Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN ASSESMEN PASIEN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA LIWA


KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Jl. Raden Intan No.36 Way Mengaku Balik Bukit Liwa-Lampung Barat
Telp (0728) 21378 fax.(0728) 21379
PEDOMAN ASSESMEN PASIEN

A. PENDAHULUAN
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang menyatakan
bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan
dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal
ini berarti bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan serta memenuhi standar baku pelayanan yang diakui
secara universal. Selain itu fasilitas yang ada harus dapat dijangkau oleh setiap yang
hidup di negara ini, dalam upayanya untuk memperoleh peluang hidup sehat. Dalam
memberikan pelayanan, setiap pemeran/petugas kesehatan wajib bekerja secara
profesional dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan yang ada.
Salah satu isu yang menonjol dalam pelayanan rumah sakit dewasa ini ialah isu
assesmen pasien, proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan
tentang pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan
lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi
pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan
digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.

Hasil utama asesmen awal pasien adalah untuk memahami kebutuhan pelayanan
medis dan pelayanan keperawatan sehingga pelayanan dan pengobatan dapat dimulai.
Untuk mencapai ini, rumah sakit menetapkan lingkup dan isi asesmen medis,
keperawatan dan asesmen lain, kerangka waktu yang dibutuhkan menyelesaikan
asesmen dan persyaratan dokumentasi asesmen . Selain asesmen medis dan
keperawatan adalah penting untuk inisiasi pelayanan, kemungkinan diperlukan
asesmen lain dari praktisi pelayanan kesehatan termasuk asesmen khusus dan asesmen
individual diantaranya assesmen gizi. Semua asesmen ini harus terintegrasi dan
pelayanan yang sangat urgen harus di identifikasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan Kebijakan Assesment Pasien yang
merupakan acuan bagi seluruh tenaga keperawatan dalam memberikan Assesment
Pasien di lingkungan RSIA Bunda Liwa Lampung Barat.

1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pedoman assesmen pasien pada RSIA Bunda Liwa
Lampung Barat

2. Tujuan khusus
Diperolehnya informasi dari pasien pada saat assesmen oleh tenaga profesi
medis, perawatan dan nutrisi pada pasien :
-       Anak-anak
-       Dewasa Muda
-       Lanjut usia yang lemah
-       Sakit terminal
-       Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens
-       Wanita dalam proses melahirkan
-       Wanita dalam proses terminasi kehamilan
-       Korban kekerasan atau terlantar
-       Pasien dengan infeksi atau penyakit menular
-       Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
-       Pasien yang daya imunnya direndahkan

C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pada proses assesmen pasien pada RSIA Bunda Liwa Lampung Barat
adalah assesmen pada rawat jalan dan rawat inap yang meliputi assesmen medis,
perawatan dan nutrisi meliputi assesmen :
-       Anak-anak
-       Dewasa Muda
-       Lanjut usia yang lemah
-       Sakit terminal
-       Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens
-       Wanita dalam proses melahirkan
-       Wanita dalam proses terminasi kehamilan
-       Korban kekerasan atau terlantar
-       Pasien dengan infeksi atau penyakit menular

2
-       Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
-       Pasien yang daya imunnya direndahkan

D. Definisi
Suatu sistematika Proses pengumpulan informasi sebagai bahan pengambilan
keputusan untuk penetapan penyelesaian masalah sesuai kebutuhan pasien.

E. Tata Laksana
1. Standar Assesment Pasien
Asesmen pasien terdiri dari :

 Pelaksanaan Asesmen awal keadaan pasien meliputi, evaluasi keadaan fisik,


psikologis, sosial dan faktor ekonomi, termasuk pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan masa lalu.
 Asessmen terhadap pasien terdiri dari assesmen medis, keperawatan, nutrisi
dan nyeri.
 Analisis informasi dan data termasuk hasil laboratorium dan radiologi untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
 Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang
telah diidentifikasi.
2. Hasil asesmen digunakan sepanjang proses pelayanan untuk mengevaluasi kemajuan
pasien dan untuk memahami kebutuhan untuk asesmen ulang.
3. Asesmen medis dan keperawatan awal harus selesai dalam waktu 24 jam setelah
pasien dirawat atau lebih cepat karena kondisi pasien.
4. Pelaksanaan assesmen terdiri dari assesmen awal dan re assesmen.
5. Pelaksanaan assesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap atau
sebelum tindakan rawat jalan di rumah sakit tidak boleh lebih dari 30 hari atau
riwayat medis telah diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulang.
6. Assesmen pasien oleh tenaga medis , perawat dan staf disiplin klinis lainnya
dilakukan diantaranya di instalasi rawat jalan, rawat inap , gawat darurat dan bedah
sentral baik asesmen awal maupun re assesmen terhadap pasien yang belum dilakukan
asessmen atau yang sudah dilakukan assesmen dari luar rumah sakit ( pasien rujukan).
7. Assesmen awal pasien di rawat jalan dilakukan pada saat pasien melakukan
kunjungan pertama kali.
8. Untuk kegiatan berikutnya untuk kasus yang sama hanya dilakukan reassesmen fisik.
3
9. Untuk reasessmen pemeriksaan penunjang dilakukan setelah 30 hari kecuali ada
indikasi hasil pemeriksaan fisik.
10. Pelaksanaan assesmen bagi pasien yang akan meninggal/kondisi kritis dilakukan pada
setiap waktu dinas sesuai dengan kondisi dan pada saat pergantian dinas.
11. Proses assesmen medis di rawat jalan dilakukan oleh dokter yang ditugaskan pada
poliklinik masing masing dan di instalasi rawat inap oleh dokter spesialis dan di
instalasi gawat darurat oleh dokter IGD yang telah mempunyai sertifikat kegawat
daruratan.
12. Untuk pasien gawat darurat, asesmen medis dan keperawatan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat kegawat daruratannya.
13. Proses assesmen keperawatan di instalasi rawat inap di lakukan oleh perawat primer
dan apabila di instalasi gawat darurat dilakukan oleh perawat yang telah mempunyai
sertifikat PPGD.
14. Proses assesmen gizi/nutrisi baik dirawat jalan maupun dirawat inap dilakukan oleh
staf instalasi gizi yang telah ditugaskan.
15. Asesmen medis dan keperawatan terdokumentasi dalam waktu 24 jam setelah
penerimaan sebagai pasien rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien.
16. Tenaga profesional yang melaksanakan assesmen dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban mematuhi Standar dan Etika Profesi, memperhatikan hak pasien, serta
memperhatikan prioritas kebutuhan pasien secara tepat sesuai dengan urgensinya.
17. Proses Asesmen pasien yang telah dilakukan didokumentasikan dalam rekam medik
sebagai pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.
18. Pelaksanaan intervensi Asesmen pasien berdasarkan Standar Prosedur Operasional
(SPO) secara mandiri dan delegasi/kolaboratif.

F. Dokumen
Dokumen yang terkait dengan assesmen pasien adalah :
4
1. Form assesmen medis
2. Form assesmen keperawatan
3. Form assesmen kebutuhan nutrisi
4. Kebijakan assesmen pasien

Liwa, 8 Agustus 2018


DIREKTUR RSIA BUNDA LIWA
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

dr. ADHI MAHABUDI DUARSA Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai