Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


(DESKRIPSI RENTABILITAS)

Oleh
RYSKA NURNOVIANTI
B1C1 18 025

KELAS A

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
RENTABILITAS
Rentabilitas rasio atau sering disebut juga rasio profitabilitas. Rasio ini mengukur
efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
Rasio Rentabilitas adalah rasio yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan
dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam waktu periode tertentu. Rumus
umum yang sering digunakan adalah L/M, dimana L adalah laba yang dihasilkan dan M
adalah modal di keluarkan untuk menghasilkan laba.
Macam-macam Rasio Rentabilitas :
a. Profit Margin
Profit margin adalah cara menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
atau profit dalam tingkat penjualan tertentu. Laporan profit margin ini bias anda ketahui
melalui laporan common size pada laporan laba rugi di bagian baris paling akhir. Untuk
rumus perhitungan profit margin bias dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Profit margin = (total penjualan – harga pokok penjualan) / total penjualan
b. Gross Profit Margin
Rasio Gross profit margin merupakan margin laba kotor. Mengenai gross profit margin
Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston memberikan pendapatnya yaitu, “Margin laba kotor,
yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok pokok penjualan,
mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya
operasi barang maupun untuk meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada
pelanggan.” Atau lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa, “Persentase
dari sisa penjualan setelah sebuah perusahaan membayar barangnya, juga disebut margin
keuntungan kotor.”
Adapun rumus rasio gross profit margin adalah :

GPM = Penjualan – Harga pokok penjualan


Penjualan

c. Net Profit Margin


Rasio net profit margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan.
Mengenai profit margin ini Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan, “(1) Margin laba
bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan
kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa
margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat
menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status persaingan perusahaan
dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. (2) Margin laba kotor sama dengan laba
kotor dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa
perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi harga pokok penjualan”.
Adapun rumus rasio net profit margin adalah :

NPM = Laba setelah pajak


Penjualan

d. Return on Investment (ROI)


Rasio return on investmen (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa dibeberapa
referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on total asset (ROA). Rasio ini melihat
sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan
asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
Adapun rumus return on investmen (ROI) adalah :

ROI =
Laba setelah pajak
Total Aset

e. Return on Equity (ROE)


Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas modal. Di beberapa referensi
disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji
sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas modal.
Adapun rumus return on equity (ROE) adalah :

ROE =
Laba setelah pajak
Modal Sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2017. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Bandung: Alfabeta


Kasmir. (2008). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai