Anda di halaman 1dari 34

Similarity Report ID: oid:25213:38490640

PAPER NAME

KKW RESKI LEMAN LUTURMAS.pdf

WORD COUNT CHARACTER COUNT

4842 Words 28852 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

30 Pages 1012.4KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Jul 3, 2023 12:47 PM GMT+7 Jul 3, 2023 12:47 PM GMT+7

24% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
16% Internet database 1% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
19% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Small Matches (Less then 8 words)

Summary
7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan suatu industri dan teknologi khususnya di bidang


manufaktur terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam sebuah pabrik
pengolahan, perangkat yang digunakan saling mendukung untuk mencapai proses
23
produksi yang efisien dan lancar. Flow meter fluida dalam pipa merupakan salah
satu contoh alat yang dapat digunakan di pabrik pengolahan. Alat ini sangat penting
untuk mengukur laju aliran liquid yang mengalir melalui pipa pada proses produksi.
Dengan mengukur flow rate, pabrik dapat memantau dan mengontrol proses serta
jumlah material yang masuk dan keluar dari proses produksi. Pengukuran aliran
sangat penting dalam pabrik pengolahan untuk menentukan fraksi jumlah material
yang masuk dan keluar dari proses produksi. Dengan mengetahui flow rate, pabrik
dapat mengontrol dan mengoptimalkan konsumsi fluida dalam proses [1].
14
Metode yang biasa digunakan untuk mengukur aliran fluida dalam pipa adalah
dengan menggunakan pelat orifice. Pengukuran laju aliran penting dalam industri
yang menggunakan pipa sebagai media untuk mengangkut fluida. Mengukur aliran
massa atau volume uap sangat penting. Aliran ini memungkinkan perencanaan yang
akurat tentang jumlah uap yang harus diproduksi oleh pembangkit listrik tenaga uap
dan membantu menghitung kerugian yang terjadi pada aliran uap di dalam tabung
[2]. Pada sistem orifice, diameter orifice dipilih berdasarkan perhitungan yang
memperhatikan karakteristik aliran fluida, tekanan, viskositas fluida, dan target
pengukuran yang diinginkan. Penentuan diameter orifice pada saat pengukuran laju
aliran menggunakan orifice plate dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti viskositas
fluida, tekanan, kecepatan fluida, bilangan Reynolds dan jenis fluida [3].
Pengukuran aliran di PT. Pupuk Sriwijaya Palembang menggunakan flow meter
17
tipe orifice dengan tipe aliran fluida (liquid). Oleh karena itu, penulis mengambil
judul laporan praktek kerja lapangan “PENGAPLIKASIAN ORIFICE PLATE
SIZING FE – XVI PUSRI 2B DI PT PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG”.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagimana proses pemurnian CO2 pada lapangan pusri 2B.


2. Bagaimana perhitungan untuk menentukan diameter orifice.
3. Bagimana sistem validasi hasil perhitungan diameter orifice.
4. Bagimana pelepasan dan pemasangan orifice plate pada lapangan pusri 2B.

1.3 Tujuan
25
Adapun tujuan penulis membuat laporan praktek kerja lapangan sebagai
berikut:

1. Mengetahui proses pemurnian CO2 pada lapangan pusri 2B


2. Menentukan diameter orifice plate sebagai alat ukur laju aliran liquid pada
lapangan pupuk sriwijaya.
3. Menjelaskan pengaplikasian flow meter orifice plate pada lapangan pupuk
sriwijaya.
4. Mengetahui langkah – langkah penggantian orifice plate.
5. Mengevaluasi ukuran orifice yang dipasang di lapangan

1.4 Batasan Masalah

Penulisan laporan ini memiliki keterbatasan topik pembahasan sehingga tidak


memperluas topik pembahasan atau memperbesar fokus penelitian. Batasan
masalah pada laporan praktek kerja lapangan adalah:

1. Laporan ini hanya berfokus terhadap flow meter jenis orifice plate.
2. Pembahasan hanya berfokus pada orifice plate sizing saja, tidak membahas
27
tentang sistem kontrol dan lain – lain.
3. Data yang digunakan dalam laporan praktek kerja lapangan merupakan data
yang diperoleh langsung dari lapangan pupuk sriwijaya.
4. Analisis sizing orifice menggunakan standar ISO 5167.

2
26
1.5 Sistematika Penulisan

Penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW) secara sistematis dapat bervariasi dan
6
dimulai dengan halaman semu yang terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan,
kata pengantar, ringkasan eksekutif, daftar isi, daftar lampiran, disajikan secara
8
tertulis dengan gambar dan tabel pendukung, dll. Terdiri dari lima bab utama
sebagai berikut:

I. Pendahuluan, membahas tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah,


metode penulisan, dan sistematika penulisan.
II. Tinjauan Pustaka membahas tentang teori-teori dasar orifice plate, orifice plate
sizing dan komponen-komponen instrumentasi.
III. Metode Penelitian, membahas tentang tempat, waktu, alat, bahan, dalam proses
pengambilan data.
IV. Pembahasan, membahas tentang orifice plate sizing, komponen-komponen
instrumentasi dan pengaplikasian flow meter orifice plate pada lapangan PT.
Pupuk Sriwijaya Palembang.
19
V. Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.
18
1.6 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan dengan periode waktu


pelaksanaan selama satu bulan setengah kerja lapangan, untuk lebih jelas sebagai
berikut.

