A. PENDAHULUAN
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang menyatakan
bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan
dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal
ini berarti bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan serta memenuhi standar baku pelayanan yang diakui
secara universal. Selain itu fasilitas yang ada harus dapat dijangkau oleh setiap yang
hidup di negara ini, dalam upayanya untuk memperoleh peluang hidup sehat. Dalam
memberikan pelayanan, setiap pemeran/petugas kesehatan wajib bekerja secara
profesional dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan yang ada.
Salah satu isu yang menonjol dalam pelayanan rumah sakit dewasa ini ialah isu
assesmen pasien, proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan
tentang pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan
lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi
pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan
digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.
Hasil utama asesmen awal pasien adalah untuk memahami kebutuhan pelayanan
medis dan pelayanan keperawatan sehingga pelayanan dan pengobatan dapat dimulai.
Untuk mencapai ini, rumah sakit menetapkan lingkup dan isi asesmen medis,
keperawatan dan asesmen lain, kerangka waktu yang dibutuhkan menyelesaikan
asesmen dan persyaratan dokumentasi asesmen . Selain asesmen medis dan
keperawatan adalah penting untuk inisiasi pelayanan, kemungkinan diperlukan
asesmen lain dari praktisi pelayanan kesehatan termasuk asesmen khusus dan asesmen
individual diantaranya assesmen gizi. Semua asesmen ini harus terintegrasi dan
pelayanan yang sangat urgen harus di identifikasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan Kebijakan Assesment Pasien yang
merupakan acuan bagi seluruh tenaga keperawatan dalam memberikan Assesment
Pasien di lingkungan RSIA Bunda Liwa Lampung Barat.
1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pedoman assesmen pasien pada RSIA Bunda Liwa
Lampung Barat
2. Tujuan khusus
Diperolehnya informasi dari pasien pada saat assesmen oleh tenaga profesi
medis, perawatan dan nutrisi pada pasien :
- Anak-anak
- Dewasa Muda
- Lanjut usia yang lemah
- Sakit terminal
- Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens
- Wanita dalam proses melahirkan
- Wanita dalam proses terminasi kehamilan
- Korban kekerasan atau terlantar
- Pasien dengan infeksi atau penyakit menular
- Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
- Pasien yang daya imunnya direndahkan
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pada proses assesmen pasien pada RSIA Bunda Liwa Lampung Barat
adalah assesmen pada rawat jalan dan rawat inap yang meliputi assesmen medis,
perawatan dan nutrisi meliputi assesmen :
- Anak-anak
- Dewasa Muda
- Lanjut usia yang lemah
- Sakit terminal
- Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens
- Wanita dalam proses melahirkan
- Wanita dalam proses terminasi kehamilan
- Korban kekerasan atau terlantar
- Pasien dengan infeksi atau penyakit menular
2
- Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
- Pasien yang daya imunnya direndahkan
D. Definisi
Suatu sistematika Proses pengumpulan informasi sebagai bahan pengambilan
keputusan untuk penetapan penyelesaian masalah sesuai kebutuhan pasien.
E. Tata Laksana
1. Standar Assesment Pasien
Asesmen pasien terdiri dari :
F. Dokumen
Dokumen yang terkait dengan assesmen pasien adalah :
4
1. Form assesmen medis
2. Form assesmen keperawatan
3. Form assesmen kebutuhan nutrisi
4. Kebijakan assesmen pasien