Anda di halaman 1dari 11

PERAN DAN FUNGSI

LAYANAN BK (BIMBINGAN KONSELING)

Disusun Oleh:

ZOLILATUN NADA (190101010)

Dosen Pengampu

Dr. Mukhlis, M.Ag

NIP. 197103111995031002

Dipersentasikan Pada:

Hari/tanggal: Selasa/16 Maret 2021

Pukul: 09.10-10.50 WITA

Semester IV Kelas A

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2021
1

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1

A. PENGERTIAN LAYANAN, BIMBINGAN DAN KONSELING .................. 2


a. Pengertian Layanan ................................................................................. 2
b. Pengertian Bimbingan ............................................................................. 3
c. Pengertian Konseling .............................................................................. 4
B. TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ........................................ 5
C. FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ......................................... 6
D. PERAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ........................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10
2

A. PENGERTIAN LAYANAN BK

a. Pengertian Layanan
Menurut pandangan manusia, layanan adalah suatu
tindakan sukarela dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan hanya
sekedar membantu atau adanya permintaan kepada pihak lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, layanan atau pelayanan itu
sendiri secara umum menurut Purwadarminta adalah menyediakan
segala apa yang dibutuhkan orang lain.1 Sedangkan menurut
Tjiptono definisi layanan adalah kegiatan yang dilakukan
perusahaan kepada anggota yang telah membeli produknya.2
Pelayanan adalah aspek yang tidak bisa disepelehkan dalam
persaingan bisnis manapun. Karena dengan pelayanan konsumen
akan menilai kemudian menimbang apakah selanjutnya dia akan
loyal kepada pemberi layanan tersebut. Hingga tak jarang para
pebisnis memaksimalkan layanannya untuk menarik konsumen
sebesar-besarnya. Pada saat sekarang ini, pengertian layanan tidak
terbatas pada distribusi fisik saja, bahkan sudah menjadi bentuk
usaha yang sangat banyak ragamnya serta sangat dibutuhkan pada
masyarakat modern ini.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kotler bahwa
pengertian layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya
tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.3
Menurut pendapat Kotler di atas, bentuk pelayanan dapat berbentuk
apa saja, yaitu setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan

1 Purwadarminta, Kamus Umumm Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996),


h. 245.
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2004 ), h. 94.
2

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia (Jakarta: Prenhallindo,


3

1999), h. 179.
3

kepada pihak lain yang mungkin tidak berkaitan dengan produk


fisik. Pelayanan yang diberikan dengan sebaikbaiknya diharapkan
dapat memuaskan anggota dalam menggunakan layanan yang
ditawarkan, pada tahap selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
anggota pengguna layanan tersebut sebanyak mungkin serta
mampu mempertahankan anggota yang sudah ada.
b. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari
pendidikan karena pendidikan merupakan sebuah proses dari
perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing individu
untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan
pendidikan juga merupakan “the up bulding of a word in feeling or
consciousness” pembangunan suatu dunia perasaan dan kesadaran.4
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses
interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif
5
perilakunya.
Adapun bimbingan secara istilah dapat didefinisikan:
1. Koestoer Partowisastro, bimbingan adalah bantuan yang
diberikan oleh seorang kepada seseorang agar
memperkembangkan potensi- potensi yang dimilikinya
mengenai dirinya sendiri.6
2. Menurut Muhammad Surya, bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian

4 Dewa Ketut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta:

Rineka Cipta), h.98.


5 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 10.


6 Koestoer Partowisastro, Bimbingan dan Konseling di Sekolah-sekolah Jilid I,

(Jakarta: Erlangga, 1985), h.12.


4

dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai


tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri
dengan lingkungannya.7
Jadi bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh
seseorang (konselor/guru BK) agar yang diberikan bimbingan
menjadi lebih terarah dan dapat mengambil keputusan dengan
tepat bagi dirinya dan lingkungannya untuk hari ini, masa
depan yang akan datang.
c. Pengertian Konseling
Adapun Konseling secara Harfiah adalah:
1. Menurut Prof. Prayitno dan Erman Anti Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang
sedang menjalin suatu masalah (disebut konseli) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.8
2. Menurut Hasan Langgulung, Konseling adalah proses yang
bertujuan menilong seseorang yang mengidap kegoncangan
emosi yang belum sampai pada tingkat kegoncangan psikologis
atau kegoncangan akal, agar ia dapat menghindari diri
daripadanya.9
3. Menurut Bimo Walgito, konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individual dalam memecahkan masalah
kehidupannya dengan wawancara, dan cara-cara yang sesuai
denga keadaan indvidu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.10

7 Muhammad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003), h.


2.
8 Prayetno dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), h. 99.


9 Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta: Pustaka Al Husna,

1986), h. 452.
10 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offiset,

1995), hal. 5.
5

BK atau Bimbingan konseling dapat diartikan


sebagai seperangkat program pelayanan bantuan yang dilakukan
melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membantu
peserta didik melaksanakan kehidupan seharihari secara mandiri
dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.11 Program bimbingan di
sekolah pada dasarnya memberikan bantuan kepada anak didik
untuk berfikir mengenai pemilihanpemilihan dan penyesuaian
yang penting dan yang akan dihadapi dalam tahap hidup dimana
seseorang dapat membuat persiapan secukupnya.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan


bahwa layanan bimbingan konseling adalah pelayanan yang
diberikan oleh konselor berupa bantuan atau pertolongan serta
pengarahan kepada individu atau kelompok individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan didalam hidupnya. Maka,
di dalam pengertian bimbingan dan konseling merupakan
bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang mengalami
kesulitan-kesulitan

B. TUJUAN LAYANAN BK

Secara Umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah


Untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar
belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status
sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan
penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung
dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,
sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu.12

11 Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT

Indeks). H. 27.
12 Prayitno dan Erman Amti, Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Pt

Rineka Cipta, 2008), h. 112.


6

Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah


ialah agar peserta didik, dapat:
1) Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.
2) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
3) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-
ekonomi, dan kebudayaan.
4) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya.
5) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,
dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
6) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar
sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan di sekolah tersebut.13

C. FUNGSI LAYANAB BK

Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya disekolah


dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1) Fungsi Pencegahan. Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya
masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar dari
masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
2) Fungsi Pemahaman, Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling dilaksanakan dalam rangka memberikan
pemahaman tentang diri klien atau siswa beserta
permasalahannya dan juga lingkungannya oleh pihak–pihak
yang membantunya (pembimbing).
3) Fungsi Pengentasan, Apabila seorang siswa mengalami suatu
permasalahan dan ia tidak dapat memecahkannya sendiri lalu ia
pergi ke pembimbing atau konselor, maka yang diharapkan
oleh siswa yang bersangkutan adalah teratasinya masalah yang
dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah dianggap berada
dalam suatu kondisi atau keadaan yang tidak mengenakkan
sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari kondisi atau
keadaan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan konseling,
pada hakikatnya merupakan upaya pengentasan.

13 Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga

Kependidikan 2008), h. 7.
7

4) Fungsi Pemeliharaan, Menurut Prayitno dan Erman Amti,


fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang
baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa), baik hal itu
merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan
yang telah dicapai selama ini.
5) Fungsi Penyaluran, Setiap siswa hendaknya memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan keadaan
pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, minat,
kecakapan, cita-cita, dan lain sebagainya. Bentuk kegiatan
bimbingan konseling berkaitan dengan fungsi ini adalah,
Pemilihan sekolah lanjutan, Memperoleh jurusan yang tepat,
Penyesuaian program belajar, Pengembangan bakat dan minat,
Perencanaan Karier.
6) Fungsi Penyesuaian, Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling membantu terciptanya penyesuaian antara siswa
dengan lingkungannya. Dengan kata lain, melalui fungsi ini
pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa
memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan
lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah
bagi para siswa).
7) Fungsi Pengembangan, Melalui fungsi ini, pelayanan
bimbingan dan konseling diberikan kepada para siswa untuk
membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan
potensinya secara lebih terarah.
8) Fungsi Perbaikan, Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan
konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah–
masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan
tergantung kepada masalah yang dihadapisiswa. Dengan kata
lain, program bimbingan konseling dirumuskan berdasarkan
masalah yang terjadi pada siswa.
9) Fungsi Advokasi, Layanan bimbingan dan konseling melalui
fungsi ini membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas
hak atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.14

D. PERAN LAYANAN BK

Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu


pendidikan tidak hanya terbatas kepada bimbingan yang bersifat

14 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali

Pers, 2013), hal. 36-47


8

akademik tetapi juga bimbingan pribadi, sosial, intelektual, dan


pemberian nilai. Peran bimbingan dan konseling didalam
meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaimana bimbingan
dan konseling itu membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai
aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Pendidikan bermutu
bukanlah pendidikan yang hanya mentransformasikan ilmu
pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus meningkatkan
profesionalitas dan sistem manjemen, di mana kesemuanya itu tidak
hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial,
kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat
inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam
peningkatan mutu pendidikan.
Di sekolah, ada beberapa macam layanan konseling
diantaranya:
1. Layanan Orientasi, adalah layanan bimbingan yang dilakukan
untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap
lingkungan yang baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak
dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal
yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan
bagi setiap orang.
2. Layanan Informasi, secara umum, bersama dengan layanan
orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada
individuindividu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang
diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk
menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, individu sering mengalami
kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit
individu yang bakat, kemampuan, minat dan hobinya tidak
tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai
perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau
bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam
menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
4. Layanan Bimbingan Belajar, bimbingan belajar merupakan salah
satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di
sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan
yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh
kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi
disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang
memadai.
9

5. Layanan Konseling Perorangan, pada bagian ini konseling


dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung
tatap muka antara konselor dengan klien.
6. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, apabila konseling
perorangan menunjukkan layanan kepada individu atau klien
orang-perorangan, maka bimbingan dan konseling kelompok
mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. adalah layanan
kepada sekelompok individu.15

15 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:

Rhineka Cipta, 2004), hal. 255-307


10

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,


(Bandung: PT. Refika Aditama, 2009),
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offiset,
1995),
Dewa Ketut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah,
(Jakarta: Rineka Cipta)
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga
Kependidikan 2008),
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2004 ),
Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta: Pustaka Al Husna,
1986),
Koestoer Partowisastro, Bimbingan dan Konseling di Sekolah-sekolah Jilid I,
(Jakarta: Erlangga, 1985),
Muhammad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003),
Purwadarminta, Kamus Umumm Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1996),
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia (Jakarta:
Prenhallindo, 1999)
Prayetno dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1999),
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali
Pers, 2013),

Anda mungkin juga menyukai