Anda di halaman 1dari 1

Hipoksia merupakan kondisi berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati,

dan organ lainnya dengan cepat. Hipoksia dapat dideteksi dengan sturasi oksigen yang rendah
dengan gejala yang lain yaitu sesak napas, napas cenderung cepat dan detak jantung yang
cepat

DerSarkissian,C.,2018.www.webmd.com.[Online]Available at:
https://www.webmd.com/asthma/guide/hypoxia-hypoxemia#1 [Accessed 18 November
2020]

Neurofisiologi dispnea. Jalur aferen (sensorik) utama yang timbul dari area pembuluh darah
dan paru-paru menimbulkan sensasi dispnea. Saat distimulasi, sinyal chemoreceptive dan
mechanoreceptive ditransmisikan ke batang otak melalui saraf glossopharyngeal dan vagus,
berkumpul di nukleus traktus solitarus ( NTS ). Proyeksi selanjutnya berlanjut ke korteks
somatosensori dan daerah otak lain yang lebih tinggi, yang memberikan rasa interoceptive
dari lingkungan internal tubuh. Pemrosesan sinyal ini di dalam korteks menimbulkan sensasi
seperti kebutuhan akan udara, dispnea, atau sesak napas. Proses ini tampaknya tumpul secara
tidak normal pada pasien dengan penyakit coronavirus 2019

Alejandra González-Duarte dan Lucy Norcliffe-Kaufmann.(2020). Is 'happy hypoxia' in


COVID-19 a disorder of autonomic interoception? A hypothesis

Anda mungkin juga menyukai