Anda di halaman 1dari 6

1.

1    Pengertian Infrastruktur  

Secara umum infrastuktur adalah istilah yang berhubungan maknanya dengan “struktur di
bawah struktur”. Definisi ini mengimplikasikan adanya perbedaan layer dari struktur yang ada,
ibaratnya menyediakan support atau layanan. Dalam dunia fisik, terminologi infrastruktur
mengarah kepada keperluan-keperluan publik, seperti air, gas, pembuangan air, dan layanan
telepon.

1.2 Perangkat Keras.

Perkembangan perangkat keras menunjukkan kecenderungan harga yang semakin


menurun dengan peningkatan kinerja yang semakin meningkat. Hal ini terjadi pada hampir
semua jenis perangkat keras komputer; seperti unit memproses (CPU), memori RAM, dan
harddisk. Unit Input/Output (I/O) seperti Printer, Scanner dan sebagainya mulai dijual
secara komplementer (dalam satu paket). Kecenderungan ini membuat harga komputer
secara lengkap menjadi semakin murah. Komputer pun mulai dibedakan dengan sebutan
Desktop, Netbook dan MAC.
Komponen Piranti Keras / Hardware Komputer, terbagi menjadi :

a.  Komponen Mesin, misalnya Komputer Client / PC, Personal Data Assistant (PDA), Laptop,
dan Server.
b.  Komponen Mainframe.

1.3 Perangkat lunak

Penyedia perangkat lunak aplikasi enterprise terbesar adalah SAP dan Oracle
(yang mengakuisisi PeopleSoft). Juga termasuk dalam kategori ini adalah middleware
perangkat lunak yang disediakan oleh vendor seperti BEA untuk mencapai integrasi yang
utuh dengan menghubungkan sistem aplikasi yang ada di perusahaan.
Komponen Piranti Lunak (Software) Komputer, misalnya Sistem Operasi Microsoft Windows,
Linux, Unix, dan lain-lain.

1.4 Dasar-dasar Businnes Inteligence : basis data & manajemen informasi

Intelegensi Bisnis

            Perangkat-perangkat untuk menggabungkan, menganalisis, dan menyediakan akses


untuk data yang luas untuk membantu pengguna mengambil keputusan bisnis.

Dasar-dasar Intelegensi Bisnis : Basis Data dan Manajemen Informasi yaitu:           

A.    Mengorganisasikan Data Dalam Lingkungan File Tradisional

            Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu,
dan relevan bagi para penggunanya. Informasi yang tepat waktu dapat dipakai oleh pembuat
keputusan ketika dibutuhkan. Informasi yang akurat tidak memiliki kesalahan. Informasi yang
relevan artinya informasi itu sangat berguna dan tepat untuk jenis pekerjaan dan keputusan
yang membutuhkannya. Sistem komputer mengorganisasikan data ke dalam sebuah hierarki
yang dimulai dengan bit dan byte, menuju field, record, dan basis data. Pengelompokan
karakter menjadi sebuah kata, kumpulan kata atau bilangan lengkap dinamakan field.

            Sekumpulan field yang saling berhubungan, berkumpul menjadi sebuah record.


Sekumpulan record yang jenisnya sama dinamakan file. Sekelompok file yang berhubungan
membentuk basis data. Pada banyak organisasi, file data dan sistem cenderung bertumbuh
secara mandiri tanpa rencana menyeluruh untuk perusahaan. Redundandi data adalah adanya
duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama disimpan di dalam lebih dari
satu lokasi. Redundansi data terjadi ketika kelompok yang berbeda dalam organisasi
mendapatkan data yang sama secara independen dan menyimpangnya secara independen
juga. Ketergantungan program data (program data dependency) mengacu pada pasangan data
yang tersimpan dalam file dan program tertentu yang dibutuhkan untuk memperbaharui dan
memelihara file tersebut sehingga perubahan dalam datanya. 

            Sistem file tradisional dapat mengirim laporan terjadwal rutin setelah dilakukan
pemrograman yang ekstensif, tapi tidak dapat mengirim laporan khusus atau merespons
kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu. Karena kendali terhadap data
dan pengelolaannya kurang, akses kepada dan penyebaran dari informasi mungkin tidak dapat
dilakukan. Karena potongan-potongan informasi di dalam bagian yang berbeda dari organisasi
tidak dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka mustahil informasi tersebut dapat
dibagikan atau diakses secara tepat waktu.

