Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, pada
akhirnya makalah atau paper yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah metode dan peralatan kontruksi yang penulis beri judul: “Perbandingan Metode
Pelaksanaan Horizontal Directional Drriling Dengan Auger Boring”, telah dapat
diselesaikan.
Makalah/paper ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan
akses internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipankutipan dari beberapa sumber
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa ulasan pribadi.
Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa kutipan yang
berasal dari bahan bacaan. Tulisan yang amat seederhana ini tidak akan terselesaikan
tanpa adanya peran dan bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
sudah semestinya penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:
1. Dr. Dwi Dinariana., M.T. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Metode
dan Peralatan Kontruksi pada Program Studi S2 Teknik Sipil Universitas
Persada Indonesia Y.A.I.
2. Teman-teman pada Program Studi S2 Teknik Sipil Universitas Persada
Indonesia Y.A.I. Angkatan 2022, yang selalu memberikan motivasi dan
beberapa masukan-masukan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan
mungkin beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun,
harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama
untuk penulis pribadi dan teman-teman yang telah membaca makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 8
KESIMPULAN ............................................................................................................... 32
PENDAHULUAN
1.2.Permasalahan
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
memperoleh hasil yang diinginkan, maka masalah dalam makalah ini dibatasi pada:
1) Bagaimanakah perbandingan metode pelaksanaan menggunakan metode
Horizontal Directional drriling dengan Auger boring ?
2) Metode apa yang menjadi Kompetitor Metode Horizontal Directional drriling ?
3) Apa persyaratan kondisi penggunaan metode Horizontal Directional drriling ?
4) Apakah penggunaan metode Horizontal Directional drriling lebih efesien ?
1.3.Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain memberikan informasi tentang
penelitian perbandingan metode Horizontal Directional drriling dengan Auger boring,
kelebihan dan kekurangan setiap metode, memenuhi tugas pada mata kuliah Metode dan
Peralatan kontruksi, serta diharapkan bisa bermanfaat untuk penerapan kegiatan
kontruksi.
1.4.Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup dari penulisan paper ini adalah mencakup aspek tentang
penggunaan metode Horizontal Directional drriling dengan kompetitor metode yang
sama dalam kegiatan pemasangan pipa terutama pada saat crossing jalan raya, jalan
kereta dan sungai.
GAMBARAN PROYEK
Kebijakan yang digunakan pada metode ini Keputusan Menteri Pertambangan &
Energi Republik Indonesia No 300.K/38/M.pe/1997 pasal 13 tentang Keselamatan
Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi, yaitu :
Pipa Penyalur yang digelar melintasi sungai atau saluran irigasi wajib
ditanam dengan kedalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) meter di bawah
dasar normalisasi sungai atau saluran irigasi,
Pipa penyalur yang digelar melintasi daerah rawa serta dilengkapi dengan
system pemberat sedemikian sehingga pipa tidak akan tergeser maupun
berpindah, atau disangga dengan pipa pancang.
Peraturan Perundang-undangan
Berikut adalah peraturan perundang – undangan yang mengatur terkait
pekerjaangalian/pengeboran, tata ruang dan instalasi jaringan utilitas, diantaranya:
f. Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.
g. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
i. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia (KepMen
ESDM RI) No. 300.K/38/M.pe/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa
Penyalur Minyak dan Gas Bumi.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No. 02/PRT/M/2014
tentang Pedoman Pemanfaatan Ruang di Dalam Bumi.
3.2. Peralatan Pendukung
A. Georadar
Prinsip kerja metode georadar adalah dengan memancarkan sinyal atau
gelombang elektromagnetik oleh antenna Transmitter (Tx) yang kemudian
sinyal hasil pantulan dan hamburan dari transmitter akan diterima oleh antenna
Receiver (Rx). Sinyal yang dipancarkan (ditransmisikan) dan metode pengolahan
sinyal pada georadar tergantung pada:
a. Jenis objek yang dideteksi.
b. Kedalaman objek.
c. Frekuensi alat.
d. Karakteristik medium.
metrotech.com)
Alat pipe and cable locator dapat digunakan dengan 2 metode yaitu metode
pasif dan metode aktif. Metode pasif memanfaatkan radiasi medan gelombang
elektromagnetik yang terdapat pada jaringan utilitas, sedangkan metode aktif
memanfaatkan medan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
transmitter ke utiltas dan ditangkap oleh receiver. Pengukuran metode aktif
dapat menggunakan clamping, direct connection, dan induction.
Tipikal Aplikasi pada metode (HDD) berbeda beda bergantung pada ukuran diameter
pipa produk, kedalaman dan panjang pengeboran. Berikut kami buatkan tipikal aplikasi
berdasarkan diameter pipa, kedalaman pengeboran, panjang jalur pengeboran, dll.
Technical Specifications
Dimensions
Length/Width/Height 6120*2100*2320 mm
Entry angle 13-19.5º
Machine weight 6.9 ton
Track width 320 mm
Engine
Make Cummins
Gross power rating 110 KW
Rated speed 2300 rpm
Fuel tank capacity 155 L
Drilling unit
Travel self-propelled on rubber track crawler
Speed 0-2.0 km/h, forward & reverse
Rear stabilizer 2
Hydraulic hose carrier chain type
Lighting system cabin, rotary head
Hydraulic system
Max pressure (rotary & carriage) 22 Mpa
Max pressure (control sys.) 21 Mpa
Hydraulic tank capacity 500 L
Operator station
Cabin Canopy or full closed, climate control with A/C
Control system Hydraulic pilot valve control
Operation controls Hydraulic levers
Rotary drive
Maximum rotary torque 8000 Nm
Maximum rotary speed 130 r/min,
Drive shaft floating 65 mm
Carriage
Carriage system rack and pinion drive
Maximum thrust/pullback force 200KN
Max travel speed 24 m/min
Max travel distance 3.45 m
Wrench assembly
Wrench design open-top style
Max breakout torque 15000 Nm
Max makeup force 150 KN
Clamp/grip range 40 -100 mm
Pipe loader
Automatic pipe loader uses 3 m drill stem.
Magazine capacity 48 pipes per box
Stake down system
Stake down operation Hydraulic
Stake down anchors 1
Mud pump
Onboard mud pump triplex piston pump
Volume rate 240 L/min
Maximum pressure 8 Mpa
Mud minxing unit
Tank capacity 1.7 m3
Mud pipe inlet 2" * 8 m
Drill pipe
Length ( each section) 3000 mm
Outside tube diameter 60 mm
Thread type 60 double shoulder
Pilot drill bit
Beacon housing suitable for wireless/wireline transmitter
Tools
Back reamer Diameter 260,330, 430, 530, 630, 730 mm
Auger Boring adalah teknik untuk membuat lubang bor horizontal melalui
tanah, dari drive shaft ke poros penerimaan, dengan cara pemotongan kepala berputar.
Pemotongan kepala melekat pada akhir terkemuka string auger.
Auger boring merupakan metode yang paling mudah untuk membuat lubang
dalam tanah secara horizontal, dalam rangka pemasangan pipa untuk menghindari jalan,
rel kereta atau hambatan lainnya dimana tidak mungkin dilaksanakan penggalian
Metode Trenchless memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
a) Penggalian dan pemindahan tanah direduksi seminimal mungkin sehingga dapat
meminimalisir masalah lingkungan. Membuang tanah hanya sebanyak volume
pipa, bukan seluruh galian seperti pada teknik pemasangan pipa konvensional,
berapa pun kedalaman pipa.
b) Guided Auger Boring Maranti dapat bekerja dengan gangguan lalu lintas
minimum dan dampak minimum untuk fasilitas sekitar. Seluruh lokasi konstruksi
hanya memerlukan sedikit ruang di jalan ramai.
c) Dengan Guided Auger Bor dapat memasang pipa ukuran kecil yang tidak efektif
jika dikerjakan dengan metode trenchless lain (Microtunneling).
d) Metode Guided Auger Bor menggunakan peralatan yang jauh lebih ringkas dan
tidak sebanyak metode Microtunneling.
e) Pekerjaan konstruksi tidak tergantung pada cuaca, yang menghasilkan tingkat
keandalan dan efektivitas biaya yang tinggi.
f) Akurasi tinggi posisi jalur pipa dengan toleransi yang sangat ketat karena
penggunaan sistem panduan laser pada saat piloting dan dapat dilakukan koreksi
berulang jika masih didapat jalur yang belum sesuai desain.
Peralatan yang digunakan
a) Step – 1, Piloting
Selama pemasangan piloting ini laser harus tetap menyala dan menunjukkan
arah dan elevasi yang telah ditentukan.
Operator secara kontiniu memantau arah pergerakan pilot head agar selalu sesuai
dengan garis arah maupun elevasi. Jika pada suatu waktu pilot head melenceng dari arah
yang telah ditentukan operator dapat menarik kembali beberapa atau seluruh drill rod
untuk dilakukan pengulangan/perbaikan. Alat laser secara berkala diperiksa agar selalu
menunjukkan arah yang benar.
Cara Kerja :
Pertama-tama buatlah lubang galian (feet) mulai dari titik awal dengan jarak
masing-masing lubang 10-25 meter, setelah lubang siap mulailah dengan meluruskan
titik tujuan bor agar arah pipa tidak melenceng lalu mengisi air ke lubang galian setelah
dirasa cukup, pipa yang mempunyai mata pisau dari galvanis mulai di tusukkan ke
dinding tujuan pengeboran dengan cara mendorong-dorong pipa dibantu air, apabila
sudah masuk pipa 1 meter sambung kembali dengan pipa tanpa mata pisau terus
menerus sampai menembus lubang galian kedua. Biasanya setelah mencapai jarak 100
meter lubang bor tersebut dimasukkan casing (pelindung kabel atau SubDuct) warna
dari casing bermacam-macam warnanya. warna tersebut bisa juga menandakan sebuah
perusahaan yang mempunyai kabel tersebut.
Peralatan apa yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan
1. Alat untuk penggalian seperti skop, cangkul, belincong, linggis, dan sejenisnya
untuk penggalian PIT (lubang rojok).
2. Pilar pengaman.
3. Alat pemotong hotmix.
4. Meteran/Walking Measure Meter.
5. Rambu-rambu pengaman pekerjaan.
6. Pipa Besi/ Pipa PVC
7. Balok Kayu.
8. Kunci Pipa.
9. Genset.
10. Pompa Air.
11. Air, ember
12. Tali/tambang
3.5. Kelebihan dan kekurangan
Perbedaan HDD Dan Auger boring Dilihat Dari Launch
a) HDD itu teknik pemasangannya tanpa parit dan biasanya digunakan untuk
memasang jaringan pipa. Metode ini tidak membutuhkan proses penggalian
poros. Sehingga cara kerjanya menjadi lebih fleksibel.
Hanya saja dalam hal ini membutuhkan ruang kerja yang cukup untuk
menyimpan pipa serta peralatan tambahannya. Sehingga pekerjaannya bisa
berjalan dengan sempurna tanpa ada kekurangan sedikit saja.
b) Auger boring merupakan teknik instalasi yang dikerjakan menggunakan remote
control khusus. Metode ini akan membantu kontraktor untuk melakukan
pekerjaan penggalian secara khusus.
Karena sudah dilengkapi dengan dinding dorong dan sistem jacking. Biasanya
metode ini dimanfaatkan untuk pemasangan jaringan pipa pada infrastruktur
jalan raya, sungai besar, jalur kereta api, dll.
2.000.000
0
Biaya
HDD Auger Boring Manual Boring
SANDY SOIL
Low risk of fluid loss or hydraulic fracture.
GRAVELBYWEIGHT:0-30%
HDDGOODTOEXCELLENT
GRAVELY SOIL
Increased gravel content can cause steering
GRAVELBYWEIGHT:30-85% challenges in dense areas, and fluid
HDDMARGINALTOQUESTIONABLE characteristics are important to avoid
formation loss.
ROCK
Weathered rock can offer good HDD
GRAVELBYWEIGHT:N/A characteristics, but requires more time, heavier
HDDGOOD
tooling and equipment will wear more rapidly.
HDD is less feasible in areas where rock
Setiap metode memerlukan persyaratan kondisi tertentu agar pekerjaan lebih efektif.
Kondisi sendiri berupa kemampuan mesin, tahapan pelaksanaan, lubang pit yang
diperlukan, dan kondisi geologi seperti pada tabel berikut:
Tabel Persyaratan kondisi
PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) secara resmi mulai
mengoperasikan mesin Horizontal Directional Drilling (HDD) yang memungkinkan
pengerjaan penanaman kabel tegangan menengah (TM) 20 kV tanpa melakukan galian
yang terlalu panjang
Metode HDD adalah Metode boring menggunakan alat berat yang untuk
membantu proses pengeboran terarah secara horizontal atau melintang meliwati jalur
hambatan di atas tanah. Sering juga dipakai dalam proses pemasangan saluran utilitas
atau membuat jaringan pipa seperti PDAM, dan kabel PLN tanpa merusak bangunan
diatasnya.
A : Memenuhi
B : Cukup
C : Kurang
https://bpsdm.pu.go.id/
https://www.vivax-metrotech.com/
Undang – Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Undang – Undang
No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.