Tubes Dhina (203) - Aisyah

TUGAS BESAR
STRUKTUR BETON BERTULANG
DISUSUN OLEH:
DHINA PUTRI ASOKA I
(201810340311203)
AISYAH PRAMESWARI k
(201810340311233)
JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON BERTULANG
Disusun oleh :
DHINA PUTRI ASOKA I
(201810340311203)
AISYAH PRAMESWARI K
(201810340311233)
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti program
Praktek Kerja Nyata di Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Muhammadiyah
Malang.
Laporan ini disetujui pada,

Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Ir. Erwin Rommel, MT

NIP. 196703221993031002
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas Besar Struktur Beton Bertulang ini dengan baik.
Tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti program Praktek
Kerja Nyata di Fakultas Teknik Jurusan Sipil pada Universitas Muhammadiyah
Malang.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada :

Bapak Ir. Erwin Rommel, MT. ,selaku dosen pembimbing.
Ibu Ir. Yunan Rusdianto, MT. ,selaku dosen pengampu mata kuliah Beton
Bertulang.
Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu hingga
terselesaikannya laporan tugas besar ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya
kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan
praktikum ini.
Malang, 12 Juni 2020
Aisyah Prameswari K Dhina Putri Asoka

(201810340311233) (201810340311203)
TUGAS MATA KULIAII STRUKTUH HF.TON DEIHULANG
NAMA :.P. :•. .... . ...... Qt9..../.t . y....J!. . .... r.-.. . . ..

NIM = .i. J :1 1.}. 2t r... 1 ! ±1 ,, ?...-2................................... .
St:MESTER/K
E LAS :....-1...L.. i .\... ....................................................................
SOALTIP@ /
I. Data-data yang
dikctahui :
a. Panjang bentang arah mcmanjang a ( pilih
salah satu ) 4,0m; 4.Sm ;@
b. panjang bentang arah melintang b ( pilih 7.0 m ; 8.0 m .@n L,.----
salah satu)
c. Tinggi antar tingkal : ( pilih salah satu )
Lantai I : h = 4.0 m ; 4.5 m ;@
V
Lantai 2 : h =@ 4.5 m ; 5.0 m
d. Mutu bahan : ( pilih salah satu) ; (og)paV"""'
Bcton ( re·) : 25Mpa ; 30Mpa ;@Apa
;@tpa
Mutu baja ( fy) : tulangan plat dan scngkang : 240Mpa
: Tulangan pokok / utarna
c . Data tanah : ( pilih
& lm : 240Mpa
V
2
salah satu) ; 220KN/m2 ; 240KN/m2
Teganagan ijin : 1.75 m ; 2m ; @ V
tanah
Kedalaman tanah keras dari
lantai dasar
f. Fungsi bangunan : (pilih salah
satu ) :
Ruan kelas ; Ruang kantor ;
Perpustakaan ;
Rumah sakit Ruang
pcrtcmuan ;v' Gudang ;
Ruang ip
II. Komponcn struktur yang dircneanakan :
a Perencanaan penulangan dan garnbar penulangan plat atap & plat lantai
b. P encanaan enulangan arnbar penulangan balok anak atap
clan balok anak lantai (a) B - 1 - 2 - 3 - 4 - 5; (b) E- 1 - 2 -
3- 4- 5
c. Perencanaan penulangan clan garnbar rulan rtal melintang : (pilih salah satu)
(a) : 1 - A - C - D - f ; (b) : 3 - A - C - 0 - F
d. Perencanaan dan garnbar tu angan portal mernanjang: ( pilih salah satu)
(1) : A - I - 2-3 -4 - 5 'IJY- C - 1- 2 - 3 - 4 - 5
e. Pcrcneanaan clan pcnulangan pondasi dibawah portal yang sudah dihitung serta gombar
Dipindai dengan CamScanner
penula Pembimbing ;
ngann
ya
Dipindai dengan CamScanner

1 2 3 '1 5
I I
A
I
o /ljb
C
½ b
D I I
F
r b
a a a a
Gambar Denah Ren cana Tata Letak Kolom, Balok slope dan Pondasl ti pe 8
2 3 4
I
7/
D/; ½ b
½ b
C I
I
I --
½ b
D I I --
½b
E - >-
½ b
C I I
--
F I
a a a
a
Gambar Denah Lantal 1,2 dan atap Tipe 8

( Tata leta k kolom , balok anak dan balok indu k )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS TEKNIK
Jurusan Teknik: Mesin, Sipil, Elektro, Industri, Informatika dan D3 Elektro
Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang 65144 – Jawa Timur Telp. (0341) 464318, 464319.
Fax. (0341) 460435, 460782 Extantion : 127 GKB.3 – Lt.3
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI

1. DHINA PUTRI ASOKA I (201810340311203)
2. AISYAH PRAMESWARI (201810340311233)
No. TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/PARAF
1 Mei 2020
6 Mei 2020
7 Mei 2020
Mei
2020
Mei
2020
Mei
2020
Mei
2020
5 Juni 2020
Malang, 13 Juni 2020

DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................2
DIMENSI & PEMBEBANAN..........................................................................................2
DIMENSI BALOK........................................................................................................1
DIMENSI KOLOM.......................................................................................................3
PERENCANAAN PELAT.............................................................................................8
BAB II...............................................................................................................................8
PERENCANAAN PELAT................................................................................................8
PERENCANAAN PENULANGAN PLAT ATAP X....................................................9
PERENCANAAN PENULANGAN PLAT ATAP Y....................................................9
TABEL PENULANGAN PLAT.................................................................................. 21
BAB III............................................................................................................................ 22
PERENCANAAN BALOK ANAK................................................................................. 22
PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG (20 X 30).........................23
PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP MEMANJANG (20 X 40).......................36
PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI MELINTANG 20 X 30.......................46
PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG (20 X 40)...................57
BAB IV............................................................................................................................ 70
PERENCANAAN BALOK INDUK................................................................................ 70
PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG (30 X 60)........................71
PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG (30 X 60)......................84
PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG 30 X 60......................96
PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG (30 X 60)................108
BAB V...........................................................................................................................121
PERENCANAAN KOLOM..........................................................................................121
PERENCANAAN KOLOM (50 X 50)......................................................................122
BAB VI..........................................................................................................................146
PERENCANAAN SLOOF & PONDASI......................................................................146
PERENCANAAN SLOOF MEMANJANG (30 X 50)..............................................147
PERENCANAAN PONDASI TELAPAK ARAH X.................................................161
LAMPIRAN-1 ANALISA STATIKA STAAD PRO
LAMPIRAN-2 GAMBAR PERENCANAAN
BAB I
PRADIMENSI DAN
PEMBEBANAN
TUGAS BESAR BETON BERTULANG
Dhina Putri Asoka Indasari (201810340311203)
Aisyah Prameswari K (201810340311233)
Dimensi Balok
 Balok anak memanjang ( L = 6 m )
 Tinggi balok ( h ) = 1
1 ×L
5
1
= 1 × 600 = 40 cm
5
 Lebar balok ( b ) = 1 × h
2
= 1 × 40 = 20 cm
2
Jadi, dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 20 x 40 cm
 Balok anak melintang ( L = 4,5 m )

Tinggi balok ( h ) = 1
1 ×L
5
1
= 1 × 450 = 30 cm
5
Lebar balok ( b ) =1×h

2
= 1 × 30 = 15 cm dijadikan 20 cm
2
Jadi, dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 20 x 30 cm

 Balok induk memanjang ( L = 6 m )
12 ×L
1
= 12 × 600 = 50 cm
 Lebar balok ( b ) = 1
2 ×h
1
= 2 × 50 = 25 cm
Dimensi balok induk memanjang 25 x 50 cm. yang dipakai 30 x 60 cm

 Balok induk melintang ( L = 9 m )
14 ×L
1
= 14 × 900 = 65 cm
 Lebar balok ( b ) = 1
2 ×h
1
= 2 × 65 = 35 cm
Jadi, dimensi balok induk melintang 35 x 65 cm, yang dipakai adalah

1
30 x 60 cm
2
 Balok induk Kantilever arah melintang
 Tinggi balok ( h ) = 1
10 ×L 70 cm 10 cm
1
=
70 cm
×
30 cm
1
0
70 70
c
= 7 cm m
Dipakai 10 cm
 Lebar balok (b) =1×h
2
= 1 × 10
2
= 5 cm
Jadi, dimensi balok induk melintang yang dipakai adalah 10 x 70 cm
 Balok induk Kantilever arah melintang
 Tinggi balok ( h ) = 1
1 ×L
0
1 × 70 150 cm 10 cm
= 10
50 cm
= 7 cm
25 cm
70
Dipakai 10 cm c
m
 Lebar balok (b) =1×h
2
= 1 × 10
2
= 5 cm
Dimensi balok induk memanjang yang dipakai adalah 10 x 70
Dimensi Kolom
 Syarat kekakuan
EI Kolom ≥ EI Balok
 Direncanakan kolom berbentuk persegi, dengan asumsi awal b = 60 cm,
h = 50 cm
 Perhitungan kekakuan balok dan kolom
 Balok
1
xbxh3
KB = 12
L
1
x30x603
h = 60 cm = 12
900
= 600 cm4 x 1,73

= 1038 cm4
b = 30 cm
 Kolom
1
xd4
KK = 12
L
1
x504
h = 50 cm = 12
500
= 1041,667 cm4
b = 50
cm
 K Kolom > K Balok
EI EI
> 1.73
L L
1041,667 kg/cm > 1038 kg/cm

 Jadi, dimensi kolom yang dipakai 50 x 50 cm
PERENCANAAN DIMENSI PELAT
Pelat terjepit pada kolom dengan persyaratan tebal minimal menurut SNI-T-
15-03-1993 tebal pelat didapatkan dari perkiraan berat sendiri dari pelat:
𝐿𝑦
𝐿𝑦
= 450 = 0,75 → < 2 = 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 2 𝑎𝑟𝑎h
𝐿𝑥 600 𝐿𝑥
Besar pelat minimum berdasarkan SNI-T-15-03-1993 adalah:
𝑓𝑦
𝐿𝑛(0,8 +
ℎ min = ( 1500 )
36 + 9𝑥𝛽1
Rumus tebal plat maximum adalah:

𝑓𝑦
𝐿𝑛(0,8 +
ℎ max = ( 1500 )
36
Keterangan:
Ln = Bentang panjang bersih
β1 = Nilai banding Panjang terhadap lebar bentang bersih
𝑓𝑦 = Mutu Baja
Ln = panjang bersih = 4500 mm – 350 mm = 4150 mm
Maka,
𝑓𝑦 400
𝐿𝑛(0,8+ 4150(0,8+
ℎ min = ( 1500
) =( 1500
) = 102,256 mm
36+9𝑥𝛽1 36+9𝑥0,81
Untuk pelat lantai direncanakan tebal pelat 120 mm

Untuk pelat atap direncanakan tebal pelat 100 mm
PERENCANAAN PELAT
 Pelat Atap
Plat Atap = 10 cm
1. Perencanaan pembebanan pada pelat
 Beban mati (D)
 Berat sendiri pelat = Tebal plat x BJ Beton
= 0,1 × 2400 = 240 kg/m2
 Berat plafond + penggantung
- Rangka plafond Alumunium = 10 = 10 kg/m2
- Plafond calciboard / gypsum =5 = 5 kg/m2
 Beban Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
qDL = 299 kg/m2
 Beban hidup ( SNI 1727 tabel 4-1)
 Beban guna atap dasar (L) = 96 = 96 kg/m2
qLL = 96 kg/m2
 Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)

 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 299 + 1,6 × 96
= 512, 4 kg/m2
8
 Pelat Lantai
Plat Lantai = 12 cm
1. Perencanaan pembebanan pada pelat
 Berat sendiri pelat = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
 Berat keramik + spesi
- Keramik 40 x 40 = 0,01 x 2200 = 22 kg/m2
- Spesi 2 cm = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
- Plafond calciborad / gypsum =5 = 5 kg/m2 +
qDL = 369 kg/m2
 Beban hidup ( Ruang Pertemuan ) (SNI 1727 2013 tabel 4-1)

 Beban guna merata = 4,79 KN/m2 = 488,44 kg/m2
qLL = 488,44 kg/m2

 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 488,44
= 1224,304 kg/m2
BAB II
PERENCANAA
N
PELA
Perencanaan Penulangan Plat Atap X

Beban rencana plat atap qu = 512,4 kg/m2
Mo = 1 𝑞𝑢 𝑙2
8
=1/8 x 512,4 x 32
= 576,45 Kg.m
Mu Lapangan = 0,57 x Mo
= 0,57 x 576,45 Kg.m
= 328,6 Kg.m
= 3,286 KN.m
Mu Tumpuan = 0,70 x Mo
= 0,70 x 576,45 Kg.m
= 403,5 Kg.m
= 4,035 KN.m
Perencanaan Penulangan Plat Atap Y
8
=1/8 x 512,4 x 4,52
= 1297,013 Kg.m
= 0,57 x 1297,013 Kg.m
= 739,297 Kg.m
= 7,393 KN.m
= 0,70 x 1297,013 Kg.m
= 907,91 Kg.m
= 9,079 KN.m
Distribusi momen
10
DAERAH LAPANGAN PLAT ATAP ARAH X
Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 = 78,54 mm2
Tulangan susut ϕ6 = 28,3 mm2
Selimut beton untuk pelat = 20 mm
Tinggi efektif (d) = tebal plat – (selimut beton + 0,5 . diameter tulangan pokok)
Tinggi efektif (d) = 100 – ( 20 + 0,5.10 ) = 75 mm
1. Tulangan Pokok
Mu Lapangan = 3,286 KN.m h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 3,285 .106
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.752
= 0,648
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐)
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥0,648)
400 0,85.35
= 0,0016
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin > ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035
As perlu = 0,0035. 1000 . 75 = 262,5 mm2
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ = 0,0018 (SNI 03-2847 pasal 9.12(2(1))
As min = 0,0018 . 1000 . 100 = 180 mm2
Karena As perlu > As min , maka digunakan As perlu = 262,5 mm2 Digunakan ϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙6 = 1000.78,54 = 299,2 mm

𝐴𝑠 262,5
Dicoba spasi 250 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 314,16 mm2 > 262,5 mm2

𝑆𝑝𝑎𝑠𝑖 250
Dipakai tulangan ϕ10 – 250 mm (As = 314,16 mm2)

2. Luas Tulangan Susut
= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 100
= 180 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ 6 – 150 mm (As =188 mm2)
NB : karena 𝑓𝑦 = 400 (Luasan tulangan susut dan suhu harus menyediakan paling sedikit memiliki
DAERAH TUMPUAN PLAT ATAP ARAH X
Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 =

Tulangan susut ϕ6 =
Tinggi efektif (d) = tebal plat – (selimut beton +
Tinggi efektif (d) = 100 – ( 20 + 0,5.10 ) = 75 m
1. Tulangan Pokok
Mu Tumpuan = 4,035 KN.m h = 10 cm = 100 m
b = 1 m = 1000 mm
6
𝑀𝑢 4,035 .10
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.752
= 0,79
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐)
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥0,797)
400 0,85.35
= 0,002
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin > ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035 A
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ =
As perlu = 0,0018 . 1000 . 100 = 180 mm2
Karena As perlu > As min , maka digunakan As perlu = 262
Digunakan ϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 299
𝐴𝑠 262,5
Dicoba spasi 250 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 314,16

Dipakai tulangan ϕ10 – 250 mm (As =
Luas Tulangan Susut

= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 100
= 180 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ 6 – 150 (As = 188 mm2)
DAERAH LAPANGAN PLAT ATAP ARAH Y
Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 = 78,54 mm2 Tulangan susut ϕ6= 28,3 mm2
TulanganPokok
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 9,079.10 6
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.752
= 1,4
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −
𝑓𝑦
0,85.35 2𝑥1,460
= (1 − √1 − 0,85.35
400
= 0,0037
ρmax = 0,025 ( Pasal 4.5.2.1
ρmin= 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin<ρperlu <ρmaks , maka digunakan ρperlu = 0,003
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa
As min = 0,0018 .1000 .100 =180 mm2
Karena As perlu > As min ,maka digunakan As perlu =
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 =2

𝐴𝑠 277,5
Dicoba spasi 250 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392


= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 100
= 180 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ6 – 150 (As =188 mm2)
DAERAH TUMPUAN PLAT ATAP ARAH Y
Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 = 78,54 mm2 Tulangan susut ϕ6= 28,3 mm2
1. TulanganPokok
Mu Tumpuan = 9,079 KN.m h = 10 cm = 100 mm
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 9,079.10 6
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.752
= 1,793
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐 )
𝑓𝑦
0,85.35 2𝑥1,793
= (1 − √1 − 0,85.35 )
400
= 0,0046
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin= 1,4 = 1,4 = 0,0035

𝑓𝑦400
ρmin < ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρ perlu = 0,0046 As perlu = 0,0046 .1000 . 75 = 3
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ = 0,0018 (SNI 03-2847 pasal 9.1
As min = 0,0018 .1000 .100 =180 mm2
Karena As perlu > As min, maka digunakan As perlu = 345 mm2 Digunakanϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 227,65 mm

𝐴𝑠 345
Dicoba spasi 200 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 mm2 > 227,65 mm2


= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 100
= 180 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ6 – 150 (As =188,5 mm2)
NB : karena 𝑓𝑦 = 400 (Luasan tulangan susut dan suhu harus
menyediakan paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto penampang beton = 0,0018)(SN
Perencanaan Penulangan Plat Lantai X
8
=1/8 x 1224,304 x 32
= 1377,324 Kg.m
= 0,57 x 1377,324 Kg.m
= 785,084 Kg.m
= 7,85 KN.m
= 0,70 x 1377,324 Kg.m
= 964,126 Kg.m
= 9,641 KN.m
Perencanaan Penulangan Plat Lantai Y
8
=1/8 x 1224,304x 4,52
= 3099,02 Kg.m
= 0,57 x 3099,02 Kg.m
= 1766,44 Kg.m
= 17,664 KN.m
= 0,70 x 3099,02 Kg.m
= 2169,32 Kg.m
= 21,693 KN.m
Distribusi Momen
DAERAH LAPANGAN PLAT LANTAI ARAH X
Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 = 78,54 mm2
Tulangan susut ϕ6 = 28,3 mm2
1. Tulangan Pokok
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 7,85 .10 6
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.952
= 0,967
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐 )
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥0,966 )
400 0,85.35
= 0,0024
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin > ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035 As perlu = 0,0035. 1000 . 95 = 332,5 mm2
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ = 0,0018 (SNI 03-2847 pasal 9.12(2(1))
As min = 0,0018 . 1000 . 120 = 216 mm2
Karena As perlu > As min , maka digunakan As perlu = 332,5 mm2 Digunakan ϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 236,21 mm

𝐴𝑠 332,5
Dicoba spasi 200 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 mm2 > 332,5 mm2


= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 120
= 216 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ 10 – 100 (As =283 mm2)
DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI ARAH X

Digunakan : Tulangan pokok ϕ10= 78,54 mm2 Tulangan susut ϕ6= 28,3 mm2 Selimut beton untu
1. Tulangan Pokok
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 9,641 .106
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.952
=1,18
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐)
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥 1,186)
400 0,85.35
= 0,003
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin > ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035 A
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ =
As min = 0,0018 . 1000 . 120 = 216 mm2
Digunakan ϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 275
𝐴𝑠 285
Dicoba spasi 200 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 m

Dipakai tulangan ϕ10 – 200 mm (As = 393 mm2)

= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 120
= 216 𝑚𝑚2
DAERAH LAPANGAN PLAT LANTAI ARAH Y

