Anda di halaman 1dari 5

Quality Control

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan yang bermutu dilakukan strategi perencanaan


managemen mutu. Salah satunya dengan melaksanakan Quality Control (QC)
Proses pekerjaan di labroatorium meliputi
1. Pre Analitik :- administrasi
-persiapan pasien
-pengumpulan spesimen
-penanganan sampel
2. Analitik :-reagen
-peralatan
-kontrol dan standart
-metode analitik
-tekhnologist
3. Pasca Analitik :-calculasi
-tata cara penilaian
-administrasi
-penanganan informasi
Beberapa kesalahan yang terjadi pada proses pemeriksaan sampel di Laboratorium :
1. Kesalahan acak
-akibat dari presisi yang kurang baik
-penyebab : suhu (suhu ruangan tempat reaksi berjalan kurang memenuhi standart
atau tidak stabil) perlu adanya pencatatan grafik suhu pada ruangan pemeriksaan
spesimen laboratorium.
-tegangan listrik tidak stabil perlu adanya genset yang siap menyala jika listrik mati
karena inkubator, dan alat pendingin reagen harus selalu berada pada suhu yang
konstan untuk menghindari kerusakan.
-inkubasi, proses pemeriksaan, pemipetan.
-hanya dapat dikurangi
2. kesalahan kasar
-umumnya pada pra dan pasca analitik
-Penyebab : persiapan penderita, kesalahan penomeran, tertukar, kesalahan
antikoagulan, hemolisis, transportasi, kesalahan transkrip.
-Kesalahan yang tidak dapat ditoleransi.
3. kesalahan sistematik
-Akibat à akurasi kurang baik dihindari dengan kalibrasi dan kontrol alat secara rutin
dan tercatat.
-Kartu Kontrol terlihat : kecenderungan atau pergeseran
-Penyebab : metode pemeriksaan, pipet, reagen, panjang gelombang, kurva yang tidak
linear.
-Kesalahan : dicari dan dihindarkan.
Pemamtapan mutu :
-internal
-external

PEMANTAPAN MUTU à Fungsi minimal :


1. Memeriksa kesalahan acak dalam pengukuran
2. Kesalahan sistematik
3. Mengontrol efek2 matriks pada presisi, akurasi dan spesifisitas
Mengenali kecenderungan

Pemantapan Mutu Intralaboratorium :


-Tujuan :
1. Mengendalikan mutu hasil px. Lab.
2. Mengetahui adanya penyimpangan
Dilakukan setiap hari oleh Laboratorium sendiri
-Ada 2 bentuk à presisi & akurasi
-KV àpresisi day to day à < 5 % ,
-Dibuat kartu kontrol à disimpan minimal 3 tahun.
1. Levey-Jennings
2. Westgard Multirule System
Pemantapan Mutu Ekstralaboratorium :
-Pemantapan Akurasi
-Dilakukan secara bersama-sama/waktu yang sama
-Tujuan :
1. Ukuran kemampuan dalam memeriksa tes.
2. Ukuran kemampuan untuk dibandingkan terhadap lab. lainnya
3. Melengkapi PMI
4. Menilai hal2 yang tidak terpantau pada PMI

Aspek pemantapan mutu menyeluruh


-Pengelolaan sampel yang baik (pra analitik)
-Penyediaan alat & reagensia yang bermutu (melipiti aspek penyimpanan dan
penangan reagen sesuai dengan kit insert)
-Deteksi kesalahan à melakukan analisis serum kontrol setiap hari
-Tindakan yang harus dilakukan apabila hasil keluar batas kontrol
-Mengikui PM antar laboratorium
-Perawatan alat secara berkala
-Pelatihan & pendidikan
-Dokumen hasil dan Pelaksanaan Pemantapan Mutu
-Pengelolaan hasil Px. yang baik ( Pasca analitik)

Grafik kontrol :
GRAFIK SHEWHART à LEVY & JENNINGS (1950)
-ABSIS à TANGGAL PEMERIKSAAN
-ORDINAT à NILAI YANG DIDAPAT
-Mean + 2 SD à warning / peringatan
-Mean + 3 SD à out of control / keluar batas kontrol à pelu tindakan perbaikan
WESGARD
-1 : 2 S = hasil menyimpang > 2 SD terhadap Mean à peringatan
-1 : 3 S = hasil menyimpang > 3 SD terhadap Mean à keluar
-2 : 2 S = hasil berurutan menyimpang > 2 SD terhadap Mean dengan arah yang sama
- 4 : 1 S = 4 hasil berurutan menyimpang > 1 SD terhadap Mean dengan arah yang
sama
Tujuan à meningkatkan sensitivitas kontrol terhadap kesalahan sistematik.
Kultur dan sensitivitas TB
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pemeriksaan kultur dan sensitivitas kuman
Tuberkulose.
- Paradigma baru bahwa Laboratorium bukan lagi sebagai penunjang diagnosa tapi
merupakan penentu diagnosa.
- Perlu dilakukan Quality kontrol untuk menjamin hasil pemeriksaan yang dapat
dipercaya.
- Pada proses pembuatan media kultur beberapa hal yang terkait dalam upaya perbaikan
adalah;
1. Kontrol PH aquades yang digunakan
2. Menggunakan tabung Mc Cartney.
3. Inspisator
4. Pemberian label
5. Uji sterilitas
6. Uji kesuburan media
- Pada proses kultur pada media LJ
1. Dilakukan di dalam Biosafety kabinet yang steril, (dilakukan uji sterilitas dan air
low).
2. Wadah sputumsteril
3. Dilakukan pretreatmen sputum sentrifus dan vortex,pipet.
4. Proses inkubasi dilakukan dengan tabung pada posisi berdiri.
5. Dilakukan pencatatan hasil pertumbuhan per minggu.
6. Jika hasil kultur (+) maka dilakukan 2 tes identifikasi (Niasin,PNB).

Tes Resistensi
Dikerjakan oleh laboratorium yang mengikuti/melakukan EQAS
- Pengenceran tabung -3 dan -5 untuk menghitung hasil tes resistensi (dengan rumus).

Anda mungkin juga menyukai