Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
menurut dasar Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan /
perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Piagam Jakarta, 22 Juni 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
“Maka dengan ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu
Piagam negara yang berbentuk republik-federasi, berdasarkan pengakuan
ke-Tuhanan Yang Maha Esa, peri kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan
keadilan sosial untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan,
perdamaian dan kemerdekaan dalam masyarakat negara-hukum Indonesia
merdeka yang berdaulat sempurna”
Alinea 3 Pembukaan Konstitusi RIS
“Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu
dalam suatu piagam negara yang berbentuk republik-
kesatuan, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa, Peri Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan
dan keadilan sosial untuk mewujudkan kebahagiaan,
kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam
masyarakat negara-hukum Indonesia merdeka yang
berdaulat sempurna”
Alinea 4 Mukadimah UUDS 1950
”.... maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia, yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada….”
Kesatuan
sila-sila
Pancasila
sebagai
suatu sistem
Hubungan sila-
Sila-silanya
silanya saling
bersifat hierarkis
mengisi dan
piramidal
mengkualifikasi
Bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia
yang monopluralis
◦ Susunan = jasmani-rohani
◦ Sifat = individu-makhluk sosial
◦ kedudukan = sebagai pribadi berdiri sendiri-sendiri-makhluk
Tuhan Yang Maha Esa
Sila-sila Pancasila adalah suatu kesatuan dan
keutuhan – setiap sila merupakan unsur dari
Pancasila –
Dilihat dari intinya, urutan lima-lima sila menunjukkan
suatu rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi
sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di
mukanya
◦ Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis dari sila-sila
berikutnya.
Di dalam setiap sila terkandung sila-sila lainnya
◦ Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang
berkemanusiaa, berpersatuan, berkerakyatan, serta
berkeadilan sosial
Landasan sila-sila Pancasila – Tuhan, manusia, satu,
rakyat, dan adil (Notonagoro)
1
Sila 1
2
Sila 5 Sila 2
3
4
Sila 4 Sila 3
5
Dalam setiap sila terkandung nilai
keempat sila lainnya atau dalam setiap
sila senantiasa dikualifikasi oleh
keempat sila lainnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah
berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan Indonesia, berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
adalah ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
dst (Notonagoro, 1975)