PAPER NAME
30 Pages 1012.4KB
Summary
7
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
25
Adapun tujuan penulis membuat laporan praktek kerja lapangan sebagai
berikut:
1. Laporan ini hanya berfokus terhadap flow meter jenis orifice plate.
2. Pembahasan hanya berfokus pada orifice plate sizing saja, tidak membahas
27
tentang sistem kontrol dan lain – lain.
3. Data yang digunakan dalam laporan praktek kerja lapangan merupakan data
yang diperoleh langsung dari lapangan pupuk sriwijaya.
4. Analisis sizing orifice menggunakan standar ISO 5167.
2
26
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW) secara sistematis dapat bervariasi dan
6
dimulai dengan halaman semu yang terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan,
kata pengantar, ringkasan eksekutif, daftar isi, daftar lampiran, disajikan secara
8
tertulis dengan gambar dan tabel pendukung, dll. Terdiri dari lima bab utama
sebagai berikut:
3
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran aliran dapat dilakukan berdasarkan kapasitas atau aliran massa dan
2
aliran fluida yang mengalir dalam suatu sistem. Pengukuran aliran secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi dua faktor utama yaitu aliran terbuka dan aliran
21
tertutup, tergantung dari jenis saluran aliran fluida yang akan diukur. Ada beberapa
faktor penting yang perlu diperhatikan saat memilih flow meter, antara lain akurasi,
kemampuan mengukur, harga, kemudahan membaca, kesederhanaan dan daya
tahan. Kombinasi dari faktor-faktor ini harus dipertimbangkan saat memilih flow
meter yang tepat dengan membandingkan spesifikasi, kinerja, dan persyaratan
aplikasi tertentu [5].
2
Metode pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa zat liquid pada selang waktu tertentu. Selama interval waktu yang diukur
dengan sangat panjang dan akurat serta pengukuran volume atau massa yang diukur
secara akurat, kalibrasi tidak diperlukan untuk pengukuran ini. Pengukuran volume
atau aliran fluida menggunakan metode langsung dan ini terbilang akurat. Namun,
jika liquid yang diukur adalah liquid, pengaruh kompresibilitasnya harus
diperhitungkan [5].
4
2.2 Orifice plate
10
Orifice adalah alat yang banyak digunakan dalam industri untuk mengukur
aliran fluida dalam pipa. Bukaan terdiri dari pelat dengan lubang dengan diameter
tertentu. Ketika fluida mengalir melalui orifice, perbedaan tekanan yang dihasilkan
dapat digunakan untuk mengukur laju aliran fluida[6].
5
Saat mengukur menggunakan tabung pengukur atau alat penahan, titik
pengukur tekanan adalah lubang yang terpasang pada alat tersebut. Pressure taps
memiliki ukuran dan penempatan tertentu sesuai standar yang berlaku. Fungsinya
untuk membentuk titik koneksi untuk pemasangan perangkat pemancar, digunakan
untuk mengukur parameter tertentu sesuai dengan fungsi pemancar. Pemancar
2
dapat mengubah nilai parameter menjadi sinyal analog listrik. Sinyal listrik masuk
ke flow computer kemudian diubah ke dalam bentuk parameter laju volume, Q,
dengan menggunakan persamaan yang diprogram ke dalam flow computer sesuai
dengan perhitungan aliran standar menggunakan orifice gauge yang ditentukan
dalam standar American Association (AGA 3)[ 8].
Concentric orifice adalah jenis lubang yang biasa digunakan dalam aplikasi
pengukuran aliran fluida. Profil lubang orifice ini memiliki lancip 45⁰ di sisi hulu
dan bukan di sisi hilir seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam taktik
upstream, aliran fluida keluar setelah melewati orifice, mengurangi kecepatan
aliran dan meningkatkan tekanan transversal. Setelah mengalir melalui orifice,
12
terjadi penurunan tekanan dan kemudian dilakukan usaha untuk kembali ke tekanan
semula, tetapi terjadi penurunan tekanan permanen. Hal ini menimbulkan tekanan
antara hulu dan hilir [8].
2
Gambar 2. 2 Concentric Orifice
Counter bore orifice adalah jenis bukaan yang memiliki profil lubang dengan
perbedaan diameter yang signifikan antara hulu dan hilir. Pada bukaan counter bore
6
orifice, diameter lubang downstream jauh lebih besar dibandingkan diameter
lubang upstream. Prinsip dasar drawdown tetap sama dengan drawdown yaitu
mengukur aliran fluida dan membuat perbedaan tekanan antara bagian hulu dan
hilir. Perbedaan desain pada profil orifice menghasilkan karakteristik aliran yang
berbeda [8].
2
2.4.3 Eccentric Orifice
Segmental orifice adalah jenis orifice yang khusus digunakan untuk mengukur
aliran fluida dengan kandungan sedimen tersuspensi atau partikel padat yang tinggi
2
dalam aliran. Diameter "D" di bagian bawah bukaan ruas hampir lurus (98%)
dengan diameter dalam tabung. Hal ini memungkinkan fluida dengan kandungan
sedimen tinggi atau partikel padat melewati lubang lebih mudah, mengurangi risiko
penyumbatan atau menempel pada lubang. Rasio β pada pembukaan segmen
7
mengacu pada rasio antara diameter lubang "D" dan diameter dalam tabung. Rasio
ini digunakan untuk mengukur sejauh mana lubang dapat membatasi aliran fluida
di dalam tabung. Bukaan segmental memiliki proses pembuatan yang lebih sulit
dibandingkan dengan jenis bukaan lainnya [8].
Restriction orifice (RO), juga disebut pelat pembatas aliran (FO), adalah jenis
lubang yang dirancang khusus untuk menciptakan penurunan tekanan yang
signifikan atau tinggi dalam aliran fluida. Pembukaan throttle biasanya ditunjukkan
dengan "RO" atau "FO". Sebuah lubang dapat membuat penurunan tekanan hingga
50% dalam fluida. Pada profil lubang lurus, tekanan cukup tinggi secara permanen
dan hasil perbedaan antara upstream dan downstream cukup terlihat [8].
8
Gambar 2. 5 Flow Sensor Element
1
2.5.2 Flow Transmitter (FT)
9
2.6 Sizing Orifice Flow Meter
Sizing adalah salah satu langkah pertama dalam menghitung diameter orifice ID
yang diperlukan untuk mengukur aliran fluida. Pada fase sizing, ukuran orifice yang
sesuai ditentukan untuk mengukur aliran fluida dengan akurasi yang diinginkan.
Standar perhitungannya dibahas dalam standar ISO 5167. Perhitungan ukuran tidak
benar dan akan mengakibatkan kerusakan peralatan. Data berikut diperlukan untuk
menghitung ukuran pelat orifice.
𝑞𝑞𝑞𝑞
Sₘ √2
......................................(2.1)
𝜋𝜋 𝐷𝐷²�Δp𝗑𝗑p
4
Dimana:
• Sₘ = Sizing meter
1
• qₘ = Perkiraan flow rate (kg/s)
• D = Diameter dalam pipa
• 𝜋𝜋 = 3,14
• Δp = Perbedaan tekanan (Pa)
• P = Densitas aliran
3
Jika memiliki meteran, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah
menemukan nilai bilangan reynolds number untuk mengetahui sifat aliran dan
faktor K₂ untuk menemukan bilangan reynolds number. Setelah itu penulis dapat
menerapkan rumus ISO 5167 sebagai berikut:
𝑉𝑉₁𝐷𝐷 4𝑄𝑄𝑞𝑞
R eD = 𝒱𝒱₁
= ..................................................(2.2)
𝜋𝜋μ𝐷𝐷
10
1
• R eᴅ = Reynold Number
• V₁ = Kecepatan rata-rata pada pipa
• 𝒱𝒱𝒱𝒱₁ = kecepatan rata-rata di orifice
• qₘ = Flow rate fluida (kg/s)
• 𝜋𝜋 =3,14
• μ = Viskositas dinamis ( Pas )
• D = Diameter dalam pipa
3
Tujuan penggunaan bilangan Reynolds adalah untuk menentukan nilai K₂,
1
dimana nilai K₂ ditentukan oleh bilangan Reynolds dari fluida yang diukur.
Penetapan tersebut adalah sebagai berikut.
Selain itu, jika faktor K₂ diketahui, langkah selanjutnya adalah mencari nilai
rasio beta 0 (β0) dengan memasukkan nilai K₂. β0 dicari dengan rumus berikut:
0,6
β0 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ + 𝐾𝐾₂� ²� ¯⁰’²⁵.......................................(2.3)
Dimana:
Ketika kita telah menemukan nilai β0 atau beta dari rasio semu, kita memasukkan
nilai β0 untuk koefisien discharge (C). Untuk mencari nilai koefisien debit (C) dapat
digunakan rumus berikut:
91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + ................................................(2.4)
𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵
11
Dimana C∞ memiliki istilah yang sama dengan diameter diameter dalam (ID)
1
tabung atau diameter dalam tabung, dimana istilahnya adalah sebagai berikut.
4 )� − 0,856 𝐷𝐷 .............................................................(3.5)
𝛽𝛽⁴ 𝛽𝛽²
�0,039(1−𝛽𝛽
1
• Jika D ≥ 58,5mm, maka 𝐶𝐶∞= 0,5959 + 0,321 𝛽𝛽 ²′¹ ̶0, 184 𝛽𝛽 ⁸+
�2,286
𝐷𝐷
0,039(1−𝛽𝛽
𝛽𝛽⁴
4 )� − 0,856 𝐷𝐷 ..........................................................(5.6)
𝛽𝛽²
3
Ketika koefisien discharge telah ditetapkan ke suatu nilai, maka parameter yang
dicari adalah Fa atau faktor absolut, dimana faktor absolut ini dapat dicari dari
rumus berikut:
2
Fa = 1 + (1− 𝛽𝛽⁴ (𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ − 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ)(𝑇𝑇 − 200 𝐶𝐶).............................(6.7)
1
Dimana:
• Fa = Faktor absolute
• 𝛽𝛽 = Beta ratio semu
• 𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ= Faktor ekspansi orifice plate sesuai bahannya
• 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ = Faktor ekspansi pipa sesuai bahannya
• 𝑇𝑇 = Temperature (⁰C)
Jika sudah diketahui nilai koefisien (C), faktor mutlak (Fa), dan besaran (Sm),
carilah nilai sebenarnya dari rasio beta (β) dengan menggunakan rumus berikut:
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
𝛽𝛽 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ
� ²� ¯⁰’²⁵..............................................(7.8)
Dimana:
1
• 𝛽𝛽 = Beta ratio
• C = Koefisien discharge
• Y = ɛ = Faktor ekspansi (untuk incompressible fluid/ liquid Y =ɛ =1)
• Fa = Faktor absolut
• Sₘ = Sizing meter
12
Kemudian jika nilai beta ratio (β) diketahui maka nilai diameter orifice juga dapat
dicari dengan menggunakan rumus berikut:
𝑑𝑑
𝛽𝛽 = 𝐷𝐷.............................................(8.9)
Dimana:
Jadi, dengan mengalikan silang, nilai diameter orifice (d) dapat dicari dengan cara
berikut:
d = 𝛽𝛽 x D............................................... (9.10)
Orifice fitting adalah tempat pembukaan yang ditempatkan. fitting pada bukaan
dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
• Flange Fitting
4
Flange fitting adalah untuk menyambungkan dua komponen menjadi
satu dengan partisi berupa flange. Pada pipa yang tadinya terpisah dapat
dijadikan menjadi satu bagian untuk tujuan konstruksi tertentu. Flange ini
biasanya digunakan untuk membuat satu sambungan yang permanen. Jadi
fungsing flange adalah menyambukan dua komponen antara pipa dan valve
ataupun pipa ke pipa menjadi satu.
1
Gambar 2. 7 Flange Fitting
13
• Junior Fitting
• Senior Fitting
14
Gambar 2. 9 Senior Fitting
2.8 Pressure Taps
Setidaknya satu titik sadapan tekanan dapat digunakan pada setiap lubang
pengukur, yang ditempatkan di tempat yang tepat sesuai standar. Untuk part
1
upstream dan downstream dipasang sesuai standar ISO 5167 yaitu D dan D/2 untuk
pengukuran jarak dari sisi upstream orifice dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya pemasangan pada pressure taps dan flange taps tersebut bisa
dilihat pada ilustrasi gambar dibawah ini.
15
Gambar 2. 10 Pressure Taps
5
2.9 Pemasangan Posisi Flow Meter
Posisi flow meter harus sesuai dengan standar ISO 5167, karena dapat
mempengaruhi akurasi hasil perhitungan DP flow meter. Crossbow, flange, dan
lainnya menimbulkan gangguan pada aliran fluida, yang dapat menyebabkan
5
berkurangnya akurasi perhitungan. Pengukuran DP flow meter menggunakan
orifice memerlukan aliran yang menimbulkan gangguan minim.
16
7
BAB III
METODE PENELITIAN
9
Tempat : Jl. May Zen, Kalidoni, Kec. Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera
Selatan 30118
Waktu : 20 Februari 2023 – 3 April 2023
15
Gambar 3. 1 Peta PT Pupuk Sriwijaya Palembang
17
3.2 Alat dan Bahan
11
Alat dan bahan yang digunakan untuk memasang orifice plate sizing adalah
sebagai berikut:
3.2.1 Alat
1. Vernier caliper atau mikrometer
2. Manometer
3. Pressure gauge
4. Flow transmitter
5. Pipa dan fitting
6. Temperature sensor
11
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk pengaplikasian orifice plate sizing ini adalah
18
BAB IV
PEMBAHASAN
1
Gambar 4 1 P&ID FE - 1016 dan Proses Pemurnian CO2
19
• Diameter dalam pipa
• Maksimum flow rate yang diinginkan
• Maksimum ∆p yang diinginkan
• Density aliran
• Reynold Number pada pipa
• Viskositas aliran
Dimana data-data tersebut diperoleh dari keadaan di lapangan, sehingga data yang
penulis dapatkan adalah:
2,25
Sₘ = 3,14
�20,0525018²√9806,7 x 994
4
2,25
Sₘ =
1,1101 X 0,00275644 X 3122,15627
Sₘ = 0,235502
1
Setelah mengetahui nilai Sₘ (Sizing Meter) dan langkah selanjutnya adalah
mencari Reynold Number (R eᴅ) dengan cara seperti dibawah ini.
4𝑄𝑄𝑞𝑞
R eᴅ = 𝜋𝜋μ𝐷𝐷
.............................................(4.2)
4 𝑥𝑥 2,25
R eᴅ =
3,14 X 0,00068 X 0,0525018
9
=
0,0011210184336
20
1
R eᴅ = 80284.139
Nilai K₂ tersebut berguna untuk mencari sebuah nilai dari beta ratio 0 (β₀) dimana
β₀ tersebut dicari dengan rumus seperti dibawah ini.
0,6
β₀ = �1 + � 𝑠𝑠ₘ + 𝐾𝐾₂� ²� ¯⁰’²⁵.............................(4.3)
0,6
= �1 + �0,235502 + 0,06� ²� ¯⁰’²⁵
= [1 + 6,80036]¯⁰’²⁵
β₀ = 0,598385
1
Setelah mengetahui nilai β₀ langkah selanjutnya adalah mencari nilai C atau
Coefficient Discharge dengan rumus yang di bawah ini.
91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + ......................................(4.4)
𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵
(0,598372)⁴ (0,598372)³
+ �0,039 (1−(0,598372)4)� - 0,856 52,5018
Setelah memperoleh nilai 𝐶𝐶∞ dan langkah selanjutnya adalah mencari nilai C
dengan cara seperti dibawah ini
21
91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + 𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵
..................................(4.5)
91,71 (0,598372)²ˊ⁵
C =0,60572973 + 80,284,139⁰ˊ⁷⁵
= 0,60572973 + 0,00532565
3
C = 0,61105
Fa = 1 + 2
(𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ − 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ)(𝑇𝑇 − 200𝐶𝐶).................. (4.6)
(1− 𝛽𝛽⁴
2
Fa = 1 + (1−0,5983724 )
(1,1 x 10ˉ⁵ 0,598372⁴ 1,6 x 10ˉ⁵)(100 – 20 ̊C
3
Fa = 1 + 2,2941 x 0,000715905
Fa 1 + (0,0016423576605)
Fa = 1,0016423576605
Langkah selanjutnya adalah mencari nilai beta ratio (𝛽𝛽) yang seharusnya
yang dapat dihitung dengan cara seperti dibawah ini.
