Anda di halaman 1dari 3

BJ Habibie (Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult.

Bacharuddin Jusuf Habibie)

Nama Lengkap: Bacharuddin Jusuf Habibie

Alias: Habibie | BJ Habibie

Istri: Hasri Ainun Besari

Agama: Islam

Tempat Lahir: Pare-Pare

Tanggal Lahir: Kamis, 25 Juni 1936

Warga Negara: Indonesia

Anak : Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie

Habibie disebut manusia pintar, genius, dan mungkin dari 130 juta penduduk hanya akan ada satu
seperti dia. Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri
Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk
membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya.

Menjadi engineer di Jerman, ia menggali fenomena keretakan pada konstruksi pesawat. Akhirnya Bapak
Demokrasi ini menemukan rumus yang dinamai dengan Faktor Habibie dan diakui oleh dunia
penerbangan dan dipakai perusahaan maskapai di dunia. BJ Habibie pun dijuluki sebagai 'Mr Crack'
berkat teorinya ini. Habibie berhasil menciptakan pesawat pertama buatan Indonesia. Pesawat ini
dinamakan dengan N-250 Gatotkaca. Pesawat ini terbang perdana pada 10 Agustus 1995. Burung besi
ini diciptakan oleh BJ Habibie sebagai pesawat komersial yang kala itu dirancang oleh PT Dirgantara
Indonesia. Nama depan 'N' dari pesawat tersebut diambil dari kata Nusantara. Habibie pernah terjun ke
dunia politik dan menjabat Menteri Riset dan Teknologi pada 1978-1998. Kemudian, pada 1998, beliau
menempati posisi Wakil Presiden RI ke-7 mendampingi Presiden Soeharto. Dua bulan dilantik sebagai
wakil presiden, Habibie juga sempat ditunjuk sebagai Presiden Indonesia ke-3 menggantikan Soeharto
yang lengser. Meski hanya menjabat dalam waktu singkat, yakni satu tahun lima bulan, akan tetapi
prestasi BJ Habibie selama menjadi presiden sangat diapresiasi masyarakat.

BJ Habibie kuliah teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut
Teknologi Bandung) pada tahun 1954. Kemudian dia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi
konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, pada 1955-1965. Dia menerima gelar
diploma insinyur pada 1960 dan gelar doktor insinyur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

"Dalam hidup ini saya memiliki mental seperti orang yang bermain sepeda, bila saya tidak mengayuh
sepeda maka saya akan jatuh, jika saya berhenti bekerja maka saya mati.” -BJ Habibie-

Susi Pudjiastuti

Nama Lengkap : Susi Pudjiastuti


Alias : No Alias

Tempat Lahir : Pangandaran

Tanggal Lahir : Jumat, 15 Januari 1965

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesian

Suami : Christian von Strombeck

Anak : Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, Alvy Xavier

Publik Indonesia heboh ketika pelantikan sebagai Menteri, Susi kedapatan sedang merokok. Publik juga
tahu Susi bertato. Susi Pudjiastuti memiliki tato burung Phoenix di pergelangan kaki kanannya. Susi
dikabarkan tak meneruskan sekolahnya di SMA 1 Yogyakarta pada saat ia duduk di kelas 2. Beberapa
media menyebut Susi dikeluarkan dari sekolah karena aktifannya dalam gerakan golongan putih (Golput)
pada era 1980an. Masih semuda itu sudah ikut gerakan politik? Beberapa media lain menyebut alasan
lain, Susi muda sering sakit-sakitan karena itu ia memilih untuk berhenti sekolah. Tapi Susi sendiri
mengatakan dirinya memang tidak menyukai dunia sekolah.

Pada 1983, dalam usia 18 tahun, Susi belajar berdagang. Dia berjualan bed cover keliling Pangandaran.
Tak hanya itu, ia juga menjadi pengepul ikan di Pangandaran. Pada usia 20 tahun, Susi mengambil
keputusan berani, yakni pindah ke Cirebon. Bisnisnya mulai berkembang setelah menekuni selama 13
tahun. Puncaknya, pada 1996, dalam usia 31 tahun, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan dengan
nama PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Pada tahun 2004 ia mendirikan Susi Air. Susi Air awalnya
didirikan untuk mengantarkan muatan perikanan PT ASI Pudjiastuti. Pesawat Susi adalah pesawat
pertama yang mendarat di Aceh pasca Tsunami 2004. Mulanya pesawat itu hendak membawa ikan,
namun karena Tsunami, untuk sementara digunakan untuk mengangkut bala bantuan untuk para
korban Tsunami. Pada 2009, Susi mendirikan PT ASI Geosurvey Indonesia, perusahaan ini bergerak
dalam pemetaan geografis wilayah. Pada usia 49 tahun ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi
Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Susi memperoleh ijazah Paket C atau setara ijazah SMA di tahun 2018. Susi berhasil meraih nilai tertinggi
dari total 569 peserta yang ikut dengan nilai total 429,0.

"Melakukan kerja keras merupakan aktivitas fisik, melakukan kerja cerdas merupakan aktivitas otak,
sedangkan melakukan kerja ikhlas merupakan bagian dari hati." -Susi Pudjiastuti-

Tri Rismaharini (Ir. Tri Rismaharini, M.T)

Nama Lengkap : Tri Rismaharini

Alias : No Alias

Tempat Lahir : Kediri


Tanggal Lahir : Senin, 20 November 1961

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesian

Suami : Ir. Djoko Saptoadji

Anak : Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji

Keuletan dan kegigihan yang ditunjukan oleh sang ayah menjadi inspirasi bagi Risma. Pada masa
remajanya, Risma menderita penyakit asma sehingga waktu bermain Risma dengan teman-temannya
menjadi lebih sedikit dan hal itu juga dibatasi oleh orang tua Risma. Di SMA 5, Risma mengikuti cabang
olahraga lari untuk mengantisipasi penyakit asma yang dia derita. Pada masa remajanya, Risma
menderita penyakit asma sehingga waktu bermain Risma dengan teman-temannya menjadi lebih sedikit
dan hal itu juga dibatasi oleh orang tua Risma. Di SMA 5, Risma mengikuti cabang olahraga lari untuk
mengantisipasi penyakit asma yang dia derita.

Risma dikenal pekerja keras, ceplas-celplos, ulet, dan berpihak kepada wong cilik. Dia terpilih pada usia
49 tahun menjadi Walikota Surabaya periode 2010-2015. Pada tahun 2014 Risma mendapat
penghargaan "Mayor of the Month' dan di tahun 2015 menjadi walikota terbaik ke-3 di Dunia. Selama
memimpin Surabaya, ia pernah meriah penghargaan Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014
untuk kategori kota metropolitan. Selain itu, ia berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang
terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota
dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.

Risma menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Kediri dan lulus pada 1973. Ia melanjutkan pendidikan
ke SMP Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke SMA
Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980. Melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan lulus pada tahun 1987. Pendidikan
pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
yang lulus pada tahun 2002. 4 Maret 2015, Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa
dari ITS, yang diberikan dari bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan.

"Gagal sekali tidak apa-apa. Gagal dua. Hingga gagal itu takut mendekati kita karena kita maju terus. Kita
bisa belajar dari kegagalan kita. Suatu saat gagal takut mendekati kita. Karena tidak ada yang tidak
mungkin." -Tri Rismaharini-

Anda mungkin juga menyukai