuan dan Lokasi Analisa Potensi Bahaya Saran undangan
(termasuk pasal dan ayat)
Kerja Perkantoran
Pasal 14 ayat 5:
Peralatan sistem
perlindungan/pengamanan
bangunan gedung dari
kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (3)
huruf b paling sedikit
meliputi:
a. Alat Pemadam Api
Ringan (APAR);
b. Alat Pemadam Api Berat
(APAB) yang
menggunakan roda;
c. Sistem alarm kebakaran;
d. Hydrant halaman;
e. Pemadam kebakaran tetap
yang menggunakan media
pemadaman air bertekanan
yang dialirkan melalui pipa-
pipa dan selang;
f. Sistem sprinkler otomatis;
dan
g. sistem pengendalian asap

34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

4.1.1 Analisa Temuan Positif


1. K3 Bangunan
- Adanya pemeriksaan bangunan yang dilakukan 6 bulan sekali
- Adanya denah bangunan di pabrik
- Terdapat Safety Map Area, Assemble Point, dan Rute Pejalan kaki
- Sudah terdapat izin mendirikan bangunan
- Gudang B3 sudah terpisah dari tempat produksi
- Bangunan menggunakan tembok tahan api pada area bertekanan tinggi
- Terdapat Toilet, Mushola, Smoking Area, Kantin Pekerja, Klinik
- Bangunan menggunakan system 1 pintu
- Terdapat IPAL (Instalasi pengolahan air limbah)
- Terdapat saluran irigasi
- Bagian atas bangunan terdapat Fiberglass sebagai penerangan alami
- Terdapat ruangan penyimpanan tabung oxygen

2. K3 Listrik
- Adanya teknisi K3 listrik yang berlisensi dari Kemenaker RI
- Pemeriksaan listrik dilakukan setahun sekali
- Terdapat rambu peringatan tentang bahaya di perusahaan (keselamatan listrik)
- Riksa uji listrik dilakukan 2 tahun sekali
- Penggunaan genset sebagai tenaga tambahan untuk daya listrik ada 4
- Terdapat APD
- Penyusunan instalasi listrik tertata rapi

3. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Adanya peta evakuasi
- Terdapat Safe Assembly Point
- Terdapat rambu penanggulangan kebakaran di area kerja
- Terdapat Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran
- Terdapat unit Regu Penanggulangan Kebakaran yang sudah tersertifikasi dan
simulasi kebakaran secara berkala
- Maintenance APAR dilakukan seminggu sekali
35
- Terdapat APAR, Hydrant serta alarm kebakaran di dalam ruangan
- Terdapat Hydrant pilar pada luar ruangan
- APAR serta Hydrant berwarna merah
- Dilakukan pengecekan Hydrant dan APAR
- Terdapat SOP penggunaan Hydrant
- Terdapat Firepump Room
- Perletakan APAR sudah sesuai dengan titik lokasi rawan kebakaran
- Tempat penyimpanan tabung gas yang diberikan pembatas atau pelindung dari
pagar besi dan lantai yang terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan percikan
api

4.1.2 Analisa Temuan Negatif


1. K3 Bangunan
Tidak ada penangkal petir

2. K3 Listrik
Tidak ada

3. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Tidak terdapat rambu dilarang merokok pada tempat penyimpanan tabung gas
- APAR pada posisi diluar ruangan tidak dilengkapi dengan pelindung dan tutup
pengaman.
- Rambu APAR diletakkan terlalu tinggi
- Adanya barang yang dapat menghalangi posisi hydrant
- Tidak ada rambu tata letak APAR pada area penyimpanan tabung gas
- Tidak ada SOP penggunaan APAR
- Tidak terdapat sprinkler
- Tidak terdapat APAR disekitar bejana tekan dan pesawat uap
- Peletakkan APAR di lokasi penyimpanan tabung oxygen tidak standar

4.2 Saran

4.2.1 Analisa Temuan Positif


- Memelihara klinik dan melakukan pemeriksaan alat-alat kesehatan serta obat-obatan yang
tersedia secara berkala
- Memberikan sosialisasi kepada pekerja terkait P3K
- Memelihara ruang laktasi
- Mewajibkan seluruh pekerja untuk melakukan medical check up secara rutin
36
- Mewajibkan seluruh pekerja untuk mengikuti senam pagi
- Mewajibkan seluruh pekerja untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan awal
- Mewajibkan seluruh pekerja untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan khusus
- Menempelkan poster anti narkoba
- Menjaga kebersihan makanan yang disediakan
- Aturan shift yang diberlakukan sudah baik
- Program yang dilakukan sudah sangat baik dalam menghindari terjadinya stress pada pekerja
- Dilakukan pengecekan terhadap secondary container secara berkala - Memastikan bahwa
MSDS diletakkan pada tempat digunakannya zat tersebut - Dilakukan pembaruan pengecettan
jalur hydrant.

4.2.2 Analisa Temuan Negatif


- Ada petugas medis yang standby saat malam
- Pergantian warna pada kotak P3K dan Pergantian tipe kotak menjadi tipe kotak C
- Ada alat untuk mengukur suhu, pasang poster dan 3M
- Menyesuaikan jumlah toilet berdasarkan peraturan yang berlaku
- Memberikan sanksi bagi yang melanggar dan reward bagi yang mematuhi
- Memberikan bin sampah terpisah yaitu sampah organik dan anorganik dengan kapasitas yang
mencukupi

37

Anda mungkin juga menyukai