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
𝛽𝛽 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ
� ²� ¯⁰’²⁵............................(4.7)
0,61410 ×1 ×1,0016423576605
𝛽𝛽 = �1 + � 0,235502
� ²� ¯⁰’²⁵
𝛽𝛽 = [ 1 + 6,75444]ˉ⁰ˊ²⁵
1
𝛽𝛽 = 0,599256
Sehingga diameter dari orifice bisa kita dapatkan dengan cara memasukan kedalam
rumus dibawah ini.
𝑑𝑑
𝛽𝛽 = ................................................(4.8)
𝐷𝐷
Sehingga:
22
d = 𝛽𝛽 x D......................................... (4.9)
d = 0,599256 × 52,5018 mm
d = 31, 4644
Selain perhitungan diameter lubang orifice secara manual menurut ISO 5167,
perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak KELTON.
KELTON adalah perangkat lunak untuk menghitung diameter bukaan. Gambar 4.2
merupakan perhitungan dengan KELTON. Perhitungan untuk KELTON
didasarkan pada standar ISO 5167.
23
6) Temperature line =38
7) Density line = 994,00
8) Differential pressure = 98,066
9) Upstream pressure = 41,606
10) Dynamic viscosity = 0,68
11) Isontropic exponent = 1,4
12) Calorific value = 8,500
28
Gambar 4 3 flow chart
24
Gambar 4 4 parameter - parameter perhitungan diameter orifice
25
Gambar 4 5 Result Calculation Bore Orifice
4.3 Pelepasan dan Pemasangan Orifice
4.3.1 Pelepasan Orifice
26
6. Setelah itu membuka open bleeder valve memungkinkan liquid yang
terkandung di bagian atas dan untuk itu mengevakuasi ke lokasi yang aman
pada ruang atas sekarang dan tekanan atmosfer.
7. Dapat melepaskan batang dari pistol gemuk dengan kunci pas operasi dan
memasukan stik pelumas Daniell ke dalam pistol gemuk dan kembalikan
batang pistol gemuk.
8. Memutar kunci pas operasi yang disertakan searah jarum jam dengan tangan
sampai terasa ada hambatan dan setelah ini sudah selesai menggunakan kunci
pas untuk memutar perlahan batang searah jarum jam dengan kecepatan
empat sampai enam putaran per menit dan sekarang sudah mengunci bagian
atas meteran dari bagian bawah liquid yang mengalir bebas melalui meteran
tidak diukur.
9. Dan kendurkan setiap sekrup batang penjepit yang terletak di batang penjepit
dan kira-kira dua putaran geser pada batang penyegel batang penjepit dan
setalah packing batang penyegel keluar dari bagian atas meteran.
10. Dan selanjutnya melepaskan pembawa plate dari bagian atas fitting dan
kemudian lepaskan orifice dari segel.
27
6. Sepenuhnya menurunkan pembawa plat ke bawah dan merasakan pelepasan
dari poros atas saat kontak dengan poros bawah.
7. Berlanjut turunkan pembawa plate sampai terpasang pada pin penjajaran
bawah katup geser yang memisahkan ruang chamber bawah dari ruang
chamber atas.
8. Tutup katup equaliser.
9. Buka bleeder valve.
10. Masukan tongkat pelumas daniel kedalam pistol gemuk dan kembalikan
batang kedalam pistol gemuk dan putar searah jarum jam dengan tangan
sampai hambatan terasa akhirnya tutup bleeder valve.
