Anda di halaman 1dari 16

IRIGASI DAN DRAINASE

TUGAS M9

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Chen Chen


NIM : 195040200111162
Kelas :O
Dosen : Prof.Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Tugas Individu
Kelebihan dan Kekurangan RAP Berdasarkan FAO
Pada penjelasan yang disampaikan oleh FAO terdapat suatu pedoman yang
membahas mengenai RAP (Proses Penilaian Cepat) dan penjelasan singkat mengenai
sistem benchmarking. Pada pedoman tersebut terdapat beberpa lampiran seperti file
excel berisi data audit irigasi dan beberapa file excel lainnya seperti blank file.
Pedoman yang diberikan oleh FAO tentunya memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan, adaun kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
 Adanya penjelasan mengenai lembar kerja sehingga
memudahkan dalam pengerjaannya
 Adanya perbandingan antara penelitian sebelumnya dan
penelitian yang baru dilakukan pada setiap bahasannya
 Data yang cukup akurat
 Adanya peringatan pada setiap langkah-langkah pengerjaan,
sehingga dapat dipersiapkan guna mengantisipasi terjadinya
kesalahan
 Mudah dilakukan pengklasifikasian karena adanya kriteria
dalam pemeringkatan
 Beberapa data yang dikumpulkan didalam RAP dapat
dimanfaatkan dalam kuantifikasi berbagai indikator acuan
(Benchmark) yang telah dikembangkan oleh IPTRID.
 Memungkinkan identifikasi langkah utama yang dapat
diaplikasikan dengan cepat guna memperbaiki pelayanan
penyediaan air.
2. Kekurangan
 Biaya yang dibutuhkan dalam riset cukup besar
 Waktu yang diperlukan terlalu lama
 Tingkat keakuratan pengumpulan dan perhitungan data dapat
menjadi perdebatan karena biasanya seseorang cenderung
terhadap keakuratan 5-10%, bukan 0,5-1%.
 Kurangnya penjelasan pada beberapa singkatan atau istilah
kalimat
 Data yang diperoleh hanya dpat digunakan untuk satu proyek
saja
 Tidak adanya gambar yang berfungsi untuk menjelaskan
penjelasan yang kurang jelas
 Aplikasi yang sulit diengerti dan digunakan oleh masyarakat
umum (hanya dapat digunakan oleh para ahli)
Tugas Diskusi Kelompok
Diskusi Oleh Kelompok 1:
Muhammad Chen Chen 195040200111162
Rizka Putri Ramadhani 195040200111284
Annisa Nur 195040201111169
Dimas Agung Ahmadjati 195040201111044
Putri Fadilla Anggreani 195040207111118

Tabel 1. Field Coefficient and Crop Threshold ECe


Tabel 1 menunjukkan beberapa data yaitu dengan data air tahunan yang
ditunjukkan dari bulan kering bulan basah, kemudian memasukkan data nama
tanaman yang diairi seperti tanaman padi atau tanaman selainnya. Pada kolom
selanjutnya yaitu tentang salinitas (kadar garam) dari suatu lahan dimana ambang
batas salinitas (dalam dS/m) tersebut dapat mempengaruhi hasil panen dan
ditunjukkan pada table data ambang batas salinitas tanaman padi 2-3 dS/m, pada
tanaman lainnya 1,5-2 dS/m. Data selanjutnya yaitu data koefisien lahan yang
ditunjukkan pada rumus ETc = Kc x ETo dimana dalam bulan kering nilai koefisien
dari tanaman padi akan lebih rendah dibandingkan tanaman lainnya karena tanaman
padi cocok ditaman pada lahan basah atau pada curah hujan tinggi (bulan basah).
Sedangkan pada tanaman selain padi nilai koefisien lahan pada bulan kering akan
lebih tinggi dibandingkan pada bulan basah karena tanaman dapat ditanam tidak pada
jenuh air.
Tabel 2. Nilai ETo Bulanan
Pada tabel 2 menunjukkan nilai ETo (mm) per bulan dalam satu tahun.
Berdasarkan data yang telah disiapkan mulai dari bulan Maret hingga Februari.
Ditemukan bahwa pada bulan Maret-Juli merupakan bulan kering dimana nilai ETo
mulai dari 100 mm hingga 190 mm. Pada bulan Agustus-November merupakan bulan
basah dimana nilai ETo bulan basah tertinggi yaitu pada bulan September-Oktober
yaitu 250 mm. Sedangkan nilai ETo terendah yaitu oada bilan Maret yaitu 100 mm.
Tabel 3. Surface Water Entering the Command Area Boundaries (Million Cubic
Meters - MCM)
Pada tabel ini menunjukkan tiga data, yaitu data pertama mengenai air yang
masuk melalui luar areal pelayanan (command area) melalui kanal reguler. MCM
harus merupakan total MCM pada titik pemisahan awal. pada tabel yang ditunjukkan,
untuk data pertama air permukaan memiliki tekanan yang lebih tinggi pada bulan
basah daripada pada bulan kering. data kedua mengenai air irigasi lainnya yang
masuk ke areal pelayanan melalui sumber external, pada bulan basah air permukaan
memiliki tekanan lebih rendah namun hanya pada bulan terakhir saja (November)
daripada pada bulan kering. data ketiga mengenai total tekanan air permukaan dari
data tabel 1 dan data tabel 2, dengan hasil tekanan air permukaan lebih tinggi pada
bulan basah daripada bulan kering.
Sheet 4. External Indicators
Indikator eksternal disebut juga sebagai indikator yang berasal dari luar
merupakan suplai air yang memberikan nilai-nilai efisiensi dalam suatu irigasi.
Indikator eksternal dapat mengindikasikan ada tidaknya masalah-masalah terkait
kapasitas debit aliran dan suplai air relatif dalam suatu proyek. Efisiensi indikator ini
dihitung berdasarkan nilai-nilai yang sebelumnya telah dimasukkan kedalam lembar
kerja oleh pengguna RAP.
Dapat dilihat berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa nilai “Irrigated crop
area in the command area, including multiple cropping” pada bulan Maret hingga
bulan Februari yang terbesar adalah pada bulan Agustus dan September dengan
kisaran 60.000 ha dan yang terkecil adalah pada bulan Februari dengan nilai 5.000 ha.