Tinggi efektif (d) = tebal plat – (selimut beton
Tinggi efektif (d) = 120 – ( 20 + 0,5.10 ) = 95
1. Tulangan Pokok
Mu Lapangan = 17,664 KN.m h = 12 cm = 12
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 17,664.10 6
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.952
= 2,1
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥2,175)
400 0,85.35
= 0,0056
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 28
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin < ρperlu < ρmaks , maka digunakan
As perlu = 0,0056 . 1000 . 95 = 532 mm2
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ
As min = 0,0018 . 1000 . 120 = 216 mm2
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 147

𝐴𝑠 532
Dicoba spasi 100 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 785,4

Dipakai tulangan ϕ10 – 100 mm (As = 785,4mm2)

= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 120
= 216 𝑚𝑚2
Dipakai tulangan ϕ 10 – 350 (As =224,4 mm2)
DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI ARAH Y

Tinggi efektif (d) = tebal plat – (selimut beton
Tinggi efektif (d) = 120 – ( 20 + 0,5.10 ) = 95
1. Tulangan Pokok
Mu Lapangan = 21,693 KN.m h = 12 cm = 12
b = 1 m = 1000 mm
𝑀𝑢 21,693 .10 6
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.952
= 2,6
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′
𝑓𝑦
= 0,85.35 (1 − √1 − 2𝑥 2,67)
400 0,85.35
= 0,007
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin = 1,4 = 1,4 = 0,0035
𝑓𝑦400
ρmin < ρperlu < ρmaks , maka digunakan ρperlu = 0,007 As perlu = 0,007. 1000 . 95 = 665
Untuk slab dengan batang tulangan mutu 400 MPa, ρ = 0,0018 (SNI 03-2847 pasal 9.1
As min = 0,0018 . 1000 . 120 = 216 mm2
Karena As perlu > As min , maka digunakan As perlu = 665 mm2 Digunakan ϕ10
Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 118,105 mm

𝐴𝑠 665
Dicoba spasi 100 mm
As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 785,4 mm2 > 665mm2


= 0,0018 x b x h
= 0,0018 x 1000 x 120
= 216 𝑚𝑚2
NB : karena 𝑓𝑦 = 400 (Luasan tulangan susut dan suhu harus
menyediakan paling sedikit memiliki rasio luas tulangan luas bruto penampang beton = 0,0018)(SN
TABEL PENULANGAN PLAT
qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

Plat Penulangan As As As
As Hitung Tulangan Tulangan
(Kg/m2) (KN/m) Pakai Hitung pakai
(mm2) (mm2) (mm) (mm2) (mm2) (mm)
Lapangan
Arah x 512,4 3,286 262,5 314,16 ϕ 10-250 180 188 ϕ 6-150
Tumpuan
Plat Arah x 512,4 4,035 262,5 314,16 ϕ 10-250 180 188 ϕ 6-150
Atap Lapangan
Arah y 512,4 7,393 277,5 392,7 ϕ 10-200 180 188 ϕ 6-150
Tumpuan
Arah y 512,4 9,079 345 392,7 ϕ 10-200 180 188 ϕ 6-150
qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

Plat Penulangan As As As
As Hitung Tulangan Tulangan
(Kg/m2) (KN/m) Pakai Hitung pakai
(mm2) (mm2) (mm) (mm2) (mm2) (mm)
Lapangan
Arah x 1224,304 7,851 332,5 392,7 ϕ 10-200 216 2823 ϕ 6-100
Tumpuan
Plat Arah x 1224,304 9,641 332,5 392,7 ϕ 10-200 216 283 ϕ 6-100
Lantai Lapangan
Arah y 1224,304 17,664 532 785,4 ϕ 10-100 216 283 ϕ 6-100
Tumpuan
Arah y 1224,304 21,693 665 785,4 ϕ 10-100 216 283 ϕ 6-100
22
BAB III
PERENCANAA
N BALOK
ANAK
Dhina Putri Asoka ( 201810340311203)
Aisyah Prameswari K ( 201810340311233)
PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG (20 X 30)

PEMBEBANAN BALOK ANAK MELINTANG
Beban Merata
 Beban Mati
Berat sendiri pelat = 299 kg/m2
 Beban Hidup (SNI 1727 tabel 4-1)
Beban guna atap dasar = 96 kg/m2
Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (240) + 1,6 (96)
= 512,4 kg/m2
24
 Distribusi Bebas dari Plat ke Balok Anak
Beban Plat
Beban Trapesium
Mc = 4,5q x 2,25 - 2,25 x 1,25q – 2,25 x 0,375q

Mc = 10,125q – 2,813q – 0,844q
Meq = 1 x Qeq x 4,5² = Mc
8
Meq =1 x Qeq x 4,5² = 6,468q

8
1
x Qeq x 4,5² = 3314,20
8
Qeq = 1309,96 Kg/m2

Beratsendiribalok = b x h x bj. Beton
= 0.20 x (0.30-0,10) x 2400
= 96 kg/m2
Q segitiga = qeq +beratsendiribalok
= 1309,96 + 96
= 1405,96 kg/m2
= 14,06 kN/m2
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG 20 X 30
PENULANGAN DAERAH TUMPUAN
Mu = 29,365 KNm(Diambil dari momen tumpuan terbesar program

STAAD PRO)
b = 200 mm
h = 300 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
drencana = 300 – 70 = 230 mm
- Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2013 (Pasal 9.3)
1. TulanganPokok
Mu = 29,365 KNm
Mu
Rn= 29,365 × 10 6
∅ x b x d2 = 0,9×200×2302 =3,08
0,85.fc 2Rn
ρ perlu = ′ (1-√
1− )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2.3,08
= (1-√1 − )
400 0.85.35
=0,0082
0,85 x fc′ x β1 600
ρb = fy x (600+fy)
0,85×35×0,81 600
= 400 × (600+400)
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027
1,4 1,4
ρ Min = = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρ perlu= 0,0082 karenaρmax> ρperlu> ρmin

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0082 × 200 × 230
= 377,2 mm2
Dipakai tulangan 2 D 16 ( As = 402 mm2 )

d pakai = h – selimut beton – Ø sengkang - ½ Ø tulangan
= 300 – 40 – 10 – ½ x 16 = 242 mm
d pakai = 242 mm > d rencana = 230 mm (OK)
Kontrol :
As = 402 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
As x fy 402 × 400
a = 0,85 x fc′ x b = 0,85×35×200 = 27,03 m
Mn = As x Fy x (d −
𝑎
2)
27,03
= 402 × 400 × (242 − )x 10-6
2
= 36,75 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 36,741 kNm
= 33,074 kNm
Mr = 𝟑𝟑, 𝟎𝟕𝟒 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 29,365 kNm (aman)

(termasuk balok T persegi)
PENULANGAN DAERAH LAPANGAN
Mu = 21,698 kNm (Diambil dari momen lapangan terbesar

program STAAD Pro)
bw = 200 mm
h = 300 mm
hf = 100 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 300 - 70 = 230 mm
Lebar efektif balok T
b efektif = ¼ . L = ¼ . 4500 = 1125 mm
b efektif = bw + 16 hf = 200+ (16 x 120)
= 1800 mm
𝑙−bw 3000−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 3000 mm
Dipakai b efektif = 1125 mm
 Anggap seluruh sayap
tertekan
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - hf) )

2
= 0,9 (0,85 x 35 x 1125 x 100 ( 230 - 100 )) x 10-6
2
= 542,193 KNm
Mr = 542,193 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 21,698 KNm (termasuk balok T persegi)
Mu
Rn= 6
= 0,9×1125×2302 = 0,41
∅ x bf x d2 21,698 X 10
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2.0,41
= (1-√1 − )
400 0.85.35
=0,001
ρb =
0,85 x fc′ x β1
x 0,85×35×0,81 600 =0,036
= ×
600
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ Min > ρperlu < ρ Max

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 × 200 × 230
= 161 mm2
d aktual = h – selimut beton – ∅ sengkang - ½ ∅ tulangan
= 300 – 40 – 10 – ½ x 16 = 242 mm
 Pemeriksaan Daktilitas Penampang :

ρ aktual = As
Bw x d 1,4
> fy
402
= 1,4
200 x 300 > 400
= 0,0067 > 0,0035 (OK)
Pemeriksaan tulangan penampang :
As x fy
a = 0,85 x fc′ x bf
= 0,85×35×200 = 27,03 mm
402 ×400
Mn
a
= As x Fy x (d − )
2
4,804
= 402 × 400 × (242 − )x 10-6
2
= 36,75 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 36,75 kNm
= 33,074 kNm
Mr =𝟑𝟑, 𝟎𝟕𝟒 k𝐍𝐦 > Mu = 21,698 kNm (OK)

PERHITUNGAN SENGKANG BALOK ANAK ATAP MELINTANG
Vu = 37,550 KN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar program

STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 300 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 300 – 70
= 230 mm
 Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2
Nilai λ = 1,0 untuk beton normal (SNI 2847-2013 Pasal 11.6.4.3)

 ∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)
= 0,75 (0,17x1x√35. 200.230)

= 34,7 kN
½ ∅ Vc = ½ x 34,7
= 17,35 kN
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan
x
Vu kritis 1 = 37,550−6,525 2,25−0,10
= 2,25
2,15x 31,025
X = 2,25 = 29,65 kN
= 29,65 kN + 6,625 kN
= 36,275 kN
37,550 KN
X
6,625 kN
0,10 m
2,25 m
Sengkang daerah tumpuan (0,10 m s/d 2,25 m)
Vu1 kritis< dari ϕVc
29,65 kN< 34,7 KN
( Harus disediakan tulangan geser minimum )
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2 ( dipakai sengkang diameter 10 mm )
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑
S1 = 𝑉𝑠
157 𝑥 400𝑥 230

= (36,275/0,75) 𝑥 103
= 298,63 mm
Keterangan
Jika ½ ϕvc ≤ vu ≤ ϕvc , dibutuhkan tulangan geser minimum sehingga vs
= 0 . Dapat dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum tulangan sengkang sesuai dengan persyaratan SNI 2847 : 2013 (diambil
dari nilai terkecil S2 dan S3 , sebagai berikut :
Serta syarat jarak Smaks :
S2 = d /2 ≤ 300 mm
= 230/2 ≤ 300 mm
= 115 mm
𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦
S3 = 0,35 𝑏𝑤
157 𝑥400
=0,35 𝑥 200
= 897,14 mm
Jadi, dipilih S = 115 mm = 100 mm ( Dipasang ϕ10 – 100 )
TABEL PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG
Daerah Mu/Vu As Pakai Tulangan
2
Tumpuan 29,365 kN-m 402 mm 2 D 16mm
Lapangan 21,698 kN-m 402 mm² 2 D 16mm
Sengkang 37,550 kN-m 115mm² ϕ 10-100 mm
PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP MEMANJANG (20 X 40)
PEMBEBANAN BALOK ANAK MEMANJANG (L = 6 M)
Beban Merata
 Beban Mati
Berat sendiri plat = 299 kg/m2
 Beban Hidup
 Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (299) + 1,6 (96)
= 512,4 kg/m2
Distribusi Bebas dari Plat ke Balok
BebanSegitiga Plat
Beban Segitiga
Meq = MC
1
x qeq x L2 = (Luas segitiga x Jumlah segitiga)/2 x qu – ( Luas
8
segitiga x jarak titik berat ke tengah bentang)

1
1
x qeq x 62 = (( x 3 x 1,5) x 4)/2 x qu x 3 – 2,25 x 2 x qu x 1,5
8 2
1
x qeq x 62 = 13,5 qu – 6,75 qu
8
1
x qeq x 62 = 6,75 x 512,4
8
qeq = 768,6 Kg/m

Berat Sendiri balok = b x h x bj Beton
= 0,2 x (0,4-0,1) x 2400
= 144 kg/m’
Q segitiga = qeq x berat sendiri balok
= 768,6 Kg/m + 144 Kg/m
= 912,6 Kg/m
= 9,12 KN/m
P(Terpusat) = 37,55 KN ( Diambil dari Vu balok anak melintang) x 2
= 75,1 KN
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MEMANJANG 20 X 40
Mu = 106,684 KNmDiambil dari momen lapangan terbesar

program STAAD PRO)
b = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
drencana = 400 – 85
= 315 mm
106,684 X 106
Rn = 0,9×200×3152= 5,97
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2x5,97
= (1-√1 − )
400 0.85x35
= 0,0168
0,85 x fc′ x β1 600
ρb = x 0,85×35×0,81 600 =0,036
fy (600+fy) = 400 × (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρ perlu = 0,015 karena ρmin < ρ perlu < ρ Max

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0168 × 200 × 315
= 1058,4 mm2
Pemeriksaan b pakai
d pakai = h – selimut beton – ϕ sengkang - ½ ϕ tulangan
= 400 – 40 – 10 – 19 - ½ x 25
= 318,5 mm
d pakai = 318,5 mm > d rencana = 330 mm (OK)
Kontrol :
As = 1134 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b = 0,85×35×200 = 76,235 mm
1134 ×400
Mn a
= As x Fy x (d − )
2
76,235
= 1134 × 400 × (318,5 − ) x 10-6
2
= 127,18 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 127,18 KNm
= 114,463 KNm
Mr = 𝟏𝟐𝟔, 𝟐𝟗 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 106,684 KNm

Mu = 99,231 KNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program

STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 400 mm
hf = 100 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 - 85
= 315 mm
b efektif = ¼ . L = ¼ . 6000 = 1500 mm
b efektif = bw + 16 hf = 200+ (16 x 100)
= 1800 mm
𝑙−bw 4500−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 4500
 Anggap sebuah sayap tertekan
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - hf))
2
= 0,9 (0,85 x 35 x 1500 x 100 x ( 315 - 100)) x 10-6
2
= 1124,55 KNm
Mr = 1124,55 KNm > Mu = 99,231 KNm (termasuk balok T persegi)
99,231 X 106
Rn = 0,9×1500×3152 = 0,74
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2.0,74
= 400 (1-√1 − 0.85.35)
=0,0019
0,85 x fc′ x β1 600
ρb = x 0,85×35×0,81 600 =0,0362
fy (600+fy) = 400 × (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,0362 = 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρ min = 0,0035 karena ρmin > ρperlu < ρ Max

Dipakai ρ perlu = 0,0035karena ρmin<ρperlu< ρ Max
As =ρxbxd
= 0,014 x 200 x 330
= 231 mm2
Dipakai tulangan 4 D 19 ( As =1134 mm2 )

d aktual = h – selimut beton – ϕ sengkang - ½ ϕ tulangan
= 400 – 40 – 10 – 19 - ½ x 25
= 318,5 mm
Pemeriksaan Daktilitas Penampang :
ρ aktual = BwAsx d 1,4
> fy
1134 1,4
= 200 x 400 > 400
= 0,0141 > 0,0035 (OK)
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b
= 0,85×35×200 = 76,235 mm
1134 ×400
Mn
a
= As x Fy x (d − )
2
76,235
= 1134 × 400 × (318,5 − ) x 10-6
2
= 127,18 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 127,18 KNm
= 114,463 KNm
Mr = 𝟏𝟏𝟒, 𝟒𝟔𝟑 𝐊𝐍𝐦 >Mu = 99,231 KNm

Perhitungan Sengkang Balok Anak Atap Memanjang
Vu = 82,318 KN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar

program STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 – 70
= 330 mm
 ∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)
= 0,75 (0,17x1x√35. 200.330) 10-3

= 49,784 kN
 ½ ∅ Vc = ½ x 49,784
= 24,892 kN
 VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan

d = ½ X 300
= 150 mm
82,318 KN Segmen 1
Segmen 2
X1
X2
54,958 KN
0,15 m
1,5 m
3m
x1
vu kritis 1 = 82,318−54,958 3−0,15
= 3
X1 = 2,85 X 27,36 = 25,992 Kn

3
= 25,992 kN + 54,958 kN = 80,95 kN

x2
vu kritis 2 = 82,318−54,958 3−1,5
= 3
X2 = 1,5 X 27,36 = 13,68 kN

3
=13,68 kN + 54,958 kN
= 68,638 kN
Persyaratan :
 jika Vu < ½ ϕvc tidak dibutuhkan tulangan geser.
 jika ½ ϕVc ≤ Vu ≤ ϕVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang
tulangan sengkang vertical berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum di
tentukan.
 Jika Vu ≥ ϕVc tulangan geser harus disediakan.
 Sengkang daerah tumpuan (0,15 m s/d 1,5 m)

∅ vc < vu kritis 1
49,784 kN < 80,95 kN ( dibutuhkan tulangan geser )
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 330
= (80,95/0,75) 𝑥 103
= 192 mm
 Sengkang daerah lapangan (1,5 m s/d 3 m)
49,784 kN < 68,638 kN ( tidak dibutuhkan tulangan geser, tetapi dilapangan
tetap digunakan tulangan geser minimum)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 330
= 68,638
( 0,75 ) 𝑥 103
= 226,45 mm
Keterangan
Jika ½ ϕvc ≤ vu ≤ ϕvc , dibutuhkan tulangan geser minimum sehingga vs
= 0 . Dapat dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum tulangan sengkang sesuai dengan persyaratan SNI 2847 : 2013 (diambil
dari nilai terkecil S2 dan S3 , sebagai berikut :
 S2 = d/2 ≤ 400 mm
= 330/2 ≤ 400 mm
= 165 mm ≤ 400 mm
 S3 =
Av 𝑓y ; fc ≤ 35 MPa
0,35 bw
157 x 400
= 0,35 x 200
= 897 mm
 S4 = 400 mm
Jadi dipilih jarak terkecil Antara S2, S3, S4 yaitu 165 mm = 150 mm
(maka dipasang tulangan sengkang minimum ϕ10 – 150).
TABEL PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG

Tumpuan 106,684 KNm 1134 mm² 4 D 19 mm
Lapangan 99,231 KNm 1134 mm² 4 D 19 mm
2
Sengkang 82,318 KN 157 mm ϕ10-150 mm
PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI MELINTANG 20 x 30
Beban Merata
 Perencanaan pembebanan pada pelat
 Berat sendiri pelat = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
 Berat keramik + spesi
- Keramik 40 x 40 =0,01 x 2200 = 22 kg/m2
- Spesi 2 cm =0,02 x 2200 = 44 kg/m2
- Plafond calciborad / gypsum =5 = 5 kg/m2 +
qDL = 369 kg/m2
 Beban hidup ( Ruang Pertemuan) (SNI 1727 2013 tabel 4-1)

 Beban guna merata = 4,79 KN/m2 = 488,44kg/m2
qLL =
488,44kg/m2

 qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 488,44
= 1224,304 kg/m2
Distribusi Bebas dari Plat keBalok
Beban Plat
Beban Trapesium
Ra = 4,5m x q
= 4,5 mx 1224,304 kg/m
= 5509,368 kg
Mc = Meq
4,5 x q x 2,25 – 2,25 x 1,25 x q – 2,25 x q x 0,375 = 1
qeq 4,52
8
4,5 x 1224,304 x 2,25 – 2,25 x 1,25 x 1224,304 -2,25 x 1224,304 x 0,375 = 1

qeq 4,52
8
12396,078 – 3443,355 – 1033,006 = 1 qeq 4,52

8
7919,717 = 1 qeq 4,52

8
3128,777 kg/m = qeq

Berat sendiri balok = 0,2 x (0,3-0,12) x 2400
= 86,4 kg/m
Q balok anak = qeq + Berat sendiri balok
= 3128,777 kg/m + 86,4 kg/m
= 3215,177 kg/m
Penulangan Daerah Tumpuan
Mu = 68,39 kNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar program

