Anda di halaman 1dari 23

NAMA: JENNI SITUMORANG

KELAS : 2A15
NMP : 2005030268
MAPEL : FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I
PENGANTAR
FILSAFAT PENDIDIKAN
Lapangan pendidikan merupakan objek yang sangat luas . Ruangan lingkupnya mengcakup
seluruh
pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan . Apabila kita mempelajari karyaa tulis yang
membahas pendidikan, baik sains pendidikan ( Science Of Education ),maupun filsafat pendidikan (
Philosophy Of Education ) ,Maka akan kita temukan berbegai macam pengertian dan urain yang
beraneka ragam tentang pendidikan
A. PRAKTIK PENDIDIKAN DAN TEORI PENDIDIKAN
Pendidikan sebagai suatu praktik dalam kehidupan ,seperti halnya dengan kegiatan- kegiatan
lain,seperti kegiatan ekonomi,kegiatan hukum,kegiatan agama,dan lain lain.selain itu,kita dapat
juga mempelajari pendidikan secara akademik,baik secara empiric yang bersumber dari
pengalaman- pengalaman pendidikan,maupun dengan jalan perenungan-perenungan yang
mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas.yang pertama,kita
sebut praktikpendidikan,sedangkan yang kedua kita sebut teori pendidikan.
1.praktik pendidikan
Menurut Redja M. (Depdikbud:IKIP Bandung,1991),praktik pendidikan adalah
seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan
tingkah laku yang diharapkan praktik dapat dilihat dari tiga aspek,yaitu aspek tujuan,aspek
proses kegiatan,dan aspek dorongan(motivasi).tujuan praktik pendidikan adalah membantu
pihak lain mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan .
2.teori pendidikan
Mengapa kita harus mempelajari teori pendidikdn?karena yang kita hadapi dalam
pendidikan adalah manusia.bicara tentang manusia akan menyangkut
harkat,derjat,martabat,dan hak asasinya.perbuatan pendidikan bukan suatu perbuatan
serampangan,melainkan suatu perbuatan yang harus betul-betul didasari,dan disadari dalam
rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.walaupun kita telah
memahami berbagi teori pendidikan,namun kita tidak boleh beranggapan bahwa kita telah
memiliki resep untuk menjalankan tugas dalam pendidikan.
Pendidikan memerlukan teori pendidikan,karna teori pendidikan akan memberikan manfat
sebagai berikut:
1) teori pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang
akan dicapai.
2) teori pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam peraktik
pendidikan.dengan memahami teori,kita akan mengetahui mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh dilakukan.
3)teori pendidikan dapat dijadikan sebagai tolok ukur sampai dimana kita telah berhasil
melaksanakan tugas dalam pendidikan
Untuk memperoleh kejelasan tentang teori dalam tulisan ini,penulismerasa perlu untuk
membahas beberapa pengertian /istilah teori.
1)Dalam Dictionary Americana dijelaskan bahwa teori adalah:
a) A systematic arrangement of fact with respect to some real or hypothetical laws.
b) A hypothetical explanation of phenomena.
c) A hypothesis not yet empirically verified.
d) AN exposition of general or abstract principles of any science of humanity which been derived
from practice.
e) A plan or system suggested as a method of action.
f) A doctrine or scheme of thing resting merely on speculation,contemplation,supposition,or
conjecture.
Berdasarkan kutipan di atas teori dapat diartikan sebagai:
a) Suatu susunan yang sisternatis tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan dalil-dalil nyata
atu dalil-dalil hipotesis
b) Suatu penjelasan hipotesis tentang fenomena,atau sebagai hipotesis yang belum teruji
secara empiris.
c) Suatu eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstak ilmu humaniora
yang berasal dari praktik.
d) Suatu rencana atau system yang dapat dijadikan suatu metode bertindak.
e) Suatu doctrine atau hokum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.
2) Dagobert runes(1963:317)mengemukakan 3 pengertian teori yaitu:
a) Hypothesis,more loosely:supposition,what ever is problematic wereviet.
b) As opposed to practice systematically organized knowledge of relatifely higt generality.
c) As opposed to low and observation:explanation .the deduction of axsioms and theorems of
one system from assertions ( not necessarity verified ) from another system and of of relative
less problematica and more intelligible.
Bedasarkan kutipan di atas, istilah teori memiliki tiga pengertian .Pertama ,teori merupakan
suatu hipotesis tentang segala masalah ,dapat diuji . Kedua ,teori merupakan lawan dan parktik,
merupakan pengetehuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum relative. Ketiga
,teori diartikan sebagai lawan dari hokum – hokum dan observasi ,suatu dedukdi dari aksioma –
aksioma dan teorema –teorema suatu sisitem yang pasti (tidak perlu diuji ) ,secara relatif
kurang problematis dan lebih banyak diterima atau diyakini.
3. Selanjutnya , G,F.KNELLER (1971 : 41 ) Mengemukakan pengertian sebgai berikut :
Kneller seolah –olah menyimpulkan dari beberapa pengertian dari teori yang disebutkan terdahulu ,
Menurut Kneller ,teori memiliki dua pengertian : Pertama,bahwa teori itu empiris ,dalam arti sebagai
suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalu observasi dan eksperimen.Cara berpikir yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah metode induktif.Kedua,teori dapat diperoleh melalui berpikir
sistematis spekulatif,dengan metode deduktif.Dalam hal ini,kneller mengemukakan bahwa teori
merupakan “a set of coherent thought”,seperangkap berpikir koheren,yang sesuai dengan teori
koherensi tentang kebenaran.
B.PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM TEORI PENDIDIKAN
Pendekatan-pendekatan dalam menyusun teori pendidikan,terdiri dari pendekatan sains,pendekatan
filosofi,pendekatan religi dan pendekatan multi di siplin.
1. Pendekatan Sains
Pendekatan sains terhadap pendidikan yaitu suatu pengkajian dengan menggunakan sains
untuk mempelajari,menelaah,memecahkan masalah-masalah pendidikan.Cara kerja yang di
pergunakan sebagai mana prinsip-prinsip dan metode kerja
sains.Hendarson(1959)mengemukakan bahwa sains pendidikan pada dasar nya ingin
menyumbangkan pengetahuan yang di peroleh melalui
eksperimen,analisis,pengukuran,klasipikasi,dan perbandingan.
Karakteristik pendekatan sains
Krakteristik pendekatan sains dapat di lihat dari tiga segi,yaitu objek pengkajian,tujuan
pengkajian,dan metode kerja pengkajian.
Tujuan pengkajian sains pendidikan adalah menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam pendidikan.Karakteristik seperti ini disebut deskriptif atau deskritif analitis, yaitu
menggambarkan secara rinci tentang unsur-unsur dari aspek pendidikan,yang menjadi objek
penyelidikan nya.
Metode kerja pengkajian sains dalam pendidikan,iyalah dengan menggunakan metode
sains(yang lebih dikenal dengan metode ilmiah)yaitu dengan cara induktif.mereka yang
menggunakan cara kerja induktip,melihat teori pendidikan sebagai sains,dimana hasilnya di
sebut sains pendidikan atau (science of education).
Metode sains merupakan prosedur kerja yang terencana dan cermat,melalui
pengalama,derngan menggunakan kerangka pemikiran tertentu.dengan pemikiran sains
pebndidikan menggunakan kajian empiris logis,yaitu suatu penggkajain yang bersumber pada
data empiris yang di peroleh dengan melakukan penelitian yang cermat dan menggunakan
berbagai metode/carea yang logis menurut aturan –aturan yang tertentu.
Jenis-jenis sains pendidikan
Sebagai hasil pendekatan sains terhadap pendidikan,terdapat beberapa jenis sains pendidikan
yang di hasilkan diantaran nya:
1.sosilogi pendidikan.merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari sosiologi dalam
kajian pendidikan,aplikasi dari hasil penelitian dalam sosiologi.terminologi-terminologi atau
istilah-istilah yang muncul adalah istilah-istilah yang berasal dari sosiologi,misalnya stuktur social
pendidikan,perubahan social dalam pendidikan,mobilitas social pendidikan.penyelidikan
sosiologi pendidikan adalah factor-faktor dalam pendidikan
2. psikologi pendidikan.merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari psikologi dalam
kajian pendidikan,saat di pengaruhui oleh perkembangan dan hasil-hasil penelitian dalam
psikologi. Termologi –termologi atau istilah –istilah yang sudah dipergunakan sudah barang
tentu istilah –istilah yang berasal dari psikologi ,misalya motivasi belajar ,minat ,instink
3) Administrasi pendidikan ,Merupakan cabang sains pendidikan , sebagai aplikasi dari ilmu
manajemen ,dipengarui dan bersumber dari asil enelitian dalam bidang manajemen.
4) Teknolgi pendidikan ,merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari sains an
teknologi , sangat dipengarui ole perkembangan dan asil penelitian dalam bidang teknologi.
5)Evaluasi pendidikan ,merupkan cabang sains pendidikan sebagai alikasi dari psikologi
pendidikan dan static.jadi,banyak di pengaruhi oleh hasil perkembagan dan penelitian dalam
psikilogi pendidik statistic.
6) Cabang –cabang lain yang termaksud sains pendidikan adalahh ekonomi
pendidikan,pendidikan kependudukan ,ekologi pendidikan ,bimbingan dan pnyuluhan
pendidikan ,pengembangan kurikulum ,erencenaan pendidikan ,evaluasi system pendidikan .
2.PENDEKATAN FILOSOFI
Pendekatan filosofi terhadap pendidikan adalah suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah –masalah pendidikan dengan mengunakan meode filsafat.
Cara kerja dan hasil –hasil filsafat dapat dipergunakan untuk membantu memecakan masalah
dalam hidup dari kehidupan ,dimana pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dari
kehidupan mausia.
Tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan pandangan
hidup individu maupun masyarakat yag menyelengarakan pendidikan.Tujuan pendidikan
tersebut perlu dipahami dalam keangka hubugannya dengan tujuan hidup terdebut ,baik yang
berkaitan dengan tujuan hidup individu maupun kelompok.
KARAKTERISTIK PEDEKATAN FILOSOFI
Karateristik pendekatan filosofi, seperti halnya pendekatan sains,dapat dilihat dari objek
pengkajian,tujuan pengkajian,dan metode kerja pengkajian.objek pengkajian pendidikan dengan
menggunakan pendekatan filosofi,adalah semua aspek pendidikan tidak terbatas pada salah
satu aspek saja.
Tujuan akhir suatu pengkajianfilosofi dsalam pendidikan adalah merumuskan apa dan
bagaimana seharusnya tentang pendidikan.kajian filosofo berusaha merumuskan apa yang
dimaksud dengan pendidikan,bagaimana seharusnya tujuan pendidikan,bagaimana seharusnya
kurikulum dirumuskan/disusun.pengkajianseperti itu disebut pengkajian normatifkarena
berkaitan dengan norma-norma,nilai-nilai yang berlaku kehidupan manusia,
Metode pengkajian filosofi adalah melalui kajian rasional yang mendalam tentang pendidikan
dengan menggunakan semua pengalaman manusia dan kemanusian.
3.PENDEKATAN RELIGI
Pendekatan religi terhadap pendidikan,berarti bahwa suatu ajaran religi dijadikan sumber
inspirasi untuk menyusun teori atau konsep-konsep pendidikan yang dapat dijadikan landasan
untuk melaksanakan pendidikan.
Metode yang dipergunakan dalam menyusun teori/konsep pendidikan adalah tesis
deduktif. Dikatakan tesis,karena bertolak dariu dalil-dalil atau aksioma-aksioma agama yang
tidak dapat kita tolakkebenarannya.fungsi teori dalam pendidikan adala menjadi petunjuk
perilaku peserta didik.
Teori pendidikan islam merupakan teori yang terintegratif yang berdasarkan prinsip-prinsip
qurani.teori pendidikan islamtidak akan bertentangan dengan hasil-hasilsains,bahkan dapat
menerima dan memanfatkan bagian-bagian dari sains bagi pelaksanaan operasional pendidikan.
4.PENDEKATAN MULTIDISIPLIN
Untuk mengasilkan suatu konsep yang kompreensif dan menyeluruh dalam mempelajari
pendidikan tidak bias hanya dengan menggunakan salah satu pendekatan atau disiplin
saja.misalnya kita hanya menggunakan psikologi,sosiologi,filsafat,atau hanya dengan
pendekatan religi.pendekatan multidisiplin yang terpadu.pendekatan filosofi,pendekatan
sains,pendekatan religi,dan mungkin pendekatan seni,kita pergunakan secara terpadu tidak
berdiri masing-masing secara terpisah.
5.PENDEKATAN DALAM PENULISAN
Tulisan dalam buku ini mencoba untuk mengkaji salah satu pendekatan di atas,yaitu
pendekatan secara filosofi.pendekatan filosofi jelas akan menggunakan landasan pemikiran
filsafat.filsafat yang berarti cinta akan kebijakan dalam arti yang seluas-luasanya,merupakan
pengetauan yang menyangkut ide yang tinggi bagi manusia.
Manusia mulai berfilsafat,apabila ia berpikir dengan teliti dan teratur untuk memecakan
masala-masalah hidup dan kehidupan yang hakiki.
Filsafat tidak hanya melahirkan pengetahuan baru,melainkan juga melahirkan filsafat
pendidikan.filsafat pendidikan adalah filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi.filsafat sebagai suatu system berpikir akan menjawab persoalan
persoalan pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula.
Filsafat sebagai suatu system berpikir memiliki cabang-cabang yang terdiri atas :
metafisika,epistemology,dan aksiologi.cabang-cabangtersebut dapat mendasari berbagi
pemikiran tentang pendidikan.epistemologi sebagai teori pengetahuan,tidak hanya menentukan
pengetahuan mana yang harus dipelajari,bertugas juga dalam menentukan bagaimana
seharusnya siswa belajar dan bagaimana seharusnya juga guru mangajar,aksiologi akan
menentukan nilai-nilaimana yang baik maupun yang tidak baik,yang langsung atau yang tidak
langsung dapat menentukan perbuatan pendidikan.
Epistemologi (teori pengetahuan) diperlukan karena guru tidak hanya harus mengetahui
bagaimana murid belajar,melainkan juga bagaimana seharusnya murid belajar.guru harus
mengetahui persoalan belajar,karena dapat mengembangkan kurikulum,proses dan metode
belajar.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan dapat ditunjukan dengan adanya kenyatan,bahwa
persoalan-persoalan utama dalam filsafat merupakan landasan utama dalam pendidikan .seperti
siapa manusia, mau ke mana manusia,untuk apa manusia hidup,akan dijadikan landasan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan.
Menurut Brubacher(1959,terdapat tiga prinsip filsafat yang berkaitan dengan pendidikan
yaitu:
1.persoalan etika atau teori nilai
2.persoalan epistermologi atau teori pengetahuan
3.persoalan metafisika atau teori hakikat realitas
Diatas telah dijelaskan bahwa filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat terhadap
pendidikan,sedangkan filsafat terdiri dari berbagi aliran/majahd,makan dalam filsafat
pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran firsafat pendidikan,selara dengan aliran yang
kita temukan dalam filsafat.
Lapangan pendidikan merupakan objek yang sangat luas . Ruangan lingkupnya mengcakup seluruh
pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan . Apabila kita mempelajari karyaa tulis yang
membahas pendidikan, baik sains pendidikan ( Science Of Education ),maupun filsafat pendidikan (
Philosophy Of Education ) ,Maka akan kita temukan berbegai macam pengertian dan urain yang
beraneka ragam tentang pendidikan
A. PRAKTIK PENDIDIKAN DAN TEORI PENDIDIKAN
Pendidikan sebagai suatu praktik dalam kehidupan ,seperti halnya dengan kegiatan- kegiatan
lain,seperti kegiatan ekonomi,kegiatan hukum,kegiatan agama,dan lain lain.selain itu,kita dapat
juga mempelajari pendidikan secara akademik,baik secara empiric yang bersumber dari
pengalaman- pengalaman pendidikan,maupun dengan jalan perenungan-perenungan yang
mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas.yang pertama,kita
sebut praktikpendidikan,sedangkan yang kedua kita sebut teori pendidikan.
1.praktik pendidikan
Menurut Redja M. (Depdikbud:IKIP Bandung,1991),praktik pendidikan adalah
seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan
tingkah laku yang diharapkan praktik dapat dilihat dari tiga aspek,yaitu aspek tujuan,aspek
proses kegiatan,dan aspek dorongan(motivasi).tujuan praktik pendidikan adalah membantu
pihak lain mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan .
2.teori pendidikan
Mengapa kita harus mempelajari teori pendidikdn?karena yang kita hadapi dalam
pendidikan adalah manusia.bicara tentang manusia akan menyangkut
harkat,derjat,martabat,dan hak asasinya.perbuatan pendidikan bukan suatu perbuatan
serampangan,melainkan suatu perbuatan yang harus betul-betul didasari,dan disadari dalam
rangka membimbing manusia pada suatu tujuan yang akan dicapai.walaupun kita telah
memahami berbagi teori pendidikan,namun kita tidak boleh beranggapan bahwa kita telah
memiliki resep untuk menjalankan tugas dalam pendidikan.
Pendidikan memerlukan teori pendidikan,karna teori pendidikan akan memberikan manfat
sebagai berikut:
1) teori pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang
akan dicapai.
2) teori pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam peraktik
pendidikan.dengan memahami teori,kita akan mengetahui mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh dilakukan.
3)teori pendidikan dapat dijadikan sebagai tolok ukur sampai dimana kita telah berhasil
melaksanakan tugas dalam pendidikan
Untuk memperoleh kejelasan tentang teori dalam tulisan ini,penulismerasa perlu untuk
membahas beberapa pengertian /istilah teori.
1)Dalam Dictionary Americana dijelaskan bahwa teori adalah:
a) A systematic arrangement of fact with respect to some real or hypothetical laws.
b) A hypothetical explanation of phenomena.
c) A hypothesis not yet empirically verified.
d) AN exposition of general or abstract principles of any science of humanity which been derived
from practice.
e) A plan or system suggested as a method of action.
f) A doctrine or scheme of thing resting merely on speculation,contemplation,supposition,or
conjecture.
Berdasarkan kutipan di atas teori dapat diartikan sebagai:
a) Suatu susunan yang sisternatis tentang fakta-fakta yang berkaitan dengan dalil-dalil nyata
atu dalil-dalil hipotesis
b) Suatu penjelasan hipotesis tentang fenomena,atau sebagai hipotesis yang belum teruji
secara empiris.
c) Suatu eksposisi tentang prinsip-prinsip umum atau prinsip-prinsip abstak ilmu humaniora
yang berasal dari praktik.
d) Suatu rencana atau system yang dapat dijadikan suatu metode bertindak.
e) Suatu doctrine atau hokum yang hanya didasarkan atas renungan spekulatif.
2) Dagobert runes(1963:317)mengemukakan 3 pengertian teori yaitu:
a) Hypothesis,more loosely:supposition,what ever is problematic wereviet.
b) As opposed to practice systematically organized knowledge of relatifely higt generality.
c) As opposed to low and observation:explanation .the deduction of axsioms and theorems of
one system from assertions ( not necessarity verified ) from another system and of of relative
less problematica and more intelligible.
Bedasarkan kutipan di atas, istilah teori memiliki tiga pengertian .Pertama ,teori merupakan
suatu hipotesis tentang segala masalah ,dapat diuji . Kedua ,teori merupakan lawan dan parktik,
merupakan pengetehuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum relative. Ketiga
,teori diartikan sebagai lawan dari hokum – hokum dan observasi ,suatu dedukdi dari aksioma –
aksioma dan teorema –teorema suatu sisitem yang pasti (tidak perlu diuji ) ,secara relatif
kurang problematis dan lebih banyak diterima atau diyakini.
3. Selanjutnya , G,F.KNELLER (1971 : 41 ) Mengemukakan pengertian sebgai berikut :
Kneller seolah –olah menyimpulkan dari beberapa pengertian dari teori yang disebutkan terdahulu ,
Menurut Kneller ,teori memiliki dua pengertian : Pertama,bahwa teori itu empiris ,dalam arti sebagai
suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalu observasi dan eksperimen.Cara berpikir yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah metode induktif.Kedua,teori dapat diperoleh melalui berpikir
sistematis spekulatif,dengan metode deduktif.Dalam hal ini,kneller mengemukakan bahwa teori
merupakan “a set of coherent thought”,seperangkap berpikir koheren,yang sesuai dengan teori
koherensi tentang kebenaran.
B.PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM TEORI PENDIDIKAN
Pendekatan-pendekatan dalam menyusun teori pendidikan,terdiri dari pendekatan sains,pendekatan
filosofi,pendekatan religi dan pendekatan multi di siplin.
1. Pendekatan Sains
Pendekatan sains terhadap pendidikan yaitu suatu pengkajian dengan menggunakan sains
untuk mempelajari,menelaah,memecahkan masalah-masalah pendidikan.Cara kerja yang di
pergunakan sebagai mana prinsip-prinsip dan metode kerja
sains.Hendarson(1959)mengemukakan bahwa sains pendidikan pada dasar nya ingin
menyumbangkan pengetahuan yang di peroleh melalui
eksperimen,analisis,pengukuran,klasipikasi,dan perbandingan.
Karakteristik pendekatan sains
Krakteristik pendekatan sains dapat di lihat dari tiga segi,yaitu objek pengkajian,tujuan
pengkajian,dan metode kerja pengkajian.
Tujuan pengkajian sains pendidikan adalah menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam pendidikan.Karakteristik seperti ini disebut deskriptif atau deskritif analitis, yaitu
menggambarkan secara rinci tentang unsur-unsur dari aspek pendidikan,yang menjadi objek
penyelidikan nya.
Metode kerja pengkajian sains dalam pendidikan,iyalah dengan menggunakan metode
sains(yang lebih dikenal dengan metode ilmiah)yaitu dengan cara induktif.mereka yang
menggunakan cara kerja induktip,melihat teori pendidikan sebagai sains,dimana hasilnya di
sebut sains pendidikan atau (science of education).
Metode sains merupakan prosedur kerja yang terencana dan cermat,melalui
pengalama,derngan menggunakan kerangka pemikiran tertentu.dengan pemikiran sains
pebndidikan menggunakan kajian empiris logis,yaitu suatu penggkajain yang bersumber pada
data empiris yang di peroleh dengan melakukan penelitian yang cermat dan menggunakan
berbagai metode/carea yang logis menurut aturan –aturan yang tertentu.
Jenis-jenis sains pendidikan
Sebagai hasil pendekatan sains terhadap pendidikan,terdapat beberapa jenis sains pendidikan
yang di hasilkan diantaran nya:
1.sosilogi pendidikan.merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari sosiologi dalam
kajian pendidikan,aplikasi dari hasil penelitian dalam sosiologi.terminologi-terminologi atau
istilah-istilah yang muncul adalah istilah-istilah yang berasal dari sosiologi,misalnya stuktur social
pendidikan,perubahan social dalam pendidikan,mobilitas social pendidikan.penyelidikan
sosiologi pendidikan adalah factor-faktor dalam pendidikan
2. psikologi pendidikan.merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari psikologi dalam
kajian pendidikan,saat di pengaruhui oleh perkembangan dan hasil-hasil penelitian dalam
psikologi. Termologi –termologi atau istilah –istilah yang sudah dipergunakan sudah barang
tentu istilah –istilah yang berasal dari psikologi ,misalya motivasi belajar ,minat ,instink
3) Administrasi pendidikan ,Merupakan cabang sains pendidikan , sebagai aplikasi dari ilmu
manajemen ,dipengarui dan bersumber dari asil enelitian dalam bidang manajemen.
4) Teknolgi pendidikan ,merupakan cabang sains pendidikan,sebagai aplikasi dari sains an
teknologi , sangat dipengarui ole perkembangan dan asil penelitian dalam bidang teknologi.
5)Evaluasi pendidikan ,merupkan cabang sains pendidikan sebagai alikasi dari psikologi
pendidikan dan static.jadi,banyak di pengaruhi oleh hasil perkembagan dan penelitian dalam
psikilogi pendidik statistic.
6) Cabang –cabang lain yang termaksud sains pendidikan adalahh ekonomi
pendidikan,pendidikan kependudukan ,ekologi pendidikan ,bimbingan dan pnyuluhan
pendidikan ,pengembangan kurikulum ,erencenaan pendidikan ,evaluasi system pendidikan .
2.PENDEKATAN FILOSOFI
Pendekatan filosofi terhadap pendidikan adalah suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah –masalah pendidikan dengan mengunakan meode filsafat.
Cara kerja dan hasil –hasil filsafat dapat dipergunakan untuk membantu memecakan masalah
dalam hidup dari kehidupan ,dimana pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dari
kehidupan mausia.
Tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan pandangan
hidup individu maupun masyarakat yag menyelengarakan pendidikan.Tujuan pendidikan
tersebut perlu dipahami dalam keangka hubugannya dengan tujuan hidup terdebut ,baik yang
berkaitan dengan tujuan hidup individu maupun kelompok.
KARAKTERISTIK PEDEKATAN FILOSOFI
Karateristik pendekatan filosofi, seperti halnya pendekatan sains,dapat dilihat dari objek
pengkajian,tujuan pengkajian,dan metode kerja pengkajian.objek pengkajian pendidikan dengan
menggunakan pendekatan filosofi,adalah semua aspek pendidikan tidak terbatas pada salah
satu aspek saja.
Tujuan akhir suatu pengkajianfilosofi dsalam pendidikan adalah merumuskan apa dan
bagaimana seharusnya tentang pendidikan.kajian filosofo berusaha merumuskan apa yang
dimaksud dengan pendidikan,bagaimana seharusnya tujuan pendidikan,bagaimana seharusnya
kurikulum dirumuskan/disusun.pengkajianseperti itu disebut pengkajian normatifkarena
berkaitan dengan norma-norma,nilai-nilai yang berlaku kehidupan manusia,
Metode pengkajian filosofi adalah melalui kajian rasional yang mendalam tentang pendidikan
dengan menggunakan semua pengalaman manusia dan kemanusian.
3.PENDEKATAN RELIGI
Pendekatan religi terhadap pendidikan,berarti bahwa suatu ajaran religi dijadikan sumber
inspirasi untuk menyusun teori atau konsep-konsep pendidikan yang dapat dijadikan landasan
untuk melaksanakan pendidikan.
Metode yang dipergunakan dalam menyusun teori/konsep pendidikan adalah tesis
deduktif. Dikatakan tesis,karena bertolak dariu dalil-dalil atau aksioma-aksioma agama yang
tidak dapat kita tolakkebenarannya.fungsi teori dalam pendidikan adala menjadi petunjuk
perilaku peserta didik.
Teori pendidikan islam merupakan teori yang terintegratif yang berdasarkan prinsip-prinsip
qurani.teori pendidikan islamtidak akan bertentangan dengan hasil-hasilsains,bahkan dapat
menerima dan memanfatkan bagian-bagian dari sains bagi pelaksanaan operasional pendidikan.
4.PENDEKATAN MULTIDISIPLIN
Untuk mengasilkan suatu konsep yang kompreensif dan menyeluruh dalam mempelajari
pendidikan tidak bias hanya dengan menggunakan salah satu pendekatan atau disiplin
saja.misalnya kita hanya menggunakan psikologi,sosiologi,filsafat,atau hanya dengan
pendekatan religi.pendekatan multidisiplin yang terpadu.pendekatan filosofi,pendekatan
sains,pendekatan religi,dan mungkin pendekatan seni,kita pergunakan secara terpadu tidak
berdiri masing-masing secara terpisah.
5.PENDEKATAN DALAM PENULISAN
Tulisan dalam buku ini mencoba untuk mengkaji salah satu pendekatan di atas,yaitu
pendekatan secara filosofi.pendekatan filosofi jelas akan menggunakan landasan pemikiran
filsafat.filsafat yang berarti cinta akan kebijakan dalam arti yang seluas-luasanya,merupakan
pengetauan yang menyangkut ide yang tinggi bagi manusia.
Manusia mulai berfilsafat,apabila ia berpikir dengan teliti dan teratur untuk memecakan
masala-masalah hidup dan kehidupan yang hakiki.
Filsafat tidak hanya melahirkan pengetahuan baru,melainkan juga melahirkan filsafat
pendidikan.filsafat pendidikan adalah filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi.filsafat sebagai suatu system berpikir akan menjawab persoalan
persoalan pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula.
Filsafat sebagai suatu system berpikir memiliki cabang-cabang yang terdiri atas :
metafisika,epistemology,dan aksiologi.cabang-cabangtersebut dapat mendasari berbagi
pemikiran tentang pendidikan.epistemologi sebagai teori pengetahuan,tidak hanya menentukan
pengetahuan mana yang harus dipelajari,bertugas juga dalam menentukan bagaimana
seharusnya siswa belajar dan bagaimana seharusnya juga guru mangajar,aksiologi akan
menentukan nilai-nilaimana yang baik maupun yang tidak baik,yang langsung atau yang tidak
langsung dapat menentukan perbuatan pendidikan.
Epistemologi (teori pengetahuan) diperlukan karena guru tidak hanya harus mengetahui
bagaimana murid belajar,melainkan juga bagaimana seharusnya murid belajar.guru harus
mengetahui persoalan belajar,karena dapat mengembangkan kurikulum,proses dan metode
belajar.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan dapat ditunjukan dengan adanya kenyatan,bahwa
persoalan-persoalan utama dalam filsafat merupakan landasan utama dalam pendidikan .seperti
siapa manusia, mau ke mana manusia,untuk apa manusia hidup,akan dijadikan landasan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan.
Menurut Brubacher(1959,terdapat tiga prinsip filsafat yang berkaitan dengan pendidikan
yaitu:
1.persoalan etika atau teori nilai
2.persoalan epistermologi atau teori pengetahuan
3.persoalan metafisika atau teori hakikat realitas
Diatas telah dijelaskan bahwa filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat terhadap
pendidikan,sedangkan filsafat terdiri dari berbagi aliran/majahd,makan dalam filsafat
pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran firsafat pendidikan,selara dengan aliran yang
kita temukan dalam filsafat.

BAB ll
FILSAFAT
A.PENGERTIAN FILSAFAT

Kata”filsafat”berasal dari bahasa yunani kuno,yaitu dari kata”philos dan”Sophia”.philos artinya


cinta yang sangat mendalam dan Sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi,arti filsafat secara
harfia adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan. Dalam penggunan
secara popular,filsafat dapat di artikan sebagai suatu pendirian hidup(individu),dan dapat juga di
sebut pandangan hidup (masyarakat).filsafat diartikan sebagai suatu pandangan keritis yang sangat
mendalam sampai keakar-akarnya. Dalam pengertian lain,filsafat di artikan sebagai interpretasi
atau evaluasi terhadap apa yang penting atau apa yang berarti dalam kehidupan.

Filsafat dapat di artikan juga sebagai”berpikir reflektif dan kritis”(reflektif and cripical thinking).
Namun ,Randall dan Bucheler (1942 ) memberikan kritik terhadap pengertian tersebut,dengan
mengemukakan bahwa defenisi tersebut tidak memuaskan karena beberapa alasan ,yaitu:1)tidak
menunjukan karakteristik yang berbeda antara berpikir filosofi dengan fungsi-fungsi kebudayan
dan sejarah,2)para ilmuan juga berpikir reflektif dan kritis,padahal antara sains dan filsafat
berbeda,3)ahli hukum,ahli ekonomi,juga ibu rumah tangga sewaktu-waktu berpikir reflektif dan
kritis padahal mereka bukan filosofi bukan ilmuan. Dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai
sains yang berkaitan dengan metodologi atau analisis bahasa seara logis dan analisis makna-
makna.filsafat diartikan sebagai “sience of sciece”,dinamakan tugas utamanya memberi analisis
secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep sains,mengadakan sistematisasi atau
pengorganisasian pengetahuan.

Pada bagian lain Harold Titus mengemukakan makna filsafat,

Yaitu :

(1) Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta;
(2) Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif, dan penelitian penalaran;
(3) Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah;
(4) Filsafat adalah seperangkat teori dan system berpikir;
Bersifat merupakan salah satu kegiatan manusia memiliki peran yang penting dalam
menentukan dan menemukan eksistensinya.

B. MODEL-MODEL FILSAFAT
Filsafat sebagai metode berpikir, maupun sebagai hasil berpikir radikal,sistematis,dan
universal tentang segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, dapat dibedakan menjadi tiga
model,yaitu filsafat spekualatif,filsafat preskriptif,dan filsafat analitik.

1. Filsafat spekualatif
Filsafat spekulatif adalah cara berpikir sistematis tentang segala yang ada.mengapa
mereka menggunakan cara berpikir demikian? Mengapa mereka tidak mencari kandungan yang
tersurat,seperti halnya ahli sains mempelajari aspek khusus realita?jawaban-nya adalah bahwa
jiwa manusia ingin melihatsegala sesuatu sebagai suatu keseluruhan.mereka ingin memahami
bagaimana menemukan totalitas yang bermakna dari realitas yang berbeda dan beraneka ragam.

Filsafat spekulatif tergolong filsafat tradisional.dalam hal ini filsafat dianggap sebagai
suatu bangunan pengetahuan (body of knowledge). Filsafat Ynani Kuno,seperti filsafat Socrates,
Plato,Aristoteles,dan filsafat yang lainnya,dapat dijadikan paradigm bagi seluruh filsafat
spekualatif.filsafat berusaha untuk menjawab seluruh pertannya yang berkaitan dengan
manusia:eksistensinya,fitrahnya di alam semesta ini,dan hubungannya dengan kekuatan-kekuatan
supernatural.filsafat spekulatif memiliki rasa kebebasab untukmembicaran apa saja yang ia
suka.mereka berasumsi bahwa manusia ingin memiliki kekuatan intelektual yang sangat
tinggi,sehingga Aristoteles sendiri mengemukakan bahwa manusia merupakan: animal rationale.
Dengan penalaran intelektualnya,mereka berusaha membangun suatu pemikiran tentang manusia
dan masyarakat.

Plato sebagai pelopor filsafat idealism klasik membahas semua persoalan yang berkaitan
dengan manusia, masyarakat,dan eksistensi manusia dalam alam ini. Ia berbicara tentang susunan
masyarakat, politik (pemerintah), nilai/moral, pengetahuan dan kebenaran,dan juga sampai
pembicaran kekuatan supernatural.

Filsafat spekualitif mencariketeraturan dan keseluruhan yang diterapkan,bukan pada suatu


item pengalaman khusus,melainkan kepada semua pengalaman dan pengetahuan.

2. FILSAFAT PRESPREKTIF
Filsafat presprektik berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standard) penilaian
tentang nilai-nilai ,penilaian tentang perbuatan manusia,dan penilaian tentang seni. Filsafat
presprektif menguji apa yang disebut baik dan jahat ,benar dan salah , bagus dan jelek . ia
menyatakan bahwa nilai dari suatu benda pada dasarnya inheren dalam dirinya ,atau hanya
merupakan suatu gambaran dari pikiran manusia.
Bagi pendidik dan ahli filsafat presprektif ,menilai suatu perilaku ada yang bermanafaat dan
ada yang tidak bermanfaat. Ahli filsafat presprektif berusaha menemukan dan mengajarkan
prinsip –prinsip perbuatan yang bermanfaat ,dan mengapa harus demikian . jadi ,filsafat
presprektif ,memberi resep tentang perbuatan atau perilaku manusia yang bermanfaat.
3.FILSAFAT ANALITIK
Model analitik terdapat dua golongan ,yaitu analitik linguistic dan anlitik
Postivistik logis. Model analitik linguistic mengandung arti bahwa filsafat sebagai analisis logis
tentang bahasa dan penjelasan makna istilah . Para filsof memakai metode analitik lingistik untuk
menjelaskan arti suatu istilah dalam pemakaian bahasa . Beberapa filsuf mengatakan bahwa
analisis tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu
–satunya fungsi filsafat.

A. ANALITIK LINGUISTIK
Pendekatan analitik linguistik memusatkan perhatiannya pada analisis bahasa ,kata-kata
istilah –istilah ,dan pengertian-pengertian dalam bahasan. Dengan pendekatan analitik
akan menguji suatu ide atau gagasan , seprti : istilah / ide kebebasan akademik ,hak asasi
manusia ,demokrasi,potensi anak dan sebagainya.
Pendekatan analitik linguistic akan menjelaskan pernyataan-peryataan spekulatif dan
presprektif. Misalnya menguji rasionalitas yang berkaitan dengan ide –ide atau gagasan –
gagasan pendidikan , dan menguji bagaimana konsistennya dengan gagasan lain. Misalnya
kita memperkenalkan konsep “cara belajar siswa aktif”. Pendekatan analitik linguistic
menguji secara logis konsep
-konsep pendidikan ,seperti “manusia seutuhnya “ sebagai tujuan pendidikan ,”pendidikan
seumur hidup “,”pendidikan akademik “,”keewasan “,kewibawaan ,dan sebagainya.
Filsafat analitik linguistic bukan merupakan suatu bangunan pengetahuan, melainkan
merupakan suatu aktivitas yang bertujuan menjernihkan istilah-istilah yang dipergunakan .
B. ANALITIK POSITIVISTIK LOGIS
Model analitik postivistik logis dikenal dengan neopositivisme dikembangkan oleh
Betrand dari Russel yang berakar pada dan meneruskan filsafat positivisme dari Comte
yang merupakan pelekat dasar pendekatan kuantitatif dalam penggembangan ilmu
(science) ,dengan meletakkan matematika sebagai dasar bagi semua cabang ilmu. Diatas
matematika secara berurutan ia tunjukan astronomi,fisika,kimia,biologi,dan fisika social
dan sosiologi.
Paradigm positivism menunjukkan lima aksioma (Moleong : dalam Hadi
Sutarmanto,1997):
 Aksioma l : Hakekat kenyataan (Ontologi)
Terdapat kenyatan yang sifatnya tunggal ,nyata, terbagi dalam variable bebas ,dan
proses yang dapat diteliti secara terpisah dari yang lainnya . Inkuiri ini dapat
dikonvorgensikan sehingga kenyataan pada akhirnya dapat diramalkan.
 Aksioma 2 : H ubungan antar pencari tahu dan yang tahu pencari tahu dan obyek inkuri
adalah bebas ; pencari tahu yang kemudian membentuk dualisme yang pilah
 Aksioma 3 : kemungkinan Menggeneralisasi
Tujuan penelitian adalah menggembangkan tubuh pengetahuan (body of knowledge)
yang nomometik dalam bentuk generalisasi ,yaitu pernyataan benar yang bebas dari
waktu dan konteks
 Aksioma 4 : kemungkinan hubungan kaulitas
Setiap tindakan dapat diterangkan sebagai hasil atau akibat dari suatu sebab
sesungguhnya yang mendahului akibat tersebut secara sementara.
 Aksioma 5 : peranan nilai dalam inkuiri (aksiologi)
Penelitian adalah bebas nilai dan dapat dijamin demikian oleh kebaikan pelaksanaan
metode obyektif

Implikasi dalam penggembangan ilmu pendidikan ,bagi positivisme tidak mengenal


ilmu pendidikan (suatu ilmu yang utuh ),namun yang da adalah ilmu-ilmu pendidikan
,seperti psikologi pendidikan ,sosiologi pendidikan ,antropologi pendidikan
,administrasi pendidikan ,penggukuran pendidikan ,dan sebagianya.
Positivisme merupakan model pendekatan ilmiah kuantatif dalam keilmuan,para yang
ditunjukan dari beberapa hal (Meleong :dalam Hadi Sutarmanto ,1997), yaitu;
 Tehnik yang digunakan kuantatif yang mendasarkan diri pada matematika –statistic
 Kriteria kualitas bersifat “rigor” (kaku) yaitu harus memenuhi prinsip validitas
eksternal-internal ,realibitas dan abyektivitas . Berdasarkan kriteria kualitas
ini,membawa konsekuensi kepada penyusunan desain yang bagus untuk suatu
eksperimen
 Persoalan kualitasnya menunjukkan “dapatkah X menyebabkan Y ?
 Lebih pada pengetahuan proposional yaitu dalam bentuk hipotesis
 Pendirianya adalah reduksions ,yaitu menyempitkan penelitian pada focus yang relatif
kecil dengan formulasi hipotesisi dan hipotesis ini diuji secara empiric
 Maksudnya untuk mennemukan pengetahuan melalui verifikasi hipotesis yang
disepesifikasikan secara a-priori.

C.MISI FILSAFAT
Para filososf berusaha memecahkan masalah –masalah yang penting bagi manusia
,baik langsung maupun tidak langsung . Melalui pengujian yang kritis ,filosofi mencoba
mengevaluasi informasi –informasi dan kepercayan-kepercayan yang kita miliki tentang
alam semesta serta kesibukan dunia manusia.
Tanpa melihat tujuan ,pekerjaan dan latar belakang sosialnya para filsofi telah
mneyumbangkan suatu keyakinan mengenai pentingnya pengujian dan analisis yang
kritis terhadap pandangan –pandangan manusia,baik yang bersumber dari pengalamn
sehari –hari ,berdasarkan penemuan –penemuan ilmiah ,maupun yang berasal dari
kepaercayan ajaran agama.
Titus (1959) mengemukakan bahwa terdapat tiga tugas utama filsafat yaitu:
a) Mendapatkan pandangan yang menyeluruh
b) Menemukan makna dan nilai –nilai dari segala sesuatu.
c) Menganalisis dan memadukan kritik terhadap konsep-konsep .

Filsfat berusaha menformulasikan makna dan nilai dalam cara yang paling dapat
diterima akal. Filsafat mencoba mencari dan menentukan kebenaran dan pengujian
secara kritis (critical) terhadap asumsi-asumsi ,konsep –konsep dan semua
lapanagn sains .

C. LAPANGAN FILSAFAT
Seperti telah dikemukakan terdahili bahwa filsafat adalah berpikir radikal ,sitematis dan
universal tentang segala sesuatu. Jadi ,yang menjadi objek pemikiran filsafat adalah segala
sesuatu yang ada. Segala yang ada meRupakan bahan pemikiran filsafat. Karena ,filsafat
merupakan usaha berpikir manusia secara sistematis.
Immanuel kant mengajukan empat pokok pernyataan yang harus diawab oleh filsafat
,yaitu ;
1. Was darf ich hoffen ? : apa yang boleh saya harapakan?
2. Wan kann ich wissen ? :apa yang dapat kita ketahui ?
3. Was sol lich tun ? : apa yang hars saya perbuat ?
4. Was ist der mench ? : apakah manusia itu ?

Menurut kant,pernyatan pertama dapat dijawab oleh metafisika ,pertanyan kedua dijawab oleh
epistemology ,pertanyaan ketiga dijawab oleh etika, dan pertanyaan keempat dijawab oleh filsafat
antropologi.

Sidi Gazalba (1973) mengemukakan bidang permaalahn filsafat yang terdiri atas;

1.Metafisika dengsan pokok –pokok masalah :filsafat hakikat atau antologi, filsafat alam atau
kosmologi ,filsafat manusia, dan filsafat ketuhanan atau teodyce.

2.Teori pengetahuan : yang mempersoalkan ;hakikat pengetahuan ,dari mana asal atau sumber
pengetahuan ,bagiman membentuk pengetahuan yang benar ,mungkinkkan manusia mencapai
pengetahuan yang benar dan apakah dapat diketahui manusia ,serta sampai dimana batas
pengetahuan manusia.

3.Filsafat nilai ,yang membicarakan :hakikat nilai ,diman letak nilai ,apakah pada bendanya, atau
pada perbuatan ,atau pada manusia yang menilainya,mengapa terjadi perbedaan nilai antara
sesorang dengan orang lain ,siapkah yang menentukan nilai, mengapa perbedaan rang dan waktu
membawa perbedaan penilaian .

Selanjutnya ,Butler (1957) mengemukakan beberapa persoalan yang dibahas dalam filsafat.

1.Metafisika ,membahas:teologi ,kosmologi ,dan antropologi.

2.Epistemologi ,membahas :hakikat pengetahuan,umber pengetahua dan metode pengetahuan

3.Aksiologi ,membahas :etika dan estetika

Selanjutnya uraian berikut ini akan menjelaskan ketiga persoalan yang menjadi lapangan kalian
fisafat.

1. METAFISIKA

Secara etimologi ,metafisika bersal dari bahasa yunani kuno yang terdiri dari dua kata .”meta
“,dan “fisika”. Meta berarti sesudah ,di belakang atau melampaui ,dan fisika berarti alam nyata.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan tentang hakikat yang tersimpul di
beeebebelakang dunia fenomena. Metafisika melampaui pengalama

Belakang dunia fenomena. Metafisika melampui pengalaman objeknya diluar hal yang dapat
ditangkap pancaindera.

Metafisika dapat dibagi menjadi dua ,yaitu :1)ontology dan ,2) metafisika khusus. Ontologi
mempersoalkan tentang esensi dari yang ada,hakikat dari segala wujud yang ada.”ontologi is the
theory if being qua being “(runes 1963:219).sedangkan ,metafisika kusus memepersoalkan
teologi ,dan antropolgi. Teologi mempersoalkan pertanyaan sekitar tuhan dan hubungan dega
dunia realitas sebagai hasil ciptaanya. Kosmologi mempersoalkan hakikat kosmos ,aal an struktur
alam semesta. Sedangakan antropologi mempersoalkan hakikat manusia .

2.EPISTEMOLOGI

Istilah epistemolgi beasal dari bahasa Yunani kuno ,dengan asal kata “episteme”yang berarti
pengetahuan,dan,logos,yang berarti teori.secara etimielogi,epistermologi berarti teori
pengetahuan.Epitemologi merupakan cabang filsafat yang membahas atau mengkaji tentang
asal,stuktur,metode,serta keabsahan pengetahuan.”epistemology is the branch of philosophy which
investigates theorigin, struchure,method,and validity of knowledge”(runes,1963:94).

a.jenis-jenis pengetahuan

Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran,yang dapat di perolehnya dengan melalu
beberapa sumber.

1.pengetahuan wahyu (revealed knowledge)

Manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang di berikan Tuhan
kepada manusia.Tuhan telah memberikan pengetahuan dan kebenaran kepada manusia pilihan
nya, yang dapat di jadikan petunjuk bagi manusia dalam kehidupan nya.

2 pengetahuan intuitif(intuitive knowledge)

Pengetahuan intuitif diperoleh manusia dari dalam dirinnya sendiri pada saat ia menghayati
sesuatu. Pengetahuan intuitif muncul secara tiba-tiba dalam kesadaran manusia. Mengenai proses
kerja nya ,manuia itu endiri tidak menyadarinya . Pengetahuan ini sebagai hasil penghayatan
pribadi,sebagai hasil ekpresi dari keunikan dan individualitas seseorang,sehingga validitas
pengetahuan ini sangat bersifat pribadi.

Kebenaran tersebut tidak akan dapat diuji dengan observasi ,perhitungan,atau eksperimen,karena
kebenaran intuitif tidak hipotesis. Tulisan –tulisan mistik,autobiografi, dan katya esai merupakan
refleksi dari pengetahuan intuitif.

Dalam pengertian secara umum ,intuisi merupakan metode untuk memperoleh pengetahuan tidak
berdasarkan penalaran rasio, pengalaman ,dan pengamatan indera. Dalam filsafat ada paham yang
disebut intuisionisme. Intuisionisme merupakan paham yang menggangap bahwa dengan intuisi
manusia dapat memperoleh kebenaran dan hakiki. Kaum intuisionisberpendapat bahwa manusia
memiliki kemampuan khusus ,yaitu car khusus untuk mengetahui yang terikat pada indera
maupun penalaran intelektual.

3.PENGETAHUAN RASIONAL (RATIONAL KNOWLEDGE)

Pengetahuan rasional merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan latihan rasio/akal semata,
tidak disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa factual.

Rasioanalisme adalah aliran dalam filsafat yang mengutamakn rasio untuk memperoleh
pengetahuan dan kebenaran. Rasionalisme berpandangan bahwa akal merupakan factor
fundamental dalam pengetahuan.

Rasionalisme memberikan kritik terhadap emperisme ,bahwa :

a. Metode emperis tidak memberi kepastian ,tetapi hanya sampai pada probabilitas yang
tinggi.
b. Metode empiris ,baik dalam sains maupun dalam kehidupan sehari-hari ,biasanya bersifat
sepotog-sepotong (piece meal).

Menurut pengakuan kaum,rasionalis, meraka mencari kepastian dan kesempurnaan yag sitematis.
Penelitian mereka dalam matematika ,khusus geometri , mencoba tidak mempercayai
pengalaman ,melainkan hanya berdasarkan pada suatu penalaran.

4.PENGETAHUAN EMPIRIS (EMPERICAL KNOWLEDGE )

Pengetahuan empiris diperoleh atas bukti penginderaan,dengan penglihatan ,pendengaran ,dan


sentuhan indera –indera lainnya,sehingga kita memiliki konsep dunia di sekitar kita.

Empierisme merupakan aliran dalam filsafatbyang membicarakan pengetahuan.empirisme


beranggapan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman ,dengan jalan, observasi dan
penginderaan. Pengalam merupakan factor fundamental dalam pengetahuan, sehingga merupakan
sumber dari pengetahuan manusia.

5.PENGETAHUAN OTORITAS(AUTORITATIVE KNOWLEDGE)

Kita sering mengutamakan pandangan kita dengan mengutip dari eksiklopedia atau hasil karya
tulis para pakar yang terkenal.pada zaman kerajaan ,sabda raja merupakan petuah yang dianggap
benar,tidak salah,karena raja merupakan manusia yang paling berkuasa.

b.Teori pengetahuan

Ada beberapa teori yang dapat dijadikan auan untuk menentukkan apakah pengetahuan itu
benar atau salah ,yaitu:1)tori korespondensi, 2) teori koherensi, 3) toeri pragmatism.

1.Teori Korespondensi (correspondence theory)


Menurut teori korespondensi ,kebenaran merupakan penyesuaian antara fakta dan situasi
nyata.kebenaran merupakan persesuaian antar pernyatan dalam pikiran dengan situasi
lingkunganya. Teori ini paling luas diakui oleh realis.

2.Teori koherensi(coherence theory)

Menurut teori kohorensi ,kebenaranbukan persesuaian antara pikiran dengan


kenyataan,melainakan kesesuaian secara harmonis antara pendapat/pikiran kita dengan
pengetahuan kita yang telah dimiliki.

Pengertian persesuain dalam teori ini berarti terdapat konsistensi (ketetapan ,sehingga teori ini
disebut juga teori konsistensi) yang merupakan ciri logis hubungan antara pikiran –pikiran (ide-
ide )yang telah kita miliki satu dengan yang lain

Beberapa kritik diberikan pada teori ini ,diantaranya :pertama,kita tidak dapat menbangun system
keterpadua (coherent system)yang salah. Teori ini tidak dapat membedakan antara kebenaran
yang konsisten dengan kekeliruan yang konsisten.

3.TEORI PRAGMATISME (PRAGMATISME THEORY)

Menurut teori pragmatism ,kebenaran tidak bias bersesuaian dengan kenyatan ,sebab kita hanya
bias mengetahui dari pengalaman kita saja. Di lain pihak ,menurut pragmatisme ,teori koherensi
adalah formal dan rasional. Pragmatism berpendirian bahwa mereka tidak mengetahui apapun
(agnostic)tentang wujud ,esensi,intelektualitas,rasionalitas.

Menurut pragmatsme,kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan


tersebut fungsional dalam kehidupan praktis atau tidak. Suatu toeri,pendapat atau hipotesis
dikatakan benar apabila menghasilkan jalan keluar dalam praktik, atau membuahkan hasil-hasil
yang memuaskan.

Para pendukung pragmatisme cenderung memberikan tekanan pada tiga pendekatan ,yaitu:

A. Bahwa sesuatu itu dikatakan benar apabila memuaskan atau memenuhi keinginan
-keinginan atau tujuan-tujuan manusiaa. Kepercayan akan kebenran bukan hanya
memberikan kepuasaan bagi seluruh sifat dasar manusia,melainkan juga memberi
kepuasaan selama jangka waktu tertentu.
B. Bahwa sesuatu itu benar apabila dapat dikaji kebenarannya secara eksperimen . pengujian
kebenaran ini selaras dengan semangat dan praktik sains modern,baik dalam laboratorium
maupumn dalam kehidupan sehari-hari,begitu juga suatu kebenran atau ketidak kebenaran
atau ketidak benaran muncul,maka kita hendaknya mencoba dan mengadakan pembuktian.
C. Bahwa sesuatu itu benar apabila membantu dalam perjuangan hidup bagi ekstensi manusia.
Instrumentalisme Dewey menekankan fungsi bagi kehidupan dari ajaran serta ide-idenya.

3.AKSIOLOGI

Secara etimologi,istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani kuno,terdiri dari kata “aksios’’ Yng
berate nilai dan kata “logos’’ yang berarti teori. Jadi ,aksiologi merupakan cabang filsafat yang
mempelajari nilai. Secara singkat,aksiologi adalah teori nilai. Dagobert Runes (19633:32)
mengemukakan beberapa persoalan yang berkaitan nilai yang mengcakup ,a) hakikat nilai,b)tipe
nilai,c)kriteria nilai,dan d) status metafisika nilai.

Tipe nilai dapat dibedakan antara nilai instrinstik dan nilai instrumental. Nilai instrinsik adalah
nilai akhir yang menjadi tujuan ,sedangkam nilai instrumental adalah sebagai alat untuk mencapai
nilai instrinsik. Nilai intirinsik adalah sesuatu yang memiliki harkat atau harga dalam dirinya,dan
merupakan tujuan sendiri. Sebagia contoh ,nilai keindahan yang dipancarkan oleh suatu lukisan
adalah nilai intrinsik. Nilai instrumentalnya adalah bahwa dengan melakukan salat yang ikhlas
sebagai pengabdian kepada Allah ,orang yang melaksanakan salat tersebut biasa mencegah
perbuatan jahat dan perbuatan yang dilarang Allah yang pada giliirinya manusia akan
mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat ,yang merupakan nilai akhir dari kehidupa
manusia.

