MODUL PERKULIAHAN
Aspek Hukum
Dalam
Pembangunan
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Dosen Pengampu dapat menerapkan
Modul Standar untuk digunakan dan menggunakan template modul
dalam modul perkuliahan standar untuk modul-modul yang akan
Universitas Mercu Buana dipergunakannya
Standarisasi Modul
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
02
Teknik Teknik Sipil MK10230 Widjojo Kurniadhi
Latar Belakang
Sistematika Template
2. Bagian Isi
Ketentuan penulisan beserta teknis penulisan serta untuk mempermudah telah
disediakan beberapa heading standar yang dapat digunakan dalam materi modul
(tidak wajib)
3. Daftar Pustaka
Bagian Isi
2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan
2 Widjojo Kurniadhi, ST,MM
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kontrak Kerja Konstruksi
Dalam suatu Proyek Kerja Konstruksi yang baik, selalu ada Kontrak Kerja
Konstruksi.
Seperti diatur juga dalam perundangan Indonesia yaitu dalam Undang Undanga
Jasa Konstruksi no 2 Tahun 2017 Paragraf 3 Kontrak Kerja Konstruksi Pasal 46 dan
Pasal 47
Pasal 46
(1) Pengaturan hubungan kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
dituangkan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Pasal 47
(1) Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai:
b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja,
nilai pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Pengguna Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan layanan Jasa
Konstruksi;
m. pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;
o. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain
dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan
Bangunan; dan
(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kontrak Kerja Konstruksi dapat
memuat kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif.
– JCT (Joint Contracts Tribunal yang diprakarsai oleh RIBA: Royal Institute of
British Architects dan NFBTE National Federation of Building Trades
Employers.
• Untuk kontrak yang bersifat umum dan internasional, dalam penerapannya perlu
disesuaikan lagi di masing masing wilayah/Negara. Untuk itu didalam kontrak kerja
konstruksi selalu terdapat pasal mengenai Hukum dan Bahasa Kita ambil contoh:
Dalam FIDIC Red Book, (Persyaratan Kontrak Edisi Maret 2006) Dalam Pasal 1.4
terdapat aturan megenai Hukum dan Bahasa
Kontrak harus tunduk pada hukum negara atau ketentuan hukum lain yang
dinyatakan dalam Kontrak. Bahasa yang digunakan dalam Kontrak haruslah yang
dinyatakan dalam Data Kontrak. Bahasa untuk komunikasi haruslah yang dinyatakan
dalam Data Kontrak. Bila tidak dinyatakan di sana, bahasa untuk komunikasi
haruslah bahasa yang digunakan dalam Kontrak.
• Karena disebutkan bahwa Kontrak harus tunduk pada hukum Negara dan ketentuan
hukum lainnya dan apabila proyek yang kita kerjakan adalah proyek di Indonesia,
maka kita perlu melihat ke Hukum di Indonesia:
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
• Jadi setiap proyek konstruksi yang dalam kontraknya menyatakan tunduk pada
hukum Negara maka harus tunduk pada hukum sesuai dengan yang tercantum
undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2011 tersebut diatas.
– UNDANG UNDANG
– PERATURAN PEMERINTAH