Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Solusi Energi Masa Depan untuk


mewujudkan SDGs 2030
#energiberkeadilan

Bandung, 1 Desember 2018


Poin 7 SDG’s
Target dan Sasaran pada tahun 2030 :
• Memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, andal
dan modern ;

• Secara substansial meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam campuran


energi global;
• Dua kali lipat tingkat global peningkatan efisiensi energi
• Meningkatkan kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses terhadap
penelitian dan teknologi energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi
energi dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih, dan
mempromosikan investasi di infrastruktur energi dan teknologi energi bersih.
• Memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk memasok
layanan energi modern dan berkelanjutan untuk semua negara
berkembang, khususnya negara-negara terbelakang, negara-negara
berkembang pulau kecil, dan negara-negara berkembang yang dikuasai
daratan, sesuai dengan program pendukung masing-masing

2
Lembar Fakta TPB ke-7

3
KONSUMSI LISTRIK NASIONAL MENINGKAT

Satuan :kWh/Kapita
Konsumsi listriknasional
878 918 956 1.012 1.129 1.048 meningkat,
menuju trenkonsumsi
negara maju.
Konsumsi listrik terus meningkat
seiring peningkatan akses/
TARGET
REALISASI
s.d Q3
elektrifikasi dan pertumbuhan
ekonomi
2014 2015 2016 2017 2018
Mendorong pengembangan
kendaraan listrik dan
kompor listrik

4
PEMBANGUNAN
JARINGAN GAS KOTA
MANFAAT
(JARGAS) JARINGAN GAS
UNTUK
SAMBUNGAN RUMAH, SR(Kumulatif)
463.646
RUMAH TANGGA

373.190
Progres Fisik: Mengurangi biaya
319.514
39,6% rumah tangga sekitar
220.363 53.676
90.456
Rp. 90.000 per bulan
200.000 APBN
49.934
APBN
89.906 per keluarga
99.151
Kumulatif
Kumulatif
APBN 20.363
89.440 APBN
Kumulatif
APBN
7.641
88.931 Lebih praktis, bersih,
dan aman
Tambahan Non-APBN Realisasi
per tahun 110.560 s.d.Q3
Target

2014 2015 2016 2017 2018 dibandingkan


tabung LPG 3kg

Tahun 89.906 550


sambungan rumah (SR) Sambungan Rumah (SR)
2018 dibangun dari dibangun PGN
APBN 2018
RASIO ELEKTRIFIKASI MELEBIHI TARGET SUMATERA KALIMANTAN
1 Aceh 98,56 20 Kalbar 86,66
SAMPAI DENGAN KUARTAL III 2018 2 Sumut 99,99 21 Kalteng 84,56
mencapai angka 98,05%* secara nasional, dengan komposisi: 3 Sumbar 91,60 22 Kalsel 94,66
4 Riau 98,44 23 Kaltim 99,99
PLN 95,43%; Non-PLN 2,50%; dan LTSHE 0,12%.
5 Kepri 88,10 24 Kaltara 90,28
1 6 Jambi 96,54
7 Bengkulu 99,77 SULAWESI
2
24 8 Sumsel 90,79 25 Sulsel 99,99
30
5 29 9 Lampung 94,58 26 Sultra 86,68
4 10 Babel 99,73
28 32 99,99 27 Sulbar
3 20 28 Sulteng 91,54
6 33 34 JAWA-BALI-NUSRA 29 Gorontalo 88,41
10
8 11 Banten 99,99 30 Sulut 97,11
21 23
7 12 Jakarta 99,99
27 MALUKU &PAPUA
22 31 13 Jabar 99,99
26 98,15 31 Maluku 89,18
12 25 14 Jateng
9 13 14 15 DIY 99,99 32 Malut 99,45
11 16 17 NTT 99,99
18 16 Jatim 93,87 33 Pabar

15
61,01% 17 Bali 99,99 34 Papua 81,66
19 * angka sebelum
18 NTB 88,52 *) data belum rekonsiliasi