STAAD Pro)
b = 200 mm
h = 300 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
drencana = 300 – 85 = 215 mm
- Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2013 (Pasal 9.3)
1
.
Tula
ngan
Poko
k
M
1. Tulangan Pokok
Mu = 68,39 KN/m
Mu
Rn= 6
∅ x b x d2 68,39 X 10
= 0,9×200×2152 = 8,22
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2.8,22
= (1-√1 − )
400 0.85.35
= 0,0246
0,85 x fc′ x β1
ρb = x 0,85×35×0,81 600 =0,036
600 = ×
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρ max = 0,021 karena ρ Min < ρperlu < ρ Max
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0246 × 200 × 215
= 1057,8 mm2
Dipakai tulangan 6 D 16 ( As = 1206,4 mm2 )
= 300 – 40 – 10 – ½ x16 = 242 mm
Kontrol :
As = 1206,4 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
As x fy 1206,4 × 400
a = 0,85 x fc′ x b= 0,85×35×200= 81,102 mm
Mn 𝑎
= As x Fy x (d − )
2 81,102
= 1206,4 × 400 × (221,5 − x 10-6
)
2
= 87,318 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 87,318 kNm
= 78,586 kNm
Mr = 𝟕𝟖, 𝟓𝟖𝟔 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 68,39 kNm (aman)
(termasuk balok T persegi) PENULANGAN DAERAH LAPANGAN
Mu = 50,626 kNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program

STAAD Pro)
bw = 200 mm
h = 300 mm
hf = 120 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 300 - 70 = 230 mm

b efektif = ¼ . L = ¼ . 4500 = 1125 mm
b efektif = bw + 16 hf = 200+ (16 x 120)
= 1800 mm
𝑙−bw 3000−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 3000 mm
 Anggap seluruh sayap tertekan
2
= 0,9 (0,85 x 35 x 1125 x 120 ( 215 - 120 )) x 10-6
2
= 560,266 KNm
Mr = 𝟓𝟔𝟎, 𝟐𝟔𝟔 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 50,626 KNm (termasuk balok T persegi)
Mu
Rn=
6
∅ x bf x d2 50,626 X 10
= 0,9×1125×2152 = 1,081
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85.35 2.1,081
= (1-√1 − )
400 0.85.35
=0,0028
ρb =
0,85 x fc′ x β1
x 0,85×35×0,81 600 =0,036
= ×
600
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ Min > ρperlu < ρ Max
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 × 200 × 215
= 150,5 mm2
Dipakaitulangan 4 D 16 ( As = 804,2 mm2 )
= 300 – 40 – 10 – ½ x 25 - 16 = 221,5 mm
 Pemeriksaan Daktilitas Penampang :
ρ aktual = As
Bw x d 1,4
> fy
804,2 1,4
=200 x 300 > 400
= 0,013 > 0,0035 (OK)
As x fy
a = 0,85 x fc′ x bf
= 0,85×35×200 = 54,063 mm
804,2 ×400
Mn a
= As x Fy x (d − )
2
54,063
= 804,2 × 400 × (221,5 − )x 10-6
2
= 62,556 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 62,566 kNm
= 56,31 kNm
Mr =𝟓𝟔, 𝟑𝟏 k𝐍𝐦 > Mu = 50,626 kNm (OK)
Perhitungan Sengkang Balok Anak Atap melintang

program STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 300 mm
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 300 – 70
= 230 mm
 Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2

 ∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)
= 0,75 (0,17x1x√35. 200.230)

= 34,7 kN
½ ∅ Vc = ½ x 34,7
= 17,35 kN
87,537 kN
15,198 kN
X1
X2
0,10 m
2,25 m
4,5 m
x
Vu kritis 1 =
87,537−15,198 4,5−0,10
= 4,5
4,4 x 72,537
X = 4,5 = 70,731 kN + 15,198 kN = 85,929 kN
x
Vu kritis 2 = 4,5−2,25
87,537−15,198 = 4,5
X =
2,25 x = 36,17 kN + 15,198 kN = 51,368 kN
72,537
4,5
 Sengkang daerah tumpuan
34,7 kN < 85,929 KN
(Dibutuhkan tulangan geser)

Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 215
= 114,572 𝑥 103
= 117,847 mm
Jadi, dipilih S = 117,847 mm = 100 mm ( Dipasang ϕ10 – 100 )
 Sengkang daerah lapangan
1
2
17,35 KN < 51,368 KN
(Dibutuhkan tulangan geser minimum)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 215

= 68,49 𝑥 103
= 197,138 mm
TABEL PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI MELINTANG
Tumpuan 68,38 kN-m 1206,2 mm² 6 D 16 mm
Lapangan 50,626 kN-m 804,2 mm² 4 D 16 mm
Sengkang 87,537 kN 157 mm² Ø 10-100 mm

PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG (20 X 40)
I. PEMBEBANAN BALOK ANAK LANTAIMEMANJANG
Beban Merata
 Beban Mati
Beratsendiri platqdl = 288 kg/m2
 Beban Hidup
Beratsendiri plat qll= 484,44 kg/m2
 Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (369) + 1,6 (484,44)
= 1224,304 kg/m2
= 12,0063KN/m2
Distribusi Bebas dari Plat keBalok
Beban Segitiga Plat
Beban Segitiga
Lx = Ly
A = ½blx
Ra = ( ½ x b x lx) x 4 x ½ x qu
= ( ½ x 3 x 1,5) 4 x ½ x 1224,304
= 5509,368 kg/m2
MC = Meq
(4,5 x 1224,304 x 3) – (2,25 x 2 x 1224,304 x 1,5) = ⅛ x qeq x 6²
(16528,104) – (8264,052) = ⅛ x qeq x 36
8264,052 = ⅛ x qeq x 36
Qeq = 1836,456 kg/m’
Beban equivalen
12 CM
40 CM
20 CM

= 0,2 x (0,40 - 0,12) x 2400
= 134,4 kg/m’
Qsegitiga = qeq + Berat sendiri balok
= 1836,456 + 134,4
= 1970,856 kg/m’
= 19,70856 KN/m’
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG 20X40
1. PENULANGAN DAERAH TUMPUAN
Mu = 158,648 kN/m (Diambil dari momen tumpuan terbesar

program STAAD Pro)
b = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
drencana = 400 – 70 = 330 mm
1. Tulangan Pokok
Mu = 158,648 KN/m
158,648 X 106
Rn = 0,9×200×3172= 8,77
2Rn
ρ perlu = 0,85 x fc′ (1-√1 − )
fy 0,85 x fc′
0,85 x 35 2 x 8,77
= (1-√1 − )
400 0,85 x 35
= 0,0267
ρb =
0,85 x fc′ x β1
x 0,85×35×0,81 600 = 0,036
= ×
600
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,02711

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρ perlu = 0,0267 karena ρmin < ρ perlu < ρ Max

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0267 × 200 × 317
= 1692,78 mm2

= 400 – 40 – 10 – ½ x 19 =340,5 mm
Kontrol :
As = 1701 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b
= 0,85×35×200 = 114,353 m
1701 ×400
Mn
𝑎
= As x Fy x (d − )
2
114,353
= 1701 × 400 × (318,5 − ) x 10-6
2
= 177,805 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 177,805 kNm
= 160,024 kNm
Mr = 𝟏𝟕𝟑, 𝟒𝟗𝟔 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 158,648 kNm (aman)
Mu = 138,256 kN-m (Diambil dari momen lapangan terbesar program

STAAD Pro)
bw = 200 mm
h = 400 mm
hf = 120 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 - 70 = 330 mm

b efektif = ¼ . L = ¼ . 6000 = 1500 mm
b efektif = bw + 16 hf = 200 + (16 x 120)
= 2120 mm
𝑙−bw 6000−200
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 6000 mm
 Anggap seluruh sayap tertekan
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - hf) )
2
= 0,9 (0,85 x 35 x 200 x 120 ( 317 - 120)) x 10-6

2
= 165,148 KNm
Mr = 𝟏𝟔𝟓, 𝟏𝟒𝟖 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 138,256 KNm (termasuk balok T persegi)
Rn = Mu
∅ x bf x d2 138,256 X 10 6
= 0,9×1500×3172 = 1,02
2Rn
ρ perlu = 0,85.fc′ (1-√1 − )
fy 0.85.fc′
0,85 x 35 2 x 1,02
= (1-√1 − )
400 0.85 x 35
= 0,0026
0,85 x fc′ x β1
ρb = x 0,85×35×0,81 600 =0,036
600 = ×
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036= 0,027

1,4
ρ Min = 1,4 = = 0,0035
fy 400
Dipakai ρmin= 0,0035 karena ρmin > ρperlu < ρ Max

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 ×200 × 330
=231mm2
Dipakaitulangan 6 D 19 ( As = 1701 mm2 )

d aktual = h – selimut beton – ∅ sengkang - ∅ tulangan - ½ x 25
= 400 – 40 – 10 – 19 – ½ x 25 = 318,5 mm
ρ aktual = As 1,4
Bw x d > fy
1701
= 200 x 317 1,4
> 400
= 0,0268 > 0,0035 (OK)
As x fy
a = 0,85 x fc′ x bf
= 0,85×35×200 = 114,353 mm
1701×400
Mn
a
= As x Fy x (d − )
2 114,353
= 1701 × 400 × (318,5 − x 10-6
)
2
= 177,804 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 177,804 KNm
= 160,024 kNm
Mr = 𝟏𝟔𝟎, 𝟎𝟐𝟒 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 138,256 kNm (OK)
Perhitungan Sengkang Balok Anak Lantai memanjang

program STAAD PRO)
bw = 200 mm
h = 400 mm
Fc’ = 35 Mpa
Fy = 400 Mpa
d = 400 – 70
= 330 mm
Hitung ϕvc ; ½ ϕvc ; vc1 ; vc2

 ∅ Vc = ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)
= 0,75 (0,17 x 1 x √35. 200.330)

= 49,78 kN
½ ∅ Vc = ½ x 49,78
= 24,89 kN
129,563 KN
Segmen 1
Segmen 2
X1
X2
0.15 m
1,5 m
3m

x
Vu kritis 1 =
128,531 − 69,405 3−0,15
= 3
2,85 x 59,126
X = 3 = 56,169 kN
= 56,169 kN + 69,405 Kn
= 125,574 kN
x
Vu kritis 2 =
128,531 − 69,405 3−1,5
= 3
1,5 x 59,126
X = 3 = 29,563 kN
= 29,563 Kn + 69,405 Kn
= 98,968 kN
 Sengkang daerah tumpuan
½ ∅ vc < vu kritis 1
24,89 kN < 125,574 KN
(Dibutuhkan tulangan geser)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 317
= 167,432 𝑥 103
= 118,899 mm
 Sengkang daerah lapangan
1
2
24,89 KN < 98,968 KN

(Dibutuhkan tulangan geser minimum)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 317
= 131,957 𝑥 103
= 150,864 mm
TABEL PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG

Tumpuan 158,648 kN-m 1701 mm² 6 D 19 mm
Lapangan 138,256 kN-m 1701 mm² 6 D 19 mm
Sengkang 13,796 kN - Ø10-100 mm
BAB IV
PERENCANAA
N BALOK
INDUK
Aisyah Prameswari K ( 201810340311233)
PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG (30 X 60)

Beban Merata
Beban Mati
Berat sendiri plat = 299 kg/m2 Beban Hidup
Beban berfaktor = 1,2 (qdl) + 1,6 (qll)
= 1,2 (299) + 1,6 (96)
= 512,4 kg/m2
Distribusi Bebas dari Plat ke Balok Beban Trapesium Plat

Beban Trapesium
Meq = Mc
1 x Qeq x 4,52 = 4,5q x 2,25 - 2,25 x 1,25q – 2,25 x 0,375q
8
1 x Qeq x 4,5² = 10,125q – 2,813q – 0,844q

8
1 x Qeq x 4,5² = 6,468q

8
1 x Qeq x 4,5² = 3314,20

8
Qeq = 1309,96 Kg/m
75
Berat sendiri balok= b x h x bj. Beton
= 0.30 x (0.60-0,10) x 2400
= 360 kg/m
Q segitiga = qeq +berat sendiri balok

= 1309,96 + 360
= 1669,96
= 16,96 kN/m
P terpusat = 82,318 kN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar Balok anak memanjang) x 2
= 164,636 kN
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG 30X60
Mu b = 282,142 KNm
h Fc’ = 300 mm
Fy = 600 mm
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 530 mm
1. Tulangan Pokok
Mu = 282,142 KNm
6
Mu = 282,142 × 10
Rn = ∅ x b x d20,9×300×5302
= 3,72
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2.3,72 )
400 0.85.35
= 0,01
′ 600
Ρb = 0,85 xfyfc x β1 x (600+fy)
= 0,85×35×0,81 × 600
400 (600+400)
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,0361= 0,027
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

fy400
Dipakai ρ = 0,01 karena ρmin < ρ < ρmax
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,01 × 300 × 530
= 1584,944 mm2

= 600 – 40 – 10 – ½ x 25
= 537,5 mm
d pakai = 537,5 mm < d rencana = 530 mm (OK)
Kontrol :
As = 1885 mm2 Fy = 400 Mpa Fc’ = 35 Mpa
As x fy 1963×400
a= =
0,85 x fc′ x b0,85×35×300
= 87,97 mm
Mn = As x Fy x (d − a)
2
= 1963 × 400 × (537,5 − 87,97 ) x 10-6

2
= 387,505 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 387,505 KNm
= 348,75 KNm
Mr = 𝟑𝟒𝟖, 𝟕𝟓 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 282,142 KNm (aman)
TULANGAN BAGI
Dibutuhkan tulangan bagi ( tinggi balok = 60 cm)
As= 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
Dipakai tulangan 2 ϕ 16 ( As = 402 mm2 )

Mu = 275,091 KNm (Diambil dari momen lapangan terbesar program STAAD PRO)
= 300 mm
= 600
bw h hf mm
Fc’ Fy
d = 100 mm
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 600 - 70
= 530 mm

b efektif b efektif
= ¼ . L = ¼ . 9000 = 2250 mm
= bw + 16 hf = 200 + (16 x 100)
= 1900 mm
𝐼−𝑏𝑤 3000−200
B efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 3000
Anggap sebuah sayap tertekan
Mr= ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - hf ) )

2
= 0,9 (0,85 x 35 x 1900 x 100 ( 530 - 100) ) x 10-6
2
= 2441,88 KNm

6
Mu = 275,091 X 10
Rn= ∅ x bf x d20,9×2250×5302
= 0,57
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2.0,57 )
400 0.85.35
= 0,0014
′
ρb = 0,85 x fc x β1 x 600
fy (600+fy)
600
= 0,85×35×0,81 × (600+400)
400
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,0361= 0,0271

ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ < ρmin < ρmax
As = ρ x b x d
= 0,0035 × 300 × 530
= 556,5 mm2
= 600 – 40 – 10 – ½ x 25
= 537,5 mm
Kontrol:
As : 1963 mm2 Fy : 400 Mpa
Fc’ : 35 Mpa
As x fy 1963×400
a = =
0,85 x fc′ x bf0,85×35×1900 = 87,97 mm
2
= 1963 × 400 × (537,5 − 84,39 )x 10-6

2
= 387,5 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 387,5 kNm
= 348,75 kNm
Mr = 𝟑𝟒𝟖, 𝟕𝟓 k𝐍𝐦 > Mu = 275,091 kNm TULANGAN BAGI
As = 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
Perhitungan Sengkang Balok Induk Atap Melintang
Vu = 161,989 KN (Diambil dari gaya lintang tumpuan terbesar program STAAD PRO)
= 300 mm
= 600 mm
bw h=Fc’
35Fy
Mpa
d = 400 Mpa
= 600 – 70
= 530 mm
∅ Vc= ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)

= 0,75 (0,17x1x√35. 300.530) 10-3
= 119,93 kN
½ ∅ Vc = ½ x 110,93
= 59,96 kN
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan
161,989 KN Segmen 1
Segmen 2
X1
X2
0,25m
2,25 m
4,5 m
vu kritis 1=
x1 = 4,5−0,25
161,989 −85,6694,5
X1= 4,25𝑥 76,32 = 72,08 kN + 85,669 kN = 157

4,5
vu kritis 2=
x2 = 4,5−2,25
161,989 −85,6694,5
X1= 2,25 𝑥 76,32 = 38,16 kN + 85,669 kN = 12

4,5
Persyaratan :
jika Vu < ½ ϕvctidak dibutuhkan tulangan geser.

jika ½ ϕVc ≤ Vu ≤ ϕVcdibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang vertical berd
Jika Vu ≥ ϕVctulangan geser harus disediakan.
Sengkang daerah tumpuan
∅ vc< vu kritis 1 ( dibutuhk
Jadi dipakai sengkang jara

Sengkang daerah lapangan (2
∅ vc< vu kritis 1 ( dibutuhkan
= 201,6 m
Jadi dip
Keterang
Jika ½ ϕvc ≤ vu ≤ ϕvc , dibutuhkan tulangan geser minimum sehingga vs = 0 . Dapat dipasang tulangan seng
S2 = d/2 ≤ 600 mm
= 530/2 ≤ 600 mm
= 265 mm ≤600 mm
 S3
 S4 = 600 mm
Jadi tetap diapakai sengkang dengan jarak 150 mm (tumpuan) dan 200
mm (lapangan).
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG 30/60
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG

Tumpuan 1963 mm2 4 D 25
282,142 kNm
Tulangan bagi 402 mm2 2 D 16
Lapangan 1963 mm2 4 D 25
275,091 kNm
Tumpuan 161,989 kNm - ϕ 10-150 mm
Sengkang
Lapangan 161,989 kNm - ϕ 10-200 mm
Meq = MC
1 x qeq x L2 = (Luas segitiga x Jumlah segitiga)/2 x qu – ( Luas

8
segitiga x jarak titik berat ke tengah bentang)

1 x qeq x 62 = (( 1 x 3 x 1,5) x 4)/2 x qu x 3 – 2,25 x 2 x qu x 1,5
8 2
1 x qeq x 62 = 13,5 qu – 6,75 qu

8
1 x qeq x 62 = 6,75 x 512,4

8
qeq = 768,6 Kg/m

= 0,3 x (0,6 – 0,1) x 2400
= 360 kg/m’
Qsegitiga = qeq + Berat sendiri balok

= 768,6 + 360
= 1128,6 kg/m’
= 11,286 KN/m’
P(Terpusat) = 37,55 KN(Diambildari Vu balokanakmelintang) x 2

Beban P balok anak = 75,1 kN
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG 30X60
Mu b = 97,062 KNm
h Fc’ = 300 mm
Fy = 600 mm
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 530 mm
6
Mu = 97,062 × 10
Rn = ∅ x b x d20,9×300×5302
= 1,28
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2.1,28 )
400 0.85.35
= 0,0033
′
600
Ρb = 0,85 xfyfc x β1 x (600+fy)
= 0,85×35×0,81 × 600
400 (600+400)
= 0,0361
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,0361= 0,0271
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

fy400
Dipakai ρ = 0,0035 karena ρ < ρmin < ρmax

LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 × 300 × 530
= 556,5 mm2
Dipakai tulangan 2 D 25 ( As = 982 mm2 ) Pemeriksaan b pakai

= 600 – 40 – 10 – ½ x 25
= 537,5 mm
Kontrol :
As = 981,7 mm2
Fy = 400 Mpa Fc’ = 35 Mpa
As x fy 982×400
a= =
0,85 x fc′ x b0,85×35×300
= 43,997 mm
2
= 982 × 400 × (537,5 − 43,997) x 10-6

