Bidang keuangan memiliki 3 sub bidang yaitu sub bidang anggaran, sub
bidang keuangan, dan sub bidang akuntansi. Ibu Senior manager keuangan Ibu Rini
memberikan sambutannya mengenai kondisi PLN yang dilihat dari sisi keuangan.
Besarnya aset yang dimiliki PLN membuat sistem keuangan perlu diperhatikan. PLN
memiliki aset terbesar dibandingkan perusahaan BUMN lainnya. Besarnya
pengeluaran yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi atau opex sebesar Rp 315 T.
dan pengeluaran untuk kesejahteraan pegawai Rp 105 T. Kemudian memilki group
usaha yang luas. Sehingga perlu diterapkan mindset bahwa PLN merupakan tempat
kita bekerja, perusahaan yang kita cintai, perusahaan tempat kita mencari nafkah.
Sub bidang keuangan akan mengelola uang yang telah dianggarkan untuk
dieksekusi dalam bentuk operasi dan investasi. Pada bidang ini ditugaskan untuk
mengatur supaya dana yang telah dianggarkan dapat dipergunakan semaksimal
mungkin. Pengguanaan anggaran yang baik seharusnya mencapai 90%-100% dari
dana yang telah dianggarkan. Sehingga diharapkan anggaran yang telah disediakan
dapat digunakan secara maksimal.
Terdapat pemasukan dan pengeluaran atau inprest dan receipt yang dikelola
sub bidang keuangan. Inprest berasal dari operasi yang terdiri dari pegawai,
pemeliharaan, administrasi dan umum, dan kesehatan pensiun. Sedangkan receipt
berasal dari penjualan kwh dan pemasukan diharapkan selain dari penjualan kwh.
1
Sub bidang akuntansi akan membuat laporan terkait penggunaan keuangan
yang telah dianggarkan sebelumnya. Laporan keuangan akan menjadi evaluasi
terhadap perencanaan tahun berikutnya. Selain itu juga terdapat laporan persediaan
seperti pada bidang pemeliharaan dalam pengadaan aset trafo, CT, LA, dan lain-lain.
Kemudian aset yang masih dalam tahap investasi dan belum menjadi aktiva tetap
belum bisa dimasukkan ke dalam laporan aktiva tetap dan masih masuk kedalam
laporan investasi. Setelah menjadi aktiva tetap maka akan masuk kedalam laporan
aktiva tetap.
Selanjutnya pada biro perencana pengadaan yang hanya terdapat pada unit
induk dan PLN pusat memiliki peranan penting dalam proses pengadaan barang dan
jasa. Perlu dilakukan sederet proses yang cukup panjang ketika ingin mengadakan
suatu barang atau jasa. Untuk barang yang sifatanya tidak terlalu mendesak perlu
dilakukan proses tender terbuka untuk menyeleksi barang yang terbaik. Sebelum
terjadi proses lelang perlu dilakukan metode penawaran sampul 1 dan sampul 2.