Nilai Surface irrigation water inflow from outside the command area (gross at
diversion and entry points) tertinggi adalah pada bulan September dan Oktober
dengan nilai 90 MCM dan yang terendah adalah pada bulan Maret dengan kisaran
nilai 30 MCM.
Berdasarkan data pada tabel mengenai Indikator Eksternal yang terdapat pada
Sheet4 maka diketahui bahwa nilai Stated conveyance efficiency of imported canal
water (accounts for seepage and spills and tail end flows) adalah 80%, nilai Weighted
field irrigation efficiency from stated efficiencies adalah 76%. Nilai Physical area of
irrigated cropland in the command area (not including multiple cropping) yang
didapat adalah 80.000 ha sedangkan nilai Irrigated crop area in the command area,
including multiple cropping adalah 65.000 ha. Adapun nilai Flow rate capacity of
main canal(s) at diversion point(s) adalah 70 cm/s dan nilai Actual peak flow rate of
the main canal(s) at diversion point(s) this year adalah 65 cm/s. kemudian
berdasarkan input data yang telah disebutkan sebelumnya dan input data lainnya yang
terlampir pada tabel, maka diketahui hasil total nilai produksi tahunan pada lahan
pertanian tersebut adalah sebesar 58.537.500 US dolar.
Sheet 5. Project Office Questions
Pada sheet 5 data dapat diperoleh dari kantor Proyek. Data tersebut meliputi
kondisi umum provek. lokasi suplai udara, kepemilikan tanah dan air, mata uang,
anggaran operasi provek sebagaimana dijelaskan oleh pegawai kantor, dan tingkat
pelayanan penyaluran air pada berbagai tingkat dalam sistem.
Berdasarkan dokumen Rapid Appraisal dan Benchmarking contoh dengan nama
proyek yaitu proyek contoh pada tanggal 20 Oktober 2002. Berdasarkan data excel
tersebut dapat diketahui bahwa dalam kondisi umum proyek untuk rata-rata ukuran
bersih pertanian dengan 2 hektar lahan menggunakan air sebanyak 40.000 liter dengan
ukuran lahan 0,75 hektar. Saluran air memasok air minum sebanyak 5% kepada para
petani yang tinggal, di wilayah proyek. Untuk tanah yang digunakan adalah milik para
petani sendiri dengan menggunakan sistem irigasi permukaan. Air yang digunakan,
untuk mengirigasi lahan pertanian milik petani bersumber dari sungai dengan
kapasitas penyimpanan 800.000.00m3 dengan waktu pengelolaan sebanxak 2 kali
pertahun dengan durasi penuturan sistem kanal selama 10 hari. Volume air yang
digunakan untuk sistem irigasi yang resmi dialokasikan untuk proyek adalah sebesar
900 mcm/ tahun dan dialokasikan pada petani sebanyak 95%. Untuk kepemilikan air,
kanal utama, kanal sekunder dan kanal tersier adalah milik negara kemudian dibagi ke
masing-masing bidang oleh petani itu sendiei. Untuk mata uang yang digunakan
dalam anggaran ini adalah peso dengan nilai tukar 0,25 ke mata uang dollar AS.
Berdasarkan penielasan operasi proyek sebagaimana dijelaskan oleh pegawai dikantor
adalah untuk indeks fleksibelitas memiliki rentang frekuensi, kecepatan, dan durasi
yang luas tetapi diatur oleh şaluran hilir satu kali per hari berdasarkan kebutuhan
aktual. Kemudian untuk indeks kendala operator saluran ringkat kedua mengetahui
dan menerima aliran dalam beberapa jam dari waktu yang ditargetkan sehingga tidak
ada kekurangan air sepanjang tahun. Untuk indeks ekualitas sebanyak 5% dari jumlah
petani kanal petani menerima layanan yang jauh lebih buruk daripada rata-rata . Dan
untuk mengontrol aliran ke kanal tingkat kedua arus yang diketahui dan dikendalikan
sebanyak 5%. Layanan pengiriman air resmi dititik paling hilir yang dioperasikan
oleh karyawan adalah sebanyak kurang dari 3 hilir serta dilakukan peugukuran dan
pengoutrolan yang wajar dengan fleksibilitas fekuensi, kecepatan atau durasi tetap
namun diatur. Untuk kendalaan, kecepatan dan durasi air sangat andal akan tetapi
akan ada penundaan selama beberapa hari. Untuk ekuitas tampak, semua titik di
şeluruh proyeki dan di dalam unit tersier menerima jenis layanan pengiriman air yang
sama.
Sheet 6. Groundwater Data (MCM)
Pada Sheet 6 menunjukkan bahwa data air tanah itu seharusnya disajikan jika hal
tersebut baik digunakan untuk area proyek (otoritas proyek) ataupun petani. Pada data
tersebut banyak pernyataan yang dimasukkan pada tabel mulai dari perhitungan air
tanah dalam suatu proyek irigasi dimana sumber-sumber air tanah dari luar area sering
sekali diabaikan. Yang dalam hal tersebut menganggap bahwa air didapat dari
pemompaan akuifer. Karena dalam konteksnya air yang dipompa didalam area proyek
lebih berpengaruh terhadap irigasi dibandingkan dengan air dari aliran luar area
proyek (pelayanan). Kenyaatan dari pengecekan air tanah baik penyimpanannya
maupun pengisiannya akan lebih efisien dengan menggunakan sistem pemompaan air
dari proyek internal karena dari perkolasi, air rembesan, dan evaporasinya lebih
efektif.
Sheet 7. Water User Associations (WUAs)
Sebuah Badan Pengguna Air (WUB), atau Asosiasi Pengguna Air (APA)
adalah sekelompok pengguna air, seperti irigasi, yang rencana keuangan, teknis,
material, dan sumber daya manusia mereka untuk operasi dan pemeliharaan sistem air.
WUA biasanya memiliki seorang pemimpin untuk menangani perselisihan internal,
mengumpulkan biaya, dan melaksanakan pemeliharaan. Di sebagian besar wilayah,
keanggotaan WUA tergantung pada hubungan seseorang dengan sumber air (seperti
air tanah atau kanal). Berdasarkan data dari tabel RAP diperoleh informasi jika WUA
di Indonesia ini ada namun tergolong lemah dengan keterangan 15 pada data
selanjutnya WUA dengan kekuatan sedang bernilai 30, WUA dengan kategori kuat
yang memiliki badan hukum dengan investmen baru memiliki keterangan 55. Total
WUA harus sebanding dengan nilai 100. Penggunaan WUA dengan tipe luassan yang
diketahui bernilai 1000 Ha. Tipe WUA harus setidaknya 6 tahun. Pada data fungsi
jenis WUA. Terdapat distribusi air dalam setiap area, terdapat pengaturan kanal dalam
proses distribusi air, tetapi tidak terdapat fasilitas bangunan dalam area tersebut.