2
= 202,427 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 202,427 KNm
= 182,184 KNm
Mr = 𝟏𝟖𝟐, 𝟏𝟖𝟒 𝐊𝐍𝐦 > Mu = 97,062 KNm (aman) Dibutuhkan tulangan bagi ( tinggi balok = 60 cm) T
As = 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2

= 300 mm
= 600
bw h hf mm
Fc’ Fy
d = 100 mm
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 600 - 70
= 630 mm

b efektif b efektif
= ¼ . L = ¼ . 6000 = 1500 mm
= bw + 16 hf = 300 + (16 x 100)
= 1800 mm
𝐼−𝑏𝑤 4500−300
B efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 200 + 2 x ( )
2 2
= 4400
= 1500 mm
Dipakai b efektif

Mr= ϕ (0,85 x fc’ x bf x hf ( d - hf ) )
2
= 0,9 (0,85 x 35 x 1500 x 100 ( 530 - 100) ) x 10-6
2
= 1927,8 KNm
Mu 79,896 X 10 6
Rn= ∅ x bf x d=
20,9×1500×5302
= 0,21
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2.0,21 )
400 0.85.35
= 0,0005
′
ρb = 0,85 x fc x β1 x 600
fy (600+fy)
600
= 0,85×35×0,81 × (600+400)
400
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,0361= 0,0271

ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ < ρmin < ρmax
As = ρ x b x d
= 0,0035 × 300 × 530
= 556,5 mm2
= 600 – 40 – 10 – ½ x 25 = 537,5 mm

ρ aktual = As> 1,4
Bw x dfy
982 > 1,4

=
300 x 537,5400
= 0,0061 > 0,0035(OK)

As x fy 982×400
a = =
0,85 x fc′ x bf0,85×35×1500 = 43,997 mm
2
= 981,7 × 400 × (537,5 − 43,997 )x 10-6

2
= 202,427 KNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 202,427 kNm
= 182,184 kNm
Mr = 𝟏𝟖𝟐, 𝟏𝟖𝟒 k𝐍𝐦 > Mu = 79,896 kNm (aman) Dibutuhkan tulangan bagi ( tinggi balok = 60 cm) T
As= 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2

Perhitungan Sengkang Balok Induk Atap Memanjang
Vu = 75,921 KN (Diambil dari gaya lintang terbesar program STAAD PRO)

= 300 mm
= 600 mm
bw h=Fc’ Fy
35 Mpa
d = 400 Mpa
= 600 – 70
= 530 mm
= ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √35 x 300 x 530) x 10-3
= 119,93 kN
= ½ x 119,93 kN
ϕv=c 59,965 kN
½ ϕvc
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan d= ½ x 300

= 150 mm
75,921 kN Segmen 1
Segm
X1
X2
0,25 m
1,5 m
3m
vu kritis 1 =
X1 = 3−0,25
(75,921−42,051) 3
X1 = 2,75 x 33,87 = 31,048kN + 4

3
vu kritis 2 =
X2 = 3−1,5
(75,921−42,051)3
X2 = 1,5 x 33,87 = 16,935 kN + 4

3
Persyaratan :
jika Vu < ½ ϕvc tidak dibutuhkan tulangan geser.
jika ½ ϕVc < Vu < ϕVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang ve
Jika Vu > ϕVc tulangan geser harus disediakan .
 s
½
5
=
=
Av
=
s

½
5
=
=
Av
Keterang
S2 = d/2 ≤ 600 mm
= 530/2 ≤ 600 mm
= 265 mm ≤600 mm
 S3
=8
S4
Jadi dipilih jarak terkecil Antara S2, S3, S4 yaitu 265 mm = 250 mm (maka
dipasang tulangan sengkang minimum ϕ10 – 250).
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG 30/60
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG

Tumpuan 828,3 mm² 2 D 25
97,062 kNm
Lapangan 828,3 mm² 2 D 25
79,896 kNm
Tumpuan 75,921 kNm ϕ 10-250 mm
Sengkang
Lapangan 75,921 kNm ϕ 10-250 mm
Dhina Putri Asoka ( 201810340311233 )
Aisyah Prameswari K ( 201810340311233 )
PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG (30 X 60)

Beban Merata
Perencanaan pembebanan pada pelat Berat sendiri pelat
Berat keramik + spesi
Keramik 40 x 40 = 0,12 × 2400 = 288 kg/m2
Spesi 2 cm
Berat plafond + penggantung
Rangka plafond Alumunium = 0,01 x 2200 = 22 kg/m2
Plafond calciborad / gypsum = 0,02 x 2200 = 44 kg/m2
= 10 = 10 kg/m2
=5 = 5 kg/m2
+ qDL = 369 kg/m2
Beban hidup ( Ruang Pertemuan ) (SNI 1727 2013 tabel 4-1) Beban guna merata= 4,79 KN/m2 = 488,44 kg/
+ qLL = 488,44 kg/m2
Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)

qu = 1,2 qDL+ 1,6 qLL
= 1,2 × 369 + 1,6 × 488,44
= 1224,304 kg/m2
101
Distribusi Bebas dari Plat ke Balok Beban Trapesium Plat
Beban Trapesium
Ra = 4,5m x q
= 4,5 mx 1224,304 kg/m
= 5509,368 kg
Mc= Meq
4,5 x q x 2,25 – 2,25 x 1,25 x q – 2,25 x q x 0,375 = 1/8 qeq 4,52
4,5 x 1224,304 x 2,25 – 2,25 x 1,25 x 1224,304 -2,25 x 1224,304 x 0,375 = 1/8 qeq 4,52
12396,078 – 3443,355 – 1033,006 = 1 8 qeq 4,52
7919,717= 1 8 qeq 4,52
3128,777 kg/m = qeq
Berat Sendiri balok = 0,3 x (0,6-0,12) x 2400

= 345,6 kg/m
= b x h (bersih) x bj bata ringan
Berat Bata Ringan = 0,15 x (5-0,6) x 650
= 331,5 kg
Qsegitiga= qeq + Berat sendiri balok + Berat Bata Ringan

= 3128,777 kg/m + 345,6 kg/m + 331,5 kg/m
= 3805,877 kg/m
= 38,05 kN/
P(Terpusat) = 129,563 KN ( Diambil dari Vu balok anak memanjang) x 2 = 259,126 KN
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG 30X60
Mu b = 519,055 KNm
h Fc’ = 300 mm
Fy = 600 mm
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 505 mm
1. Tulangan Pokok
Mu = 519,055 KNm
6
Mu = 519,055 KNm x 10
Rn= ∅ x b x d20,9×300×5052 = 7,54
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2 . 7,54 )
400 0.85.35
= 0,0221
′
ρb = 0,85 x fc x β1 x 600= 0,85×35×0,81 × 600
=0,036
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρ perlu = 0,0221 karena ρ min < ρperlu < ρ max
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0216 × 300 × 505
= 3354,381 mm2
Dipakai tulangan 7 D 25 ( As= 3436 mm2 )

Pemeriksaan d pakai
d pakai = h – selimut beton – ϕ sengkang - ϕ 1/2jarak antar tulangan

=600 – 40 – 10 – 20 – 1/2x25
= 512,5 mm
Kontrol :
As = 3436 mm2 Fy = 400 Mpa Fc’ = 35 Mpa
As x fy 3436 ×400
a= =
0,85 x fc′ x b0,85×35×300 = 153,994 mm
2
= 3436 × 400 × (512,5 − 153,994) x 10-6

2
= 598,555 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 598,555 KNm
= 538,699 kNm
Mr = 𝟓𝟑𝟖, 𝟔𝟗𝟗 𝒌𝑵𝒎 > Mu = 519,055KNm (aman)
2. TULANGAN BAGI
As = 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
= 450 mm
= 600 mm
= Fc’
bw h hf 120 Fy
mm
d = 35 Mpa
= 400 Mpa
= 600 - 95
= 505 mm
1. Tulangan Pokok Lebar efektif balok T

b efektif
b efektif
= ¼ . L = ¼ . 9000 = 2250 mm
= bw + 16 hf = 300 + (16 x 120)
= 2220 mm
𝐼−𝑏𝑤 4500−300
b efektif ≤ bw + 2 x ( ) = 300 + 2 x ( )
2 2
= 6000


2
= 0,9 (0,85 x 35 x 2220 x 120 ( 505 - 120) ) x 10-6
2
= 3174,123 KNm
Mr= 3174,123 KNm > Mu = 468,239 KNm,724 KNm (termasuk balok T persegi)
6
Mu = 468,239 X 10
Rn= ∅ x bf x d20,9×2220×5102
= 0,9
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85.35(1-√1 − 2.0,9 )
400 0.85.35
=0,0023
′
ρb = 0,85 x fc x β1 x 600= 0,85×35×0,81 × 600
=0,036
fy (600+fy) 400 (600+400)
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,027

ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρmin = 0,0035 karena ρ Min>ρperlu<ρ Max
As= ρ x b x d
= 0,0035 x 300 x 505
= 530,25 mm2
Dipakai tulangan 6 D 25 ( As = 2945 mm2)
Pemeriksaan b pakai
d aktual= h – selimut beton – ϕ sengkang - ϕ tulangan-1/2jarak antar tulangan
= 600 – 40 – 10 – ½ x 25 – 25
= 512,5 mm
Kontrol : As = 2945 mm2 Fy = 400 Mpa

Fc’ = 35 Mpa
As x fy 2945× 400
a = =
0,85 x fc′ x bf0,85×35×300 = 131,998 mm
2
= 2945 × 400 × (512,5 − 131,9978) x 10-6

2
= 526,014 kNm
Mr= ∅ x Mn
= 0,9 x 526,014 kNm
= 473,239 kNm
Mr = 𝟒𝟕𝟑, 𝟐𝟑𝟗 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 468,239 KNm (OK)

2.TULANGAN BAGI
As= 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
Perhitungan Sengkang Balok Induk Lantai Melintang
= 300 mm
= 600 mm
bw h =Fc’
35Fy
Mpa
d = 240 Mpa
= 600 – 905
= 505 mm
∅ Vc= ∅ (0,17.λ √𝑓𝑐′. 𝑏𝑤. 𝑑)

= 0,75 (0,17x1x√35. 300.505) 10-3
= 114,276 kN
½ ∅ Vc = ½ x 114,276 kN
= 57,138 kN
VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tumpuan d = ½ X 300
= 150 mm
X2
vu kritis 1 =
x1 = 4,5−0,15
305,011−133,786 4,5
X1= 165,518 +133,78

= 299,303 kN
vu kritis 2 =
x1 = 4,5−2,25
305,011−133,786 4,5
X2= 85,61 +133,78

= 219,399 kN
Persyaratan :
 jika Vu < ½ ϕvctidak dibutuhkan tulangan geser.

jika ½ ϕVc ≤ Vu ≤ ϕVcdibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat

dipasang
tulangan sengkang vertical berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum di tentukan.
Jika Vu ≥ Vctulangan geser harus disediakan
1 ∅ vc
2
< vu kritis 1
66,75 kN < 299,303 kN ( dibutuhkan tulangan geser)

Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝐴𝑣 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑
𝑉𝑢/ 𝜙
= 157 𝑥 400 𝑥 505

(299,399) 𝑥 103
0,75
= 79,469 mm
 Sengkang daerah lapangan (2,25 m s/d 4,5 m)

1
2
66,75 kN < 219,39 kN ( dibutuhkan tulangan geser)

Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
S1 = 𝑉𝑢/ 𝜙
157 𝑥 400 𝑥 505

= (
219,399
3
) 𝑥 10
0,75
= 108,412 mm
Jadi, dipakai sengkang jarak 108,412 mm = 100 mm
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG

TABEL PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG
Tumpuan 3436 mm² 7 D 25
519,055 kNm
Lapangan 2945,2 mm² 6 D 25
468,239 kNm
Tumpuan 305,011 kNm - ϕ 10-75 mm
Sengkang
Lapangan 305,011 kNm - ϕ 10-100 mm
MC = Meq
(4,5 x 1224,304 x 3) – (2,25 x 2 x 1224,304 x 1,5) =⅛ x qeq x 6²
(5509,368 x2) –(5509,368 x1) =⅛ x qeq x 36
(16528,104) – (8264,052) =⅛ x qeq x 36 1836,456 kg/m’
Qeq =
Beban equivalen
12 CM
40 CM
20 CM
BeratSendiribalok = b x h x bjBeton
= 0,3 x (0,60 - 0,12) x 2400
= 345,6 kg/m’
Qsegitiga= qeq + Berat sendiri balok

= 1836,456 + 346,6
= 1970,856 kg/m’
= 19,70856 KN/m
Berat Bata Ringan= b x h (bersih) x bj bata ringan
= 0,15 x (5-0,6) x 650
= 331,5 kg
Qsegitiga = qeq + Berat sendiri balok + berat bata ringan

= 1836,456 + 346,6 + 331,5 kg
= 2513,556 kg/m’
= 25,136 KN/m’
P(terpusat) = 128,531 kN (diambil dari Vu balok anak memanjang) x 2 = 257,062 kN

PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG 30X60
Mu = 224,751 kN/m (Diambil dari momen tumpuan terbesar program STAAD Pro)
b = 300 mm h = 600 mm Fc’ = 35 Mpa Fy = 400 Mpa
drenc = 600 – 70
= 530 mm
1. Tulangan Pokok
Mu = 224,751 KN/m
6
Mu = 224,751 X 10
Rn = ∅ x bf x d20,9×1500×5302
= 2,96
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85 x 35(1-√1 − 2 x 2,96 )

400 0.85 x 35
=0,0078
′
ρb = 0,85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏1x(600 )
𝑓𝑦 600+400
= 0,85 𝑥 35 𝑥 0,81x(600 )
400 600+400
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,02711
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρmin= 0,0035 karena ρmin>ρperlu<ρ Max
LUAS TULANGAN
As= ρ x b x d
= 0,0078 × 300 × 530
= 1243,298 mm2

d pakai = h – selimut beton – Ø sengkang - Ø tulangan - ½ x 25
= 600 – 40 – 10 – ½ x 25 = 537,5 mm
Kontrol : As = 1473 mm²

Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
a =
As x fy = 1473 × 400 = 66,0168 m
0,85 x fc′ x b0,85×35×300
Mn = As x Fy x d𝑎
2
= 1473 × 400 × (537,5 - 66,016)x 10−6

2
= 297,246 kNm
= ∅ x Mn
Mr = 0,9 x 297,246 kNm
= 267,52 kNm
Mr =267,52 kNm > Mu = 224,751 kNm (aman)

2. TULANGAN BAGI

As = 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
b efektif ≤ bw + 2 x 𝑙−𝑏𝑤 = 300 + 2 x 6000−300
2 2
= 6000
Anggap seluruh sayap tertekan
Mr = ϕ (0,85 x fc’ x bw x hf ( d - ℎ𝑓))

2
= 0,9 (0,85 x 35 x 300 x 120 ( 530 - 120)) x 10−6

2
= 165,148 KNm
Mr = 453,033 kNm > Mu = 183,967 kNm (termasuk balok T persegi)
6
Mu = 183,967 X 10
Rn = ∅ x bf x d20,9×1500×5302
= 0,49
′
2Rn )
ρ perlu = 0,85.fc
fy (1-√1 − 0.85.fc′
= 0,85 x 35(1-√1 − 2 x 0,49 )

400 0.85 x 35
=0,0012
′
ρb = 0,85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏1x ( 600 )
𝑓𝑦 600+𝑓
= 0,85 𝑥 35 𝑥 0,81x(600 )
400 600+400
= 0,036
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,036 = 0,0271

ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035
fy400
Dipakai ρmin= 0,0035 karena ρmin>ρperlu<ρ Max
LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 ×300 × 530
= 556,5 mm²
Dipakai tulangan 3 D 25 ( As = 1473 mm²)
d aktual = h – selimut beton – ∅ sengkang - ∅ tulangan - ½ x 25
= 600 – 40 – 10 – ½ x 25 = 537,5 mm
d pakai = 537,5 mm > d rencana = 530 mm (OK) Pemeriksaan Daktilitas Penampang :
As 1473 X 400
𝑎 aktual = = = 66,0168 mm
bw x d0,85×35×300
Mn = As x Fy x d𝑎
2
= 1473 × 400 × (537,5 - 66,0168)x 10−6

2
= 297,246 kNm
= ∅ x Mn
Mr = 0,9 x 297,246 kNm
= 267,522
Mr = 267,522 kNm > Mu = 183,967 kNm (OK)

TULANGAN BAGI

As = 0,002 x b x d
= 0,002 × 300 × 600
= 360 mm2
 VU kritis terjadi pada penampang sejarak d dari muka tu
x
Vu kritis 1= = 3−0,3
173,943−98,5363
X = 2,7 x 75,407 = 67,866

3
= 67,866 + 98,536kn
= 166,402
x = 3−1,5
Vu kritis 2=
173,943−98,5363
X = 1,5 x 75,407 = 37,7

3
= 37,7 + 98,536 kN
= 136,236 kN
Persyaratan :
jika Vu < ½ ϕvctidak dibutuhkan tulangan geser.
jika ½ ϕVc ≤ Vu ≤ ϕVcdibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang vertical ber
Jika Vu ≥ ϕVctulangan geser harus disediakan.
½ ∅ vc< vu kritis 1
58,269 kN < 170,172 kN (Dibutuhkan tulangan geser)
Av = 2 x ¼ x π x 102
= 157 mm2
𝑆
Sen
½∅
58,
= 183
Jadi,
Ketera
S2 = d/2 ≤ 600 mm
= 530/2 ≤ 600 mm
= 265 mm ≤600 mm
 S3
Jadi, tetap di
TABEL PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG
Tumpuan 1473 mm² 3 D 25
224,751 kN-m
Lapangan 1473 mm² 3 D 25
183,967 kN-m
Tumpuan 173,943 kN - ϕ 10-125 mm
Sengkang
Lapangan 173,943 kN - ϕ 10-175 mm
BAB V
PERENCANAA
N KOLOM
PERENCANAAN KOLOM (50 x 50)

Data Perencanaan Arah X (Memanjang)
Pux= 19,291 kN (Max)
Mux = 64,242 kNm (Max)
Data Perencanaan Arah Y (Melintang)
Puy = 57,809 Kn (Max)
Muy = 192,351 kNm (Max)
Data Perencanaan Umum
Pu= Pux + Puy
= 19,291 + 57,809
= 77,1 kN
Mux= 64,242 kNm (Max) Muy= 192,351 kNm (Max)

Menentukan kolom pendek atau kolom panjang
Ec= 4700 x √fc′

= 4700 x √35
= 27805,575 Mpa
Ig coloum = 1 x b x h3
12
= 1 x 500 x 5003
12
= 5208333333 mm⁴
= 0,7 Ig coloum
Ic = 0,7 x 5208333333
= 3645833333
Lcoloum = 5000
Ig beam = 1 x b x h3
12
= 1 x 300 x 6003
12
127
= 5400000000 mm⁴
Ib = 0,7 Ig beam
= 0,7 x 5400000000
= 3780000000
Lbeam = 9000
EI = 27805,57 x 3645833333
Lk 5000
= 2,03 x 1010
EI = 27805,57 x 3780000000
Lb 9000
= 1,17 x 1010
ΨA = ∑(EI/Lk)
ΨB = ∑(EI/Lc)
∑(EI/Lb) ∑(EI/Lb)
10
= 2(2,03 x 10)
= 0 (jepit)
2 (1,17 x 1010)
= 1,74
k = 0,65
Dari Nomogram, didapat panjang efektif nilai K = 0,67 r= 0,3 x h

