(Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem sejak 2019 hingga saat ini. Kementrian
Agustus 1945; 74 tahun lalu. Organisasi kementrian yang saat itu masih
49
50
yang kita kenal ini awal pendiriannya tahun 1964, bernama kantor Perwakilan
kebudayaan Republik Indonesia No. 079 Tahun 1975. Selanjutnya telah terjadi
struktur organisasi dan tipe kantor ini. Tetapi sempat pula berubah nama
Sejalan dengan perubahan politik dalam negeri pada tahun 1998, maka
pemerintahan di daerah yakni melalui UU No. 22 Tahun 1999, era ini lebih
daerah vertical (otonomi terbatas). Salah satu bentuk tindak lanjut dari UU No.
Perubahan dari era vertical ke era otonomi yang ditandai pula dengan
fundamental pada bahan kerja tupoksi dan skop wilayah kewenangan kantor
ini.
hubungan koordinatif pada era revormasi. Keadaan ini membawa akibat pada
berdiri tahun 1964 dan merupakan unsru pelaksana otonomi daerah, dipimpin
52
oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
7. Drs. H. Abdul Kadir Gani, M.Sc Periode 15 Februari 1998- 25 Februari 2001
11. Drs. H. Zalili Sailan, M..Pd Periode Agustus 2007- Februari 2018
Sekretaris
Bidang Pembinaan Bidang Pembinaan Bidang Perencanaan Bidang Pembinaan Bidang GTK
SMA SML & PK-LK & Penganggaran SMA
1. Fungsi-Fungsi
Fungsi Sekretaris
sebagai berikut:
sekretariat;
12) Pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
Secretariat membawahi:
berikut:
program/kegiatan dinas;
penganggaran;
kebudayaan;
provinsi;
11) Pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
prasaran;
bidang;
pendidikan karakter;
Menengah Atas;
fungsi :
59
bidang;
Kejuruan;
prasara;
Bidang GTK
kebudayaan.
kebudayaan;
bidang;
10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
Kejuruan;
Bidang Kebudayaan
skala provinsi;
sskala provinsi;
provinsi;
bidang;
12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
3) Seksi Kesenian.
UPTS Dinas
Kepala Dinas.
1) Tata Usaha;
2. Tugas
2. Tugas Sekretaris
kebudayaan.
karakter.
65
karakter.
1. Visi :
Bermartabat.
2. Misi :
yang dijadikan sampel menurut: jenis kelamin, umur dan pendidikan terakhir.
Data pada tabel 4.1 karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin
4.2.2 Umur
dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada table sebagai
berikut :
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 79 orang responden terdiri dari 43
orang (54,4%) berusia 21-30 tahun, 27 orang (34,2%) berusia 31-40 tahun, 7
orang (8,9%) berusia 41-50 tahun dan 2 orang (2,5%) berusia ≥ 51 tahun.
70
table berikut :
2).
hasil dari setiap nilai responden berdasarkan variable yang digunakan pada
sebagai berikut :
pengaruh ideal, (2) motivasi yang inspirasi, (3) stimulasi intelektual, dan (4)
Provinsi Sulawesi Tenggara berada pada kategori baik karena berada pada
dinilai dengan baik oleh responden apabila di amati dari indikator pengaruh
bersifat individual.
dengan skor rata-rata 4,12. Artinya bahwa pimpinan pada Dinas Pendidikan
motivasi yang inspirasi dipersepsi baik oleh responden dengan skor rata-rata
4,05. Artinya bahwa pimpinan mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan
pekerjaannya.
kondisi objektif untuk variabel komitmen kerja dalam penelitian ini di ukur
dari variabel komitmen kerja dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tenggara berada pada kategori baik dengan skor rata-rata variabel sebesar
4,03 dan berada pada interval skor 3,41-4,20. Artinya bahwa komitmen
74
kerja dinilai dengan baik oleh responden apabila di amati dari indikator
dengan skor rata-rata 4,16. Artinya setiap kali bekerja pegawai selalu cermat
diselesaikan secara efektif dan efisien. Pada indikator besarnya waktu yang
untuk selalu terlibat dalam pekerjaan skor rata-rata 3,98 dan indikator
diperspesi baik oleh responden. Artinya kedua indikator tersebuh baik tetapi
ada pegawai yang merasa pekerjaan yang dilakukan saat ini belum sesuai
kondisi objektif untuk variabel kinerja ASN dalam penelitian ini di ukur
komitmen, (4) disiplin, (5) kerja sama dan (6) kepemimpinan. Adapun
75
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kinerja pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara sudah baik dengan skor rata-rata 4,12.
