Kesimpulan
Sediaan parenteral adalah sediaan yang melibatkan injeksi agen terapeutik dalam bentuk
larutan, suspensi atau emulsi kedalam tubuh yang di berikan di luar saluran GI
Kesimpulan
Keuntungan
Berguna bagi pasien yang tidak bisa atau kesulitan mengonsumsi obat secara oral,
misal pasien yang tidak sadar
Cocok untuk obat yang rentan terhada[ metabolisme lintas pertanma di hati
Cocok untuk pemberian anastesi lokal
Langsung melalui fase farmakokinetik, \
Berguna untuk obat yang membutuhkan onset kerja yang cepat
Kerugian
Kesimpulan
Pemberian obat secara parenteral dilakukan kepada pasien yang tidak sadar atau yang
tidak bisa atau tidak mau minum obat oral. Obat yang diberikan secara parenteral sering
kali diberikan dalam situasi darurat karna menghasilkan efek terapeutik langsung dengan
cepat. Selain itu senyawa besar cairan dan elektrolit dapat diberikan relatif cepat melalui
rute parenteral ke pasienk yang kehilangan cairan serius seperrti dehidrasi atau infeksi
saluran pencernaan
4. Faktor farmasetik
Faktor farmasetik yang berpengaruh terhadap pemakaian sediaan parenteral
a. Menurut Buku Aulton ’s Pharmaceutic s The Design and Manufacture of Medicines:
Fourth Edition (Aulton dan Kevin, 2013; 627-628)
b. Menurut Buku Fasttrack Pharmaceutic Dosage Form and Drug Design ( Jones, 2008:
115)
Kesimpulan
Kesimpulan
a) SVP
Single dose
Multiple dose
Crynge
b) LVP
Cairan infus
Cairan irigasi
Cairan dialisis
Cairan parenteral total nutrisi
Cairab antibiotik intravena
Pasien kontrol analgesik
6. Metode pembuatan sediaan steril
a. Menurut Pharmaceutical manufacturing handbook,( Gad,2008 : 129-131)
b. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Sterile Products: volume
6, (Sarfaraz K. Niazi ,1949: hal 4)
Kesimpulan
1. Sterilisasi aseptik
Dalam pemrosesan aseptik, produk obat, wadah, dan penutupnya menjalani proses
sterilisasi secara terpisah, jika sesuai, dan kemudian disatukan
2. Sterilisasi akhir
Sterilisasi akhir adalah proses yang mana produ disterilkan dalam wadah akhir
7. Definisi injeksi
a. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III (Ditjen POM, 1979 : 13)
b. Menurut buku Pengantar Farmakologi Analgesik dan Antipiretik (Rinidar dkk, 2020:
36)
Kesimpulan
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan , emulsi , atau suspensi atau serbuk
rekonstitusi yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui
selaput lendir
8. Klasifikasi LVP
a. Menurut Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Third Edition : Rvised and
Expanded (Mahato, 2017 : 537).
b. Menurut Encyclopedia Of Pharmaceutical Tecnology (Swarbick, 2007 : 1004-1007)
Kesimpulan
1. Wadah dosis tunggal atau satuan biasanya ampul tertutup rapat yang dimaksudkan
untuk dibuang setelah injeksi tunggal.
2. Wadah multidosis, di sisi lain, biasanya botol karet yang ditutup dan disegel yang
dimaksudkan untuk beberapa injeksi
9. Proses pembuatan SVP
a. Menurut Remington The Science and Practice of Pharmacy (Gumuro, 2000,
Hal : 797, 799 dan 800),
b. Menurut Journal Of Drug Delivery and Theraupetic (Shincta dkk, 2008 :83-85)
Kesimpulan