Pelaksanaan Praktik Kerja :


Lapangan
Waktu : 20 Februari 2023 – 3 April 2023
9
Tempat Pelaksanaan : JL. May Zen, Kalidoni, Kec. Kalidoni,
Kota Palembang, Sumatera Selatan 30118

3
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Pengukuran aliran


Flow meter berbasis perbedaan tekanan (drop), laju aliran dihitung
menggunakan perbedaan tekanan yang terjadi ketika fluida melewati penghalang
yang dipasang di aliran. Metode ini disebut metode penurunan tekanan atau metode
tekanan diferensial. Pengukur aliran berdasarkan perbedaan tekanan didasarkan
pada prinsip dasar persamaan Bernoulli. Bernolli dapat menentukan bahwa dalam
kasus aliran fluida yang tidak dapat dimampatkan, energi total dalam sistem (terdiri
20
dari energi potensial, energi kinetik, dan energi tekanan) adalah konstan dalam
kondisi aliran fluida. Pelat lubang adalah jenis flow meter yang menggunakan
penghalang berbentuk lubang untuk menyempitkan aliran fluida. Pelat bukaan
terdiri dari pelat dengan lubang berbentuk bukaan di tengahnya [4].

Pengukuran aliran dapat dilakukan berdasarkan kapasitas atau aliran massa dan
2
aliran fluida yang mengalir dalam suatu sistem. Pengukuran aliran secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi dua faktor utama yaitu aliran terbuka dan aliran
21
tertutup, tergantung dari jenis saluran aliran fluida yang akan diukur. Ada beberapa
faktor penting yang perlu diperhatikan saat memilih flow meter, antara lain akurasi,
kemampuan mengukur, harga, kemudahan membaca, kesederhanaan dan daya
tahan. Kombinasi dari faktor-faktor ini harus dipertimbangkan saat memilih flow
meter yang tepat dengan membandingkan spesifikasi, kinerja, dan persyaratan
aplikasi tertentu [5].
2
Metode pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa zat liquid pada selang waktu tertentu. Selama interval waktu yang diukur
dengan sangat panjang dan akurat serta pengukuran volume atau massa yang diukur
secara akurat, kalibrasi tidak diperlukan untuk pengukuran ini. Pengukuran volume
atau aliran fluida menggunakan metode langsung dan ini terbilang akurat. Namun,
jika liquid yang diukur adalah liquid, pengaruh kompresibilitasnya harus
diperhitungkan [5].

4
2.2 Orifice plate
10
Orifice adalah alat yang banyak digunakan dalam industri untuk mengukur
aliran fluida dalam pipa. Bukaan terdiri dari pelat dengan lubang dengan diameter
tertentu. Ketika fluida mengalir melalui orifice, perbedaan tekanan yang dihasilkan
dapat digunakan untuk mengukur laju aliran fluida[6].

Gambar 2. 1 Orifice Flow Meter


10
Orifice adalah meteran yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida (gas
maupun liquid) dalam pipa. Prinsip pengukuran dengan orifice adalah
memanfaatkan perbedaan tekanan yang terjadi antara upstream (sebelum orifice)
dan downstream (setelah orifice) di dalam pipa. Ketika fluida mengalir melalui
orifice, orifice menyempit, menghasilkan kecepatan aliran dan penurunan tekanan.
Dengan mengukur tekanan pada orifice, seseorang dapat menghitung laju aliran
fluida menggunakan persamaan berdasarkan kekekalan massa dan prinsip Bernouli.
Laju perpindahan massa fluida dapat diukur dengan penurunan tekanan melintasi
orifice (lubang). Kecepatan transmisi tergantung pada kepadatan fluida[7].
6
2.3 Prinsip Kerja Orifice

Prinsip orifice pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan yang


dihasilkan oleh orifice. Dengan adanya suatu alat yang digunakan dalam sistem
fluida oleh suatu aliran. Pertama aliran fluida mengalir melalui tabung dan
kemudian melalui baling-baling pelurus yang dapat berfungsi untuk membuat
putaran aliran fluida menjadi lebih halus dan kemudian menyebabkan aliran fluida
mengenai orifice sehingga menciptakan perbedaan tekanan antara aliran sebelum
2
bagian tersebut. melalui opening kita sebut upstream dan setelah melewati opening
kita sebut downstream[8].

5
Saat mengukur menggunakan tabung pengukur atau alat penahan, titik
pengukur tekanan adalah lubang yang terpasang pada alat tersebut. Pressure taps
memiliki ukuran dan penempatan tertentu sesuai standar yang berlaku. Fungsinya
untuk membentuk titik koneksi untuk pemasangan perangkat pemancar, digunakan
untuk mengukur parameter tertentu sesuai dengan fungsi pemancar. Pemancar
2
dapat mengubah nilai parameter menjadi sinyal analog listrik. Sinyal listrik masuk
ke flow computer kemudian diubah ke dalam bentuk parameter laju volume, Q,
dengan menggunakan persamaan yang diprogram ke dalam flow computer sesuai
dengan perhitungan aliran standar menggunakan orifice gauge yang ditentukan
dalam standar American Association (AGA 3)[ 8].

2.4 Jenis-jenis Orifice plate


2
2.4.1 Concentric Orifice

Concentric orifice adalah jenis lubang yang biasa digunakan dalam aplikasi
pengukuran aliran fluida. Profil lubang orifice ini memiliki lancip 45⁰ di sisi hulu
dan bukan di sisi hilir seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam taktik
upstream, aliran fluida keluar setelah melewati orifice, mengurangi kecepatan
aliran dan meningkatkan tekanan transversal. Setelah mengalir melalui orifice,
12
terjadi penurunan tekanan dan kemudian dilakukan usaha untuk kembali ke tekanan
semula, tetapi terjadi penurunan tekanan permanen. Hal ini menimbulkan tekanan
antara hulu dan hilir [8].

