Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AHMAD SAIFUDIN

NIM : 41119110161

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

FORUM 13

Soal

1. Apa tujuan penelitian tersebut?


2. Apa perbedaan dari RSM dan LSM?
3. Analisa hasil penelitiannya (pilih salah satu saja)
a. Converging activites : LSM
b. Converging activites : RSM
c. Diverging activities : LSM
d. Diverging activites : RSM
4. Apa hasil dari penelitian tersebut?

Penyelesaian

1. Pada penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan teknik penjadwalan proyek
dimana untuk mencari jalur kritisnya digunakan metode Linear Scheduling Model (LSM) dan
Repetitive Schedule Model (RSM).
2. Pada proyek konstruksi sering dijumpai pekerjaan dengan metode berulang, dimana pekerjaan
dilakukan secara berulang terutama pada pembangunan Gedung bertingkat. LSM merupakan
suatu teknik perencanaan produksi yang hanya berlaku untuk suatu konstruksi yang berulang-
ulang secara typical atau multi-unit scheduling (RA. Burgess, 1979). Perbedaan dari LSM dan
RSM adalah dalam jadwal linier, LSM yang mengendalikan jalur aktivitas (Harmelink dan
Dayung 1998) dan RSM yang mengendalikan urutan (Harris dan Ioannou 1998) dianalogikan
dengan jalur kritis CPM.
3. Analisa hasil penelitian ( Diverging activites : RSM )
Setelah membandingkan hubungan antar aktifitas CFL dengan laju konstan maka langkah
selanjutnya yaitu memeriksa apakah ada perubahan didalam laju produksi. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan adanya pembagian sumber daya atau penambahan alat serta pengurangan kuantitas
pekerjaan. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan penentuan jalur kendali maka perlu
dilakukan penyempurnaan pada titik kendali RSM.
4. Penjadwalan linear memberikan pengertian tentang proyek konstruksi dengan pekerjaan
berulang. Lebih dari itu juga menyediakan mekanisme untuk menentukan jalur kritis yang
menentukan aktifitas proyek tersebut terlambat atau tidak. Paper ini membandingakan 2 metode
yaitu LSM dan RSM.
Ketika aktifitas memiliki produksi konstan, ditemukan konvergen dan aktifitas linear full span
pada LSM dan RSM maka pada jalur kritisnya adalah sama. Pada aktifitas yang dirubah tingkat
produksinya, ditemukan bahwa untuk divergen lalu converging, aktifitas full span LSM dan
RSM diidentifikasikan memiliki jalur control yang sama.Dalama situasi seperti ini, perlu
diberikan catatan untuk memebuat control point untuk RSM mengacu pada jarak antar aktifitas.
Jalur control pada span block sementara, span block penuh dan bars dapat dibuat sama antara
LSM dan RSM. Ketika menggunakan RSM identifikasi titik control dibuat menggunakan jarak
terakhir antar aktivitas. Keduanya baik LSM dan RSM dapat dijadikan alat bantu untuk mencari
jalur control. Bagaimanapun teknik ini harus menggunakan komputerisasi agar dapat diterima
di industry.

Anda mungkin juga menyukai