B.   Pendekatan Basis Data Terhadap Pengelolaan Data

            Basis data (database) adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak
aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. Sistem
manajemen berbasis data (database management system-DBMS) adalah peranti lunak yang
memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan
menyediakan akses data bagi program aplikasi. Jenis DBMS yang paling populer dewasa ini
untuk PC juga untuk komputer yang lebih besar dan mainframe adalah DBMS relasional.
Sebuah DBMS hierarkis memodelkan hubungan banyak ke banyak. Sebuah DBMS berorientasi
objek (objek oriented DBMS) menyimpan data dan prosedur yang menganggap data tersebut
sebagai objek yang secara otomatis dapat diambil kembali dan dibagikan.

C.    Menggunakan Basis Data untuk meningkatkan kinerja bisnis dan proses pengambilan
keputusan.

            Perusahaan menggunakan basis data untuk melacak transaksi dasar, seperti membayar
pemasok, memproses pesanan, melacak pelanggan, dan membayar gaji karyawan. Tapi
perusahaan juga membutuhkan basis data untuk menyediakan informasi yang akan
membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih efisien, dan membantu manajer dan
karyawan membuat keputusan lebih baik.

            Gudang data (data warehouse) adalah basis data yang menyimpan data yang sekarang
dan terdahulu yang mungkin dimintai oleh para pembuat keputusan di seluruh perusahaan.
            Data Mark adalah subset dari gudang data yang didalamnya terdapat ringkasan atau
porsi data perusahaan yang sangat terfokus, ditempatkan dalam basis data terpisah untuk
suatu populasi atau pengguna tertentu. Perangkat-perangkat  untuk menggabungkan,
menganalisis, dan menyediakan akses untuk data yang luas untuk membantu pengguna
mengambil keputusan bisnis yang lebih baik sering disebut sebagai intelegensi bisnis (business
intelegence).

D.  Mengelola Sumber Data

            Kebijakan informasi (information policy) menentukan aturan-aturan organisasi dalam


hal pembagian, penyebaran, perolehan, standarisasi, klasifikasi, dan penyimpanan dari
informasi. Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan dan
prosedur yang mengatur data sebagai sumber daya organisasi. Analisis kualitas data sering
dimulai dengan audit kualitas data (data quality audit) yang merupakan survei terstruktur atas
akurasi dan tingkat kelengkapan dari data dalam sebuah sistem informasi.

            Pembersihan data (data cleaning atau data scrubing) adalah kegiatan mendeteksi dan
mengoreksi data dalam basis data yang tidak benar, tidak lengkap, formatnya tidak tepat, atau
berlebihan. Pembersihan data tidak hanya mengoreksi kesalahan, tetapi juga menekankan
antara sekumpulan data yang berbeda yang berasal dari sistem informasi yang terpisah.

KASUS : Dasar-dasar Business Inteligence : Basis Data & Manajemen Informasi

Penerapan business intelligence pada Industri Perbankan

            Contoh penerapan business intelligence pada industri perbankan adalah customer


relationship management, customer credit analysis, risk management, credit card analysis,
customer segmentation, dll (Hair, 2007), (Dan, 2008). Peranan business intelligence dalam
kegiatan bisnis dapat menyediakan layanan yang lebih personal kepada pelanggan dan secara
radikal meningkatkan kualitas servis dari bank tersebut. Pengelola produk perbankan bersaing
dalam mendesain produk dan layanan yang dapat menjawab setiap kebutuhan suatu segmen
tertentu.

            Salah satu penerapan customer credit analysis adalah penerapan model penilaian kredit


nasabah (Ince & Aktan, 2009). Penilaian kredit nasabah merupakan kegiatan paling penting
untuk mengevaluasi aplikasi pinjaman yang diajukan oleh nasabah. system penilaian kredit
digunakan untuk memodelkan potensi resiko dari aplikasi pinjaman, dimana system tersebut
memiliki keuntungan karena dapat menangani aplikasi pinjaman dalam jumlah besar dengan
cepat tanpa membutuhkan sumber daya yang banyak sehingga dapat menurunkan biaya
operasional dan efektif dalam mengurangi penalaran dalam pengambilan keputusan. Dengan
persaingan dan pertumbuhan pasar kredit konsumen, para pemain di industri perbankan
saling berlomba untuk mengembangkan strategi yang lebih baik berkat bantuan penerapan
model penilaian kredit. Tujuan dari penilaian kredit adalah memberikan kemampuan kepada
bagian analisa kredit untuk menentukan aplikasi pinjaman nasabah yang diterima dari pihak
marketing bank termasuk “kredit yang baik” dimana para nasabah yang termasuk dalam
kategori tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk membayar kewajiban
finansialnya kepada bank atau “kredit yang jelek” dimana para nasabah yang termasuk dalam
kategori tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban
finansialnya. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Huseyin Ince dan Bora Aktan (2009),
peneliti membandingkan kinerja dari model penilaian kredit menggunakan pendekatan
tradisional dan artificial intelligence (discriminant analysis, logistic regression, neural
networks, classification, and regression tree). Penelitian percobaan dengan data riil telah
mendemonstrasikan bahwa classification, regression tree, dan neural networks mengalahkan
kinerja model penilaian kredit secara tradisional dalam hal prediksi keakuratan dan type II
errors.

            Analisis terhadap data pelanggan merupakan kunci utama bagi pihak manajemen bank
untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dengan menggunakan konsep pareto, bahwa
dengan mendesain produk dan layanan kepada 20% nasabah dapat memberikan hasil sebesar
80% terhadap keuntungan. Pihak manajemen mempercayai bahwa dengan menganalisa 20%
nasabah tersebut merupakan langkah yang efektif dalam meningkatkan keuntungan dan
menurunkan biaya operasional. Selain kasus diatas, pihak manajemen bank dapat
menganalisis pemasaran kartu, perhitungan harga jual dan tingkat keuntungan terhadap
pemillik kartu, deteksi terhadap potensi kecurangan, prediksi manajemen daur hidup nasabah.
Segmentasi pelanggan merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif, dengan
memahami karakteristik dan kebutuhan setiap segmen nasabah maka pihak manajemen dapat
mendesain bagaimana cara memasarkan, harga, kebijakan untuk setiap produk dan layanan
sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal (Mawoli & Abdulsalam, 2012).
Dengan penerapan business intelligence dalam proses segmentasi nasabah menjadi lebih
mudah karena pihak manajemen dapat dengan mudah mengidentifikasi demografi dan
geografi nasabah tetapi pihak manajemen harus meluangkan waktu dan tenaga apabila ingin
mengetahui psikografi dan perilaku nasabah dan pihak manajemen perlu mengidentifikasi
atribut-atribut yang diperlukan seperti umur, pekerjaan, penghasilan dan jenis kelamin dengan
mudah dan pada umumnya dapat diukur dengan RFV (recency, frequency, dan value dari
perilaku transaksi mereka) (Sun, 2009), (Lin, Zhu, Yin, & Dong, 2008).

            Dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang makin komplek
dan efisiensi bisnis proses dengan otomatisasi kegiatan operasional membutuhkan dukungan
sistem informasi. Sistem informasi perbankan perlu tetap dikembangkan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan nasabah dan mengikuti inovasi bisnis, akan tetapi perlu adanya
integrasi dengan sistem business intelligence sehingga pihak manajemen mendapatkan
informasi yang up-to-date dan insight dari data historis.

1.5 Pentingnya Teknologi Pengelolaan Data di Era Revolusi Industri 4.0

Indonesia kini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 seiring peluncuran Roadmap
“Making Indonesia 4.0” yangsecara resmi disampaikan Kementerian Perindustrian dengan
salah satu inisiatif lintas sektornya, yakni pembangunan infrastruktur digital nasional.
Industri di Indonesia pun harus bersiap menghadapi momen yang lekat
hubungannya dengan era digital tersebut. Satu hal kunci yang harus selalu ditingkatkan oleh
setiap industri adalah kemampuan manajemen data yang aman dan tepat, sesuai aturan
yang berlaku.
Guna semakin meningkatkan kemampuan itu, tak hanya diperlukan pengembangan
kemampuan dari pihak pekerja TI. Diperlukan pula teknologi yang mendukung
pengembangan manajemen data tersebut.
Salah satu teknologi yang paling cepat perkembangannya di dunia adalah komputasi
cloud. Saat ini banyak industri yang beralih ke cloud guna meningkatkan fleksibilitas dan
melakukan inovasi secara lebih cepat.
Pesatnya perkembangan teknologi cloud seolah menyatakan bahwa 2019
merupakan tahun cloud. Dengan teknologi tersebut, manajemen data akan semakin aman
dengan tetap menganut prinsip kepatuhan dalam pengembangan bisnis.
Tanpa teknologi cloud, kemungkinan industri akan semakin tertinggal jauh dari
mereka yang menggunakan teknologi itu. Tanpa cloud, akan sulit untuk melakukan
manajemen data dan berinovasi lebih jauh.