Artinya bahwa pegawai memiliki kinerja yang baik tetapi ada beberapa indikator
Pada indikator kepemimpinan dipersepsi baik oleh responden dengan skor rata-
rata tertinggi yakni 4,18. Artinya bahwa pemimpin mampu mengambil keputusan
yang tepat serta mampu menggerakkan tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
Selanjutnya pada indikator kerja sama dipersepsi baik oleh responden namun
perlu ditingkatkan dengan skor rata-rata 4,1. Artinya bahwa masih ada beberapa
76
pegawai belum mampu dalam bekerja sama dengan rekan kerja dan tidak
memberikan gambaran suatu data yang dlihat dari rata-rata (mean), standar
transformasional, komitmen kerja dan kinerja ASN akan diuji secara statistik
deskriptif berikut :
Descriptive Statistics
X1 Kepemimpinan
79 38 60 48,70 4,467
Transformasional
X2 Komitmen Kerja 79 38 60 48,43 4,059
Y1 Kinerja ASN 79 64 90 74,19 5,962
Valid N (listwise) 79
dengan rata-rata total jawaban 48,70 dan standar deviasi sebesar 4,467.
60, dengan rata-rata total jawaban 48,43 dan standar deviasi sebesar 4,059.
77
90, dengan rata-rata total jawaban 74,19 dan standar deviasi sebesar 5,962.
mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data maupun
berhubungan dengan tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas adalah ketepatan skala
atas pengukuran instrumen yang digunakan cock dengan obyek yang di ukur.
Instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item dan
skor totalnya dalam taraf signifikansi 95% atau α = 0,05. Skala pengukuran
data penelitian ini menggunakan skala likert, maka uji validitas menggunakan
kriteria apabila nilai signifikansi ≤α= 0,05 atau nilai koefisien korelasi r ≥0,30
(Solimun, 2002.26).
reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur obyek yang sama lebih dari sekali. Uji reliabilitas dapat diartikan
reliabilitas dilakukan terhadap item penyataan yang valid. Uji reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Alpha Cronbach. Nilai
batas (cut of point) yang diterima untuk Alpha Cronbach ≥ 0,60. Malhotra
(1992:282)
Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa data yang
1. Uji Normalitas
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
80
data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
tidak terlalu jauh atau melebar. Dapat dikatakan bahwa model regresi
sesuai normalitas dan layak digunakan. Selain itu, uji statistik lain yang
Unstandardized Residual
N 79
Normal Mean 0E-7
a,b
Parameters Std. Deviation 5,14894228
81
Absolute ,105
Most Extreme
Positive ,095
Differences
Negative -,105
Kolmogorov-Smirnov Z ,937
Asymp. Sig. (2-tailed) ,344
2. Uji Linearitas
dan nilai Sig.deviation from linearity variabel komitmen kerja 0,350 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapt hubungan yang linear antara
3. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistisc
dari 0,10 dan nilai VIF dari tiap variabel kurang dari 10, dapat diartikan
bahwa pada kedua variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas dan dapat
4. Uji Heteroskedastisitas
tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini
program komputer dengan aplikasi SPSS versi 20.0 dan diperoleh hasil
1. Persamaan regresi
2. Koefisien korelasi
85
3. Koefisien determinasi
Tenggara. Hal ini ditunjukan oleh hasil uji F pda tingkat kepercayaan
95% atau taraf nyata α = 0,05, dimana Fsign = 0,000 < 0,05. Secara
terbukti kebenarannya.
signifikan terhadap kinerja ASN (Y) yang ditunjukkan tsig = 0,001 <
meningkat.
Tenggara
akan semakin baik pula kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan
komitmen kerja maka akan semakin baik pula kinerja pegawai pada
di selenggarakan instansi.
5.1 Kesimpulan
akan meningkat.
Artinya semakin baik komitmen kerja maka kinerja pegawai akan semakin
meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan
yang dapat dijadikan indikator dalam penelitian lanjutan. Hal ini karena