Yang dimaksud dengan status metafiska nilai adalah bagiamana hubungan nilai-nilai tersebut
dengan realitas. Dalam hal itu Dagobert Runes (1963:33) mengemukakan tiga jawaban:

1. Subjectivisme: value is entirely dependet on and relative to human experience of it ;


2. Logical objectivisme,value are logical assesnces or subsistences,independent of their being
known ,yet not exsistensial status of action in reality.
3. constituents of the metaphysical real.

A.KARAKTERISTIK NILAI

Ada beberapa karakteristik yang berkaitan dengan teori nilai ,yaitu :

1.Nilai Objektif atau Subjektif

Nilai itu ibyektif jika ia tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai;sebaliknya,nilai
itu ‘subyektif’jika ekstensinya ,maknanya,dan validitas tergantung pada reaksi subyek yang
melakukan penilaian,tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisik.

Suatu nilai dikatakan objektif apabila nilai ersebut memiliki kebenrannya tanpa memperhatikan
pemilihan dan penilaian manusia. Nilai-nilai baik,benar ,cantik,merupakan realitas alam,yang
merupakan bagiandari sifat-sifat yang dimiliki oleh benda atau tindakan tersebut.

Nilai itu subjektif apabila nilai tersebut memiliki proferensi pribadi ,dikatakan baik karena dinilai
oleh seseorang. Apapun baik atau berharga karena di dalam dirinya, melainkan karena manusia
telah menilainya.

2.Nilai Absolut atau berubah

Suatu nilai dikatakan absolut atau abdi,apabila nilai yang berlaku sekarang sudah berlaku sejak
masa lampau dan akan berlaku serta abash sepanjang masse,serta akan berlaku bagi siapapun
tanpa emperhatikan ras, maupun kelas social. Missalnya nilai kasih saying dan kemurahan hati
adalah untuk semua manusia dimana pun dan kapan pun manusia hidup.
Di pihak lain ada yang beranggapan bahwa semua nilai relative sesuai dengan harpan atau
keinginan manusia. Sebagiaman harapan atau keinginan manusia yang selalu berubah ,maka nilai
itu pun mengungkapkan perubahan-perubahan tersebut. Nilai berubah dalam merespon kondisi
baru ,ajaran baru,agama baru,penemuan-penemuan baru dalam sains dan teknologi ,kemajuan
dalam pendidikan ,danlain-lainnya.

b.Tingkat (hierarki)nilai

Terdapat beberapa pandangan yang berkaitan dengan hierarki nilai yaitu :

Pertama , kaum idealis berpandangan secara passti terhadap tingkatan nilai.,dimana spiritual
lebih tinggi daripad nilai non spiritual ( nilai material ).

Kedua, kaum realis juga berpandangan bahwa terdapat tingkatan nilai,dimana mereka
menempatkannilai rasional dan empiris pada tingkat atas ,sebab membantu manusia menemukan
realist objektif ,hukum-hukum alam,dan aturan-aturan berpikir logis.

Ketiga,kaum pragnatis menolak tingkatan nilai secara pasti. Menurut mereka ,suatu aktivitas
dikatakan baik seprti yang lainnya,apabila memuaskan kebutuhan yang penting ,dan memiliki nilai
instrumental.

C.JENIS –JENIS NILAI

Aksiologi sebagia cabang filsafat dapat kita bedakan menjadi :1)etika ,2)estetika.

1.Etika

Istila etika berasal dari kata ‘’ethos” (yunani), yang berate adat kebiasan.dalam istilah lain,para
ahli yang bergerak dalam bidang etika menyebutkan dengan “moral”,berasal dari bahasa
yunani,juga berarti kebiasan.walaupun antara etika dan moralterdapat perbedan,tetapi para
ahlitidak membedakannya dengan tegas,bahkan secara praktis cenderung untuk memberi arti yang
sama.Etika merupakan teori tentang nilai,pembahasan secara teoritis tentang nilai,ilmu kesusilaan
yang membuat dasar-dasar untuk berbuat susila.

Beberapa pengertian etika yang perlu kita ketahui antara lain:

a) menurut langeveld(1961),etika adalah teori perbuatan manusia,yang di timbang menurut


baik dan buruknya.
b) Dagobert runes (1963:98)mengemukakan bahwa “ Ethics is that study or discipline which
concerns itself with judgments of approval or disapproval,judgments as rightness or
wrongness,goodness or badness,veitue or vice,desirability or wisdom of action,ends or
objects,or state of affairs”.
c) Menurut encyclopedia britanica, ‘‘Ethics is the systematic study of the nature of values
concept, ‘good’, ‘bad’, ‘ought’, ‘right’, ‘wrong’, etc, and of the general principles with justity
us in applying them to anything : also called ‘moral philosophy”.
d) Dalam bahasa arab istilah etika sama dengan istilah ilmu. AKhlak seperti dikemukakan oleh
Ahmad amin, yang dikutip oleh Rachmat Djatnika (1985:29) adalah “ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk menerangkan apa yang harus dilaksanakan oleh sebagian manusia
terhadap sebagaimananya,menjelaskan tujuan yang hendaknya dicapai oleh manusia dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan yang diperbuat”
Jadi, etika merupakan cabang filsafat atau filsafat moral yang membicarakan perbuatan
manusia. Cara memandangnya dari sudut baik dan tidak baik.etika merupakan filsafat
tentang perilaku manusia.
Seperti telah dikemukakan di atas,bahwa etika mempelajari dan mempersoalkan
perilaku manusia,namun berbeda dengan psikologi,sosiologi,dan antropologi (budaya),
yang juga semuanya membicarakan dan mempelajari perilaku manusia.

2) estetika
Estetika merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dengan pengalaman-
pengalaman kita yang berhubungan dengan seni. Kadang-kadang estetika diartikan sebagai
filsafat seni,tetapi kadang-kadang pula prinsip-prinsip yang berhubungan dengan estetika
dinyatakan sebagai hakikat keindahan. Namun,sesungguhnya konsep keindahan hanya
salah satu dari sejumlah konsep-konsep dalam filsafat seni.
Randall dan buchler (1942) mengemukakan bahwa ada tiga interpretasi tentang
hakikat seni,yaitu:
Pertama, seni sebagai penembusan (penetrasi) terhadap realitas, selain pengalaman.
Dengan merespon terhadap hasil karya seni, kita dapat menembus terhadap apa yang kekal
terhadap apa yang kekal dan tidak berubah bentuk interpretasi macam pertama
ini,misalnya yang dikemukakan oleh Schoupenhaur,dan plato sebagai tokoh
idealime.mereka sepakat bahwa ada suatu bentuk atau cita-cita absolut dari keindahan
dengan sifat-sifat tertentu. Setiap benda yang disebut indah harus memiliki sifat-sifat
tertentu yang absolut. Keindahan absolut adalah abadi,kekal,dan tidak berubah,sedangkan
benda-benda indah dalam alam ini adalah fana sifatnya.
Kedua,seni sebagai alat untuk kesenangan. Seni tidak berhubungan dengan
manipulasi alam untuk kepentingan kesenangan kita. Seni tidak memiliki nilai apapun
,kecuali demi kesenangan. Interpertasi tentang seni seperti ini menekankan pada
hedonisme (hedonism estetis).
Ketiga, seni sebgai eskperesi
e)
f)
g) ethics is that study or discipline hich concerns itself with judgments of
approval ordisapproval,judgments as to rwightness or wrongness, goodness
or badness,veitue or vice, desirability or wisdom of acti on,ends or objects,or
state of aff airs”.

Anda mungkin juga menyukai