= 0,3 x 500 mm
= 150 mm
𝑘 𝑥 𝐿𝑢 = 0,65 x( 5000−500) = 19,5 < 22 (Kolom Pendek)
150 𝑟
Perencanaan Kolom Pendek
Perencanaan kolom
Pu= 81,451 kN ( max ) Mu= 192,351 kNm ( max )
e = Mux = 192,351
Pux 77,1
= 2,494 m = 2494 mm
= 0,1 h = 0,1 x 500 = 50 mm (dipakai)
emin
Ag
=bxh
= 500 x 500 = 250000 mm

Penulangan kolom dipakai 1% Ac < As < 4% Ac Dicoba ρg = 1,2%
Ast = 0,012 x 250000
= 3000 mm2 (dipakai tulangan 8 𝐷 25 (Ast = 3927 mm²)

Pemeriksaan Kekuatan Penampang arah y
d pakai = 500 – 40 – 10 - ½ D25 d’ = 40 +10 + ½ D25
= 437,5 mm = 62,5 mm
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b As = As’= 3D25 = 1473 mm
=1473 x 400
0,85 x 30 x 500
= 39,599 mm
Mn = As x fy (d - a)
2
= 1473 x 400 ( 437,5 – 39,599) x 10-6

2
= 246,022 kNm
MR= Ø Mn
= 0,9 x 246,022 > Muy Muy
= 221,438 kNm > 192,351 kNm (ok)
>
 Pemeriksaan Kekuatan Penampang arah x
d pakai = 500 – 40 – 10 - ½ D25 d’ = 40 +10 + ½ D25
= 437,5 mm = 62,5 mm
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b As = As’= 1D25 = 491 mm
490,9 x 400
= 0,85 x 30 x 500
= 13,201 mm
2
= 490,9 x 400 ( 437,5 – 13,201) x 10-6

2
= 84,611 kNm
MR = Ø Mn > Mux
= 0,9 x 84,611 > Mux
= 76,150 kNm > 64,242 kNm (ok)
 Kondisi Balance ( pemeriksaan Pu terhadap kondisi seimbang )
d pakai = 500 – 40 – 10 - ½ ∅25 d’ = 40 +10 + ½ D25

= 437,5 mm = 62,5 mm
600
Cb = 437,5 x ( )
600+400
= 262,5 mm
ab = ß₁ x Cb
= 0,85 x 262,5
= 223,125 mm
Pemeriksaan regangan pada masing-masing tulangan :
Cb−d′
a. Ԑs1’ = 𝑥 0,003
Cb
= 262,5−62,5 𝑥 0,003 = 2,29 x 10-3

262,5
fs1’ = Es’ x Ԑs1’

= 2 x 105 x ( 2,29 x 10-3)
= 457 MPa > fy = 400
= 400 MPa ( dipakai ) As1’= ( ¼ π d2 ) x 4
= ( ¼ x π x 252 ) x 4 = 1964,286 mm2
b. Ԑs2’ = Cb−220,3 𝑥 0,003

Cb
= 262,5−220,83 𝑥 0,003 = 8,57 x 10-4

262,5

= 2 x 105 x ( 8,57 x 10-4)
= 171,43 MPa < fy = 400
= 171,42 MPa ( dipakai )
= ( ¼ π d2 ) x 2
= ( ¼ x π x 252 ) x 2 = 982,143 mm2
As2’
c.Ԑs2 = 379,7− Cb 𝑥 0,003

Cb
= 379,7 − 262,5 𝑥 0,003

262,5
= 5,71 x 10-4
= Es’ x Ԑs1’
fs2 = 2 x 105 x ( 5,71 x 10-4)
= 114,29 MPa < fy = 400
= ( ¼ π d2 ) x 2
= ( ¼ x π x 252 ) x 2 = 982,143 mm2
As2
d. Ԑs1 = 539−Cb 𝑥 0,003

Cb
= 539− 262,5 𝑥 0,003

262,5
= 2 x 10-3
= Es’ x Ԑs1’
fs1 = 2 x 105 x ( 2 x 10-3)
= 400 MPa ≥ fy = 400
= 400 MPa ( dipakai )
= ( ¼ π d2 ) x 4
= ( ¼ x π x 252 ) x 4 = 1964,2 mm2
As1
Rekapitulasi perhitungan disajikan dalam betuk tabel :
Tabel 1. Perhitungan regangan pada daerah tekan
Cs1 Cs2
As' ( mm2 ) 1964,286 982,143
fs' / fy (Mpa ) 400 171,43
As' x ( fs' / fy ) ( N ) 785714,29 168367,35
∑ Cs1 + Cs2 ( N ) 954081,63
Tabel 2. Perhitungan regangan pada daerah tarik
T1 T2
As' ( mm2 ) 1964,286 982,143
fs' / fy (Mpa ) 400 114.29
As' x ( fs' / fy ) ( N ) 785714,29 112244,90
∑ T1 + T2 ( N ) 897959,18
Pnb = Cc + Σ Cs − Σ T
= (0,85 × fc′ × ab × b) + 954081,63 − 897959,18
= (0,85 × 35 × 223,125 × 500) + 56122,45
= 3319356 + 56122,45
= 3375107 N
= 3375,107 kN > Pu = 77,1 kN (Keruntuhan Tarik)
Kapasitas penampang pada keruntuhan tarik
fy
m = 0,85 f′c = 400 = 13,445
0,85 x 35
AS 6872
p= = = 0,031
bd 500 𝑥 437,5
h − 2e h − 2e 2 d′
Pn = 0,85 × fc′ × b × d [ + √( ) + 2mρ (1 − )] × 10
−3
2d 2d d
500−2 x 500−2 x 2494 62,5

𝑃 =
2494 0,85 x 35 x 500 x 437,5 [ + √( )2 + 2 x 13,445 x 0,031 (1 − )]x 10-3
𝑛 2 x 437,5 2 x 437,5 437,5
= 6697,69 kN
Ø Pn = 0,65 × 6697,69
= 4353,5 KN
 Pemeriksaan kapasitas momen

Mn = Pn x e
= 6697,69 x 1,788
= 1197,4 kNm
ØMn = 0,65 x 1197,4
= 778,28 kNm
 Kontrol kekuatan
Ø Pn = 4353,5 KN > 1076 kN OK
ØMn = 778,281 kNm > 192,351 kNm OK
Perencanaan sengkang kolom
Persyaratan menurut SNI 284
Ukuran sengkang yang digunakan adalah Ø10 karena tulangan memanjang kurang dari D32
Jarak spasi sengkang tidak boleh lebih besar dari :
16 kali diameter tulangan memanjang = 16 x 25 = 400 mm
48 kali dimater sengkang / sengkang ikat = 48 x 10 = 480 mm
Dimensi terkecil dari penampang kolom = 600 mm Maka dari itu sengkang yang digunakan adalah Ø
Perhitungan kolom lantai 2
Data Perencanaan Arah X (Memanjang)
Pux= 147,32 kN (Max)
Data Perencanaan Arah Y (Melintang)
Puy = 200,149 Kn (Max)
Muy = 216,182 kNm (Max)
Data Perencanaan Umum
Pu= Pux + Puy
= 147,32 + 200,149
= 347,469 kN

Muy
= 216,182 kNm (Max)
Menentukan kolom pendek atau kolom panjang
Ec= 4700 x √fc′

= 4700 x √35
= 27805,575 Mpa
Ig coloum = 1 x b x h3
12
= 1 x 500 x 5003
12
= 5208333333 mm⁴
Ic = 0,7 Ig coloum
= 0,7 x 5208333333
= 3645833333 mm⁴
Lcoloum = 4000
Ig beam = 1 x b x h3
12
= 1 x 500 x 5003
12
= 5400000000 mm⁴
Ib = 0,7 Ig beam
= 0,7 x 5400000000
= 3780000000
Lbeam = 9000
EI = 27805,575 x 3645833333
Lc 4000
= 2,53 x 1010
EI = 27805,575 x 3780000000
Lb 4000
= 1,17 x 1010 ΨA = Σ (EI/Lc)

A Σ ( EI/Lb)
10
= 1 x 2,53 x 10
2 x 1,17 x1010
4m
= 1,09
B
ΨB = Σ (EI/lc)
5m Σ ( EI/Lb)
10
= 2 x 2,53 x 10
2 x 1,17 x1010
= 2,17
k = 0,825
Dari Nomogram, didapat panjang efektif nilai K = 0,825

Aisyah Prameawari K ( 201810340311233)
r = 0,3 x h
= 0,3 x 500 mm
= 150 mm
( 4000−500)
 𝑘 𝑥 𝐿𝑢
= 0,825 x = 19 < 22 (Kolom Pendek)
𝑟 150
 Perencanaan Kolom Pendek

 Perencanaan kolom
Pu = 174,093 kN ( max )
Mu = 228,669 kNm ( max )

Mu 174,093
e = Pu
= 228,669
= 1,65813 m = 1658,13 mm
emin = 0,1 h = 0,1 x 500 = 50 mm (dipakai)
Ag =bxh
= 500 x 500 = 250000 mm
Penulangan kolom dipakai 1% Ac < As < 4% Ac

Dicoba ρg = 1,2 %
Ast = 0,012 x 250000
= 3000 mm2 (dipakai tulangan 8𝐷25 (Ast = 3927 mm²)
 Pemeriksaan Kekuatan Penampang arah y
d pakai= 500 – 40 – 10 - ½ D25 d’ = 40 +10 + ½ D25
= 437,5 mm = 62,5 mm
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b As = As’= 3D25 = 1473 mm
1472x 400
= 0,85 x 35 x 500
= 39,599 mm
2
= 1472 x 400 ( 437,5 – 39,599) x 10-6

2
= 246,022 kNm
MR = Ø Mn > Muy
= 0,9 x 246,022 > Muy
= 221,438 kNm > 216,182 kNm (ok)
142
 Pemeriksaan Kekuatan Penampang arah x
d pakai = 500 – 40 – 10 - ½ D25 d’ = 40 +10 + ½ D25
= 437,5 mm = 62,5 mm
As x fy
a = 0,85 x fc′ x b As = As’= 1D25 = 491 mm
490,9 x 400
= 0,85 x 35 x 500
= 13,201 mm
2
= 490,9 x 400 ( 437,5 – 13,201) x 10-6

2
= 84,611 kNm
MR = Ø Mn > Mux
= 0,9 x 84,611 > Mux
= 76,150 kNm > 73,216 kNm (ok)
 Kondisi Balance ( pemeriksaan Pu terhadap kondisi seimbang )
d pakai = 500 – 40 – 10 - ½ ∅25 d’ = 40 +10 + ½ D25

= 437,5 mm = 62,5 mm
600
Cb = 437,5 x ( )
600+400
= 262,5 mm
ab = ß₁ x Cb
= 0,85 x 262,5
= 223,125 mm
Pemeriksaan regangan pada masing-masing tulangan :
Cb−d′
a. Ԑs1’= 𝑥 0,003
Cb
= 262,5−62,5 𝑥 0,003 = 2,29 x 10-3

262,5
= 2 x 105 x ( 2,29 x 10-3)
= 457 MPa > fy = 400
As1’ = ( ¼ π d2 ) x 4
= ( ¼ x π x 252 ) x 4 = 1964,286 mm2
Cb−220,3
b. Ԑs2’= 𝑥 0,003
Cb
= 262,5−220,83 𝑥 0,003 = 8,57 x 10-4

262,5

= 2 x 105 x ( 8,57 x 10-4)
= 171,43 MPa < fy = 400
As2’ = ( ¼ π d2 ) x 2
= ( ¼ x π x 252 ) x 2 = 982,143 mm2
379,7− Cb
c. Ԑs2= 𝑥 0,003
Cb
379,7 − 262,5
= 262,5 𝑥 0,003
= 5,71 x 10-4
fs2 = Es’ x Ԑs1’
= 2 x 105 x ( 5,71 x 10-4)
= 114,29 MPa < fy = 400
As2 = ( ¼ π d2 ) x 2
= ( ¼ x π x 252 ) x 2 = 982,143 mm2
539−Cb
d. Ԑs1 = 𝑥 0,003
Cb
539− 262,5
= 262,5 𝑥 0,003
= 2 x 10-3
fs1 = Es’ x Ԑs1’
= 2 x 105 x ( 2 x 10-3)
= 400 MPa ≥ fy = 400
As1 = ( ¼ π d2 ) x 4
= ( ¼ x π x 252 ) x 4 = 1964,286 mm2
Rekapitulasi perhitungan disajikan dalam betuk tabel :
Tabel 1. Perhitungan regangan pada daerah tekan
Cs1 Cs2
As' ( mm2 ) 1964,286 982,143
fs' / fy (Mpa ) 400 171,43
As' x ( fs' / fy ) ( N ) 785714,29 168367,35
∑ Cs1 + Cs2 ( N ) 954081,63
Tabel 2. Perhitungan regangan pada daerah tarik
T1 T2
As' ( mm2 ) 1964,286 982,143
fs' / fy (Mpa ) 400 114.29
As' x ( fs' / fy ) ( N ) 785714,29 112244,90
∑ T1 + T2 ( N ) 897959,18
Pnb = Cc + Σ Cs − Σ T
= (0,85 × fc′ × ab × b) + 954081,63 − 897959,18
= (0,85 × 35 × 223,125 × 500) + 56122,45
= 3318984,375 + 56122,45
= 3375107 N
= 3375,11 kN > Pu = 179,093 kN (Keruntuhan Tarik)
Kapasitas penampang pada keruntuhan tarik

fy
m= 400
= 13,445
= 0,85 x 35
0,85 x fc′
As
p= = 6872
bd = 0,031
500 x 437,5
500−2 x 1658,13 500−2 x 1658,13 62,5
𝑝 = 0,85 x 35 x 500 x 437,5 [ + √( )2 + 2 x 13,445 x 0,031 (1 − )] x 10-3
𝑛
2 x 437,5 2 x 437,5 437,5
= 2294,33 kN
Ø Pn = 0,65 × 2294,33
= 1491,31 KN
 Pemeriksaan kapasitas momen

Mn = Pn x e
= 2294,33 x 0,622162
= 1427,44kNm
ØMn = 0,65 x 1427,44
= 927,838 kNm
 Kontrol kekuatan
Ø Pn = 1491,31 KN > 347,469 kN OK
ØMn = 927,838 kNm > 216,182 OK
 Perencanaan sengkang kolom lantai 2
 Persyaratan menurut SNI 2847 : 2013
Ukuran sengkang yang digunakan adalah Ø10 karena tulangan memanjang

kurang dari D32
Jarak spasi sengkang tidak boleh lebih besar dari :
 16 kali diameter tulangan memanjang = 16 x 25 = 400 mm
 48 kali dimater sengkang / sengkang ikat = 48 x 10 = 480 mm
 Dimensi terkecil dari penampang kolom = 500 mm
Maka dari itu sengkang yang digunakan adalah Ø10-400
TABEL PERENCANAAN PENULANGAN KOLOM
50 x 50
KOLOM LANTAI 1 LANTAI 2
Pux (kN) 485,188 147,32

Mux (kNm) 64,242 73,216
Puy (kN) 590,773 200,149
Muy (kNm) 192,351 216,182
Tulangan utama 8D25 8D25
Sengkang Ø10-400 Ø10-400
BAB VI
PERENCANAAN
SLOOF DAN
PONDAS
Aisyah Prameawari K ( 201810340311233)
PERENCANAAN PONDASI TELAPAK ARAH X

Data Perencanaan
Pu = 1075,961 kN (Max) Kedalaman tanah keras = 2m
Mu= 32,215 kNm

ɣ tanah = 16 kN/m² σ tanah = 200 kN/m²
e = Mux =32,215
Pux1075,961
= 0,0299 m
emin= 0,1 h = 0,1 x 500 = 50 mm = 0,05 m

L= 8 . e
= 8 . 0,0299 = 0,239 m
Diasumsikan L = 2,6 m ; B = 2,6 m
σmaks = 𝑃𝑢 ± 𝑃𝑢 .𝑒 .𝑌 ≤ σ tanah = 260 kN/m²

𝐴 𝐼
= 1075,961 ± 1075,961 𝑥 0,05 𝑥 (0,5 𝑥 2,6) ≤ 200

2,6 𝑥 2,6 1 𝑥2,6 𝑥 2,63
12
= (+)177,531 kN/m2≤ 200 kN/m2(ok)
= (-) 140,801kN/m2≤ 200 kN/m2(ok) Diasumsikan B = 2,6 m

B yang digunakan = 2,6 m Ukuran pondasi B= 2,6 m
L= 2,6 m
T = 0,4 m (diasumsikan 40 cm)
140,801kN/m2
177,531 kN/m2
167,64kN/m2
152
 Menghitung geser 1 arah terfaktor adalah :
drerata = tebal pondasi – selimut – 1 diameter tulangan ( asumsi )

= 400 – 75 – 20
= 305 mm
 Pult = 𝑃𝑢 = 1075,961 = 159,17 kN/m2

𝐴2,6 𝑥 2,6

 Vu1= Pult x area efektif = 159,17x ( 0,745 x 2,6 ) = 308,304 kN
ϕvn= ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √35 x 2600 x 305) x 10-3
= 598,16 kN
ϕvn>Vu1OK
153
Menghitung geser 2 arah terfaktor adalah :

Vu2= Pult x area efektif
= 159,17x ( 2,62 – 0,8052 )
= 972,81 kN
Perhitungan transfer beban kolom ke pondasi
Pu = 1075,691kN
Kuat tumpu pada dasar kolom N1= ∅ ( 0,85 fc A1 )

= ( 0,65 x ( 0,85 x 35 x 500 x 500 )) x 10-3
= 4834,375 kN
Maka N1 > Pu OK
154
Perhitungan tulangan stek /pasak
Menghitung kebutuhan tulangan stek As = 0,005 Ag

= 0,005 (500 x 500)
= 1250 mm2 ( dipakai tulangan 8D25 = 3927 mm2 )
Menghitung panjang penyaluran tulangan pasak / stek
Panjang penyaluran tulangan pasak/stek diambil dari nilai terbesar dari :

 ldc = (0,24 𝑓𝑦)db
𝜆 √𝑓𝑐
0,24 𝑥 400
=( )x 25
1,00 √35
= 405,67 mm
ld= ( 0,043 fy ) db
= ( 0,043 x 400 ) x 25
= 430 mm
ld= 400
Maka digunakan panjang tulangan pasak / stek adalah 430 mm ~ 450 mm

TULANGAN POKOK
Momen= ½ x 177,531 x (1m) 2
= 88,765 kN-m Mu = 88,765 KN.m
h = 40 cm = 400 mm b = 1 m =1000 mm
drencana = 400-75
= 325 mm
6
𝑀𝑢 88,765 .10
Rn = =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.3252
= 0,933
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐)
𝑓𝑦
0,85.35 2𝑥0,933
= (1 − √1 − 0,85.35 )
400
= 0,00237
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin= 1,4 = 1,4 = 0,0035

𝑓𝑦400
ρperlu<ρmin<ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035
LUAS TULANGAN
As= ρ x b x d
= 0,0035 × 1000 × 325
= 1137,5 mm2
Dipakai tulangan 𝐷16 – 150 ( As pakai= 1340mm2)
d pakai = h – selimut beton - 1 x diameter tulangan

2
= 400 – 75 – 1 x 16
2
= 317 mm
TULANGAN BAGI
Luas tulangan As = ρ x b x d
= 0,0018 ×1000× 317
= 570,6 mm2
Dipakai tulangan Ø16 − 300 ( As = 804,20 mm2 )
Pemeriksaan Kekuatan Penampang
𝐴𝑠.𝑓𝑦 1340×400
a = =
0,85.𝑓𝑐′.𝑏0,85×35×1000
=18,02 mm
Mn = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦. (𝑑 − 𝑎)
2
= 1340 × 400 × (317 − 18.02) x 10-6

2
=165,083 kNm
= ∅ 𝑥 𝑀𝑛
Mr
= 0,9 x 165,083 kNm
= 148,575 kNm
= 148,575 kNm > Mu = 88,765kNm (Ok)
Mr
PERENCANAAN PONDASI TELAPAK ARAH Y
Data Perencanaan
Pu = 1075,961 kN (Max) Kedalaman tanah keras = 2,5 m

Mu = 96,696 kNm
ɣ tanah = 16 kN/m²
σ tanah = 200 kN/m²
e = Mux =96,696
Pux1075,961
= 0,08987 m
emin= 0,1 h = 0,1 x 500 = 50 mm = 0,05 m

L =8.e
= 8 . 0,08987 = 0,71896 m
Diasumsikan L = 2,6 m ; B = 2,6 m
σmaks = 𝑃𝑢 ± 𝑃𝑢 .𝑒 .𝑌 ≤ σ tanah = 200 kN/m²

𝐴 𝐼
= 1075,961 ± 1075,961 𝑥 0,08987 𝑥 0,05 𝑥 (0,5 𝑥 2,6) ≤ 200

2,6 𝑥 2,6 1 𝑥2,6 𝑥 2,63
12
= (+)192,175 kN/m2≤ 200 kN/m2(ok)
= (-) 126,156kN/m2≤ 200 kN/m2(ok) Diasumsikan B = 2,6 m

B yang digunakan = 2,6 m Ukuran pondasi B= 2,6 m
L= 2,6 m
T = 0,4 m (diasumsikan 40 cm)
180 kN/m2
192,175 kN/m2
167,64kN/m2
 Menghitung geser 1 arah terfaktor adalah :

drerata = tebal pondasi – selimut – 1 diameter tulangan ( asumsi )
= 400 – 75 – 20
= 305 mm
 Pult = 𝑃𝑢 = 1075,961 = 159,17 kN/m2

𝐴2,6 𝑥 2,6
 = Pult x area efektif = 159,17x ( 0,745 x 2,6 ) = 308,304 kN
 Vu1
= ϕ (0,17 λ √𝑓𝑐 bw d )
ϕvn
= 0,75 (0,17 x 1,0 x √35 x 2600 x 305) x 10-3
= 598,16 kN
ϕvn>Vu1OK
Menghitung geser 2 arah terfaktor adalah :

Vu2= Pult x area efektif
= 159,17x ( 2,62 – 0,8052 )
= 972,81 kN
Perhitungan transfer beban kolom ke pondasi
Pu = 1075,961kN
Kuat tumpu pada dasar kolom N1= ∅ ( 0,85 fc A1 )

= ( 0,65 x ( 0,85 x 35 x 500 x 500 )) x 10-3
= 4834,375 kN
Maka N1 > Pu OK
Perhitungan tulangan stek /pasak

Menghitung kebutuhan tulangan stek As = 0,005 Ag
= 0,005 (500 x 500)
= 1250 mm2 ( dipakai tulangan 8D25 = 3927 mm2 )
Menghitung panjang penyaluran tulangan pasak / stek
Panjang penyaluran tulangan pasak/stek diambil dari nilai terbesar dari :
 ldc = (0,24 𝑓𝑦)db
𝜆 √𝑓𝑐
0,24 𝑥 400
=( )x 25
1,00 √35
= 405,67 mm
ld= ( 0,043 fy ) db
= ( 0,043 x 400 ) x 25
= 430 mm
ld= 400
Maka digunakan panjang tulangan pasak / stek adalah 430 mm ~ 450 mm
TULANGAN POKOK
Momen= ½ x 180 x [(2,5-0,5)/2]2 x 1 m’
= 90 kN-m Mu = 90 KN.m
h = 40 cm = 400 mm b = 1 m =1000 mm
drencana = 400-75
= 325 mm
6
𝑀𝑢 = 96,0877 . 10
Rn =
0,9.𝑏.𝑑20,9.1000.3252
= 1,011
′
ρperlu = 0,85.𝑓 𝑐 (1 − √1 −2𝑅𝑛
0,85𝑓′𝑐)
𝑓𝑦
0,85.35 2𝑥1,011
= (1 − √1 − 0,85.35 )
400
= 0,00257
ρmax= 0,025 ( Pasal 4.5.2.1 SNI 2847:2013)
ρmin= 1,4 = 1,4 = 0,0035

𝑓𝑦400
ρperlu<ρmin<ρmaks , maka digunakan ρmin = 0,0035

LUAS TULANGAN
As= ρ x b x d
= 0,0035 × 1000 × 325
= 1137,5 mm2
Dipakai tulangan 𝐷16 – 150 ( As pakai= 1340mm2)
d pakai = h – selimut beton - 1 x diameter tulangan

2
= 400 – 75 – 1 x 16
2
= 317 mm
TULANGAN BAGI
Luas tulangan As = ρ x b x d
= 0,0018 ×1000× 317
= 570,6 mm2
Dipakai tulangan Ø16 − 300 ( As = 804,20 mm2 )
Pemeriksaan Kekuatan Penampang

𝐴𝑠.𝑓𝑦 1340×400
a = =
0,85.𝑓𝑐′.𝑏0,85×35×1000
=18,02 mm
𝑎
Mn = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦. (𝑑 − 2)
18.02
= 1340 × 400 × (317 − ) x 10-6
2
=165,083 kNm
Mr = ∅ 𝑥 𝑀𝑛
= 0,9 x 165,083 kNm
= 148,575 kNm
Mr = 148,575 kNm > Mu = 96,0877kNm (Ok)
TABEL PERENCANAAN PONDASI

ARA KETERANGA
DAERAH PONDASI ARAH X
HY N
1075,96
Pu (kN) 1075,961 1 OK
Mu (kN/m) 32,215 90 OK
Tegangan ijin tanah (σ) (kN/m2) 200 200 OK
Berat jenis tanah (ɣ) (kN/m3) 16 16 OK
Dimensi pondasi (mm) / bujur sangkar 2600 2600 OK
Tebal pondasi (mm) 400 400 OK
Tulangan stek 8D25 8D25 OK
Panjang penyaluran tulangan stek (mm) 450 450 OK
tulangan utama D16-150 D16-150 OK
Tulangan pondasi
tulagan bagi D10-300 D10-300 OK
PERENCANAAN SLOOF MEMANJANG (30 X 50)
Direncanakan :
Dimensi sloof Tulangan Sengkang: 30/50

Fc’
Fy : Ø10 mm
Selimut beton : 35 Mpa
: 400 Mpa
: 40 mm
- perbandingan kekakuan sloof terhadap kolom

( 1 𝑥30𝑥503)
(EI/L) sloof = 12= 520,833 𝐾𝑁/𝑐𝑚
600
( 1 𝑥50𝑥50³)
(EI/L) kolom = 12= 1183,712 𝐾𝑁/𝑐𝑚
(500−60)
(EI/L) kolom > (EI/L) sloof (OK)
1. Pembebanan sloof
- akibat beban mati Berat sendiri sloof Berat dinding bata
= 0,3 m x 0,5 m x 2400 kg/m3 = 360 kg/m

= 0,15 m x (5-0,6) x 650 kg/m3 = 429 kg/m
+
qd = 789 kg/m
Akibat beban hidup ql = 0
Beban terfaktor (qu)
= 1,4 qd
= 1,4 x 789 kg/m
= 1104,6 kg/m
= 11,046 KN
PERENCANAAN PENULANGAN SLOOF MEMANJANG (30/50)
DAERAH TUMPUAN
Mu
= 18,765 KNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar program STAAD Pro)
= 300 mm
= 500 mm
b=h 35 Mpa
= 400 Mpa
Fc’
Fy
drencana = 500 – 70 = 430 mm

1. TULANGAN POKOK
- untuk menghitung kebutuhan tulangan pada sloof digunkan perhitungan rho minimum
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

fy400
LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 300 x 430
= 451,5 mm2
= 500 – 40 – 10 – ½ x 13 = 443,5 mm
d pakai = 443,5 mm > d rencana = 430 mm (OK) Kontrol :
As = 531 mm2 Fy = 400 Mpa Fc’ = 35 Mpa
a= As x fy= 531 × 400 = 23,79 mm

0,85 x fc′ x b 0,85×35×300
Mn = As x Fy x (d − 𝑎)
2
= 531 × 400 × (443,5 − 23,79 )x 10-6

2
= 91,67 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 91,67 kNm
= 82,5 kNm
Mr = 𝟖𝟐, 𝟓 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 18,765 kNm (aman)
DAERAH LAPANGAN
Mu
= 13,659 KNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar program STAAD Pro)
b= 300 mm
h= 500 mm
Fc’= 35 Mpa
Fy= 400 Mpa
drencana = 500 – 70 = 430 mm

1. TULANGAN POKOK
- untuk menghitung kebutuhan tulangan pada sloof digunkan perhitungan rho minimum
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

fy400
LUAS TULANGAN
As =ρxbxd
= 0,0035 x 300 x 430
= 451,5 mm2

= 500 – 40 – 10 – ½ x 13 = 443,5 mm
d pakai = 443,5 mm > d rencana = 430 mm (OK) Kontrol :
As = 531 mm2 Fy = 400 Mpa Fc’ = 35 Mpa
a= As x fy= 531 ×400 = 23,79 mm

0,85 x fc′ x b 0,85×35×300
Mn = As x Fy x (d − 𝑎)
2
= 531 × 400 × (443,5 − 23,79 )x 10-6

2
= 91,67 kNm
Mr = ∅ x Mn
= 0,9 x 91,67 kNm
= 82,5 kNm
Mr = 𝟖𝟐, 𝟓 𝐤𝐍𝐦 > Mu = 13,659 kNm (aman)
PERHITUNGAN TULANGAN GESER SLOOF MEMANJANG (30/50)
= 300 mm
= 500 mm
bw h =Fc’
35Fy
Mpa
d = 400 Mpa
= 500 – 70
= 430 mm
Perhitungan tulangan geser untuk sloof didasarkan pada jarak minimum

S= d /2
= 430/2
= 215 mm
Jadi, S = 215 mm = 200 mm ( Dipasang ϕ10 – 200 )
TABEL PENULANGAN SLOOF MEMANJANG
Tumpuan 18,765 kN-m 531 mm² 4D13 mm
Lapangan 13,659 kN-m 531 mm² 4D13 mm
Sengkang 26,783 - ϕ10 – 200
PERENCANAAN SLOOF MELINTANG (30 X 50)
Direncanakan :
Dimensi sloof : 30/50 Tulangan Sengkang : Ø10 mm Fc’ : 35 Mpa
Fy : 400 Mpa
Selimut beton : 40 mm 503
-perbadingan kekakuan sloof terhadap kolom
( 1 ×30 × 503)
(EI/L) sloof = 12= 347,222 kN/cm
900
( 1 ×50 × 503)
(EI/L) kolom = 12= 1183,712 kN/cm
500−60
(EI/L) kolom > (EI/L) sloof (OK)
1. Pembebanan sloof
- akibat beban mati
Berat sendiri sloof= 0,3 m x 0,5 m x 2400 kg/m3= 360 kg/m
Berat dinding bata= 0,15 m x (5-0,6) x 650 kg/m3 = 429 kg/m

+
qd = 789 kg/m
Akibat beban hidup ql = 0
Beban terfaktor (qu)
= 1,4 qd
= 1,4 x 789 kg/m
= 1104,6 kg/m
= 11,046 KN
PERENCANAAN PENULANGAN SLOOF MELINTANG (30/40)
DAERAH TUMPUAN
Mu = 71,81 KNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar program STAAD Pro)
b = 300 mm h = 500 mm Fc’ = 35 Mpa
Fy = 500 Mpa
drencana = 500 – 70 = 430 mm
TULANGAN POKOK
-untuk menghitung kebutuhan tulangan pada sloof digunkan perhitungan rho minimum
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

𝑓𝑦400
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 x 300 x 430
= 451,5 mm2
= 500 – 40 – 10 – ½ x 13 = 443,5 mm
Kontrol :
As = 531 mm2 Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
a= = 531 𝑥 400
0,85 𝑥 𝑓𝑐′𝑥 𝑏0,85 𝑥 35𝑥 300
= 23,798 mm
Mn = As x fy x (𝑑 − 23,798) x 10-6
2
= 91,672 kNm
Mr = ∅ x Mn = 0,9 x 91,672 kNm = 82,506 kNm
Mr = 82, 506 kNm > Mu = 71,81 kNm (aman)
DAERAH LAPANGAN
Mu = 78,813 KNm (Diambil dari momen tumpuan terbesar

program STAAD Pro)
= 300 mm h = 500 mm
drencana = 500 – 70 = 430 mm
TULANGAN POKOK
-untuk menghitung kebutuhan tulangan pada sloof digunkan perhitungan rho minimum
ρ Min = 1,4 = 1,4 = 0,0035

𝑓𝑦400
LUAS TULANGAN
As = ρ x b x d
= 0,0035 x 300 x 430
= 451,5 mm2
= 400 – 40 – 10 – ½ x 13 = 443,5 mm
Kontrol :
As = 531 mm2 Fy = 400 Mpa
Fc’ = 35 Mpa
𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
a= = 531 𝑥 400
0,85 𝑥 𝑓𝑐′𝑥 𝑏0,85 𝑥 35𝑥 300
= 23,798 mm
Mn = As x fy x (𝑑 − 23,798) x 10-6
2
= 91,672 kNm
Mr = ∅ x Mn = 0,9 x 91,672 kNm = 82,506 kNm
Mr = 82, 506 kNm > Mu = 71,81 kNm (aman)
PERHITUNGAN TULANGAN GESER SLOOF MELINTANG (30/50)
= 300 mm
= 500
bw h Fc’ Fy mm
d
= 35 Mpa
= 400 Mpa
= 500 – 70 = 430 mm
-Perhitungan tulangan geser untuk sloof didasarkan pada jarak minimum

= d /2
= 430/2
= 215 mm
Jadi, S = 215 mm = 200 mm ( Dipasang ϕ10 – 200)

TABEL PENULANGAN SLOOF MEMANJANG
Tumpuan 71,810 kN-m 531 mm² 4D13 mm
Lapangan 78,813 kN-m 531 mm² 4D13 mm
Sengkang 57,686 kN - ϕ10 – 200
LAMPIRAN –
1 ANALISA
STATIKA
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Software licensed to
Job Title BALOK ANAK ATAP MELINTANG 20/30 Ref Clie
Date
nt I
/Tim
e
12-
Jun
-
202
0
10:
33
Job
Inform
ation
Name: ASOK
Date: 0
Structure Type PLANE FRAME

Number of Node
Number of Elem
Number of Basic
Number of Comb
Included in
All The Whole Structure this printout
are data for:
Included in
this printout
are results
for load
cases:
Type
1 = 4.5 m 2 = 4.5 m 3 = 4.5 m 4 = 4.5 m 5 = 4.5 m Primary

Y
Z X
Load 1
SOAL
Nodes
Node
Print Time/Date: 12/06/2020 10:44 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) Print Run 1 of

20.07.11.33
1 0.000 0.000
2 4.500 0.000
3 9.000 0.000
4 13.500 0.000
5 18.000 0.000
6 22.500 0.000

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
Date
nt I
/Tim
e
12-
Jun
-
202
0
10:
33
Beams
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Sectio
n
Proper
ties
Prop Se
1 Rect 0.20
Suppo
rts
Node X
(kN/mm)
1 Fixed
2 Fixed
3 Fixed
4 Fixed
5 Fixed
6 Fixed
Y
Z X
L
o
a
d

20.07.11.33
BEBAN MERATA

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
Date
nt I
/Tim
e
12-
Jun
-
202
0
10:
33
Beam
Maxim
um
Mome
nts
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
Max: 29.362 kNm Max: 29.362 kNm
Max: 22.052 kNm
4 4
5 5
Y
Z X Load 1 : Bending Z
Moment - kNm
MOMEN
Beam
Maxim
um
Shear
Forces
Distances to
20.07.11.33
maxima are given from beam end A.
Beam Node A Length L/C
(m)
1 1 4.500 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
Max -ve
Max -ve
Max -ve
Max -ve

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT 4
Part
Job Title BALOK ANAK ATAP MELINTANG 20/30 Ref
By Dat e03-May-20
DHINA PUTRI ASO Chd IR ERWIN ROM ME
Client IR ERWIN ROMMEL File Structure1.std Date/Time 12-Jun-2020 10:33
Max: 37.547 kN
Max: 32.647 kN Max: 31.022 kN
Y
Max: -32. 6 4 7 k N
Z X Max: -37.547 kN L o a d 1 :
Shear Y
Force - kN
GAYA LINTANG

20.07.11.33
Job Title:BALOK ANAK ATAP MELINTANG 20/30 Client:IR ERWIN ROMMEL
Engineer:DHINA PUTRI ASOKA & AISYAH PRAMESWARI K
STAAD PLANE
START JOB INFORMATION
ENGINEER DATE 03-May-20
ENGINEER NAME DHINA PUTRI ASOKA & AISYAH PRAMESWARI K
JOB NAME BALOK ANAK ATAP MELINTANG 20/30
CHECKER NAME IR ERWIN ROMMEL
JOB CLIENT IR ERWIN ROMMEL
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KG
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 4.5 0 0; 3 9 0 0; 4 13.5 0 0; 5 18 0 0; 6 22.5 0 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 2; 2 2 3; 3 3 4; 4 4 5; 5 5 6;
DEFINE MATERIAL START
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.21467e+009
POISSON 0.17
DENSITY 2402.62
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 2.81228e+006
END DEFINE MATERIAL
MEMBER PROPERTY AMERICAN
1 TO 5 PRIS YD 0.2 ZD 0.2
CONSTANTS
MATERIAL CONCRETE ALL
SUPPORTS
1 TO 6 PINNED
LOAD 1 LOADTYPE Live REDUCIBLE TITLE BEBAN
MEMBER LOAD
1 TO 5 UNI GY -1405.96
PERFORM ANALYSIS PRINT ALL
FINISH
C:\Users\WINDOW~1\AppData\Local\Temp\Rar$DIa0.936\Structure1.std [12/06/2020 10:32] Page 1 of 1

Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Job Title BALOK ANAK ATAP MEMANJANG 20/40 Ref Cli
Job
Inform
ation
Name: ASOK
Date: 1

Number of Node
Number of Elem
Number of Basic
Number of Comb
Included in
are data for:
Included in
this printout
are results
for load
cases:
Type
Primary
0.7 m3 m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 3 m0.7 m
Y
Z X
Load 1
DIMENSI

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
Nodes
Node
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Beams
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 8
8 9
9 10
10 11
Sectio
n
Proper
ties
Prop Se
1 Rect 0.40
Suppo
rts
Node X
(kN/mm)
2 Fixed
3 Fixed
4 Fixed
5 Fixed
6 Fixed

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
1
BEBA
N:
Node
Loads
Node FX
(kN
8 -
9 -
10 -
11 -
1
BEBA
N:
Beam
Loads
Beam Ty
1 UNI
2 UNI
3 UNI
4 UNI
5 UNI
6 UNI
7 UNI
8 UNI
9 UNI
10 UNI
-9.1
Y
Z X
L
o
a
d
BEBAN

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
4 By DH
Part Chd IR
Beam
Maxim
um
Mome
nts
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 8
8 9
9 10
10 11
Max: 106.684 kNm Max: 72.291 kNm Max: 106.684 kNm