Terdapat pengumpulan biaya air, tidak terdapat pengumpulan biaya air. Tidak
terdapat kerjasama kepada petani dan tidak meiliki tujuan agronomi. Tidak terdapat
penyuluhan terhadap petani. Tidak terdapat peraturan tertulis. Jumlah denda yang
dikenakan oleh aktif WUA khas dalam waktu satu tahun terakhir dengan keterangan
3.
Jumlah semua musim untuk biaya WUA rata-rata lebih dari 5 tahun terakhir
adalah Total gaji sebesar Rp.1.000.000, peningkatan struktur dan modernisasi sebesar
Rp.300.000. Pengaturan termasuk gaji internal dan kontrak eksternal sebesar
Rp.750.000 untuk rehabilitasi sebesar Rp. 100.000, untuk operasi yang lain sebesar
Rp.600.000. Untuk keperluan administrasi sebesar Rp. 800.000. Dana untuk
pengiriman proyek pemerintah sebesar Rp.800.000 jadi jumlah total dari item
sebelumnya adalah Rp.5.550.000. total persentase yang diperoleh dari bayaran petani
adlah 100%. Total pekerja profesional dan bersifat permanen sebesar 10% dan yang
bersifra sementara sebesar 2%. Pekerja non profesional sebesar 100% , Pekerja non
profesional sementara sebesar 15% total jam penuh pekerja adalah 127. Rata-rata tipe
pekerja profesional dari WUA (yang di antisipasi) sebesar 5% dan banyak pekerja
yang bekerja dilapang sebesar 95%. Gaji menurut tingktannnya dibagi menjadi:
Professional, admin senior (Local currency/year)Rp80.000; Professional engineer
(Local currency/year) Rp65.000; Non-prof.- canal operators, (Local currency/year)
Rp25.000; Day laborers, (Local currency/year) Rp20.000; Kemudian sifat dari
pengumpulan air adalah dikumpulkan dan diperoleh dari penguna individu oleh WUA
dengan luas 150 Ha. Pada data selanjutnya diperoleh estimasi total air selama
semusim yang didapatkan dari petani melaui proyek dengan dana sebesar
Rp.6000.000. Berdasarkan kontribusi pengguna air maka diperoleh biaya buruh
Rp.500.000, konstruksi material Rp.200.000 total Rp.700.000, frekuensi dalam servis
per tahun sama dengan 1 kali persentase petani dalam pelayanan sebesar 45%,
presentase dari semua proyek yang memiliki fungsional dalam distribusi air sebesar
85%. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dalam WUA memiliki hubungan dalam
distribusi air, asosiasi perhitungan biaya.
Sheet 8. Main Canal
Pada suatu proyek yang dinamakan proyek contoh (Example Project) Pada
tanggal 20 Oktober 2002, Kondisi pada saluran proyek pada umumnya adalah 3 yang
dapat dikategorikan cukup buruk, kepadatan di saluran bernilai 4 yang dikategorikan
agak cukup, sedangkan pada hasil area proyek yang berbeda pada musim basah
adalah 1,1 dan pada musim kering adalah 1,2. Level yang dimiliki pada pasir di dalam
kanal adalah 8 yang berarti cukup rendah dan sumber pasirnya berada pada tepian
kanal, pada kanal utama, jenis alat untuk mengendalikan aliran airnya adalah sluice
gate, manual dan untuk mengukur aliran menggunakan metode rated section, dimana
ketelitian pengendalian dan pengukuran aliran +/- 15%.
Karakteristik kanal utama memiliki panjang total mencapai 100 km dengan
panjang kanal utama yang terpanjang mencapai 60 km, kanal yang membalikan lereng
sebesar 0,005%, terdapat arus aliran yang tak terkendali yang masuk ke kanal,
persentase kanal yang memotong bagian yang terisi pasir sebesar 10%, jumlah total
titik jatuh pada kanal utama adalah 4 serta waktu berjalannya air dari permulaan ke
penyerahan pertama adalah selama 12 jam, waktu berjalannya air yang paling panjang
untuk menjangkau titik penyerahan level kanal ini dari sumbernya atau dari waduk
penyangga adalah selama 52 jam, tidak ada rembesan dan jatuhan yang terukur
dengan baik, tidak ada sumur yang aliran airnya kembali ke kanal, tipe lapisan
(persentase dari keseluruhan kanal utama) adalah konkrit sebesar 20% dan tak
berlapis sebesar 80%, dimana nilai yang benar ketika data tersebut dimasukkan adalah
sama dengan 100.
Level pemeliharaan dasar dan tepian kanal pada umumnya sebesar 2 yang artinya
pemeliharaan yang rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan dalam
pencapaian kanal. Ketiadaan rembesan yang tidak diinginkan umumnya (jika
penggunaan yang konjuktif dipraktikan, beberapa rembesan mungkin diinginkan)
bernilai 2 yang artinya kebanyakan fungsi alat pemeliharaan dan staff cukup besar
untuk menjangkau materi kritis dalam seminggu atau kurang lebih dikatakan seperti
itu, sementara materi lain menunggu satu tahun atau lebih untuk pemeliharaan.
Kondisi regulator lintas kanal utama tidak terlalu baik (4) dengan jenis
regulator gerbang pintu air tanpa luapan samping. Operator tidak tinggal di setiap
lintas regulator. Waktu yang ditempuh operator untuk mencapai regulator adalah 3
jam, namun jika membutuhkan operator cukup bersedia selain beroperasi dengan
yang seharusnya/secara teoritis. Jumlah regulator silang adlah 0,15 km dengan
pengoperasian gerbang selama 2 minggu dan pemindahan gerbang jika diintruksikan
akan membutuhkan waktu 12 jam. Operator juga dapat melakukan penyesuaian tanpa
seizin atasan (5 menit pengambilan keputusan), keputusan operator bisa cukup akurat
sengan poin 5. Perangkat Keras Regulator Lintas Kanal Utama Sulit untuk
dioperasikan, tetapi secara fisik memungkinkan namun membutuhkan lebih dari 5
perubahan manual per struktur per hari untuk memenuhi target. Perawatan rutin hanya
dilakukan pada barang-barang penting, barang yang rusak terlihat jelas di sepanjang
proyek.
