Anda di halaman 1dari 12

SISTEM SARAF

DISUSUN OLEH :
I MADE EVA ANGGITA
204201516051
SALZA RIZKA FEBRI CAHYANI
204201516046
WANDA ALFIANI SYIFA
204201516059

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2020
SISTEM SARAF

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan suatu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
stimulus / rangsangan dari reseptor ke saraf pusat ( otak dan sumsum tulang
belakang ) untuk diterjemahkan dan mengantarkan informasi yang diperoleh oleh
efektor.
Sistem saraf terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :
1. Sistem saraf pusat
Terletak di bagian tengah tubuh dan terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang

1
2. Sistem saraf tepi
Terdapat diiseluruh bagian tubuh kecuali otak dan sumsum tulang belakang

Sistem saraf dibangun oleh jaringan saraf dan jaringan saraf tersebut terdiri dari
neuron dan sel – sel glia. Neuron membawa atau mengantarkan impuls saraf dan
sedangkan Glia merupakan sel – sel pendukung neuron.

B. Struktur Sel Saraf ( Neuron )

2
1. Dendrit
Menerima sinyal dari reseptor maupun dari neuron-neuron lainnya
2. Akson
Mengantarkan impuls ke sel – sel neuron lainnya
3. Badan sel
Terdiri dari nucleus dan organel – organel sel

C. Tipe Neuron
Tipe neuron berdasarkan fungsinya :
1. Neuron Motoric
Berperan dalam mengantarkan sinyal saraf dari sistem saraf pusat ke
efektor (umumnya). Efektor kemudian memberikan respon terhadap simulus
yang diterima
2. Neuron Sensorik
Menerima rangsangan atau stimulus seperti cahaya, panas, tekanan dan
zat-zat kimua serta menyampaikan informasi yang di dapat ke sistem saraf
pusat
3. Neuron Intermediate
Berperan dalam membawa implus saraf di antara bagian-bagian pada
sistem saraf pusat

3
Tipe neuron berdasarkan bentuknya :
1. Bipolar
Terdiri dari 1 akson dan 1 dendrit

2. Multipolar
Terdiri dari 1 akson dan banyak dendrit

3. Unipolar
Memiliki 1 akson yang bercabang

4
4. Anaksonik
Terdiri dari banyak dendrit tapi tidak memiliki akson

D. Jaringan Saraf
Terdiri dari neuron dan sel – sel glia :
1. Neuron
Membawa atau mengantarkan impuls saraf

5
2. Glia
Glia merupakan sel – sel pendukung neuron

E. Fungsi Sistem Saraf


1. Input sensori

6
Menerima rangsangan atau stimulus untuk kemudian diteruskan ke otak
dan sumsum tulang belakang
2. Integrasi
Otak dan sumsum tulang belakang mengolah informasi yang diterima
dari seluruh tubuh dan mengirimkan kembali respon dihasilkan
3. Output motoris
Mengantarkan impuls ke efektor, baik sel maupun organ (terutama otot
dan sel-sel kelenjer) yang akan menghasilkan respon tubuh

F. Bagian Sistem Saraf


1. Otak

Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti
yang disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf

7
pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak
adalah markas besarnya.
Otak terbagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing-
masing. Secara umum, bagian otak terdiri dari otak besar, otak kecil, batang
otak, serta bagian-bagian otak lainnya. Bagian-bagian ini dilindungi oleh
tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi oleh cairan
serebrospinal untuk menghindari terjadinya cedera otak.

2. Sumsum tulang belakang

8
Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari
susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak
melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan
mengirimkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan memerintahkan
otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang belakang juga menerima
masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi
tersebut ke otak.

3. Sel saraf atau neuron


Yang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu
sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah
menghantarkan implus saraf.

G. Impuls Saraf

9
Impuls saraf atau rangsang saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang
akson dalam bentuk gelombang listrik. Jika sebuah saraf tidak menghantarkan
impuls maka Serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat.

Pengiriman atau penghantaran impuls baik rangsangan ataupun tanggapan yang


melalui Serabut saraf atau akson dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.

Rangsangan atau stimulus pada Indra menyebabkan terjadinya perubahan kutub


potensial listrik sesaat perubahan potensial disebut depolarisasi terjadi berurutan
sepanjang Serabut saraf. Depolarisasi menyebabkan bagian luar sel bermuatan
negatif, sedangkan bagian dalam sel bermuatan positif.

10
Rangsangan atau stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang batas tidak
akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Namun jika
kekuatan impuls diatas ambang, maka impuls akan dilewatkan atau sampai ke ujung
akson.

Rangsangan atau stimulasi yang kuat dapat menghasilkan jumlah impuls yang
lebih besar pada periode waktu tertentu dibandingkan stimulasi yang lemah.

11

Anda mungkin juga menyukai