1. Hybrid Cloud Azure Stack

Seiring perkembangan zaman, cloud pun semakin canggih. Kini telah hadir hybrid
cloud dari Microsoft sebagai komitmen guna mendukung industri untuk memulai
transformasi digital melalui teknologi yang dinamakan Azure Stack.
Teknologi hybrid cloud Azure Stack itu memang memiliki berbagai keunggulan, yakni:
-
- Productive – Teknologi hybrid cloud memungkinkan industri untuk lebih produktif
karena implementasi cloud mendorong untuk terus bereksprerimen dan berinovasi
- Consistent – Satu-satunya hybrid cloud yang konsisten, menawarkan solusi
manajemen data yang aman namun tetap menganut prinsip kepatuhan terhadap
regulasi 
- Intelligent – Memberikan layanan platform AI untuk setiap developer dan setiap
skenario
- Trusted – Memiliki lebih banyak sertifikasi, baik berskala global, industri, maupun
regional

Keempat keunggulan itu meungkinkan bisnis untuk menerapkan intelligent cloud.


Hal itu tentunya menawarkan berbagai solusi kepada industri untuk melakukan manajemen
data yang aman dengan tetap menganut prinsip kepatuhan dalam pengembangan bisnis.
Selain itu, Azure Stack menawarkan pengalaman cloud paling konsisten berupa
hybrid yang merupakan lintas infrastruktur digital, aplikasi, dan data untuk memungkinkan
dilakukannya inovasi aplikasi.
Hal itu jelas merupakan semacam game changer bagi industri atau organisasi yang
terikat dengan peraturan industri, permasalahan laten, atau konektivitas. Selain itu,
Microsoft Azure Stack juga merupakan platform hybrid cloud yang aman dan sesuai aturan.

2. Keberhasilan Asian Games 2018

Salah satu kesuksesan penerapan nyata hybrid cloud di Indonesia adalah ketika
penyelenggaraan Asian Games 2018 Agustus lalu yang dikelola Asian Games Organizing
Committee (INASGOC).
Pesta olah raga terbesar se-Asia itu menjadi studi kasus tentang bagaimana teknologi
hybrid cloud Azure Stack berkontribusi dalam keberhasilan Asian Games.
Berkat teknologi tersebut, tim IT Asian Games 2018 yang terdiri dari 27 tenaga ahli
dari berbagai asosiasi dan komunitas IT, dan dibantu relawan IT mampu melaksanakan tugas
untuk mengamankan sistem informasi selama acara  berlangsung.
Dalam acara itu, Microsoft melalui Azure mampu menyediakan sistem komputasi
cloud untuk menangani trafik data dan diseminasi informasi secara sistematis dan andal.
Asian Games 2018 pun menjadi pertama kali dalam sejarah yang menerapkan
komputasi cloud. Keberhasilan sistem tersebut pun membuktikan kemampuan Microsoft
Azure menjalankan tanggung jawabnya.

3. Komitmen Microsoft untuk transformasi digital

Saat ini di Indonesia, Microsoft telah berkolaborasi dengan enam mitra penyedia
data center lokal, yakni Telkom, Telstra, CBN Cloud, ViBiCloud, Visionet (VidiaCloud),
Datacomm, dan Angkasa.
Seiring berkembangnya teknologi digital, Microsoft Azure hadir untuk mengatasi
kebutuhan dan harapan pelanggan yang berubah cepat.
Itulah pentingnya hybrid cloud Azure Stack yang sangat penting bagi perkembangan
indusri di era revolusi industri 4.0 ini.
Microsoft pun selalu berkomitmen mengajak industri memulai transformasi digital
melalui solusi strategis, salah satunya dengan hybrid cloud untuk manajemen data. Selain
itu, Microsoft juga telah menginventasikan lebih dari 15 miliar dollar Amerika dalam
pengembangan infrastruktur komputasi cloud secara global.
Sebesar 1 miliar dollar Amerika juga diperuntukkan bagi pengembangan kemanan
siber selama bertahun-tahun. Inilah bentuk komitmen besar Microsoft dalam membantu
industri seluruh dunia, termasuk di Indonesia untuk terus berinovasi menciptakan cara kerja
yang baru.

Anda mungkin juga menyukai