Operator bekerja untuk umbrella WUA dengan tingkat pendidikan operator
adalah 12 tahun. Para pekerja rata-rata dan teladak sama-sama tidak mendapat bonus,
operator juga didorong untuk berpikir dan bertindak sendiri (9). Tiap tahun, tidak ada
tinjauan kinerja formal yang dilakukan. Namun tidak ada alasan pemecatan
pekerja/operator sehingga dalam 10 tahun tidak aja jumlah orang yang dipecat karena
ketidakmampuan , dalam pekerjaan, operator berkomunikasi dengan petinggi selama
24 jam. Operator juga berkomunikasi dengan bawahan selama 24 jam. Supervisor
mengunjungi dan berbicara langsung dengan operator sebanyak 3 hari. Operator
melakukan kegiatan melalui telepon atauu radio dengan sangat bagus. Keberadaan
dan frekuensi pemantauan jarak jauh di titik-titik tumpahan utama hanya beberapa
situs yang tercakup. Jalan di sepanjang kanal ada, namun jalan kasar tetapi dapat
diakses di satu sisi kanal. Komunikasi dilakukan menggunakan radio yang berada di
ikat pinggang mereka. Personel menggunakan transportasi sepeda motor karena waktu
tempuh dari halaman pemeliharaan ke titik terjauh di sepanjang kanal ini adalah 4 jam.
Seadangkan waktu tempuh untuk mencapai kantor kanal utama dari kantor pemasok
adalah 3 jam.
Persentase aliran offtake yang diambil dari offtake tidak resmi adalah 5%, laju
aliran offtake 5 cms, dan jumlah offtake 0,1 km. merka jga bisa beroperasi secara fisik
sesuai kebutuhan (6), namun tetap berjalan sesuai teoritik nya (6). Offtake dapat
disuplai dengan sangat luar biasa ketika laju aliran kanal rendah. Pengoperasian
offtake hanya bisa dioperasikan oleh personil dari divisi dan level tersebut. Offtake
diperiksa selama 24 jam dan disesuaikan dalam kurun waktu 7 hari. Secara resmi,
operator offtake dapat melakukan penyesuaian laju aliran tanpa persetujuan atasan.
10 % Penjadwalan resmi arus dari offtake ke kanal dilakukan berdasarkan penilaian
pasokan dan kebutuhan, dan 90% dijadwalkan secara aktif cocok dengan permintaan
tingkat bawah waktu nyata. Namun jika melihat waktu aliran yang sebenarnya
dijadwalkan adalah kebalikan dari penjadwalan resmi diatas. Kontrol arus dari
offtakes kanal utama memiliki jenis resmi perangkat kontrol aliran Gerbang pintu air
atau dengan nama umum gerbang waterman. Untuk kontrol/pengukuran aliran aktual
tidak mempunyai jenis resmi dan nama umum, namun akurasi kemungkinan dari
kontrol/pengukuran adalah +-25%.
Kemudahan operasi pemindahan jumlah pemilih dan mengukur arus untuk
memenuhi target sulit untuk dioperasikan, tetapi secara fisik memungkinkan, hal in
dikarenakan perangkat atau teknik pengukuran laju aliran dan kalibrasi yang buruk.
Perawatan rutin hanya dilakukan pada barang-barang penting, barang yang rusak
terlihat jelas di sepanjang proyek, tetapi tidak serius. Kapasitas laju aliran keluaran
saluran utama ke tingkat yang lebih rendah berikutnya termasuk kedalam nilai 3.
Untuk mengatur Indikator Reservoir (Saluran Utama), ada 1 waduk pengatur tetapi
dibutuhkan lebih banyak. Efektifitas operasi dan kesesuaian kapasitas
penyimpanan/penyangga termasuk kedalam nilai 1, sedangkan perawatan tidak terlalu
bagus.
Dalam operasi pada kanal utama, pekerjaan utama merespons umpan balik waktu
nyata yang realistis dari operator / pengamat di tingkat kanal dalam 3 hari. Jadwal
prosedur pemesanan / pengiriman air diperbarui setiap minggu, tetapi dengan data
yang tidak terlalu berarti, sehingga perubahan yang terkait mungkin tidak benar-benar
dibuat. Intruksi kepada operator jelas, tetapi kurang detail. Saluran ini diperiksa jika
ada masalah dan dilaporkan ke kantor tiap 2 hari sekali. Untuk kapasitas kemacetan di
kanal utama tidak terlalu diperhatikan tentang lokasi, hidrolik, dan laju aliran pada
kanal utama. Jadwal layanan sebenarnya yang diberikan kanal utama ke Subkanalnya
ditentukan oleh kantor proyek, dan perubahan dilakukan setidaknya setiap minggu.
Indeks keandalan juga menunjukkan aliran perubahan tiba plus atau minus 2 hari,
tetapi benar, mungkin 4 minggu kekurangan sepanjang tahun. Untuk indeks ekuitas,
15% dari jumlah penonton kanal menerima layanan yang jauh lebih buruk daripada
rata-rata. Arus dikontrol dalam 25% ke pelanggan di tingkat yang lebih rendah
berikutnya.
Sheet 9. Second Level Canals
Scanduling of Flows from level canal offtake terdiri atas dua aliran, yaitu aliran
official dan aliran aktual, yang mana kedua aliran tersebut dipengaruhi oleh 6
karakteristik. Diantara 6 karakteristik tersebut ada dua karakteristik yang
mempengaruhi kedua aliran tersebut, yaitu karakteristik jadwal operator dari suplai
yang dibutuhkan dan jadwal kecocokan aktifitas. Control flow Second Level Canal
Offtake juga dipengaruhi oleh enam karakteristik yang terdiri dari tipe yang rersmi
dari kontrol aliran, nama tipe resmi berdasarkan ukuran kontrol, nama resmi dan
kontrol aliran aktual, serta akurasi dari nilai Q.
Pada turnout indicator terdapat lima nilai yang berkisar dari 0-4 yang
mengkategorikan penurunan dari operasi pengeluaran arus, yaitu:
 4 ketika sangat mudah dioperasikan. Perangakat keras bergerak secara otomatis
dengan cepat dan mudah sekali sehingga air yang mengalir dapat terkontrol dengan
baik.
 3 ketika mudah dan cepat untuk dioperasikan. Rata-rata aliran cukup atau sesuai
namun tidak sempurna seperti kategori 4.
 2 ketika susah untuk dioperasikan, tetapi masih dimungkinkan secara fisik.
Rata-rata bentuk alirannya masih rendah.
 1 ketika sulit dipakai, sulit dan bebrbahaya untuk dioperasikan.
 0 ketika perangkat keras yang dipakai sangat tidak mencukupi dan hampir tidak
memungkinkan untuk dioperasikan.
Regulating Reservoir Indikator memiliki empat kategori terkait indikator
pengaturan waduk, yaitu:
 Kecocokan nomer dari lokasi
 Kecocokan dari penyimpanan atau kapasitas yang menyangga
 Efektifitas dari operasi
 Pemeliharaan
Adapun pada actual Service that the second level canal provides to its Subcanal
terdapat tiga index yang mempengaruhi jalur aktual pada kanal kedua, tiga index
tersebut adalah:
 Index kelenturan
 Index kewajaran
 Index ketahanan
Sheet 10. Third Level Canals
Pada saluran tersier terdapat pengendalian saluran tersier yang meliputi tipe
perangkat kontrol aliran, tipe alat pengukur aliran, dan kemungkinan akurasi kontrol
arus dan pengukuran. Tipe perangkat kontrol aliran dan tipe alat pengukur aliran yang
digunakan adalah metergates. Sedangkan kemungkinan akurasi kontrol arus dan
pengukuran adalah 15%. Karakteristik saluran tersier meliputi total panjang saluran
sepanjang 400km, panjang terusan 4km, perkiraan saluran terbalik 0,00020%. Aliran
drainase yang tidak terkendali tidak memasuki saluran, presentase penampang saluran
tipikal yang terisi lumpur adalah 20%, jumlah total titik tumpahan untuk saluran
tersier adalah 2, waktu yang diperlukan air dari awal hingga penerimaan pertama
adalah 0,25 jam. Waktu tempuh air terlama untuk perubahan mencapai titik
penerimaan permukaan saluran ini dari sumber atau dari reservoir penyangga adalah 3
jam. Pengukuran pada rembesan dan tumpahan terlihat tidak baik. Jumlah sumber
yang masuk dalam saluran adalah 0 atau tidak ada. Tingkat pemeliharaan umum lantai
saluran dan tepi saluran memiliki nilai 2. Kurangnya rembesan yang tidak diinginkan
secara umum memiliki nilai 3. Ketersediaan peralatan dan staf yang cukup untuk
memelihara saluran ini secara memadai memiliki nilai 1. Kondisi regulator lintas
memiliki nilai 4 dan tipe regulator lintas yang digunakan adalah flashboards. Operator
tidak tinggal pada masing – masing regulator lintas. Regulator lintas yang ada dapat
beroperasi sesuai dengan kebutuhan memiliki nilai 7, pengoperasian dilakukan secara
teoritis memiliki nilai 7, jumlah regulator silang adalah 1 km. Pada sisi lintas
regulator tidak terdapat luapan besar. Variasi permukaan air terkontrol adalah 6cm,
jumlah hari maksimum tanpa perubahan gerbang adalah 4, waktu maksimum yang
dibutuhkan operator untuk mencapai regulator adalah 0,5 jam. Operator
memindahkan gerbang jika diinstruksikan selama 6 jam dan gerbang biasanya
dioperasikan selama 7 hari. Operator gerbang melakukan penyesuaian gerbang tanpa
persetujuan. Operator membuat perubahan pengaturan yang signifikan di gerbang
membutuhkan waktu 2 menit. Kemudahan operasional indikator internal untuk
perangkat keras adalah 2,5. Tingkat pemeliharaan regulator silang adalah 2.
Operator bekerja untuk Umbrella WUA dengan level 8. Opsi untuk memecat
operator cukup sederhana. Nilai intensif untuk pekerjaan teladan, pekerjaan rata-rata,
dan operator didorong untuk berpikir sendiri adalah 1,1,4. Operator berkomuniasi
dengan level berikutnya selama 48 jam dengan indeks frekuensi komunikasi 1.
Operator di level ini berkomunikasi dengan level bawah selama 24 jam dengan indeks
frekuensi 2. Supervisor megunjungi tingkat saluran selama 30 hari dengan undeks
frekuensi kunjungan 1. Ketergantungan komunikasi suara oleh operator adalah 2.
Ketersediaan jalan di sepanjang saluran adalah 0,75. Komunikasi dilakukan dengan
telepon dari rumah dan transportasi dengan sepeda. Presentase aliran offtake diambil
dari offtake tidak resmi adalah 20%. Penjadwalan aliran dari saluran tersier secara
resmi dengan rotasi 100, sedangkan secara aktual dengan rotasi 80 dengan
penjadwalan secara aktif dengan permintaan level terendah. Tipe kontrol aliran
offtakes saluran tersier adalah pipa dengan kemungkinan akurasi 50%.
Sheet 11. Final Deliveries (Penyaluran Akhir)
Pada sheet 11 menunjukkan final deliveries (penyaluran akhir) memberikan
sebuah penjelasan tentang distribusi akhir pada sebuah irigasi. Pekerjaan dilakukan
pada tanggal 2 bulan Oktober pada tahun 2002 dengan luas lahan sekitar 4 hektar.
Penggunaan air hilir sekitar 7. Pada point 1 dapat diketahui bahwa ternyata sudah
terjadi rotasi penyaluran akan tetapi belum teratur, sedangkan pada point 2 sudah
dilakukan pembagian air namun belum diketahui volumenya.
Dilihat dari distribusi air nya dari setiap individu, persentase distribusi terakhir
pada individual memiliki persentase sebanyak 100 % untuk individu petani atau
irigasi pada setiap petani. Apabila para petani bekerja sama untuk mendistribusikan
sampai dengan ke lahan maka akan mendapat nilai 100% pada kemungkinan kecil air
dari kanal. Kemampuan untuk mengukur laju aliran untuk bidang individu memiliki
penilaian 3 yang artinya tidak terlalu baik. Untuk kemampuan mengukur volume air
pada bidang individu per lahan pertaniaan memiliki nilai 1 yang artinya sangat tidak
memenuhi atau buruk. Pada lahan tersebut tidak ada kebijakan untuk frekuensi untuk
pengiriman air dan tidak ada yang mengikutinya. Persentase para petani benar-benar
menerima air sebagai rotasi tetap dengan jadwal yang sudah ditentukan adalah sebesar
50%. Para petani menerima air pada rotasi jadwal yang diketahui adalah sebesar 25%
dan para petani memperoleh air pada rotasi dengan variabel dan jadwal yang tidak
diketahui adalah sebesar 25%. Tidak ada mekanisme hukum yang efektif untik
memastikan bahwa setiap individu petani memperoleh air dengan ekuitas.
Penilaian juga dilakukan pada layanan nyata pada masing-masing unit baik
lapangan atau peternakan. Tidak ada pengukuran volume atau arus yang dilakukan
pada tingkat individu. Pada fleksibilitas penggunaan rotasi dalam distribusi air namun
dengan jadwal yang masih belum diketahui. Setiap individu tidak memiliki
keseragaman dalam pembagian air irigasi dari daerah ke daerah. Dengan hasil tersebut
menunjukan terdapat adanya konflik. Untuk permasalahan dengan pemerintah
memiliki nilai 4 yang artinya kemungkinan masih ada masalah. Para petani tidak
memiliki kemampuan untuk mengkonversi ke sistem bidang irigasi karena tidak ada
pelayanan nya atau fasilitasnya.
Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa pada sheet penyaluran terakhir
merupakan sebuah penilaian dari proses irigasi hingga sampai pada petani daerah
tersebut. Diketahui pada daerah tersebut memiliki banyak kekurangan karena belum
memenuhi indikator yang digunakan sebagai penilaian yaitu sampai atau tidaknya air
hilir pada setiap luasan lahan, apakah semua petani dapat memperoleh keseragaman
dalam memperoleh air, apakah perlengkapan untuk irigasi yang diperoleh petani
sudah memadai, dan bagaimana hubungan dengan pemerintah.
Sheet 12. Indikator Internal (Internal Indicatos)
Pada indikator internal terdapat primary indikator. Label 1-1 hingga 1-7
layanan dan tatanan sosial Pada 1-1 nilai aktual air dikirim yaitu 0.9 dan pada 1-2
nilai yang diterima yaitu 3.0 Pada 1-3 nilai aktual yaitu 0.9 dan pada 1-4 yaitu 3.2.
Kemudian pada 1-5 nilai aktuak sekitar 1.6 dan 1-6 yaitu 3.6. Label Indikator I-14
menunjukkan Hardware lintas regulator (Kanal Tingkat II) dengan nilai faktor
pembandingnya sebesar 1,8 menunjukkan bahwa alat pengatur kanal ini kurang baik.
Kemudian sub indikatornya antara lain; Kemudahan operasi lintas regulator di bawah
operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya untuk
memindahkan regulator lintas untuk memenuhi target, tingkat pemeliharaan regulator
lintas, kurangnya fluktuasi muka air dan waktu perjalanan dari perubahan laju aliran
seluruh tingkat kanal. Berdasarkan keempat sub indikator tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan serta pemeliharaan hardware lintas regulator ini cukup baik
dengan rata-rata nilainya sebesar 2,8. Label indicator I-15membahas tentang Turnouts
dari Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 3,0 menunjukkan
bahwa Turnouts dari Kanal Tingkat II ini baik. Kemudian sub indikatornya antara lain;
Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan
seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan turnouts dan mengukur aliran
untuk memenuhi target,tingkat pemeliharaan,aliran kapasitas tingkat. Dari ketiga sub
indicator tersebutmenunjukkan bahwa tingkat kemudahan serta pemeliharaan system
operasi turnouts ini baik dengan rata-rata nilainya mencapai 3,0. Label indicator I-16
membahas tentang Pengaturan Waduk di Kanal Tingkat II dengan sub indikatornya
yaitu; Kesesuaian jumlah lokasi (s), Efektivitas operasi, Kesesuaian kapasitas
penyimpanan/penyangga pemeliharaan. Dari ketiga sub indicator tersebut dapat
disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian serta efektivitas waduk pada Kanal Tingkat II
ini sangat buruk.
Label indicator I-17 menerangkan tentang Jaringan Komunikasi untuk Kanal
Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 1,9 menunjukkan bahwa
jaringan komunikasi di system ini cukup baik. Ada beberapa sub indicator antara lain;
frekuensi komunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi (hr) frekuensi komunikasi
dengan operator atau supervisor dengan pelanggan mereka kemampuan komunikasi
suara melalui telepon atau radio. frekuensi kunjungan oleh pengawas tingkat atas ke
lapangan. keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh (baik otomatis atau
manual) pada titik-titik tumpahan kunci, termasuk akhir kanal dan Ketersediaan
jalan sepanjang kanal. Dari keenam sub indicator tersebut menunjukkan bahwa
jarinan komunikasi pada kanal tingkat II ini telah mampu mengolah informasi melalui
beberapa piranti komunikai serta memiliki tingkat sosialisitas yang baik antar operator,
supervisor serta pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari sub
indicator tersebut sebesar 2,0.
Label indicator 1-18 menjelaskan tentang Kondisi Umum Kanal Tingkat II
dengan nilai factor pembandingnya sebesar 1,7 menunjukkan bahwa kondisi secara
umum system ini cukup baik dengan beberapa pertimbangan dari sub indicator antara
lain: tingkat umum pemeliharaan lantai kanal dan tepi kanal kurangnya rembesan
yang tidak diinginkan ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk
mempertahankan kanal ini waktu perjalanan dari lokasi pemeliharaan ke titik paling
jauh sepanjang kanal ini Dari keempat sub idikator tersebut menunjukkan bahwa
kondisi secara umum pada kanal tingkat II ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya pemeliharaan yang baik serta berkurangnya nilai rembesan yang mampu
menmpengaruhi kinerja kanal tersebut.
Label indicator I-19 menjelaskan tentang Pengoperasian Kanal Tingkat II dengan
nilai factor pembandingnya mencapai 1,4 menunjukkan bahwa pengoperasian system
ini cukup baik dengan ditunjukkan pada beberapa sub indikatorantara lain: Tingkat
ketidaksesuaian pesanan , dan masalah yang terkait dengan variasi penyimpanan serta
waktu tempuh gelombang. Keberadaan dan efektivitas prosedur air pengiriman untuk
mencocokkan tuntutan yang sebenarnya. Kejelasan dan ketepatan instruksi untuk
operator. Seberapa sering seluruh panjang kanal ini diperiksa untuk masalah dan
dilaporkan ke kantor. Dari keempat sub indicator tersebut menunjukkan bahwa
pengoperasian pada Kanal Tingkat II ini kurang maksimal. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya tingkat ketidaksesuaian pesanan dari pelanggan serta pemeliharaan
system yang kurang.
Pada lembar kerja kelima ini menjelaskan kondisi Kanal Tingkat III dengan
label indicator dan sub indicator yang sama seperti Kanal Tingkat III. Namun nilai
factor pembanding pada beberapa label indikatornya menunjukkan nilai yang lebih
rendah dari Kanal Tingkat II. Hal ini menunukkan bahwa secara keseluruhan kondisi
system Kanal Tingkat III kurang baik sehingga perlu adanya peningkatan pada tingkat
pengoperasian system serta pemeliharaan hardware nya. Pada lembar kerja keenam
menjelaskan tentang kualitas Anggaran, Karyawan serta WUA (Asosiasi Pengguna
Air) Label indicator I-26 menjelaskan tentang anggaran dengan nilai faktor
pembandingnya sebesar 2,2 dengan sub indikatornya antara lain Persentase dari total
proyek ( termasuk WUA ) Operasi dan Pemeliharaan yang dikumpulkan sebagai
layanan in-kind atau biaya air dari pengguna air. Kecukupan dolar aktual dan jasa
dalam bentuk yang tersedia untuk mempertahankan Operasi dan Pemeliharaan yang
memadai dengan mode saat operasi. Kecukupan pengeluaran untuk modernisasi
pengiriman air Dari ketiga sub indicator tersebut bahwa penanganan anggaran pada
system ini baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai pemasukan serta pengeluaran
yang cukup stabil dimana pemasukan berasal dari biaya yang dikeluarkan oleh
pengguna air serta pengeluaran untuk pemeliharaan system yang ada.
Label indicator I-27 menjelaskan tentang karyawan dimana nilai factor
pembandingnya mencapai 1,6 dengan sub indikatornya antara lain: Frekuensi dan
kecukupan pelatihan operator dan manajer menengah. Ketersediaan aturan kinerja
secara tertulis Kekuatan karyawan untuk membuat keputusan Kemampuan proyek
untuk memecat karyawan dengan penyebabnya. Hadiah untuk layanan ememplary
Gaji relatif dari operator dibandingkan dengan buruh harian Dari keenam sub
indicator tersebut menunjukkan bahwa kualitas karyawan untuk system ini cukup baik.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk karyawan agar
mencapai suatu kemampuan yang maksimal daam mengelolah suatu system yang
baik.
Label indicator 1-28 menjelaskan tentang Asosiasi Pengguna Air dengan nilai
factor pembandingnya mencapai 2,3dengan beberapa sub indicator antara lain:
Persentase semua pengguna proyek yang memiliki unit formal yang fungsional serta
berpartisipasi dalam distribusi air Kemampuan Pengguna Air Asosiasi untuk
mempengaruhi waktu pengiriman Kemampuan WUA mengandalkan bantuan dari luar
yang efektif untuk penegakan aturan Dasar hukum bagi WUA Kekuatan keuangan
dari WUA Dari kelima sub indicator tersebut menunjukkan bahwa kualitas suatu
system tergandung dari Asosiasi Pengguna Air ini dimana tingkat responsible dari
mereka mampu meningkatkan kualitas suatu system serta tingkat kepercayaan system
ini di masyarakat. Label indicator I-29 menjelaskan Mobilitas dan Ukuran Staf
Operasi dengan nilai factor pembandingnya sebesar 3,0 serta sub indikatornya yaitu
Staf Operasi mobilitas dan efisiensi , berdasarkan rasio staf operasi dengan jumlah
turnouts yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas atau pergerakan system ini
sangat tergandung pada jumlah staf operasi yang ada. Label indicator I-30
menjelaskan tentang Komputer untuk penagihan dan catatan manajemen dengan nilai
factor pembandingnya cukup baik yaitu sebesar 2,0 dengan sub indikatornya yaitu :
Sejauh komputer yang digunakan untuk penagihan dan catatan manajemen. Label
indicator I-31 menjelaskan tentang Komputer untuk kontrol kanal dimana sub
indikatornya adalah Sejauh mana komputer (baik pusat atau on-site ) yang digunakan
untuk kontrol kanal Dari hasil nilai factor pembandingnya menunjukkan bahwa
penggunaan computer sebagai piranti pengontrol system kerja kanal masih sangat
buruk. Label indicator I-32 tentang Kemampuan saat ini layanan pengiriman air untuk
individu serta untuk mendukung metode irigasi bertekanan.

Tabel 13 . Indikator IPTRID


Nilai pada data input 1 memiliki nilai 1,100 yang artinya Ketersediaan air
(permukaan plus tanah) bagi pengguna - menggunakan efisiensi pengangkutan yang
dinyatakan untuk air permukaan dan efisiensi yang diasumsikan untuk air tanah,
MCM (termasuk semua pompa yang dilakukan oleh petani). Kemudian pada data
input 2 Aliran air irigasi permukaan dari luar wilayah komando (kotor di titik
pengalihan dan masuk), MCM yang berarti memiliki nilai 760 dan air tanah bersih
diimpor kedalam proyek, MCM sehingga score nya 0. Total pasokan air irigasi (air
permukaan ditambah air tanah) dibawa ke dalam batas proyek, MCM dengan kisaran
nilai 760. Pada 80.000 ha termasuk kedalam areal fisik lahan pertanian di areal
komando (tidak termasuk multi tanam, sedangkan 65.000 ha termasuk kedalam areal
tanaman beririgasi di areal komando, termasuk tanaman ganda.
Untuk pemasokan irigasi eksternal tahunan per unit area komando sebesar
9500 m3/ha dan untuk pemasokan irigasi tahunan per unit areal irigasi (termasuk
penanaman ganda) sebesar 11,692 m3/ha. Pada total pasokan air eksternal yang
termasuk kedalam curah hujan kotor dan penarikan akuifer bersih, tetapi tidak
termasuk resirkulasi internal 1,012 MCM. Untuk saluran kapasitas laju aliran saluran
utama pada titik pengalihan sebesar 70 cms dan persyaratan untuk irigasi kotor
puncak termasuk semua inefisiensi sebesar 93 cms.
Volume kotor tahunan hak air irigasi mencapai 900 MCM dan tidak ada
kepemilikan laju aliran maksimum bruto proyek sehingga diberi score 0 cms serta
persentase rata-rata dari hak yang diterima mencapai 95 %. Pendapatan kotor yang
dikumpulkan dari pengguna air termasuk layanan natura mencapai 1,675,000 $US dan
total biaya manajemen operasi pada proyek ini, operasi dan pemeliharaan proyek
2,312,500 $US. Total pengeluaran yang dikeluarkan pertahun (proyek + WUA) untuk
pemeliharaan sistem mencapai 562,500 $US dan total 270 karyawan yang bekerja di
proyek dan WUA dengan biaya personel dalam proyek mencapai 750.000 $AS dan
karyawan yang bekerja di lapangan pada proyek dan WUA mencapai 155 orang serta
pendapatan kotor didapatkan dari pengguna air mencapai 2,175,000 $US dengan
produksi pertanian tahunan bruto akan dijelaskan pada intepretasi bagian bawah.
Total nilai tahunan produksi pertanian di gerbang pertanian mencapai 58,537,500 $US
dan total volume tahunan air yang dikonsumsi sebagai ET diladang mencapai 610
MCM.
Salinitas air irigasi rata-rata 1.0 dS/m dan salinitasi air drainase rata-rata 8.0
dS/ m dengan beban biologis air irigasi mencapai 3.0 mgm/l dan beban biologis air
drainase mencapai 2.5 mgm/l. Permintaan oxygen kimia (COD) dan air irigasi
rata-rata mencapai 2.0 untuk drainase mencapai 1.5 mgm/ l serta kedalaman muka air
tanah selama 5 tahun terakhir 1.2 m dan kedalaman yang diperlukan untuk tabel air
pertahunan rata-rata ialah 15 meter. Perbedaan volume garam yang masuk dan keluar
memerlukan perhitungan yang lebih mendalam. Pada total pemompaan air tanah NET
tahunan tidak dilakukan dan crop ET – curah hujan efektif mencapai 568 MCM
dengan efisiensi irigasi serta efisiensi pengangkutan untuk akuifer internal secara
berturut-turu ialah 58 dan estimasi 90%.
Penyaluran irigasi tahunan per unit area komado dan areal irigasi secara
berturut-turut mencapai 9.500 m3/ha dan 11,692 m3/ha dengan efisiensi pengiriman
air sistem pengangkutan sebesar 145% serta pasokan air relatif tahunan tidak
termasuk beras serta pasokan irigasi relatif tahunan secara berturut-turut adalah 1,7
dan 1,3. Keamanan pasokan hak yang diterima mencapai 95% dengan rasio
pemulihan biaya dan biaya pemeliharaan terhadap pendapatan mencapai 0.7 dan 0,34.
Total biaya MOM per unit luas sebesar 29$US / ha dengan total biaya per karyawan
mencapai 2,778 $US /orang.
Performa pengumpulan pendapatan mencapai score 0.77 dengan staff per unit
luas yaitu 0.0042 orang/ ha, jumlah kehadiran yang dioperasikan oleh staf mencapai
42.59 orang staf lapangan dengan total biaya MOM per unit volum air yang dialirkan
oleh otoritas proyek mencapai 0.00222 $US / m3 dan total nilai tahunan produksi
pertanian sebesar 58.537.500 $US dan output yang diperoleh pada unit wilayah
komando dan hasil per unit areal irigasi termasuk tanam ganda berturut-turut adlaah
732 $US/ha dan 901 US$ / ha. Untuk output yang diperoleh per unit pasokan irigasi
yang diimpor kedalam batas proyek dan total air termasuk curah hujan serta unit air
yang dikonsumsi masing – masing mencapai 0.0770 US$/ m3 , 0,0578 US$/ m3 dan
0,0960 US$ / m3.
Sheet 14. World Bank BMTI Indicators
Berdasarkan data pada tabel maka diketahui bahwa terdapat 4 aspek indikator
yang berbeda, yaiti aspek keseimbangan air, aspek finansial, aspek produktivitas
pertanian dan ekonomi, serta aspek lingkungan. Pada aspek keseimbangan air
didapatkan nilai volume tahunan air irigasi yang dikelola oleh otoritas adalah
sebanyak 1040 dengan interval kepercayaan sebesar 12%. Kemudian dari total 1040
volume air tahunan tersebut digunakan sebanyak 850 volume air untuk penggunaan
dengan nilai interval kepercayaan sebesar 23%.
Aspek finansial memiliki nilai rasio pengembalian biaya sebesar 72% dan nilai
rasio pemeliharaan dibanding pendapatan sebesar 34%. Berdasarkan kedua nilai
tersebut didapatkan nilai total nilai biaya manajemen, opertasi, dan pemeliharaan per
unit sebesar 29 USD. Untuk nilai pendapatan per rata-rata per meter kubik suplai air
irigasi diketahui sebesar 0.0020 USD per meter kubik dan nilai pengeluaran untuk
biaya manajemen, operasional, dan pemeliharaan sekitar 0.0018 USD per meter
kubik.
Untuk aspek produktivitas pertanian dan ekonomi menunjukkan total
pendapatan pertahun dari hasil produksi pertanian sebesar 58,537,500 USD. Dengan
beberapa nilai output sebagai berikut: output per unit area pelayanan sebesar 732 USD,
output per area irigasi sebesar 901 USD, output per unit suplai irigasi sebesar 0.077
USD per meter kubik, output per unit suplai air sebesar 0.058 USD per meter kubik,
serta output per unit dari kebutuhan air tanaman pada lahan sebesar 0.096 USD per
meter kubik.
Adapun mengenai aspek lingkungan, khususnya untuk nilai dari kualitas air yang
digunakan memiliki beberapa penilaian sebagai berikut, yaitu:
1. Aspek kualitas air dengan rata-rata salinitas dari suplai irigasi memiliki nilai 1
dS/m, sementara untuk rata-rata salinitas dari air drainasae memiliki nilai 8
dS/m.
2. Aspek biologi dengan kualitas air rata-rata pada suplai irigasi dan air drainase
memiliki masing-masing nilai sebesar 3 dan 1.5 mgm/liter.
3. Aspek kimia, kualitas air rata-rata pada suplai irigasi dan air drainase memiliki
masing-masing nilai sebesar 2 dan 1.5 mgm/liter.

Anda mungkin juga menyukai