Max: 2.234 kNm Max: 2.234 kNm
Max: -99.231 kNm Max: -99.231 kNm
Y
Moment - kNm
MOMEN

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
5 By DH
Part Chd IR
Beam
Maxim
um
Shear
Forces
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 8
8 9
9 10
10 11
Max: 70.642 kN Max: 82.318 kN

Max: 47.502 kN Max: 59.178 kN
Max: -6.384 kN Max: 6.384 kN
Max: -59.178 kN Max: -47.502 kN
Max: -82.318 kN Max: -70.642 kN
Y
Z X Load 1 : Shear Y
Force - kN
GAYA
LINTANG

20.07.11.33
Job Title:BALOK ANAK ATAP MEMANJANG 20/40 Client:IR ERWIN ROMMEL
STAAD PLANE
ENGINEER DATE 18-Apr-20
JOB NAME BALOK ANAK ATAP MEMANJANG 20/40
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KG
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 0.7 0 0; 3 6.7 0 0; 4 12.7 0 0; 5 18.7 0 0; 6 24.7 0 0; 7 25.4 0 0;
8 3.7 0 0; 9 9.7 0 0; 10 15.7 0 0; 11 21.7 0 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 2; 2 2 8; 3 3 9; 4 4 10; 5 5 11; 6 6 7; 7 8 3; 8 9 4; 9 10 5; 10 11 6;
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.21467e+009
POISSON 0.17
DENSITY 2402.62
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 2.81228e+006
END DEFINE MATERIAL
1 TO 10 PRIS YD 0.4 ZD 0.2
CONSTANTS
SUPPORTS
2 TO 6 PINNED
LOAD 1 LOADTYPE None TITLE BEBAN
UNIT METER KN
JOINT LOAD
8 TO 11 FY -75.1
MEMBER LOAD
2 TO 5 7 TO 10 UNI GY -9.12 0 3
1 6 UNI GY -9.12 0 0.7
FINISH

Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Job Title BALOK ANAK LANTAI MELINTANG 20/30 Ref Cl
D
ie I
nt

20.07.11.33
a in this
t printout
e are
/ J results for
T load
i o cases:
Type
m
e
b
Primary
1
2
I
- n
J
u f
n
- o
2
0
r
2 m
0
a
1
8 t
:
4
i
9 o
n
Name:
Date:

DIMENSI
Number of
Number
Number
Number of
I
All The Whole Structure n
cl
u
d
e
d
i
n
t
4.5 m 4.5 m 4.5 m h 4.5 m 4.5 m
is
p
ri
n
t
o
Y
Z X
u
t Load 1
a
r
e
d
a
t
a
f
o
r:
I
n
cl
u
d
e
d

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a
t Supp
e
orts
/ N
T Node X
i o (kN/mm)
m
e
d 1 Fixed
2 Fixed
e 3 Fixed
1
2
s 4 Fixed
- 5 Fixed
Node
J 6 Fixed
u
n 1
- 2
2 3 1
0
2
4 BEB
5
0
6 AN :
1 Bea
8
: m
B
4
Load
9 e
s
a
Beam
m
s 1 UNI
2 UNI
Beam
3 UNI
4 UNI
1
5 UNI
2
3
4
5
S
e
c
t
i
o
n
P
r
o
p
e
r
t
i
e
s
Prop

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a ma are
t given
e from
/ beam end
T A.
i Beam Node A
m
e
1 1
-3 .151 kN/m -3 .151 kN/m -3 .151 kN/m -32.151 kN/m -3 .151 kN/m
2
1 2
2 2
2
-
3 3
J
u
n 4 4
-
Y
2 Z 5 5
0 L
X
2 o
a
0 d
1
8
:
4
9
B
E
B
A
N
B
e
a
m
MOMEN
M
a
x
i
m
u
m
M
o
m
e
n
t
Max: 68.390 kNm Max: 68.390 kNm
Max: 51.449 kNm
s
Y D
Z X
is Load 1 : Bending Z
Moment - kNm
t
a
n
c
e
s
t
o
m
a
xi

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
4 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a Beam Node A
t
e
1 1
/ B
T
i e 2 2
m
e
a 3 3
m
1 4 4
2
- M 5 5
J
u
a
n
-
x
2 i
0
2 m
0
u
1
8
m
:
4
9
S
h
e
a
r
F
o GAYA
r LINTANG
c
e
s
Max: 76.104 kN Max: 72.340 kN Max: 87.537 kN
Max: -87.537 kN Max: -76.104 kN
D
is
Y
Z X t Load 1 : Shear Y
a Force - kN
n
c
e
s
t
o
m
a
xi
m
a
a
r
e
g
iv
e
n
fr
o
m
b
e
a
m
e
n
d
A
.

20.07.11.33
Job Title:BALOK ANAK LANTAI MELINTANG 20/30 Client:IR ERWIN ROMMEL
STAAD PLANE
JOB NAME BALOK ANAK LANTAI MELINTANG 20/30
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KN
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 4.5 0 0; 3 9 0 0; 4 13.5 0 0; 5 18 0 0; 6 22.5 0 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 2; 2 2 3; 3 3 4; 4 4 5; 5 5 6;
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.17185e+007
POISSON 0.17
DENSITY 23.5616
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 27579
END DEFINE MATERIAL
1 TO 5 PRIS YD 0.3 ZD 0.2
CONSTANTS
SUPPORTS
1 TO 6 PINNED
LOAD 1 LOADTYPE Live TITLE BEBAN
MEMBER LOAD
1 TO 5 UNI GY -32.151
FINISH
C:\Users\WINDOW~1\AppData\Local\Temp\Rar$DIa0.820\lantai.std [12/06/2020 18:47] Page 1 of 1

Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Job Title BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG 20/40 Ref Cl
D
ie I
nt

20.07.11.33
a in this
t printout
e are
/ J results for
T load
i o cases:
Type
m
e
b
Primary
1
2
I
- n
J
u f
n
- o
2
0
r
2 m
0
a
1
8 t
:
5
i
7 o
n
Name: DIMENSI
Date:

Number of
Number
Number
Number of
I
All The Whole Structure n
cl
u
d
e
d
0.7 m3 m 3m 3m 3m 3m i 3m 3m 3 m0.7 m
n
t
h
is
Y
Z X p
ri Load 1
n
t
o
u
t
a
r
e
d
a
t
a
f
o
r:
I
n
cl
u
d
e
d

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a
t ies
e
Prop Section
/ N
T
i o 1 Rect 0.40x0.20
m
e
d
e Supp
1
2
s orts
- Node Node X
J
u (kN/mm)
n 1 1 Fixed
- 2 2 Fixed
2 3 3 Fixed
0 4
2 4 Fixed
5 5 Fixed
0
6
1 7
8 8
: 9
5
7 10
11
B
e
a
m
s
Beam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
S
e
c
t
i
o
n
P
r
o
p
e
r
t
20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a
1 UNI
t
2 UNI
e
3 UNI
/ 1 4 UNI
T
i 5 UNI
m
e
B 6 UNI
7 UNI
E 8 UNI
1
2
B 9 UNI
10 UNI
- A
J
u N
n
-
2
0
:
2 N
0
o
1
8 d
:
5
e 0.7 3 3 3m
7 3m 3 m3 0.7 m
L 3 3
o
a
d Y
Z X
L
s o
a
d
Node 1
6
7
8 BEBAN
9
B
E
B
A
N
:
B
e
a
m
L
o
a
d
s
Beam

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
4 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a
t
4 4
e
/ B 5 6
T
i e
6 7
m
e
a
m 7 8
1
2 8 9
- M
J
u
a 9 10
n
-
x 10 5
2 i
0
2 m
0
u
1
8
m
:
5
7
M
o
m
e
n
t
s
D
is
t MOMEN
a
n
c
e
s
t
o
m
a
xi
m
a
a
r
Max: 158.648 kNm e Max: 158.648 kNm
Max: 107.999 kNm
0.7Mmax: 4.8239 mkNm 3m 3m 3 m3 m g 3m 3 m3 mMa0x.7: 4m.829 kNm
Max: -138.256 kNm iv Max: -138.256 kNm
e
n
fr
Y o
Z X
m Load 1 : Bending Z
Moment - kNm
b
e
a
m
e
n
d
A
.
Beam
3
20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
5 By DH
Part Chd IR
D
ie I
nt

20.07.11.33
a Beam Node A
t
e
1 1
/ B
T
i e 2 2
m
e
a 3 3
m
1 4 4
2
- M 5 6
J
u
a
6 7
n
-
x
2 i 7 8
0
2 m 8 9
0
u
9 10
1
8
m
: 10 5
5
7
S
h
e
a
r
F
o
r
c
e
s
D
is
t
a
n GAYA
c LINTANG
e
s
t
o
Max: 111.336 kN
m Max: 128.531 kN
Max: 94.453 kN
Max: 77.258 kN 0.7Mmax: -13.739m6 kN
3m
3m
3m 3m a 3m 3m
3 mMa0x.7: 1m3.796 kN Max: -77.258 kN
Max: -111.336 kN
Max: -128.531 kN Max: -94.453 kN
xi
m
a
a
Y r
Z X
e Load 1 : Shear Y
Force - kN
g
iv
e
n
fr
o
m
b
e
a
m
e
n
d
A
.
Print Time/Date: 12/06/2020 19:00 STAAD.Pro V8i (SELECTseries 6) Print Run 10

20.07.11.33
Job Title:BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG 20/40 Client:IR ERWIN ROMMEL
STAAD PLANE
JOB NAME BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG 20/40
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KN
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 6 0 0; 3 12 0 0; 4 18 0 0; 5 24 0 0; 6 3 0 0; 7 9 0 0; 8 15 0 0;
9 21 0 0; 10 -0.7 0 0; 11 24.7 0 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 6; 2 2 7; 3 3 8; 4 4 9; 5 6 2; 6 7 3; 7 8 4; 8 9 5; 9 10 1; 10 5 11;
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.17185e+007
POISSON 0.17
DENSITY 23.5616
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 27579
END DEFINE MATERIAL
1 TO 10 PRIS YD 0.4 ZD 0.2
CONSTANTS
SUPPORTS
1 TO 5 PINNED
MEMBER LOAD
1 TO 10 UNI GY -19.7086
JOINT LOAD
6 TO 9 FY -87.537
FINISH
C:\Users\WINDOW~1\AppData\Local\Temp\Rar$DIa0.080\tubes.std [12/06/2020 18:55] Page 1 of 1

Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Job Title PORTAL MEMANJANG Ref Cli
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
Job
Inform
ation
Name: ASOK
Date: 0

Number of Node
Number of Elem
Number of Basic
Number of Comb
Included in
are data for:
Included in
this printout
are results
for load
cases:
Type
Primary
0.7 m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 0. 7
4m 4m 4m 4m 4m
0.7 m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 3m 0.
5m 5m 5m 5m 5m m
Load 1
Y
Z X

20.07.11.33
DIMENSI

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
Nodes
Node
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Beams
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 16
7 6
8 7

20.07.11.33
9 8 26 3.000 1 0
10 10 17 0.700 1 0
11 9 27 3.000 1 0
12 6 11 4.000 2 0
13 7 12 4.000 2 0
14 8 13 4.000 2 0
15 9 14 4.000 2 0
16 10 15 4.000 2 0

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
Beams
Cont...
Beam Node A
17 18
18 11
19 12
20 13
21 14
22 15
23 20
24 21
25 22
26 23
27 24
28 25
29 26
30 27
Sectio
n
Proper
ties
Prop Se
1 Rect 0.60
2 Rect 0.50
Suppo
rts
Node X
(kN/mm)
1 Fixed
2 Fixed
3 Fixed
4 Fixed
5 Fixed

20.07.11.33
1 BEBAN : Node Loads
Node FX FY FZ MX
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
20 - -75.100 - -
21 - -75.100 - -
22 - -75.100 - -
23 - -75.100 - -
24 - -175.100 - -
25 - -175.100 - -
26 - -175.100 - -
27 - -175.100 - -

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
4 By DH
Part Chd IR
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
1
BEBA
N:
Beam
Loads
Beam Ty
6 UNI
7 UNI
8 UNI
9 UNI
10 UNI
11 UNI
17 UNI
-75.100 kN -75.100 kN -75.100 kN -75.100 kN
18 UNI
-11.-21910.2k9N0/mkN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m -11.290 kN/m
19 UNI
20 UNI
-175.100 kN -175.100 kN -175.100 kN -175.100 kN
21 UNI
-25.-12356.1k3N6/mkN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m -25.136 kN/m
22 UNI
23 UNI
24 UNI
25 UNI
26 UNI
Y
Z X
27 UNI
Load 1
28 UNI
29 UNI
30 UNI

20.07.11.33
BEBAN

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
5 By DH
Part Chd IR
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
Beam
Maxim
um
Mome
nts
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 16
7 6
8 7
9 8
10 10
11 9
12 6
13 7
14 8
15 9
16 10
17 18

20.07.11.33
Max -ve
18 11 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
19 12 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
20 13 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
21 14 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
22 15 0.700 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
23 20 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
24 21 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT 6
Part
Job Title PORTAL MEMANJANG Ref
By Dat e08-May-20
Beam Maximum Moments Cont...

Beam Node A Length L/C d Max My d Max Mz
(m) (m) (kNm) (m) (kNm)
25 22 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 90.240
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -73.151
26 23 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 70.055
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -79.896
27 24 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 224.753
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -183.967
28 25 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 204.938
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -167.927
29 26 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 210.734
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -167.927
30 27 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 3.000 158.837
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -183.967

Max: 2.766 kNm Max: 0 kNm Max: 2.766 kNm
Max: -79.896 kNm Max: -79.896 kNm
MMaxaM:x6a: 4x6.:.21-48528.k4kN3N7mkNm Maaxx:: 9-4.6.39263kkNNmm Max: 0 kNm MMaaxx:: 4-
9.3.62936kkNNmm MaMxMa: x8a:8x6.:4.-1365748.k2kN4Nm2mkNm Max: -183.967 kNm
Max: -183.967 kNm
Y
Moment - kNm
MOMEN
Beam Maximum
Beam Node A Length Shear
L/CForces d Max Fz d Max Fy
Distances to maxima are(m)
given from beam end A. (m) (kN) (m) (kN)
1 1 5.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -19.291
2 2 5.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 0.000 1.219
Max -ve 0.000 0.000
3 3 5.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 0.000 0.000
Max -ve 0.000 0.000
4 4 5.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000
Max -ve 0.000 0.000 0.000 -1.219
5 5 5.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 0.000 19.291
Max -ve 0.000 0.000
6 16 0.700 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000
Max -ve 0.000 0.000 0.700 -17.595
7 6 3.000 1:BEBAN Max +ve 0.000 0.000 0.000 151.972

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
7 By DH
Part Chd IR
Da
I
ent
te/
Ti
m
e
1
2-
J
u
n-
2
0
2
0
1
9:
0
9
Beam
Maxim
um
Shear
Forces
Cont...
Beam Node A
8 7
9 8
10 10
11 9
12 6
13 7
14 8
15 9
16 10
17 18
18 11
19 12
20 13
21 14
22 15
23 20
24 21

20.07.11.33
25 22 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
26 23 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
27 24 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
28 25 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
29 26 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
30 27 3.000 1:BEBAN Max +ve
Max -ve

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT 8
Part
Job Title PORTAL MEMANJANG Ref
By Dat e08-May-20
Max: 66.919 kN Max: 71.399 kN Max: 71.441 kN Max: 75.921 kN

Max: -7.903 kN Max: 7.903 kN
Max: -75.921 kN Max: -71.441 kN Max: -71.399 kN Max: -66.919 kN
Max: 151.972 kN Max: 163.924 kN Max: 161.992 kN Max: 173.944 kN
MMaaxx: :-1-378.5.9351kkNN Max: 4.130 kN Max: 0 kN Max: -4.129 kN MMaaxx: :3187.9.53915kkNN
Max: -173.944 kN Max: -161.992 kN Max: -163.924 kN Max: -151.972 kN
Y
Force - kN
Max: -19.291 kN Max: 1.219 kN Max: 0 kN Max: -1.219 kN Max: 19.291 kN
GAYA LINTANG

20.07.11.33
Job Title:PORTAL MEMANJANG Client:IR ERWIN ROMMEL
STAAD PLANE
JOB NAME PORTAL MEMANJANG
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KN
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 6 0 0; 3 12 0 0; 4 18 0 0; 5 24 0 0; 6 0 5 0; 7 6 5 0; 8 12 5 0;
9 18 5 0; 10 24 5 0; 11 0 9 0; 12 6 9 0; 13 12 9 0; 14 18 9 0; 15 24 9 0;
16 -0.7 5 0; 17 24.7 5 0; 18 -0.7 9 0; 19 24.7 9 0; 20 3 9 0; 21 9 9 0;
22 15 9 0; 23 21 9 0; 24 3 5 0; 25 9 5 0; 26 15 5 0; 27 21 5 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 6; 2 2 7; 3 3 8; 4 4 9; 5 5 10; 6 16 6; 7 6 24; 8 7 25; 9 8 26; 10 10 17;
11 9 27; 12 6 11; 13 7 12; 14 8 13; 15 9 14; 16 10 15; 17 18 11; 18 11 20;
19 12 21; 20 13 22; 21 14 23; 22 15 19; 23 20 12; 24 21 13; 25 22 14; 26 23 15;
27 24 7; 28 25 8; 29 26 9; 30 27 10;
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.17185e+007
POISSON 0.17
DENSITY 23.5616
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 27579
END DEFINE MATERIAL
6 TO 11 17 TO 30 PRIS YD 0.6 ZD 0.3
1 TO 5 12 TO 16 PRIS YD 0.5 ZD 0.5
CONSTANTS
SUPPORTS
1 TO 5 FIXED
JOINT LOAD
24 TO 27 FY -175.1
20 TO 23 FY -75.1
MEMBER LOAD
6 TO 11 27 TO 30 UNI GY -25.136
17 TO 26 UNI GY -11.29
FINISH

Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
1 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Job Title PORTAL MELINTANG
Job
Inform
ation
Name: ASOK
Date: 0

Number of Node
Number of Elem
Number of Basic
Number of Comb
Included in
are data for:
Include
d in this
printout
are
results
for load
cases:
Type
Primary
4.5 m 4.5 m 4.5 m 4.5 m 4.5 m
4m 4m 4m 4m
4.5 m 4.5 m 4.5 m 4.5 m 4.5 m
5m 5m 5m 5m
Load
1
Y
Z X
DIMEN
SI

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
2 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Nodes
Node
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Beams
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 5
9 6
10 7
11 8
12 9
13 10
14 11
15 13
16 14
17 15
18 16
Sectio
n
Proper
ties
Prop Se
1 Rect 0.60
2 Rect 0.50

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
3 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Suppo
rts
Node X
(kN/mm)
1 Fixed
2 Fixed
3 Fixed
4 Fixed
1
BEBA
N:
Node
Loads
Node FX
(kN
13 -
14 -
15 -
16 -
1
BEBA
N:
Beam
Loads
Beam Ty
5 UNI
6 UNI
7 UNI
12 UNI
13 UNI
14 UNI
15 UNI
16 UNI
17 UNI
18 UNI
4.5 m 4. 4. 4. 4.5 m
5 5 5
m m m
5m
5m
20.07.11.33
5m
5m
Y
L
Z X
o
a
d
BEBAN

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
4 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Beam
Maxim
um
Mome
nts
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 5
9 6
10 7
11 8
12 9
13 10
14 11
15 13
16 14
17 15
18 16

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
5 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Max: 282.142 kNmMax: 282.142 kNm

Max: 82.781 kNm
Max: 481.020 kNmMax: -275.091 kNmMax: 519.055 kNmMax: 519.055 kNmMax: -275.091 kNmMax: 481.020 kNm
Max: 147.255 kNm

Max: 192.M35ax:kN-1 288.669mkNmMax: 23M0a.7x0:3-1k4N1m.09M8akxN: m14M1a.0x9:8-2k3N0m.703 kNmMax: 288.M66a9x:k-N1m92.351 kNm
Y
Moment - kNm
MOMEN
Beam
Maxim
um
Shear
Forces
Distances to
maxima are
given from
beam end A.
Beam Node A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 5
9 6
10 7
11 8
12 9
13 10
14 11

20.07.11.33
15 13 4.500 1:BEBAN Max +ve
Max -ve
16 14 4.500 1:BEBAN Max +ve

20.07.11.33
Job No Sheet No Rev
STAADPRO REPORT Dat
6 By DH
Part Chd IR
Ref Cli
Beam
Maxim
um
Shear
Forces
Cont...
Beam Node A
17 15
18 16
Max: 155.287 kN Max: 161.989 kN

Max: 38.160 kN
Max: -161.989 kN
Max: -155.287 kN
Max: 296.559 kN Max: 305.011 kN
Max: 85.613 kN
Max: -135.162 kN Max: 107.516 kNMax: -107.516 kN Max: 135.162 kN
Max: -305.011 kNMax: -296.559 kN
Y
Force - kN
Max: 57.809 kN
Max: -57.809 kN Max: 42.022 kN Max: -42.022 kN
GAYA
LINTANG

20.07.11.33
Job Title:PORTAL MELINTANG Client:IR ERWIN ROMMEL
STAAD PLANE
JOB NAME PORTAL MELINTANG
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KN
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 9 0 0; 3 13.5 0 0; 4 22.5 0 0; 5 0 5 0; 6 9 5 0; 7 13.5 5 0;
8 22.5 5 0; 9 0 9 0; 10 9 9 0; 11 13.5 9 0; 12 22.5 9 0; 13 4.5 5 0; 14 18 5 0;
15 4.5 9 0; 16 18 9 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 5; 2 2 6; 3 3 7; 4 4 8; 5 5 13; 6 6 7; 7 7 14; 8 5 9; 9 6 10; 10 7 11;
11 8 12; 12 9 15; 13 10 11; 14 11 16; 15 13 6; 16 14 8; 17 15 10; 18 16 12;
ISOTROPIC CONCRETE
E 2.17185e+007
POISSON 0.17
DENSITY 23.5616
ALPHA 1e-005
DAMP 0.05
TYPE CONCRETE
STRENGTH FCU 27579
END DEFINE MATERIAL
5 TO 7 12 TO 18 PRIS YD 0.6 ZD 0.3
1 TO 4 8 TO 11 PRIS YD 0.5 ZD 0.5
CONSTANTS
SUPPORTS
1 TO 4 FIXED
MEMBER LOAD
5 TO 7 15 16 UNI GY -38.05
12 TO 14 17 18 UNI GY -16.96
JOINT LOAD
13 14 FY -259.12
15 16 FY -164.636
FINISH

LAMPIRAN – 2
GAMBAR
PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
A B C D E UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
600 600 600 600
REVISI
1
R. PERALATAN
450
±0.00m
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
R. OPERATOR
450

±0.00m
LEMBAGA
2
450
3
DOSEN PEMBIMBING PARAF
300
NAIK
600
MAHASISWA PARAF
Dhina Putri Asoka

BORDES
(201810340311203)
6
Aisyah Prameswari
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA
DENAH LANTAI 1
SKALA 1:100 DENAH LANTAI 1 1:100
FAKULTAS TEKNIK
A B C D E JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
600 600 600 600 MALANG
1 REVISI
R. OPERATOR
300
±4.00m
371,78
R. KANTOR JUDUL TUGAS

±4.00m
TUGAS BESAR
2 LEMBAGA
221,78
3
71,78

TURUN
600
MAHASISWA PARAF
6 Dhina Putri Asoka

(201810340311203)
Aisyah Prameswari
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA

DENAH LANTAI 2
SKALA 1:100
DENAH LANTAI 2 1:100
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
A B C D E MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
LEMBAGA
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
3 DOSEN PEMBIMBING PARAF
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
MAHASISWA PARAF
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
Dhina Putri Asoka

(201810340311203)
6 Aisyah Prameswari
(201810340311233)
PLAT ATAP JUDUL GAMBAR

SKALA 1:100 SKALA
RENCANA PLAT 1:100

ATAP
FAKULTAS TEKNIK
A B C D E UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
1
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
LEMBAGA
2
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
3
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200
Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 MAHASISWA PARAF
Dhina Putri Asoka

(201810340311203)
6
Aisyah Prameswari
(201810340311233)
PLAT LANTAI JUDUL GAMBAR

SKALA 1:100 SKALA
RENCANA PLAT 1:100

LANTAI
FAKULTAS TEKNIK
KETERANGAN :
B1 = B2= B3 = UNIVERSITAS
30/60 B4 = 20/40 MUHAMMADIYAH
600 600 600 600
B5 = 20/30 MALANG
300
300 300 300 300 300 300 300 K1 = REVISI
50/50
B3 KANTILEV
ER = 10/70
B
2
B2
B
2
B2
B
2
B2
B
2
B2
B
3
K
1
K
1
K
1
K
1
K
1
B1 B5 B1
450
B5 B1 B5
B1 B5 B1
B3
B
B4 B4 B
900
4 JUDUL T
B4
B4 B1
B B
B 4 STRUK
B1 1
450
B1 BETO
B5 B BERTUL
B5 5 B1
B5
B3 K
R
LEMBAGA E SK
B2 B2 B2 B2 AL
K1 A
K1 K1 K1
RENCANA BALOK &
B1 B5 B1 B5 B1 B5 B1
450
B5 B1 1:1
00
B3
B2 B2 B2 B2 B2
K1 K1
B3 DO
K1 K1 SE
K1
N
PE
MB
IM
BI
NG
PA
RA
F
B5 B5 B5
B1 B1 B1 B1
450
B5 B1
B3 Ir.
B4
B4 B4 B4 Er
900
B4 B4 wi
B3 n
Ro
m
me
l,
M
T
B5 B5
B1 B1
450
PA
MAHASIS
B1 B5 B1 R
B5 B1 AF
B3
B2 B2 B2
(20181
B2 B2 B2
B2 B2 B3 K1 11203)
K1 K1
K1 K1
(20181
034031
FAKULTAS TEKNIK
KETERANGAN :
B1 = B2= B3 = UNIVERSITAS
30/60 B4 = 20/40 MUHAMMADIYAH
600 600 600 600
B5 = 20/30 MALANG
300 300 300 300 300 300 300 300 K1 = 50/50 REVISI
KANTILEVER = 10/70
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
K1 K1 K1 K1 K1
B5 B5
450
B1 B1 B1 B5 B1 B5 B1
900
B4 B4 B4 B4 B4 B4 B4 B4 JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
450
B1 B5 B1 B5 B1 B5 B1 B5 B1 STRUKTUR BETON BERTULANG
LEMBAGA
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2
K1 K1 K1 K1 K1
450
B1 B5 B1 B5 B1 B5 B1 B5 B1
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 DOSEN PEMBIMBING PARAF

K1 K1 K1 K1 K1
450
B5 B5 B5 B5
B1 B1 B1 B1 B1
900
B4 B4 B4 B4 B4 B4 B4 B4
MAHASISWA PARAF
450
B5 B5 B5 B5
B1 B1 B1 B1 B1
Dhina Putri Asoka
(201810340311203)
B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 B2 Aisyah Prameswari
K1 K1 K1 K1 K1 (201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA KOLOM & BALOK LANTAI 2
SKALA 1:100
RENCANA BALOK &
KOLOM LANTAI 2 1:100
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
10 Ø 100 REVISI
A
B
A
B JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
LEMBAGA
PENULANGAN KANTILEVER BALOK ANAK
SKALA 1:20
6D16
300
221,5
200
2D16
200 Ir. Erwin Rommel, MT

200
POTONGAN 1-1
TUMPUAN POTONGAN B-B (UJUNG BEBAS)
SKALA 1:10
POTONGAN A-A (TUMPUAN) MAHASISWA PARAF
SKALA 1:10
Dhina Putri Asoka

(201810340311203)
Aisyah Prameswari
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA
DETAIL
PENULANGAN
1:100
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
10 Ø 100 10 Ø 100
REVISI
10 Ø 100
50 410 30 410
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG
SKALA 1:40
LEMBAGA

2D16
242
242
300
300
2D16
200
200
MAHASISWA PARAF
POTONGAN A-A (TUMPUAN)
POTONGAN B-B (LAPANGAN)
SKALA 1:10
SKALA 1:10 Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
(201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
PENULANGAN BALOK 1:40
ANAK ATAP
MELINTANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 150 10 Ø 150
10 Ø 150
50 260 30 50
260
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
PENULANGAN BALOK ANAK ATAP MEMANJANG LEMBAGA

SKALA 1:40

4D19
400

318,5
400
318,5
4D19
200
200
MAHASISWA PARAF
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
POTONGAN A-A (TUMPUAN) POTONGAN B-B (LAPANGAN) (201810340311204)
SKALA 1:10 SKALA 1:10 (201810340311203)
v Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
ANAK ATAP
MEMANJANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 100 10 Ø 100 10 Ø 100
10 Ø 100
50 410 30 410 JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI MELINTANG

SKALA 1:40 LEMBAGA
6D16
221,5
300
300
221,5
4D16
200
200 MAHASISWA PARAF
POTONGAN 1-1
TUMPUAN
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
SKALA 1:10 POTONGAN B-B (LAPANGAN)
SKALA 1:10 (201810340311203)
Durrotul Nadifah
(201810340311211)
Aisyah Prameswari
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA
DETAIL
ANAK LANTAI
MELINTANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 100 10 Ø 100
10 Ø 100
50 260 30
260 50
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
LEMBAGA
PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI MEMANJANG
SKALA 1:40
6D19
120
120
400
400
318,5
318,5
200 200 6D19
MAHASISWA PARAF
POTONGAN A-A POTONGAN B-B (LAPANGAN)
(TUMPUAN) SKALA 1:10 Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
SKALA 1:10
(201810340311204)
(201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
ANAK LANTAI
MEMANJANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
A
B
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
A LEMBAGA
B
PENULANGAN KANTILEVER BALOK INDUK

SKALA 1:20
7D25
2D16 2D16
300
600
PARAF
512,5
MAHASISWA
300
Dhina Putri Asoka
Mega M.A.R
(201810340311203)
(201810340311204)
POTONGAN B-B (UJUNG BEBAS)
300 SKALA 1:10 Aisyah Prameswari
Durrotul Nadifah
(201810340311233)
(201810340311211)
SKALA 1:10
JUDUL GAMBAR SKALA
DETAIL
PENULANGAN 1:20
KANTILEVER BALOK
INDUK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 150 10 Ø 150
10 Ø 200
JUDUL TUGAS
50 850 50
TUGAS BESAR
STRUKTUR BETON BERTULANG LEMBAGA
PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG

SKALA 1:40
4D25
2D16 537,5
2D16
600
600
MAHASISWA PARAF
537,5
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
300 (201810340311203)
300
4D25 Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
POTONGAN A-A (TUMPUAN) POTONGAN B-B (LAPANGAN)
SKALA 1:10 SKALA 1:10
JUDUL GAMBAR SKALA
DETAIL
INDUK ATAP
MELINTANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
1 Ø 250 1 Ø 250
10 Ø 250 JUDUL TUGAS
50 550 50
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON BERTULANG
LEMBAGA
PENULANGAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG
SKALA 1:40
2D25

2D16 2D16
537,5
600
600
537,5
300
2D25

SKALA 1:10 POTONGAN B-B (LAPANGAN) MAHASISWA PARAF
SKALA 1:10
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
(201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
INDUK ATAP
MEMANJANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75
10 Ø 100
JUDUL TUGAS
50 850 TUGAS BESAR STRUKTUR BETON

50 BERTULANG
LEMBAGA
PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MELINTANG

SKALA 1:40
7D25
2D16
2D16
512,5
600
600
512,5
300
300
6D25 MAHASISWA PARAF
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
POTONGAN A-A (TUMPUAN) POTONGAN B-B (LAPANGAN) (201810340311204)
SKALA 1:10 SKALA 1:10 (201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
INDUK LANTAI
MELINTANG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
10 Ø 125 10 Ø 125
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
10 Ø STRUKTUR BETON BERTULANG LEMBAGA
175
50 550 50
PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG SKALA 1:40
3D25
2D16 DOSEN PEMBIMBING PARAF

2D16
600
600
537,5
537,5
300
300
3D25
POTONGAN A-A (TUMPUAN) POTONGAN B-B (LAPANGAN)
SKALA 1:10 SKALA 1:10 PARAF
MAHASISWA
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
(201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR
SKALA
DETAIL
INDUK LANTAI
MEMANJANG
FAKULTAS TEKNIK
10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250
+900
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250 10 Ø 250
MALANG
400
KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50
REVISI
10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125 10 Ø 125
+500
10 Ø 175 10 Ø 175 10 Ø 175 10 Ø 175
KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50
500
±0.00
Slop 30/50 Slop 30/50 Slop 30/50 Slop 30/50 Slop 30/50
JUDUL TUGAS
Panjang Stek 430mm
tulangan bagi Ø10 - 100

Panjang Stek 430mm

Panjang Stek 430mm

Panjang Stek 430mm

Panjang Stek 430mm

TUGAS BESAR
tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150
600 600 600 600
LEMBAGA
PORTAL MEMANJANG
SKALA 1:100
10 Ø 150 10 Ø 150 10 Ø 150 10 Ø 150 10 Ø 150 10 Ø 150
+900
10 Ø 200 10 Ø 200 10 Ø 200
KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50

400
10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75 10 Ø 75
+500
10 Ø 100 10 Ø 100 10 Ø 100
KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50 KOLOM 50X50

500
MAHASISWA PARAF
Slop 30/50
Dhina
MegaPutri Asoka
M.A.R
±0.00
(201810340311204)
(201810340311203)
Panjang Stek 430mm Panjang Stek 430mm Panjang Stek 430mm Panjang Stek 430mm
tulangan bagi Ø10 - 100 tulangan bagi Ø10 - 100 tulangan bagi Ø10 - 100 tulangan bagi Ø10 - 100
Durrotul
Aisyah Nadifah
Prameswari
tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150 tulangan utama D16 - 150
(201810340311211)
(201810340311233)
900 450 900

JUDUL GAMBAR SKALA
PORTAL MELINTANG
SKALA 1:100
RENCANA PORTAL 1:100

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
LEMBAGA
8D25 8D25
KOLOM LT 1 KOLOM LT 2
SKALA 1:10 SKALA 1:10 Ir. Erwin Rommel, MT
MAHASISWA PARAF
Dhina Putri Asoka

Mega M.A.R
(201810340311203)
(201810340311204)
Aisyah Prameswari
Durrotul Nadifah
(201810340311233)
(201810340311211)
JUDUL GAMBAR SKALA
DETAIL KOLOM 1:10

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
600 600 600 600
REVISI
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D1 -150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D1 -150
450
JUDUL TUGAS
TUGAS BESAR
450
LEMBAGA
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D1 -150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D1 -150

450
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D16-150
D 6-150 D16-150 D16-150 D16-150 D16-150


900
MAHASISWA PARAF
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
(201810340311204)
(201810340311203)
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150
D16-150 D16-150 D16-150 D16-150 D16-150
Durrotul Nadifah
D16-150 D16-150 D16-150 D16-150 D16-150
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
(201810340311233)
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA PONDASI
SKALA 1:100
RENCANA PONDASI 1:100
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MALANG
REVISI
Slop 30/50
D16-150
D16-150
2500
500
JUDUL TUGAS
D16-150
TUGAS BESAR
Panjang Stek 430mm STRUKTUR BETON BERTULANG
D16-150
tulangan bagi D16 - 300 LEMBAGA
A A 2500
tulangan utama D16 - 150

DETAIL PONDASI
SKALA 1:20 POTONGAN A-A
SKALA 1:20
4D13
MAHASISWA PARAF
Mega
Dhina M.A.R
Putri Asoka
500
500
(201810340311204)
443,5
443,5
(201810340311203)
Durrotul Nadifah
Aisyah Prameswari
(201810340311211)
300 300 (201810340311233)
4D13
JUDUL GAMBAR SKALA
SLOP DAERAH TUMPUAN
SKALA 1:10 SLOP DAERAH LAPANGAN
SKALA 1:10
DETAIL PONDASI 1:20

Tubes Dhina (203) - Aisyah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tubes Dhina (203) - Aisyah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS BESAR

STRUKTUR BETON BERTULANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Laporan ini disetujui pada,

Ir. Erwin Rommel, MT

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada :

Malang, 12 Juni 2020

Aisyah Prameswari K Dhina Putri Asoka

NAMA :.P. :•. .... . ...... Qt9..../.t . y....J!. . .... r.-.. . . ..

Dipindai dengan CamScanner

Gambar Denah Lantal 1,2 dan atap Tipe 8

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI

No. TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/PARAF

Malang, 13 Juni 2020

Ir. Erwin Rommel, MT

Jadi, dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 20 x 40 cm

 Balok anak melintang ( L = 4,5 m )

Lebar balok ( b ) =1×h

Jadi, dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 20 x 30 cm

Dimensi balok induk memanjang 25 x 50 cm. yang dipakai 30 x 60 cm

Jadi, dimensi balok induk melintang 35 x 65 cm, yang dipakai adalah

= 600 cm4 x 1,73

1041,667 kg/cm > 1038 kg/cm

Besar pelat minimum berdasarkan SNI-T-15-03-1993 adalah:

Rumus tebal plat maximum adalah:

Untuk pelat lantai direncanakan tebal pelat 120 mm

 Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)

 Beban hidup ( Ruang Pertemuan ) (SNI 1727 2013 tabel 4-1)

 Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)

Perencanaan Penulangan Plat Atap X

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙6 = 1000.78,54 = 299,2 mm

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 314,16 mm2 > 262,5 mm2

Dipakai tulangan ϕ10 – 250 mm (As = 314,16 mm2)

Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 =

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 314,16

Dipakai tulangan ϕ10 – 250 mm (As =

Luas Tulangan Susut

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 =2

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392

Dipakai tulangan ϕ10 – 250 mm (As = 393,7 mm2)

ρmin= 1,4 = 1,4 = 0,0035

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 227,65 mm

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 mm2 > 227,65 mm2

Dipakai tulangan ϕ10 – 200 mm (As = 392,7 mm2)

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 236,21 mm

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 mm2 > 332,5 mm2

Dipakai tulangan ϕ10 – 200 mm (As = 392,7 mm2)

DAERAH TUMPUAN PLAT LANTAI ARAH X

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 392,7 m

Dipakai tulangan ϕ10 – 200 mm (As = 393 mm2)

Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 =

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 147

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 785,4

Dipakai tulangan ϕ10 – 100 mm (As = 785,4mm2)

Digunakan : Tulangan pokok ϕ10 =

Spasi = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 118,105 mm

As = 1000.𝐿𝑢𝑎𝑠 𝜙10 = 1000.78,54 = 785,4 mm2 > 665mm2

Dipakai tulangan ϕ10 – 100 mm (As = 785,4 mm2)

TABEL PENULANGAN PLAT

qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

qu Mu Tulangan Pokok Tulangan Bagi

PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP MELINTANG (20 X 30)

Beban guna atap dasar = 96 kg/m2