2
Gambar 2. 2 Concentric Orifice

2.4.2 Counter Bore Orifice

Counter bore orifice adalah jenis bukaan yang memiliki profil lubang dengan
perbedaan diameter yang signifikan antara hulu dan hilir. Pada bukaan counter bore

6
orifice, diameter lubang downstream jauh lebih besar dibandingkan diameter
lubang upstream. Prinsip dasar drawdown tetap sama dengan drawdown yaitu
mengukur aliran fluida dan membuat perbedaan tekanan antara bagian hulu dan
hilir. Perbedaan desain pada profil orifice menghasilkan karakteristik aliran yang
berbeda [8].
2
2.4.3 Eccentric Orifice

Lubang eccentric memiliki profil lubang yang sama dengan lubang


2
concentric. Tapi bukaan itu memiliki lubang yang tidak persis di tengah. Diameter
takik bawah (talang) hampir persis (98%) diameter dalam pipa. Di tengah
penghalang, lubang tidak konsentris, yang dikatakan mengurangi masalah ketika
fluida yang akan diukur mengandung padatan yang berbeda [8].

Gambar 2. 3 Eccentric Orifice

2.4.4 Quadrant Bore Orifice


2
Quadrant bore orifice adalah jenis lubang yang dirancang untuk mengukur
aliran fluida dengan viskositas tinggi dan biasanya direkomendasikan untuk
digunakan pada bilangan Reynolds di bawah 10.000. Quadrant bore orifice
memiliki karakteristik dimana radius (R) atau radius dari orifice berbatasan dengan
bagian hilir, memiliki bentuk menyerupai seperempat aliran [8].

2.4.5 Segmental Orifice

Segmental orifice adalah jenis orifice yang khusus digunakan untuk mengukur
aliran fluida dengan kandungan sedimen tersuspensi atau partikel padat yang tinggi
2
dalam aliran. Diameter "D" di bagian bawah bukaan ruas hampir lurus (98%)
dengan diameter dalam tabung. Hal ini memungkinkan fluida dengan kandungan
sedimen tinggi atau partikel padat melewati lubang lebih mudah, mengurangi risiko
penyumbatan atau menempel pada lubang. Rasio β pada pembukaan segmen
7
mengacu pada rasio antara diameter lubang "D" dan diameter dalam tabung. Rasio
ini digunakan untuk mengukur sejauh mana lubang dapat membatasi aliran fluida
di dalam tabung. Bukaan segmental memiliki proses pembuatan yang lebih sulit
dibandingkan dengan jenis bukaan lainnya [8].

Gambar 2. 4 Segmental Orifice

2.4.6 Restriction Orifice

Restriction orifice (RO), juga disebut pelat pembatas aliran (FO), adalah jenis
lubang yang dirancang khusus untuk menciptakan penurunan tekanan yang
signifikan atau tinggi dalam aliran fluida. Pembukaan throttle biasanya ditunjukkan
dengan "RO" atau "FO". Sebuah lubang dapat membuat penurunan tekanan hingga
50% dalam fluida. Pada profil lubang lurus, tekanan cukup tinggi secara permanen
dan hasil perbedaan antara upstream dan downstream cukup terlihat [8].

2.5 Peralatan Pendukung Pengukuran Aliran Fluida


1
• Flow sensor element (differential pressure orifice)
• Flow Transmitter (FT)

2.5.1 Flow Sensor Element

Flow sensor element menggunakan lubang tekanan differential untuk


mengukur aliran fluida. Prinsip dasarnya adalah menciptakan perbedaan tekanan
24
antara hulu dan hilir orifice. Perhitungan ini mengacu pada rumus yang terdapat
dalam ISO 5167.

8
Gambar 2. 5 Flow Sensor Element

1
2.5.2 Flow Transmitter (FT)

Flow transmitter adalah perangkat untuk mentransmisikan data aliran yang


dibaca atau diukur oleh elemen sensor aliran. Data yang diterima dari pemancar
aliran dapat dikirim ke pengontrol indikator aliran untuk pemantauan dan
pengendalian proses. Indikator aliran adalah perangkat untuk menampilkan secara
visual data pengukuran aliran (laju aliran) dan kontrol aliran. Data pengukuran yang
diterima dari pemancar aliran dapat dikirim ke pengontrol tampilan aliran, yang
menerima sinyal data dari pemancar aliran dan kemudian menampilkan informasi
aliran cairan yang relevan.

Gambar 2. 6 Flow Transmitter

9
2.6 Sizing Orifice Flow Meter

Sizing adalah salah satu langkah pertama dalam menghitung diameter orifice ID
yang diperlukan untuk mengukur aliran fluida. Pada fase sizing, ukuran orifice yang
sesuai ditentukan untuk mengukur aliran fluida dengan akurasi yang diinginkan.
Standar perhitungannya dibahas dalam standar ISO 5167. Perhitungan ukuran tidak

benar dan akan mengakibatkan kerusakan peralatan. Data berikut diperlukan untuk
menghitung ukuran pelat orifice.

• Perkiraan Flow rate


1
• Diameter dalam pipa
• Density Aliran
• Beda tekanan

Perhitungan ukuran orifice dapat diketahui dengan menggunakan rumus yang


terdapat pada ISO 5167. Hal pertama yang harus dicari adalah size gauge (Sm).
Pengukur ukuran dapat ditemukan dengan menerapkan rumus seperti ini:

𝑞𝑞𝑞𝑞
Sₘ √2
......................................(2.1)
𝜋𝜋 𝐷𝐷²�Δp𝗑𝗑p
4

Dimana:

• Sₘ = Sizing meter
1
• qₘ = Perkiraan flow rate (kg/s)
• D = Diameter dalam pipa
• 𝜋𝜋 = 3,14
• Δp = Perbedaan tekanan (Pa)
• P = Densitas aliran
3
Jika memiliki meteran, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah
menemukan nilai bilangan reynolds number untuk mengetahui sifat aliran dan
faktor K₂ untuk menemukan bilangan reynolds number. Setelah itu penulis dapat
menerapkan rumus ISO 5167 sebagai berikut:
𝑉𝑉₁𝐷𝐷 4𝑄𝑄𝑞𝑞
R eD = 𝒱𝒱₁
= ..................................................(2.2)
𝜋𝜋μ𝐷𝐷

10
1
• R eᴅ = Reynold Number
• V₁ = Kecepatan rata-rata pada pipa
• 𝒱𝒱𝒱𝒱₁ = kecepatan rata-rata di orifice
• qₘ = Flow rate fluida (kg/s)
• 𝜋𝜋 =3,14
• μ = Viskositas dinamis ( Pas )
• D = Diameter dalam pipa
3
Tujuan penggunaan bilangan Reynolds adalah untuk menentukan nilai K₂,
1
dimana nilai K₂ ditentukan oleh bilangan Reynolds dari fluida yang diukur.
Penetapan tersebut adalah sebagai berikut.

• Ketika R eᴅ˂200000 maka nilai K₂ adalah 0,06


• Ketika R eᴅ˃200000 maka nilai K₂ adalah 0,00

Selain itu, jika faktor K₂ diketahui, langkah selanjutnya adalah mencari nilai
rasio beta 0 (β0) dengan memasukkan nilai K₂. β0 dicari dengan rumus berikut:

0,6
β0 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ + 𝐾𝐾₂� ²� ¯⁰’²⁵.......................................(2.3)

Dimana:

• β0 = beta rasio 0 (semu)


• K₂
1
• Sₘ = sizing meter

Ketika kita telah menemukan nilai β0 atau beta dari rasio semu, kita memasukkan
nilai β0 untuk koefisien discharge (C). Untuk mencari nilai koefisien debit (C) dapat
digunakan rumus berikut:

91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + ................................................(2.4)
𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵

11
Dimana C∞ memiliki istilah yang sama dengan diameter diameter dalam (ID)
1
tabung atau diameter dalam tabung, dimana istilahnya adalah sebagai berikut.

• Jika D ˂ 58,5mm, maka 𝐶𝐶∞= 0,5959 + 0,312 𝛽𝛽 ²′¹ ̶ 0, 184 𝛽𝛽 ⁸+

4 )� − 0,856 𝐷𝐷 .............................................................(3.5)
𝛽𝛽⁴ 𝛽𝛽²
�0,039(1−𝛽𝛽

1
• Jika D ≥ 58,5mm, maka 𝐶𝐶∞= 0,5959 + 0,321 𝛽𝛽 ²′¹ ̶0, 184 𝛽𝛽 ⁸+

�2,286
𝐷𝐷
0,039(1−𝛽𝛽
𝛽𝛽⁴
4 )� − 0,856 𝐷𝐷 ..........................................................(5.6)
𝛽𝛽²

3
Ketika koefisien discharge telah ditetapkan ke suatu nilai, maka parameter yang
dicari adalah Fa atau faktor absolut, dimana faktor absolut ini dapat dicari dari
rumus berikut:
2
Fa = 1 + (1− 𝛽𝛽⁴ (𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ − 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ)(𝑇𝑇 − 200 𝐶𝐶).............................(6.7)
1
Dimana:

• Fa = Faktor absolute
• 𝛽𝛽 = Beta ratio semu
• 𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ= Faktor ekspansi orifice plate sesuai bahannya
• 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ = Faktor ekspansi pipa sesuai bahannya
• 𝑇𝑇 = Temperature (⁰C)

Jika sudah diketahui nilai koefisien (C), faktor mutlak (Fa), dan besaran (Sm),
carilah nilai sebenarnya dari rasio beta (β) dengan menggunakan rumus berikut:

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
𝛽𝛽 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ
� ²� ¯⁰’²⁵..............................................(7.8)
Dimana:
1
• 𝛽𝛽 = Beta ratio
• C = Koefisien discharge
• Y = ɛ = Faktor ekspansi (untuk incompressible fluid/ liquid Y =ɛ =1)
• Fa = Faktor absolut
• Sₘ = Sizing meter

12
Kemudian jika nilai beta ratio (β) diketahui maka nilai diameter orifice juga dapat
dicari dengan menggunakan rumus berikut:

𝑑𝑑
𝛽𝛽 = 𝐷𝐷.............................................(8.9)

Dimana:

• 𝛽𝛽= Beta ratio


• d = Diameter orifice (m)
• D = Diameter pipa (m)

Jadi, dengan mengalikan silang, nilai diameter orifice (d) dapat dicari dengan cara
berikut:

d = 𝛽𝛽 x D............................................... (9.10)

2.7 Orifice Fitting

Orifice fitting adalah tempat pembukaan yang ditempatkan. fitting pada bukaan
dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:

• Flange Fitting
4
Flange fitting adalah untuk menyambungkan dua komponen menjadi
satu dengan partisi berupa flange. Pada pipa yang tadinya terpisah dapat
dijadikan menjadi satu bagian untuk tujuan konstruksi tertentu. Flange ini
biasanya digunakan untuk membuat satu sambungan yang permanen. Jadi
fungsing flange adalah menyambukan dua komponen antara pipa dan valve
ataupun pipa ke pipa menjadi satu.

