NIM : 195040200111162 Kelas :O Dosen : Prof.Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2021 Tugas Individu Kelebihan dan Kekurangan RAP Berdasarkan FAO Pada penjelasan yang disampaikan oleh FAO terdapat suatu pedoman yang membahas mengenai RAP (Proses Penilaian Cepat) dan penjelasan singkat mengenai sistem benchmarking. Pada pedoman tersebut terdapat beberpa lampiran seperti file excel berisi data audit irigasi dan beberapa file excel lainnya seperti blank file. Pedoman yang diberikan oleh FAO tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, adaun kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan Adanya penjelasan mengenai lembar kerja sehingga memudahkan dalam pengerjaannya Adanya perbandingan antara penelitian sebelumnya dan penelitian yang baru dilakukan pada setiap bahasannya Data yang cukup akurat Adanya peringatan pada setiap langkah-langkah pengerjaan, sehingga dapat dipersiapkan guna mengantisipasi terjadinya kesalahan Mudah dilakukan pengklasifikasian karena adanya kriteria dalam pemeringkatan Beberapa data yang dikumpulkan didalam RAP dapat dimanfaatkan dalam kuantifikasi berbagai indikator acuan (Benchmark) yang telah dikembangkan oleh IPTRID. Memungkinkan identifikasi langkah utama yang dapat diaplikasikan dengan cepat guna memperbaiki pelayanan penyediaan air. 2. Kekurangan Biaya yang dibutuhkan dalam riset cukup besar Waktu yang diperlukan terlalu lama Tingkat keakuratan pengumpulan dan perhitungan data dapat menjadi perdebatan karena biasanya seseorang cenderung terhadap keakuratan 5-10%, bukan 0,5-1%. Kurangnya penjelasan pada beberapa singkatan atau istilah kalimat Data yang diperoleh hanya dpat digunakan untuk satu proyek saja Tidak adanya gambar yang berfungsi untuk menjelaskan penjelasan yang kurang jelas Aplikasi yang sulit diengerti dan digunakan oleh masyarakat umum (hanya dapat digunakan oleh para ahli) Tugas Diskusi Kelompok Diskusi Oleh Kelompok 1: Muhammad Chen Chen 195040200111162 Rizka Putri Ramadhani 195040200111284 Annisa Nur 195040201111169 Dimas Agung Ahmadjati 195040201111044 Putri Fadilla Anggreani 195040207111118
Tabel 1. Field Coefficient and Crop Threshold ECe
Tabel 1 menunjukkan beberapa data yaitu dengan data air tahunan yang ditunjukkan dari bulan kering bulan basah, kemudian memasukkan data nama tanaman yang diairi seperti tanaman padi atau tanaman selainnya. Pada kolom selanjutnya yaitu tentang salinitas (kadar garam) dari suatu lahan dimana ambang batas salinitas (dalam dS/m) tersebut dapat mempengaruhi hasil panen dan ditunjukkan pada table data ambang batas salinitas tanaman padi 2-3 dS/m, pada tanaman lainnya 1,5-2 dS/m. Data selanjutnya yaitu data koefisien lahan yang ditunjukkan pada rumus ETc = Kc x ETo dimana dalam bulan kering nilai koefisien dari tanaman padi akan lebih rendah dibandingkan tanaman lainnya karena tanaman padi cocok ditaman pada lahan basah atau pada curah hujan tinggi (bulan basah). Sedangkan pada tanaman selain padi nilai koefisien lahan pada bulan kering akan lebih tinggi dibandingkan pada bulan basah karena tanaman dapat ditanam tidak pada jenuh air. Tabel 2. Nilai ETo Bulanan Pada tabel 2 menunjukkan nilai ETo (mm) per bulan dalam satu tahun. Berdasarkan data yang telah disiapkan mulai dari bulan Maret hingga Februari. Ditemukan bahwa pada bulan Maret-Juli merupakan bulan kering dimana nilai ETo mulai dari 100 mm hingga 190 mm. Pada bulan Agustus-November merupakan bulan basah dimana nilai ETo bulan basah tertinggi yaitu pada bulan September-Oktober yaitu 250 mm. Sedangkan nilai ETo terendah yaitu oada bilan Maret yaitu 100 mm. Tabel 3. Surface Water Entering the Command Area Boundaries (Million Cubic Meters - MCM) Pada tabel ini menunjukkan tiga data, yaitu data pertama mengenai air yang masuk melalui luar areal pelayanan (command area) melalui kanal reguler. MCM harus merupakan total MCM pada titik pemisahan awal. pada tabel yang ditunjukkan, untuk data pertama air permukaan memiliki tekanan yang lebih tinggi pada bulan basah daripada pada bulan kering. data kedua mengenai air irigasi lainnya yang masuk ke areal pelayanan melalui sumber external, pada bulan basah air permukaan memiliki tekanan lebih rendah namun hanya pada bulan terakhir saja (November) daripada pada bulan kering. data ketiga mengenai total tekanan air permukaan dari data tabel 1 dan data tabel 2, dengan hasil tekanan air permukaan lebih tinggi pada bulan basah daripada bulan kering. Sheet 4. External Indicators Indikator eksternal disebut juga sebagai indikator yang berasal dari luar merupakan suplai air yang memberikan nilai-nilai efisiensi dalam suatu irigasi. Indikator eksternal dapat mengindikasikan ada tidaknya masalah-masalah terkait kapasitas debit aliran dan suplai air relatif dalam suatu proyek. Efisiensi indikator ini dihitung berdasarkan nilai-nilai yang sebelumnya telah dimasukkan kedalam lembar kerja oleh pengguna RAP. Dapat dilihat berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa nilai “Irrigated crop area in the command area, including multiple cropping” pada bulan Maret hingga bulan Februari yang terbesar adalah pada bulan Agustus dan September dengan kisaran 60.000 ha dan yang terkecil adalah pada bulan Februari dengan nilai 5.000 ha. Nilai Surface irrigation water inflow from outside the command area (gross at diversion and entry points) tertinggi adalah pada bulan September dan Oktober dengan nilai 90 MCM dan yang terendah adalah pada bulan Maret dengan kisaran nilai 30 MCM. Berdasarkan data pada tabel mengenai Indikator Eksternal yang terdapat pada Sheet4 maka diketahui bahwa nilai Stated conveyance efficiency of imported canal water (accounts for seepage and spills and tail end flows) adalah 80%, nilai Weighted field irrigation efficiency from stated efficiencies adalah 76%. Nilai Physical area of irrigated cropland in the command area (not including multiple cropping) yang didapat adalah 80.000 ha sedangkan nilai Irrigated crop area in the command area, including multiple cropping adalah 65.000 ha. Adapun nilai Flow rate capacity of main canal(s) at diversion point(s) adalah 70 cm/s dan nilai Actual peak flow rate of the main canal(s) at diversion point(s) this year adalah 65 cm/s. kemudian berdasarkan input data yang telah disebutkan sebelumnya dan input data lainnya yang terlampir pada tabel, maka diketahui hasil total nilai produksi tahunan pada lahan pertanian tersebut adalah sebesar 58.537.500 US dolar. Sheet 5. Project Office Questions Pada sheet 5 data dapat diperoleh dari kantor Proyek. Data tersebut meliputi kondisi umum provek. lokasi suplai udara, kepemilikan tanah dan air, mata uang, anggaran operasi provek sebagaimana dijelaskan oleh pegawai kantor, dan tingkat pelayanan penyaluran air pada berbagai tingkat dalam sistem. Berdasarkan dokumen Rapid Appraisal dan Benchmarking contoh dengan nama proyek yaitu proyek contoh pada tanggal 20 Oktober 2002. Berdasarkan data excel tersebut dapat diketahui bahwa dalam kondisi umum proyek untuk rata-rata ukuran bersih pertanian dengan 2 hektar lahan menggunakan air sebanyak 40.000 liter dengan ukuran lahan 0,75 hektar. Saluran air memasok air minum sebanyak 5% kepada para petani yang tinggal, di wilayah proyek. Untuk tanah yang digunakan adalah milik para petani sendiri dengan menggunakan sistem irigasi permukaan. Air yang digunakan, untuk mengirigasi lahan pertanian milik petani bersumber dari sungai dengan kapasitas penyimpanan 800.000.00m3 dengan waktu pengelolaan sebanxak 2 kali pertahun dengan durasi penuturan sistem kanal selama 10 hari. Volume air yang digunakan untuk sistem irigasi yang resmi dialokasikan untuk proyek adalah sebesar 900 mcm/ tahun dan dialokasikan pada petani sebanyak 95%. Untuk kepemilikan air, kanal utama, kanal sekunder dan kanal tersier adalah milik negara kemudian dibagi ke masing-masing bidang oleh petani itu sendiei. Untuk mata uang yang digunakan dalam anggaran ini adalah peso dengan nilai tukar 0,25 ke mata uang dollar AS. Berdasarkan penielasan operasi proyek sebagaimana dijelaskan oleh pegawai dikantor adalah untuk indeks fleksibelitas memiliki rentang frekuensi, kecepatan, dan durasi yang luas tetapi diatur oleh şaluran hilir satu kali per hari berdasarkan kebutuhan aktual. Kemudian untuk indeks kendala operator saluran ringkat kedua mengetahui dan menerima aliran dalam beberapa jam dari waktu yang ditargetkan sehingga tidak ada kekurangan air sepanjang tahun. Untuk indeks ekualitas sebanyak 5% dari jumlah petani kanal petani menerima layanan yang jauh lebih buruk daripada rata-rata . Dan untuk mengontrol aliran ke kanal tingkat kedua arus yang diketahui dan dikendalikan sebanyak 5%. Layanan pengiriman air resmi dititik paling hilir yang dioperasikan oleh karyawan adalah sebanyak kurang dari 3 hilir serta dilakukan peugukuran dan pengoutrolan yang wajar dengan fleksibilitas fekuensi, kecepatan atau durasi tetap namun diatur. Untuk kendalaan, kecepatan dan durasi air sangat andal akan tetapi akan ada penundaan selama beberapa hari. Untuk ekuitas tampak, semua titik di şeluruh proyeki dan di dalam unit tersier menerima jenis layanan pengiriman air yang sama. Sheet 6. Groundwater Data (MCM) Pada Sheet 6 menunjukkan bahwa data air tanah itu seharusnya disajikan jika hal tersebut baik digunakan untuk area proyek (otoritas proyek) ataupun petani. Pada data tersebut banyak pernyataan yang dimasukkan pada tabel mulai dari perhitungan air tanah dalam suatu proyek irigasi dimana sumber-sumber air tanah dari luar area sering sekali diabaikan. Yang dalam hal tersebut menganggap bahwa air didapat dari pemompaan akuifer. Karena dalam konteksnya air yang dipompa didalam area proyek lebih berpengaruh terhadap irigasi dibandingkan dengan air dari aliran luar area proyek (pelayanan). Kenyaatan dari pengecekan air tanah baik penyimpanannya maupun pengisiannya akan lebih efisien dengan menggunakan sistem pemompaan air dari proyek internal karena dari perkolasi, air rembesan, dan evaporasinya lebih efektif. Sheet 7. Water User Associations (WUAs) Sebuah Badan Pengguna Air (WUB), atau Asosiasi Pengguna Air (APA) adalah sekelompok pengguna air, seperti irigasi, yang rencana keuangan, teknis, material, dan sumber daya manusia mereka untuk operasi dan pemeliharaan sistem air. WUA biasanya memiliki seorang pemimpin untuk menangani perselisihan internal, mengumpulkan biaya, dan melaksanakan pemeliharaan. Di sebagian besar wilayah, keanggotaan WUA tergantung pada hubungan seseorang dengan sumber air (seperti air tanah atau kanal). Berdasarkan data dari tabel RAP diperoleh informasi jika WUA di Indonesia ini ada namun tergolong lemah dengan keterangan 15 pada data selanjutnya WUA dengan kekuatan sedang bernilai 30, WUA dengan kategori kuat yang memiliki badan hukum dengan investmen baru memiliki keterangan 55. Total WUA harus sebanding dengan nilai 100. Penggunaan WUA dengan tipe luassan yang diketahui bernilai 1000 Ha. Tipe WUA harus setidaknya 6 tahun. Pada data fungsi jenis WUA. Terdapat distribusi air dalam setiap area, terdapat pengaturan kanal dalam proses distribusi air, tetapi tidak terdapat fasilitas bangunan dalam area tersebut. Terdapat pengumpulan biaya air, tidak terdapat pengumpulan biaya air. Tidak terdapat kerjasama kepada petani dan tidak meiliki tujuan agronomi. Tidak terdapat penyuluhan terhadap petani. Tidak terdapat peraturan tertulis. Jumlah denda yang dikenakan oleh aktif WUA khas dalam waktu satu tahun terakhir dengan keterangan 3. Jumlah semua musim untuk biaya WUA rata-rata lebih dari 5 tahun terakhir adalah Total gaji sebesar Rp.1.000.000, peningkatan struktur dan modernisasi sebesar Rp.300.000. Pengaturan termasuk gaji internal dan kontrak eksternal sebesar Rp.750.000 untuk rehabilitasi sebesar Rp. 100.000, untuk operasi yang lain sebesar Rp.600.000. Untuk keperluan administrasi sebesar Rp. 800.000. Dana untuk pengiriman proyek pemerintah sebesar Rp.800.000 jadi jumlah total dari item sebelumnya adalah Rp.5.550.000. total persentase yang diperoleh dari bayaran petani adlah 100%. Total pekerja profesional dan bersifat permanen sebesar 10% dan yang bersifra sementara sebesar 2%. Pekerja non profesional sebesar 100% , Pekerja non profesional sementara sebesar 15% total jam penuh pekerja adalah 127. Rata-rata tipe pekerja profesional dari WUA (yang di antisipasi) sebesar 5% dan banyak pekerja yang bekerja dilapang sebesar 95%. Gaji menurut tingktannnya dibagi menjadi: Professional, admin senior (Local currency/year)Rp80.000; Professional engineer (Local currency/year) Rp65.000; Non-prof.- canal operators, (Local currency/year) Rp25.000; Day laborers, (Local currency/year) Rp20.000; Kemudian sifat dari pengumpulan air adalah dikumpulkan dan diperoleh dari penguna individu oleh WUA dengan luas 150 Ha. Pada data selanjutnya diperoleh estimasi total air selama semusim yang didapatkan dari petani melaui proyek dengan dana sebesar Rp.6000.000. Berdasarkan kontribusi pengguna air maka diperoleh biaya buruh Rp.500.000, konstruksi material Rp.200.000 total Rp.700.000, frekuensi dalam servis per tahun sama dengan 1 kali persentase petani dalam pelayanan sebesar 45%, presentase dari semua proyek yang memiliki fungsional dalam distribusi air sebesar 85%. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dalam WUA memiliki hubungan dalam distribusi air, asosiasi perhitungan biaya. Sheet 8. Main Canal Pada suatu proyek yang dinamakan proyek contoh (Example Project) Pada tanggal 20 Oktober 2002, Kondisi pada saluran proyek pada umumnya adalah 3 yang dapat dikategorikan cukup buruk, kepadatan di saluran bernilai 4 yang dikategorikan agak cukup, sedangkan pada hasil area proyek yang berbeda pada musim basah adalah 1,1 dan pada musim kering adalah 1,2. Level yang dimiliki pada pasir di dalam kanal adalah 8 yang berarti cukup rendah dan sumber pasirnya berada pada tepian kanal, pada kanal utama, jenis alat untuk mengendalikan aliran airnya adalah sluice gate, manual dan untuk mengukur aliran menggunakan metode rated section, dimana ketelitian pengendalian dan pengukuran aliran +/- 15%. Karakteristik kanal utama memiliki panjang total mencapai 100 km dengan panjang kanal utama yang terpanjang mencapai 60 km, kanal yang membalikan lereng sebesar 0,005%, terdapat arus aliran yang tak terkendali yang masuk ke kanal, persentase kanal yang memotong bagian yang terisi pasir sebesar 10%, jumlah total titik jatuh pada kanal utama adalah 4 serta waktu berjalannya air dari permulaan ke penyerahan pertama adalah selama 12 jam, waktu berjalannya air yang paling panjang untuk menjangkau titik penyerahan level kanal ini dari sumbernya atau dari waduk penyangga adalah selama 52 jam, tidak ada rembesan dan jatuhan yang terukur dengan baik, tidak ada sumur yang aliran airnya kembali ke kanal, tipe lapisan (persentase dari keseluruhan kanal utama) adalah konkrit sebesar 20% dan tak berlapis sebesar 80%, dimana nilai yang benar ketika data tersebut dimasukkan adalah sama dengan 100. Level pemeliharaan dasar dan tepian kanal pada umumnya sebesar 2 yang artinya pemeliharaan yang rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan dalam pencapaian kanal. Ketiadaan rembesan yang tidak diinginkan umumnya (jika penggunaan yang konjuktif dipraktikan, beberapa rembesan mungkin diinginkan) bernilai 2 yang artinya kebanyakan fungsi alat pemeliharaan dan staff cukup besar untuk menjangkau materi kritis dalam seminggu atau kurang lebih dikatakan seperti itu, sementara materi lain menunggu satu tahun atau lebih untuk pemeliharaan. Kondisi regulator lintas kanal utama tidak terlalu baik (4) dengan jenis regulator gerbang pintu air tanpa luapan samping. Operator tidak tinggal di setiap lintas regulator. Waktu yang ditempuh operator untuk mencapai regulator adalah 3 jam, namun jika membutuhkan operator cukup bersedia selain beroperasi dengan yang seharusnya/secara teoritis. Jumlah regulator silang adlah 0,15 km dengan pengoperasian gerbang selama 2 minggu dan pemindahan gerbang jika diintruksikan akan membutuhkan waktu 12 jam. Operator juga dapat melakukan penyesuaian tanpa seizin atasan (5 menit pengambilan keputusan), keputusan operator bisa cukup akurat sengan poin 5. Perangkat Keras Regulator Lintas Kanal Utama Sulit untuk dioperasikan, tetapi secara fisik memungkinkan namun membutuhkan lebih dari 5 perubahan manual per struktur per hari untuk memenuhi target. Perawatan rutin hanya dilakukan pada barang-barang penting, barang yang rusak terlihat jelas di sepanjang proyek. Operator bekerja untuk umbrella WUA dengan tingkat pendidikan operator adalah 12 tahun. Para pekerja rata-rata dan teladak sama-sama tidak mendapat bonus, operator juga didorong untuk berpikir dan bertindak sendiri (9). Tiap tahun, tidak ada tinjauan kinerja formal yang dilakukan. Namun tidak ada alasan pemecatan pekerja/operator sehingga dalam 10 tahun tidak aja jumlah orang yang dipecat karena ketidakmampuan , dalam pekerjaan, operator berkomunikasi dengan petinggi selama 24 jam. Operator juga berkomunikasi dengan bawahan selama 24 jam. Supervisor mengunjungi dan berbicara langsung dengan operator sebanyak 3 hari. Operator melakukan kegiatan melalui telepon atauu radio dengan sangat bagus. Keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh di titik-titik tumpahan utama hanya beberapa situs yang tercakup. Jalan di sepanjang kanal ada, namun jalan kasar tetapi dapat diakses di satu sisi kanal. Komunikasi dilakukan menggunakan radio yang berada di ikat pinggang mereka. Personel menggunakan transportasi sepeda motor karena waktu tempuh dari halaman pemeliharaan ke titik terjauh di sepanjang kanal ini adalah 4 jam. Seadangkan waktu tempuh untuk mencapai kantor kanal utama dari kantor pemasok adalah 3 jam. Persentase aliran offtake yang diambil dari offtake tidak resmi adalah 5%, laju aliran offtake 5 cms, dan jumlah offtake 0,1 km. merka jga bisa beroperasi secara fisik sesuai kebutuhan (6), namun tetap berjalan sesuai teoritik nya (6). Offtake dapat disuplai dengan sangat luar biasa ketika laju aliran kanal rendah. Pengoperasian offtake hanya bisa dioperasikan oleh personil dari divisi dan level tersebut. Offtake diperiksa selama 24 jam dan disesuaikan dalam kurun waktu 7 hari. Secara resmi, operator offtake dapat melakukan penyesuaian laju aliran tanpa persetujuan atasan. 10 % Penjadwalan resmi arus dari offtake ke kanal dilakukan berdasarkan penilaian pasokan dan kebutuhan, dan 90% dijadwalkan secara aktif cocok dengan permintaan tingkat bawah waktu nyata. Namun jika melihat waktu aliran yang sebenarnya dijadwalkan adalah kebalikan dari penjadwalan resmi diatas. Kontrol arus dari offtakes kanal utama memiliki jenis resmi perangkat kontrol aliran Gerbang pintu air atau dengan nama umum gerbang waterman. Untuk kontrol/pengukuran aliran aktual tidak mempunyai jenis resmi dan nama umum, namun akurasi kemungkinan dari kontrol/pengukuran adalah +-25%. Kemudahan operasi pemindahan jumlah pemilih dan mengukur arus untuk memenuhi target sulit untuk dioperasikan, tetapi secara fisik memungkinkan, hal in dikarenakan perangkat atau teknik pengukuran laju aliran dan kalibrasi yang buruk. Perawatan rutin hanya dilakukan pada barang-barang penting, barang yang rusak terlihat jelas di sepanjang proyek, tetapi tidak serius. Kapasitas laju aliran keluaran saluran utama ke tingkat yang lebih rendah berikutnya termasuk kedalam nilai 3. Untuk mengatur Indikator Reservoir (Saluran Utama), ada 1 waduk pengatur tetapi dibutuhkan lebih banyak. Efektifitas operasi dan kesesuaian kapasitas penyimpanan/penyangga termasuk kedalam nilai 1, sedangkan perawatan tidak terlalu bagus. Dalam operasi pada kanal utama, pekerjaan utama merespons umpan balik waktu nyata yang realistis dari operator / pengamat di tingkat kanal dalam 3 hari. Jadwal prosedur pemesanan / pengiriman air diperbarui setiap minggu, tetapi dengan data yang tidak terlalu berarti, sehingga perubahan yang terkait mungkin tidak benar-benar dibuat. Intruksi kepada operator jelas, tetapi kurang detail. Saluran ini diperiksa jika ada masalah dan dilaporkan ke kantor tiap 2 hari sekali. Untuk kapasitas kemacetan di kanal utama tidak terlalu diperhatikan tentang lokasi, hidrolik, dan laju aliran pada kanal utama. Jadwal layanan sebenarnya yang diberikan kanal utama ke Subkanalnya ditentukan oleh kantor proyek, dan perubahan dilakukan setidaknya setiap minggu. Indeks keandalan juga menunjukkan aliran perubahan tiba plus atau minus 2 hari, tetapi benar, mungkin 4 minggu kekurangan sepanjang tahun. Untuk indeks ekuitas, 15% dari jumlah penonton kanal menerima layanan yang jauh lebih buruk daripada rata-rata. Arus dikontrol dalam 25% ke pelanggan di tingkat yang lebih rendah berikutnya. Sheet 9. Second Level Canals Scanduling of Flows from level canal offtake terdiri atas dua aliran, yaitu aliran official dan aliran aktual, yang mana kedua aliran tersebut dipengaruhi oleh 6 karakteristik. Diantara 6 karakteristik tersebut ada dua karakteristik yang mempengaruhi kedua aliran tersebut, yaitu karakteristik jadwal operator dari suplai yang dibutuhkan dan jadwal kecocokan aktifitas. Control flow Second Level Canal Offtake juga dipengaruhi oleh enam karakteristik yang terdiri dari tipe yang rersmi dari kontrol aliran, nama tipe resmi berdasarkan ukuran kontrol, nama resmi dan kontrol aliran aktual, serta akurasi dari nilai Q. Pada turnout indicator terdapat lima nilai yang berkisar dari 0-4 yang mengkategorikan penurunan dari operasi pengeluaran arus, yaitu: 4 ketika sangat mudah dioperasikan. Perangakat keras bergerak secara otomatis dengan cepat dan mudah sekali sehingga air yang mengalir dapat terkontrol dengan baik. 3 ketika mudah dan cepat untuk dioperasikan. Rata-rata aliran cukup atau sesuai namun tidak sempurna seperti kategori 4. 2 ketika susah untuk dioperasikan, tetapi masih dimungkinkan secara fisik. Rata-rata bentuk alirannya masih rendah. 1 ketika sulit dipakai, sulit dan bebrbahaya untuk dioperasikan. 0 ketika perangkat keras yang dipakai sangat tidak mencukupi dan hampir tidak memungkinkan untuk dioperasikan. Regulating Reservoir Indikator memiliki empat kategori terkait indikator pengaturan waduk, yaitu: Kecocokan nomer dari lokasi Kecocokan dari penyimpanan atau kapasitas yang menyangga Efektifitas dari operasi Pemeliharaan Adapun pada actual Service that the second level canal provides to its Subcanal terdapat tiga index yang mempengaruhi jalur aktual pada kanal kedua, tiga index tersebut adalah: Index kelenturan Index kewajaran Index ketahanan Sheet 10. Third Level Canals Pada saluran tersier terdapat pengendalian saluran tersier yang meliputi tipe perangkat kontrol aliran, tipe alat pengukur aliran, dan kemungkinan akurasi kontrol arus dan pengukuran. Tipe perangkat kontrol aliran dan tipe alat pengukur aliran yang digunakan adalah metergates. Sedangkan kemungkinan akurasi kontrol arus dan pengukuran adalah 15%. Karakteristik saluran tersier meliputi total panjang saluran sepanjang 400km, panjang terusan 4km, perkiraan saluran terbalik 0,00020%. Aliran drainase yang tidak terkendali tidak memasuki saluran, presentase penampang saluran tipikal yang terisi lumpur adalah 20%, jumlah total titik tumpahan untuk saluran tersier adalah 2, waktu yang diperlukan air dari awal hingga penerimaan pertama adalah 0,25 jam. Waktu tempuh air terlama untuk perubahan mencapai titik penerimaan permukaan saluran ini dari sumber atau dari reservoir penyangga adalah 3 jam. Pengukuran pada rembesan dan tumpahan terlihat tidak baik. Jumlah sumber yang masuk dalam saluran adalah 0 atau tidak ada. Tingkat pemeliharaan umum lantai saluran dan tepi saluran memiliki nilai 2. Kurangnya rembesan yang tidak diinginkan secara umum memiliki nilai 3. Ketersediaan peralatan dan staf yang cukup untuk memelihara saluran ini secara memadai memiliki nilai 1. Kondisi regulator lintas memiliki nilai 4 dan tipe regulator lintas yang digunakan adalah flashboards. Operator tidak tinggal pada masing – masing regulator lintas. Regulator lintas yang ada dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan memiliki nilai 7, pengoperasian dilakukan secara teoritis memiliki nilai 7, jumlah regulator silang adalah 1 km. Pada sisi lintas regulator tidak terdapat luapan besar. Variasi permukaan air terkontrol adalah 6cm, jumlah hari maksimum tanpa perubahan gerbang adalah 4, waktu maksimum yang dibutuhkan operator untuk mencapai regulator adalah 0,5 jam. Operator memindahkan gerbang jika diinstruksikan selama 6 jam dan gerbang biasanya dioperasikan selama 7 hari. Operator gerbang melakukan penyesuaian gerbang tanpa persetujuan. Operator membuat perubahan pengaturan yang signifikan di gerbang membutuhkan waktu 2 menit. Kemudahan operasional indikator internal untuk perangkat keras adalah 2,5. Tingkat pemeliharaan regulator silang adalah 2. Operator bekerja untuk Umbrella WUA dengan level 8. Opsi untuk memecat operator cukup sederhana. Nilai intensif untuk pekerjaan teladan, pekerjaan rata-rata, dan operator didorong untuk berpikir sendiri adalah 1,1,4. Operator berkomuniasi dengan level berikutnya selama 48 jam dengan indeks frekuensi komunikasi 1. Operator di level ini berkomunikasi dengan level bawah selama 24 jam dengan indeks frekuensi 2. Supervisor megunjungi tingkat saluran selama 30 hari dengan undeks frekuensi kunjungan 1. Ketergantungan komunikasi suara oleh operator adalah 2. Ketersediaan jalan di sepanjang saluran adalah 0,75. Komunikasi dilakukan dengan telepon dari rumah dan transportasi dengan sepeda. Presentase aliran offtake diambil dari offtake tidak resmi adalah 20%. Penjadwalan aliran dari saluran tersier secara resmi dengan rotasi 100, sedangkan secara aktual dengan rotasi 80 dengan penjadwalan secara aktif dengan permintaan level terendah. Tipe kontrol aliran offtakes saluran tersier adalah pipa dengan kemungkinan akurasi 50%. Sheet 11. Final Deliveries (Penyaluran Akhir) Pada sheet 11 menunjukkan final deliveries (penyaluran akhir) memberikan sebuah penjelasan tentang distribusi akhir pada sebuah irigasi. Pekerjaan dilakukan pada tanggal 2 bulan Oktober pada tahun 2002 dengan luas lahan sekitar 4 hektar. Penggunaan air hilir sekitar 7. Pada point 1 dapat diketahui bahwa ternyata sudah terjadi rotasi penyaluran akan tetapi belum teratur, sedangkan pada point 2 sudah dilakukan pembagian air namun belum diketahui volumenya. Dilihat dari distribusi air nya dari setiap individu, persentase distribusi terakhir pada individual memiliki persentase sebanyak 100 % untuk individu petani atau irigasi pada setiap petani. Apabila para petani bekerja sama untuk mendistribusikan sampai dengan ke lahan maka akan mendapat nilai 100% pada kemungkinan kecil air dari kanal. Kemampuan untuk mengukur laju aliran untuk bidang individu memiliki penilaian 3 yang artinya tidak terlalu baik. Untuk kemampuan mengukur volume air pada bidang individu per lahan pertaniaan memiliki nilai 1 yang artinya sangat tidak memenuhi atau buruk. Pada lahan tersebut tidak ada kebijakan untuk frekuensi untuk pengiriman air dan tidak ada yang mengikutinya. Persentase para petani benar-benar menerima air sebagai rotasi tetap dengan jadwal yang sudah ditentukan adalah sebesar 50%. Para petani menerima air pada rotasi jadwal yang diketahui adalah sebesar 25% dan para petani memperoleh air pada rotasi dengan variabel dan jadwal yang tidak diketahui adalah sebesar 25%. Tidak ada mekanisme hukum yang efektif untik memastikan bahwa setiap individu petani memperoleh air dengan ekuitas. Penilaian juga dilakukan pada layanan nyata pada masing-masing unit baik lapangan atau peternakan. Tidak ada pengukuran volume atau arus yang dilakukan pada tingkat individu. Pada fleksibilitas penggunaan rotasi dalam distribusi air namun dengan jadwal yang masih belum diketahui. Setiap individu tidak memiliki keseragaman dalam pembagian air irigasi dari daerah ke daerah. Dengan hasil tersebut menunjukan terdapat adanya konflik. Untuk permasalahan dengan pemerintah memiliki nilai 4 yang artinya kemungkinan masih ada masalah. Para petani tidak memiliki kemampuan untuk mengkonversi ke sistem bidang irigasi karena tidak ada pelayanan nya atau fasilitasnya. Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa pada sheet penyaluran terakhir merupakan sebuah penilaian dari proses irigasi hingga sampai pada petani daerah tersebut. Diketahui pada daerah tersebut memiliki banyak kekurangan karena belum memenuhi indikator yang digunakan sebagai penilaian yaitu sampai atau tidaknya air hilir pada setiap luasan lahan, apakah semua petani dapat memperoleh keseragaman dalam memperoleh air, apakah perlengkapan untuk irigasi yang diperoleh petani sudah memadai, dan bagaimana hubungan dengan pemerintah. Sheet 12. Indikator Internal (Internal Indicatos) Pada indikator internal terdapat primary indikator. Label 1-1 hingga 1-7 layanan dan tatanan sosial Pada 1-1 nilai aktual air dikirim yaitu 0.9 dan pada 1-2 nilai yang diterima yaitu 3.0 Pada 1-3 nilai aktual yaitu 0.9 dan pada 1-4 yaitu 3.2. Kemudian pada 1-5 nilai aktuak sekitar 1.6 dan 1-6 yaitu 3.6. Label Indikator I-14 menunjukkan Hardware lintas regulator (Kanal Tingkat II) dengan nilai faktor pembandingnya sebesar 1,8 menunjukkan bahwa alat pengatur kanal ini kurang baik. Kemudian sub indikatornya antara lain; Kemudahan operasi lintas regulator di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan regulator lintas untuk memenuhi target, tingkat pemeliharaan regulator lintas, kurangnya fluktuasi muka air dan waktu perjalanan dari perubahan laju aliran seluruh tingkat kanal. Berdasarkan keempat sub indikator tersebut menunjukkan bahwa penggunaan serta pemeliharaan hardware lintas regulator ini cukup baik dengan rata-rata nilainya sebesar 2,8. Label indicator I-15membahas tentang Turnouts dari Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 3,0 menunjukkan bahwa Turnouts dari Kanal Tingkat II ini baik. Kemudian sub indikatornya antara lain; Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan turnouts dan mengukur aliran untuk memenuhi target,tingkat pemeliharaan,aliran kapasitas tingkat. Dari ketiga sub indicator tersebutmenunjukkan bahwa tingkat kemudahan serta pemeliharaan system operasi turnouts ini baik dengan rata-rata nilainya mencapai 3,0. Label indicator I-16 membahas tentang Pengaturan Waduk di Kanal Tingkat II dengan sub indikatornya yaitu; Kesesuaian jumlah lokasi (s), Efektivitas operasi, Kesesuaian kapasitas penyimpanan/penyangga pemeliharaan. Dari ketiga sub indicator tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian serta efektivitas waduk pada Kanal Tingkat II ini sangat buruk. Label indicator I-17 menerangkan tentang Jaringan Komunikasi untuk Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 1,9 menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di system ini cukup baik. Ada beberapa sub indicator antara lain; frekuensi komunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi (hr) frekuensi komunikasi dengan operator atau supervisor dengan pelanggan mereka kemampuan komunikasi suara melalui telepon atau radio. frekuensi kunjungan oleh pengawas tingkat atas ke lapangan. keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh (baik otomatis atau manual) pada titik-titik tumpahan kunci, termasuk akhir kanal dan Ketersediaan jalan sepanjang kanal. Dari keenam sub indicator tersebut menunjukkan bahwa jarinan komunikasi pada kanal tingkat II ini telah mampu mengolah informasi melalui beberapa piranti komunikai serta memiliki tingkat sosialisitas yang baik antar operator, supervisor serta pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari sub indicator tersebut sebesar 2,0. Label indicator 1-18 menjelaskan tentang Kondisi Umum Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 1,7 menunjukkan bahwa kondisi secara umum system ini cukup baik dengan beberapa pertimbangan dari sub indicator antara lain: tingkat umum pemeliharaan lantai kanal dan tepi kanal kurangnya rembesan yang tidak diinginkan ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk mempertahankan kanal ini waktu perjalanan dari lokasi pemeliharaan ke titik paling jauh sepanjang kanal ini Dari keempat sub idikator tersebut menunjukkan bahwa kondisi secara umum pada kanal tingkat II ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemeliharaan yang baik serta berkurangnya nilai rembesan yang mampu menmpengaruhi kinerja kanal tersebut. Label indicator I-19 menjelaskan tentang Pengoperasian Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya mencapai 1,4 menunjukkan bahwa pengoperasian system ini cukup baik dengan ditunjukkan pada beberapa sub indikatorantara lain: Tingkat ketidaksesuaian pesanan , dan masalah yang terkait dengan variasi penyimpanan serta waktu tempuh gelombang. Keberadaan dan efektivitas prosedur air pengiriman untuk mencocokkan tuntutan yang sebenarnya. Kejelasan dan ketepatan instruksi untuk operator. Seberapa sering seluruh panjang kanal ini diperiksa untuk masalah dan dilaporkan ke kantor. Dari keempat sub indicator tersebut menunjukkan bahwa pengoperasian pada Kanal Tingkat II ini kurang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkat ketidaksesuaian pesanan dari pelanggan serta pemeliharaan system yang kurang. Pada lembar kerja kelima ini menjelaskan kondisi Kanal Tingkat III dengan label indicator dan sub indicator yang sama seperti Kanal Tingkat III. Namun nilai factor pembanding pada beberapa label indikatornya menunjukkan nilai yang lebih rendah dari Kanal Tingkat II. Hal ini menunukkan bahwa secara keseluruhan kondisi system Kanal Tingkat III kurang baik sehingga perlu adanya peningkatan pada tingkat pengoperasian system serta pemeliharaan hardware nya. Pada lembar kerja keenam menjelaskan tentang kualitas Anggaran, Karyawan serta WUA (Asosiasi Pengguna Air) Label indicator I-26 menjelaskan tentang anggaran dengan nilai faktor pembandingnya sebesar 2,2 dengan sub indikatornya antara lain Persentase dari total proyek ( termasuk WUA ) Operasi dan Pemeliharaan yang dikumpulkan sebagai layanan in-kind atau biaya air dari pengguna air. Kecukupan dolar aktual dan jasa dalam bentuk yang tersedia untuk mempertahankan Operasi dan Pemeliharaan yang memadai dengan mode saat operasi. Kecukupan pengeluaran untuk modernisasi pengiriman air Dari ketiga sub indicator tersebut bahwa penanganan anggaran pada system ini baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai pemasukan serta pengeluaran yang cukup stabil dimana pemasukan berasal dari biaya yang dikeluarkan oleh pengguna air serta pengeluaran untuk pemeliharaan system yang ada. Label indicator I-27 menjelaskan tentang karyawan dimana nilai factor pembandingnya mencapai 1,6 dengan sub indikatornya antara lain: Frekuensi dan kecukupan pelatihan operator dan manajer menengah. Ketersediaan aturan kinerja secara tertulis Kekuatan karyawan untuk membuat keputusan Kemampuan proyek untuk memecat karyawan dengan penyebabnya. Hadiah untuk layanan ememplary Gaji relatif dari operator dibandingkan dengan buruh harian Dari keenam sub indicator tersebut menunjukkan bahwa kualitas karyawan untuk system ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk karyawan agar mencapai suatu kemampuan yang maksimal daam mengelolah suatu system yang baik. Label indicator 1-28 menjelaskan tentang Asosiasi Pengguna Air dengan nilai factor pembandingnya mencapai 2,3dengan beberapa sub indicator antara lain: Persentase semua pengguna proyek yang memiliki unit formal yang fungsional serta berpartisipasi dalam distribusi air Kemampuan Pengguna Air Asosiasi untuk mempengaruhi waktu pengiriman Kemampuan WUA mengandalkan bantuan dari luar yang efektif untuk penegakan aturan Dasar hukum bagi WUA Kekuatan keuangan dari WUA Dari kelima sub indicator tersebut menunjukkan bahwa kualitas suatu system tergandung dari Asosiasi Pengguna Air ini dimana tingkat responsible dari mereka mampu meningkatkan kualitas suatu system serta tingkat kepercayaan system ini di masyarakat. Label indicator I-29 menjelaskan Mobilitas dan Ukuran Staf Operasi dengan nilai factor pembandingnya sebesar 3,0 serta sub indikatornya yaitu Staf Operasi mobilitas dan efisiensi , berdasarkan rasio staf operasi dengan jumlah turnouts yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas atau pergerakan system ini sangat tergandung pada jumlah staf operasi yang ada. Label indicator I-30 menjelaskan tentang Komputer untuk penagihan dan catatan manajemen dengan nilai factor pembandingnya cukup baik yaitu sebesar 2,0 dengan sub indikatornya yaitu : Sejauh komputer yang digunakan untuk penagihan dan catatan manajemen. Label indicator I-31 menjelaskan tentang Komputer untuk kontrol kanal dimana sub indikatornya adalah Sejauh mana komputer (baik pusat atau on-site ) yang digunakan untuk kontrol kanal Dari hasil nilai factor pembandingnya menunjukkan bahwa penggunaan computer sebagai piranti pengontrol system kerja kanal masih sangat buruk. Label indicator I-32 tentang Kemampuan saat ini layanan pengiriman air untuk individu serta untuk mendukung metode irigasi bertekanan.
Tabel 13 . Indikator IPTRID
Nilai pada data input 1 memiliki nilai 1,100 yang artinya Ketersediaan air (permukaan plus tanah) bagi pengguna - menggunakan efisiensi pengangkutan yang dinyatakan untuk air permukaan dan efisiensi yang diasumsikan untuk air tanah, MCM (termasuk semua pompa yang dilakukan oleh petani). Kemudian pada data input 2 Aliran air irigasi permukaan dari luar wilayah komando (kotor di titik pengalihan dan masuk), MCM yang berarti memiliki nilai 760 dan air tanah bersih diimpor kedalam proyek, MCM sehingga score nya 0. Total pasokan air irigasi (air permukaan ditambah air tanah) dibawa ke dalam batas proyek, MCM dengan kisaran nilai 760. Pada 80.000 ha termasuk kedalam areal fisik lahan pertanian di areal komando (tidak termasuk multi tanam, sedangkan 65.000 ha termasuk kedalam areal tanaman beririgasi di areal komando, termasuk tanaman ganda. Untuk pemasokan irigasi eksternal tahunan per unit area komando sebesar 9500 m3/ha dan untuk pemasokan irigasi tahunan per unit areal irigasi (termasuk penanaman ganda) sebesar 11,692 m3/ha. Pada total pasokan air eksternal yang termasuk kedalam curah hujan kotor dan penarikan akuifer bersih, tetapi tidak termasuk