Informasi: >70 50-70 <50 rekonsiliasi


19 NTT 61,01

Rasio Elektrifikasi Periode 2010 - 2019 (%) Capaian Target Realisasi s.d. Q3

100
98,05 99,9
95,3
91,2
90 88,3 97,5
84,3
80,5
80 76,6
73,0
70
67,2

60

0-50 6
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
OPTIMALISASI BAURAN ENERGIPRIMER
PEMBANGKIT LISTRIK
STATUS S.D. Q3 2018 12,67% 58,41%

59,20%
Batubara 6,00%*

12,32% 22,92%
2017
EBT

6,18%*
2018
BBM

22,30%
Gas Bumi
*Termasuk BBN

PANGSA BBM PEMBANGKIT


TENAGA LISTRIK(%) 11,81 8,58 6,96 6,00 6,18*
Realisasi pangsa BBM pembangkit listrik
s.d. kuartal III2018 sebesar 6,18%.

REALISASI
s.d. Q3

2014 2015 2016 2017 2018 *sebelum


rekonsiliasi

7
Peran Energi Baru Terbarukan

• Peningkatan penyediaan energi;


Target EBT sebesar 23% pada tahun 2025, setara dengan 45 GW.
• Percepatan penyediaan akses energi modern;
Target rasio elektrifikasi sebesar 99% pada tahun 2019.
• Berkontribusi dalam program penurunan GRK;
Indonesia berkomitmen 29% penurunan GRK pada tahun 2030,
sektor energi ditargetkan berkontribusi pengurangan emisi sebesar
314 juta ton CO2.
Rp • Berkontribusi dalam PNBP Nasional dan Penghematan Devisa;

8
Kebijakan Energi Nasional (Target EBT)
Memaksimalkan penggunaan TARGET BAURAN ENERGI
energi terbarukan/energi bersih PRIMER PADA 2025

EBT
Gas

ANGIN Minyak
Batubara
PANAS SURYA bumi
BIOENERGI
AIR BUMI
Penggunaan 1. PLTP, 7,2 GW
Tidak Langsung 2. PLTA, 17,9 GW
3. PLTM/H, 3 GW
Listrik 4. PLTBm/g, 5,5 GW
5. PLTS, 6,5 GW
6. PLTB, 1,8 GW
Berdasarkan: 7. EBT lainnya, 3,1 GW
• PP 79/2014 Tentang
KEN
• Perpres 22/2017 Penggunaan
Tentang RUEN Langsung

9
Potensi Energi Baru Terbarukan Melimpah
http://geoportal.esdm.go.id/peng_umum/

Panas Bumi Potensi Sumber Daya : 11,0 GW


Reserve : 17,5 GW Total Total 9,32 GW
Realisasi PLTP 1,949 GW (0,44%) Potensi EBT
442 GW Terpasang (2%)

Air Potensi : 75 GW (19,3 GW)


Realisasi: PLTA 5,124 GW
PLTMH 0,225 GW (1,21%)

Bioenergi Potensi PLT Bio : 32,6 GW


BBN : 200 Ribu Bph
Realisasi PLT Bio : 1,857 GW (0,42%)

Angin Potensi : 60,6 GW


Realisasi PLTB :76,1 MW (0,02%)
Potensi Mikrohidro : 19,3 GWp

Surya Potensi PLTS: 207,8 GWp


Realisasi PLTS 0,090 GWp (0,02%)

Potensi : 17,9 GW
Laut
Potensi Surya : 207,8 GWp

Potensi Angin : 60,6 GWp

10
KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT EBT
Sampai dengan Triwulan III - 2018
KAPASITAS TERPASANG PLTP (MW)

140 MW tambahan kapasitas 2.058,5


terpasang Pembangkit Panas Bumi 2,000
1.808,5
dari PLTP Karaha #1 [30 MW] &
PLTP Sarulla #3 [110 MW].
1,750 1.643,5 1.948,5
1,500 1.403,5 1.438,5
Target
1,250
Realisasi
0-1,000 Triwulan III
2014 2015 2016 2017 2018
Kapasitas Terpasang PLTS, PLTMH & PLTB [MW})

Target KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT BIOENERGI (MW)


Realisasi
2018 Triwulan III 75 MW
515 Sidrap Pembangkit Listrik Tenaga
Bioenergi [Biomassa, Biogas,
898,5 1.767,1 1.787,9 1.839,5 2.030 1.857,5

247 296 315.1


+
Sampah Kota dan BBN]
123 160 sebagian besar merupakan
PLT off-grid

Triwulan
Target

III
2014 2015 2016 2017 2018
2014 2015 2016 2017 2018

11
BAHAN BAKAR NABATI (B20)
 Kebijakan mandatory campuran BBN
ke BBM sebesar 20% (B20) sejak
tahun 2016; Mendorong peningkatan biodiesel untuk
 Tantangan pengembangan BBN:
mengurangi impor BBM dna menghemat devisa
rendahnya harga minyak dunia
menyebabkan selisih harga BBN dari impor
dengan BBM tinggi;
 Insentif melalui BPDP Kelapa Sawit 5,70

3,32 3,65 3,41 3,97

1,62

Juta KL Oktober
Target 2018

2014 2015 2016 2017 2018*)

12
LAMPU SURYA GRATIS UNTUK RAKYAT
Yang belum menikmati listrik di 2.519 desa
LAMPU TENAGA SURYA HEMAT ENERGI (LTSHE)
Sumber

REALISASI 2017 TARGET 2018 RAPBN 2019


pembiayaan:

APBN
79.556 rumah 175.782 rumah 98.481 rumah 2017-2019 >
350.000
rumah

di 5 provinsi di 16 provinsi

Realisasi Triwulan III: Papua Barat


Riau 22.820 unit terpasang, 1,Tambrauw 5,Peg. Arfak
1,Kep. Meranti 2.Teluk Bintuni 6.Manokwari Selatan
Hingga 23 Oktober : 3.Fakfak 7.Wondama Bay
4, Manokwari
59.167 unit terpasang
Komponen:

Spesifikasi: Nusa Tenggara Barat Maluku Papua


1, Lombok Barat 4, Sumbawa 1,South Buru 1,Nabire 6,Asmat
Dapat menyala 2, Lombok Utara 5,Dompu 2,Buru 2, Mamberamo Raya 7,Jaya Wijaya
 4 Ultra Efficient LED 3 Watt = Lampu Pijar 25 Watt 3, Lombok Timur 6,Bima 3,Central Maluku 3, Sarmi 8,Yalimo
hingga 6-12 jam 4, East Seram 4. Tolikara 9, Peg. Bintang
 Modul Surya – 20 Watt Peak
atau maksimum 5,Aru Islands 5.Lanny Jaya
 Lithium Energy Storage Pack (Lithium Battery)
 Chip Management Energy
hingga 60 jam dalam
1 kali pengisian
baterai

13
Target dan Strategi Konservasi Energi

Bauran Energi Final per Jenis Energi*) Bauran Konsumsi Energi Final per Sektor
2015 2025 2015 2025
10% Industri
18% 13%
3% 24% 41% Transportasi
18% 31% 36% Target 2025
18% 152 248 30% Rumah
5% Tangga
51% MTOE MTOE
40% Komersial • Mengurangi intensitas
13% 15% 9% energi sebesar 1% per
15% Lainnya**)
tahun hingga 2025
Gas Oil Coal RE Electricity 5% • Mencapai elasitisitas
5%
energi kurang dari 1
Energi Final 2015 - 2050 Strategi Penerapan Konservasi Energi (satu) pada 2025
8 • Mencapai
7
Target 2025 : 17% 1. Menerapkan mandat Manajemen penghematan energi
6 Target 2030 : 22% Energi untuk pengguna Energi ≥ 5. Meningkatkan kesdaran final sebesar 17%
5 Target 2050 : 39% 6.000 TOE; pengguna energi terhadap pada 2025
2. Menerapkan Standar dan Label konservasi energi;
Juta SBM

4
3 Efisiensi Energi untuk peralatan; 6. Meningkatkan kapasitas SDM
2 3. Penerapan konservasi energi dan penguasaan teknologi;
1
dilingkungan K/L sebagai contoh; 7. Menerapkan sistem monitoring,
0
4. Mendorong invesatsi swasta di evaluasi, dan pengawasan di
2015 2025 2030 2050 bidang konservasi energi; bidang Konservasi Energi.
BAU Scenario RUEN Scenario

Keterangan : .*) tidak termasuk Biomassa


**) Lainnya terdiri dari sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan
Sumber: Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2017 Final Edition, KESDM

18
Potensi Penghematan Energi

INDUSTRI KOMERSIAL TRANSPORTASI RUMAH TANGGA


Konsumsi 2016: 217 MBOE Konsumsi 2016: 40 MBOE Konsumsi 2016: 303 MBOE Konsumsi 2016: 115 MBOE
Potensi Penghematan Energi Potensi Penghematan Energi Potensi Penghematan Energi Potensi Penghematan Energi
10-30 % 10-30 % 15-35 % 15-30 %

Implementasi: Implementasi: Implementasi: Implementasi:


• Audit Energi/ IGA/ ESCO • Audit Energi/ IGA/ ESCO • Transportasi Massal (BRT/ MRT/ • EE Standard (Label/ MEPS)
• Manajemen Energi/ ISO 50001 • Pilot Project LRT) • Peningkatan Kesadaran publik
• Sistem Pelaporan online • Standar Efisiensi Energi • Fuel Switching (BBM ke Gas &
• Sertifikasi manajer & auditor • Sistem Pelaporan Online (Gedung Biodiesel)
energi Pemerintah) • Sistem Manajemen Transportasi
• Peningkatan kesadaran publik
• Pilot Project

Keterangan : -. tidak termasuk Biomassa


-. Lainnya terdiri dari sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan
Sumber: Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2017 Final Edition, KESDM

19
Pemanfaatan EBT Mendorong PENURUNAN EMISI CO2

Juta Ton CO²


40,0
Sebagai komitmen nasional dalam penurunan
emisi [sesuai UU No. 16/2016 tentang 36,0
Pengesahan Paris Agreement to UNFCC dan 33,9
Perpres No. 61/2011 tentang RAN-GRK] 31,60
29,64
23,38

Realisasi
TARGET Triwulan III
2014 2015 2016 2017 2018

20
www.esdm.go.id

21
22
Perhitungan Energi Primer
- PLTP (Panas bumi) - PLTA (Air) :
= Produksi listrik / efisiensi pembangkit 33% = capacity factor (CF) 50% dan efisiensi pembangkit
= 12,464494 TWh / 0,33 x 0,086 33%
= 3,248 MTOE = 23.389.128,4 SBM = 0,00512406 TW x 0,50 x 8760 = 22,443 TWh / 0,33 x
0,086
= 5,849 MTOE = 42.114.117,30 SBM
- PLT Bioenergi
= capacity factor (CF) 30% dan efisiensi pembangkit 25%
= 0,0018395 TW x 0,30 x 8760 = 4,834 TWh / 0,25 x 0,086
- PLTB (Bayu)
= 1,663 MTOE = 11.973.978,38 SBM = capacity factor (CF) 50% dan efisiensi pembangkit 25%
= 0,00000112 TW x 0,50 x 8760 = 0,005 TWh / 0,25 x
0,086
- PLTMH (Mikrohidro) = 0,002 MTOE = 12.150,82 SBM
= capacity factor (CF) 50% dan efisiensi pembangkit 25%
= 0,00020613 TW x 0,50 x 8760 = 0,903 TWh / 0,25 x 0,086
= 0,311 MTOE = 2.236.292,62 SBM
- Biodiesel (BBN)
= Produksi Biodiesel x 159 x 106
- PLTS (Surya) : = 3.410 KL x 159 x 0,9 x 106
= 19.301.886,79 SBM Keterangan:
= capacity factor (CF) 10% dan efisiensi pembangkit 25% - 8760 adalah jumlah jam dalam setahun
= 0,00009012 TW x 0,10 x 8760 = 0,079 TWh / 0,25 x 0,086 - MTOE adalah TWh x 0,086
= 0,027 MTOE = 195.541,35 SBM - SBM adalah MTOE x 7,200371 x 106
- Energi primer = MTOE/effisiensi pembangkit
- 1 KL = 1/0,159 Barrel

23

Anda mungkin juga menyukai