Anda di halaman 1dari 20

STUDIO

08
Modul ke:

PERENCANGAN II
Fakultas
MODUL 08 (CPMK 4)
FAKULTAS RENCANA ANGGARAN BIAYA
TEKNIK Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Program Studi
PROGRAM
STUDI TEKNIK Paksi Dwiyanto Wibowo, S.T.,M.T.
SIPIL
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Modul 8 (CPMK 4)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Pertemuan 8

Abstrak: Kompetensi:
Modul ini membahas mengenai ketepatan dalam Diharapkan setelah membaca modul ini mahasiswa
menghitung dan menyusun Rencana Anggaran dapat memahami ketepatan dalam menghitung
Biaya Proyek dan menyusun Rencana Anggaran Biaya Proyek

<
← MENU AKHIRI >

PENDAHULUAN
PERTEMUA
TARGET OUTPUT
N
Minggu 1 Laporan perhitungan struktur & shop drawing
Metoda pelaksanaan dan Menyusun
Minggu 2 spesifikasi teknis Metode pelaksanaan
Minggu 3 Spesifikasi teknis
Minggu 4 Menyusun Work Breakdown Structure Work Breakdown Structure
Minggu 5 dan Cost Breakdown Structure Cost Breakdown Structure
Minggu 6
Menyusun Bill of Quantity
Minggu 7
Minggu 8 - Penyusunan Anggaran Biaya Langsung (Direct You are
Minggu 9 Cost) here!!!
Minggu 10 - Penyusunan Anggaran Biaya Tidak Langsung
Minggu 11 (Indirect Cost)
Menyusun Rencana Anggaran Biaya
(RAB) - Penyusunan Anggaran Biaya (Risk, Profit &
Management)

Minggu 12
Minggu 13 Menyusun Penjadwalan Proyek Kurva S
Minggu 14

<
← MENU AKHIRI >

DEFINISI & REFERENSI AHSP

Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)


merupakan perhitungan kebutuhan biaya tenaga
kerja, bahan dan peralatan untuk mendapastkan
harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu.

Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum, Nomor
05/PRT/M/2014

Peraturan Menteri
Referensi Pekerjaan Umum Nomor
Pedoman 07/PRT/M/2011
AHSP
Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor
15/KPTS/M/2004

<
← MENU AKHIRI >

DASAR ESTIMASI BIAYA PROYEK

• Pedoman AHSP di atas dijadikan acuan dalam


menghitung:
• Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau
dikenal dengan Owner Estimate (OE)
• Harga Perkiraan Perencana (HPP) atau
dikenal dengan engineering estimate (EE).
• Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya
langsung dan biaya tidak langsung.
• Komponen biaya langsung terdiri atas upah,
bahan dan alat,
• Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya
umum atau overhead dan keuntungan.

<
← MENU AKHIRI >

AHSP

Struktur Analisis Harga


Satuan Pekerjaan (AHSP)
Sumber: Permen PUPR
No. 28 Tahun 2008

<
← MENU AKHIRI >

AHSP

• Penggunaan Pedoman AHSP harus disesuaikan dengan


karakteristik dan kondisi lokasi pekerjaan.
• Jika belum juga tercantum dalam pedoman ini dapat menggunakan
AHSP berdasarkan referensi lain yang sudah ditetapkan oleh
Peraturan Daerah dan/atau atas persetujuan pengguna jasa.

<
← MENU AKHIRI >

AHSP

• Upah pekerja merupakan suatu imbalan yang


diberikan oleh kontraktor kepada pekerja sebagai
balas jasa terhadap hasil kerja mereka. Pekerja
• AHS Upah Pekerjaan adalah menghitung
banyaknya tenaga besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Tukang
• Kebutuhan upah tenaga kerja adalah besarnya
jumlah upah per tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk suatu volume pekerjaan tertentu dikali
koefisien upah yang dapat dicari dengan Kepala Tukang
menggunakan rumus:

Harga Satuan Upah =


Mandor
Koef. Upah per satuan Vol x Harga Satuan

<
← MENU AKHIRI >

HARGA SATUAN UPAH

Sedangkan jenis upah yang banyak dimanfaatkan di


perusahaan-perusahaan diklasifikasikan menjadi 2
golongan yaitu:
1. Upah menurut waktu
PERHITUNGAN Merupakan sistem pengupahan pekerja yang dibayar
berdasarkan waktu yang dihabiskan, misalnya perjam,
AHS UPAH per hari, per bulan, per tahun, misalnya:
• Hari orang atau man day standar (O.H atau
M.D).
Sedangkan untuk upah pekerjaan, secara luas dapat • Jam orang standar (Man Hour)
dibedakan beberapa macam yaitu : • Bulan orang standar (Man Month).
• Upah borongan, yaitu biaya upah yang mengikat
yang telah disepakati stakeholder sebelum 2. Upah menurut hasil kerja
pekerjaan dimulai Dengan sistem ini tenaga kerja dibayar untuk jumlah
unit pekerjaan yang telah diselesaikan:
• Upah per potong atau upah satuan, yaitu besaran • Upah menurut standar waktu. Upah dibayarkan
upah yang akan ditentukan dengan banyaknya hasil berdasarkan waktu yang telah distandarisasi guna
produksi yang dicapai oleh pekerja dalam waktu menyelesaikan suatu pekerjaan.
tertentu. • Upah menurut kerja sama pekerja dan pengusaha.
Sistem ini meliputi pembagian keuntungan yang
pembayarannya dilakukan kemudian dengan sistem
pembayaran upah yang telah disebutkan di atas.

<
← MENU AKHIRI >

HARGA SATUAN UPAH

Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja

Organisasi atau Asosiasi Profesi

FAKTOR Kemampuan perusahaan untuk membayar


PENGARUH
TINGKAT UPAH
Produktivitas

Biaya Hidup

Pemerintah Daerah

<
← MENU AKHIRI >

HARGA SATUAN BAHAN BAKU

• Bahan terdiri dari dua jenis yaitu


berdasarkan item pekerjaannya
(material pokok) dan metodenya
Penolakan oleh owner
(material penunjang).
• Material bangunan dapat berupa bahan
dasar yang harus diproses dalam Kerusakan bahan karena
kelemahan handling atau
pelaksanaan proyek konstruksi penyimpanan.
• Dalam melaksanakan pekerjaan pada
suatu proyek, faktor waste Kehilangan bahan
(pemborosan) bahan perlu
dikendalikan
• Waste bahan dalah sejumlah bahan Pemborosan pemakaian di
lapangan.
yang dipergunakan/ telah dibeli, tetapi
tidak menambah nilai jual dari
produknya. FAKTOR WASTE MATERIAL

<
← MENU AKHIRI >

HARGA SATUAN BAHAN BAKU

Analisa Harga Satuan Bahan adalah menghitung banyaknya/volume


masing- masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan.
Sedangkan indeks satuan bahan menunjukkan banyaknya bahan yang
akan diperlukan untuk menghasilkan suatu volume pekerjaan yang
akan dikerjakan, baik dalam volume 1 m3, 1m2, atau per m’.

Harga Satuan Bahan =


Koef. Bahan per satuan Vol x Harga Satuan

<
← MENU AKHIRI >

ANALISA HARGA SATUAN ALAT

• Banyak jenis pekerjaan konstruksi yang KONSEP BIAYA


memerlukan peranan alat guna membantu manusia
dalam konstruksi
ALAT

• Suatu item pekerjaan tertentu memerlukan alat-alat


konstruksi, terutama jenis alat-alat berat, maka sub Biaya penyusutan
harga satuan alat harus dihitung tersendiri seperti
halnya sub harga bahan.
(depresiasi) alat

• Contoh alat yang sering digunakan dozer, excavator,


crane, vibrator, passenger hoist dan sebagainya.
Tujuannya agar pekerjaan bisa tercapai dengan lebih
Biaya perbaikan
mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

• Dasar perhitungan sub harga satuan peralatan ini


sama dengan sub harga satuan upah, yaitu
mempertimbangkan tingkat produktivitas alat
Biaya operasi
tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH AHSP

BIAYA
LANGSUNG
(DIRECT COST)

BIAYA TAK
LANGSUNG
(INDIRECT COST)

<
← MENU AKHIRI >

METODE PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

1.Metode observasi.
Dengan metode ini pengamatan dilakukan terhadap hasil pekerjaan
yang terselesaikan oleh setiap sumber daya proyek persatuan waktu
nya. Lebih banyak referensi data observasi, maka semakin valid data
produktivitas yang diperoleh.

2. Metode analisis analisa harga satuan.


Dari analisa harga satuan, produktivitas pekerja maupun alat dapat
diperoleh dari nilai indeks satuan pekerjaan.

<
← MENU AKHIRI >

METODE PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

<
← MENU AKHIRI >

METODE PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

Dari studi kasus beberapa informasi yang perlu diketahui adalah:


Unit pekerjaan = Pekerjaan pemasangan dining bata 1m2
Koefisien pekerja = 0,671

Penjelasan:
Untuk menyelesaikan 1m2 pekerjaan dinding bata memerlukan
0,671 atau 67.1% dari 1 hari kera. Maka berapa produktivitas 1
hari kerja untuk 1 pekerja?

Solusi
Produktivitas 1 hari kerja 1 pekerja = 1m2 : Koefisien 1 pekerja
= 1m2 : 0,671
= 11,923 org m2/hari

<
← MENU AKHIRI >

CS PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

Lantas, jika suatu pekerjaan pasangan bata ringan dengan total


volume 100 m2 yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 3 hari,
maka berapa total pekerja yang dibutuhkan?
Total produktivitas per hari = Total Volume : Total durasi
= 100 m2 : 3 hari
= 33,33 m2.hari

Jika tahap sebelumnya sudah diperoleh produktivitas pekerja 1 hari sebesar 11,923 m2, maka
kebutuhan jumlah pekerja perhari sebeasar:
Jumlah pekerja = Total target produksi per hari : produktivitas
= 33,33 m2/hari : 11,923 org m2/hari
= 2,795
= 3 orang

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
PROJECT MANAGEMENT INSTITUTE, INC.2012. A GUIDE TO THE PROJECT
MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE 5TH EDITION. PENNSYLVANIA.

SNI 1726.2012. TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK STRUKTUR


BANGUNAN GEDUNG DAN NON GEDUNG.

SNI 2847:2013. PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG

SNI 1727:2013. BEBAN MINIMUM RENCANA BANGUNAN GEDUNG DAN STRUKTUR


LAINNYA

WIBOWO, P.D, 2021. MODUL TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN I. JAKARTA.


UNIVERSITAS MERCU BUANA

<
← MENU AKHIRI
TerimaKasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai