B1 - Ahmad F-Amalia P-ST - Aisyah - Tahap 1 (Revisi) 2

LAPORAN TUGAS BESAR
STRUKTUR BETON
BERTULANG
Disusun Oleh :
Amalia Febriani Putri (201910340311018)

Ahmad Fatih Fawwaz (201910340311019)
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
`
TUGAS MATA KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG
NAMA : 1. AMALIA FEBRIANI PUTRI (201910340311018)

2. AHMAD FATIH FAWWAZ (201910340311019)
3. ST. NUR AISYAH (201910340311022)
SEMESTER/KELAS : 4/A
SOAL TIPE B :
I. Data-data yang diketahui :
a. Panjang bentang arah memanjang a ( pilih salah satu ) : 4,0 m ; 5.0 m ; 6.0 m
b. panjang bentang arah melintang b ( pilih salah satu ) : 7.0 m ; 8.0 m .; 9.0 m
c. Tinggi antar tingkat : ( pilih salah satu )
Lantai 1 : h = 4.0 m ; 4.5 m ; 5.0 m
Lantai 2 : h = 3.5 m ; 4.0 m ; 4.5 m
d. Mutu bahan : ( pilih salah satu )
Beton ( fc’) : 25Mpa ; 30Mpa ; 35Mpa
Mutu baja ( fy ) : tulangan plat dan sengkang : 240Mpa ; 400 Mpa
: Tulangan pokok / utama : 240Mpa ; 400Mpa
e. Data tanah : ( pilih salah satu )
Teganagan ijin tanah : 200KN/m2 ; 220KN/m2 ; 240KN/m
Kedalaman tanah keras dari lantai dasar : 2.0 m ; 2.25 m ; 2.5 m
f. Fungsi bangunan : (pilih salah satu ) :
Ruang kelas ; Ruang kantor ; Rumah sakit ; Perpustakaan ;
Ruang pertemuan ; Gudang ; Ruang arsip
II. Komponen struktur yang direncanakan :
a. Gambar rencana denah pembalokan dan rencana dimensi plat, balok dan kolom.
b. Perencanaan penulangan dan gambar penulangan plat atap & plat lantai
c. Perencanaan penulangan dan gambar penulangan balok anak atap dan balok anak lantai
(a) B - 1 – 2 - 3 – 4 – 5; (b) E - 1 – 2 - 3 – 4 – 5
d. Perencanaan penulangan dan gambar tulangan portal melintang : (pilih salah satu )
(a) : 1A – C –D – F ; (b) : 2A - C – D – F ; (c) : 3A - C – D – F
e. Perencanaan penulangan dan gambar tulangan portal memanjang: ( pilih salah satu )
(a) : A1 – 2 – 3 – 4 – 5 ; (b) : C1 – 2 – 3 – 4 – 5
f. Perencanaan dan penulangan pondasi dibawah portal yang sudah dihitung serta gambar
penulangannya. Malang, 22 Maret 2021
Pembimbing ;
Ir. Erwin Rommel, MT

`
TUGAS TIPE B
1 2 3 4 5
A
C
½b
D
a a a a
Gambar Denah Lantai Dasar tipe B
1 2 3 4 5
A
½b
B
½b
C
½b
D
½b
E
½b
F
a a a a
Gambar Denah Lantai 1,2 dan atap Tipe B
`
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS TEKNIK
Jurusan Teknik: Mesin, Sipil, Elektro, Industri, Informatika dan D3 Elektro
Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang 65144 – Jawa Timur Telp. (0341) 464318, 464319.
Fax. (0341) 460435, 460782 Extantion : 127 GKB.3 – Lt.3
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI
1. AMALIA FEBRIANI PUTRI (201910340311018)

2. AHMAD FATIH FAWWAZ (201910340311019)
2. ST. NUR AISYAH (201910340311022)
No TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/PARAF

1. 11/05/2021  Laporan tahap-1 belum lengkap sd perencanaan balok
anak
2. 17/05/2021  Lengkapi catatan revisi pada lembar asistensiya

 Tidak ada balok Melintang
 Penampang sloof 35/70 terlalu boros, penampang
dapat di perkecil dg kontrol K-sloof > K-kolom
 Penulangan pada plat masih salah. Jika rho-perlu > rho
min, maka dipakai rho-perlu.
 Penentuan Vu-kritis masih salah, lihat dan cek lagi

3. 19-05-2021  Pemakaian tul utama pelat harus seragam diameternya.
Misal pakai dia-9 mm semua.
 Perbaiki hitungan beban ekivalen pd balok anak 20/40
 Masih ada koreksi minor di penulangan pelat, seperti

4. 22-05-2021
nilai fy, tambahkan rekap penulangan pelat
 Perlu diperhatikan keseragaman pemakaian tulangan.
Pd satu bentang balok tidak boleh tulangan yg dipakai
bervariasi diameter nya, akan sulit dalam pelaksanaan
nya.
 Penulangan geser balok harus dibedakan pd daerah
tumpuan dan daerah lapangan, tiap-tiap daerah diambil
dari nilai jarak sengkang terkecil yg menentukan.
 Juga perlu dibedakan cara penulisan tulangan
deform/ulir dengan tulangan polos. 2D22 mm, berarti
tul.deform .(Lihat keterangan pd tabel tulangan)
5. 05-06-2021  Perbaiki hitungan beban ekivalen pada balok induk

memanjang dan melintang
 Ganti nilai fy untuk sengkang sebesar 240 Mpa (cek
soal lagi )
`
No TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/PARAF
Dosen Pembimbing
Ir. Erwin Romel.MT
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
BAB I
PERENCANAAN
DIMENSI
`
St Nur aisyah (201910340311022)
DIMENSI BALOK
 Balok induk memanjang (L = 500 cm)
1
 Tinggi balok (h) = 12 𝑥 𝐿
1
= 12 𝑥 500 𝑐𝑚
= 41,67 cm
≈ 50 𝑐𝑚
1
 Lebar balok (b) = 𝑥ℎ
2
1
= 2 𝑥 50 𝑐𝑚
= 25 𝑐𝑚
Dimensi balok induk memanjang yang dipakai adalah 25/50.
 Balok induk melintang (L= 800 cm)
1
 Tinggi balok (h) = 𝑥𝐿
12
1
= 𝑥 800 𝑐𝑚
12
= 66,67 𝑐𝑚
≈ 70 𝑐𝑚
1
 Lebar balok (b) = 𝑥𝐿
2
1
= 𝑥 70 𝑐𝑚
2
= 35 𝑐𝑚
Dimensi balok induk melintang yang dipakai adalah 35/70.
 Balok anak memanjang (L= 500 cm)
1
 Tinggi balok (h) = 𝑥𝐿
14
1
= 𝑥 500 𝑐𝑚
14
= 35,71 𝑐𝑚
≈ 40 𝑐𝑚
1
 Lebar balok (b) = 𝑥ℎ
2
1
= 𝑥 40𝑐𝑚
2
= 20 𝑐𝑚
Dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 20/40.
`
St Nur aisyah (201910340311022)
DIMENSI KOLOM
 Syarat kekakuan:
EI (kolom) ≥ 2 EI (balok)
 Direncanakan kolom berbentuk persegi, dengan asumsi awal
b = 65 cm
h = 65 cm.
 Perhitungan kekakuan balok dan kolom diambil data b dan h yang memiliki
nilai L paling panjang (L= 800cm).
 Balok
1
𝑥 𝑏 𝑥 ℎ3
KB = 12
𝐿
h = 70 cm 1
𝑥 35 𝑐𝑚 𝑥 703 𝑐𝑚
= 12 800 𝑐𝑚
= 1250,521 𝑐𝑚4
b= 35 cm
 Kolom
1
× 𝑑4
12
𝐾𝑘 = 𝐿
h = 65cm
1
×654
12
=
450
B = 65 cm
= 3305,671 𝑐𝑚4
Kk Lantai 1 = Kk Lantai 2
 K Kolom > K Balok
𝐸𝐼 𝐸𝐼
>2
𝐿 𝐿
3305,671 Kg/cm > 2501,042 Kg/cm (OK)
 Dimensi kolom yang dipakai 65/65
`
St Nur aisyah (201910340311022)
DIMENSI PELAT
Pelat terjepit pada kolom dengan persyaratan tebal minimum menurut SK
SNI 1727:2013
Tebal pelat didapatkan dari perkiraan berat sendiri pelat:
𝐿𝑦 500
= = 1,25 < 2 (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑎 𝑎𝑟𝑎ℎ)
𝐿𝑥 400
Besar pelat minimum berdasarkan SK SNI 2847:2013 adalah:
𝐹𝑦
𝐿𝑛 (0,8+ )
1400
ℎ 𝑚𝑖𝑛 = 36+9 𝛽1
400 cm
sedangkan tebal plat maksimum adalah:
𝐹𝑦
𝐿𝑛 (0,8+ )
1500
ℎ 𝑚𝑎𝑥 = 36
400 cm
500 cm
Dimana :
Ln : Bentang panjang bersih

β1 : Nilai banding panjang terhadap lebar bentang bersih
fy : Mutu baja
Ln : 5000 mm
Maka,
𝐹𝑦 240
𝐿𝑛(0,8+ ) 5000 (0,8+ )
1400 1400
h min = = = 107,94 𝑚𝑚
36+9 𝛽1 36+9 . 1
𝐹𝑦 240
𝐿𝑛 (0,8+ ) 5000(0,8+ )
1500 1500
h max = = = 133,33 𝑚𝑚
36 36
sehingga direncanakan:
untuk pelat lantai direncanakan tebal pelat 120 mm.
untuk pelat atap direncanakan tebal pelat 100 mm.
`
St Nur aisyah (201910340311022)
BAB II
PERENCANAAN
PELAT
`
St Nur aisyah (201910340311022)
PERENCANAAN PEMBEBANAN PELAT

 Pelat Atap
Tebal pelat atap = 10 cm
Perencanaan pembebanan pada pelat:
 Beban mati (D)
 Berat sendiri pelat = Tebal plat x BJ Beton
= 0,1 × 2400 = 240 kg/m2
 Berat plafond + penggantung
 Rangka galvalum hollow 2/4 = 10 kg/m2
 Plafond calciboard / gypsum = 5 kg/m2
 Beban Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
qDL = 299 kg/m2
 Beban Hidup (SNI 1727 tabel 4-1)
 Beban guna atap dasar (L) = 96 kg/m2
qLL = 96 kg/m2
 Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)
 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 299 + 1,6 × 96
= 512,4 kg/m2
= 5,124 KN/m2
`
St Nur aisyah (201910340311022)
 Pelat Lantai
Tebal pelat lantai = 12 cm
Perencanaan pembebanan pada pelat
 Beban mati (D)
 Berat sendiri pelat = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
 Berat keramik + spesi
- Keramik 40 x 40 = 0,01 x 2200 = 22 kg/m2
- Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
 Berat plafond + penggantung
- Rangka galvalum hollow 2/4 = 10 = 10 kg/m2
- Plafond calciborad / gypsum =5 = 5 kg/m2 +
qDL = 369 kg/m2
 Beban hidup ( Rumah Sakit ) (SNI 1727 2013 tabel 4-1)
 Beban guna merata
- Ruang Pasien = 1.92 KN/m2 = 192 kg/m2 +
qLL = 192 kg/m2
 Beban guna terpusat (P)
- Ruang Pasien = 4.5 KN = 450 kg
 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 192
= 750 kg/m2
= 7,50 KN/m2
`
St Nur aisyah (201910340311022)
 Perencanaan Penulangan Pelat

 Perencanaan penulangan pelat atap arah X
Beban rencana pelat atap qu = 5,124 KN/m2
Dari hasil analisa struktur menggunakan STAAD-PRO diperoleh hasil
sebagai berikut:
Mu Lapangan = 9,190 KNm
Mu Tumpuan = 13,645 KNm
5m 5m 5m 5m
 Daerah Lapangan Pelat Atap Arah X
h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
drencana = 100-30 = 70 mm
𝑀𝑢 9,190 𝑥 106
Rn = ∅.𝑏.𝑑𝑑2 = = 2,084
0,9 𝑥 1000 𝑥 702
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝐹𝑦 0,85 𝑓𝑐 ′
0,85𝑥 30 2𝑥 2,084
= (1 − √1 − ) = 0,00907
240 0,85𝑥30
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽1 600
𝜌𝑏 = .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85 𝑥 30𝑥0,835 600
= . = 0,0633
240 600 + 240
𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,0474
1,4 1,4
𝜌 min = = = 0,0058
𝑓𝑦 240
Dipakai 𝜌 perlu 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥
`
St Nur aisyah (201910340311022)
Luas Tulangan
As = 𝜌 𝑏 𝑑
= 0,00907 𝑥 1000 𝑥 70
= 634,9 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ∅ 9-100 (As = 636,2 mm2)

Luas Tulangan Susut
𝜌 yang digunakan adalah 0,0014 karena fy = 240 (Luasan tulangan susut
dan suhu harus menyediakan paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas
bruto penampang beton = 0,0014) (SNI 2013 pasal 7.12.2.1)
Luas tulangan susut
As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 x 100
= 140 mm2
`
St Nur aisyah (201910340311022)
1
 d aktual = h - sb - 2 ∅ 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 > 𝑑 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
1
= 100 − 20 − 9 > 70𝑚𝑚
2
= 75,5𝑚𝑚 > 70 𝑚𝑚 (𝑂𝐾)
 Kontrol
𝐴𝑠 𝑓𝑦 636,2 𝑥 240
𝑎= ′
= = 5,99
0,85 𝑓𝑐 𝑏 0,85𝑥 30 𝑥 1000
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦. (𝑑 − 2 )
5,988
= 636,2 𝑥 240 𝑥 (75,5 − )
2
= 11070796,13 𝑁𝑚𝑚
= 11,071 𝐾𝑁𝑚
Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 9,190 𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 11,071 𝐾𝑁𝑚
9,190 𝐾𝑁𝑚 ≤ 9,964 KNm (OK)
 Daerah Tumpuan Pelat Atap Arah X

h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 13,645 𝑥 106
𝑅𝑛 = = = 3,094
∅ 𝑏 𝑑2 0,9 𝑥 1000𝑥 702
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85 𝑓𝑐 ′
0,85 𝑥 30 2𝑥 3,094
= (1 − √1 − )
240 0,85𝑥30
= 0,0138
`
St Nur aisyah (201910340311022)
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽1 600
𝜌𝑏 = .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85𝑥30𝑥0,835 600
= .
240 600 + 240
= 0,0633
𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,047
1,4 1,4
𝜌 min = = = 0,0058
𝑓𝑦 240
Dipakai 𝜌 perlu 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌 𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥
Luas Tulangan
As =𝜌𝑏𝑑
= 0,0138 𝑥 1000 𝑥 70
= 966 𝑚𝑚2
Luas Tulangan Susut

`
St Nur aisyah (201910340311022)
Luas tulangan susut = 0,0014 x b x h

= 0,0014 x 1000 x 100
= 140 mm2
1
1
= 100 − 20 − 9 > 70𝑚𝑚
2
= 75,5 𝑚𝑚 > 70 𝑚𝑚 (𝑂𝐾)
 Kontrol
𝐴𝑠 𝑓𝑦 1272,3 𝑥 240
𝑎= = = 11,974
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝑏 0,85𝑥 30 𝑥 1000
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦. (𝑑 − 2 )
11,974
= 1272,3 𝑥 240 𝑥 (75,5 − )
2
= 21225933,58 𝑁𝑚𝑚
= 21,226 𝐾𝑁𝑚
13,645 𝐾𝑁𝑚 ≤ 19,103 KNm (OK)
`
St Nur aisyah (201910340311022)
 Perencanaan Penulangan Pelat Atap Arah Y

Beban rencana pelat qu = 5,124 KN/m2
Dari hasil analisa struktur menggunakan STAAD-PRO diperoleh hasil sebagai
berikut:
4m 4m 4m 4m 4m
 Daerah lapangan pelat atap arah Y

h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
d rencana = 100-30 = 70 mm
𝑀𝑢 5,230 𝑥 106
𝑅𝑛 = = = 1,186
∅ 𝑏 𝑑2 0,9𝑥 1000𝑥 702
0,85 𝑓𝑐′ 2𝑅𝑛

𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85 𝑓𝑐 ′
0,85𝑥 30 2𝑥 1,186
= (1 − √1 − )
240 0,85 𝑥 30
= 0,0051
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽1 600
𝜌𝑏 = .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85𝑥 30 𝑥 0,835 600
= . = 0,0633
240 600 + 240
𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,047
1,4 1,4
𝜌 min = = = 0,0058
𝑓𝑦 240
Dipakai 𝜌 min 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌 min > 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥
`
St Nur aisyah (201910340311022)
Luas tulangan
As =𝜌𝑏𝑑
= 0,0058 𝑥 1000 𝑥 70
= 406 𝑚𝑚2

Luas Tulangan Susut
= 0,0014 x 1000 x 100
= 140 mm2
`
St Nur aisyah (201910340311022)
1
1
= 100 − 20 − 9 > 70𝑚𝑚
2
= 75,5 𝑚𝑚 > 70 𝑚𝑚 (𝑂𝐾)
 Kontrol
𝐴𝑠 𝑓𝑦 424,1 𝑥 240
𝑎= ′
= = 3,992
0,85 𝑓𝑐 𝑏 0,85𝑥 30 𝑥 1000
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦. (𝑑 − 2 )
3,992
= 424,1 𝑥 240 𝑥 (75,5 − )
2
= 7481531,136 𝑁𝑚𝑚
= 7,481 𝐾𝑁𝑚
5,230 𝐾𝑁𝑚 ≤ 6,733 KNm (OK)
 Daerah Tumpuan Pelat Atap Arah Y

h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 10,036 𝑥 106
𝑅𝑛 = = = 2,276
∅ 𝑏 𝑑2 0,9 𝑥 1000𝑥 702
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85 𝑓𝑐 ′
0,85 𝑥 30 2𝑥 2,276
= (1 − √1 − )
240 0,85𝑥30
`
St Nur aisyah (201910340311022)
= 0,00995
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽1 600
𝜌𝑏 = .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85𝑥30𝑥0,835 600
= .
240 600 + 240
= 0,0633
𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,047
1,4 1,4
𝜌 min = = = 0,0058
𝑓𝑦 240
Dipakai 𝜌 perlu 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌 𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥
Luas Tulangan
As =𝜌𝑏𝑑
= 0,00995 𝑥 1000 𝑥 70
= 696,5 𝑚𝑚2
Luas Tulangan Susut

`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)

= 0,0014 x 1000 x 100
= 140 mm2
1
1
= 100 − 20 − 9 > 70𝑚𝑚
2
= 75,5 𝑚𝑚 > 70 𝑚𝑚 (𝑂𝐾)
 Kontrol
𝐴𝑠 𝑓𝑦 1272,3 𝑥 240
𝑎= = = 11,975
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝑏 0,85𝑥 30 𝑥 1000
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦. (𝑑 − 2 )
11,975
= 1272,3 𝑥 240 𝑥 (75,5 − )
2
= 21225780,9𝑁𝑚𝑚
= 21,226 𝐾𝑁𝑚
Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 10,036𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 21,226 𝐾𝑁𝑚
10,036 𝐾𝑁𝑚 ≤ 19,103 KNm (OK)
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
 PERENCANAAN PENULANGAN PLAT LANTAI ARAH X

sebagaiberikut:
Mu Lapangan = 13,451 kN.m
Mu Tumpuan = 19,973 kN.m
5m 5m 5m 5m
 DAERAH LAPANGAN PLAT LANTAI (Arah X)

Mu lapangan = 13,451 KN.m
h = 120 mm fc’ = 30 Mpa
b =1000 mm fy = 240 Mpa
d rencana = h-30 = 120-30 = 90 mm
𝑀𝑢 13,451 ×106
𝑅𝑛 = 0,9.𝑏.𝑑2 = = 1,85
0,9.1000.902
(𝑓𝑐 ′ −28) (30−28)

𝛽1 = 0,85 − × 0,05 = 0,85 − × 0,05 = 0,835
7 7
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85.30 2.1,85
= (1 − √1 − ) = 0,008
240 0,85.30
0,85.𝑓𝑐 ′.𝛽1 600 0,85.30.0,835 600

𝜌𝑏 = × (600+𝑓𝑦) = × (600+240)= 0,063
𝑓𝑦 240
ρ Max = 0,75 x 0,063 = 0,047

1,4 1,4
ρ Min = 𝐹𝑦 = 240 = 0,0058
Dipakai ρ perlu = 0,008 karena ρ min< ρ perlu < ρ max
Luas Tulangan
As = ρ.b.d
= 0,008 × 1000 × 90
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
= 720 mm2
Dipakai tulangan ϕ 9-50 ( As = 1272,3 mm2)
Luas Tulangan Susut

karena 𝑓𝑦 = 240 (Luasan tulangan susut dan suhu harus menyediakan paling
sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto penampang beton = 0,0014)(SNI
2013 pasal 7.12.2.1)
Luas Tulangan Susut
= 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 x 120
= 168 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ 6 – 150 ( As = 188,5 mm2 )
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
 d aktual = 120 – 20 – (1/2 x 9) > d rencana

95,5> 90 (OKE)
 Kontrol :
As = 785,4 mm2
Fy = 240 MPa
Fc’ = 30 Mpa
𝐴𝑠 . 𝐹𝑦 1272,3.240
𝛼= ′
= = 11,975
0,85. 𝐹𝑐 . 𝑏 0,85.30.1000
𝛼
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦 (𝑑 − )
2
11,975
= 1272,3 × 240 (95,5 − )
2
= 27332820,9 𝑁𝑚𝑚
= 27,33 𝐾𝑁𝑚
Syarat Mu ≤ ϕMn
13,451 KNm ≤ 0,9 x 27,33 KNm
13,451 KNm ≤ 24,597 KNm (OK)
 DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI (Arah X)

h = 120 mm fc’ = 30 Mpa

b =1000 mm fy = 240 Mpa
d rencana = h-30 = 120-30 = 90 mm
𝑀𝑢 19,973 × 106
𝑅𝑛 = = = 2,74
0,9. 𝑏. 𝑑 2 0,9.1000. 902
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
(𝑓𝑐 ′ −28) (30−28)
𝛽1 = 0,85 − × 0,05 = 0,85 − × 0,05 = 0,835
7 7
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85.30 2.2,74
= (1 − √1 − ) = 0,007
400 0,85.30
0,85.𝑓𝑐 ′ .𝛽1 600 0,85.30.0,835 600

𝜌𝑏 = × (600+𝑓𝑦) = × (600+240)=0,063
𝑓𝑦 400
ρ Max = 0,75 x 0,032 = 0,024

1,4 1,4
ρ Min = 𝐹𝑦 = 240 = 0,0058
Dipakai ρ perlu = 0,007 karena ρ min < ρ perlu < ρ max
Luas Tulangan
As = ρ.b.d
= 0,007 × 1000 × 90
= 630 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Luas Tulangan Susut
ρ yang digunakan adalah 0.0014 karena 𝑓𝑦 = 240 (Luasan tulangan susut dan suhu
harus menyediakan paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto
penampang beton = 0,0014) (SNI 2013 pasal 7.12.2.1)
Luas Tulangan Susut
= 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 x 120
= 168 𝑚𝑚2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)

95,5> 90 (OKE)
 Kontrol :
As = 636,2 mm2
Fy = 240 MPa
Fc’ = 30 Mpa
𝐴𝑠 . 𝐹𝑦 636,2.240
𝛼= = = 5,99
0,85. 𝐹𝑐 ′ . 𝑏 0,85.30.1000
𝛼 5,99
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦 (𝑑 − 2 )=636,2 × 240 (95,5 − )
2
= 14124403,44 Nmm
= 14,124 KNm
Syarat Mu ≤ ϕMn
19,973 KNm ≤ 0,9 x 23,033 KNm

19,973 KNm ≤ 20,730 KNm (OK)
 PERENCANAAN PENULANGAN PLAT LANTAI ARAH Y

sebagaiberikut:
Mu Lapangan = 7,655 kN.m
Mu Tumpuan = 14,690 kN.m
4m 4m 4m 4m 4m
 DAERAH LAPANGAN PLAT LANTAI (Arah Y)
Mu lapangan = 7,655 KN.m
h = 120 mm fc’ = 30 Mpa
b =1000 mm fy = 240 Mpa
d rencana = h-30 = 120-30 = 90 mm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
𝑀𝑢 7,655 ×106
𝑅𝑛 = 0,9.𝑏.𝑑2 = = 1,05
0,9.1000.902
(𝑓𝑐 ′ − 28) (30 − 28)

𝛽1 = 0,85 − × 0,05 = 0,85 − × 0,05 = 0,835
7 7
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85.30 2.1,05
= (1 − √1 − ) = 0,004
240 0,85.30
0,85.𝑓𝑐 ′.𝛽1 600 0,85.30.0,835 600

𝜌𝑏 = × (600+𝑓𝑦) × (600+240)=0,063
𝑓𝑦 240
ρ Max = 0,75 x 0,063 = 0,047

1,4 1,4
ρ Min = 𝐹𝑦 = 240 = 0,0058
Dipakai ρ min = 0,0058 karena ρ perlu < ρ min < ρ max
Luas Tulangan
As = ρ.b.d
= 0,0058 × 1000 × 90
= 522 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Luas Tulangan Susut
NB : karena 𝑓𝑦 = 240 (Luasan tulangan susut dan suhu harus menyediakan
paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto penampang beton =
0,0014)(SNI 2013 pasal 7.12.2.1)
Luas Tulangan Susut
= 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 x 120
= 168 𝑚𝑚2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)

95,5> 90 (OKE)
 Kontrol :
As = 636,2 mm2
Fy = 240 MPa
Fc’ = 30 Mpa
𝐴𝑠 . 𝐹𝑦 636,2.240
𝛼= ′
= = 5,99
0,85. 𝐹𝑐 . 𝑏 0,85.30.1000
𝛼
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦 (𝑑 − )
2
5,99
= 636,2 × 240 (95,5 − )
2
= 14124403,44𝑁𝑚𝑚
= 14,124 𝐾𝑁𝑚
Syarat Mu ≤ ϕMn
7,655 KNm ≤ 0,9 x 14,124 KNm
7,655 KNm ≤ 12,712 KNm (OK)
 DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI (Arah Y)

h = 120 mm fc’ = 30 Mpa

b =1000 mm fy = 240 Mpa
d rencana = h-30 = 120-30 = 90 mm
𝑀𝑢 14,690 ×106
𝑅𝑛 = 0,9.𝑏.𝑑2 = = 2,02
0,9.1000.902
(𝑓𝑐 ′ − 28) (30 − 28)

𝛽1 = 0,85 − × 0,05 = 0,85 − × 0,05 = 0,835
7 7
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85.30 2.2,02
= (1 − √1 − ) = 0,005
400 0,85.30
`
0,85.𝑓𝑐 ′ .𝛽1 600 0,85.30.0,835 600
𝜌𝑏 = × (600+𝑓𝑦) = × (600+240)=0,063
𝑓𝑦 240
ρ Max = 0,75 x 0,063 = 0,047

1,4 1,4
ρ Min = 𝐹𝑦 = 400 = 0,0058
Dipakai ρ perlu = 0,005 karena ρ min < ρ perlu < ρ max
Luas Tulangan
As = ρ.b.d
= 0,005 × 1000 × 90
= 450 mm2
Dipakai tulangan ϕ 9-100( As = 636,2 mm2)
Luas Tulangan Susut

ρ yang digunakan adalah 0.0014 karena 𝑓𝑦 = 240 (Luasan tulangan susut dan suhu
harus menyediakan paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto
penampang beton = 0,0014) (SNI 2013 pasal 7.12.2.1)
Luas Tulangan Susut
= 0,0014 x b x h
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
= 0,0014 x 1000 x 120
= 168 𝑚𝑚2

95,5> 90 (OKE)
 Kontrol :
As = 452,4 mm2
Fy = 240 MPa
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Fc’ = 30 Mpa
𝐴𝑠 . 𝐹𝑦 636,2.240
𝛼= ′
= = 5,99
0,85. 𝐹𝑐 . 𝑏 0,85.30.1000
𝛼 5,99
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝐹𝑦 (𝑑 − 2 )=452,4 × 240 (95,5 − )
2
= 14124403,44 𝑁𝑚𝑚
= 14,124𝐾𝑁𝑚
Syarat Mu ≤ ϕMn
14,690 KNm ≤ 0,9 x 16,640 KNm
14,690 KNm ≤ 14,976 KNm (OK)
TABEL PENULANGAN PLAT ATAP
qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

Plat Penulangan 2 As As Tulangan As As Tulangan
(KN/m ) (KN/m) Hitung
Pakai (mm) Hitung Pakai (mm)
(mm2) (mm2) (mm2) (mm2)
Lapangan
5,124 9,190 634,9 636,2 ɸ 9-100 140 188,5 ɸ6-150
Arah x
Lapangan ɸ6-150
Arah y
5,124 5,230 406 424,1 ɸ 9-150 140 188,5
Plat Tumpuan
Atap Arah x
5,124 13,645 966 1272,3 ɸ 9-50 140 188,5 ɸ6-150
Tumpuan
Arah y
5,124 10,036 696,5 1272,3 ɸ 9-50 140 188,5 ɸ6-150
TABEL PENULANGAN PLAT LANTAI
qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

Plat Penulangan As As Pakai Tulangan As As Tulangan
(KN/m2) (KN/m)
Hitung (mm2) (mm) Hitung pakai (mm)
(mm2) (mm2) (mm2)
Lapangan
7,5 13,451 720 1272,3 ∅ 9-50 168 188,5 ∅ 6-150
Arah x
Lapangan
Arah y
7,5 7,655 522 636,2 ∅ 9-100 168 188,5 ∅ 6-150
Plat Tumpuan
Lantai 7,5 19,973 630 636,2 ∅ 9-100 168 188,5 ∅ 6-150
Arah x
Tumpuan 636,2
Arah Y 7,5 14,690 450 ∅ 9-100 168 188,5 ∅ 6-150
`
BAB III
PERENCANAAN
BALOK ANAK
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
3.1 Perencanaan Balok Anak Atap Memanjang ( 20 x 40 )

3.1.1 Pembebanan Balok Anak Atap Memanjang
 Beban Merata
Beban Mati
Berat sendiri Plat = 299 kg/m2
Beban Hdup
Beban sendiri plat) = 96 kg/m2
Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (299) + 1,6 (96)
= 512, 4 kg/m2
 Distribusi Beban Beban Plat ke Balok Anak
Beban Plat
1
𝑅 = 2 [ (1 + 5)2.512,4]
2
= 6148,8
1
𝐹1 = 2 (2 2 × 2) 512,4 = 2049,6
1
𝐹2 = 2 (2 × 2) 512,4 = 1024,8
Meq = Mc
1 1
qeq 52 = R.2,5- 𝐹1 (3 2 + 0,5 ) - 𝐹2 .0,5
8
1
qeq 52 = (6148,8 x 2,5) – (2049,6 x 1,67) – (1024,8 x 0,5)
8
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
1
qeq 52 = 11436,768
8
qeq = 3659.77
Berat sendiri balok =b x h x bj beton
= 0,2 x 0,4 x 2400

= 192 kg/m
Q = qeq + Berat sendiri balok
= 3659,77+ 192
= 3851,77 kg/m
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
3.1.2 Perencanaan Penulangan Balok Anak Atap Memanjang (20 x 40)
3.1.2.1 Penulangan Daerah Tumpuan
5m 5m 5m 5m
Mu = 100,799 kNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar program
STAAD Pro)
b = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
drencana = 400 – 70 = 330 mm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Tulangan Pokok
Mu = 100,799 KNm
100,799 × 106
Rn = 0.9 ×200 × 3302 = 5,14
0,85.fc′ 2Rn
𝜌 perlu = (1 − √1 − 0,85.fc′
fy
0,85.30 2x5,14
= (1 − √1 − 0,85.30
400
=0,0145
0,85 x fc′ xβ1 600 0,85x30x0,85 600

ρb = x = x (600+400) = 0,0325
fy (600+fy) 400
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 x 0.0325 = 0.0244

1,4 1,4
ρ Min = = 400 = 0,0035
fy
Dipakai ρ = 0,0145 karena ρ Min < ρ < ρ Max

Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0,0145 ×200 × 330
= 957 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Dipakai tulangan 4D19 ( As = 1134 mm2)
d pakai = h – selimut beton – Ø sengkang - ½ Ø tulangan
= 400 – 40 – 10 – ½ x 19 = 340,5 mm
d pakai = 340,5 mm > d rencana = 330 mm (OK)
Kontrol :
As = 1134 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
As x fy 1134×400
a =0,85 x fc′ x b = = 88,94
0,85×30×200
𝑎
Mn = As x fy x (𝑑 − 2 )
88,94
= 1134 × 400 × (340,5 − ) × 10−6
2
= 134,28 kNm
Mr = 134,28 kNm > Mu = 100,799 kNm (aman)
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
3.2.1.2 Penulangan Daerah Lapangan
5m 5m 5m 5m
Mu = 67,641 kNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program

STAAD Pro)
bw = 200 mm
h = 400 mm
hf = 100 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 - 70 = 330 mm
Lebar efektif balok T

b efektif = ¼ . L = ¼ . 5000 = 1250 mm
b efektif = bw + 16 hf = 200 + (16 x 100)
= 1800 mm
𝑙−𝑏𝑤 5000−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( 2
) = 200 + 2 x ( 2
)
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
= 5000 mm
Dipakai b efektif = 1250 mm

Anggap seluruh sayap tertekan
ℎ𝑓
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - 2 ))
100
= 0,9 (0,85 x 30 x 1250 x 100 ( 330 - )) x 10−6
2
= 717,2 KNm
Mr = 717,2 KNm > Mu = 67,641 KNm (termasuk balok T persegi)
67,641 × 106
Rn = 0.9 ×1250 × 3302 = 0.55
0,85.fc′ 2Rn
𝜌 perlu = (1 − √1 − 0,85.fc′
fy
0,85.30 2x0,55
= (1 − √1 − 0,85.30
400
=0,0014
0,85 x fc′ xβ1 600 0,85x30x0,85 600
ρb = x = x (600+400) = 0,0325
fy (600+fy) 400
𝜌 Max = 0,75 𝜌b = 0,75 x 0.0325 = 0.0244

1,4 1,4
𝜌 Min = 𝑓𝑦 = 400 = 0,0035
Dipakai ρ min = 0,0035 karena ρ Min < ρ perlu < ρ Max

Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0,0035 ×200 × 330
= 213 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Dipakai tulangan 2D19 ( As = 567 mm2 )
d aktual = h – selimut beton – ∅ sengkang - ½ ∅ tulangan
= 400 – 40 – 10 – ½ x 19 = 340,5 mm
Pemeriksaan Daktilitas Penampang :
Kontrol:
As = 567 mm2
As x fy 567 ×400
a =0,85 x fc′ x b = = 44,47
0,85×30×200
𝑎
Mn = As x fy x (𝑑 − 2 )
44,47
= 567 × 400 × (340,5 − ) × 10−6
2
= 72,183 kNm
Mr = 72,183 kNm > Mu = 67,641 kNm (aman)
3.1.3 Perhitungan Sengkang Balok Anak Atap Memanjang
5m 5m 5m 5m
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Vu = 114,592 KN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar

program
STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 – 70
= 330 mm
Nilai λ = 1,0 untuk beton normal (SNI 2847-2013 Pasal 11.6.4.3)

∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′ . bw . d )
= 0,75 (0,17 x 1 x √30 200.330)
= 46,09 kN
½ ∅ Vc = ½ x 46,09
= 23,045 kN
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan

x 2,5−0,175
Vu kritis 1 = 114,592 = 2
2,325 × 114,592
X1 = = 133,21 kN
2
x 2,5−1,25
Vu kritis 2 = 114,592 = 2
1,25 × 114,592
X = = 71,62 kN
2
Persyaratan :
 jika Vu < ½ ϕvc tidak dibutuhkan tulangan geser.
 jika ½ ϕVc < Vu < ϕVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertical berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum di tentukan.
 Jika Vu > ϕVc tulangan geser harus disediakan .
Perhitungan sengkang daerah tumpuan
½ ϕVc < Vu kritis 1
46,09 kN < 133,21 ( Dibutuhkan tulangan geser)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2 ( dipakai sengkang diameter 10 mm )
Av x fy x d
S1 = Vs
157 x 240 x 330
=
133,21 x103 x0,75
= 124,459 mm
( Dipasang ϕ10 – 100 )
Perhitungan sengkang daerah lapangan
Vu2 kritis > ½ ∅ vc
71,62 < 55,51 kN (di butuhkan tulangan geser, tetapi di lapangan tetap
digunakan tulangan geser )
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 𝑚𝑚2 ( dipakai sengkang diameter 10 mm )
Av x fy x d
S1 = Vs
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
157 x 240 x 330

= 71,62 x 103 /0,75
= 231,488 mm
S2 = d /2
= 330/2
= 165 mm
Av x fy
S3 = 035 bw
157 x 240
= 0,35 x 300
= 358,86 mm
S4 = 400 mm
Jadi, dipilih S2 = 165 mm = 150 mm ( Dipasang ϕ10 – 150 )
TABEL PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MEMANJANG
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
3.2 PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG (20 X 40)
3.2.1 Pembebanan Balok Anak Lantai Memanjang
 Beban Merata
Beban Mati
Berat sendiri Plat (qdl) = 369 kg/m2
Beban Hdup
Beban Guna Ruang Pasien = 192 kg/m2
Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (369) + 1,6 (192)
= 750 kg/m2
 Distribusi Beban Beban Plat ke Balok Anak
Beban Plat
1
𝑅 = 2 [ (1 + 5) 2.750]
2
= 9000
1
𝐹1 = 2 (2 2 × 2) 750= 3000
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
1
𝐹2 = 2 (2 × 2) 750 = 1500
Meq = Mc
1 1
qeq 52 = R.2,5- 𝐹1 (3 2 + 0,5 ) - 𝐹2 .0,5
8
1
qeq 52 = (9000 x 2,5) – (3000 x 1,67) – (1500 x 0,5)
8
1
qeq 52 = 16740
8
qeq = 5356,8
Berat sendiri balok =b x h x bj beton

= 0,2 x 0,4 x 2400
= 192 kg/m
Q = qeq + Berat sendiri balok
= 5356,8+ 192
= 5548,8kg/m = 55,49 kNm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI

MEMANJANG 20X40
Penulangan Daerah Tumpuan
5m 5m 5m 5m

STAAD Pro)
b = 200 mm
= 400 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Drencana = 400 – 70 = 330 mm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
146,834× 106
Rn = 0.9 ×200 × 3302 = 7,49
0,85.fc′ 2Rn
𝜌 perlu = (1 − √1 − 0,85.fc′
fy
0,85.30 2x7,49
= (1 − √1 − 0,85.30
400
=0,0228
0,85 x fc′ xβ1 600 0,85x30x0,85 600
ρb = x = x (600+400) = 0,0325
fy (600+fy) 400
𝜌 Max = 0,75 𝜌b = 0,75 x 0.0325 = 0.0244

1,4 1,4
𝜌 Min = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
Dipakai ρ perlu = 0,0228 karena ρ Min < ρ perlu < ρ Max

Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0,0228×200 × 330
= 1504,8 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
d pakai = h – selimut beton – Ø sengkang - ½ Ø tulangan
= 400 – 40 – 10 – ½ x 22
= 339 mm
d pakai = 339 mm > d rencana = 330 mm (OK)
As = 1521 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
As x fy 1521 ×400
a =0,85 x fc′ x b = = 119,29
0,85×30×200
𝑎
Mn = As x fy x (𝑑 − 2 )
119,29
= 1521 × 400 × (339 − ) × 10−6
2
= 169,96 k/Nm
Mr = ∅ x Mn
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
= 0,9 x 169,96 kNm
= 152,964 kNm
Mr = 152,964 k𝐍𝐦 > Mu = 146,834 kNm (OK)
Penulangan Daerah Lapangan
5m 5m 5m 5m
Mu = 105,129 kNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program
STAAD Pro)
bw = 200 mm
h = 400 mm
hf = 120 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 - 70 = 330 mm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
b efektif =¼.L
= ¼ . 5000
= 1250 mm
b efektif = bw + 16 hf
= 200 + (16 x 120)
= 2120 mm
𝑙−𝑏𝑤 5000−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 5000 mm
Dipakai b efektif = 1250 mm
Anggap seluruh sayap tertekan

ℎ𝑓
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - 2 ))
100
= 0,9 (0,85 x 30 x 1250 x 100 ( 330 - )) x 10−6
2
= 717,2 KNm
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
105,129 × 106
Rn = 0.9 ×1250 × 3302 = 0.86
0,85.fc′ 2Rn
𝜌 perlu = (1 − √1 − 0,85.fc′
fy
0,85.fc′ 2.0,86
= (1 − √1 − 0,85.30
fy
=0,00219
𝑓𝑐 ′ −30 30−30
𝛽1 = 0,85- × 0,05 = 0,85- × 0,05 = 0,85
7 7
0,85 x fc′ xβ1 600 0,85x30x0,85 600
ρb = x = x (600+400) = 0,0325
fy (600+fy) 400
𝜌 Max = 0,75 𝜌b = 0,75 x 0.0325 = 0.0244

1,4 1,4
𝜌 Min = 𝑓𝑦 = 400 = 0,0035
Dipakai ρ min = 0,0035 karena ρ Min < ρ perlu < ρ Max

Luas Tulangan
As = ρ x b x d
= 0,0035 ×200 × 330
= 231 mm2
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
d aktual = h – selimut beton – ∅ sengkang - ½ ∅ tulangan

= 400 – 40 – 10 – ½ x 22
= 339 mm
Pemeriksaan Daktilitas Penampang :
𝐴𝑠 1,4
a = >
𝐵𝑤 𝑥 𝑑 𝑓𝑦
1140𝑥 400
= 0,85 𝑥 30 𝑥 200
= 89,41 mm
𝑎
Mn = As x fy x (𝑑 − 2 )
89,41
= 1140 × 400 × (339 − ) × 10−6
2
= 134,199 k/Nm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 134,199 kNm
= 120,779 kNm
Mr = 120,779 k𝐍𝐦 > Mu = 105,129 kNm (OK)
Perhitungan Sengkang Balok Anak Lantai Memanjang
5m 5m 5m 5m
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Vu = 165,405 KN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar

program
STAAD PRO)
Bw = 200 mm
H = 400 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 – 70 = 330 mm
Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2

∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′.𝑏𝑤.𝑑)
= 0,75 (0,17x1x√30.200.330)
= 46,09 kN
½ ∅ Vc = ½ x 46,09
= 23,045 kN
vc1 = 0,33 √𝑓𝑐 bw d
= 0,33 x √30 x 200 x 330
= 119,293 KN
vc2 = 0,66 √𝑓𝑐 bw d
= 0,66 x √30 x 200 x 330
= 258,857 KN
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan

x 2,5−0,175
Vu kritis 1 = 165,405 = 2
2,325 ×165,405
X = = 192,28 kN
2
x 2,5−1,25
Vu kritis 2 = 165,405 = 2
1,25×165,405
X = = 103,38 kN
2
Persyaratan :
Berdasarkan perhtungan dapat disimpulkan
Perhitungan sengkang daerah tumpuan
Vu < ½ ∅ vc
192,28kN < 55,51 kN (dibutuhkan tulangan geser )
Av = 2 x ¼ x π x 102
`
ST. Nur Aisyah (201910340311022)
Av x fy x d
S1 = Vs
157 x 240 x 330
= 192,28 kN x 103 /0,75
= 48,501mm
(Dipasang ϕ10 – 50)
Perhitungan sengkang daerah Lapangan
Vu2 kritis > ½ ∅ vc
103,38 < 55,51 kN ( tidak di butuhkan tulangan geser, tetapi di lapangan

tetap digunakan tulangan geser )
Av = 2 x ¼ x π x 102
Av x fy x d
S1 = Vs
157 x 240 x 330
= 103,38 x 103 /0,75
= 90,209 mm
S2 = d /2
= 330/2
= 165 mm
Av x fy
S3 = 035 bw
157 x 240
= 0,35 x 300
= 358,86 mm
S4 = 400 mm
Jadi, dipilih S2 = 165 mm = 150 mm ( Dipasang ϕ10 – 150 )
`
TAHAP 2
PEMBEBANAN BALOK
INDUK DAN PORTAL,
STATISTIKA PORTAL,
PERENCANAAN
BALOK INDUK
`
PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG (35/70)
PEMBEBANAN BALOK INDUK MELINTANG (L=800)
Beban Merata
 Beban Mati
Berat sendiri plat = 299 kg/m2
Beban guna atap dasar = 96 kg/m2
Beban berfaktor = 1,2 qDL + 1,6 qLL
= 1,2 (299) + 1,6 (96)
= 512,4 Kg/m2
Distribusi bebas dari plat ke balok

Beban trapesium plat
1
𝑅1 = 𝑅2 = 2 ( (0,5 + 4)1,75 𝑥 512,4) = 4035,15
2
a. Mencari q-eq1 dan q-eq2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 512,4 = 1569,225
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥512,4 = 896,7
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 𝑅 2 − 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 𝐹2 0,25
8 3
`
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 4035,15 𝑥 2 − 1569,225 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 896,7 𝑥 0,25
8 3
2 𝑞𝑒𝑞1 = 8070,3 − 1307,687 − 224,175
6538,438
𝑞𝑒𝑞1 =
2
𝑞𝑒𝑞1 = 3269,219 Kg/m2
Berat sendiri balok = b x h x bj beton
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
Q = 𝑞𝑒𝑞1 + berat sendiri balok
= 3269,219 kg/m’ + 300 kg/m’
= 3569,219kg/m2
= 35,692 KN/m2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 512,4 = 1569,225
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥512,4 = 896,7
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 − 𝑞𝑒𝑞2 42 = −𝑅 2 + 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) + 𝐹2 0,25
8 3
1 1
𝑥 − 𝑞𝑒𝑞2 42 = −4035,15 𝑥 2 + 1569,225 ( 𝑥 1,75 + 0,25) + 896,7 𝑥 0,25
8 3
−2 𝑞𝑒𝑞2 = −8070,3 + 1307,687 + 224,175
−6538,438
𝑞𝑒𝑞2 =
−2
𝑞𝑒𝑞2 = 3269,219 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
= 3269,219 kg/m’ + 300 kg/m’
= 3569,219kg/m2
= 35,692 KN/m2
`
Pterpusat = 114,592 KN (diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar balok
anak atap memanjang) x 2
= 229,184 KN
Beban trapezium
1
𝑅1 = 𝑅2 = 2 ( (0,5 + 4)1,75 𝑥 512,4) = 4035,15
2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 512,4 = 1569,225
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥512,4 = 896,7
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 42 = 𝑅 2 − 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 𝐹2 0,25
8 3
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 42 = 4035,15 𝑥 2 − 1569,225 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 896,7 𝑥 0,25
8 3
2 𝑞𝑒𝑞 = 8070,3 − 1307,687 − 224,175
6538,438
𝑞𝑒𝑞 =
2
𝑞𝑒𝑞 = 3269,219 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
Q = 𝑞𝑒𝑞 + berat sendiri balok
= 3269,219 kg/m’ + 300 kg/m’
= 3569,219kg/m2
= 35,692 KN/m2
`
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG
(35/70)
PENULANGAN DAERAH TUMPUAN
Mu = 396,218 KNm
b = 350 mm
h = 700 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 700 – 70 = 630 mm
1. Tulangan pokok
Mu = 396,218 KNm
𝑀𝑢 396,218 𝑥 106
𝑅𝑛 = = 0,9 𝑥 350 𝑥 6302 = 3,169
∅𝑥𝑏𝑥 𝑑2
𝑓𝑐 ′ −28 30−28
𝛽 = 0,85 − 0,05 = 0,85 − 0,05 = 0,835
7 7
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌= 𝑥 [1 − √1 − 0,85 𝑓𝑐 ′ ]
𝑓𝑦
0,85 𝑥 30 2𝑥 3,169
= 𝑥 [1 − √1 − 0,85 𝑥 30] = 0,0085
400
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽 600 0,85 𝑥 30 𝑥 0,835 600

𝜌𝑏 = 𝑥 600+𝑓𝑦 = 𝑥 600+400 = 0,032
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,032 = 0,024

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 400 = 0,0035
𝑓𝑦
Dipakai 𝜌 = 0,0085 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥
`
LUAS TULANGAN
𝐴𝑆 = 𝜌 𝑥 𝑏 𝑑
= 0,0085 𝑥 350 𝑥 630
= 1874,25 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan 3D29 (AS= 1982 mm2)
dpakai = h – selimut beton - ∅ sengkang – 1/2 ∅ tulangan

= 700 – 40 – 10 – ½ 29
= 635,5 mm
dpakai = 635,5 mm > drencana = 630 mm
kontrol:
𝐴𝑆 𝑥 𝑓𝑦 1982 𝑥 400
𝑎= = 0,85 𝑥 30 𝑥 350 = 88,829 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′𝑥 𝑏
𝑎 88,829
𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙 (𝐶 ) = = = 74,172 𝑚𝑚
𝛽 0,835
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
88,829
= 1982 𝑥 400 (635,5 − ) 𝑥 10−6 = 468,612 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 468,612 = 421,751 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 421,751 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 396,218 𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
`
TULANGAN BAGI
Dibutuhkan tulangan bagi (tinggi balok = 70 cm)
AS = 0,002 x b x d
= 0,002 x 350 x 700
= 490 mm2
Dipakai tulangan 2D19 (AS = 567 mm2)
PENULANGAN DAERAH LAPANGAN
Mu = 370,357 KNm
bw = 350 mm
h = 700 mm
hf = 100 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
`
drencana = 700 – 70 = 630 mm
Lebar efektif balok T (dengan mengambil nilai terkecil dari b efektif)
befektif = ¼ L = ¼ 8000 = 2000 mm
befektif = bw + 16 hf = 350 + (16 x 100) =1950 mm
befektif ≤ bo = 8000 mm
dipakai befektif = 1950 mm
 Anggap sebuah sayap tertekan
hf
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - 2 ))
100
= 0,9 (0,85 x 30 x 350 x 100 ( 630 - )) x 10-6
2
= 465,885 KNm
Mu
 Rn = ϕ x bf x d2
370,357 x 106
=
0,9 x 1950 x 6302
= 0,532
(f′ c− 30)
 𝛽 = 0,85 − 0,05 7
(30−28)
= 0,85 − 0,05 7
= 0,835
0,85 fc′ 2Rn
 ρ = 𝑥 (1 − √1 − 0.85 fc′ )
fy
0,85x30 2x0,532
= 𝑥 (1 − √1 − )
400 0.85x30
= 0,00134
0,85 x fc′ x β1 600
 ρb = x (600+fy)
fy
0,85×30×0,835 600
= × (600+400) = 0,032
400
 ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

1,4 1,4
 ρ Min = = 400 = 0,0035
fy
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ < ρmin < ρmax
`
LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 350 x 630
= 771,75 mm2
dpakai = h – selimut beton - ∅ sengkang – 1/2 ∅ tulangan

= 700 – 40 – 10 – ½ 29
= 635,5 mm
kontrol:
𝐴𝑆 𝑥 𝑓𝑦 1982 𝑥 400
𝑎= = 0,85 𝑥 30 𝑥 350 = 88,829 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′ 𝑥 𝑏
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
88,829
= 1982 𝑥 400 (635,5 − ) 𝑥 10−6 = 468,612 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 468,612 = 421,751 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 421,751 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 370,357𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
TULANGAN BAGI
AS = 0,002 x b x d
= 0,002 x 350 x 700
`
= 490 mm2
Perhitungan Sengkang Balok Induk Atap Melintang
Vu = 263,028 KNm (Diambil dari gaya lintang terbesar program

STAAD PRO)
bw = 350 mm
h = 700 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 240 Mpa
d = 700 – 70
`
= 630 mm
 ϕvc = ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √30 x 350 x 630) x 10-3
= 153, 985 kN
 ½ ϕvc = ½ x 153,985 kN
= 76,992 kN
Vu kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan
x1 4−0,175
vu kritis 1 = 263,028
= 4
X1 = 0,96 x 263,028 = 252,507 kN

x2 4−2
vu kritis 2 = =
263,028 4
X2 = 0,5 x 263,028 = 131,514 kN

Persyaratan :
 sengkang daerah tumpuan (0,175 m s/d 2 m )
½ ϕVc < Vu1 kritis
76,992 KN < 252,507kN (dibutuhkan tulangan geser)
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 630
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 70,508
∅ 252,507 𝑥103 /0,75
Jadi dipakai sengkang jarak 70,508 mm = 50 mm
`
 sengkang daerah lapangan ( 2 m s/d 4 m )
76,992 KN < 131,514 kN (tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi
dilapangan tetap digunakan tulangan geser minimum)
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 630
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 135,376
∅ 131,514 𝑥103 /0,75
Keterangan:
Jika 1⁄2 ∅𝑉𝑐 ≤ 𝑉𝑢 ≤ ∅𝑉𝑐, dibutuhkan tulangan geser minimum sehingga
Vs = 0. Dapat dipasang tulangan sengkang vertical berdiameter 10mm dengan
jarak maksimum tulangan sengkang sesuai dengan persyaratan SNI 2847:2013
(diambil dari nilai terkecil S2 dan S3) sebagai berikut:
 S2 = d/2 ≤ 700 mm
= 630/2 ≤ 700 mm
= 315 mm ≤ 700 mm
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦
 S3 = 0,35 𝑥 𝑏𝑤 ; 𝑓𝑐 ′ ≤ 30 𝑀𝑃𝑎
157 𝑥 240
= 0,35 𝑥 350 = 307,592 𝑚𝑚
 S4 = 700 mm
Jadi tetap dipakai sengkang dengan jarak 50 mm (tumpuan) dan 300 mm
(lapangan)
Tabel Penulangan Balok Induk Atap melintang

TABEL PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG
Daerah Mu/Vu As Pakai Tulangan
Tumpuan 1982 mm² 3 D 29
Tulangan bagi
396,218 KNm 567 mm2 2 D 19
Lapangan 1982 mm² 3 D 29
Tulangan bagi
370,357𝐾𝑁𝑚 567 mm2 2 D 19
Tumpuan 263,028 kNm - Φ10-50 mm
Sengkang
Lapangan 263,028 kNm - Φ10-300mm
`
PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG (25/50)
PEMBEBANAN BALOK INDUK MEMANJANG (L=500)
Beban Merata
 Beban Mati
Berat sendiri plat = 299 kg/m2
Beban guna atap dasar = 96 kg/m2
Beban berfaktor = 1,2 qDL + 1,6 qLL
= 1,2 (299) + 1,6 (96)
= 512,4 Kg/m2
 Distribusi bebas dari plat ke balok
 Beban equivalen
1
𝑅 = 2 ( (2,5 + 5)1,25 𝑥 512,4) = 4803,75
2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,25 𝑥 1,25) 𝑥 512,4 = 800,625
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,25) 𝑥512,4 = 640,5
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 52 = 𝑅 2,5 − 𝐹1 ( 𝑥 1,25 + 1,25) − 𝐹2 1,25
8 3
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 52 = 4803,75 𝑥 2,5 − 800,625 ( 𝑥 1,25 + 1,25) − 640.5 𝑥 1,25
8 3
`
3,125 𝑞𝑒𝑞 = 12009,375 − 1334,375 − 800,625
9874,375
𝑞𝑒𝑞 =
3,125
𝑞𝑒𝑞 = 3159,8 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
Q = qeq + berat sendiri balok
= 3159,8 kg/m’ + 300 kg/m’
= 3459,8 kg/m2
= 34,598 KN/m2
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG

25/50

Mu = 74,868 KNm (diambil dari momen tumpuan terbesar program
STAAD PRO)
b = 250 mm
h = 500 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 500-70 = 430 mm
`
𝑀𝑢 74,868 𝑥106
𝑅𝑛 = = = 1,799
∅ 𝑥 𝑏 𝑥 𝑑2 0,9 𝑥 250 𝑥 4302
𝑓𝑐 ′ −28 30−28
𝛽 = 0,85 − 0,05 = 0,85 − 0,05 = 0,835
7 7
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌= 𝑥 [1 − √1 − 0,85 𝑓𝑐 ′ ]
𝑓𝑦
0,85 𝑥 30 2𝑥1,799
= 𝑥 [1 − √1 − ] = 0,00467
400 0,85 𝑥 30
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽 600 0,85 𝑥 30 𝑥 0,835 600

𝜌𝑏 = 𝑥 600+𝑓𝑦 = 𝑥 600+400 = 0,032
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,032 = 0,024

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 400 = 0,0035
𝑓𝑦
Dipakai 𝜌 = 0,00467 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥

LUAS TULANGAN
= 0,00467 𝑥 250 𝑥 430
= 502,025 𝑚𝑚2
`
dpakai = h- selimut beton-∅ sengkang -½ ∅ tulangan
= 500 – 40 – 10 – ½ 16
= 442 mm
dpakai = 442 mm > drencana = 430 mm [OK]
kontrol:
𝐴𝑆 𝑥 𝑓𝑦 603 𝑥 400
𝑎= = 0,85 𝑥 30 𝑥 250 = 37,835 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′ 𝑥 𝑏
𝑎 37,835
𝛽 0,835
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
37,835
= 603 𝑥 400 (442 − ) 𝑥 10−6 = 102,047 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 102,047 = 91,842 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 91,842 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 74,868 𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
`

STAAD PRO)
Bw = 250 mm
h = 500 mm
hf = 100 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 500-70 = 430 mm
befektif = ¼ L = ¼ 5000 = 1250 mm
`
hf
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - 2 ))
100
= 0,9 (0,85 x 30 x 250 x 100 ( 430 - )) x 10-6
2
= 218,025 KNm
Mu
38,264 x 106
=
0,9 x 1250 x 4302
= 0,184
(f′ c− 30)
 𝛽 = 0,85 − 0,05 7
(30−28)
= 0,85 − 0,05
7
= 0,835
0,85 fc′ 2Rn
 ρ = 𝑥 (1 − √1 − 0.85 fc′ )
fy
0,85x30 2x0,184
= 𝑥 (1 − √1 − 0.85x30 )
400
= 0,000462
0,85 x fc′ x β1 600
 ρb = x (600+fy)
fy
0,85×30×0,835 600
= × (600+400) = 0,032
400
 ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

1,4 1,4
 ρ Min = = 400 = 0,0035
fy

LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 250 x 430
= 376,25 mm2
`
d aktual = h – selimut beton – ϕ sengkang - ½ ϕ tulangan
= 500 – 40 – 10 – ½ x 16
= 442mm
Pemeriksaan tulangan penampang :
As = 402 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
As x fy 402 × 400
a = 0,85 x fc′ x bf = 0,85×30×1250 = 5,044 mm
a
Mn = As x Fy x (d − 2)
5,044
= 402 × 400 × (442 − ) x 10-6
2
= 70,668 kNm
( SNI 2847 2013 PASAL 9.2 ∅ = 𝟎, 𝟗, penampang terkendali tarik )
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 70,668 KNm
= 63,601 KNm
Mr = 63,601 KNm> Mu = 38,264 KNm (OK)
`
PERHITUNGAN SENGKANG BALOK INDUK ATAP MEMANJANG
Vu = 88,500 KN (Diambil dari gaya lintang terbesar program

STAAD PRO)
bw = 250 mm
h = 500 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 240 Mpa
d = 500 – 40 – 10 – ½ 16
= 442 mm
 Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2
`
 ϕvc = ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √30 x 250 x 442) x 10-3
= 77,167 kN
 ½ ϕvc = ½ x 77,167 kN
= 38,583 kN
x1 2,50−0,125
vu kritis 1 = 88,500
= 2,50
X1 = 0,95 x 88,500 = 84,075 kN

x2 2,50−1,25
vu kritis 2 = =
88,500 2,50
X2 = 0,5 x 88,500 = 44,25 kN

Persyaratan :
 sengkang daerah tumpuan (0,125m s/d 1,25 m )
`
38,583 KN< 84,075 KN (tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 442
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 148,569
∅ 84,075 𝑥103 /0,75
Jadi dipakai sengkang jarak 148,569 mm =100

 sengkang daerah lapangan ( 1,25 m s/d 2,50 m )
½ ϕVc < Vu2
38,583 kN < 44,25 KN (tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi dilapangan
tetap digunakan tulangan geser minimum)
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 442
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 282,281
∅ 44,25 𝑥103 /0,75
Keterangan:
 S2 = d/2 ≤ 500 mm
= 430/2 ≤ 500 mm
= 215 mm ≤ 500 mm
 S3 = 0,35 𝑥 𝑏𝑤 ; 𝑓𝑐 ′ ≤ 30 𝑀𝑃𝑎
157 𝑥 240
= 0,35 𝑥 250 = 430,629 𝑚𝑚
 S4 = 500 mm
Jadi dipilih jarak terkecil antara S2, S3, S4 yaitu 215 mm = 200 mm (maka
dipasang tulangan sengkang minimum ∅𝟏𝟎 − 𝟐𝟎𝟎 (𝑳𝒂𝒑𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏))
`
Tabel penulangan balok induk atap memanjang 25/50
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG

74,868 kNm
38,264 kNm
Sengkang
Lapangan 88,500 kNm - Φ10-200 mm
`
PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG
(35/70)
PEMBEBANAN BALOK INDUK MELINTANG (L=800)
Beban merata
Perencanaan pembebanan pada plat
Berat sendiri pelat = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
Berat keramik + spesi
- Keramik 40 x 40 = 0,01 x 2200 = 22 kg/m2
- Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
Berat plafond + penggantung
 Rangka galvalum hollow 2/4 = 10 = 10 kg/m2
 Plafond calciborad / gypsum =5 = 5 kg/m2 +
qDL = 369 kg/m2
Beban hidup ( Rumah Sakit ) (SNI 1727 2013 tabel 4-1)
Beban guna merata
- Ruang Pasien = 1.92 KN/m2 = 192 kg/m2 +
qLL = 192 kg/m2
 Beban guna terpusat (P)
- Ruang Pasien = 4.5 KN = 450 kg
 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 192
= 750 kg/m2
= 7,50 KN/m2
`
Distribusi bebas dari plat ke balok
1
𝑅1 = 𝑅2 = 2 ( (0,5 + 4)1,75 𝑥 750) = 5906,25
2
b. Mencari q-eq1 dan q-eq2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 750 = 2296,875
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥750 = 1312,5
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 𝑅 2 − 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 𝐹2 0,25
8 3
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 5906,25 𝑥 2 − 2296,875 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 1312,5 𝑥 0,25
8 3
2 𝑞𝑒𝑞1 = 11812,5 − 1914,062 − 328,125
9570,313
𝑞𝑒𝑞1 =
2
𝑞𝑒𝑞1 = 4785,156 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
= 4785,156 kg/m’ + 300 kg/m’
= 5085,156 kg/m2
= 50,852 KN/m2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 750 = 2296,875
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥750 = 1312,5
2
`
Meq = Mc
1 1
𝑥(−𝑞𝑒𝑞2 ) 42 = −𝑅 2 + 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) + 𝐹2 0,25
8 3
1 1
𝑥(−𝑞𝑒𝑞2 ) 42 = −5906,25 𝑥 2 + 2296,875 ( 𝑥 1,75 + 0,25) + 1312,5𝑥 0,25
8 3
−2 𝑞𝑒𝑞2 = −11812,5 + 1914,062 + 328,125
−9570,313
𝑞𝑒𝑞2 =
−2
𝑞𝑒𝑞2 = 4785,156 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
= 4785,156 kg/m’ + 300 kg/m’
= 5085,156 kg/m2
= 50,852 KN/m2
Pterpusat = 165,405KN (diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar balok
anak lantai memanjang) x 2
= 330,81 KN
Beban trapezium
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,75 𝑥 1,75) 𝑥 750 = 2296,875
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,75) 𝑥750 = 1312,5
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 𝑅 2 − 𝐹1 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 𝐹2 0,25
8 3
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞1 42 = 5906,25 𝑥 2 − 2296,875 ( 𝑥 1,75 + 0,25) − 1312,5 𝑥 0,25
8 3
2 𝑞𝑒𝑞1 = 11812,5 − 1914,062 − 328,125
`
9570,313
𝑞𝑒𝑞1 =
2
𝑞𝑒𝑞1 = 4785,156 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
= 4785,156 kg/m’ + 300 kg/m’
= 5085,156 kg/m2
= 50,852 KN/m2
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI
MELINTANG (35/70)

STAAD.Pro)
b = 350 mm
h = 700 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 700 – 70 = 630 mm
1. Tulangan Pokok
Mu = 574,874 kNm
`
𝑀𝑢 574,874×106
Rn = ∅×𝑏×𝑑2 = = 4,598
0,9×350×6302
𝑓𝑐 ′ −28 30−28
𝛽 = 0,85 − 0,05 = 0,85 − 0,05 = 0,835
7 7
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝑥 [1 − √1 − 0,85 𝑓𝑐 ′ ]
𝑓𝑦
0,85 𝑥 30 2𝑥4,598
= 𝑥 [1 − √1 − ] = 0,01277
400 0,85 𝑥 30
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽 600 0,85 𝑥 30 𝑥 0,835 600

𝜌𝑏 = 𝑥 (600+𝑓𝑦) = 𝑥 600+400 = 0,032
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,032 = 0,024

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 400 = 0,0035
𝑓𝑦
Dipakai 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,01277 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑎𝑥

LUAS TULANGAN
𝐴𝑆 = 𝜌 × 𝑏 × 𝑑
= 0,01277 𝑥 350 𝑥 630
= 2815,785 𝑚𝑚2
`
Daktual = h – selimut beton - ∅ sengkang – 1/2 ∅ tulangan
= 700 – 40 – 10 – ½ x 25
= 637,5 mm
dpakai = 637,5 mm > drencana = 630 mm (OK)
kontrol:
As = 2945 mm2
fy = 400 MPa
fc’ = 30 MPa
𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 2945 𝑥 400
𝑎= = 0,85 𝑥 30 𝑥 350 = 131,989 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′𝑥 𝑏
𝑎 131,989
𝛽 0,835
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
131,989 𝑚𝑚
= 2945 𝑚𝑚2 𝑥 400 (637,5 𝑚𝑚 − ) 𝑥 10−6 = 673,233 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 673,233 𝐾𝑁𝑚 = 605,91 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 605,91 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 574,874 𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
2. Tulangan Bagi
As = 0,002 x b x d
= 0,002 x 350 x 637,5
= 446,25 mm2
`
Mu = 78,535 KNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program

STAAD PRO)
bw = 350 mm
h = 700 mm
hf = 120 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 700 – 70 = 630 mm
1. Tulangan Pokok
befektif = ¼ L = ¼ 8000 = 2000 mm
hf
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - 2 ))
120
= 0,9 (0,85 x 30 x 350 x 120 ( 630 - )) x 10-6
2
= 549,423 KNm
Mu
 Rn =
ϕ x bf x d2
78,535 x 106
= 0,9 x 2000 x 6302
`
= 0,1099
(f′ c− 30)
 𝛽 = 0,85 − 0,05
7
(30−28)
= 0,85 − 0,05 7
= 0,835
0,85 fc′ 2Rn
 ρ 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝑥 (1 − √1 − )
fy 0.85 fc′
0,85x30 2x 0,1099
= 𝑥 (1 − √1 − )
400 0.85x30
= 0,000275
0,85 x fc′ x β1 600
 ρb = x (600+fy)
fy
0,85×30×0,835 600
= × (600+400) = 0,032
400
 ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

1,4 1,4
 ρ Min = = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρperlu < ρmin < ρmax

LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 350 x 630
= 771,75 mm2
`
daktual = h – selimut beton - ∅ sengkang – 1/2 ∅ tulangan
= 700 – 40 – 10 – ½ 25
= 637,5 mm
kontrol:
𝐴𝑆 𝑥 𝑓𝑦 982 𝑥 400
𝑎= = = 44,011 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′ 𝑥 𝑏 0,85 𝑥 30 𝑥 350
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
44,011
= 982 𝑥 400 (637,5 − ) 𝑥 10−6 = 241,766 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 241,766 = 217,589 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 217,589 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 146,6 𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
TULANGAN BAGI
AS = 0,002 x b x d
= 0,002 x 350 x 637,5
= 446,25 mm2
`
Perhitungan Sengkang Balok Induk Lantai Melintang
Vu = 371,728 KNm (Diambil dari gaya lintang terbesar program

STAAD PRO)
bw = 350 mm
h = 700 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 240 Mpa
d = 700 – 70
= 630 mm
 ϕvc = ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √30 x 350 x 630) x 10-3
= 153, 985 kN
 ½ ϕvc = ½ x 153,985 kN
= 76,992 kN
`
Vu kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan
371,728 kNm
X1
X2
0,175 m
2m
4 cm
x1 4−0,175
vu kritis 1 = 371,728
= 4
X1 = 0,95 x 371,728 = 353,142 kN

x2 4−2
vu kritis 2 = =
371,728 4
X2 = 0,5 x 371,728 = 185,864 kN

Persyaratan :
 sengkang daerah tumpuan (0,175 m s/d 2 m )
76,992 KN < 353,142 kN (dibutuhkan tulangan geser)
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 630
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 50,415
∅ 353,142 𝑥103 /0,75
Jadi dipakai sengkang jarak 𝟓𝟎, 𝟒𝟏𝟓 mm = 50 mm

 sengkang daerah lapangan ( 2 m s/d 4 m )
Vu2 > ½ ϕvc
185,864 kN > 76,992 KN (dibutuhkan tulangan geser)
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
4
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 630
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = 185,864 𝑥103 /0,75
= 95,789
∅
`
Keterangan:
 S2 = d/2 ≤ 500 mm
= 630/2 ≤ 500 mm
= 315 mm ≤ 500 mm
 S3 = 0,35 𝑥 𝑏𝑤 ; 𝑓𝑐 ′ ≤ 30 𝑀𝑃𝑎
157 𝑥 240
= 0,35 𝑥 250 = 430,629 𝑚𝑚
 S4 = 500 mm
Jadi dipilih jarak terkecil antara S2, S3, S4 yaitu 315 mm = 300 mm (maka
dipasang tulangan sengkang minimum ∅𝟏𝟎 − 𝟑𝟎𝟎)
Tabel Penulangan Balok Induk Lantai Melintang

574,874 KNm
Tulangan bagi 567 mm2 2 D 19
78,535 kNm
Tulangan bagi 567 mm2 2 D 19
Tumpuan 371,728kNm - Φ10-50 mm
Sengkang
Lapangan 371,728kNm - Φ10-300 mm
`
PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG
(25/50)
PEMBEBANAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG (L=500)
Beban Merata
 Beban Mati
Berat sendiri pelat = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
Berat keramik + spesi
Keramik 40 x 40 = 0,01 x 2200 = 22 kg/m2
Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
Berat plafond + penggantung
Rangka galvalum hollow 2/4 = 10 = 10 kg/m2
Plafond calciborad / gypsum =5 = 5 kg/m2 +
qDL = 369 kg/m2
Beban guna merata
Ruang Pasien = 1.92 KN/m2 = 192 kg/m2 +
qLL = 192 kg/m2
 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 192
= 750 kg/m2
= 7,50 KN/m2
 Distribusi bebas dari plat ke balok
`
1
𝑅 = 2 ( (2,5 + 5)1,25 𝑥 750) = 7031,25
2
1
𝐹1 = 2 ( 𝑥 1,25 𝑥 1,25) 𝑥 750 = 1171,875
2
1
𝐹2 = 2 ( 1,25) 𝑥750 = 937,5
2
Meq = Mc
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 52 = 𝑅 2,5 − 𝐹1 ( 𝑥 1,25 + 1,25) − 𝐹2 1,25
8 3
1 1
𝑥 𝑞𝑒𝑞 52 = 7031,25 𝑥 2,5 − 1171,875 ( 𝑥 1,25 + 1,25) − 937,5𝑥 1,25
8 3
3,125 𝑞𝑒𝑞 = 17578,125 − 1953,125 − 1171,875
14453,125
𝑞𝑒𝑞 =
3,125
𝑞𝑒𝑞 = 4625 Kg/m2
= 0,25 x 0,5 x 2400
= 300 kg/m’
Berat bata ringan = b x h (bersih) x bj bata ringan
= 0,12 x 4,4 x 650
= 343,2 kg/m
Q = qeq + berat sendiri balok +berat bata ringan
= 4625 kg/m’ + 300 kg/m + 343,2 kg/m
= 5268,2 kg/m2
= 52,682 KN/m2
`
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI
MEMANJANG 25/50
Mu = 111,769 kN/m (Diambil dari momen tumpuan terbesar program

STAAD Pro)
b = 250 mm
h = 500 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 500 – 70
= 430 mm
`
Mu = 111,769 kN/m
𝑀𝑢 111,769 𝑥106
𝑅𝑛 = = = 2,831
∅ 𝑥 𝑏 𝑥 𝑑2 0,9 𝑥 250 𝑥 4302
𝑓𝑐 ′ −28 30−28
𝛽 = 0,85 − 0,05 = 0,85 − 0,05 = 0,835
7 7
0,85 𝑓𝑐 ′ 2𝑅𝑛
𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝑥 [1 − √1 − 0,85 𝑓𝑐 ′ ]
𝑓𝑦
0,85 𝑥 30 2𝑥2,831
= 𝑥 [1 − √1 − ] = 0,007521
400 0,85 𝑥 30
0,85 𝑓𝑐 ′ 𝛽 600 0,85 𝑥 30 𝑥 0,835 600

𝜌𝑏 = 𝑥 600+𝑓𝑦 = 𝑥 600+400 = 0,032
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,032 = 0,024

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 400 = 0,0035
𝑓𝑦
Dipakai 𝜌 𝑚𝑖𝑛 = 0,007521 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 > 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥

LUAS TULANGAN
= 0,007521𝑥 250 𝑥 430
= 808,508 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan 3 D 19 (AS= 851 mm2)
`
dpakai = h- selimut beton-∅ sengkang -½ ∅ tulangan
= 500 – 40 – 10 – ½ 19
= 440,5 mm
dpakai = 440,5 mm > drencana = 430 mm [OK]
kontrol:
𝐴𝑆 𝑥 𝑓𝑦 851 𝑥 400
𝑎= = = 53, 396 𝑚𝑚
0,85 𝑥 𝑓𝑐 ′ 𝑥 𝑏 0,85 𝑥 30 𝑥 250
𝑎 53,396
𝛽 0,835
𝑎
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (𝑑 − 2 )
53,396
= 851 𝑥 400 (440,5 − ) 𝑥 10−6 = 140,858 𝐾𝑁𝑚
2
𝑀𝑟 = ∅ 𝑥 𝑀𝑛 = 0,9 𝑥 140,858 = 126,772 𝐾𝑁𝑚

𝑀𝑟 = 126,772 𝐾𝑁𝑚 > 𝑀𝑢 = 111,769𝐾𝑁𝑚 [𝐴𝑀𝐴𝑁]
`

STAAD PRO)
Bw = 250 mm
h = 500 mm
hf = 120 mm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = 500-70 = 430 mm
befektif = ¼ L = ¼ 5000 = 1250 mm
hf
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - 2 ))
120
= 0,9 (0,85 x 30 x 250 x 120 ( 430 - )) x 10-6
2
= 254,745 KNm
Mu
56,622 x 106
= 0,9 x 1250 x 4302
`
= 0,272
(f′ c− 30)
 𝛽 = 0,85 − 0,05
7
(30−28)
= 0,85 − 0,05 7
= 0,835
0,85 fc′ 2Rn
 ρ = 𝑥 (1 − √1 − )
fy 0.85 fc′
0,85x30 2x0,272
= 𝑥 (1 − √1 − 0.85x30 )
400
= 0,000684
0,85 x fc′ x β1 600
 ρb = x (600+fy)
fy
0,85×30×0,835 600
= × (600+400) = 0,032
400
 ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

1,4 1,4
 ρ Min = = = 0,0035
fy 400

LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 250 x 430
= 376,25 mm2
`
d aktual = h – selimut beton – ϕ sengkang - ½ ϕ tulangan
= 500 – 40 – 10 – ½ x 19
= 440,5 mm
Pemeriksaan tulangan penampang :
As = 567 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
As x fy 567 × 400
a = 0,85 x fc′ x bf = 0,85×30×1250 = 7,115 mm
a
Mn = As x Fy x (d − 2)
7,115
= 567 × 400 × (440,5 − ) x 10-6
2
= 99,098 kNm
( SNI 2847 2013 PASAL 9.2 ∅ = 𝟎, 𝟗, penampang terkendali tarik )
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 99,098 KNm
= 89,188 KNm
Mr = 89,188 KNm> Mu = 56,622 KNm (OK)
`
PERHITUNGAN SENGKANG BALOK INDUK ATAP MEMANJANG
Vu = 133,209 KN (Diambil dari gaya lintang terbesar program

STAAD PRO)
bw = 250 mm
h = 500 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 240 Mpa
d = 500 – 40 – 10 – ½ 16
= 442 mm
 Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2

 ϕvc = ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √30 x 250 x 440,5) x 10-3
= 76,905kN
 ½ ϕvc = ½ x 76,905 kN
= 38,452 kN
`
133,209 kNm
X1
X2
0,125 m
1,25 m
2,50 m
x1 2,50−0,125
vu kritis 1 = 133,209
= 2,50
X1 = 0,95 x 133,209 = 126,549 kN

x2 2,50−1,25
vu kritis 2 = =
133,209 2,50
X2 = 0,5 x 133,209 = 66,605 kN

Persyaratan :
 sengkang daerah tumpuan (0,125m s/d 1,25 m )
38,452 KN< 126,549 KN (tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 440,5
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 98,369
∅ 126,549 𝑥103 /0,75
Jadi dipakai sengkang jarak 98,704 mm =100

 sengkang daerah lapangan ( 1,25 m s/d 2,50 m )
½ ϕVc < Vu2
38,452 kN<66,605KN (tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi dilapangan
tetap digunakan tulangan geser minimum)
`
1
𝐴𝑣 = 2𝑥 4 𝑥 𝜋𝑥102 = 157 𝑚𝑚2
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 157 𝑥 240 𝑥 442
𝑆1 = 𝑉𝑢⁄ = = 187,537
∅ 66,605 𝑥103 /0,75
Keterangan:
Vs = 0. Dapat dipasang tulangan sengkang vertical berdiameter 10 mm dengan
 S2 = d/2 ≤ 500 mm
= 440,5/2 ≤ 500 mm
= 220,25 mm ≤ 500 mm
 S3 = 0,35 𝑥 𝑏𝑤 ; 𝑓𝑐 ′ ≤ 30 𝑀𝑃𝑎
157 𝑥 240
= 0,35 𝑥 250 = 430,629 𝑚𝑚
 S4 = 500 mm
Jadi dipilih jarak terkecil antara S2, S3, S4 yaitu 220,5 mm = 200 mm (maka
dipasang tulangan sengkang minimum ∅𝟏𝟎 − 𝟐𝟎𝟎 (𝑳𝒂𝒑𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏))
`
Tabel penulangan balok induk atap memanjang 25/50

111,769 kNm
56,622 kNm
Sengkang
Lapangan 133,209 kNm - Φ10-200 mm

B1 - Ahmad F-Amalia P-ST - Aisyah - Tahap 1 (Revisi) 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

B1 - Ahmad F-Amalia P-ST - Aisyah - Tahap 1 (Revisi) 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN TUGAS BESAR

Amalia Febriani Putri (201910340311018)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

NAMA : 1. AMALIA FEBRIANI PUTRI (201910340311018)

Ir. Erwin Rommel, MT

Gambar Denah Lantai 1,2 dan atap Tipe B

Fax. (0341) 460435, 460782 Extantion : 127 GKB.3 – Lt.3

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI

1. AMALIA FEBRIANI PUTRI (201910340311018)

No TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/PARAF

2. 17/05/2021  Lengkapi catatan revisi pada lembar asistensiya

 Penentuan Vu-kritis masih salah, lihat dan cek lagi

 Masih ada koreksi minor di penulangan pelat, seperti

5. 05-06-2021  Perbaiki hitungan beban ekivalen pada balok induk

Ir. Erwin Romel.MT

Ln : Bentang panjang bersih

PERENCANAAN PEMBEBANAN PELAT

 Perencanaan Penulangan Pelat

Dipakai tulangan ∅ 9-100 (As = 636,2 mm2)

Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 9,190 𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 11,071 𝐾𝑁𝑚

9,190 𝐾𝑁𝑚 ≤ 9,964 KNm (OK)

 Daerah Tumpuan Pelat Atap Arah X

𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,047

Dipakai 𝜌 perlu 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌 𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥

Dipakai tulangan ∅ 9-50 (As = 1272,3 mm2)

Luas Tulangan Susut

Luas tulangan susut = 0,0014 x b x h

Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 13,645 𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 21,226 𝐾𝑁𝑚

13,645 𝐾𝑁𝑚 ≤ 19,103 KNm (OK)

 Perencanaan Penulangan Pelat Atap Arah Y

 Daerah lapangan pelat atap arah Y

0,85 𝑓𝑐′ 2𝑅𝑛

Dipakai tulangan ∅ 9-150 (As = 424,1 mm2)

Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 5,230 𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 7,481 𝐾𝑁𝑚

5,230 𝐾𝑁𝑚 ≤ 6,733 KNm (OK)

 Daerah Tumpuan Pelat Atap Arah Y

𝜌 max = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 0,0633 = 0,047

Dipakai 𝜌 perlu 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜌 𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌 𝑚𝑎𝑥

Dipakai tulangan ∅ 9-50 (As = 1272,3 mm2)

Luas Tulangan Susut

Luas tulangan susut = 0,0014 x b x h

Syarat Mu ≤ ∅ Mn → 10,036𝐾𝑁𝑚 ≤ 0,9 𝑥 21,226 𝐾𝑁𝑚

10,036 𝐾𝑁𝑚 ≤ 19,103 KNm (OK)

 PERENCANAAN PENULANGAN PLAT LANTAI ARAH X

 DAERAH LAPANGAN PLAT LANTAI (Arah X)

(𝑓𝑐 ′ −28) (30−28)

0,85.𝑓𝑐 ′.𝛽1 600 0,85.30.0,835 600

ρ Max = 0,75 x 0,063 = 0,047

Dipakai ρ perlu = 0,008 karena ρ min< ρ perlu < ρ max

Luas Tulangan Susut

 d aktual = 120 – 20 – (1/2 x 9) > d rencana

 DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI (Arah X)

h = 120 mm fc’ = 30 Mpa

0,85.𝑓𝑐 ′ .𝛽1 600 0,85.30.0,835 600

ρ Max = 0,75 x 0,032 = 0,024

Dipakai ρ perlu = 0,007 karena ρ min < ρ perlu < ρ max

 d aktual = 120 – 20 – (1/2 x 9) > d rencana

19,973 KNm ≤ 0,9 x 23,033 KNm

 PERENCANAAN PENULANGAN PLAT LANTAI ARAH Y

Dari hasil analisa struktur menggunakan STAAD-PRO diperoleh hasil

Mu Lapangan = 7,655 kN.m

Mu Tumpuan = 14,690 kN.m

(𝑓𝑐 ′ − 28) (30 − 28)