Dalam melakukan perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara generatif dilakukan menggunakan biji. Sayangnya perbanyakan tanaman
dengan biji menghasilkan sifat genetik yang dapat berbeda dari harapan karena adanya rekombinasi.
Dalam bab ini akan dibahas bagaimana cara memproduksi benih secara generatif yang bermutu.
9.1 PENDAHULUAN
Benih merupakan bahan tanam yang memiliki peranan sangat vital dalam budidaya tanaman.
Sebagai bahan tanam, benih yang digunakan harus berkualitas yaitu memiliki daya tumbuh dan vigor
yang tinggi. Benih berkualitas dihasilkan melalui proses yang panjang, dimulai sejak sumber benih ada di
pertanaman, saat pengolahan pasca panen sampai benih ditanam. Pengelolaan tanaman untuk benih
dengan baik saat di lahan produksi merupakan salah satu upaya mendapatkan benih berkualitas.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan dari lahan produksi
diantaranya adalah kondisi lahan. Lahan pertanaman harus subur, tanaman dikelola dengan baik dengan
cara melakukan pemelihraan (pemupukan berimbang, pengairan, pengendalian organisme pengganggu
tanaman baik gulma atau hama dan penyakit), mengupayakan pertanaman bebas dari tanaman asing yang
dapat menjadi penyebab menurunya kualitas benih. Sumber benih sebagai bahan tanam juga berpengaruh
terhadap kualitas benih yang dihasilkan. Teknologi budidaya yang diterapkan dalam produksi benih
berperan besar dalam menghasilkan benih berkualitas.
Menjaga tanaman produksi dari penyerbukan silang dengan varietas lain merupakan upaya untuk
menghasilkan benih murni. Upaya untuk menjaga agar benih yang dihasilkan murni dapat dilakukan
melalui penanaman secara terpisah dengan komoditas serupa di sekelilingnya. Upaya lain adalah dengan
mencegah agar di lingkungan pertanaman tidak ditumbuhi tanaman tipe simpang yang dapat melakukan
penyerbukan dengan pertanaman untuk benih. Jika diketemukan tanaman tipe simpang, maka harus
dibuang.
9.2.1.2 Menggunakan sumber benih yang tepat kelas atau kualifikasi mutunya
Penggunaan benih dari kelas yang sesuai sangat diperlukan dalam produksi benih. Sumber benih
yang digunakan untuk produksi benih harus berasal dari benih bersertifikat dengan kelas yang lebih
tinggi. Sumber benih harus memenuhi persyaratan yaitu diketahui asal usulnya dan murni, bebas dari
benih lain, gulma dan penyakit terbawa benih. Kelas benih dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kelas benih
9.6.2.2 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penjarangan dilakukan pada pertanaman yang bahan tanamnya
berupa benih. Kegiatan pendangiran diperlukan untuk menghindari pemadatan tanah. Keberadaan
gulma perlu dikendalikan karena merupakan pesaing tanaman pokok (nutrisi, cahaya, unsur hara,
ruang).
Irigasi menghindari atau mengurangi masalah kekurangan air
Pemupukan untuk membangun struktur tanaman
Pengendalian hama dan penyakit penyebaran penyakit dapat dikurangi dengan cara meroguing
tanaman yang terserang penyakit
Penegakan lanjaran/para-para untuk spesies merambat
Pemangkasan pada tanaman untuk membentuk tajuk
Membantu penyerbukan terutama pada tanaman yang penyerbukannya melalui serangga,
misal dengan melepas serangga
Perlindungan tanama dari kontaminasi serbuksari asing