resirkulasi internal 1,012 MCM. Untuk saluran kapasitas laju aliran saluran utama pada titik pengalihan sebesar 70 cms dan persyaratan untuk irigasi kotor puncak termasuk semua inefisiensi sebesar 93 cms. Volume kotor tahunan hak air irigasi mencapai 900 MCM dan tidak ada kepemilikan laju aliran maksimum bruto proyek sehingga diberi score 0 cms serta persentase rata-rata dari hak yang diterima mencapai 95 %. Pendapatan kotor yang dikumpulkan dari pengguna air termasuk layanan natura mencapai 1,675,000 $US dan total biaya manajemen operasi pada proyek ini, operasi dan pemeliharaan proyek 2,312,500 $US. Total pengeluaran yang dikeluarkan pertahun (proyek + WUA) untuk pemeliharaan sistem mencapai 562,500 $US dan total 270 karyawan yang bekerja di proyek dan WUA dengan biaya personel dalam proyek mencapai 750.000 $AS dan karyawan yang bekerja di lapangan pada proyek dan WUA mencapai 155 orang serta pendapatan kotor didapatkan dari pengguna air mencapai 2,175,000 $US dengan produksi pertanian tahunan bruto akan dijelaskan pada intepretasi bagian bawah. Total nilai tahunan produksi pertanian di gerbang pertanian mencapai 58,537,500 $US dan total volume tahunan air yang dikonsumsi sebagai ET diladang mencapai 610 MCM. Salinitas air irigasi rata-rata 1.0 dS/m dan salinitasi air drainase rata-rata 8.0 dS/ m dengan beban biologis air irigasi mencapai 3.0 mgm/l dan beban biologis air drainase mencapai 2.5 mgm/l. Permintaan oxygen kimia (COD) dan air irigasi rata-rata mencapai 2.0 untuk drainase mencapai 1.5 mgm/ l serta kedalaman muka air tanah selama 5 tahun terakhir 1.2 m dan kedalaman yang diperlukan untuk tabel air pertahunan rata-rata ialah 15 meter. Perbedaan volume garam yang masuk dan keluar memerlukan perhitungan yang lebih mendalam. Pada total pemompaan air tanah NET tahunan tidak dilakukan dan crop ET – curah hujan efektif mencapai 568 MCM dengan efisiensi irigasi serta efisiensi pengangkutan untuk akuifer internal secara berturut-turu ialah 58 dan estimasi 90%. Penyaluran irigasi tahunan per unit area komado dan areal irigasi secara berturut-turut mencapai 9.500 m3/ha dan 11,692 m3/ha dengan efisiensi pengiriman air sistem pengangkutan sebesar 145% serta pasokan air relatif tahunan tidak termasuk beras serta pasokan irigasi relatif tahunan secara berturut-turut adalah 1,7 dan 1,3. Keamanan pasokan hak yang diterima mencapai 95% dengan rasio pemulihan biaya dan biaya pemeliharaan terhadap pendapatan mencapai 0.7 dan 0,34. Total biaya MOM per unit luas sebesar 29$US / ha dengan total biaya per karyawan mencapai 2,778 $US /orang. Performa pengumpulan pendapatan mencapai score 0.77 dengan staff per unit luas yaitu 0.0042 orang/ ha, jumlah kehadiran yang dioperasikan oleh staf mencapai 42.59 orang staf lapangan dengan total biaya MOM per unit volum air yang dialirkan oleh otoritas proyek mencapai 0.00222 $US / m3 dan total nilai tahunan produksi pertanian sebesar 58.537.500 $US dan output yang diperoleh pada unit wilayah komando dan hasil per unit areal irigasi termasuk tanam ganda berturut-turut adlaah 732 $US/ha dan 901 US$ / ha. Untuk output yang diperoleh per unit pasokan irigasi yang diimpor kedalam batas proyek dan total air termasuk curah hujan serta unit air yang dikonsumsi masing – masing mencapai 0.0770 US$/ m3 , 0,0578 US$/ m3 dan 0,0960 US$ / m3. Sheet 14. World Bank BMTI Indicators Berdasarkan data pada tabel maka diketahui bahwa terdapat 4 aspek indikator yang berbeda, yaiti aspek keseimbangan air, aspek finansial, aspek produktivitas pertanian dan ekonomi, serta aspek lingkungan. Pada aspek keseimbangan air didapatkan nilai volume tahunan air irigasi yang dikelola oleh otoritas adalah sebanyak 1040 dengan interval kepercayaan sebesar 12%. Kemudian dari total 1040 volume air tahunan tersebut digunakan sebanyak 850 volume air untuk penggunaan dengan nilai interval kepercayaan sebesar 23%. Aspek finansial memiliki nilai rasio pengembalian biaya sebesar 72% dan nilai rasio pemeliharaan dibanding pendapatan sebesar 34%. Berdasarkan kedua nilai tersebut didapatkan nilai total nilai biaya manajemen, opertasi, dan pemeliharaan per unit sebesar 29 USD. Untuk nilai pendapatan per rata-rata per meter kubik suplai air irigasi diketahui sebesar 0.0020 USD per meter kubik dan nilai pengeluaran untuk biaya manajemen, operasional, dan pemeliharaan sekitar 0.0018 USD per meter kubik. Untuk aspek produktivitas pertanian dan ekonomi menunjukkan total pendapatan pertahun dari hasil produksi pertanian sebesar 58,537,500 USD. Dengan beberapa nilai output sebagai berikut: output per unit area pelayanan sebesar 732 USD, output per area irigasi sebesar 901 USD, output per unit suplai irigasi sebesar 0.077 USD per meter kubik, output per unit suplai air sebesar 0.058 USD per meter kubik, serta output per unit dari kebutuhan air tanaman pada lahan sebesar 0.096 USD per meter kubik. Adapun mengenai aspek lingkungan, khususnya untuk nilai dari kualitas air yang digunakan memiliki beberapa penilaian sebagai berikut, yaitu: 1. Aspek kualitas air dengan rata-rata salinitas dari suplai irigasi memiliki nilai 1 dS/m, sementara untuk rata-rata salinitas dari air drainasae memiliki nilai 8 dS/m. 2. Aspek biologi dengan kualitas air rata-rata pada suplai irigasi dan air drainase memiliki masing-masing nilai sebesar 3 dan 1.5 mgm/liter. 3. Aspek kimia, kualitas air rata-rata pada suplai irigasi dan air drainase memiliki masing-masing nilai sebesar 2 dan 1.5 mgm/liter.