1
Gambar 2. 7 Flange Fitting

13
• Junior Fitting

Pemasangan junior orifice adalah pengembangan dari senior orifice di mana


port dapat memakan waktu lama untuk dilepas saat menggunakan tipe flange.
1
Bentuk Junior ini hampir sama dengan Senior hanya saja memiliki katup geser dan
1
bilik. Biasanya berlaku untuk diameter pipa 10 inci atau lebih besar. Jika ukurannya
di bawah 10 inci, Anda dapat menggunakan konektor simpleks.

Gambar 2. 8 Junior Fitting

• Senior Fitting

Pemasangan senior orifice adalah pemasangan yang sangat kompleks.


Keuntungan dari senior fitting adalah pengoperasiannya tidak harus benar-benar
terganggu saat mengganti orifice. Ini meminimalkan downtime dalam proses
produksi dan mempertahankan volume aliran fluida. Langkah-langkah tertentu
5
diperlukan untuk membuka fitting jenis ini.

14
Gambar 2. 9 Senior Fitting
2.8 Pressure Taps

Setidaknya satu titik sadapan tekanan dapat digunakan pada setiap lubang
pengukur, yang ditempatkan di tempat yang tepat sesuai standar. Untuk part
1
upstream dan downstream dipasang sesuai standar ISO 5167 yaitu D dan D/2 untuk
pengukuran jarak dari sisi upstream orifice dengan ketentuan sebagai berikut :

• I₁, Harus berada diantara 0,9D dengan 1,1D


• I₂, Berada diantara 0,48D dengan 0,52D untuk β ≤ 0,6 sedangkan β ˃ 0,6
berada diantara 0,49D dengan 0,51D.
1
Digunakan juga satu titik pada saat pemasangan flange taps yaitu satu
downstream dan satu upstream, dimana pemasangan flange taps diukur dari titik
downstream, dengan ketentuan sebagai berikut:

• 25,4 mm ± 0,5 mm ketika β ˃ 0,6


• 25,4 mm ± 1 mm ketika β ≤ 0,6

Untuk lebih jelasnya pemasangan pada pressure taps dan flange taps tersebut bisa
dilihat pada ilustrasi gambar dibawah ini.

15
Gambar 2. 10 Pressure Taps

5
2.9 Pemasangan Posisi Flow Meter

Posisi flow meter harus sesuai dengan standar ISO 5167, karena dapat
mempengaruhi akurasi hasil perhitungan DP flow meter. Crossbow, flange, dan
lainnya menimbulkan gangguan pada aliran fluida, yang dapat menyebabkan
5
berkurangnya akurasi perhitungan. Pengukuran DP flow meter menggunakan
orifice memerlukan aliran yang menimbulkan gangguan minim.

16
7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

9
Tempat : Jl. May Zen, Kalidoni, Kec. Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera
Selatan 30118
Waktu : 20 Februari 2023 – 3 April 2023

15
Gambar 3. 1 Peta PT Pupuk Sriwijaya Palembang

17
3.2 Alat dan Bahan
11
Alat dan bahan yang digunakan untuk memasang orifice plate sizing adalah
sebagai berikut:

3.2.1 Alat
1. Vernier caliper atau mikrometer
2. Manometer
3. Pressure gauge
4. Flow transmitter
5. Pipa dan fitting
6. Temperature sensor
11
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk pengaplikasian orifice plate sizing ini adalah

calculation data sheat orifice plate, P&ID Sensing Element FE-1016

3.3 Subjek Penelitian

Pada pengaplikasian orifice plate sizing yang digunakan pada PT PUPUK


SRIWIJAYA PALEMBANG

• Menganalisis sizing orifice menggunakan standar ISO 5167


• Melakukan perhitungan diameter lubang orifice secara manual
• Melakukan calculation pada KELTON menggunakan standar ISO 5167.

18
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Lapangan

Dalam proses pembersihan CO2, karbon dioksida dipisahkan dari campuran


liquid lainnya menggunakan proses sirkulasi. Proses ini melibatkan beberapa
langkah termasuk penyemprotan dengan liquid, memisahkan karbon dioksida
menggunakan stripper overhead condenser CO2 dan mengukur laju aliran
condensate sebelum memasuki drum. Pengukuran laju aliran condensor sebelum
masuk ke dalam drum merupakan parameter penting untuk suatu sistem kontrol
yang bertujuan untuk mengontrol aliran condensate ke dalam drum. Pengukuran ini
memungkinkan Anda memantau dan mengontrol aliran condensate secara efektif
sesuai dengan kebutuhan proses pembersihan CO2.

Dengan mengukur aliran condensate, dapat diperoleh data yang dapat


digunakan sebagai sistem kontrol. Data ini membantu mengatur dan menjaga aliran
condensate sesuai target yang diinginkan, sehingga proses pemurnian CO2 berjalan
efisien dan menghasilkan karbon dioksida murni.

1
Gambar 4 1 P&ID FE - 1016 dan Proses Pemurnian CO2

4.2 Sizing Orifice Gas Meter


1
Menurut standar ISO 5167 untuk menentukan ukuran pipa dari diameter orifice
diperlukan data-data seperti:

19
• Diameter dalam pipa
• Maksimum flow rate yang diinginkan
• Maksimum ∆p yang diinginkan
• Density aliran
• Reynold Number pada pipa
• Viskositas aliran

Dimana data-data tersebut diperoleh dari keadaan di lapangan, sehingga data yang
penulis dapatkan adalah:

• Pipa 2 inch DN 50 sch 40s (ID) = 52,5018 mm = 0,0525018 m


• Maksimum Flow rate yang diinginkan = 8100 kg/hari = 2,25 kg/s
• Maksimum ∆p = 1000 mmH2O = 9806,7 Pascal
• Densitas Aliran = 994 kg/m³
• Viskositas Aliran = 0,086 cP = 0,00068 Pa
1
Dari data yang diatas dapat dimasukan kedalam rumus sesuai ISO 5167 yaitu:

Mencari nilai Sm (Sizing Meter):


𝑞𝑞𝑞𝑞
Sₘ =𝜋𝜋 ..........................................(4.1)
�2D²�Δp 𝗑𝗑 p
4

2,25
Sₘ = 3,14
�20,0525018²√9806,7 x 994
4

2,25
Sₘ =
1,1101 X 0,00275644 X 3122,15627

Sₘ = 0,235502
1
Setelah mengetahui nilai Sₘ (Sizing Meter) dan langkah selanjutnya adalah
mencari Reynold Number (R eᴅ) dengan cara seperti dibawah ini.
4𝑄𝑄𝑞𝑞
R eᴅ = 𝜋𝜋μ𝐷𝐷
.............................................(4.2)

4 𝑥𝑥 2,25
R eᴅ =
3,14 X 0,00068 X 0,0525018

9
=
0,0011210184336

20
1
R eᴅ = 80284.139

Dari Reynold Number diatas kita dapat menentukan nilai K₂ dimana K₂


tersebut ditentukan dengan banyaknya bilang Reynold Number dari fluida
yang telah diukur ketentuan sebagai berikut.

• Ketika R eᴅ <200000 maka nilai K₂ adalah 0,06


• Ketika R eᴅ>200000 maka nilai K₂ adalah 0,00

Nilai K₂ tersebut berguna untuk mencari sebuah nilai dari beta ratio 0 (β₀) dimana
β₀ tersebut dicari dengan rumus seperti dibawah ini.

0,6
β₀ = �1 + � 𝑠𝑠ₘ + 𝐾𝐾₂� ²� ¯⁰’²⁵.............................(4.3)

0,6
= �1 + �0,235502 + 0,06� ²� ¯⁰’²⁵

= [1 + 6,80036]¯⁰’²⁵

β₀ = 0,598385
1
Setelah mengetahui nilai β₀ langkah selanjutnya adalah mencari nilai C atau
Coefficient Discharge dengan rumus yang di bawah ini.

91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + ......................................(4.4)
𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵

Dimana 𝐶𝐶∞ diperoleh dari :


𝛽𝛽⁴ 𝛽𝛽³
𝐶𝐶∞ = 0,5959+ 0,312 𝛽𝛽⁸+ �0,039 (1−𝛽𝛽⁴�- 0,856 𝐷𝐷

= 0,5959 + 0,0312 (0,598372) ²ˊ¹- 0,184 (0,598372)⁸

(0,598372)⁴ (0,598372)³
+ �0,039 (1−(0,598372)4)� - 0,856 52,5018

𝐶𝐶∞ = 0,5959 + 0,0106119 – 0,00302404 + 0,00573499 – 0,00349312


3
𝐶𝐶∞ = 0,60572973

Setelah memperoleh nilai 𝐶𝐶∞ dan langkah selanjutnya adalah mencari nilai C
dengan cara seperti dibawah ini
21
91,71𝛽𝛽 2,5
𝐶𝐶 = 𝐶𝐶∞ + 𝑅𝑅𝑅𝑅𝐷𝐷⁰’⁷⁵
..................................(4.5)

91,71 (0,598372)²ˊ⁵
C =0,60572973 + 80,284,139⁰ˊ⁷⁵

= 0,60572973 + 0,00532565
3
C = 0,61105

Setelah menemukan nilai koefisien discharge, langkah selanjutnya adalah


untuk mencari nilai Fa dengan cara seperti dibawah ini.

Fa = 1 + 2
(𝛼𝛼ₚₗₐₜₑ − 𝛼𝛼ₚᵢₚₑ)(𝑇𝑇 − 200𝐶𝐶).................. (4.6)
(1− 𝛽𝛽⁴

2
Fa = 1 + (1−0,5983724 )
(1,1 x 10ˉ⁵ 0,598372⁴ 1,6 x 10ˉ⁵)(100 – 20 ̊C

3
Fa = 1 + 2,2941 x 0,000715905

Fa 1 + (0,0016423576605)

Fa = 1,0016423576605

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai beta ratio (𝛽𝛽) yang seharusnya
yang dapat dihitung dengan cara seperti dibawah ini.

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
𝛽𝛽 = �1 + � 𝑠𝑠ₘ
� ²� ¯⁰’²⁵............................(4.7)

0,61410 ×1 ×1,0016423576605
𝛽𝛽 = �1 + � 0,235502
� ²� ¯⁰’²⁵

𝛽𝛽 = [ 1 + 6,75444]ˉ⁰ˊ²⁵

1
𝛽𝛽 = 0,599256

Sehingga diameter dari orifice bisa kita dapatkan dengan cara memasukan kedalam
rumus dibawah ini.
𝑑𝑑
𝛽𝛽 = ................................................(4.8)
𝐷𝐷

Sehingga:
22
d = 𝛽𝛽 x D......................................... (4.9)

d = 0,599256 × 52,5018 mm

d = 31, 4644

4.2.1 Sizing Orifice Flow Meter dengan menggunakan software KELTON

Selain perhitungan diameter lubang orifice secara manual menurut ISO 5167,
perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak KELTON.
KELTON adalah perangkat lunak untuk menghitung diameter bukaan. Gambar 4.2
merupakan perhitungan dengan KELTON. Perhitungan untuk KELTON
didasarkan pada standar ISO 5167.

Gambar 4 2 Flowcal Orifice


Calculation dengan menggunakan ISO 5167 liquid pada gambar 4.3
membutuhkan parameter – parameter kondisi proses dan diameter pipa, parameter
tersebut adalah:

1) Standar density = 1,6


2) Pipe bore = 52,5018
3) Pipe bore calibration temperature = 20
4) Temperature coefficient for pipe =0,000011
5) Ma flow rate = 8068,00

23
6) Temperature line =38
7) Density line = 994,00
8) Differential pressure = 98,066
9) Upstream pressure = 41,606
10) Dynamic viscosity = 0,68
11) Isontropic exponent = 1,4
12) Calorific value = 8,500

28
Gambar 4 3 flow chart

24
Gambar 4 4 parameter - parameter perhitungan diameter orifice

Setelah parameter dimasukkan, software KELTON secara otomatis


melakukan perhitungan untuk menentukan nilai diameter orifice yang akan
digunakan sebagai flow meter untuk mengukur aliran fluida. Gambar 4.4
merupakan hasil perhitungan dengan KELTON. Dari hasil perhitungan yang
dilakukan diperoleh nilai beta ratio sebesar 0,598 dengan diameter tube 2 inchi dan
diameter lubang orifice 31,423 inchi.

25
Gambar 4 5 Result Calculation Bore Orifice
4.3 Pelepasan dan Pemasangan Orifice
4.3.1 Pelepasan Orifice

1. Untuk melakukan pengambilan plate orifice digunakan kunci operasi standar


yang disertakan dengan setiap fitting dan buka perlahan katup equalizer satu
putaran penuh dan menunggu beberapa detik dan sementara tekanan chamber
atas menyamakan dengan chamber bawah.
2. Dan selanjutnya putar poros katup geser pada posisi terbuka sampai berhenti
dan posisi terbuka yang sudah ditentukan pada plate indikator dan sejajar
dengan penunjuk indikator.
3. Selanjutnya putar poros pembawa plate bawah sehingga dapat memindahkan
plate pembawa dari chamber bawah ke chamber atas selanjutnya memutar
poros bawah sehingga tidak ada pembawa pelat yang terhubung dengan poros.
4. Dan pindahkan kunci operasi dari poros bawah ke poros atas sekarang putar
poros atas sampai kita merasakan pembawa plate yang menyentuh palang
langit-langit dan tidak dapat bergerak lagi dan kemudian tutup katup
equalizer.
5. Sekarang putar poros katup dan geser ke posisi tertutup sampai berhenti dan
posisi tutup yang sudah ditentukan pada plate indikator dan sejalan dengan
penunjuk indikator.

26
6. Setelah itu membuka open bleeder valve memungkinkan liquid yang
terkandung di bagian atas dan untuk itu mengevakuasi ke lokasi yang aman
pada ruang atas sekarang dan tekanan atmosfer.
7. Dapat melepaskan batang dari pistol gemuk dengan kunci pas operasi dan
memasukan stik pelumas Daniell ke dalam pistol gemuk dan kembalikan
batang pistol gemuk.
8. Memutar kunci pas operasi yang disertakan searah jarum jam dengan tangan
sampai terasa ada hambatan dan setelah ini sudah selesai menggunakan kunci
pas untuk memutar perlahan batang searah jarum jam dengan kecepatan
empat sampai enam putaran per menit dan sekarang sudah mengunci bagian
atas meteran dari bagian bawah liquid yang mengalir bebas melalui meteran
tidak diukur.
9. Dan kendurkan setiap sekrup batang penjepit yang terletak di batang penjepit
dan kira-kira dua putaran geser pada batang penyegel batang penjepit dan
setalah packing batang penyegel keluar dari bagian atas meteran.
10. Dan selanjutnya melepaskan pembawa plate dari bagian atas fitting dan
kemudian lepaskan orifice dari segel.

4.3.2 Pemasangan Orifice

1. Masukan Plate orifice kedalam cincin segel dan ke pembawa plate


memastikan tepi miring jika plate memiliki menghadap ke arah hilir poros
roda gigi.
2. Memutar poros atas minimal seperempat putaran berlawan dengan arah yang
diperlukan untuk menurunkan pembawa plate orifice keatas dan tindakan ini
memungkinkan pembawa plate orifice untuk menyelaraskan dengan benar
dan roda gigi poros secara visual memeriksa kesejajaran pembawa plate ke
pas dan dan putar poros atas ke bawah sampai terasa pembawa plat dengan
ringan dan menyentuh bagian atas katup dan geser gantilah bila penyegel
packing palang langit-langit dan palang penjepit dari titik ini.
3. Kencangkan sekrup batang penjepit.
4. Tutup bleeder valve.
5. Buka equalizer setelah tekanan disamakan untuk membuka katup geser.

27
6. Sepenuhnya menurunkan pembawa plat ke bawah dan merasakan pelepasan
dari poros atas saat kontak dengan poros bawah.
7. Berlanjut turunkan pembawa plate sampai terpasang pada pin penjajaran
bawah katup geser yang memisahkan ruang chamber bawah dari ruang
chamber atas.
8. Tutup katup equaliser.
9. Buka bleeder valve.
10. Masukan tongkat pelumas daniel kedalam pistol gemuk dan kembalikan
batang kedalam pistol gemuk dan putar searah jarum jam dengan tangan
sampai hambatan terasa akhirnya tutup bleeder valve.
11. Sekarang diturunkan tekanan pada pemasangan dan siap untuk diservis.

4.4 Verifikasi Hasil Perhitungan Diameter Orifice plate

Berdasarkan hasil perhitungan diameter orifice dilakukan pengecekan antara


hasil perhitungan manual ISO 5167, perhitungan software KELTON serta hasil
spesifikasi dan laporan yang diperoleh langsung dari PT. Pupuk Sriwijaya
13
Palembang. Hasil verifikasi ditunjukkan pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4. 1 Hasil Verifikasi Perhitungan Diameter Orifice

No Perhitungan Manual
𝖰𝖰 d
1 0,599256 31, 4644
No KELTON
𝖰𝖰 d
1 0.598406 31.4236
No Data Report
𝖰𝖰 d
1 0.59693 31.3399
Error% () -0.002 -0.002
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai error untuk beta rasio dan diameter bukaan
adalah -0,002. Selisih nilai dihitung untuk dibandingkan dengan batas atau toleransi
yang ditentukan untuk menentukan apakah ada masalah. Selisih nilai error tersebut
membuktikan bahwa penyimpangan error masih dalam batas toleransi error dan

28
22
standar error ±0,1%. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada perubahan, gangguan
atau kerusakan pada kondisi operasi PT. Pupuk Sriwijaya.

Saat mengganti orifice plate, ukuran dan dimensi sangat penting untuk
memastikan bahwa orifice pengganti memiliki ukuran dan dimensi yang sesuai
dengan spesifikasi yang digunakan. Ini termasuk diameter orifice, panjang dan
geometri fisik lainnya. Memilih ukuran orifice yang salah dapat mempengaruhi
aliran fluida dan akurasi pengukuran. Selain itu, kehati-hatian harus dilakukan
untuk memastikan bahwa bahan orifice sesuai dengan sifat fluida yang mengalir.
Pastikan bahan orifice tahan terhadap korosi, suhu, tekanan, dan bahan kimia yang
terkait dengan sistem. Bahan yang biasa digunakan termasuk baja tahan karat, baja
karbon atau bahan tahan.

Jenis orifice yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida. Standar dan regulasi adalah
sebagai berikut: Lubang yang digunakan sesuai dengan standar dan peraturan ISO
5167 untuk mengukur aliran fluida menggunakan orifice.

29
16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktik kerja lapangan dan pembahasan dari KKW (kertas kerja
wajib) yang telah disusun dengan judul PENGAPLIKASIAN ORIFICE PLATE
SIZING FE – XVI PUSRI 2B DI PT PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG, dapat
disimpulkan beberapa sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan diameter orifice sesuai dengan data report diameter orifice
yang digunakan pada PT. Pupuk Sriwijaya yakni sebesar 31 inch.
2. Orifice digunakan untuk pengukuran liquid condensate dalam proses
pemurnian CO2.
3. Dalam melakukan penggantian orifice harus didasarkan dengan SOP (standar
operasional prosedur) penggantian orifice.
1
5.2 Saran

Setelah melakukan penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini penulis beberapa
saran, yaitu:

Menghitung ukuran diameter orifice menggunakan perhitungan manual dan rumus


sesuai ISO 5167 merupakan langkah penting untuk memastikan akurasi
pengukuran. Berdasarkan perhitungan manual, diameter orifice harus 31,4644mm.
Dalam hal ini, beta rasio (β) adalah 0,599256 berdasarkan perhitungan manual.

30
Similarity Report ID: oid:25213:38490640

24% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
16% Internet database 1% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
19% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

pem-akamigas on 2021-09-10
1 12%
Submitted works

scribd.com
2 3%
Internet

akamigas.esdm.go.id
3 2%
Internet

alvindocs.com
4 1%
Internet

pem-akamigas on 2021-09-07
5 <1%
Submitted works

pem-akamigas on 2021-09-02
6 <1%
Submitted works

docplayer.info
7 <1%
Internet

pem-akamigas on 2021-09-08
8 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:25213:38490640

oia.unsri.ac.id
9 <1%
Internet

fmipa.itb.ac.id
10 <1%
Internet

123dok.com
11 <1%
Internet

pem-akamigas on 2021-09-22
12 <1%
Submitted works

repository.its.ac.id
13 <1%
Internet

doku.pub
14 <1%
Internet

coursehero.com
15 <1%
Internet

es.scribd.com
16 <1%
Internet

datafilemakalah.blogspot.com
17 <1%
Internet

repository.trisakti.ac.id
18 <1%
Internet

text-id.123dok.com
19 <1%
Internet

Alberto Triatmojo, Evi Noviani, Yudhi. "PEMODELAN ALIRAN FLUIDA P...


20 <1%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:25213:38490640

bengkelfiberindonesia.blogspot.co.id
21 <1%
Internet

eprints.iain-surakarta.ac.id
22 <1%
Internet

etd.repository.ugm.ac.id
23 <1%
Internet

igtj.ub.ac.id
24 <1%
Internet

pem-akamigas on 2021-09-07
25 <1%
Submitted works

pem-akamigas on 2021-09-10
26 <1%
Submitted works

repository.uinjkt.ac.id
27 <1%
Internet

widuri.raharja.info
28 <1%
Internet

epa.gov
29 <1%
Internet

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai