Anda di halaman 1dari 10

Dynamic Pricing

1. Septian Feter A (202111321)


2. Ridho Othniel Damanik (202111322)
3. Arsal Razak S. (202111320)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

http://www.itpln.ac.id Pemasaran
Institutdan AdmisiPLN
Teknologi IT-PLN
Dynamic Pricing
Dynamic pricing adalah salah satu strategi dalam Revenue
Management, yaitu pemberian harga yang berbeda-beda
selama horison waktu tertentu dalam penjualan berdasarkan
time based maupun condition based . Konsumen perlu
Electricity supply is typically financed by allocating generation-,
menentukan kapan waktu atau momentum yang tepat dalam
penggunaan suatu barang maupun jasa. transmission- and distribution costs to consumers. Retail power
prices – paid by the final consumers – are typically built up in three
parts:
1) The cost of energy,
The Clean Energy Package aims at empowering
2) Network costs (both transmission and distribution) and
consumers and increasing electricity market
3) Policy component such as a renewable energy support tax and
integration. More and more households are being
other charges, taxies and levies
equipped with smart meters that enable
monitoring, adapting domestic consumption to
real-life power price changes and availability of
variable RES-E (renewable Energy Source-E).
Dynamic tariffs can lead to system cost reductions,
energy savings, as well as increased market
transparency and consu mer awareness.

http://www.itpln.ac.id
Beberapa Model Business Tarif listrik
a. Flat tariffs: Harga tetap dan statis meskipun permintaan f. Critical peak pricing (CPP): merupakan tarif harga listrik yang
meningkat tidak terpengaruh hal apapun walaupun demand dinamis pada waktu beban sibuk maka harga akan naik dan
meningkat hal tersebut tidak memperngaruhi harga tarif listrik. pada waktu demand rendah harga akan murah namun harga
(Ind: RM,P,S) peak load tetap dalam semua hari.
b. Block Rate tariffs: Skema ini berdasar penggunaan jumlah g. Variable peak pricing (VPP): ini sama dengan CPP namum yang
pemakaian kwh pelanggan serta di bagi dalam beberapa blok menjadi perbedaannya adalah harga tarif pada waktu beban
tarif listrik sehingga per blok memiliki harga berbeda.(Ind: RS) puncak berbeda setiap hari, konsumen di beritahu harga beban
puncan sebelumnya.
c. Seasonal tariffs: tarif ini memiliki tingkat harga berbeda
tergantung musim permintaan pada masa/musim tertentu dan h. Real-time pricing (RTP): adalah bentuk penetapan tarif yang
harga bervariasi tergantung tingkat demand. dinamis dan memiliki harga yang berbeda setiap waktu. Bisa
berubah dalam kurun waktu jam dan menit, tarif ini bisa
d. Time-of-use (TOU) tariff: tarif ini memiliki tingkat harga meningkatkan efisiensi skema dan mencerminkan harga BPP
berbeda dalam waktu tertentu dalam satu hari, dan tarif ini suatu system. Model seperti ini memerlukan insfraktuktur yang
sudah dtentukan sebelumnya tergantung momen waktu canggih serta terintergrasi dan proses bisnis hulu ke hilir. (Kit-
penetuan harga tarif yang digunakan. Di Indonesia penggunaan Lur-Dis)
tarif WBP dan LWBP.(Ind: I3,I4 and B3).
i. Peak Time Rebate (PTR): kebalikan dari skema CPP. Rebate,
e. Superpeak TOU: Untuk tarif ini mirip dengan TOU namun komisi ataupun potongan harga tarif listrik di berikan pada
durasi waktu nya lebih pendek sekitar 4 jam dan harga pada waktu penggunaan pada masa tertentu
waktu tertentu lebih mahal.

http://www.itpln.ac.id
Matriks of Tarif

Metering Use on Costumer berdasar Tarif Listrik


• Flat RateStandar Meter
• Blok Rate tarif Standar Meter
• Critical Peak Pricing Smart Meter set by time
• Variable Peak Pricing Smart Meter set by time
• Time Of Using  Smart Meter set by time
• Real Time Pricing  Smart Meter (AMI) yang terintegrasi dengan
pengaturan system dan pembangkitan, antara demand and
supply can balance.
http://www.itpln.ac.id
Model Bussiness TTL Indonesia

Use Blok Tarif Use Flat tarif dan TOU

Di Indonesia sendiri ada


beberapa model yang di
gunakan antara lain blok
tarif, flat tarif dan TOU.

http://www.itpln.ac.id
Risk & Benefit Of Dynamic Pricing
Graph of Pricing

• Kondisi tarif tetap memberikan kepastian


harga di pelanggan
• RTP memiliki risk yang tinggi namun di
imbangi dengan reward potongan Harga
kepada Customer

Singkatnya model beberapa tarif bisa di


gambarkan dalam graph of price di atas

Benefit
http://www.itpln.ac.id
Infrastructure

Smart meter (AMI) adalah teknologi utama


untuk mendorong dan mengukur respons
harga terhadap harga listrik yang dinamis
dalam kondisi dynamic tarif. Namun tidak
hanya itu saja, proses bisnis dari hulu
sampai dengan hilir harus bisa di
integrasikan untuk merespon demand.
Generation, Trans n distribution secara
system harus menjadi satu kesatuan
dengan smart grid.
Demand harus bisa di respon oleh supply
secara instan.

http://www.itpln.ac.id
Impact

Savings from demand response


• System level
• Peak reduction
• Load shifting
• Customer level
• Consumers can actively reduce their
electricity costs by shifting their
power demand to low-cost periods

http://www.itpln.ac.id
Terima Kasih

http://www.itpln.ac.id
http://www.itpln.ac.id

Anda mungkin juga menyukai