11. Sekarang diturunkan tekanan pada pemasangan dan siap untuk diservis.
No Perhitungan Manual
𝖰𝖰 d
1 0,599256 31, 4644
No KELTON
𝖰𝖰 d
1 0.598406 31.4236
No Data Report
𝖰𝖰 d
1 0.59693 31.3399
Error% () -0.002 -0.002
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai error untuk beta rasio dan diameter bukaan
adalah -0,002. Selisih nilai dihitung untuk dibandingkan dengan batas atau toleransi
yang ditentukan untuk menentukan apakah ada masalah. Selisih nilai error tersebut
membuktikan bahwa penyimpangan error masih dalam batas toleransi error dan
28
22
standar error ±0,1%. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada perubahan, gangguan
atau kerusakan pada kondisi operasi PT. Pupuk Sriwijaya.
Saat mengganti orifice plate, ukuran dan dimensi sangat penting untuk
memastikan bahwa orifice pengganti memiliki ukuran dan dimensi yang sesuai
dengan spesifikasi yang digunakan. Ini termasuk diameter orifice, panjang dan
geometri fisik lainnya. Memilih ukuran orifice yang salah dapat mempengaruhi
aliran fluida dan akurasi pengukuran. Selain itu, kehati-hatian harus dilakukan
untuk memastikan bahwa bahan orifice sesuai dengan sifat fluida yang mengalir.
Pastikan bahan orifice tahan terhadap korosi, suhu, tekanan, dan bahan kimia yang
terkait dengan sistem. Bahan yang biasa digunakan termasuk baja tahan karat, baja
karbon atau bahan tahan.
Jenis orifice yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida. Standar dan regulasi adalah
sebagai berikut: Lubang yang digunakan sesuai dengan standar dan peraturan ISO
5167 untuk mengukur aliran fluida menggunakan orifice.
29
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktik kerja lapangan dan pembahasan dari KKW (kertas kerja
wajib) yang telah disusun dengan judul PENGAPLIKASIAN ORIFICE PLATE
SIZING FE – XVI PUSRI 2B DI PT PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG, dapat
disimpulkan beberapa sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan diameter orifice sesuai dengan data report diameter orifice
yang digunakan pada PT. Pupuk Sriwijaya yakni sebesar 31 inch.
2. Orifice digunakan untuk pengukuran liquid condensate dalam proses
pemurnian CO2.
3. Dalam melakukan penggantian orifice harus didasarkan dengan SOP (standar
operasional prosedur) penggantian orifice.
1
5.2 Saran
Setelah melakukan penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini penulis beberapa
saran, yaitu:
30
Similarity Report ID: oid:25213:38490640
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
pem-akamigas on 2021-09-10
1 12%
Submitted works
scribd.com
2 3%
Internet
akamigas.esdm.go.id
3 2%
Internet
alvindocs.com
4 1%
Internet
pem-akamigas on 2021-09-07
5 <1%
Submitted works
pem-akamigas on 2021-09-02
6 <1%
Submitted works
docplayer.info
7 <1%
Internet
pem-akamigas on 2021-09-08
8 <1%
Submitted works
Sources overview
Similarity Report ID: oid:25213:38490640
oia.unsri.ac.id
9 <1%
Internet
fmipa.itb.ac.id
10 <1%
Internet
123dok.com
11 <1%
Internet
pem-akamigas on 2021-09-22
12 <1%
Submitted works
repository.its.ac.id
13 <1%
Internet
doku.pub
14 <1%
Internet
coursehero.com
15 <1%
Internet
es.scribd.com
16 <1%
Internet
datafilemakalah.blogspot.com
17 <1%
Internet
repository.trisakti.ac.id
18 <1%
Internet
text-id.123dok.com
19 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:25213:38490640
bengkelfiberindonesia.blogspot.co.id
21 <1%
Internet
eprints.iain-surakarta.ac.id
22 <1%
Internet
etd.repository.ugm.ac.id
23 <1%
Internet
igtj.ub.ac.id
24 <1%
Internet
pem-akamigas on 2021-09-07
25 <1%
Submitted works
pem-akamigas on 2021-09-10
26 <1%
Submitted works
repository.uinjkt.ac.id
27 <1%
Internet
widuri.raharja.info
28 <1%
Internet
epa.gov
29 <1%
Internet
Sources overview